Anda di halaman 1dari 41

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan hak dan kewajiban negara yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara; b. bahwa pengelolaan keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$ perlu dilaksanakan se%ara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat& yang diwujudkan dalam 'nggaran (endapatan dan )elanja Negara *'()N+ dan 'nggaran (endapatan dan )elanja Daerah *'()D+; %. bahwa dalam rangka pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara diperlukan kaidah-kaidah hukum administrasi keuangan negara yang mengatur perbendaharaan negara; d. bahwa Undang-undang (erbendaharaan Indonesia,Indische Comptabiliteitswet *-taatsblad ahun !".$ Nomor ##/+ sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Undangundang Nomor " ahun !"0/ *1embaran Negara Republik Indonesia ahun !"0/ Nomor $2+& tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huru3 a& huru3 b& huru3 %& dan huru3 d di atas perlu dibentuk Undang-undang tentang (erbendaharaan Negara; Mengingat : !. (asal $ ayat *!+& (asal .4& (asal .2& dan (asal .25 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$; .. Undang-undang Nomor !6 ahun .442 tentang 7euangan Negara *1embaran Negara Republik Indonesia ahun .442 Nomor #6& ambahan 1embaran Negara Nomor #./0+; Dengan (ersetujuan )ersama D89'N (8R9'7I1'N R'7:' R8(U)1I7 IND;N8-I' dan (R8-ID8N R8(U)1I7 IND;N8-I' MEMUTUSKAN: Menetapkan: UND'N<-UND'N< 8N 'N< (8R)8ND'='R''N N8<'R'. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pe !a"a Penge !ian Pa#a$ 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

!.

(erbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara& termasuk in>estasi dan kekayaan yang dipisahkan& yang ditetapkan dalam '()N dan '()D. 7as Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara. Rekening 7as Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral. 7as Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh gubernur,bupati,walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah. Rekening 7as Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh gubernur, bupati,walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. (iutang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada (emerintah (usat dan,atau hak (emerintah (usat yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah. (iutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada (emerintah Daerah dan,atau hak (emerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah. Utang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar (emerintah (usat dan,atau kewajiban (emerintah (usat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku& perjanjian& atau berdasarkan sebab lainnya yang sah. Utang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar (emerintah Daerah dan,atau kewajiban (emerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku& perjanjian& atau berdasarkan sebab lainnya yang sah. )arang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban '()N atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. )arang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban '()D atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. (engguna 'nggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran kementerian negara,lembaga,satuan kerja perangkat daerah. (engguna )arang adalah pejabat penggunaan barang milik negara,daerah. pemegang kewenangan

..

2.

#.

$.

0.

6.

/.

".

!4.

!!.

!..

!2. !#.

)endahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara,daerah& menerima& menyimpan& dan membayar,menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara,daerah.

!$. !0. !6.

)endahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan 3ungsi bendahara umum negara. )endahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan 3ungsi bendahara umum daerah. )endahara (enerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima& menyimpan& menyetorkan& menatausahakan& dan mempertanggung jawabkan uang pendapatan negara,daerah dalam rangka pelaksanaan '()N,'()D pada kantor,satuan kerja kementerian negara,lembaga,pemerintah daerah. )endahara (engeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima& menyimpan& membayarkan& menatausahakan& dan mempertanggung jawabkan uang untuk keperluan belanja negara,daerah dalam rangka pelaksanaan '()N,'()D pada kantor,satuan kerja kementerian negara,lembaga, pemerintah daerah. Menteri,(impinan 1embaga adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan kementerian negara, lembaga yang bersangkutan. 7ementerian Negara,1embaga adalah kementerian negara, lembaga pemerintah non kementerian negara,lembaga negara. (ejabat (engelola 7euangan Daerah adalah kepala badan, dinas,biro keuangan,bagian keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan '()D dan bertindak sebagai )endahara Umum Daerah. 7erugian Negara,Daerah adalah kekurangan uang& surat berharga& dan barang& yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai. )adan 1ayanan Umum adalah instansi di lingkungan (emerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan,atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan men%ari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip e3isiensi dan produkti>itas. )ank -entral adalah sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar !"#$ (asal .2D. Bagian Ke%&a R&ang Ling'&( Pa#a$ 2

!/.

!".

.4. .!.

...

.2.

.#.

(erbendaharaan Negara sebagaimana dimaksud dalam (asal ! 'ngka !& meliputi: a. pelaksanaan pendapatan dan belanja negara; b. pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah; %. pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara; d. pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah; e. pengelolaan kas; 3. pengelolaan piutang dan utang negara,daerah; g. pengelolaan in>estasi dan barang milik negara,daerah; h. penyelenggaraan akuntansi dan sistem in3ormasi manajemen keuangan negara,daerah; i. penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan '()N,'()D;

j. k. l.

penyelesaian kerugian negara,daerah; pengelolaan )adan 1ayanan Umum; perumusan standar& kebijakan& serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan '()N,'()D. Bagian Ke!iga A#a# U"&" Pa#a$ )

*!+ Undang-undang tentang '()N merupakan dasar bagi (emerintah (usat untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran negara. *.+ (eraturan Daerah tentang '()D merupakan dasar bagi (emerintah Daerah untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran daerah. *2+ -etiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban '()N,'()D jika anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak %ukup tersedia. *#+ -emua pengeluaran negara& termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai dengan program pemerintah pusat& dibiayai dengan '()N. *$+ -emua pengeluaran daerah& termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai dengan program pemerintah daerah& dibiayai dengan '()D. *0+ 'nggaran untuk membiayai pengeluaran yang si3atnya mendesak dan,atau tidak terduga disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah. *6+ 7elambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan pelaksanaan '()N,'()D dapat mengakibatkan pengenaan denda dan,atau bunga. BAB II PE*ABAT PERBENDAHARAAN NEGARA Bagian Pe !a"a Pengg&na Angga an Pa#a$ 4 *!+ Menteri,pimpinan lembaga adalah (engguna 'nggaran, (engguna )arang bagi kementerian negara,lembaga yang dipimpinnya. *.+ Menteri,pimpinan lembaga selaku (engguna 'nggaran, (engguna )arang kementerian negara,lembaga yang dipimpinnya& berwenang: a. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran; b. menunjuk 7uasa (engguna 'nggaran,(engguna )arang; %. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara; d. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang; e. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; 3. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian dan perintah pembayaran;

g. menggunakan barang milik negara; h. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik negara; i. mengawasi pelaksanaan anggaran; j. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan; kementerian negara,lembaga yang dipimpinnya. Pa#a$ + <ubernur,bupati,walikota selaku 7epala (emerintahan Daerah: a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan '()D; b. menetapkan 7uasa (engguna 'nggaran dan )endahara (enerimaan dan,atau )endahara (engeluaran; %. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah; d. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; e. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah; 3. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran. Pa#a$ , *!+ 7epala satuan kerja perangkat daerah adalah (engguna 'nggaran,(engguna )arang bagi satuan kerja perangkat daerah yang *.+ dipimpinnya. 7epala satuan kerja perangkat daerah dalam melaksanakan tugasnya selaku pejabat (engguna 'nggaran,(engguna )arang satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya berwenang: a. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran; b. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja; %. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran; d. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak; e. mengelola utang dan piutang; 3. menggunakan barang milik daerah; g. mengawasi pelaksanaan anggaran; h. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan; satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya. Bagian Ke%&a Ben%a-a a U"&" Nega a.Dae aPa#a$ / *!+ Menteri 7euangan adalah )endahara Umum Negara. *.+ Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara berwenang: a. menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran negara;

b. %. d. e.

3. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. ?. r. s.

mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran; melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran negara; menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara; menunjuk bank dan,atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran anggaran negara; mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan anggaran negara; menyimpan uang negara; menempatkan uang negara dan mengelola,menatausahakan in>estasi; melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat (engguna 'nggaran atas beban rekening kas umum negara; melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah; memberikan pinjaman atas nama pemerintah; melakukan pengelolaan utang dan piutang negara; mengajukan ran%angan peraturan pemerintah tentang standar akuntansi pemerintahan; melakukan penagihan piutang negara; menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara; menyajikan in3ormasi keuangan negara; menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik negara; menentukan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah dalam rangka pembayaran pajak; menunjuk pejabat 7uasa )endahara Umum Negara. Pa#a$ 0

*!+ Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara mengangkat 7uasa )endahara Umum Negara untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan. *.+ ugas kebendaharaan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ meliputi kegiatan menerima& menyimpan& membayar atau menyerahkan& menatausahakan& dan mempertanggungjawab-kan uang dan surat berharga yang berada dalam pengelolaannya.

*2+ 7uasa )endahara Umum Negara melaksanakan penerimaan dan pengeluaran 7as Negara sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam (asal 6 ayat *.+ huru3 %. *#+ 7uasa )endahara Umum Negara berkewajiban memerintahkan penagihan piutang negara kepada pihak ketiga sebagai penerimaan anggaran. *$+ 7uasa )endahara Umum Negara berkewajiban melakukan pembayaran tagihan pihak ketiga sebagai pengeluaran anggaran. Pa#a$ 1 *!+ 7epala -atuan 7erja (engelola 7euangan Daerah adalah )endahara

Umum Daerah. *.+ 7epala -atuan 7erja (engelola 7euangan Daerah selaku )endahara Umum Daerah berwenang: a. menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan '()D; b. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran; %. melakukan pengendalian pelaksanaan '()D; d. memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah; e. melaksanakan pemungutan pajak daerah; 3. memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran '()D oleh bank dan,atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk; g. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan '()D; h. menyimpan uang daerah; i. melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola,menatausahakan in>estasi; j. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat (engguna 'nggaran atas beban rekening kas umum daerah; k. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah daerah; l. melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah; m. melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; n. melakukan penagihan piutang daerah; o. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah; p. menyajikan in3ormasi keuangan daerah; ?. melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah. Bagian Ke!iga Ben%a-a a Pene i"aan.Penge$&a an Pa#a$ 10 *!+ Menteri,pimpinan lembaga,gubernur,bupati,walikota mengangkat )endahara (enerimaan untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan pada kantor,satuan kerja di lingkungan kementerian negara,lembaga,satuan kerja perangkat daerah. *.+ Menteri,pimpinan lembaga,gubernur,bupati,walikota mengangkat )endahara (engeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja pada kantor,satuan kerja di lingkungan kementerian negara,lembaga,satuan kerja perangkat daerah. *2+ )endahara (enerimaan dan )endahara (engeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ dan ayat *.+ adalah (ejabat @ungsional. *#+ Aabatan )endahara (enerimaan,(engeluaran tidak boleh dirangkap oleh 7uasa (engguna 'nggaran atau 7uasa )endahara Umum

Negara. *$+ )endahara (enerimaan,(engeluaran dilarang melakukan& baik se%ara langsung maupun tidak langsung& kegiatan perdagangan& pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan,pekerjaan, penjualan tersebut.

BAB III PELAKSANAAN PENDAPATAN DAN BELAN*A NEGARA.DAERAH Bagian Pe !a"a Ta-&n Angga an Pa#a$ 11 ahun anggaran meliputi masa satu tahun mulai dari tanggal ! Aanuari sampai dengan 2! Desember. Pa#a$ 12 *!+ '()N dalam satu tahun anggaran meliputi: a. hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih; b. kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih; %. penerimaan yang perlu dibayar kembali dan,atau pengeluaran yang akan diterima kembali& baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. *.+ -emua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Rekening 7as Umum Negara. Pa#a$ 1) *!+ '()D dalam satu tahun anggaran meliputi: a. b. %. hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih; kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih; penerimaan yang perlu dibayar kembali dan,atau pengeluaran yang akan diterima kembali& baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

*.+ -emua penerimaan dan pengeluaran daerah dilakukan melalui Rekening 7as Umum Daerah. Bagian Ke%&a D2'&"en Pe$a'#anaan Angga an Pa#a$ 14 *!+ -etelah '()N ditetapkan& Menteri 7euangan memberitahukan kepada semua menteri,pimpinan lembaga agar menyampaikan dokumen pelaksanaan anggaran untuk masing-masing kementerian negara,lembaga. *.+ Menteri,pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran

untuk kementerian negara,lembaga yang dipimpinnya berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh (residen. *2+ Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran& sebagaimana dimaksud pada ayat *.+& diuraikan sasaran yang hendak di%apai& 3ungsi& program dan rin%ian kegiatan& anggaran yang disediakan untuk men%apai sasaran tersebut& dan ren%ana penarikan dana tiap-tiap satuan kerja& serta pendapatan yang diperkirakan. *#+ (ada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ dilampirkan ren%ana kerja dan anggaran )adan 1ayanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang bersangkutan. *$+ Dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan oleh Menteri 7euangan disampaikan kepada menteri,pimpinan lembaga& kuasa bendahara umum negara& dan )adan (emeriksa 7euangan. Pa#a$ 1+ *!+ -etelah '()D ditetapkan& (ejabat (engelola 7euangan Daerah memberitahukan kepada semua kepala satuan kerja perangkat daerah agar menyampaikan dokumen pelaksanaan anggaran untuk masingmasing satuan kerja perangkat daerah. *.+ 7epala satuan kerja perangkat daerah menyusun dokumen pelaksanaan anggaran untuk satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh gubernur,bupati,walikota. *2+ Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran& sebagaimana dimaksud pada ayat *.+& diuraikan sasaran yang hendak di%apai& 3ungsi& program dan rin%ian kegiatan& anggaran yang disediakan untuk men%apai sasaran tersebut& dan ren%ana penarikan dana tiap-tiap satuan kerja serta pendapatan yang diperkirakan. *#+ Dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan oleh (ejabat (engelola 7euangan Daerah disampaikan kepada 7epala satuan kerja perangkat daerah dan )adan (emeriksa 7euangan. Bagian Ke!iga Pe$a'#anaan Angga an Pen%a(a!an Pa#a$ 1, *!+ -etiap kementerian negara,lembaga,satuan kerja perangkat daerah yang mempunyai sumber pendapatan wajib mengintensi3kan perolehan pendapatan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. (enerimaan harus disetor seluruhnya ke 7as Negara,Daerah pada *.+ waktunya yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah. (enerimaan kementerian negara,lembaga,satuan kerja perangkat *2+ daerah tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran. (enerimaan berupa komisi& potongan& ataupun bentuk lain sebagai *#+ akibat dari penjualan dan,atau pengadaan barang dan,atau jasa oleh negara,daerah adalah hak negara,daerah. Bagian Kee"(a! Pe$a'#anaan Angga an Be$an3a

Pa#a$ 1/ *!+ (engguna 'nggaran,7uasa (engguna 'nggaran melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut dalam dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan. *.+ Untuk keperluan pelaksanaan kegiatan sebagaimana tersebut dalam dokumen pelaksanaan anggaran& (engguna 'nggaran,7uasa (engguna 'nggaran berwenang mengadakan ikatan,perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan. Pa#a$ 10 *!+ (engguna 'nggaran,7uasa (engguna 'nggaran berhak untuk menguji& membebankan pada mata anggaran yang telah disediakan& dan memerintahkan pembayaran tagihan-tagihan atas beban '()N,'()D. *.+ Untuk melaksanakan ketentuan tersebut pada ayat *!+& (engguna 'nggaran,7uasa (engguna 'nggaran berwenang: a. b. menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih; meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan,kelengkapan sehubungan dengan ikatan, perjanjian pengadaan barang,jasa; meneliti tersedianya dana yang bersangkutan; membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang bersangkutan; memerintahkan pembayaran atas beban '()N,'()D.

%. d. e.

*2+ (ejabat yang menandatangani dan,atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban '()N,'()D bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud. Pa#a$ 11 *!+ (embayaran atas tagihan yang menjadi beban '()N dilakukan oleh )endahara Umum Negara,7uasa )endahara Umum Negara. *.+ Dalam rangka pelaksanaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ )endahara Umum Negara,7uasa )endahara Umum Negara berkewajiban untuk: a. b. %. d. e. meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh (engguna 'nggaran,7uasa (engguna 'nggaran; menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban '()N yang ter%antum dalam perintah pembayaran; menguji ketersediaan dana yang bersangkutan; memerintahkan pen%airan dana sebagai dasar pengeluaran negara; menolak pen%airan dana& apabila perintah pembayaran yang diterbitkan oleh (engguna 'nggaran,7uasa (engguna 'nggaran tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pa#a$ 20

*!+ (embayaran atas tagihan yang menjadi beban '()D dilakukan oleh )endahara Umum Daerah. *.+ Dalam rangka pelaksanaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ )endahara Umum Daerah berkewajiban untuk: a. b. %. d. e. meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh (engguna 'nggaran; menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban '()D yang ter%antum dalam perintah pembayaran; menguji ketersediaan dana yang bersangkutan; memerintahkan pen%airan dana sebagai dasar pengeluaran daerah; menolak pen%airan dana& apabila perintah pembayaran yang diterbitkan oleh (engguna 'nggaran tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pa#a$ 21 *!+ (embayaran atas beban '()N,'()D tidak boleh dilakukan sebelum barang dan,atau jasa diterima. *.+ Untuk kelan%aran pelaksanaan tugas kementerian negara,lembaga, satuan kerja perangkat daerah kepada (engguna 'nggaran, 7uasa (engguna 'nggaran dapat diberikan uang persediaan yang dikelola oleh )endahara (engeluaran. *2+ )endahara (engeluaran melaksanakan persediaan yang dikelolanya setelah : a. b. %. pembayaran dari uang

meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh (engguna 'nggaran,7uasa (engguna 'nggaran; menguji kebenaran perhitungan tagihan yang ter%antum dalam perintah pembayaran; menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.

*#+ )endahara (engeluaran wajib menolak perintah bayar dari (engguna 'nggaran,7uasa (engguna 'nggaran apabila persyaratan pada ayat *2+ tidak dipenuhi. *$+ )endahara (engeluaran bertanggung jawab se%ara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya. *0+ (enge%ualian dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ diatur dalam peraturan pemerintah. BAB I4 PENGELOLAAN UANG Bagian Pe !a"a Penge$2$aan Ka# U"&" Nega a.Dae aPa#a$ 22 *!+ Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara berwenang mengatur dan menyelenggarakan rekening pemerintah. *.+ Dalam rangka penyelenggaraan rekening pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ Menteri 7euangan membuka Rekening 7as Umum Negara.

*2+ Uang negara disimpan dalam Rekening 7as Umum Negara pada bank sentral. *#+ Dalam pelaksanaan operasional penerimaan dan pengeluaran negara& )endahara Umum Negara dapat membuka Rekening (enerimaan dan Rekening (engeluaran pada bank umum. *$+ Rekening (enerimaan digunakan untuk menampung penerimaan negara setiap hari. *0+ -aldo Rekening (enerimaan setiap akhir hari kerja wajib disetorkan seluruhnya ke Rekening 7as Umum Negara pada bank sentral. *6+ Dalam hal kewajiban penyetoran tersebut se%ara teknis belum dapat dilakukan setiap hari& )endahara Umum Negara mengatur penyetoran se%ara berkala. */+ Rekening (engeluaran pada bank umum diisi dengan dana yang bersumber dari Rekening 7as Umum Negara pada bank sentral. *"+ Aumlah dana yang disediakan pada Rekening (engeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat */+ disesuaikan dengan ren%ana pengeluaran untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang telah ditetapkan dalam '()N. Pa#a$ 2) *!+ (emerintah (usat memperoleh bunga dan,atau jasa giro atas dana yang disimpan pada bank sentral. *.+ Aenis dana& tingkat bunga dan,atau jasa giro sebagaimana dimaksud pada ayat *!+& serta biaya sehubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh bank sentral& ditetapkan berdasarkan kesepakatan <ubernur bank sentral dengan Menteri 7euangan. Pa#a$ 24 *!+ (emerintah (usat,Daerah berhak memperoleh bunga dan,atau jasa giro atas dana yang disimpan pada bank umum. *.+ )unga dan,atau jasa giro yang diperoleh (emerintah (usat,Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ didasarkan pada tingkat suku bunga dan,atau jasa giro yang berlaku. *2+ )iaya sehubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh bank umum sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ didasarkan pada ketentuan yang berlaku pada bank umum yang bersangkutan. Pa#a$ 2+ *!+ )unga dan,atau jasa giro yang diperoleh (emerintah merupakan *.+ (endapatan Negara,Daerah. )iaya sehubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh bank umum dibebankan pada )elanja Negara,Daerah. Pa#a$ 2, *!+ Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara dalam hal tertentu dapat menunjuk badan lain untuk melaksanakan penerimaan dan,atau pengeluaran negara untuk mendukung kegiatan operasional kementerian negara,lembaga. (enunjukan badan lain sebagaimana dimaksud pada ayat *!+

*.+ dilakukan dalam suatu kontrak kerja. )adan lain yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ *2+ berkewajiban menyampaikan laporan se%ara berkala kepada )endahara Umum Negara mengenai pelaksanaan penerimaan dan,atau pengeluaran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. (asal .6 *!+ Dalam rangka penyelenggaraan rekening (emerintah Daerah& (ejabat (engelola 7euangan Daerah membuka Rekening 7as Umum Daerah pada bank yang ditentukan oleh gubernur,bupati,walikota. *.+ Dalam pelaksanaan operasional (enerimaan dan (engeluaran Daerah& )endahara Umum Daerah dapat membuka Rekening (enerimaan dan Rekening (engeluaran pada bank yang ditetapkan oleh gubernur,bupati,walikota. *2+ Rekening (enerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat digunakan untuk menampung (enerimaan Daerah setiap hari. *!+

*#+ -aldo Rekening (enerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ setiap akhir hari kerja wajib disetorkan seluruhnya ke Rekening 7as Umum Daerah. *$+ Rekening (engeluaran pada bank sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ diisi dengan dana yang bersumber dari Rekening 7as Umum Daerah. *0+ Aumlah dana yang disediakan pada Rekening (engeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ disesuaikan dengan ren%ana pengeluaran untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang telah ditetapkan dalam '()D. (asal ./ *!+ (okok-pokok mengenai pengelolaan uang negara,daerah diatur dengan peraturan pemerintah setelah dilakukan konsultasi dengan bank sentral. *.+ (edoman lebih lanjut mengenai pengelolaan uang negara,daerah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ ditetapkan oleh Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara. *2+ (elaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ yang berkaitan dengan pengelolaan uang daerah selanjutnya diatur dengan peraturan daerah. Bagian Ke%&a Pe$a'#anaan Pene i"aan Nega a.Dae a- 2$e- Ke"en!e ian Nega a.Le"5aga.Sa!&an Ke 3a Pe ang'a! Dae aPa#a$ 21 *!+ Menteri,pimpinan lembaga selaku (engguna 'nggaran dapat membuka rekening untuk keperluan pelaksanaan penerimaan di lingkungan kementerian negara,lembaga yang bersangkutan setelah memperoleh persetujuan dari )endahara Umum Negara. lembaga mengangkat bendahara untuk *.+ Menteri,pimpinan menatausahakan penerimaan negara di lingkungan kementerian

negara,lembaga. Dalam rangka pengelolaan kas& )endahara Umum Negara dapat *2+ memerintahkan pemindahbukuan dan,atau penutupan rekening sebagaimana dimaksud pada ayat *!+. (asal 24 *!+ <ubernur,bupati,walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening untuk keperluan pelaksanaan penerimaan di lingkungan pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. *.+ <ubernur,bupati,walikota mengangkat bendahara untuk menata usahakan penerimaan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dipimpinnya. Bagian Ke!iga Penge$2$aan Uang Pe #e%iaan &n!&' Ke(e $&an Ke"en!e ian Nega a.Le"5aga.Sa!&an Ke 3a Pe ang'a! Dae aPa#a$ )1 *!+ Menteri,pimpinan lembaga dapat membuka rekening untuk keperluan pelaksanaan pengeluaran di lingkungan kementerian negara,lembaga yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan dari Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara. *.+ Menteri,pimpinan lembaga mengangkat bendahara untuk mengelola uang yang harus dipertanggungjawabkan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran kementerian negara,lembaga. *2+ Dalam rangka pengelolaan kas& )endahara Umum Negara dapat memerintahkan pemindahbukuan dan,atau penutupan rekening sebagaimana dimaksud pada ayat *!+. Pa#a$ )2 *!+ <ubernur,bupati,walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening untuk keperluan pelaksanaan pengeluaran di lingkungan satuan kerja perangkat daerah. *.+ <ubernur,bupati,walikota mengangkat bendahara untuk mengelola uang yang harus dipertanggungjawabkan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran satuan kerja perangkat daerah. BAB 4 PENGELOLAAN PIUTANG DAN UTANG Bagian Pe !a"a Penge$2$aan Pi&!ang Pa#a$ )) *!+ (emerintah (usat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada (emerintah Daerah,)adan Usaha Milik Negara,)adan Usaha Milik Daerah sesuai dengan yang ter%antum,ditetapkan dalam Undangundang tentang '()N. *.+ (emerintah (usat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada lembaga asing sesuai dengan yang ter%antum,ditetapkan dalam Undang-undang tentang '()N.

ata %ara pemberian pinjaman atau hibah sebagaimana dimaksud *2+ pada ayat *!+ dan ayat *.+ diatur dengan peraturan pemerintah. Pa#a$ )4 *!+ -etiap pejabat yang diberi kuasa untuk mengelola pendapatan& belanja& dan kekayaan negara,daerah wajib mengusahakan agar setiap piutang negara,daerah diselesaikan seluruhnya dan tepat waktu. *.+ (iutang negara,daerah yang tidak dapat diselesaikan seluruhnya dan tepat waktu& diselesaikan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pa#a$ )+ (iutang negara,daerah jenis tertentu mempunyai hak mendahulu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pa#a$ ), *!+ (enyelesaian piutang negara,daerah yang timbul sebagai akibat hubungan keperdataan dapat dilakukan melalui perdamaian& ke%uali mengenai piutang negara,daerah yang %ara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam undang-undang. *.+ (enyelesaian piutang sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ yang menyangkut piutang negara ditetapkan oleh: a. Menteri 7euangan& jika bagian piutang negara yang tidak disepakati tidak lebih dari Rp.!4.444.444.444&44 *sepuluh miliar rupiah+; (residen& jika bagian piutang negara yang tidak disepakati lebih dari Rp.!4.444.444.444&44 *sepuluh miliar rupiah+ sampai dengan Rp.!44.444.444.444&44 *seratus miliar rupiah+; (residen& setelah mendapat pertimbangan Dewan (erwakilan Rakyat& jika bagian piutang negara yang tidak disepakati lebih dari Rp!44.444.444.444&44 *seratus miliar rupiah+.

b.

%.

*2+ (elaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ yang menyangkut piutang (emerintah Daerah ditetapkan oleh: a. <ubernur,bupati,walikota& jika bagian piutang daerah yang tidak disepakati tidak lebih dari Rp$.444.444.444&44 *lima miliar rupiah+; <ubernur,bupati,walikota& setelah mendapat pertimbangan Dewan (erwakilan Rakyat Daerah& jika bagian piutang daerah yang tidak disepakati lebih dari Rp$.444.444.444&44 *lima miliar rupiah+.

b.

(erubahan atas jumlah uang& sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ *#+ dan ayat *2+& ditetapkan dengan undang-undang. Pa#a$ )/ *!+ (iutang negara,daerah dapat dihapuskan se%ara mutlak atau bersyarat dari pembukuan& ke%uali mengenai piutang negara,daerah yang %ara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam undang-undang. *.+ (enghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+& menyangkut piutang (emerintah (usat& ditetapkan oleh: a. Menteri 7euangan untuk jumlah sampai sepanjang dengan

Rp!4.444.444.444&44 *sepuluh miliar rupiah+; b. (residen untuk jumlah lebih dari Rp!4.444.444.444&44 *sepuluh miliar rupiah+ sampai dengan Rp!44.444.444.444&44 *seratus miliar rupiah+; (residen dengan persetujuan Dewan (erwakilan Rakyat untuk jumlah lebih dari Rp.!44.444.444.444&44 *seratus miliar rupiah+. sepanjang dengan

%. *2+

(enghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+& menyangkut piutang (emerintah Daerah& ditetapkan oleh: a. b. <ubernur,bupati,walikota untuk jumlah Rp$.444.444.444&44 *lima miliar rupiah+; sampai

*#+ *$+

<ubernur,bupati,walikota dengan persetujuan Dewan (erwakilan Rakyat Daerah untuk jumlah lebih dari Rp$.444.444.444&44 *lima miliar rupiah+.

(erubahan atas jumlah uang& sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ dan ayat *2+ ditetapkan dengan undang-undang. ata %ara penyelesaian dan penghapusan piutang negara,daerah sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ dan ayat *2+ serta dalam (asal 20 ayat *.+ dan ayat *2+ diatur dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke%&a Penge$2$aan U!ang Pa#a$ )0

*!+ Menteri 7euangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa atas nama Menteri 7euangan untuk mengadakan utang negara atau menerima hibah yang berasal dari dalam negeri ataupun dari luar negeri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undangundang '()N. *.+ Utang,hibah sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ diteruspinjamkan kepada (emerintah Daerah,)UMN,)UMD. dapat

*2+ )iaya berkenaan dengan proses pengadaan utang atau hibah sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ dibebankan pada 'nggaran )elanja Negara. *#+ ata %ara pengadaan utang dan,atau penerimaan hibah baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri serta penerusan utang atau hibah luar negeri kepada (emerintah Daerah,)UMN, )UMD& diatur dengan peraturan pemerintah. Pa#a$ )1 *!+ <ubernur,bupati,walikota dapat mengadakan utang daerah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam (eraturan Daerah tentang '()D. *.+ 7epala -atuan 7erja (engelola 7euangan Daerah menyiapkan pelaksanaan pinjaman daerah sesuai dengan keputusan gubernur,bupati,walikota. *2+ )iaya berkenaan dengan pinjaman dan hibah daerah dibebankan pada 'nggaran )elanja Daerah. *#+ ata %ara pelaksanaan dan penatausahaan utang negara,daerah diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pa#a$ 40 *!+ =ak tagih mengenai utang atas beban negara,daerah kedaluwarsa setelah $ *lima+ tahun sejak utang tersebut jatuh tempo& ke%uali ditetapkan lain oleh undang-undang. *.+ 7edaluwarsaan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ tertunda apabila pihak yang berpiutang mengajukan tagihan kepada negara,daerah sebelum berakhirnya masa kedaluwarsa. *2+ 7etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ tidak berlaku untuk pembayaran kewajiban bunga dan pokok pinjaman negara,daerah. )') BI (8N<81;1''N INB8- '-I (asal #! *!+ (emerintah dapat melakukan in>estasi jangka panjang untuk memperoleh man3aat ekonomi& sosial dan,atau man3aat lainnya. *.+ In>estasi sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ dilakukan dalam bentuk saham& surat utang& dan in>estasi langsung. *2+ In>estasi sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ diatur dengan peraturan pemerintah. modal pemerintah pusat pada perusahaan *#+ (enyertaan negara,daerah,swasta ditetapkan dengan peraturan pemerintah. modal pemerintah daerah pada perusahaan *$+ (enyertaan negara,daerah,swasta ditetapkan dengan peraturan daerah. BAB 4II PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA.DAERAH Pa#a$ 42 *!+ Menteri 7euangan mengatur pengelolaan barang milik negara. *.+ Menteri,pimpinan lembaga adalah (engguna )arang bagi kementerian negara,lembaga yang dipimpinnya. 7epala kantor dalam lingkungan kementerian negara,lembaga adalah *2+ 7uasa (engguna )arang dalam lingkungan kantor yang bersangkutan. Pa#a$ 4) *!+ <ubernur,bupati,walikota menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah. *.+ 7epala -atuan 7erja (engelola 7euangan Daerah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh gubernur,bupati, walikota. *2+ 7epala satuan kerja perangkat daerah adalah (engguna )arang bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya. Pa#a$ 44 (engguna )arang dan,atau 7uasa (engguna )arang wajib mengelola dan

menatausahakan barang milik negara,daerah penguasaannya dengan sebaik-baiknya. Pa#a$ 4+

yang

berada

dalam

*!+ )arang milik negara,daerah yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan negara,daerah tidak dapat dipindahtangankan. *.+ (emindahtanganan barang milik negara,daerah dilakukan dengan %ara dijual& dipertukarkan& dihibahkan& atau disertakan sebagai modal (emerintah setelah mendapat persetujuan D(R,D(RD. Pa#a$ 4, *!+ (ersetujuan D(R sebagaimana dimaksud dalam (asal #$ ayat *.+ dilakukan untuk: a. b. pemindahtanganan tanah dan,atau bangunan. tanah dan,atau bangunan sebagaimana dimaksud pada huru3 a ayat ini tidak termasuk tanah dan,atau bangunan yang: !+ sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota; .+ harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen pelaksanaan anggaran; 2+ diperuntukkan bagi pegawai negeri; #+ diperuntukkan bagi kepentingan umum; $+ dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dan,atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan& yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak se%ara ekonomis. %. (emindahtanganan barang milik negara selain tanah dan,atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp!44.444.444.444&44 *seratus miliar rupiah+.

*.+ (emindahtanganan barang milik negara selain tanah dan,atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp.!4.444.444.444&44 *sepuluh miliar rupiah+ sampai dengan Rp.!44.444.444.444&44 *seratus miliar rupiah+ dilakukan setelah mendapat persetujuan (residen. *2+ (emindahtanganan barang milik negara selain tanah dan,atau bangunan yang bernilai sampai dengan Rp.!4.444.444.444&44 *sepuluh miliar rupiah+ dilakukan setelah mendapat persetujuan Menteri 7euangan. Pa#a$ 4/ *!+ (ersetujuan D(RD sebagaimana dimaksud dalam (asal #$ ayat *.+ dilakukan untuk: a. b. pemindahtanganan tanah dan,atau bangunan. tanah dan,atau bangunan sebagaimana dimaksud pada huru3 a ayat ini tidak termasuk tanah dan,atau bangunan yang: !+ sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota; .+ harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen pelaksanaan anggaran; 2+ diperuntukkan bagi pegawai negeri;

#+ diperuntukkan bagi kepentingan umum; $+ dikuasai daerah berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dan,atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan& yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak se%ara ekonomis. %. (emindahtanganan barang milik daerah selain tanah dan,atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp$.444.444.444&44 *lima miliar rupiah+.

*.+ (emindahtanganan barang milik daerah selain tanah dan,atau bangunan yang bernilai sampai dengan Rp$.444.444.444&44 *lima miliar rupiah+ dilakukan setelah mendapat persetujuan gubernur,bupati,walikota. Pa#a$ 40 *!+ (enjualan barang milik negara,daerah dilakukan dengan %ara lelang& ke%uali dalam hal-hal tertentu. *.+ 7etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ diatur dengan peraturan pemerintah. Pa#a$ 41 *!+ )arang milik negara,daerah yang berupa tanah yang dikuasai (emerintah (usat,Daerah harus diserti3ikatkan atas nama pemerintah Republik Indonesia,pemerintah daerah yang bersangkutan. *.+ )angunan milik negara,daerah harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan se%ara tertib. *2+ anah dan bangunan milik negara,daerah yang tidak diman3aatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan 3ungsi instansi yang bersangkutan& wajib diserahkan peman3aatannya kepada Menteri 7euangan, gubernur,bupati, walikota untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pemerintahan negara,daerah.

*#+ )arang milik negara,daerah dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas tagihan kepada (emerintah (usat,Daerah. *$+ )arang milik negara,daerah dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman. *0+ 7etentuan mengenai pedoman teknis dan administrasi pengelolaan barang milik negara,daerah diatur dengan peraturan pemerintah. BAB 4III LARANGAN PENYITAAN UANG DAN BARANG MILIK NEGARA.DAERAH DAN.ATAU YANG DIKUASAI NEGARA.DAERAH Pa#a$ +0 (ihak mana pun dilarang melakukan penyitaan terhadap: a. b. %. uang atau surat berharga milik negara,daerah baik yang berada pada instansi (emerintah maupun pada pihak ketiga; uang yang harus disetor oleh pihak ketiga kepada negara,daerah; barang bergerak milik negara,daerah baik yang berada pada

instansi (emerintah maupun pada pihak ketiga; d. e. barang tidak negara,daerah; bergerak dan hak kebendaan lainnya milik

barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara,daerah yang diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan. BAB I6 PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNG*A7ABAN APBN.APBD Bagian Pe !a"a A'&n!an#i Ke&angan Pa#a$ +1

*!+ Menteri 7euangan,(ejabat (engelola 7euangan Daerah selaku )endahara Umum Negara,Daerah menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan& aset& utang& dan ekuitas dana& termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungannya. *.+ Menteri,pimpinan lembaga,kepala satuan kerja perangkat daerah selaku (engguna 'nggaran menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan& aset& utang& dan ekuitas dana& termasuk transaksi pendapatan dan belanja& yang berada dalam tanggung jawabnya. *2+ 'kuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ dan ayat *.+ digunakan untuk menyusun laporan keuangan (emerintah (usat,Daerah sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Bagian Ke%&a Pena!a&#a-aan D2'&"en Pa#a$ +2 -etiap orang dan,atau badan yang menguasai dokumen yang berkaitan dengan perbendaharaan negara wajib menatausahakan dan memelihara dokumen tersebut dengan baik sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bagian Ke!iga Pe !angg&ng3a8a5an Ke&angan Pa#a$ +) *!+ )endahara (enerimaan,)endahara (engeluaran bertanggung jawab se%ara 3ungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya kepada 7uasa )endahara Umum Negara,)endahara Umum Daerah. *.+ 7uasa )endahara Umum Negara bertanggung jawab kepada Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara dari segi hak dan ketaatan kepada peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang dilakukannya. *2+ )endahara Umum Negara bertanggung jawab kepada (residen dari segi hak dan ketaatan kepada peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang dilakukannya. Umum Daerah bertanggung jawab kepada *#+ )endahara gubernur,bupati,walikota dari segi hak dan ketaatan kepada peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang dilakukannya.

Pa#a$ +4 *!+ (engguna 'nggaran bertanggung jawab se%ara 3ormal dan material kepada (residen,gubernur,bupati,walikota atas pelaksanaan kebijakan anggaran yang berada dalam penguasaannya. *.+ 7uasa (engguna 'nggaran bertanggung jawab se%ara 3ormal dan material kepada (engguna 'nggaran atas pelaksanaan kegiatan yang berada dalam penguasaannya. Bagian Kee"(a! La(2 an Ke&angan *!+ Pa#a$ ++ Menteri 7euangan selaku pengelola 3iskal menyusun 1aporan 7euangan (emerintah (usat untuk disampaikan kepada (residen dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan '()N. Dalam penyusunan 1aporan 7euangan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+: a. (emerintah (usat

*.+

Menteri,pimpinan lembaga selaku (engguna 'nggaran,(engguna )arang menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang meliputi 1aporan Realisasi 'nggaran& Nera%a& dan 5atatan atas 1aporan 7euangan dilampiri laporan keuangan )adan 1ayanan Umum pada kementerian negara,lembaga masing-masing. 1aporan 7euangan sebagaimana dimaksud pada huru3 a disampaikan kepada Menteri 7euangan selambat-lambatnya . *dua+ bulan setelah tahun anggaran berakhir. Menteri 7euangan selaku )endahara Umum menyusun 1aporan 'rus 7as (emerintah (usat; Negara

b.

%. d. *2+

Menteri 7euangan selaku wakil (emerintah (usat dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan negara.

1aporan 7euangan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ disampaikan (residen kepada )adan (emeriksa 7euangan paling lambat 2 *tiga+ *#+ bulan setelah tahun anggaran berakhir. Menteri,pimpinan lembaga selaku (engguna 'nggaran,(engguna )arang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan '()N telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai *$+ dengan standar akuntansi pemerintahan. 7etentuan lebih lanjut mengenai laporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah diatur dengan peraturan pemerintah. Pa#a$ +, *!+ 7epala -atuan 7erja (engelola 7euangan Daerah selaku (ejabat (engelola 7euangan Daerah menyusun laporan keuangan pemerintah daerah untuk disampaikan kepada gubernur,bupati,walikota dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan '()D. *.+ Dalam penyusunan laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+: a. (emerintah Daerah

7epala satuan kerja perangkat daerah selaku (engguna 'nggaran,(engguna )arang menyusun dan menyampaikan

laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran& nera%a& dan %atatan atas laporan keuangan. b. 1aporan 7euangan sebagaimana dimaksud pada huru3 a disampaikan kepada kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selambat-lambatnya . *dua+ bulan setelah tahun anggaran berakhir. 7epala -atuan 7erja (engelola 7euangan Daerah selaku )endahara Umum Daerah menyusun 1aporan 'rus 7as (emerintah Daerah; <ubernur,bupati,walikota selaku wakil pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan daerah.

%.

d.

*2+ 1aporan 7euangan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ disampaikan gubernur,bupati,walikota kepada )adan (emeriksa 7euangan paling lambat 2 *tiga+ bulan setelah tahun anggaran berakhir. *#+ 7epala satuan kerja perangkat daerah selaku (engguna 'nggaran,(engguna )arang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan '()D telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Bagian Ke$i"a K2"i!e S!an%a A'&n!an#i Pe"e in!a-an Pa#a$ +/ *!+ Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan dibentuk 7omite -tandar 'kuntansi (emerintahan. *.+ 7omite -tandar 'kuntansi (emerintahan bertugas menyusun standar akuntansi pemerintahan yang berlaku baik untuk (emerintah (usat maupun (emerintah Daerah sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi yang berlaku umum. *2+ (embentukan& susunan& kedudukan& keanggotaan& dan masa kerja 7omite -tandar 'kuntansi (emerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ ditetapkan dengan keputusan (residen. BAB 6 PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH Pa#a$ +0 *!+ Dalam rangka meningkatkan kinerja& transparansi& dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara& (residen selaku 7epala (emerintahan mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintahan se%ara menyeluruh. *.+ -istem pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ ditetapkan dengan peraturan pemerintah. BAB 6I PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA.DAERAH

Pa#a$ +1 *!+ -etiap kerugian negara,daerah yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang harus segera diselesaikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. *.+ )endahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain yang karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya se%ara langsung merugikan keuangan negara& wajib mengganti kerugian tersebut. *2+ -etiap pimpinan kementerian negara,lembaga,kepala satuan kerja perangkat daerah dapat segera melakukan tuntutan ganti rugi& setelah mengetahui bahwa dalam kementerian negara,lembaga,satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan terjadi kerugian akibat perbuatan dari pihak mana pun. Pa#a$ ,0 *!+ -etiap kerugian negara wajib dilaporkan oleh atasan langsung atau kepala kantor kepada menteri,pimpinan lembaga dan diberitahukan kepada )adan (emeriksa 7euangan selambat-lambatnya 6 *tujuh+ hari kerja setelah kerugian negara itu diketahui. *.+ -egera setelah kerugian negara tersebut diketahui& kepada bendahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain yang nyata-nyata melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam (asal $" ayat *.+ segera dimintakan surat pernyataan kesanggupan dan,atau pengakuan bahwa kerugian tersebut menjadi tanggung jawabnya dan bersedia mengganti kerugian negara dimaksud. *2+ Aika surat keterangan tanggung jawab mutlak tidak mungkin diperoleh atau tidak dapat menjamin pengembalian kerugian negara& menteri,pimpinan lembaga yang bersangkutan segera mengeluarkan surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara kepada yang bersangkutan. Pa#a$ ,1 *!+ -etiap kerugian daerah wajib dilaporkan oleh atasan langsung atau kepala satuan kerja perangkat daerah kepada gubernur,bupati,walikota dan diberitahukan kepada )adan (emeriksa 7euangan selambatlambatnya 6 *tujuh+ hari kerja setelah kerugian daerah itu diketahui. *.+ -egera setelah kerugian daerah tersebut diketahui& kepada bendahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain yang nyata-nyata melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam (asal $" ayat *.+ dapat segera dimintakan surat pernyataan kesanggupan dan,atau pengakuan bahwa kerugian tersebut menjadi tanggung jawabnya dan bersedia mengganti kerugian daerah dimaksud. *2+ Aika surat keterangan tanggung jawab mutlak tidak mungkin diperoleh atau tidak dapat menjamin pengembalian kerugian daerah& gubernur,bupati,walikota yang bersangkutan segera mengeluarkan surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara kepada yang bersangkutan. Pa#a$ ,2 (engenaan ganti kerugian negara,daerah terhadap bendahara

*!+

ditetapkan oleh )adan (emeriksa 7euangan.

'pabila dalam pemeriksaan kerugian negara,daerah sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ ditemukan unsur pidana& )adan (emeriksa *.+ 7euangan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 7etentuan lebih lanjut tentang pengenaan ganti kerugian negara *2+ terhadap bendahara diatur dalam undang-undang mengenai pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Pa#a$ ,) (engenaan ganti kerugian negara,daerah terhadap pegawai negeri *!+ bukan bendahara ditetapkan oleh menteri,pimpinan lembaga,gubernur, bupati,walikota. *.+ ata %ara tuntutan ganti kerugian negara,daerah diatur dengan peraturan pemerintah. Pa#a$ ,4 )endahara& pegawai negeri bukan bendahara& dan pejabat lain yang *!+ telah ditetapkan untuk mengganti kerugian negara,daerah dapat dikenai sanksi administrati3 dan,atau sanksi pidana. (utusan pidana tidak membebaskan dari tuntutan ganti rugi. *.+ Pa#a$ ,+ 7ewajiban bendahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain untuk membayar ganti rugi& menjadi kedaluwarsa jika dalam waktu $ *lima+ tahun sejak diketahuinya kerugian tersebut atau dalam waktu / *delapan+ tahun sejak terjadinya kerugian tidak dilakukan penuntutan ganti rugi terhadap yang bersangkutan. Pa#a$ ,, *!+ Dalam hal bendahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain yang dikenai tuntutan ganti kerugian negara,daerah berada dalam pengampuan& melarikan diri& atau meninggal dunia& penuntutan dan penagihan terhadapnya beralih kepada pengampu,yang memperoleh hak,ahli waris& terbatas pada kekayaan yang dikelola atau diperolehnya& yang berasal dari bendahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain yang bersangkutan. *.+ anggung jawab pengampu,yang memperoleh hak,ahli waris untuk membayar ganti kerugian negara,daerah sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ menjadi hapus apabila dalam waktu 2 *tiga+ tahun sejak keputusan pengadilan yang menetapkan pengampuan kepada bendahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain yang bersangkutan& atau sejak bendahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain yang bersangkutan diketahui melarikan diri atau meninggal dunia& pengampu,yang memperoleh hak,ahli waris tidak diberi tahu oleh pejabat yang berwenang mengenai adanya kerugian negara,daerah. Pa#a$ ,/ *!+ 7etentuan penyelesaian kerugian negara,daerah sebagaimana diatur

*.+ 7etentuan penyelesaian kerugian negara,daerah dalam Undangundang ini berlaku pula untuk pengelola perusahaan negara,daerah dan badan-badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara& sepanjang tidak diatur dalam undang-undang tersendiri. BAB 6II PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM Pa#a$ ,0 *!+ )adan 1ayanan Umum dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan men%erdaskan kehidupan bangsa. *.+ 7ekayaan )adan 1ayanan Umum merupakan kekayaan negara,daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola dan diman3aatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan )adan 1ayanan Umum yang bersangkutan. *2+ (embinaan keuangan )adan 1ayanan Umum pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri 7euangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan. *#+ (embinaan keuangan )adan 1ayanan Umum pemerintah daerah dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan daerah dan pembinaan teknis dilakukan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan. Pa#a$ ,1 *!+ -etiap )adan 1ayanan Umum wajib menyusun ren%ana kerja dan anggaran tahunan. *.+ Ren%ana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja )adan 1ayanan Umum disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ren%ana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja 7ementerian Negara,1embaga,pemerintah daerah. *2+ (endapatan dan belanja )adan 1ayanan Umum dalam ren%ana kerja dan anggaran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ dan ayat *.+ dikonsolidasikan dalam ren%ana kerja dan anggaran 7ementerian Negara,1embaga,pemerintah daerah yang bersangkutan.

dalam Undang-undang ini berlaku pula untuk uang dan,atau barang bukan milik negara,daerah& yang berada dalam penguasaan bendahara& pegawai negeri bukan bendahara& atau pejabat lain yang digunakan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan.

*#+ (endapatan yang diperoleh )adan 1ayanan Umum sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan merupakan (endapatan Negara,Daerah. *$+ )adan 1ayanan Umum dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari masyarakat atau badan lain. *0+ (endapatan sebagaimana dimaksud pada ayat *#+ dan ayat *$+ dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja )adan 1ayanan Umum yang bersangkutan. *6+ 7etentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan )adan 1ayanan Umum diatur dalam peraturan pemerintah. BAB 6III

KETENTUAN PERALIHAN Pa#a$ /0 *!+ Aabatan 3ungsional bendahara sebagaimana dimaksud dalam (asal !4 dibentuk selambat-lambatnya ! *satu+ tahun sejak Undang-undang ini diundangkan. *.+ 7etentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam (asal !. dan (asal !2 Undang-undang ini dilaksanakan selambat-lambatnya pada tahun anggaran .44/ dan selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan& digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. *2+ (enyimpanan uang negara dalam Rekening 7as Umum Negara pada )ank -entral sebagaimana dimaksud dalam (asal .. dilaksanakan se%ara bertahap& sehingga terlaksana se%ara penuh selambatlambatnya pada tahun .440. *#+ (enyimpanan uang daerah dalam Rekening 7as Umum Daerah pada bank yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud dalam (asal .6 dilaksanakan se%ara bertahap& sehingga terlaksana se%ara penuh selambat-lambatnya pada tahun .440. Pa#a$ /1 *!+ (emberian bunga dan,atau jasa giro sebagaimana dimaksud dalam (asal .2 ayat *!+ mulai dilaksanakan pada saat penggantian -erti3ikat )ank Indonesia dengan -urat Utang Negara sebagai instrumen moneter. *.+ (enggantian -erti3ikat )ank Indonesia dengan -urat Utang Negara sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ dilakukan mulai tahun .44$. *2+ -elama -urat Utang Negara belum sepenuhnya menggantikan -erti3ikat )ank Indonesia sebagai instrumen moneter& tingkat bunga yang diberikan adalah sebesar tingkat bunga -urat Utang Negara yang berasal dari penyelesaian )antuan 1ikuiditas )ank Indonesia. BAB 6I4 KETENTUAN PENUTUP Pa#a$ /2 (ada saat berlakunya Undang-undang ini& Undang-undang (erbendaharaan Indonesia/Indische Comptabiliteitswet *I59+& -taatsblad ahun !".$ Nomor ##/ sebagaimana telah beberapa kali diubah& terakhir dengan Undang-undang Nomor " ahun !"0/ *1embaran Negara Republik Indonesia ahun !"0/ Nomor $2& ambahan 1embaran Negara Nomor ./04+ dinyatakan tidak berlaku. Pa#a$ /) 7etentuan pelaksanaan sebagai tindak lanjut Undang-undang ini sudah selesai selambat-lambatnya ! *satu+ tahun sejak Undang-undang ini diundangkan. Pa#a$ /4 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

'gar setiap orang mengetahuinya& memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam 1embaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Aakarta pada tanggal !# Aanuari .44# PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, !!%9 MEGA7ATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Aakarta pada tanggal !# Aanuari .44# SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, !!%9 BAMBANG KESO7O 18M)'R'N N8<'R' R8(U)1I7 IND;N8-I' '=UN .44# N;M;R $

-alinan sesuai dengan aslinya Deputi -ekretaris 7abinet )idang =ukum dan (erundang-undangan& 1ambo%k B. Nahattands

PEN*ELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA I9 UMUM 19 Da#a Pe"i'i an (enyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan hak dan kewajiban negara yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara. (engelolaan keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$ perlu dilaksanakan se%ara pro3esional& terbuka& dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat& yang diwujudkan dalam 'nggaran (endapatan dan )elanja Negara *'()N+ dan 'nggaran (endapatan dan )elanja Daerah *'()D+. -ebagai landasan hukum pengelolaan keuangan negara tersebut& pada tanggal $ 'pril .442 telah diundangkan Undang-undang Nomor !6 ahun .442 tentang 7euangan Negara. Undang-undang Nomor !6 ahun .442 ini menjabarkan lebih lanjut aturan-aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$ ke dalam asas-asas umum pengelolaan keuangan negara. -esuai dengan ketentuan dalam (asal ." Undang-undang Nomor !6 ahun .442 tentang 7euangan Negara& dalam rangka pengelolaan dan pertanggungjawaban 7euangan Negara yang ditetapkan dalam '()N dan '()D& perlu ditetapkan kaidah-kaidah hukum administrasi keuangan negara. -ampai dengan saat ini& kaidah-kaidah tersebut masih didasarkan pada ketentuan dalam Undang-undang (erbendaharaan Indonesia,Indische Comptabiliteitswet *I59+ -taatsblad ahun !".$ Nomor ##/ sebagaimana telah beberapa kali diubah& terakhir dengan Undang-undang Nomor " ahun !"0/ *1embaran Negara Republik Indonesia ahun !"0/ Nomor $2& ambahan 1embaran Negara Nomor ./04+ Undang-undang (erbendaharaan Indonesia tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan pengelolaan keuangan negara yang sesuai dengan tuntutan perkembangan demokrasi& ekonomi& dan teknologi. ;leh karena itu& Undang-undang tersebut perlu diganti dengan undang-undang baru yang mengatur kembali ketentuan di bidang perbendaharaan negara& sesuai dengan tuntutan perkembangan demokrasi& ekonomi& dan teknologi modern. 29 Penge !ian, R&ang Ling'&(, %an A#a# U"&" Pe 5en%a-a aan Nega a Undang-undang tentang (erbendaharaan Negara ini dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum di bidang administrasi keuangan negara. Dalam Undang-undang (erbendaharaan Negara ini ditetapkan bahwa (erbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara& termasuk in>estasi dan kekayaan yang dipisahkan& yang ditetapkan dalam '()N dan '()D. -esuai dengan pengertian tersebut& dalam Undang-undang (erbendaharaan Negara ini diatur ruang lingkup dan asas umum perbendaharaan negara& kewenangan pejabat perbendaharaan negara& pelaksanaan pendapatan dan belanja negara,daerah& pengelolaan uang negara,daerah& pengelolaan piutang dan utang negara,daerah& pengelolaan in>estasi dan barang milik negara,daerah& penatausahaan dan pertanggungjawaban '()N,'()D& pengendalian intern

pemerintah& penyelesaian kerugian negara,daerah& serta pengelolaan keuangan badan layanan umum. -esuai dengan kaidah-kaidah yang baik dalam pengelolaan keuangan negara& Undang-undang (erbendaharaan Negara ini menganut asas kesatuan& asas uni>ersalitas& asas tahunan& dan asas spesialitas. 'sas kesatuan menghendaki agar semua (endapatan dan )elanja Negara,Daerah disajikan dalam satu dokumen anggaran. 'sas uni>ersalitas mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan se%ara utuh dalam dokumen anggaran. 'sas tahunan membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun tertentu. 'sas spesialitas mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terin%i se%ara jelas peruntukannya. Demikian pula Undang-undang (erbendaharaan Negara ini memuat ketentuan yang mendorong pro3esionalitas& serta menjamin keterbukaan dan akuntabilitas dalam pelaksanaan anggaran. 7etentuan yang diatur dalam Undang-undang (erbendaharaan Negara ini dimaksudkan pula untuk memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah& kepada daerah telah diberikan kewenangan yang luas& demikian pula dana yang diperlukan untuk menyelenggarakan kewenangan itu. 'gar kewenangan dan dana tersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah& diperlukan kaidah-kaidah sebagai rambu-rambu dalam pengelolaan keuangan daerah. ;leh karena itu Undang-undang (erbendaharaan Negara ini selain menjadi landasan hukum dalam pelaksanaan re3ormasi pengelolaan 7euangan Negara pada tingkat pemerintahan pusat& ber3ungsi pula untuk memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah dalam kerangka Negara 7esatuan Republik Indonesia. )9 Pe3a5a! Pe 5en%a-a aan Nega a -ejalan dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor !6 ahun .442 tentang 7euangan Negara Menteri 7euangan sebagai pembantu (residen dalam bidang keuangan pada hakikatnya adalah Chief Financial Officer *5@;+ (emerintah Republik Indonesia& sementara setiap menteri,pimpinan lembaga pada hakikatnya adalah Chief Operational Officer *5;;+ untuk suatu bidang tertentu pemerintahan. -esuai dengan prinsip tersebut 7ementerian 7euangan berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan kewajiban negara se%ara nasional& sementara kementerian negara,lembaga berwenang dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tugas dan 3ungsi masing-masing. 7onsekuensi pembagian tugas antara Menteri 7euangan dan para menteri lainnya ter%ermin dalam pelaksanaan anggaran. Untuk meningkatkan akuntabilitas dan menjamin terselenggaranya saling-uji *check and balance) dalam proses pelaksanaan anggaran perlu dilakukan pemisahan se%ara tegas antara pemegang kewenangan administrati3 dengan pemegang kewenangan kebendaharaan. (enyelenggaraan kewenangan administrati3 diserahkan kepada kementerian negara,lembaga& sementara penyeleng-garaan kewenangan kebendaharaan diserahkan kepada 7ementerian 7euangan. 7ewenangan administrati3 tersebut meliputi melakukan perikatan atau tindakan-tindakan lainnya yang mengakibatkan terjadinya penerimaan atau pengeluaran negara& melakukan pengujian dan pembebanan tagihan yang diajukan kepada kementerian negara,lembaga sehubungan dengan realisasi perikatan tersebut& serta memerintahkan pembayaran atau menagih penerimaan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan anggaran. Di lain pihak& Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara dan pejabat lainnya yang ditunjuk sebagai 7uasa )endahara Umum Negara bukanlah sekedar kasir yang hanya berwenang melaksanakan penerimaan dan pengeluaran negara tanpa berhak menilai kebenaran penerimaan dan pengeluaran tersebut. Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara adalah pengelola keuangan dalam arti

seutuhnya& yaitu ber3ungsi sekaligus sebagai kasir& pengawas keuangan& dan manajer keuangan. @ungsi pengawasan keuangan di sini terbatas pada aspek rechmatigheid dan wetmatigheid dan hanya dilakukan pada saat terjadinya penerimaan atau pengeluaran& sehingga berbeda dengan 3ungsi pre-audit yang dilakukan oleh kementerian teknis atau post-audit yang dilakukan oleh aparat pengawasan 3ungsional. Dengan demikian& dapat dijalankan salah satu prinsip pengendalian intern yang sangat penting dalam proses pelaksanaan anggaran& yaitu adanya pemisahan yang tegas antara pemegang kewenangan administrati3 (ordonnateur) dan pemegang 3ungsi pembayaran (comptable). (enerapan pola pemisahan kewenangan tersebut& yang merupakan salah satu kaidah yang baik dalam pengelolaan keuangan negara& telah mengalami Cde3ormasiC sehingga menjadi kurang e3ekti3 untuk men%egah dan,atau meminimalkan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara. ;leh karena itu& penerapan pola pemisahan tersebut harus dilakukan se%ara konsisten. 49 Pene a(an 'ai%a(e"e in!a-an (enge$2$aan 'e&angan :ang #e-a! %i $ing'&ngan

-ejalan dengan perkembangan kebutuhan pengelolaan keuangan negara& dirasakan pula semakin pentingnya 3ungsi perbendaharaan dalam rangka pengelolaan sumber daya keuangan pemerintah yang terbatas se%ara e3isien. @ungsi perbendaharaan tersebut meliputi& terutama& peren%anaan kas yang baik& pen%egahan agar jangan sampai terjadi kebo%oran dan penyimpangan& pen%arian sumber pembiayaan yang paling murah dan peman3aatan dana yang menganggur *idle cash) untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya keuangan. Upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang selama ini lebih banyak dilaksanakan di dunia usaha dalam pengelolaan keuangan pemerintah& tidaklah dimaksudkan untuk menyamakan pengelolaan keuangan sektor pemerintah dengan pengelolaan keuangan sektor swasta. (ada hakikatnya& negara adalah suatu lembaga politik. Dalam kedudukannya yang demikian& negara tunduk pada tatanan hukum publik. Melalui kegiatan berbagai lembaga pemerintah& negara berusaha memberikan jaminan kesejahteraan kepada rakyat (welfare state). Namun& pengelolaan keuangan sektor publik yang dilakukan selama ini dengan menggunakan pendekatan superioritas negara telah membuat aparatur pemerintah yang bergerak dalam kegiatan pengelolaan keuangan sektor publik tidak lagi dianggap berada dalam kelompok pro3esi manajemen oleh para pro3esional. ;leh karena itu& perlu dilakukan pelurusan kembali pengelolaan keuangan pemerintah dengan menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik *good governance) yang sesuai dengan lingkungan pemerintahan. Dalam Undang-undang (erbendaharaan Negara ini juga diatur prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan 3ungsi-3ungsi pengelolaan kas& peren%anaan penerimaan dan pengeluaran& pengelolaan utang piutang dan in>estasi serta barang milik negara,daerah yang selama ini belum mendapat perhatian yang memadai. Dalam rangka pengelolaan uang negara,daerah& dalam Undang-undang (erbendaharaan Negara ini ditegaskan kewenangan Menteri 7euangan untuk mengatur dan menyelenggarakan rekening pemerintah& menyimpan uang negara dalam rekening kas umum negara pada bank sentral& serta ketentuan yang mengharuskan dilakukannya optimalisasi peman3aatan dana pemerintah. Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan piutang negara,daerah& diatur kewenangan penyelesaian piutang negara dan daerah. -ementara itu& dalam rangka pelaksanaan pembiayaan ditetapkan pejabat yang diberi kuasa untuk mengadakan utang negara,daerah. Demikian pula& dalam rangka meningkatkan

e3isiensi dan e3ekti>itas pengelolaan in>estasi dan barang milik negara,daerah dalam Undang-undang (erbendaharaan Negara ini diatur pula ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan in>estasi serta kewenangan mengelola dan menggunakan barang milik negara,daerah. +9 Pena!a&#a-aan %an Pe !angg&ng3a8a5an Pe$a'#anaan Angga an Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara& laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah perlu disampaikan se%ara tepat waktu dan disusun mengikuti standar akuntansi pemerintahan. -ehubungan dengan itu& perlu ditetapkan ketentuan yang mengatur mengenai hal-hal tersebut agar: 1aporan keuangan pemerintah dihasilkan melalui proses akuntansi; 1aporan keuangan pemerintah disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintahan& yang terdiri dari 1aporan Realisasi 'nggaran *1R'+& Nera%a& dan 1aporan 'rus 7as disertai dengan %atatan atas laporan keuangan; 1aporan keuangan disajikan sebagai wujud pertanggungjawaban setiap entitas pelaporan yang meliputi laporan keuangan pemerintah pusat& laporan keuangan kementerian negara,lembaga& dan laporan keuangan pemerintah daerah; 1aporan keuangan pemerintah pusat,daerah disampaikan kepada Dewan (erwakilan Rakyat,Dewan (erwakilan Rakyat Daerah selambat-lambatnya 0 *enam+ bulan setelah tahun anggaran yang bersangkutan berakhir; 1aporan keuangan pemerintah diaudit oleh lembaga pemeriksa ekstern yang independen dan pro3esional sebelum disampaikan kepada Dewan (erwakilan Rakyat; 1aporan keuangan pemerintah dapat menghasilkan statistik keuangan yang menga%u kepada manual -tatistik 7euangan (emerintah * overnment Finance !tatistics/<@-+ sehingga dapat memenuhi kebutuhan analisis kebijakan dan kondisi 3iskal& pengelolaan dan analisis perbandingan antarnegara *cross countr" studies)# kegiatan pemerintahan& dan penyajian statistik keuangan pemerintah. (ada saat ini laporan keuangan pemerintah dirasakan masih kurang transparan dan akuntabel karena belum sepenuhnya disusun mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang sejalan dengan standar akuntansi sektor publik yang diterima se%ara internasional. -tandar akuntansi pemerintahan tersebut sesuai dengan ketentuan (asal 2. Undangundang Nomor !6 ahun .442 tentang 7euangan Negara menjadi a%uan bagi (emerintah (usat dan seluruh (emerintah Daerah di dalam menyusun dan menyajikan 1aporan 7euangan. -tandar akuntansi pemerintahan ditetapkan dalam suatu peraturan pemerintah dan disusun oleh suatu 7omite -tandar 'kuntansi (emerintahan yang independen yang terdiri dari para pro3esional. 'gar komite dimaksud terjamin independensinya& komite harus dibentuk dengan suatu keputusan (residen dan harus bekerja berdasarkan suatu due process. -elain itu& usul standar yang disusun oleh komite perlu mendapat pertimbangan dari )adan (emeriksa 7euangan. )ahan pertimbangan dari )adan (emeriksa 7euangan digunakan sebagai dasar untuk penyempurnaan. =asil penyempurnaan tersebut diberitahukan kepada )adan (emeriksa 7euangan& dan selanjutnya usul standar yang telah disempurnakan tersebut diajukan oleh Menteri 7euangan untuk ditetapkan dalam peraturan pemerintah. 'gar in3ormasi yang disampaikan dalam laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas& perlu diselenggarakan -istem 'kuntansi (emerintah (usat *-'((+ yang terdiri dari -istem 'kuntansi (usat *-'(+ yang dilaksanakan oleh 7ementerian 7euangan dan -istem 'kuntansi Instansi *-'I+ yang dilaksanakan oleh kementerian negara,lembaga. -elain itu& perlu pula diatur agar laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah dapat disampaikan tepat waktu kepada D(R,D(RD. Mengingat bahwa laporan

keuangan pemerintah terlebih dahulu harus diaudit oleh )adan (emeriksa 7euangan *)(7+ sebelum disampaikan kepada D(R,D(RD& )(7 memegang peran yang sangat penting dalam upaya per%epatan penyampaian laporan keuangan pemerintah tersebut kepada D(R,D(RD. =al tersebut sejalan dengan penjelasan (asal 24 dan (asal 2! Undang-undang Nomor !6 ahun .442 tentang 7euangan Negara yang menetapkan bahwa audit atas 1aporan 7euangan (emerintah harus diselesaikan selambatlambatnya . *dua+ bulan setelah 1aporan 7euangan tersebut diterima oleh )(7 dari (emerintah. -elama ini& menurut (asal 64 I59& )(7 diberikan batas waktu # *empat+ bulan untuk menyelesaikan tugas tersebut. ,9 Pen:e$e#aian Ke &gian Nega a Untuk menghindari terjadinya kerugian keuangan negara,daerah akibat tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang& dalam Undang-undang (erbendaharaan Negara ini diatur ketentuan mengenai penyelesaian kerugian negara,daerah. ;leh karena itu& dalam Undang-undang (erbendaharaan Negara ini ditegaskan bahwa setiap kerugian negara,daerah yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang harus diganti oleh pihak yang bersalah. Dengan penyelesaian kerugian tersebut negara,daerah dapat dipulihkan dari kerugian yang telah terjadi. -ehubungan dengan itu& setiap pimpinan kementerian negara, lembaga,kepala satuan kerja perangkat daerah wajib segera melakukan tuntutan ganti rugi setelah mengetahui bahwa dalam kementerian negara,lembaga,satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan terjadi kerugian. (engenaan ganti kerugian negara,daerah terhadap bendahara ditetapkan oleh )adan (emeriksa 7euangan& sedangkan pengenaan ganti kerugian negara,daerah terhadap pegawai negeri bukan bendahara ditetapkan oleh menteri,pimpinan lembaga,gubernur,bupati,walikota. )endahara& pegawai negeri bukan bendahara& dan pejabat lain yang telah ditetapkan untuk mengganti kerugian negara,daerah dapat dikenai sanksi administrati3 dan,atau sanksi pidana apabila terbukti melakukan pelanggaran administrati3 dan,atau pidana. /9 Penge$2$aan Ke&angan Ba%an La:anan U"&" Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dibentuk )adan 1ayanan Umum yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan,atau jasa yang diperlukan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan men%erdaskan kehidupan bangsa. 7ekayaan )adan 1ayanan Umum merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan serta dikelola dan diman3aatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan )adan 1ayanan Umum yang bersangkutan. )erkenaan dengan itu& ren%ana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja )adan 1ayanan Umum disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ren%ana kerja dan anggaran serta laporan keuangan kementerian negara,lembaga,pemerintah daerah. (embinaan keuangan )adan 1ayanan Umum dilakukan oleh Menteri 7euangan& sedangkan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan. II9 PASAL DEMI PASAL (asal ! 5ukup jelas (asal . 5ukup jelas (asal 2 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+

5ukup jelas 'yat *2+ 5ukup jelas 'yat *#+ (rogram (emerintah (usat dimaksud diusulkan di dalam Ran%angan Undang-undang tentang '()N serta disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara dengan berpedoman kepada ren%ana kerja (emerintah dalam rangka mewujudkan ter%apainya tujuan bernegara. 'yat *$+ (rogram (emerintah Daerah dimaksud diusulkan di dalam Ran%angan (eraturan Daerah tentang '()D serta disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan daerah dengan berpedoman kepada ren%ana kerja (emerintah dalam rangka mewujudkan ter%apainya tujuan bernegara. 'yat *0+ 5ukup jelas 'yat *6+ Denda dan,atau bunga dimaksud dapat dikenakan kepada kedua belah pihak. (asal # 5ukup jelas (asal $ <ubernur,bupati,walikota menetapkan 7uasa (engguna 'nggaran& )endahara (enerimaan dan,atau )endahara (engeluaran berdasarkan usulan (engguna 'nggaran yang bersangkutan. (asal 0 5ukup jelas (asal 6 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ =uru3 a 5ukup jelas =uru3 b 5ukup jelas =uru3 % 5ukup jelas =uru3 d 5ukup jelas =uru3 e 5ukup jelas =uru3 3 5ukup jelas =uru3 g 5ukup jelas =uru3 h Dalam rangka pengelolaan kas& in>estasi yang dimaksud adalah pembelian -urat Utang Negara. =uru3 i 5ukup jelas =uru3 j 5ukup jelas =uru3 k 5ukup jelas =uru3 l

5ukup jelas =uru3 m 5ukup jelas =uru3 n 5ukup jelas =uru3 o 5ukup jelas =uru3 p 5ukup jelas =uru3 ? 5ukup jelas =uru3 r 5ukup jelas =uru3 s 5ukup jelas (asal / 5ukup jelas (asal " 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ =uru3 a 5ukup jelas =uru3 b 5ukup jelas =uru3 % 5ukup jelas =uru3 d 5ukup jelas =uru3 e 5ukup jelas =uru3 3 5ukup jelas =uru3 g 5ukup jelas =uru3 h 5ukup jelas =uru3 i Dalam rangka pengelolaan kas& in>estasi yang dimaksud adalah pembelian -urat Utang Negara. =uru3 j 5ukup jelas =uru3 k 5ukup jelas =uru3 l 5ukup jelas =uru3 m 5ukup jelas =uru3 n 5ukup jelas =uru3 o 5ukup jelas =uru3 p 5ukup jelas =uru3 ? 5ukup jelas

(asal !4 'yat *!+& ayat *.+& dan ayat *2+ ugas kebendaharaan sebagaimana dimaksud pada ayat *!+ dan ayat *.+ meliputi kegiatan menerima& menyimpan& menyetor,membayar, menyerahkan& menatausahakan& dan mempertanggungjawabkan penerimaan,pengeluaran uang dan surat berharga yang berada dalam pengelolaannya. (ersyaratan pengangkatan dan pembinaan karier bendahara diatur oleh )endahara Umum Negara selaku (embina Nasional Aabatan @ungsional )endahara. 'yat *#+ 5ukup jelas 'yat *$+ 5ukup jelas (asal !! 5ukup jelas (asal !. 5ukup jelas (asal !2 5ukup jelas (asal !# 5ukup jelas (asal !$ 5ukup jelas (asal !0 5ukup jelas (asal !6 5ukup jelas (asal !/ 5ukup jelas (asal !" 5ukup jelas (asal .4 5ukup jelas (asal .! 5ukup jelas (asal .. 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ 5ukup jelas 'yat *2+ Uang negara dimaksud pada ayat ini adalah uang milik negara yang meliputi rupiah dan >aluta asing. 'yat *#+ Dalam hal tertentu& )endahara Umum Negara dapat membuka rekening pada lembaga keuangan lainnya. (embukaan rekening pada bank umum sebagaimana dimaksud pada ayat ini dilakukan dengan mempertimbangkan asas kesatuan kas dan asas kesatuan perbendaharaan& serta optimalisasi pengelolaan kas. 'yat *$+ 5ukup jelas 'yat *0+ 5ukup jelas 'yat *6+ 5ukup jelas 'yat */+

5ukup jelas 'yat *"+ 5ukup jelas (asal .2 5ukup jelas (asal .# 5ukup jelas (asal .$ 5ukup jelas (asal .0 'yat *!+ =al tertentu yang dimaksud pada ayat ini adalah keadaan belum tersedianya layanan perbankan di satu tempat yang menjamin kelan%aran pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara. )adan lain yang dimaksud pada ayat ini adalah badan hukum di luar lembaga keuangan yang memiliki kompetensi dan reputasi yang baik untuk melaksanakan 3ungsi penerimaan dan pengeluaran negara. 7ompetensi dimaksud meliputi keahlian& permodalan& jaringan& dan sarana penunjang layanan yang diperlukan. Reputasi dinilai berdasarkan perkembangan kinerja badan hukum yang bersangkutan sekurang-kurangnya 2 *tiga+ tahun terakhir. 7egiatan operasional dimaksud terutama berkaitan dengan penyelenggaraan tugas pokok dan 3ungsi kementerian negara, lembaga. 'yat *.+ (enunjukan badan lain tersebut dilakukan se%ara tertib& taat pada peraturan perundangundangan& e3isien& ekonomis& e3ekti3& transparan& dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan serta mengutamakan badan hukum di luar lembaga keuangan yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh negara. 'yat *2+ )adan lain dimaksud berkewajiban menyampaikan laporan bulanan atas pelaksanaan penerimaan dan,atau pengeluaran yang dilakukannya. 1aporan dimaksud disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. (asal .6 5ukup jelas (asal ./ 5ukup jelas (asal ." 'yat *!+ (embukaan rekening dapat dilakukan oleh 7uasa (engguna 'nggaran,pejabat lain yang ditunjuk. 'yat *.+ 5ukup jelas 'yat *2+ 5ukup jelas (asal 24 'yat *!+ 7etentuan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah peraturan pemerintah yang mengatur pengelolaan uang negara,daerah. 'yat *.+ 5ukup jelas (asal 2! 'yat *!+

Untuk kelan%aran pelaksanaan tugas kementerian negara,lembaga& kantor,satuan kerja di lingkungan kementerian negara,lembaga dapat diberi persediaan uang kas untuk keperluan pembayaran yang tidak dapat dilakukan langsung oleh 7uasa )endahara Umum Negara kepada pihak yang menyediakan barang dan,atau jasa. -ehubungan dengan itu& diperlukan pembukaan rekening untuk menyimpan uang persediaan tersebut sebelum dibayarkan kepada yang berhak. ata %ara pembukaan rekening dimaksud& serta penggunaan dan mekanisme pertanggungjawaban uang persediaan tersebut ditetapkan oleh )endahara Umum Negara sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai pengelolaan uang negara. 'yat *.+ 5ukup jelas 'yat *2+ 5ukup jelas (asal 2. 'yat *!+ Untuk kelan%aran pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat daerah& satuan kerja yang bersangkutan dapat diberi persediaan uang kas untuk keperluan pembayaran yang tidak dapat dilakukan langsung oleh )endahara Umum Daerah kepada pihak yang menyediakan barang dan,atau jasa. -ehubungan dengan itu& diperlukan pembukaan rekening untuk menyimpan uang persediaan tersebut sebelum dibayarkan kepada yang berhak. ata %ara pembukaan rekening dimaksud& serta penggunaan dan mekanisme pertanggungjawaban uang persediaan tersebut ditetapkan oleh )endahara Umum Negara sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai pengelolaan uang daerah. 'yat *.+ 5ukup jelas (asal 22 5ukup jelas (asal 2# 5ukup jelas (asal 2$ :ang dimaksud dengan piutang negara,daerah jenis tertentu antara lain piutang pajak dan piutang yang diatur dalam undang-undang tersendiri. (asal 20 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ :ang dimaksud dengan bagian piutang yang tidak disepakati adalah selisih antara jumlah tagihan piutang menurut pemerintah dengan jumlah kewajiban yang diakui oleh debitur. 'yat *2+ 5ukup jelas 'yat *#+ 5ukup jelas (asal 26 5ukup jelas (asal 2/ 5ukup jelas (asal 2" 5ukup jelas (asal #4 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ 7edaluwarsaan sebagaimana dimaksud ayat ini dihitung sejak tanggal ! Aanuari tahun berikutnya. 'yat *2+

5ukup jelas (asal #! 5ukup jelas (asal #. 5ukup jelas (asal #2 5ukup jelas (asal ## 5ukup jelas (asal #$ 5ukup jelas (asal #0 5ukup jelas (asal #6 5ukup jelas (asal #/ 5ukup jelas (asal #" 'yat *!+ Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara dalam menetapkan ketentuan pelaksanaan penserti3ikatan tanah yang dimiliki dan dikuasai pemerintah pusat,daerah berkoordinasi dengan lembaga yang bertanggung jawab di bidang pertanahan nasional. 'yat *.+ 5ukup jelas 'yat *2+ 5ukup jelas 'yat *#+ 5ukup jelas 'yat *$+ 5ukup jelas 'yat *0+ (eraturan (emerintah yang dimaksud pada ayat ini meliputi peren%anaan kebutuhan& tata %ara penggunaan& peman3aatan& pemeliharaan& penatausahaan& penilaian& penghapusan& dan pemindahtanganan. (asal $4 =uru3 a 5ukup jelas =uru3 b 5ukup jelas =uru3 % 5ukup jelas =uru3 d 5ukup jelas =uru3 e )arang milik pihak ketiga yang dikuasai dimaksud adalah barang yang se%ara 3isik dikuasai atau digunakan atau diman3aatkan oleh pemerintah berdasarkan hubungan hukum yang dibuat antara pemerintah dan pihak ketiga. (asal $! 'yat *!+ 'set yang dimaksud pada ayat ini adalah sumber daya& yang antara lain meliputi uang& tagihan& in>estasi& dan barang& yang dapat diukur dalam satuan uang& serta dikuasai dan,atau dimiliki oleh pemerintah dan diharapkan memberi man3aat ekonomi,sosial di masa depan.

8kuitas dana yang dimaksud pada ayat ini adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara nilai seluruh aset dan nilai seluruh kewajiban atau utang pemerintah. 'yat *.+ dan 'yat *2+ iap-tiap kementerian negara,lembaga merupakan entitas pelaporan yang tidak hanya wajib menyelenggarakan akuntansi& tetapi juga wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. (asal $. (eraturan perundang-undangan yang berlaku adalah Undang-undang tentang kearsipan. (asal $2 5ukup jelas (asal $# 5ukup jelas (asal $$ 5ukup jelas (asal $0 5ukup jelas (asal $6 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ Dalam penyusunan standar akuntansi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat ini& 7omite -tandar 'kuntansi (emerintahan menetapkan proses penyiapan standar dan meminta pertimbangan mengenai substansi standar kepada )adan (emeriksa 7euangan. (roses penyiapan standar dimaksud men%akup langkah-langkah yang perlu ditempuh se%ara %ermat *due process+ agar dihasilkan standar yang objekti3 dan bermutu. erhadap pertimbangan yang diterima dari )adan (emeriksa 7euangan& 7omite -tandar 'kuntansi (emerintahan memberikan tanggapan& penjelasan& dan,atau melakukan penyesuaian sebelum standar akuntansi pemerintahan ditetapkan menjadi peraturan pemerintah. 'yat *2+ 7eanggotaan 7omite -tandar 'kuntansi (emerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat ini berasal dari pro3esional di bidang akuntansi dan berjumlah sebanyak-banyaknya " *sembilan+ orang yang ketua dan wakil ketuanya dipilih dari dan oleh anggota. (asal $/ 'yat *!+ Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara menyelenggarakan sistem pengendalian intern di bidang perbendaharaan. Menteri,pimpinan lembaga selaku (engguna 'nggaran,(engguna )arang menyelenggarakan sistem pengendalian intern di bidang pemerintahan masing-masing. <ubernur,bupati,walikota mengatur lebih lanjut dan meyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintah daerah yang dipimpinnya. 'yat *.+ -istem pengendalian intern yang akan dituangkan dalam peraturan pemerintah dimaksud dikonsultasikan dengan )adan (emeriksa 7euangan. (asal $" 'yat *!+ 7erugian negara dapat terjadi karena pelanggaran hukum atau kelalaian pejabat negara atau pegawai negeri bukan bendahara dalam rangka pelaksanaan kewenangan

administrati3 atau oleh bendahara dalam rangka pelaksanaan kewenangan kebendaharaan. <anti rugi sebagaimana dimaksud didasarkan pada ketentuan (asal 2$ Undang-undang Nomor !6 ahun .442 tentang 7euangan Negara. (enyelesaian kerugian negara perlu segera dilakukan untuk mengembalikan kekayaan negara yang hilang atau berkurang serta meningkatkan disiplin dan tanggung jawab para pegawai negeri,pejabat negara pada umumnya& dan para pengelola keuangan pada khususnya. 'yat *.+ (ejabat lain sebagaimana dimaksud meliputi pejabat negara dan pejabat penyelenggara pemerintahan yang tidak berstatus pejabat negara& tidak termasuk bendahara dan pegawai negeri bukan bendahara. 'yat *2+ 5ukup jelas (asal 04 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ 5ukup jelas 'yat *2+ -urat keputusan dimaksud pada ayat ini mempunyai kekuatan hukum untuk pelaksanaan sita jaminan *conservatoir beslaag+. Dalam hal pejabat yang melakukan kerugian negara adalah menteri,pimpinan lembaga& surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara dimaksud diterbitkan oleh Menteri 7euangan selaku )endahara Umum Negara. Dalam hal pejabat yang melakukan kerugian negara adalah Menteri 7euangan& surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara dimaksud diterbitkan oleh (residen. Dalam hal pejabat yang melakukan kerugian negara adalah pimpinan lembaga negara& surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara dimaksud diterbitkan oleh (residen. (asal 0! 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ 5ukup jelas 'yat *2+ -urat keputusan dimaksud pada ayat ini mempunyai kekuatan hukum untuk pelaksanaan sita jaminan *conservatoir beslaag+. Dalam hal pejabat yang melakukan kerugian daerah adalah 7epala -atuan 7erja (erangkat Daerah& surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara dimaksud diterbitkan oleh 7epala -atuan 7erja (engelola 7euangan Daerah selaku )endahara Umum Daerah. Dalam hal pejabat yang melakukan kerugian daerah adalah 7epala -atuan 7erja (engelola 7euangan Daerah& surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara dimaksud diterbitkan oleh gubernur,bupati,walikota. Dalam hal pejabat yang melakukan kerugian daerah adalah pimpinan lembaga pemerintahan daerah& surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara dimaksud diterbitkan oleh (residen. (asal 0. 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+

:ang dimaksud dengan menindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut beserta bukti-buktinya kepada instansi yang berwenang. 'yat *2+ 5ukup jelas (asal 02 5ukup jelas (asal 0# 5ukup jelas (asal 0$ 5ukup jelas (asal 00 5ukup jelas (asal 06 'yat *!+ 5ukup jelas 'yat *.+ (engenaan ganti kerugian negara terhadap pengelola perusahaan umum dan perusahaan perseroan yang seluruh atau paling sedikit $!D *lima puluh satu persen+ sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia ditetapkan oleh )adan (emeriksa 7euangan& sepanjang tidak diatur dalam undang-undang tersendiri. (asal 0/ 5ukup jelas (asal 0" 5ukup jelas (asal 64 (elaksanaan se%ara bertahap dimaksud disesuaikan dengan kondisi perbankan dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung. (asal 6! 5ukup jelas (asal 6. 5ukup jelas (asal 62 5ukup jelas (asal 6# 5ukup jelas 'M)'='N 18M)'R'N N8<'R' R8(U)1I7 IND;N8-I' N;M;R #2$$

Anda mungkin juga menyukai