Anda di halaman 1dari 5

4.

Perbedaan RJP pada bayi, anak dan dewasa

PERBEDAAN Lanmark kompresi

Sirkulasi Metode kompresi Kedalaman kompresi Kompresi : ventilasi

BAYI (< 1 TAHUN) Dibawah pertangahan garis antara kedua puting susu Cek arteri brachialis 2 jari di tengah dada 1/3 AP, 4 cm 30 : 2 (1 penolong) 15:2 (2 penolong)

ANAK (> 1 TAHUN) Pertengahan bawah sternum

DEWASA Pertengahan bawah sternum

Cek arteri karotis 1 atau 2 tangan di tengah dada 1/3 AP, 5 cm 30 : 2 (1 penolong) 15:2 (2 penolong)

Cek arteri karotis 2 tangan di tengah dada 5 cm 30 : 2 (1 atau 2 penolong)

5. Cara membuka Airway : a. Tanpa Alat Teknik dasar pembukaan jalan napas : head tilt chin lift jaw thrust (untuk pasien diduga trauma servikal) finger cross b. Dengan Alat Alat bantu jalan napas orofaring (OPA) bisa rangsang mungtah Langkah Tindakan Bersihkan mulut dan faring dari sekresi, darah, 1 atau muntahan dengan menggunakan ujung penyedot faring yang kaku (yaunker), bila memungkinkan Pilih ukuran OPA yang te[at dengan 2 menempatkan OPA disamping wajah, dengan ujung OPA pada sudut mulut, ujung yang lain pada sudut rahang bawah. Bila OPA diukur dan dimasukkan dengan tepat, maka OPA akan tepat sejajar dengan pangkal glotis Masukkan OPA sehingga erputar kearah belakang 3 ketika memasuki mulut Ketika OPA sudah masuk rongga mulut dan 4 mendekati dinding posterior farings, putarlah OPA sejauh 1800 ke arah posisi yang tepat

Alat bantu jalan napas nasofaring (NPA) tidak rangsang muntah Langkah 1 2 3 Tindakan Pilihlah ukuran NPA yang tepat Basahi saluran nafas dengan pelumas larut air atau jelly anestetik Masukkan NPA melalui lubang hidung dengan arah posterior membentuk garis tegak lurus dengan permukaan wajah. Masukkan dengan lembut sampai dasar nasofaring. Bila mengalami hambatan : Putar sedikit pipa untuk memfasilitasi pemasangan pada sudut antara rongga hidung dan nasofaring Coba tempatkan melalui lubang hidung yang satunya karena pasien memiliki rongga hidung dengan ukuran yang berbeda Ketika OPA sudah masuk rongga mulut dan mendekati dinding posterior farings, putarlah OPA sejauh 1800 ke arah posisi yang tepat

Sungkup laring Intubasi (ETT atau LMA) Krikotiroidotomi 6. Cara mengetahui gangguan pada : a. Airway o Ajak pasien bicara bila bisa airway bersih o Look (Lihat) - Pasien Agitasi : Hipoksia - Tampak bodoh : hiperkarbia - Sianosis : hipoxemia (dilihat dari kuku, kulit sekitar mulut) o Listen (dengar) - Snoring lidah jatuh kebelakang sehingga menutupi jalan napas - Gargling cairan yang menyumbat jalan napas - Stridor pita suara yng edema sehingga halangi jalan napas o Feel (raba) lokasi trakea b. Breathing o Look (lihat) - Ada/ tidak pernapasan frekuensi ?, reguler/ireguler - Status mental - Warna kulit - JVP ? distensi ? - Jejas

o o

- Pengembangan dada simetris/ tidak simetris - Napas cuping hidung ? - Retraksi sela-sela iga Listen (dengar) keluhan dan suara napas : stridor ? Feel (Raba) - Ada hawa ekshalasi dari lubang hidung/mulut/ pipa ETT ? - Ada krepitasi/ nyeri tekan pada thorax ? - Deviasi trakea Pemeriksaan tambahan : - Pulse oksimetri / Saturasi O2 - kapnografi untuk deteksi CO 2 (end tidal CO 2) - foto thoraks untuk kondisi (jalan napas, paru, rongga pleura, diafragma, tulang dinding dada, jantung, mediastinum) Perkusi Sonor, Hipersonor ? Redup ?

c. Circulation o Tidak teraba detak nadi pada arteri karotis, radialis, femoralis o Frekuensi detak nadi bertambah atau berkurang dari jumlah normal o Denyut nadi tidak beraturan o Kekuatan nadi lemah o Akral teraba dingin, basah, pucat dan kapilari refil memanjang

7. Cara intubasi o Persiapan Pasien diposisikan tidur terlentang, oksiput diganjal dengan menggunakan alas kepalam sehingga kepala dalam keadaan ekstensi serta trakea dan laringoskop dalam posisi 1 garis lurus o Oksigenasi Diberikan obat-obat anestesi dan diberikan pelumpuh otot. Berikan oksigenasi dengan oksigen 100% minimal dilakukan 3-5 menit (sesuai efek kerja obat) menggunakan sungkup muka, dipegang dengan tangan kiri EC Clamp dan tangan kanan memegang pompa balon o Laringoskop - Mulut pasien dibuka dengan tangan kanan dan gagang laringoskop dipegang dengan tangan kiri - Lampu laringoskop dinyalakan - Masukkan bilah laringoskop ke dalam mulut, berawal dari sudut mulut sebelah kanan - Dimasukan sedikit demi sedikit sehingga menelusuri sebelah kanan lidah sambil menggeser lidah ke kiri. Carilah epiglotis - Dengan sedikit mengangkat laringoskop kearah gerakan sama dengan sumbu batang laringoskop maka akan tampak rima glotis

Bila nampak rima glotis tampak pita suara berwarna putih tidak bergerak karena henti napas dan sekitarnya berwarna merah o Pemasangan ETT - Pipa dimasukkan dengan tangan kanan melalui sudut kanan mulut, sampai balon pipa melewati pita suara - Ventilasi dan oksigenasi diberikan dengan tangan kanan dan tangan kiri fiksasi, laringosop dikeluarkan, balon dikembangkan o Cek letak ETT - Dada dipastikan mengembang saat diberi ventilasi - Sewaktu ventilasi lakukan auskultasi dengar bunyi nfas kanan=kiri - Bila tidak sama tarik ETT sedikit sampai sama - Kalau dada tidak mengembang, epiastrium/gaster mengembang masuk esofagus pipi dicabut dan intubasi dilakukan setelah diberikan oksigenasi yang cukup - Fiksasi dengan plester. - Pasang guedel o Ventilas berikan ventilasi sesuai kebutuhan 8. Komplikasi Intubasi Trauma. Misalnya pada laring dan trakea Intubasi Esofagus Intubasi masuk ke satu bronkus Hipoksemia karena kebocoran cuff ETT Laringospasme Perubahan hemodinamik seperti takikardi, peningkatan tekanan darah, dan aritmia jantung

9. Terapi Oksigen Definisi Pengobatan dengan oksigen untuk mencegah atau memperbaiki hipoxia jaringan dengan cara mengalirkan O2 ke dalam sistem pernapasan, meningkatkan daya angkut oksigen di sirkulasi, meningkatkan pelepasan oksigen ke jaringan Alat pemberian 02 Sumber O2 Alat suplementasi O2 Kanul nasal, berbagai macam sungkup

Kelengkapan Sumber O2 Pembuka katub, pengukur tekana, aliran gas Pipa penghubung ke alat suplemen O2

Alat-Alat Suplementasi O2
Aliran Tekanan

Rendah

Tinggi

Rendah

Nasal Kanul

Sungkup muka sederhana

Tinggi

ETT

Sungkup muka dengan reservoir

Pemilihan alat suplementasi O2 95% - 100% O2 4 liter dengan nasal kanul 90% - <95% Hipoksi ringan sedang Sungkup muka sederhana 85% - <90% hipoksia sedang berat sungkup muka dengan reservoir <85% hipoksi berat mengancam nyawa ventilasi dibantu Indikasi terapi O2 o o o o Hipoksemia dari AGD, penurunan Saturasi O2 Diduga hipoksemia syok, keracunan CO2 Penurunan kerja napas pasca anestesi Trauma berat

Anda mungkin juga menyukai