Anda di halaman 1dari 3

TUMOR JINAK PADA USUS HALUS DAN ILEUM

LATAR BELAKANG Beberapa lesi jinak asimptomatik dan ditemukan secara tidak sengaja. Adenoma merupakan kasus yang paling sering, tapi leiomyoma merupakan kasus yang paling sering menunjukkan simptomatik. Eksisi bedah hampir selalu diindikasikan karena adanya obstruksi dan perdarahan. Secara klinis, tumor jinak pada usus halus berkarakteristik tidak teridentifikasi sebagai gejala suatu penyakit. Tanda dan gejala yang mungkin yaitu : 1. yeri perut, secara umum tidak spesifik, nyeri bersifat ringan, dan berlokasi pada epigastrium. yeri biasanya berhubungan dengan lesi yang besar, yang mana dapat menyebabkan gejala obstruksi usus yang terus menerus.

!. "onstipasi #. $elena %. &erforasi '. $ual (. )iare *. &erdarahan saluran cerna +. ,ol-ulus .. $untah 1/. Benjolan yang teraba 11. 0bstruksi 1!. Anoreksia 1#. 1epat kenyang 1%. Anemia 1'. 2ntusussepsi 3arak antara timbulnya gejala sampai diagnosis dilaporkan kurang dari ( bulan sampai lebih dari 1 tahun, dengan durasi rata 4 rata ( bulan.

Tumor jinak usus halus mungkin berkembang sebagai lesi yang single atau sebagai lesi multiple dari beberapa subtype. Tipe dari tumor tersebut adalah : 1. 5iperplastik polip : tumor jinak mukosa yang biasanya tumbuh dan ditemukan pada duodenum dan ileum pro6imal. Tumor ini ditemukan pada pemeriksaan rutin upper endoskcopy. &olip ini bisa tunggal maupun multiple. Asimptomatik dengan kemungkinan tidak menjadi ganas dan bisa di buang secara endoskopidengan forsep biopsy. !. Adenoma : diklasifikasikan menjadi # yaitu : polip adenomatosa, adenoma kelenjar bruner, adenoma -illous. Berkembang secara single ataupun multiple, bisa bertangkai ataupun tidak. "omplikasi bila terus tumbuh yaitu obstruksi, perdarahan, intusepsi dan degenerasi keganasan. Secara spesifik adenoma kelenjar bruner berkembang paling sering pada dinding posterior duodenum. Adenoma -illous 7alaupun jarang, tapi sering ditemukan pada duodenum. &erdarahan dan obstruksi merupakan komplikasi paling sering. Adenoma -illous yang lebih besar dari % cm berisiko menjadi ganas. #. Stroma usus halus : 8re9uensinya sering terjadi di usus halus dan mungkin membesar sebelum diagnosis. :esi ini ditemukan pada palpasi, tidak terfiksir. Symptom mungkin termasuk obstruksi dikarenakan pertumbuhan tumor intraluminal atau nyeri serta perdarahan karena tumor nekrosis. Beberapa asimptomatik dan ditemukan secara tidak disengaja. &erdarahan merupakan indikasi untuk operasi dan reseksi segmental merupakan terapi yang direkomendasikan. Sel yang berasal dari lesi dapat secara umum dibedakan dengan imunohistokimia, seperti dari sel otot polos ; leiomyoma <, Sch7ann sel ; sch7anoma <, dan lainnya. Bagaimanapun sulit untuk memastikan perbedaan lesi yang jinak atau ganas. =rading tumor, yang merupakan dasar akti-itas dan ukuran mitosis. :esi yang kurang dari ' cm hampir selalu jinak, sedangkan lesi yang lebih dari ' cm, dengan mitosis yang rendah, kemungkinan menjadi ganas dan '/> pasiennya meninggal dunia dengan penyakit yang berulang selama # tahun. %. :ipoma : :esi ini sering terjadi pada ileum, tidak ada potensi keganasan dan tidak perlu di buang kalau tidak menimbulkan gejala. &erdarahan mungkin terjadi jika terdapat ulserasi. 1T scan dapat membedakan lipoma pada usus halus dari lesi yang lainnya.

PEMERIKSAAN FISIK &ada pemeriksaan fisik biasanya tidak terlihat, kecuali pada kasus tumor yang besar ; ?( cm <, kadang kala bermanifestasi sebagai massa abdomen yang teraba. yeri perut kadang 4 kadang terjadi se7aktu perabaan. "ebanyakan pasien tidak menunjukkan kelainan pada pemeriksaan fisik.

TERAPI Manajemen Medis 5al ini kurang berperan dalam tumor jinak usus halus. Bila memang ada bukti anemia atau obstruksi terus menerus, harus dirujuk untuk e-aluasi bedah. )an bila bukti asimptomatik obstruksi usus pada radiografi harus dirujuk untuk e-aluasi bedah.

Manajemen Bedah Eksisi secara bedah untuk tumor jinak usus halus merupakan terapi yan direkomendasikan. :aparotomi eksplorasi dengan eksisi pada lesi membuktikan metode langsung paling aman untuk mengidentifikasi dan penatalaksanaan. Tumor yang secara tidak sengaja ditemukan pada laparotomi harus dibuang untuk pencegahan di masa mendatang dan komplikasi sekunder. @eseksi segmental dan enterotomi A polipektomi digunakan untuk membuang lesi. 3ika patologinya tidak dapat didirikan pada saat reseksi, reseksi segmental penuh dengan batasan yang cukup merupakan hal yang direkomendasikan.

Anda mungkin juga menyukai