Titrasi Redoks
Titrasi-titrasi redoks berdasarkan pada
perpindahan elektron antara titran dengan analit Jenis titrasi ini biasanya menggunakan potensiometri untuk mendeteksi titik akhir Meskipun demikian, penggunaan indikator yang dapat berubah warnanya dengan adanya kelebihan titran juga sering digunakan
Dikromatometri
Serimetri Iodo-iodimetri Bromatometri
Iodo-Iodimetri
Iodo-Iodimetri
Reaksi di atas mempunyai potensial standar
+0,54 V. oleh karena itu, iod merupakan zat pengoksid yang jauh lebih lemah daripada kalium permanganat, senyawa serium (IV), dan kalium dikromat. Dalam proses analitis, iod (triiodida) digunakan sebagai zat pengoksid (iodimetri) Ion iodida digunakan sebagai zat pereduksi (iodometri)
yang cukup kuat untuk dititrasi dengan iod adalah tiosulfat, arsen (III), vitamin C, stibium (III), sulfida, sulfit, timah (II) dan ferosianida I2 sebagai standar bereaksi langsung dengan zat yang di titrasi Larutan iod standar perlu distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan standar primer, yang biasa digunakan untuk standarisasi adalah As2O3 I2 sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan I- (solubilizer) KI ini perlu ditambahkan pada pembuatan standar I2 . Akan membentuk
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Kalium Dikromat
20
Berat ekivalen (BE) dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi
Kalium Iodat
21
22
Penyelesaian
Diketahui :
KIO3 sebanyak 0,121 gr, BM = 214 gr/mol, Beq = 1/6 * 214 =
= 0,121 gr / 35,67 = 3,3922 mmol Na2S2O3 Molaritas Na2S2O3 M = mol/V = 3,3922 mmol Na2S2O3 / 41,64 ml = 0,0815 M
23
24
25
TITRASI REDOKS
SERIMETRI
Pengertian
Serimetri adalah penetapan kadar reduktor dengan menggunakan larutan serium (IV) sulfat sebagai titran yang merupakan oksidator kuat namun, serium(IV) sulfat mempunyai harga yang mahal maka dicari metode alternatif Titrasi dapat dilakukan dalam suasana asam, karena dalam suasana netral terdapat endapan serium (IV) hidroksida atau garamnya.
1. larutan dalam asam sulfat tahan panas dan cahaya 2. dapat dipakai untuk penetapan sample yang mengandung klorida 3. penggunaannya luas 4. redoks yang terjadi sederhana
titrasi redoks
Ketika ion Ce(IV) dipergunakan sebagai
TITRASI REDOKS
BROMATOMETRI
Bromatometri
Bromatometri merupakan salah satu metode penetapan kadar suatu zat dengan prinsip reaksi reduksi-oksidasi. Bromatometri merupakan salah satu metode oksidimetri dengan dasar reaksi dari ion bromat (BrO3). Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari sistem ini menunjukkan bahwa kalium bromat adalah oksidator kuat. Hanya saja kecepatan reaksinya tidak cukup tinggi. Untuk menaikkan kecepatan ini titrasi dilakukan dalam keadaan
panas dan dalam lingkungan asam kuat.
31
Adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion bromida bereaksi dengan ion bromat, dan bromin yang dibebaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat, warna ini sangat lemah sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir. Bromin yang dibebaskan ini tidak stabil, karena mempunyai tekanan uap yang tinggi dan mudah menguap, karena itu penetapan harus dilakukan pada suhu terendah, serta labu yang dipakai untuk titrasi harus ditutup.
32
Metode bromatometri digunakan untuk menetapkan senyawasenyawa organik aromatis dengan membentuk tribrom substitusi. Metode ini dapat juga digunakan untuk menetapkan senyawa arsen dan stibium dalam bentuk trivalent walaupun tercampur dengan stanum valensi empat. Dalam suasana asam, ion bromat mampu mengoksidasi iodida menjadi iod, sementara dirinya direduksi menjadi brimida :
BrO3- + 6H+ + 6I+
33
Tidak mudah mengikuti serah terima elektron dalam hal ini, karena suatu reaksi asam basa (penetralan H+ menjadi H2O) berimpit dengan tahap redoksnya. Namun nampak bahwa 6 ion iodida kehilangan 6 elektron, yang pada gilirannya diambil oleh sebuah ion bromat tunggal.
34
35
TITRASI REDOKS
DIKROMATOMETRI
Pengertian Dikromatometri
Dikromatometri adalah titrasi redoks yang menggunakan senyawa dikromat sebagai oksidator. Ion dikromat direduksi menjadi ion Cr3+ yang berwarna hijau. Senyawa dikromat merupakan oksidator kuat tetapi lebih lemah dari permanganat.
Keuntungan dikromat sebagai oksidator adalah harganya tidak mahal, larutannya sangat stabil dan tersedia dalam bentuk yang cukup murni, Merupakan standar primer Kelemahan : Reaksinya lambat
Prinsip Dikromatometri
PENYIAPAN KALIUM DIKROMAT 0,1 N
Sejumlah tertentu Kalium Dikromat dengan pemanasan pada suhu 140-150oC, didinginkan, ditimbang, kemudian dilarutkan pada volume dan konsentrasi yang diinginkan.
Reaksi Dikromatometri
Cr2O72- + 14H+ + 6e 2Cr3+ + 7H2O