Anda di halaman 1dari 4

Data

Analisa Berdasarkan praktikum sebelumnya yaitu tentang Penguat Operasional Sebagai Penguat (Amplifier) yang sudah selesai dilaksanakan kami melakukan analisa. Praktikum yang dikerjakan adalah tentang Op-Amp sebagai Penguat Non Inverting melanjutkan praktikum minggu sebelumnya.

Yang pertama dilakukan adalah merangkai rangkaian seperti pada Gambar 2.6.

Dengan menggunakan Rl konstan = 1 Kohm, Ri konstan = 10 Kohm, dan Rf yang diubah-ubah mulai dari= 1 Kohm ; 3,3 Kohm ; 10 Kohm ; 22 Kohm ; 47 Kohm ;dan 100 Kohm. Hidupkan power supply dan gunakan tegangan catu daya kurang lebih 15 Volt. Untuk masukkan inverting sebagai Vinput atur dengan amplitude function dan osiloskop sebesar 0,5 Volt. Ukur outputnya, didapat yaitu 2,5 div dikali dengan Vouputnya 0,2 Volt dapatlah Vout(p-p) nya sebesar 0,5 Volt. Untuk AcL nya didapat dari Vout(p-p)nya dibagi dengan Vinput yaitu 0,5 Volt didapatlah AcLnya sebesar 1,0. Selanjutnya untuk perhitungan AcLnya didapat dengan cara Rf/(Ri+1) = 1/(10+1) = 1,1 dan untuk Voutnya didapat dengan cara (Rf/(Ri+1))*Vin = (1/(10+1))*0,5 = 0,55 Volt. Maka didapatlah persen Error ((teori-praktek)/teori)*100% = ((1,11,0)/1,1)*100% = 9%. Untuk selanjutnya, ganti Rf dengan = 3,3 Kohm. Didapatlah outputnya yaitu 3,2 div dikali dengan Vouputnya 0,2 Volt dapatlah Vout(p-p) nya sebesar 0,64 Volt. Untuk AcL nya didapat dari Vout(p-p)nya dibagi dengan Vinput yaitu 0,5 Volt

didapatlah AcLnya sebesar 1,28. Selanjutnya untuk perhitungan AcLnya didapat dengan cara Rf/(Ri+1) = 3,3/(10+1) = 1,33 dan untuk Voutnya didapat dengan cara (Rf/(Ri+1))*Vin = (3,3/(10+1))*0,5 = 0.65 Volt. Maka didapatlah persen Error ((teori-praktek)/teori)*100% = ((1,33-1,28)/1,33)*100% = 3%. Selanjutnya, ganti Rf dengan = 10 Kohm. Didapatlah outputnya yaitu 4,6 div dikali dengan Vouputnya 0,2 Volt dapatlah Vout(p-p) nya sebesar 0,92 Volt. Untuk AcL nya didapat dari Vout(p-p)nya dibagi dengan Vinput yaitu 0,5 Volt didapatlah AcLnya sebesar 1,84. Selanjutnya untuk perhitungan AcLnya didapat dengan cara Rf/(Ri+1) = 10/(10+1) = 2 dan untuk Voutnya didapat dengan cara (Rf/(Ri+1))*Vin = (10/(10+1))*0,5 = 1 Volt. Maka didapatlah persen Error ((teoripraktek)/teori)*100% = ((2-1,84)/2)*100% = 8%. Berikutnya, ganti Rf dengan = 22 K ohm. Didapatlah outputnya yaitu 7,4 div dikali dengan Vouputnya 0,2 Volt dapatlah Vout(p-p) nya sebesar 1,48 Volt. Untuk AcL nya didapat dari Vout(p-p)nya dibagi dengan Vinput yaitu 0,5 Volt didapatlah AcLnya sebesar 2,96. Selanjutnya untuk perhitungan AcLnya didapat dengan cara Rf/(Ri+1) = 22/(10+1) = 3,2 dan untuk Voutnya didapat dengan cara (Rf/(Ri+1))*Vin = (22/(10+1))*0,5 = 1,6 Volt. Maka didapatlah persen Error ((teoripraktek)/teori)*100% = ((3,2-2,96)/3,2)*100% = 7%. Lalu ganti Rf dengan = 47 Kohm. Didapatlah outputnya yaitu 5,4 div dikali dengan Vouputnya yang sudah diatur menjadi 0,5 Volt, karna jika 0,2 outputya tidak terlihat di osiloskop dapatlah Vout(p-p) nya sebesar 2,7 Volt. Untuk AcL nya didapat dari Vout(p-p)nya dibagi dengan Vinput yaitu 0,5 Volt didapatlah AcLnya sebesar 5,4. Selanjutnya untuk perhitungan AcLnya didapat dengan cara Rf/(Ri+1) = 47/(10+1) = 5,7. dan untuk Voutnya didapat dengan cara (Rf/(Ri+1))*Vin = (47/(10+1))*0,5 = 2,8 Volt. Maka didapatlah persen Error ((teoripraktek)/teori)*100% = ((5,7-5,4)/5,7)*100% = 5%. Yang terakhir ganti Rf dengan = 100 Kohm. Didapatlah outputnya yaitu 5,4 div dikali dengan Vouputnya 1 Volt, karna sudah tidak bisa menggunakan 0,5 volt, dapatlah Vout(p-p) nya sebesar 5,4 Volt. Untuk AcL nya didapat dari Vout(p-p)nya dibagi dengan Vinput yaitu 0,5 Volt didapatlah AcLnya sebesar 10,8. Selanjutnya untuk perhitungan AcLnya didapat dengan cara Rf/(Ri+1) = 100/(10+1) = 11 dan untuk Voutnya didapat dengan cara (Rf/(Ri+1))*Vin = (100/(10+1))*0,5 = 5,5. Maka didapatlah persen Error ((teori-praktek)/teori)*100% = ((11-10,8)/11)*100% = 1%.

Kesimpulan Untuk mendapatkan Vout(p-p) tidak selalu bisa dengan volt/div yg sama perhatikanlah berapa vol agar ouputnya dapat terlihat dengan jelas. Semakin besar Rf yang digunakan semakin kecillah %Error yang didapatkan atau berbandin terbalik. Semakin besar Rfnya maka semakin besar juga penguatan yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai