Anda di halaman 1dari 6

a.

Definisi stroke Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global,dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (Kelompok Studi Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi,1999). b. Klasifikiasi stroke Kebanyakan stroke pada usia muda adalah bersifat iskemik. Dari stroke iskemik ini, dua pertiganya adalah infark dan sepertiganya hanyalah berupa TIA (Transient Ischemic Attack). Etiologi stroke pada usia muda umumnya bervariasi, adalah hal yang tidak mudah untuk memberikan ketepatan urutan penyebab dari infark berdasarkan frekuensi terbanyak yang terjadi. Beberapa penelitian, mendapatkan penyebab yang paling penting adalah embolisme, sedangkan yang kedua adalah atherosklerosis. Pada penelitian yang lain, didapatkan yang paling sering adalah diseksi pembuluh darah, dan yang kedua adalah atherosklerosis. Penelitian pada sentral yang lain juga memberikan hasil yang berbeda, yaitu kardioembolisme dan diikuti oleh diseksi pada urutan kedua Stroke iskemik (non-hemoragik) Stroke iskemik disebabkan adanya kejadian yang menyebabkan aliran darah menjadi menurun atau bahkan terhenti sama sekali pada area tertentu di otak. Penurunan aliran darah ini menyebabkan neuron berhenti berfungsi. Aliran darah yang kurang dari 18ml/100mg/menit akan menyebabkan terjadinya iskemia neuron yang irreversibel. Penyebabnya dapat berupa :

Atherosklerosis. Prevalensi atherosklerosis pada arteri meningkat seiring dengan berjalannya usia. Maka tidaklah mengherankan stroke pada dewasa muda yang disebabkan atherosklerosis lebih banyak terjadi pada usia > 30 tahun.

Kardioembolisme. Kardioembolisme juga sering menjadi penyebab stroke pada dewasa muda. Persentasinya diperkirankan mencapai 12%.

Diseksi arteri ekstrakranial. Merupakan salah satu penyebab utama stroke nonatherosklerosis pada dewasa muda. Diseksi ekstrakranial arteri karotis atau vertebralis dapat timbul secara spontan atau akibat dari trauma. Spontan kemungkinan disebabkan oleh vaskulopati yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Sedangkan trauma dapat timbul akibat dari mengangkat beban berat, batuk, mengejan, atau akibat tindakan medik.

Kelainan hematologi dan koagulopati, misalnya keadaan hiperkoagulasi darah seperti yang ditemukan pada sindrom antifosfolipid, polisitemia vera dan defisiensi vitamin C.

Sedangkan penyebab stroke iskemik pada anak, meliputi :

Congenital cyanotic heart disease. Merupakan penyebab yang paling sering pada stroke anak

Oklusi akibat trombosis pada arteri karotis. Faringitis, adenitis servikal, tonsilitis, sinusitis, abses retrofaringeal, merupakan faktor pencetus terjadinya trombosis arteri karotis interna.

Kelainan metabolik Autoimun

Stroke hemoragik Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan perdarahan intrakranial non-traumatik. Perdarahan intrakranial yang merupakan bentuk stroke hemoragik yang kerap terjadi adalah perdarahan intraserebral dan perdarahan subarakhnoid. Pada usia muda, hal yang dapat menjadi penyebab perdarahan intraserebral adalah malformasi vaskular serebral, amiloid angiopati.

Malformasi vaskular serebral (33%), AVM (Arteriovenosus Malformation) merupakan penyebab paling umum stroke hemoragik pada usia muda, terutama pada anak. Gambaran klinis AVM sering disertai dengan gambaran klinis perdarahan intrakranial, seperti sakit kepala berat yang muncul tiba - tiba, muntah, penurunan kesadaran dengan atau tanpa defisit neurologis, dan kaku kuduk. Sebagian besar AVM terjadi pada kompartemen supratentorial dan terlokalisir pada satu hemisfer. AVM pada ganglia basalis akan memberikan gambaran gangguan gerak. AVM yang besar akan

menyebabkan cranial bruits. AVM yang sangat besar akan menyebabkan hemiparesis yang progresif dan bahkan kemunduran fungsi intelektual yang disebabkan oleh iskemik. Pemeriksaan dengan MRI akan membantu dalam menegakkan diagnosa. Malformasi Vena Galen juga merupakan malformasi yang sering ditemukan pada anak dan neonatus, dan merupakan satu-satunya malformasi vaskular intrakranial yang dapat didiagnosa saat antenatal.Gambaran klinis sesuai usia perkembangan. Pada neonatus, gejala klinis tampak beberapa jam setelah lahir, berupa gagal jantung kongestif, hipertensi pulmonal dan myocardial ischemia. Pada anak yang lebih besar, dapat ditemukan ukuran kepala yang abnormal dikarenakan hidrosefalus, dapat ditemukan juga cardiomegali. USG Cranial, CT, atau MRI merupakan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis. Angiografi serebral tidak diperlukan, karena bersifat invasif.

Tumor otak (13%) Aneurisma (6%). Tempat predileksi aneurisma adalah pada percabangan dari pembuluh darah besar circulus willisi atau pada arteri cerebri media. Gejala klinis yang tampak sehubungan dengan efek masa, termasuk ophtalmoplegia, neuralgia trigeminal, sakit kepala, muntah, kejang, dan kompresi batang otak.Aneurisma juga bisa disebabkan oleh trauma intrakranial.Jika terjadi ruptur aneurisma, maka akan tampak gejala klinis dari perdarahan subarakhnoid seperti mual, muntah, fotofobia, dan kaku kuduk. CT Scan dalam 48 jam pertama harus dilakukan, untuk melihat apakah ada perdarahan atau tidak.

Malformasi kavernosa (2%). Malformasi kavernosa memiliki gejala yang bervariasi, mulai dari asimptomatik hingga perdarahan otak. Kelainan ini biasanya diikuti dengan keluhan sakit kepala berulang, kejang, dan defisit neurologis atau fokus epileptikus yang bergantung pada lokasi lesi. Tempat predileksi lesi pada regio fronto-parietal, temporal, dan pontine. Tidak seperti perdarahan pada AVM atau aneurisma, perdarahan yang diakibatkan oleh Malformasi kavernosa tidaklah terlalu mengancam nyawa, karena itu pada umumnya jarang dilakukan intervensi bedah.

c. Gejala stroke 1. Kematian rasa (kekebasan) atau kelemahan-kelemahan yang mendadak dari muka, tangan atau kaki, terutama pada satu sisi dari tubuh. Kehilangan dari gerakan sukarela (voluntary movement) dan/atau sensasi mungkin adalah sepenuhnya atau sebagian. Mungkin juga ada suatu sensasi kegelian (kesemutan) yang berkaitan pada area yang terpengaruh. 2. Kebingungan atau kesulitan berbicara atau mengerti yang mendadak. Adakalanya kelemahan pada otot-otot muka dapat menyebabkan pengeluaran air liur. 3. Kesulitan melihat yang mendadak pada satu atau kedua mata 4. Kesulitan berjalan, kepeningan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi yang mendadak 5. Sakit kepala yang parah yang mendadak dengan penyebab yang tidak diketahui

d.Stroke usia dini Stroke usia dini sekarang sudah marak terjadi didunia . Hal ini disebabkan oleh banyak factor yang salah satunya adalah perubahan gaya hidup yang tidak sehat dan instan. Berikut ini adalah factor-faktor penyebab stroke diusia dini : Banyak mengonsumsi junkfood atau fastfood maraknya fastfood alias makanana cepat saji memang memudahkan sebagian orang yang punya kesibukan tinggi. Namun, untuk anak-anak yang dalam masa pertumbuhan hal ini justru berbahaya. Karena umumnya fastfood tidak dilengkapi dengan nutrisi cukup yang dibutuhkan oleh anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan. Yang paling berbahaya adalah kemungkinana terkena stroke pada usia dini jika anakanak sudah akrab dengan fastfood dalam usia yang terlalu dini. Fastfood yang banyak dijual di pasaran biasanya mengandung kadar lemak, garam, dan kalori yang tinggi. Tidak cukup serat, vitamin, kalsium, protein dan mineral lainnya yang dibutuhkan dalam masa pertumbuhan. Penelitian yang dilakukan di Amerika menemukan kalau anak-anak usia 6 tahun yang sejak kecil sudah makan fastfood memiliki kecenderungan terkena stroke lebih

besar karena umumnya mereka menderita obesitas. Tubuh mereka yang masih mengalami proses pertumbuhan dipaksa mencerna makanan dengan kandungan garam dan lemak yang tinggi. Merokok Merokok dikalangan para remaja sekarang sudah dianggap lumrah. Padahal merokok sangat buruk bagi kesehatan karena terdapat 5000 macam racun yang terkandung dalam rokok. Yang paling utama adalah terdapat kandungan nikotin dan caffein yang dapat meningkatkan pacu jantung sehingga bepengaruh terhadap aliran darah yang menuju ke otak kian cepat. Hal ini dapat menyebabkan pecahnya pembuluh otak yang beresiko terkena stroke. Dan remaja yang paling besar kemungkinannya terkena stroke adalah perokok pasif, karena saat menghisap rokok dari perokok aktif, kandungan rokok tersebut langsung masuk kedalam tubuh si perokok pasif tanpa disaring oleh filter yang terdapat pada rokok. Kurang olahraga Para remaja di jaman sekarang ini mempunyai kebiasaan jarang olahraga, hal ini disebabkan karena factor malas dan mempunyai kesibukan yang lain. Tetapi banyak yang tidak tahu bahwa kurang olahraga dapat menyebabkan aliran darah tersumbat karena kurang bergerak dan penyumbatan tersebut membuat pembuluh darah diotak pecah yang menyebabkan stroke. Hipertensi Hipertensi dapat dialami oleh kalangan anak muda, pemicunya adalah factor keturunan juga dari pola makan yang tidak sehat. Hipertensi membuat aliran darah semakin cepat dan dapat membuat pecahnya pembuluh darah. Stress Jika bertanya pada dokter, faktor apa yang memicu storke, dokter akan menjawab tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung. Namun jika pertanyaan yang sama diajukan kepada pasien, sebagian pasti akan menjawab pengaruh stress juga sangat besar. Stres yang tidak terkontrol bisa memicu terjadinya penggumpalan darah di otak. Gumpalan tersebut bisa menyumbat pembuluh darah, sehingga terjadilah serangan stroke yang disebut stroke iskemik.

Suka marah-marah Penelitian terbaru dari National Institute of Aging, menunjukkan, orang-orang yang pemarah dan tidak sabaran cenderung memiliki dinding pembuluh darah yang lebih tebal dibandingkan orang yang pembawaanya lebih tenang. Dinding yang tebal lebih berisiko menyumbat aliran darah. Bahkan sekalipun tidak tersebumbat, dinding yang tebal akan menghambat alran darah di otak sehingga pasokan oksigen berkurang. Matinya sel-sel otak karena kekurangan oksigen juga bisa memicu stroke.

Kesepian Dalam sebuah penelitian selama 3 tahun, para ahli dari University of Chicago mengungkapkan bahwa orang yang selalu merasa kesepian memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan seseorang yang memiliki banyak kawan. Tekanan sistoliknya lebih tinggi 3,6 mmHg. Tekanan darah yang tinggi adalah faktor risiko yang bisa memicu stroke. Jika pembuluh darah terlalu tipis atau rapuh, tekanan yang terlalu besar bisa membuatnya pecah dan terjadilah perdarahan di otak yang memicu stroke hemoragik.

Anda mungkin juga menyukai