Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN D3 KEPERAWATAN KELAS INTERNASIONAL TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Lampiran Materi 1. Pengertian Mobilisasi Dini Mobilisasi dini menurut Carpenito tahun 2000 adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis (Suparyanto, 2011). Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali ke tempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya disamping kemampuan mengerakkan ekstermitas atas. (Hincliff, 1999) 2. Tujuan Mobilisasi Dini Pada Ibu Nifas Menurut manuaba (2002), tujuan mobilisasi dini, antara lain: 1. Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi peurperium 2. Mempercepat involusi alat kandungan 3. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan 4. Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) keuntungan dari mobilisasi dini adalah: 1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat. 2. Faal usus dan kandung kencing lebih baik. 3. Kesempatan yang baik untuk mengajari merawat atau memelihara anaknya 4. Tidak menyebabkan perdarahan yang abnormal.
5. Tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomy atau luka di perut. 6. Tidak memperbesar kemungkinan prolaps atau retroflexio.
3. Macam Mobilisasi Dini Menurut Jannah (2011), Mobilisasi dini dilakukan sebagai berikut: a. Gerakan dan jalan-jalan sambil bidan melakukan observasi perkembangan pasien dari jam ke jam sampai hitungan hari b. Kegiatan ini dilakukan secara meningkat dan secara berangsur-angsur frekuensi dan intensitas aktivitasnya sendiri tanpa pendamping sehingga tujuan memandirikan pasien dapat terpenuhi.
Menurut Roper (2002), Bentuk mobilisasi sebagai berikut 1. Berdiri 2. Duduk 3. Berpindah dari satu kelompok lain, seperti : Dari tempat tidur ke kursi, Dari kursi biasa ke kursi berlubang, Dari kursi roda ke kloset duduk, Dari lantai ke kursi atau tempat tidur, Bangkit dari duduk, Berjalan : dengan bantuan (1). Penyangga kaki dari logam, 2). Sepatu khusus, 3). Bidai, 4). Kaki palsu), Menggerakkan tubuh, bahu, tangan dan lengan untuk berbagai macam gerakan, seperti : 1). Menggerakkan dan melepaskan pakaian, 2). Menjaga kebersihan pribadi, 3). Mengerjakan pekerjaan rumah tangga Melakukan gerakan badan Mobilisasi dengan bantuan alat mekanik Kursi roda : di dorong oleh orang lain di jalanan sendiri.
4. . Tahapan Mobilisasi Menurut Anggraini (2010), karena lelah setelah melahirkan, ibu sudah diperbolehkan harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke 3 jalan-jalan, dan hari ke 4 atau ke 5 sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi di atas mempunyai variasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka. Menurut Sujuyatini (2011), pelaksanaan ambulasi dini pada ibu post partum dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi ibu. Setelah persalinan selesai ibu bisa mengawali ambulasi dengan latihan menarik nafas dalam dan latihan tungkai secara sederhana. Kemudian dilanjutkan dengan duduk dan menggoyangkan tungkainya ditepi tempat tidur. Jika ibu tidak merasa pusing, ibu bisa melanjutkan berjalan. Pada persalinan normal, jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infuse atau kateter dan tanda-tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya Ibu diperbolehkan untuk mandi dan pergi kc wc dcngan dibantu, satu atau dua jam setelah melahirkan secara normal. Sebelum waktu ini, Ibu diminta untuk melakukan latihan menarik nafas yang dalam serta latihan tungkai yang sederhana dan harus duduk serta mcngayunkan tungkainya dari tepi ranjang. Pasien Sectio Caesarea biasanya mulai ambulasi 24-36 jam sesudah melahirkan. Jika Pasien menjalani analgesia epidural, pemuiihan sensibilitas yang total harus dilakukan dahulu sebelum ambulasi dimulai. Setelah itu Ibu bisa pergi ke kamar mandi. Dengan begitu sirkulasi darah di dalam tubuh akan berjalan dengan baik. Gangguan yang tidak diinginkan pun bisa dihindari. 5. Berbagai masalah dapat terjadi bila tidak melakukan mobilisasi dini, misalnya : a. Gangguan pernafasan yaitu sekret akan terakumulasi pada saluran pernafasan yang akan berakibat klien sulit batuk dan mengalami gangguan bernafas. b. Pada sistem kardiovaskuler terjadi hipotensi ortostatik yang disebabkan oleh sistem syaraf otonom tidak dapat menjaga keseimbangan suplai darah sewaktu berdiri dari berbagai dalam waktu yang lama.
c. Pada saluran perkemihan yang mungkin terjadi adalah statis urin yang disebabkan karena pasien pada posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara sempurna. d. Pada gastrointestinal terjadi anoreksia diare atau konstipasi. Anoreksia disebabkan oleh adanya gangguan katabolisme yang mengakibatkan ketidak seimbangan nitrogen karena adanya kelemahan otot serta kemunduran reflek deteksi, maka pasien dapat mengalami konstipasi. e. Pada system sirkulasi, bisa terjadi pembekuan darah
REFERENSI