Letusan Gunung,
Alami
bencana banjir,
Angin topan dll Air buangan rumah tangga,
SUMBERSUMBER PENCEMARAN
Buatan
Sarana industri,
Bermacam macam bahan galian,
Aktifitas Pertanian, dll. Bahan kimia yg bersifat racun: logam berat, pestisida,dll Berasal dari tumbuhan: singkong, jengkol, cendawan, ganja, gadung dll
1. Toksisitas.
2. Konsentrasi . 3. Lama waktu bersentuhan (terpapar) 4. Volume
PESTISIDA
Pestisida mencakup bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya.
Kebiasaan petani dalam menggunakan pestisida kadang-kadang menyalahi aturan, selain dosis yang digunakan melebihi takaran, petani juga sering mencampur beberapa jenis pestisida, dengan alasan untuk meningkatkan daya racunnya pada hama tanaman.
Tindakan yang demikian sebenarnya sangat merugikan, karena dapat menyebabkan semakin tinggi tingkat pencemaran pada lingkungan oleh pestisida.
Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan akan mengakibatkan banyak dampak, diantaranya dampak kesehatan bagi manusia yaitu timbulnya keracunan pada petani
Pestisida yang banyak direkomendasikan untuk bidang pertanian adalah golongan organofosfat, karena golongan ini lebih mudah terurai di alam.
Faktor yang berpengaruh dengan terjadinya keracunan pestisida adalah faktor dari dalam tubuh (internal) dan dari luar tubuh (eksternal).
Faktor dari dalam tubuh antara lain umur jenis kelamin genetik status gizi kadar hemoglobin tingkat pengetahuan status kesehatan. Sedangkan faktor dari luar tubuh mempunyai peranan yang besar. banyaknya jenis pestisida yang digunakan jenis pestisida dosis pestisida frekuensi penyemprotan masa kerja menjadi penyemprot lama menyemprot pemakaian alat pelindung diri cara penanganan pestisida kontak terakhir dengan pestisida ketinggian tanaman suhu lingkungan waktu menyemprot tindakan terhadap arah angin.
Sebagai bahan beracun pestisida hrslah dikelola/diawasi secara benar. Untuk itu ada beberapa simpul yg perlu diawasi
PABRIK PENGHASIL
SIMPUL 1
PENDISTRI BUSIAN
SIMPUL 2
LINGKUNGAN SIMPUL 3
MANUSIA SIMPUL 4
2. Setelah data terkumpul disusun rencana kerja yg meliputi : Pemetaan lokasi TP2. Rencana Jadwal Pemeriksaan TP2 Alokasi dana. 3. Tindak lanjut Pengawasan TP2 Bagi TP2 yang melanggar ketentuan sesuai dgn peraturan yg ada dpt dikenai
Administratif .
Pencabutan izin, kewenangan ini bukan kewenangan Instansi Kesehatan, maka petugas wajib melakukan pendekatan dg instansi yg berwenang demi terlaksana sanksi tersebut
b. Hukum (Pidana)
Terjadi pelanggaran berulang-ulang dan dan telah terbukti menimbulkan kematian terhadap ternak maupun manusia.
1. Konstruksi Ruang
diatur sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan dalam pelayanan terhadap pembeli. Ruang mudah dibersihkan
1. Konstruksi Ruang
diatur sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan dalam pelayanan terhadap pembeli. Ruang mudah dibersihkan
2. Tata Letak
Setiap jenis pestisida tidak boleh disajikan terlalu banyak dalam ruangan penjualan
Setiap jenis pestisida hrs disajikan dlm rak/lemari maksimum tingginya 2 meter, tidak boleh ditempatkan langsung dilantai.
Pestisida terbatas (sangat berbahaya) harus ditempatkan dilemari terkunci. Peletakan jenis pestisida dgn lainnya harus jelas batasnya.
Makanan,obat-obatan dan barang konsumsi lainnya tidak boleh disajikan berdekatan yang memungkinkan timbulnya kontaminasi dgn pestisida.
Pestisida yang rusak harus dimusnahkan, salah satunya dengan cara menimbun dalam tanah dengan kedalaman lubang 50 cm dan jauhnya 100 meter dari sumber air.
Melalui kulit
Terjadi pd saat org menyemprot arahnya bertentangan dengan arah angin. Pestisida yang melekat pada kulit dapat terserap kedalam tubuh.
Jika manusia terpajan pestisida jenis organofosfat dan karbamat kerja acetylcholinesterase terhambat sehingga terjadi akumulasi (penimbunan) dalam susunan saraf pusat akan menyebabkan tremor, kejang kejang , diare, kelemahan
GEJALA KERACUNAN
1. Keracunan akut (terminum, sengaja diminum/bunuh diri).
Akibatnya tidak tertolong (mati) tertolong (pengobatan medis Gejala keracunan akut berkembang selama pemaparan atau 12 jam kontak. Dengan tanda2 Penglihatan kabur Sakit kepala Mual-mual Muntar muntah Sakit perut Penyempitan pupil mata Keluar air ludah & air mata Gemetar Kesulitan bernafas Terlihat tanda tanda lumpuh.
GEJALA KERACUNAN
2. Keracunan Kronis
pestisida masuk secara perlahan lahan kedalam tubuh, sehingga menumpuk dalam darah dan akhirnya mempengaruhi susunan syaraf pusat akibatnya adalah : a. kelemahan b. sulit bernafas. c. terlihat tanda tanda kelumpuhan. Untuk mengetahui kadar pestisida dalam darah pada orang yang terpapar oleh pestisida yaitu : melakukan pemeriksaan cholinesterase darah. Keracunan kronis ini banyak dijumpai pada : Petani pemakai pestisida. Penjual pestisida Karena tidak mematuhi mematuhi tata cara pengamanan pestisida.
2. Bawalah segera penderita ke dokter atau petugas kesehatan dan puskesmas terdekat. 3. Pengobatan penderita.
Bersihkan jln nafas dari lendir yg mungkin menghambat jln nafas dengan cara aspirasi (pengisapan) lalu berikan oksigen. Berikan atrophine sulfat secara intra vena untuk melindungi konsentrasi ACP Mandikan & keramasi korban dgn sabun dan air, bilamana terjadi komtaminasi kulit & rambut Observasi pasien dengan sesama setidak tidaknya 24 jam untuk menjamin gejalagejala (mungkin odema paru) tidak terjadi penurunan atrophinisasi.
3. Reporting/recording
Ad.1. Pembinaan petugas Kabupaten/Kota Melakukan pembinaan oleh petugas Propinsi ke Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan program pestisida.
Ad.3. Reporting/recording
Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yaitu melakukan pencatatan dan pelaporan Terhadap Tempat pengelolaan pestisida baik yang memenuhi syarat kesehatan Maupun tidak.