Anda di halaman 1dari 2

Ditawar Rp 10 Juta Lubang Seberat 20 Kg Ditangkap di Sungai Margasari CIAWI, Priangan- Masyarakat Ciawi, Kab.

Tasikmalaya, dikejutkan oleh seekor luba ng (binatang jenis belut) dengan berat sekitar 20 Kg dengan panjang sekitar 1,5 meter, Kamis (27/8). Binatang tersebut berada di kolam milik Kusnadi (48) warga Kp. Anto, Ds. Margasari, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya dan sudah ada yang menawar Rp 10 juta oleh seseorang yang mengaku asal Jakarta dan Bandung. Ukuran binatang sejenis belut itu memang tergolong besar dan langka, besarnya ya ng seukuran paha orang dewasa dan ukuran kepala hingga ke ekornya tersebut hampi r sama. Warna punggungnya hitam dan bagian bawahnya kuning, serta terasa kenyal dan licin dari lendirnya saat dipegang. Dapat dibayangkan, untuk ikan sejenis belut ini dengan ukuran dan beratnya menca pai 20 Kg. Sementara yang biasa kita jumpai di pasar-pasar ikan ataupun di kola m-kolam paling besar seukuran tangan orang dewasa atau seberat 3 Kg dan biasanya habis dimakan oleh lima orang lebih. Warga yang menangkap binatang jenis belut tersebut, Kusnadi (48) saat ditanya Pr iangan, Kamis (26/08) mengatakan, binatang tersebut ditangkapnya sendirian saat sedang berada di sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Saat pertama melihat binatang tersebut, dia mengaku sempat terkejut karena mendu ga binatang tersebut seekor ular. Namun, saat didekati binatang tersebut bukan u lar karena tidak bersisik dan saat akan ditangkap pun binatang tersebut tidak me lakukan perlawanan. Hingga akhirnya, binatang tersebut berhasil ditangkapnya dan ditanamkan dikolam miliknya dengan ukuran 4 X 6 meter. Dia memelihara binatang tersebut dengan memberikannya pakan ikan, kepeting, belu t sawah dan ayam yang rutin diberikannya setiap hari. Itu bukan binatang yang pertama ditangkap Kusnadi. Karena sebelumnya, dia mengak u pernah menangkap binatang sejenis. Namun, ukurannya tidak sebesar yang dia tan gkap dengan berat sekitar 20 Kg. Dia menyimpannya binatang tersebut dikolamnya, hingga akhirnya warga yang mendengar kabar tentang tertangkapnya binatang besar tersebut menyebar kemana-mana. Warga yang mendengar kabar dari mulut ke mulut adanya binatang jenis belut denga n ukuran besar tersebut mulai berdatangan. Hingga akhirnya, ada orang yang menga ku dari Jakarta dan Bandung mencoba untuk menawar binatang tersebut senilai Rp. 10 juta. Karena masih sayang terhadap binatang tersebut, terlebih bukan binatang itu saja yang dimilikinya maka binatang tersebut tidak lantas dijualnya. Bahkan dia berh arap, bisa membudidayakan binatang tersebut seperti halnya dia membudidayakan ik an-ikan hias selama ini. Saat ini ratusan ikan-ikan hias yang dimilikinya sudah lebih dari 20 jenis seper ti Arwana dengan panjang 1 meter lebih, lele macan dengan berat diatas 8 Kg, ika n jenis aligator, koi, lohan, gurame jenis koki, dan banyak lainnya lagi. Namun, usaha untuk membudidayakannya dia mengaku belum mampu karena keterbatasan modal berikut tempatnya. Dia berharap bisa mendapatkan bantuan guna membudidayakan ikan hias dan ikan taw ar lainnya, yang selanjutnya membangun rumah akuarium yang keseluruhan isinya je nis ikan-ikan tawar. Dengan begitu, dia bisa memberikan pengetahuan terhadap gen

erasi-generasi lainnya terkait jenis-jenis ikan termasuk asalnya serta cara memb udidayakannya. "Sudah banyak ikan-ikan air tawar yang populasinya terancam punah. Guna menjaga populasinya tersebut dan memberi tahukannya pada generasi baru, sudah sepantasny a di Tasikmalaya ini diadakan wahana ikan tawar," ujarnya. Kehadiran binatang sejenis belut yang disimpan di kolam di tengah-tengah kampung ini sempat mengundang perhatian warga, bahkan warga menduga binatang tersebut b ukan sembarang binatang yang tidak lazim berada di sungai kecil. "Binatang seperti ini biasanya sudah di raksuki roh halus sebangsa jin, dan akan mati saat tersambar petir," ujar salah seorang warga yang melihat keanehan bina tang tersebut. Kades Margasari, Drs. H. Encu Syamsudin yang mengantar Priangan ke lokasi adanya binatang tersebut, mengaku, aneh dengan binatang sejenis belut tersebut yang uk urannya begitu besar dan jinak. Seingatnya, untuk binatang sejenis belut tersebu t dan memiliki ukuran yang cukup besar dengan berat sekitar 20 Kg baru kali ini dihatnya. Yang lebih herannya lagi, binatang tersebut tidak kabur saat disimpan didalam kolam. "Kalau binatang sejenis belut dengan ukuran tangan orang dewasa, mungkin sudah t idak aneh lagi meskipun jarang ditemukan. Namun, kalau seukuran paha orang dewas a ini sangat luar biasa," ujarnya. Dibenarkan H. Encu, bahwa warganya tersebut merupakan pakar dalam ternak ikan hi as dari berbagai jenis. Dan saat ini saja, sudah memiliki 20 jenis lebih ikan hi as yang dipelihara di kolamnya. Bahkan dari potensinya dalam memelihara ikan hias, sudah banyak warga lain yang sengaja untuk berguru untuk membudidayakan ikan hias. "Kami sudah berusaha dan berharap, bisa mendapatkan bantuan untuk pembudidayaan ikan hias. Sayang, sejauh ini belum ada program pemerintah yang turun guna memba ntu warganya dalam program budi daya ikan hias. Mudah-mudahan untuk kedepannya a da program pemerintah yang diperuntukan dalam pembudidayaan ikan hias," ujarnya. (EMA ROHIMA/ Priangan) Ketpot : Kusnadi (48) warga Kp. Anto, Ds. Margasari, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya, di kol am berisikan ratusan ikan hias dari sekitar 20 jenis sambil memperlihatkan binat ang lubang hasil tangkapannya seberat sekitar 20 Kg, Kamis (26/08).

Anda mungkin juga menyukai