Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini sebagai syarat mengikuti UAS Bahasa Indonesia. Karya Tulis ini disusun berdasarkan topik yang ada untuk membahas lebih dalam masalah pengangguran di Indonesia. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan, isi, dan lain sebagainya. Maka, penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini diterima dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya dalam menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Ilmu Ekonomi. Atas perhatian dan kerja samanya penulis mengucapkan terimakasih. Bandarlampung, 19 Juni 2013

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Tujuan akhir pembangunan nasional adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena ini merupakan sila terakhir pancasila, maka kita selalu menekankan bahwa setiap upaya pembangunan harus selalu merupakan upaya pengamalan pancasila. Mengamalkan pancasila sebagai ideology bangsa berarti bahwa setiap sila harus dapat kita amalkan yaitu: sila pertama dan kedua sebagai landasan moralnya, sila ketiga dan sila keempat sebagai cara atau metode kerjanya, dan sila kelima sebagai tujuan akhir dari pengamalannya.

Tidak diragukan bahwa pembangunan nasional kita dewasa ini memang masih belum sampai pada tujuan akhir yaitu keadilan sosial, karena kemakmuran (nominal) masyarakat yang meskipun rata-rata sudah meningkat 10-15 kali dalam periode hamper 30 tahun, belum dinikmati oleh semua orang secara benar-benar merata. Bahkan ada ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang besar antara mereka yang kaya, yang sudah mampu menikmati kemakmuran dan kesejahteraan yang tinggi, dengan mereka yang masih pada tahap rata-rata atau bahkan dibawah rata-rata. Dan di bawah tingkat pendapatan rata-rata ini masih cukup banyak warga bangsa kita yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Demokrasi ekonomi bukanlah sekedar cara mengatur sistem perekonomian tetapi sekaligus pada tercapainya hasil akhir pelaksanaan sistem ekonomi (yang berdasar atas asas) kekeluargaan. Artinya, pelaksanaan sistem ekonomi kekeluargaan yang bermoral pancasila harus menghasilkan kemakmuran masyarakat seluruhnya secara merata. Inilah yang dimaksud dengan kesejahteraan sosial. Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang makmur dan sekaligus pembagiannya merata (adil dan makmur).

Penilaian atas keberhasilan pembangunan nasional kita dapat dilakukan dengan mengadakan penilaian atas keberhasilan pelaksanaan Trilogo Pembangunan yaitu pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional. Namun pada kenyataannya masalah-masalah seperti kemiskinan dan pengangguran atau kesempatan kerja belum dapat di atasi dengan baik oleh pemerintah.

Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5 juta jiwa atau sekitar 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun, sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk miskin pada akhir tahun itu melonjak menjadi sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.

Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia.

Dalam undang-undang telah disebutkan bahwa sistem perekonomian berdasar atas asas kekeluargaan, yang berarti bahwa sumber daya alam yang merupakan pokok-pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Banyak program-program yang sudah dilakukan pemerintah namun masalah-masalah terutama masalah ekonomi belum juga dapat teratasi dengan baik.

Pemerintah harus lebih tanggap dalam mengatasi masalah ekonomi yang selama ini melilit bangsa Indonesia. Masalah-masalah seperti ini haruslah di atasi secara langsung dengan bersosialisasi dengan rakyat secara langsung. Tidak hanya bergantung pada orang-orang yang telah dipercaya untuk mengatasi masalah ekonomi Negara, namun juga harus dilakukan peninjauan secara langsung mengenai proyek atau program yang akan dilaksanakan pemerintah tersebut.

Di Indonesia banyak sekali jumlah pengangguran bahkan sarjana sekalipun juga banyak yang menganggur. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah seharusnya dapat dimanfaaatkan dengan tepat guna, bukan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun golongan-golongan yang bertanggung jawab di dalamnya.

Pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia memerlukan komitmen yang sangat tinggi dan jangka waktu yang panjang. Proses pengembangan itu merupakan proses pemberdayaan yang sangat sulit, harus dilakukan secara bertahap dan diikuti oleh semua yang terlibat, terutama para peserta yang dibangun, tanpa bisa diwakilkan. Karena kualitas keluarga indonesiayang relative rendah, maka pemberdayaan SDM itu dilakukan dengan pertama-tama, atau minimal sekaligus, memberdayakan keluarga sebagai lembaga yang pertama dan utama dari setiap insan anggotanya. Dalam proses pengembangan anggota keluarganya, maka keluarga akan memegang peranan yang sangat menentukan.

I.2 Rumusan Masalah Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
a) Apa definisi kemiskinan dan pengangguran?

b) Bagaimana keadaan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia?

c) Apa yang menjadi masalah kemiskinan dan pengangguran di Indonesia?

d) Program apakah yang harus dilakukan pemerintah untuk mengentaskan masalah e) Hubungan antara kemiskinan dan pengangguran di Indonesia?

I.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a) Mengetahui keadaan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. b) Mengetahui konsep pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. c) Mengetahui hubungan antara pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. d) Mengetahui kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah untuk

mengendalikan pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia. e) Mengetahui langkah apa saja untuk menghadapi permasalahan

pengangguran tersebut.

I.4 Manfaat Penulisan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pembaca, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penyebab terjadinya penggangguran dan kemiskinan di Indonesia. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan mengenai hubungan antara tingkat pengangguran dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia.

HUBUNGAN ANTARA PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN DI INDONESIA

MAKALAH Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mengikuti UAS Bahasa Indonesia Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

Oleh: GITA LESTARI 1111011050

PROGRAM JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2013

Anda mungkin juga menyukai