Anda di halaman 1dari 5

A.

Luka Bakar
KONSEP DASAR MEDIK 1. Pengertian Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (radiation) . ( Guyton, 1983 ). Luka bakar (combustio) adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi ( Moenajat, 2001). 2. Anatomi Fisiologi Lapisan kulit manusia terdiri atas beberapa lapisan, yaitu : Epidermis (Kutikula) Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, yaitu : a) Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk b) Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan pengecatan terhadap kulit dan rambut c) Stratum granulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin d) Stratum germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah. Dermis Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas beberapa bagian, yaitu Akar Rambut Lapisan Subkutan Merupakan lapisan dibawah dermis yang etrsusun dari sel koalgen dan lemak tebal untuk menyekat panas sehingga kita dapat beradaptasi dengan perubahan temperatur luar tubuh kita karena perubahan cuaca, selain itu juga lapisan subcutis dapat menyimpan cadangan nutrisi bagi kulit 3. Etiologi Luka Bakar Suhu Tinggi (Thermal Burn) a. Gas b. Cairan

c. Bahan padat (Solid) Luka Bakar Bahan Kimia (Chemical Burn) Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan banyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak dengan zat-zat pembersih yang sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang industri, pertanian dan militer. Lebih dari 25.000 produk zat kimia diketahui dapat menyebabkan luka bakar kimia Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn) Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai mengenai tubuh. Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury) Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi. 4. Fase Luka Bakar a. Fase Akut Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal penderita akan mengalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), brething (mekanisme bernafas), dan circulation (sirkulasi). Gnagguan airway tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma. Cedera inhalasi adalah penyebab kematian utama penderiat pada fase akut. Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera termal yang berdampak sistemik. b. Fase sub akut Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak denga sumber panas. Luka yang terjadi menyebabkan: 1. Proses inflamasi dan infeksi 2. Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ organ fungsional. 3. Keadaan hipermetabolisme

c. Fase lanjut Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.

5. Klasifikasi Luka Bakar a. Luka Bakar Tingkat I Kedalaman : Ketebalan partial superfisial Penyebab : Jilatan api, sinar ultra violet (terbakar oleh matahari). Penampilan : Kering tidak ada gelembung, oedem minimal atau tidak ada, pucat bila ditekan dengan ujung jari, berisi kembali bila tekanan dilepas. Warna : Bertambah merah. Perasaan : Nyeri b. Luka Bakar Tingkat II Kedalaman : Lebih dalam dari ketebalan partial, superfisial, dalam. Penyebab : Kontak dengan bahan air atau bahan padat, jilatan api kepada pakaian, jilatan langsung kimiawi, sinar ultra violet. Penampilan : Blister besar dan lembab yang ukurannya bertambah besar, pucat bila ditekan dengan ujung jari, bila tekanan dilepas berisi kembali. Warna : Berbintik-bintik yang kurang jelas, putih, coklat, pink, daerah merah coklat. Perasaan : Sangat nyeri c. Luka Bakar Tingkat III Kedalaman : Ketebalan sepenuhnya Penyebab : Kontak dengan bahan cair atau padat, nyala api, kimia, kontak dengan arus listrik. Penampilan : Kering disertai kulit mengelupas, pembuluh darah seperti arang terlihat dibawah kulit yang mengelupas, gelembung jarang, dindingnya sangat tipis, tidak membesar, tidak pucat bila ditekan. Warna : Putih, kering, hitam, coklat tua, hitam, merah. Perasaan : Tidak sakit, sedikit sakit, rambut mudah lepas bila dicabut.

Menurut ukuran atau luas luka bakar Dengan menggunakan metode rules of nine untuk menentukan presentase luas permukaan tubuh yang mengalami cedera luka bakar. Kepala : 9% Extremitas atas kanan : 9% Extremitas atas kiri : 9% Torso (dada sampai perut dan punggung sampai pinggang) : 36% Perineum : 1% Extremitas bawah kanan : 18% Extremitas bawah kiri : 18% Total : 100%

Komplikasi Lanjut Luka Bakar 1. Hipertrofi Jaringan Parut Hipertrofi jaringan parut merupakan komplikasi kulit yang biasa dialami pasien dengan luka bakar yang sulit dicegah, akan tetapi masih bisa diatasi dengan tindakan tertentu terbentuknya hipertrofi jaringan parut pada pasien luka bakar dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : a. Kedalaman luka bakar b. Sifat kulit c. Usia pasien d. Lamanya waktu penutupan kulit 2. Kontraktur Kontraktur adalah komplikasi yang hampir selalu menyertai luka bakar dan menimbulkan gangguan fungsi pergerakan. Beberapa tindakan yang dapat mencegah atau mengurangi komplikasi kontraktur adalah : Pemberian posisi yang baik dan benar sejak awal. Ambulasi yang dilakukan 2-3 kali/hari sesegera mungkin (perhatikan jika ada fraktur) pada pasien yang terpasang berbagai alat invasif (misalnya, IV, NGT, monitor EKG, dll) perlu dipersiapkan dan dibantu (ambulasil pasif). Pressure grament adalah pakaian yang dapat memberikan tekanan yang bertujuan menekan timbulnya hipertrosi scar, dimana penggunaan presure grament ini dapat menghambat mobilitas dan mendukung terjadinya kontraktur. 6. Penatalaksaan Medis a. Nutrisi diberikan untuk menutupi kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrogen negatif pada fase katabolisme , yaitu : 2500 3000 kalori setiap hari dengan kadar protein tinggi b. Perawatan local dapat secara terbuka atau tertutup c. Antibiotik topical diganti 1x sehari, didahului hidroterapi untuk mengangkat sisa sisa krim antibiotik sebelumnya. Bila kondisi luka sangat kotor atau dijumpai krusta dan atau eksudat , pemberian dapat diulang sampai dengan 2 3 x sehari. d. Rehabilitasi termasuk latihan pernafasan , pergerakan otot dan sendi e. Usahakan tidak ada gangguan dalam penyembuhan , penyembuhan bisa dicapai secepatnya dengan : Perawatan luka bakar dengan baik dan Penilaian segera daerah- daerah luka bakar dari 3 atau 2 dalam

f. Pertahankan fungsi sendi - sendi, latihan gerakan atau bidai dalam posisi baik g. Aturlah proses maturasi sehingga tercapai tanpa ada kontraksi yang akan mengganggu fungsi dengan dipasang perban menekan , bidai yang sesuai , elevasi h. Antibiotik spectrum luas untuk mencegah infeksi, infeksi dapat memperburuk derajat luka bakar dan mempersulit penyembuhan i. Suplemen vitamin A 10.000 unit/minggu ; vit. C 500 mg dan sulfat ferrous 500 mg

B. Perdarahan
Pengertian : keluarnya darah dari saluran yang normal (arteri, vena, kapiler) ke dalam ruang ekstra vaskuler oleh karena hilangnya kontinuitaspembuluh darah DERAJAT PERDARAHAN Perdarahan derajat I (kehilangan darah 0-15%) Tidak ada komplikasi, hanya terjadi takikardi minimal. Biasanya tidak terjadi perubahan tekanan darah, tekanan nadi, dan frekuensi pernapasan. Perlambatan pengisian kapiler lebih dari 3 detik sesuai untuk kehilangan darah sekitar 10% Perdarahan derajat II (kehilangan darah 15-30%) Gejala klinisnya, takikardi (frekuensi nadi>100 kali permenit), takipnea, penurunan tekanan nadi, kulit teraba dingin, perlambatan pengisian kapiler, dan anxietas ringan. Penurunan tekanan nadi adalah akibat peningkatan kadar katekolamin, yang menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah perifer dan selanjutnya meningkatkan tekanan darah diastolik. Perdarahan derajat III (kehilangan darah 30-40%) Pasien biasanya mengalami takipnea dan takikardi, penurunan tekanan darah sistolik, oliguria, dan perubahan status mental yang signifikan, seperti kebingungan atau agitasi. Pada pasien tanpa cedera yang lain atau kehilangan cairan, 30-40% adalah jumlah kehilangan darah yang paling kecil yang menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik. Sebagian besar pasien ini membutuhkan transfusi darah, tetapi keputusan untuk pemberian darah seharusnya berdasarkan pada respon awal terhadap cairan.

Perdarahan derajat IV (kehilangan darah >40%) Gejala-gejalanya berupa takikardi, penurunan tekanan darah sistolik, tekanan nadi menyempit (atau tekanan diastolik tidak terukur), berkurangnya (tidak ada) urine yang keluar, penurunan status mental (kehilangan kesadaran), dan kulit dingin dan pucat. Jumlah perdarahan ini akan mengancam kehidupan secara cepat.

Anda mungkin juga menyukai