Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL


Created by -

XII-GP-2

A. KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL


Kelompok sosial adalah individu-individu yang berkumpul dan melakukan interaksi. Selain istilah kelompok sosial, ilmu sosiologi juga mengenal istilah kerumunan. Kerumunan dapat diartikan sebagai individuindividu yang berada di waktu dan tempat yang sama.

Perbedaan kelompok sosial dengan kerumunan


Kelompok sosial Kerumunan

bersifat tetap memiliki tujuan yang sama interaksi yang terjadi jelas dan fokus mengarah pada pembentukan masyarakat

bersifat sementara tidak memiliki tujuan bersama interaksi tidak terfokus tidak mengarah pada pembentukan masyarakat

Masyarakat multikultural adalah kesatuan manusia yang memiliki beragam budaya. Berikut adalah pandangan para ahli sosiologi mengenai masyarakat multikultural. J.S furnivall Masyarakat multikultural terbentuk oleh 2 atau lebih komunitas. Nasikun Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut banyak sistem nilai Pierre L. Van de Berghe Masyarakat multikultural memiliki karateristik sebagai berikut: - Memiliki subkebudayaan. - Struktur sosial yang terbentuk rawan terjadi konflik - Integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi Clifford Geertz Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki ikatanikatan primordialitas

Hubungan Kelompok Sosial Dengan Masyarakat Multikultural


1. Kelompok Sosial Sebagai Unsur Pembentuk Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kelompok-kelompok sosial 2. Kelompok Sosial Sebagai Dinamisator Masyarakat Multikultural Tata urutan terjadinya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut. individu

Kelompok sosial

Masyarakat

Masyarakat multikultural

3. Kelompok Sosial Sebagai Pengikat Masyarakat Multikultural


Diperlukan hal yang dapat mengikat individuindividu didalamnya untuk dapat mempertahankan sebuah bentuk masyarakat multikultural. Dalam hal ini kelompok masyarakat berperan sebagai pengikat masyarakat multikultural.

B. Masyarakat Multikultural Di Indonesia


1. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural Di Indonesia a. Keanekaragaman ras Ada 3 ras besar manusia di dunia yakni, - Ras Mongoloid - Ras Kaukasoid - Ras Negroid b. Keanekaragaman suku bangsa c. Keanekaragaman golongan d. Keanekaragaman agama Indonesia memiliki beragam agama dan kepercayaan. Agama yang ada dan berkembang di Indonesia antara lain - Islam - Kristen - Katolik - Hindu - Buddha - Konghucu

2. Karateristik Masyarakat Multikultural Di Indonesia


Masyarakat indonesia belum bisa dikatakan sebagai masyarakat multikultural yang sempurna. Hal ini diindikasikan dari hal-hal berikut. 1. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya. 2. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi. 3. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan.

C.Keanekaragaman kelompok sosial


1. Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik Konsep ini diperkenalkan oleh Emile Durkheim. Ia memandang kelompok manusia terbagi 2 yaitu, segi mekanik dan segi organisatorik fungsional Solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. sedangkan Solidaritas organik merupakan hasil kesadaran manusia atau keinginan yang rasional.

2. Gemeinschaft dan Gesellschaft


Konsep ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies. Menurutnya kelompok masyarakat terbagi atas gemeinschaft dan gesellschaft. Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat kekal. Gemeinschaft terbentuk oleh adanya iktana darah atau keturunan. Gesellschaft adalah kelompok yang disadari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya terbatas.

3.Kelompok Primer dan Sekunder


Cooley dan Faris menyebutkan ada dua tipe kelompok dalam masyarakat, yaitu kelompok primer dan sekunder. Kelompok primer ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim. sedangkan kelompok sekunder ditandai dengan pergaulan formal, tidak pribadi dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah partai politik.

4. In-group dan Out-group


Teori ini diperkenalkan oleh William Graham Sumner. Ia membagi kelompok masyarakat menjadi dua kelompok besar yaitu in-group dan out-group.

sekian

Anda mungkin juga menyukai