Anda di halaman 1dari 8

Perencanaan sebelum penyelaman Jenis jenis penyelaman A menurut tingkat saturasi jaringan tubuh oleh gas lembam: 1.

. Penyelaman non saturasi 2. Penyelaman saturasi Menurut alat yang dipakai 1. Penyelaman tahan nafas (breath hold diving) Peralatan maksimal Masker,sirip renang,sabuk pemberat,pakaian selam,pengukur kedalaman,jam sela, 2. penyelaman scuba Peralatan:tabung scuba,masker dan snorkel,fins,pressure gauge,weight belt,rompi apung,pisau selam 3. Penyelaman dengan suplai udara dari permukaan Surface supplied light weight diving Surface supllied deep sea diving 4. Submarine diving 5.. Penyelaman kering dalam ruang udara bertekanan tinggi menurut ketinggian permukaaan 1. penyelaman di permukaan air laut 2. penyelaman di ketinggian Menurut tujuan penyelaman 1. Night diving 2. Scientific diving 3. Underwater photography 4. Cavebdiving

5. Ice diving 6. Salvage 7. Searchand rescue diving 8. Underwater treasure hunting 9. Penyelamatan militer

Menurut gas pernafasan dipakai 1. Penyelamatan dengan udara kering bertekanan tinggi 2. Penyelamatan dengan oksigen murni 3. Penyelaman dengan campuran gas nitrogen-oksigen 4. Penyelaman dengan campuran gas helium-oksigen Alat-alat Peralatan dasar selam Masker,snorkel,fins and boots,rompi apujng,pakaian selam,sabuk pemberat ,sarung tangan Peralatan tambahan Peralatan scuba,pengukuran kedalaman,kompas ,jam kelas Pakaian selam ,sabuk pemberat ,sabuk pemberat,sarung tangan.scuba,tabung,katup tabung Teknik penyelaman Prosedur sebelum penyelaman Pastikan semua alat-alat penyelaman yang akan digunakan berfungsi dengan baik Alatnya:tabung selam,harness straps , back pack,breathing hose(selang/pipa) Regulator dan cara merakit ke tabung,bouyancy compensator,masker,finn,pisau selam,snorkel ,sabuk pemberat,jam selam,kompas,tabung dan regulator regulatornya KEDALAMAN Tali Ukur/Penduga Kelaman

Sebelum mengadakan penyelaman harus mengetahui kedalaman daerah tersebut. Untuk itu diperlukan alat ukur/ penduga kedalaman yang terbuat dari timah/pemberat lainnya disertai tali dengan ukurannya. Pengecekan dilakukan beberapa kali di sekitar daerah itu dengan berpindah-pindah tempat. Tali Pemandu Kedalam Setelah diketahui kedalaman daerah tersebut, buat tali pemandu kedalam untuk tempat turun dan naiknya penyelam. Ikatan tali pemandu dengan pelampung, pasang juga pelampung dengan bendera penyelaman di dekat daerah penyelaman.

Tolok Kedalaman Survei keadaan di dalam air dengan menjelajah di daerah tersebut dan mengecek lagi kedalaman dengan tolok kedalaman. Catatlah apa yang perlu dicatat sebagai bahan untuk briefing sebelum mengadakan penyelaman. Tali Jangkar Tali jangkar dipergunakan sebagai tempat turun dan naiknya penyelam. Pada kedalaman 10 feet ditali jangkar /pemandu sebaiknya disediakan tabung scuba lengkap, tujuannya bila penyelaman perlu mengadakan deco stop dapat berhenti di tempat itu, serta dapat sebagai tabung scuba cadangan bagi penyelam yang tabungnya tinggal sedikit udaranya. Sabak Sabak sangat dibutuhkan didalam kegiatan penyelaman yaitu untuk mencatat segala sesuatu yang memerlukan pencatatan dan juga dapat mencatat tabel selam dimana kedalaman sudah diketahui sehingga apakah diperlukan deco stop atau tidak. Sabak juga sangat dibutuhkan untuk penyelaman penelitian. Suatu kegiatan penyelaman akan berjalan lancar dan sukses apabila tidak ada hambatan yang berarti, untuk itu diperlukan antisipasi terhadap sesuatu yang dapat menghambat penyelaman. Perhatikan pasang surut, arus, ombak/gelombang serta waspadai flora dan fauna di daerah penyelaman. Penyelam dan brefing persiapan 1. Tujuan penyelaman 2. Waktu dan dalam penyelaman 3. Tugas masing masing penyelam

4. Kesulitan ,bahaya yang akan dihadapi dan prsedur emergensi

Masuk kedalaman air a) Step in method b) Real roll method c) Side roll d) Front roll e) Rear step-in methode

Setelah penyelaman,ada beberapa yg harus diperhatikan Prosedur naik ke permukaan a. Tekhnik muncul terkendali b. Tehnik muncul bebas c. Emergency swimming ascent d. Emergency free ascent procedure Kontra indikasi penyelam Absolut: pnemothorax,pengunaan pace maker Relatif: epilepsi,penytakit jantung,kehamilan,penyakit telinga tengah,iddm,obesitas,kebugaran ,gangguan pskiatri,Riwayat luka tembus di dada Sementara: ispa,barotrauma telinga tengah Lingkungan penyelaman Daerah dan kondisi penyelaman a. Kondisi pergerakan air b. Visbility c. Cuaca

d. Dareah entry dan exit yang baik GELOMBANG

CUACA Awan Awan terbentuk dari penguapan air dan terkumpul di atmosfer. Kabut merupakan jenis awan yang paling rendah. Setiap penyelam harus mengetahui jenis-jenis awan karena masing-masing jenis menggambarkan keadaan cuaca. Awan terbagi menjadi empat berdasarkan tinggi, bentuk, dan prespitasi (terbentuknya butir air). High clouds. Yaitu awan yang tinggi dimana terbentuk diatas 6000 m (20000 feet) dinamakan cirrus. Karena suhu diatas sangat dingin, air yang ada di awan biasanya berbentuk es. Ada 3 bentuknya yaitu cirrus yaitu cirrus, cirrocumulus, dan cirrostratus. Bentuknya tipis. Middle clouds. Terletak di ketinggian 2000-7000 m (6500 -25000 feet). Mempunyai prefiks alto-. Bentuknya yaitu altocumulus dan altostratus. Low clouds. Terletak di ketinggian dibawah 2000 m (6500 feet). Karena letaknya rendah, maka air dalam awan ini dalam bentuk butiran-butiran, tapi jika cuaca sangat dingin dapat terbentuk es dan salju. Mempunyai prefiks strato- atau suffiks ?stratus. Terdiri dari nimbostratus, stratocumulus, dan stratus.

Ada juga awan yang berkembang secara vertikal, dari ketinggian rendah sampai tinggi (500-18200 m [1600-60000 feet]) yang disebut kumulus. Awan kumulus ini berkembang dari mulai cumulus congestus, sampai dengan yang paling besar yaitu cumulonimbus. Awan yang mempunyai prefiks nimbo- atau suffiks ?nimbus berarti awan itu berkaitan dengan presipitasi yang dapat mendatangkan hujan. Yang dapat menyebabkan badai besar yaitu awan cumulonimbus.

Langit biru dengan awan cirrus, dengan awan kumulus kecil-kecil, angin lambat sampai sedang, dan awan terlihat tetap dan sedikit turun menandakan cuaca yang bagus. Tumpukan awan rendah (cirrus diikuti cirrostratus, altostratus, dan nimbostratus), suhu meningkat, disertai angin yang berhembus dari tenggara atau selatan, dan awan kemudian terlihat naik, menandakan badai/hujan. Awan kumulus kongestus, yang kemudian bergabung menjadi kumulonimbus, dan disertai dengan angin dingin, maka ini menandakan badai yang besar.

Angin Angin merupakan pergerakan udara yang bergerak dari tempat tekanan tinggi ke tekanan rendah. Tempat dengan tekanan tinggi biasanya bersuhu dingin, begitu pula sebaliknya. Di pantai terdapat dua arah angin yang gerakannya menetap. Pada siang hari, daratan lebih cepat panas daripada air sehingga diatas daratan tekanan udara cenderung negatif, maka udara bergerak dari lautan ke darat sehingga disebut angin laut. Pada malam hari, laut lambat mengeluarkan panas daripada daratan. Diatas laut tekanan udara cenderung negatif, sehingga udara mengalir dari darat ke laut sehingga disebut angin darat. Bagi penyelam hal ini sangat penting terutama saat menggunakan perahu layar atau saat survival. Badai Badai yang terjadi tengah laut, dapat berakibat lautan mengganas, untuk itu waspadailah terhadap cuaca di daerah penyelaman tersebut. Ciri-ciri akan terjadi badai adalah adanya awan cumulonimbus yang besar dan bergerak ke arah kita. Flora dan Fauna Laut Sekitar 2/3 luas bumi adalah laut. Laut memiliki kedalaman rata-rata 3 km. Yang paling dalam adalah laut barat samudra pasifik dengan kedalaman 11 km. Air laut memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang berbeda denga air tawar. Ini dikarenakan berbedanya komposisi zat di dalam air. Garam dalam air laut sekitar 3.2%3.5%. Berdasarkan tembus tidaknya cahaya matahari, laut dibagi menjadi dua zona. Zona fotik yang masih dapat ditembus cahaya dan fotosintesis masih dapat terjadi. Zona fotik biasanya hanya beberapa ratus meter dari permukaan. Zona yang tidak tembus cahaya di sebut zona afotik (abissal). Para ahli ekologi membagi laut menjadi tiga zona berdasarkan dengan lempeng benua menjadi: Zona Intertidal Yaitu bagian pasang surut, dimana bagian ini secara periodik terisi oleh air pada saat pasang. Biasanya pada pesisir pantai. Organisme yang sering terdapat pada zona ini biasanya alga, anemon laut, kepiting, kerang, ikan kecil, bulu babi dan bintang laut.

Zona Neritik Dari zona intertidal ke lempeng benua disebut zona neritik. Zona neritik ini kaya dengan plankton (mikrorganisme yang mengapung dan terbawa arus). Pada bagian ini banyak terdapat terumbu karang. Pada bagian ini terdapat berbagai jenis ikan, penyu, anemon, dll. Zona Samudra Merupakan samudra yang dalam dan luas. Walaupun diatasnya masih tertembus cahaya matahari namun kadar nutrisi bagi mahkluk hidup sangat rendah. Namun karena sangat luas, maka produktivitas sangat tinggi dibanding zona neritik. Pada permukaanya terdapat plankton. Ikan di zona ini biasanya besar seperti paus. Berdasarkan dekat tidaknya dasar laut maka laut dibagi menjadi: Zona Bentik Merupakan bagian dasar laut, biasanya berupa lumpur yang tebal yang terdiri dari partikel halus yang berkumpul. Pada laut dalam zona ini bertekanan tinggi, gelap dan sangat dingin. Pada laut yang tidak dalam dihuni oleh binatang yang tidak dapat bergerak ke permukaan seperti kepiting, siput, kerang, dan cacing laut. Zona Pelagik Zona pelagik yaitu daerah yang terletak antara zona bentik dan permukaan. Pada permukaan terdapat plankton dan di dalamnya terdapat hewan yang dapat bergerak bebas di dalam air seperti ikan, penyu, cumi-cumi, dan mamalia laut. Bintang laut yang berbahaya a. Binatang yang berbahaya karena gigitan:ikan hiu,barracuda,moray ecel,groper b. Binatang karena racunya: ikan pari,ular laut,ikan kalajengking,ikan sembilang(cat fish),Ubur ubur,cone shell,sea urchin(bulu babi)

Anda mungkin juga menyukai