Anda di halaman 1dari 16

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Karena isu kekerasan sedang marak saat ini, berbagai alasan pendorong mulai

i dari ekonomi, social dan budaya. Namun factor yang menonjol dari segala penyebab siksaan ini adalah factor ekonomi. Maka dari itu, kami memilih judul ini. Tujuan a. Untuk menyadarkan masyarakat akan adanya kasus KDRT b. c. Melindungi hak kaum perempuan Menjauhkan dari sikap kekerasan.

Bab II Isi 2.1 Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga. Kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan yang dilakukan di dalam rumah tangga baik oleh suami maupun oleh istri. Menurut asal ! UU Nomor "# tahun "$$% tentang enghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga &UU KDRT', KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan(atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara mela)an hukum dalam lingkup rumah tangga. *ebagian besar korban KDRT adalah kaum perempuan &istri' dan pelakunya adalah suami, )alaupun ada juga korban justru sebaliknya, atau orang+orang yang tersubordinasi di dalam rumah tangga itu. elaku atau korban KDRT adalah orang yang mempunyai hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, per)alian dengan suami, dan anak bahkan pembatu rumah tangga. 2.2 Bentuk bentuk KDRT !. Kekerasan ,isik Kekerasan fisik berat, berupa penganiayaan berat seperti menendang- memukul, menyundut- melakukan percobaan pembunuhan atau pembunuhan dan semua perbuatan lain yang dapat mengakibatkan cedera berat, tidak mampu menjalankan tugas sehari+hari, pingsan, luka berat pada tubuh korban dan atau luka yang sulit disembuhkan atau yang menimbulkan bahaya mati, kehilangan salah satu panca indera, mendapat cacat, menderita sakit lumpuh, terganggunya daya pikir selama % minggu lebih, gugurnya atau matinya kandungan seorang )anita, dan kematian korban. Kekerasan fisik ringan, berupa menampar, menjambak, mendorong, dan perbuatan lainnya yang mengakibatkan cedera ringan dan rasa sakit dan luka fisik yang tidak masuk dalam kategori berat. .ika kekerasan fisik ringan dilakukan berulang+ulang &repetisi', maka dapat dimasukkan ke dalam kekerasan fisik berat.

/leh karena tujuan atau niat pelaku dalam tindak pidana KDRT tidak semata+ mata untuk melukai tubuh atau menghilangkan nya)a korban, tetapi lebih pada kehendak pelaku untuk mengontrol korban agar tetap ditempatkan dalam posisi subordinat &konteks kekerasan domestik', maka tindak pidana yang dilakukan oleh mereka yang bukan dalam konteks kekerasan domestik tidak diatur dalam UU ini tetapi masuk dalam pengaturan KU0 . ". Kekerasan sikis Kekerasan psikis berat, berupa tindakan pengendalian, manipulasi, eks+ploitasi, kese)enangan, perendahan dan penghinaan, dalam bentuk pelarangan, pemaksaan dan isolasi sosial- tindakan dan atau ucapan yang merendahkan atau menghinapenguntitan- kekerasan dan atau ancaman kekerasan fisik, seksual dan ekonomis- yang masing+masingnya dapat mengakibatkan penderitaan psikis berat berupa salah satu atau beberapa hal berikut1 a. b. c. d. e. f. gangguan tidur atau gangguan makan atau ketergantungan obat atau disfungsi seksual yang salah satu atau kesemuanya berat dan atau menahungangguan stres pasca traumagangguan fungsi tubuh berat &seperti tiba+tiba lumpuh atau buta tanpa indikasi medis'depresi berat atau destruksi dirigangguan ji)a dalam bentuk hilangnya kontak dengan realitas seperti ski2o+ frenia dan atau bentuk psikotik lainnyabunuh diri. Kekerasan psikis ringan, berupa tindakan pengendalian, manipulasi, eks+ploitasi, kese)enangan, perendahan dan penghinaan, dalam bentuk pelarangan, pemaksaan, dan isolasi sosial- tindakan dan atau ucapan yang merendahkan atau menghinapenguntitan- ancaman kekerasan fisik, seksual dan ekonomis- yang masing+masingnya dapat mengakibatkan penderitaan psikis ringan, berupa salah satu atau beberapa hal berikut ini1 a. b. c. d. e. ketakutan dan perasaan terterorrasa tidak berdaya, hilangnya rasa percaya diri dan kemampuan bertindakgangguan tidur atau gangguan makan atau disfungsi seksualgangguan fungsi tubuh ringan &misalnya, sakit kepala, gangguan pencernaan tanpa indikasi medis'fobia atau depresi temporer. embuktian kekerasan psikis harus didasarkan pada dua aspek secara terintegrasi, yaitu tindakan yang diambil pelaku dan implikasi psikologis yang dialami korban. Diperlukan keterangan psikologis atau psikiatris yang tidak saja menyatakan kondisi psikologis korban tetapi juga uraian penyebabnya.

#. Kekerasan *eksual *eperti halnya kekerasan fisik dan psikis, kekerasan seksual juga dibagi menjadi kekerasan seksual berat dan ringan. Kekerasan seksual berat berupa1 a. elecehan seksual dengan kontak fisik, seperti meraba, menyentuh organ seksual, mencium secara paksa, merangkul serta perbuatan lain yang menimbulkan rasa muak(jijik, terteror, terhina, dan merasa dikendalikan. b. c. d. e. f. emaksaan hubungan seksual tanpa persetujuan korban atau pada saat korban tidak menghendaki. emaksaan hubungan seksual dengan cara tidak disukai, merendahkan dan atau menyakitkan. emaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan pelacuran dan atau tujuan tertentu. Terjadinya hubungan seksual dimana pelaku memanfaatkan posisi ketergan+ tungan korban yang seharusnya dilindungi. Tindakan seksual dengan kekerasan fisik dengan atau tanpa bantuan alat yang menimbulkan sakit, luka,atau cedera. Kekerasan seksual ringan berupa pelecehan seksual secara 3erbal, seperti komentar 3erbal, gurauan porno, siulan, ejekan, dan julukan dan atau secara non 3erbal, seperti ekspresi )ajah, gerakan tubuh atau pun perbuatan lainnya yang meminta perhatian seksual yang tidak dikehendaki korban bersifat melecehkan dan atau menghina korban. .ika kekerasan seksual ringan dilakukan berulang+ulang &repitisi', maka dapat dimasukkan senagai kekerasan seksual berat. Kata 4pemaksaan hubungan seksual5 lebih diuraikan untuk menghindari penafsiran bah)a 4pemaksaan hubungan seksual5 hanya dalam bentuk pemaksaan fisik semata &seperti harus adanya unsur penolakan secara 3erbal atau tindakan', tetapi pemaksaan juga dapat terjadi dalam tataran psikis &seperti di ba)ah tekanan, sehingga tidak dapat melakukan penolakan dalam bentuk apapun'. Dengan demikian pembuktiannya tidak dibatasi hanya pada bukti+bukti bersifat fisik, tetapi dapat juga dibuktikan melalui kondisi psikis yang dialami korban. Tindakan+tindakan kekerasan seksual ini dalam dirinya sendiri &formil' merupakan tindakan kekerasan dengan atau tanpa melihat implikasinya. 6mplikasi itu sendiri harusnya dimasukkan sebagai unsur pemberat &hukuman', seperti rusaknya hymen, hamil, keguguran, terinfeksi enyakit Menular *eksual & M*', kecacatan, dan lain+lain. %. Kekerasan 7konomi Kekerasan ekonomi berat, yakni tindakan eksploitasi, manipulasi dan pengendalian le)at sarana ekonomi berupa memaksa korban bekerja dengan cara eksploitatif termasuk pelacuran, melarang korban bekerja tetapi menelantar+kannya, dan mengambil tanpa sepengetahuan dan tanpa persetujuan korban, merampas dan atau memanipulasi harta benda korban. Kekerasan ekonomi ringan, berupa melakukan upaya+upaya sengaja yang menjadikan korban tergantung atau tidak berdaya secara

ekonomi atau tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kekerasan ekonomi yang dimaksud dalam UU ini adalah tindakan+tindakan dimana akses korban secara ekonomi dihalangi dengan cara korban tidak boleh bekerja tetapi ditelantarkan, kekayaan korban dimanfaat+kan tanpa seijin korban, atau korban dieksploitasi untuk mendapatkan keuntungan materi. Dalam kekerasan ini, ekonomi digunakan sebagai sarana untuk mengendalikan korban. 2.3 Fakt r!"akt r #end r ng terjadin$a KDRT Kekerasan dalam keluarga adalah implikasi dari ideologi gender. 0ubungan ats ba)ah yang hiearkis dalam keluarga, membuat pola hubungan itu sendiri menjadi disharmonisasi. Nilai+nilai manusia)i yang semestinya termanifestasikan dalam keluarga menjadi terkaburkan. Kekaburan inilah yang kemudian mengakibatkan berbagai akibat yang bersifat akumulatif, akut, permanen. Tanpa disadari, kalangan perempuan sendiri ikut serta dalam membangun struktur sosial itu, hingga muncul korban diskriminasi ganda. *trauss 8. Murray mengidentifikasikan hal dominasi pria dalam konteks struktur masyarakat dan keluarga, yang memungkinkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga &Marital 9iolence' sebagai berikut 1 !. embelaan atas kekuasaan laki+laki :aki+laki dianggap sebagai superioritas sumberdaya dibandingkan dengan )anita sehingga mampu mengatur dan mengendalikan )anita ".Diskriminasi dan pembatasan dibidang ekonomi Diskriminasi dan pembatasan kesempatan bagi )anita untuk bekerja mengakibatkan )anita &istri' ketergantungan terhadap suami, dan ketika suami kehilangan pekerjaan maka istri mengalami tindakan kekerasan #.;eban pengasuhan anak 6stri yang tidak bekerja menjadikannya menanggung beban sebagai pengasuh anak. Ketika terjadi hal yan tidak diharapkan terhadap anak, maka suami akan menyalahkan istri sehingga terjadi kekerasan dalam rumah tangga %. <anita sebagai anak+anak Konsep )anita sebagai hak milik menurut hukum, mengakibatkan keleluasaan laki+laki untuk mengatur dan mengendalikan segala hak dan ke)ajiban )anita. :aki+laki merasa punya hak untuk melakukan kekerasan sebagai seorag bapak melakukan kekerasan terhadap anak agar menjadi tertib =./rientasi peradilan pidana pada laki+laki osisi )anita sebagai istri didalam rumah tangga yang mengalami kekerasan oleh suaminya, diterima sebagai pelanggaran hukum, sehingga kasusnya sering ditunda atau ditutup. 8lasan yang la2im dikemukakan oleh penegak hukum yaitu adanya legitimasi hukum bagi suami melakukan kekerasan sepanjang bertindak dalam konteks harmoni keluarga

2.% Bebera#a "akt r $ang men$ebabkan terjadin$a KDRT Masalah kekerasan dalam rumah tangga bukanlah merupakan masalah yang baru, tetapi tetap aktual dalam peredaran )aktu dan tidak kunjung reda, malahan memperlihatkan kecenderungan peningkatan. untuk mengungkap kasus kekerasan dalam rumah tangga ini ternyata tidak segampang membalikkan tangan. !' Masyarakat membesarkan anak laki+laki dengan menumbuhkan keyakinan bah)a anak laki+laki harus kuat, berani dan tidak toleran. "' :aki+laki dan perempuan tidak diposisikan setara dalam masyarakat. #' ;udaya bah)a istri bergantung pada suami, khususnya ekonomi. %' Kepribadian dan kondisi psikologis suami yang tidak stabil. =' ernah mengalami kekerasan pada masa kanak+kanak. >' ;udaya bah)a laki+laki dianggap superior dan perempuan inferior. ?' Melakukan imitasi, terutama anak laki+laki yang hidup dengan orang tua yang sering melakukan kekerasan pada ibunya atau dirinya. @. embelaan atas kekuasaan laki+laki :aki+laki dianggap sebagai superioritas sumber daya dibandingkan dengan )anita, sehingga mampu mengatur dan mengendalikan )anita. A. Diskriminasi dan pembatasan dibidang ekonomi Diskriminasi dan pembatasan kesempatan bagi )anita untuk bekerja mengakibatkan )anita &istri' ketergantungan terhadap suami, dan ketika suami kehilangan pekerjaan maka istri mengalami tindakan kekerasan. !$. ;eban pengasuhan anak 6stri yang tidak bekerja, menjadikannya menanggung beban sebagai pengasuh anak. Ketika terjadi hal yang tidak diharapkan terhadap anak, maka suami akan menyalah+kan istri sehingga tejadi kekerasan dalam rumah tangga. !!. <anita sebagai anak+anak konsep )anita sebagai hak milik bagi laki+laki menurut hukum, mengakibatkan kele+ luasaan laki+laki untuk mengatur dan mengendalikan segala hak dan ke)ajiban )anita. :aki+laki merasa punya hak untuk melakukan kekerasan sebagai seorang bapak melakukan kekerasan terhadap anaknya agar menjadi tertib. !". /rientasi peradilan pidana pada laki+laki osisi )anita sebagai istri di dalam rumah tangga yang mengalami kekerasan oleh suaminya, diterima sebagai pelanggaran hukum, sehingga penyelesaian kasusnya sering ditunda atau ditutup. 8lasan yang la2im dikemukakan oleh penegak hukum yaitu adanya legitimasi hukum bagi suami melakukan kekerasan sepanjang bertindak dalam konteks harmoni keluarga. 2.& 'kibat dari terjadin$a KDRT ! Dampak ada erempuan( istri.

Rasa takut adalah perasaan yang paling mendominasi korban. Rasa takut tersebut mengendalikan perilakunya, dan me)arnai segala tindak tanduknya bahkan ketakutan dapat mengganggu tidurnya, memunculkan insomnia dan mimpi+mimpi buruk. Bangguan tidur dapat memunculkan kebergantungan kepada obat+obat tidur dan obat penenang. asangannya dapat mengancam keselamatan dirinya. ;ahkan akan mengancam ji)anya, kalau sampai ia berusaha membuka mulut, atau bila ia berusaha meninggalkan lelaki itu. Dengan dasar dominasi perasaan takut, respondan pengalaman psikologis yang sering muncul dari korban kekerasan domestik maka muncul sikap seperti1 !. Meminimalkan kejadian kekerasan yang dialami, karena beberapa alasan1. C erasaan malu dan kebingungannya menghadapi kekerasan. C Keyakinannya bah)a ia bertanggungja)ab atas kejadian tersebut. ". Terisolasi erempuan korban kekerasan memiliki akses sangat sedikit akan jaringan dan dukungan personal. #. erasaan tidak berdaya. erempuan korban kekerasan sering berada dalam situasi learned helplessness fenomena yang dideskripsikan secara detil oleh :enore <alker &!A?A'. Dang dimaksud adalah mereka belajar bah)a upaya+upaya mereka untuk mengendalikan, menghindari atau melarikan diri dari situasinya ternyata tidak berhasil %. Menyalahkan diri &internali2es blame' erempuan korban kekerasan, sama seperti kita dan orang+orang lain, sering mempercayai mitos+mitos tentang kekerasan dalam hubungan intim dan dalam rumah tangga. 6a berpikir dialah yang menyebabkan kekerasan terjadi karena pasangannya tidak jarang bertanya15 Mengapa kamu membuat saya terpaksa memukuli kamuE Kalau kamu melakukan apa yang saya inginkan, yang seperti ini tidak akan terjadi.5 *ementara itu orang luar juga mungkin bertanya15 *uamimu lelaki yang baik, apa sih yang kamu lakukan sampai ia memukul kamuE5. 6a berusaha untuk menjadi makin sempurna, tidak menyadari bah)a kekerasan tersebut sesungguhnya lekat dan menjadi tanggung ja)ab pelaku. =. 8mbi3alensi asangan yang melakukan kekerasan tidak setiap saat melakukan kekerasan. Kadang kala ada saat bah)a ia merasa pasangannya adalah laki+laki yang baik dan mencintainya. >. 0arga diri rendah. 8khir dari kekerasan yang berulang adalah rusaknya harga diri. erasaan berharga dan keyakinan diri, kepercayaan akan kemampuan diri dirusakkan. Dang sangat merendahkan adalah bah)a ia mendapat kekerasan dari orang

yang dipilih menjadi pasangan, orang yang seharusnya menyayangi, menghormati dan menyenangkannya. ?. 0arapan. erempuan yang menjadi korban berharap suaminya akan berubah, akan menjadi pasangan seperti yang diimpikannya. 8dalah penting bah)a konselor menghormati mimpi+mimpinya akan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Mimpinya tidak aneh, mimpi tersebut umum diimpikan orang. *ering kita menyalahkan perempuan dengan pertanyaan1 4Kenapa sih dia masih terus bertahan dalam situasi demikianE5, kembali mempersalahkannya. ;erdasarkan kenyataan di seluruh dunia, istri yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga berasal dari semua golongan masyarakat, dari berbagai lapisan sosial, golongan pekerjaan, suku, bangsa, budaya, agama, maupun tentang usia telah tertimpa musibah kekerasan. erlakuan kejam yang dialami para korban itu mengakibatkan timbulnya berbagai macam penderitaan seperti1 a. .atuh sakit akibat stres seperti sakit kepala, asma, sakit perut, dll. b. Menderita kecemasan, depresi, dan sakit ji)a akut. c. ;erkemungkinan untuk bunuh diri atau membunuh pelaku. d. Kemampuan menyelesaikan masalah rendah. " . Dampak ada 8nak+anak. enderitaan akibat penganiayaan dalam rumah tangga tidak terbatas kepada istri saja, tetapi menimpa anak+anak juga. 8nak+anak bisa mengalamipenganiayaan secara langsung atau merasakan penderitaan akibat menyaksikan penganiayaan yang dialami ibunya. aling tidak, setengah dari anak+anak yang hidup di dalam rumah tangga yang di dalamnya terjadi kekerasan, juga mengalami perlakuan kejam. *ebagian besar tidak diperlakukan kejam secara fisik, sebagian lagi secara emosional maupun seksual. Kehadiran anak di rumah tidak membuat suami tidak menganiaya istrinya. ;ahkan dalam banyak kasus, lelaki penganiaya memaksa anaknya menyaksikan pemukulan ibunya. *ebagian menggunakan perbuatan itu sebagai cara tambahan untuk menyiksa dan menghina pasangannya. Menyaksikan kekerasan merupakan pengalaman yang sangat traumatis bagi anak+anak. Mereka sering kali diam terpaku, ketakutan, dan tidak mampu berbuat sesuatu ketika sang ayah menyiksa ibu mereka. *ebagian berusaha menghentikan tindakan sang ayah atau meminta bantuan orang lain. 8kibat kekerasan tidak sama pada semua anak. Diantara ciri+ciri anak yang menyaksikan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga adalah1 !. *ering gugup ". *uka menyendiri #. Femas %. *ering ngompol

=. Belisah >. Bagap ?. *ering menderita gangguan perut @. *akit kepala dan asma A. Kejam pada binatang !$. Ketika bermain meniru bahasa dan perilaku kejam !!. *uka memukul teman Kekerasan dalam rumah tangga ternyata merupakan pelajaran kepada anak bah)a kekejaman dalam bentuk penganiayaan adalah bagian yang )ajar dari sebuah kehidupan Mengingat bah)a orangtua lebih sibuk dengan permasalahan dan ketegangannya sendiri, sering terjadi bah)a orangtua tidak memberikan perhatian pada kebutuhan anak, khususnya kebutuhan psikologisnya untuk merasa aman, dicintai, didengarkan. Karena itu, banyak hal dapat muncul, seperti1 !. Usia pra sekolah a.Keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut. b.8danya gangguan tidur seperti insomnia, takut gelap, ngompol. c.Kecemasan berlebihan bila berpisah dari orangtua. ".Usia sekolah a.:ebih umum &meskipun tidak eksklusif' pada anak perempuan1 keluhan+keluhan somatik, perilaku menarik diri, pasif, tidak dapat mandiri, sangat bergantung kepada ingin diterimaorang lain, toleransi frustasi rendah, atau justru kesabaran berlebihan, sikap penolong, khususnya perhatian untuk dapat membantu ibu. b.:ebih umum &meskipun tidak eksklusif' pada anak laki+laki1 toleransi frustasi rendah, perilaku agresif, mengganggu, menggertak, berlagak jagoan, tempertantrums &mudah sekali marah dengan ekspresi fisik yang berlebihan, seperti menendang+nendang, berteriak+teriak, dan berguling+guling, dsb.' c. *ebagian anak mengalami gangguan konsentrasi dan belajar, sering membolos, kikuk, sering celaka, dianggap lambat, atau mengalami masalah belajar. #. Remaja Remaja sangat mungkin menampilkan perilaku melarikan diri dan merusak diri sendiri. ;eberapa hal yang mungkin dilakukan adalah1 lari dari kenyataan dengan mengkonsumsi obat+obat adiktif dan alkohol, kabur dari rumah, perilaku seksual bebas, agresi3itas dan akti3itas kriminal.

%. De)asa 8nak yang menyaksikan kejadian kekerasan berulang+ulang di rumahnya, dan menyaksikan ibu &perempuan' menjadi korban dapat mengembangkan pola hubungan yang sama dimasa de)asanya. Fukup banyak laki+laki pelaku kekerasan terhadap pasangan berasal dari keluarga abusi3e dimasa kanaknya, biasa menyaksikan kekerasan yang dilakukan ayah pada ibu, tidak jarang ia sendiri juga menjadi korban kekerasan ayah. *ementara itu, perempuan yang dimasa kanaknya berada dalam suasana keluarga demikian juga akan melihat dan belajar untuk meyakini bah)a laki+laki adalah makhluk yang memang harus menang, keras kepala dan egois, harus serba dilayani, sementara perempuan adalah makhluk yang harus melayani, menyesuaikan diri, mencoba menyenangkan laki+laki dengan berbagai cara 2.( Pandangan )as$arakat tentang KDRT )uhajir *%+ tahun, 'sal- .ukabumi Pekerjaan- Pedagang i/e /ream *aya tidak setuju bila isteri harus mengalami kekerasan atau penyiksaan dari suaminya. 6steri itu kan harus disayang. Menurut saya, kekerasan terhadap isteri merupakan tindakan yang kurang bagus. elakunya harus dijebloskan ke penjara dan korbannya harus diobati. Kalau saya melihat atau mendengar ada yang mendapat kekerasan, kalau parah sekali, harus dilaporkan ke polisi. Tapi kalau hanya ribut biasa antara isteri dan suami, penyelesaiannya diserahkan kepada keluarga masing+masing dan biasanya orang tua ikut ambil alih. *aya tidak mau mencampuri urusan orang lain kalau ada masalah keluarga. ;anyak isteri tidak mau melapor bila kasus KDRT menimpa mereka karena takut dan masih sayang pada suaminya. 2.0 Pandangan 1ukum tentang KDRT KDRT dari sudut pandang 0ukum Negara &UU No."# th "$$%' Keutuhan dan kerukunan rumah tangga yang bahagia, aman, tenteram, dan damai merupakan dambaan setiap orang. Dengan demikian, setiap orang dalam lingkup rumah tangga dalam melaksanakan hak dan ke)ajiban harus didasari oleh agama. 0al itu perlu terus ditumbuhkembangkan dalam rangka membangun keutuhan rumah tangga. Untuk mencegah, melindungi korban, dan menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, Negara dan masyarakat )ajib melaksanakan pencegahan, perlindungan, dan penindakan pelaku sesuai dengan falsafah ancasila dan UUD !A%=. Negara berpandangan bah)a segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan dalam rumah tangga, adalah pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap martabat

kemanusiaan serta bentuk dikriminasi. 4 *etiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang diba)ah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi5 &3ide asal "@ huruf B ayat ! UUD !A%='. erkembangan de)asa ini menunjukkan bah)a tindak kekerasan secara fisik, psikis, seksual, dan penelantaran rumah tangga pada kenyataannya terjadi sehingga dibutuhkan perangkat hukum yang memadai untuk menghapus Kekerasan dalam Rumah Tangga &disingkat KDRT'. embaharuan hukum yang berpihak pada kelompok rentan atau tersubordinasi, khususnya perempuan, menjadi sangat diperlukan sehubungan dengan banyaknya kasus kekerasan, terutama KDRT. embaharuan hukum tersebut diperlukan karena undang+undang yang ada belum memadai dan tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum masyarakat. /leh karena itu, diperlukan pengaturan tentang tindak KDRT secara tersendiri karena mempunyai kekhasan, )alaupun secara umum di dalam KU0 telah diatur mengenai delik penganiayaan &3ide pasal #=! KU0 ', delik kesusilaan &3ide pasal "@% KU0 ' serta delik penelantaran orang yang perlu diberikan nafkah dan kehidupan &3ide pasal #$% KU0 '. Undang+undang No."# th "$$% tentang enghapusan KDRT ini terkait erat dengan beberapa peraturan perundang+undangan lain yang sudah berlaku sebelumnya, antara lain UU No.! thn !A%> tentang KU0 serta perubahannya, UU Nomor @ tahun !A@! tentang KU08 , UU Nomor ! Tahun !A?% tentang erka)inan, Undang+undang Nomor ? tahun !A@% tentang pengesahan Kon3ensi mengenai enghapusan segala bentuk Diskriminasi terhadap <anita & Fon3ention on the 7limination of 8ll ,orms of Discrimination 8gaints <omen', Undang+undang Nomor #A tahun !AAA tentang 08M. Undang+undang Nomor "# tahun "$$% ini selain mengatur ih)alpencegahan dan perlindungan serta pemulihan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga, juga mengatur secara spesifik kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga dengan unsur+ unsur tindak pidana yang berbeda dengan tindak pidana penganiayaan yang diatur dalam KU0 . *elain itu undang+undang ini juga mengatur ih)al ke)ajiban bagi aparat penegak hukum, tenaga kesehatan, pekerja sosial, rela)an pendamping atau pembimbing rohani untuk melindungi korban agar mereka lebih sensitif dan responsif terhadap kepentingan rumah tangga yang sejak a)al diarahkan pada keutuhan dan kerukunan rumah tangga. Untuk melakukan pencegahan KDRT, Negara R6 melalui Menteri bidang pemberdayaan perempuan melaksanakan tindakan pencegahan dengan yaitu 1+ !. Merumuskan kebijakan tentang penghapusan KDRT. ". Menyelenggarakan komunikas, informasi dan edukasi tentang KDRT. #. Menyelenggarakan sosialisasi dan ad3okasi tentang KDRT

%. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sensiti3e gender dan isu kekerasan KDRT serta menetapkan standard dan akreditasi pelayanan yang sensitif gender. 2.2 Pen/egahan Kekerasan dalam Rumah Tangga Untuk menghindari terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga, diperlukan cara+cara penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga, antara lain1 a. erlunya keimanan yang kuat dan akhlaG yang baik dan berpegang teguh pada agamanya sehingga Kekerasan dalam rumah tangga tidak terjadi dan dapat diatasi dengan baik dan penuh kesabaran. b.0arus tercipta kerukunan dan kedamaian di dalam sebuah keluarga, karena didalam agama itu mengajarkan tentang kasih sayang terhadap ibu, bapak, saudara, dan orang lain. *ehingga antara anggota keluarga dapat saling mengahargai setiap pendapat yang ada. c.0arus adanya komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar tercipta sebuah rumah tangga yang rukun dan harmonis. .ika di dalam sebuah rumah tangga tidak ada keharmonisan dan kerukunan diantara kedua belah pihak, itu juga bisa menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga. d. ;utuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya antar anggota keluarga. *ehingga rumah tangga dilandasi dengan rasa saling percaya. .ika sudah ada rasa saling percaya, maka mudah bagi kita untuk melakukan akti3itas. .ika tidak ada rasa kepercayaan maka yang timbul adalah sifat cemburu yang kadang berlebih dan rasa curiga yang kadang juga berlebih+lebihan. 2.+ Tindakan $ang dilakukan untuk men l ng k rban dari KDRT !. Membangun kesadaran bah)a persoalan KDRT adalah persoalan sosial bukan indi3idual dan merupakan pelanggaran hukum yang terkait dengan 08M. ". *osialiasasi pada masyarakat tentang KDRT adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dan dapat diberikan sangsi hukum. Dengan cara mengubah pondasi KDRT di tingkat masyarakat pertama H tama dan terutama membutuhkan. #. 8danya konsensus bah)a kekerasan adalah tindakan yang tidak dapat diterima. %. Mengkampanyekan penentangan terhadap penayangan kekerasan di media yang mengesankan kekerasan sebagai perbuatan biasa, menghibur dan patut menerima penghargaan. =. eranan Media massa. Media cetak, tele3isi, bioskop, radio dan internet adalah macrosystem yang sangat berpengaruh untuk dapat mencegah dan mengurangi kekerasan dalam rumah tangga & KDRT'. 2.13 Pandangan Kristen tentang KDRT KDRT dari sudut pandang 7tika Kristen.ika dihubungkan dengan ajaran 7tika Kristen, tentang KDRT tidak ada ditemukan. Di dalam 8lkitab erjanjian ;aru banyak kita baca

tentang ajaran yang berhubungan dengan rumah tangga Kristen yang mengutamakan K8*60. Maka dapat kita lihat bah)a 8lkitab banyak sekali mengajarkan kepada setiap keluarga tentang tindakan pre3entif &pencegahan' agar sebuah rumah tangga hidup dalam damai sejahtera penuh dengan Kasih Kristus. 0al+hal yang menentukan kebahagiaan sebuah keluarga Kristen sekaligus menjadi anti terjadinya KDRT yaitu 1+ !. *aling menasehati ". *aling menghibur #. *aling membela %. *abar seorang terhadap yang lain =. *aling mengampuni >. *aling berbuat baik ?. Fiptakan suasana sukacita dalam keluarga. Masalah yang paling besar dalam keluarga ialah bagaimana menjalani hidup bahagia dengan suami yang kasar dan sukar dimengerti, atau suami bertitel sedang istri tidak berpendidikan, atau istri cantik sedangkan suami jelek, atau istri muda belia sedangkan suami lanjut usia atau istri keturunan orangkaya sedangkan suami hanya seorang supir bis dsb. erbedaan+perbedaan semacam ini seringkali menjadi pemicu terjadinya KDRT. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, menurut endeta Dacob Nahu)ay satu+satunya yang menjadi obatnya adalah K8*60, karena dengan K8*60 akan membuahi % &empat' pokok penyelesaian yaitu 1+ !. Kasih membuat kita melihat setiap orang dalam keluarga adalah orang+orang penting dan istime)a. ". Kasih membuat kita melihat apa yang menjadi prioritas di dalam keluarga. #. Kasih itu tidak sombong, karena kesombongan pribadi menghancurkan keluarga. %. Kasih membuat kita rela mengorbankan apa saja demi keluarga bahagia

2.11 Keterlibatan Kristen dalam men/egah KDRT eran :embaga Keagamaan Kristen Dalam enanggulangan KDRT *ecara institusi gereja, Bereja Kristen 6ndonesia &BK6' secara program kerja tidak memiliki program tentang penanggulangan KDRT. Namun demikian apabila terjadi persiti)a+peristi)a pelaporan KDRT BK6 telah memiliki sistem+sistem terpadu yang berbasis komunitas antar jemaat di )ilayah )ilayah jemaat BK6 tinggal. KDRT pada jemaat BK6 secara umum ditangani oleh kelompok komunitas gereja. Namun apabila KDRT dinilai cukup berat dan tidak bisa diselesaikan maka kasus tersebut ditangani oleh pendeta. 0asil penelitian menunjukan persoalan KDRT juga menimpa pada beberapa jemaatnya BK6. Masalah KDRT yang pernah ditangani rohani)an BK6 mulai dari kekerasan fisik

sampai dengan kekerasan non fisik. Fontoh KDRT yang perah dialami oleh jemaat BK6 adalah perkosaan terhadap pasangan sendiri, pemukulan dan lain+lain. *edangakan KDRT yang bersifat non fisik berupa penelantaran, dan perkataan kasar pasangan. Namun demikian intensitas KDRT yang dialami oleh jemaat BK6 dan dilaporkan pada pihak gereja terbilang sangat jarang. Dalam agama Kristen tidak dikenal istilah perceraian. /leh karena itu pendeta akan semaksimal mungkin berusaha melakukan mediasi dan proses perdamaian kepada pihak+pihak bermasalah. Namun apabila pasangan bermasalah bersikeras untuk berpisah maka pendeta mempersialakan pasangan bermasalah untuk mencari jalan sendiri diluar agama kristen. 2.12 keterlibatan keristen dalam men l ng #elaku4k rban dari KDRT
1. 7dukasi diri. Fari organisasi, lembaga, atau komunitas yang bisa membantu

8nda mendapatkan pengetahuan tepat mengenai kekerasan terhadap perempuan atau KDRT. Melalui jaringan ini 8nda bisa mencari tahu cara yang lebih tepat dalam penanganan kekerasan.
2.

endekatan tepat. :akukan pendekatan dengan orang yang 8nda sayangi, dan menjadi korban dalam perspektif 8nda. Karena bisa jadi, kakak atau sepupu atau siapa pun yang menurut 8nda adalah korban kekerasan &psikis utamanya', tak selalu merasa sebagai korban

3. .angan mengkritik. Niat baik untuk mem

%. bantu jika dilakukan dengan cara kurang tepat takkan membuahkan hasil. Dalam pandangan 8nda, sikap suaminya jelas keliru dan merupakan bentuk kekerasan. Tapi belum tentu pandangan korban juga demikian.
5. ;erhati+hati. 6ngatkan teman atau saudara 8nda bah)a pasangannya yang

melakukan kekerasan psikis &terlalu protektif' juga akan mengontrol berbagai tindakannya. Kalau si korban mencari informasi mengenai penanganan kekerasan melalui komputer misalnya, si pelaku kekerasan akan mengetahuinya karena ia akan mencari tahu apa yang dilakukan korban.
6.

;antu cari rumah singgah sebatas perencanaan. Kalau orang terdekat korban kekerasan memutuskan meninggalkan pasangannya, bantu ia menemukan rumah singgah yang tepat dengan perencanaan yang baik. 8palagi jika ada anak, pastikan ketika korban meninggalkan pasangannya, ia telah memiliki tempat tinggal yang aman.

Bab III Penutu# 3.1 Kesim#ulan !. *etiap orang(jemaat yang mendengar, melihat, atau mengetahui terjadinya kekerasan dalam rumah tangga )ajib melakukan upaya+upaya sesuai dengan batas kemampuannya, yaitu 1+

a. mencegah berlangsungnya tindak pidana. b. Memberikan perlindungan kepada korban c. Memberikan pertolongan darurat d. Membantu proses pengajuan permohonanpenetapan perlindungan. ". eran gereja(jemaat dalam menanggulangi permasalahan KDRT yaitu 1+ !. memberikan penjelasan mengenai hak dan ke)ajiban korban ". memberikan penguatan iman &konseling' #. Diba)ah ini ada beberapa tips ayat+ayat 8lkitab yang dapat kita jadikan sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya KDRT !. ! etrus # 1!+? 1 tentang hidup bersama suami istri ". ! etrus % 1 @ 1 tentang kasih menutupi banyak sekali D/*8 #. ! Tim " 1 @+!= 1 tentang sikap orang laki+laki dan perempuan dalam ibadah jemaat. %. ! Tim > 1 !$ 1 tentang uang adalah akar segala kejahatan =. Kolose # 1!@+!A 1 tentang hubungan antara anggota+anggota rumah tangga >. 7fesus = 1 ""+"# 1 tentang Kasih Kristus adalah dasar hidup suami istri 3.2 .aran emerintah setempat perlu memberikan moti3asi, sosialisasi, agar tindakan KDRT seperti ini sudah tidak terjadi lagi. emerintah sangat perlu mengontrol kehidupan masyrakat. Demikian yang dapat kami jelaskan semonga bemanfaat bagi pembaca dan dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan+kekurangan, oleh karena itu kami senantiasa menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun. Dengan disahkan undang+undang KDRT, pemerintah dan masyarakat lebih berupaya menyadarkan dan membuka mata serta hati untuk tidak berdiam diri bila ada kasus KDRT lebih ditingkatkan penga)asannya. Meningkatkan peran pera)at untuk ikut serta menangani kasus KDRT dan menekan dampak yang terjadi pada kesehatan repsoduksinya dengan memfasilitasi setiap Rumah *akit memiliki ruang perlindungan korban KDRT, mendampingi dan memulihkan kondisi psikisnya.

K'T' P567'6T'R uji dan *yukur kami panjatkan ke 0adirat Tuhan Dang Maha 7sa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia+nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada )aktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai kekerasan dalam rumah tangga. Makalah ini dibuat dengan berbagai obser3asi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. /leh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar+besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bah)a masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. /leh karena itu kami meminta maaf yang sebesar+besarnya dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Kritik konstruktif 8khir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN Tentang KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Disusun /leh 1
.efri *atria 8ndreas *itorus $#!#!!!##"%! ,akultas 0ukum
Uni3ersitas 8irlangga "$!%

Anda mungkin juga menyukai