Anda di halaman 1dari 13

1.

Anatomi Gigi Anatomi dasar gigi terdiri dari bagian mulut, sedangkan bagian akar terbenam di dalam tulang rahang dan gusi. 2. Definisi Karies gigi adalah Kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva. 3. tiologi Karies gigi disebabkan oleh ! faktor"komponen yang saling berinteraksi yaitu# a$ Komponen dari gigi dan air ludah %saliva$ yang meliputi # Komposisi gigi, morphologi gigi, posisi gigi, &h 'aliva, Kuantitas saliva, kekentalan saliva b$ Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam melalui peragian yaitu ( 'trepto)o))us, *aktobasil )$ Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam d$ Komponen +aktu Gambar 2. ,ubungan ke ! komponen terhadap keja 3 KA-. ' Anatomi dasar gigi terdiri dari bagian mahkota dan akar. /agian mahkota terlihat di dalam mulut, sedangkan bagian akar terbenam di dalam tulang rahang dan gusi. 1 Gambar 1. Anatomi gigi 1 adalah Kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva. 2 Karies gigi disebabkan oleh ! faktor"komponen yang saling berinteraksi yaitu# dan air ludah %saliva$ yang meliputi # Komposisi gigi, morphologi gigi, posisi gigi, &h 'aliva, Kuantitas saliva, kekentalan saliva Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam melalui peragian yaitu ( 'trepto)o))us, *aktobasillus, 'taphilo)o))us Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam . ,ubungan ke ! komponen terhadap kejadian karies gigi mahkota dan akar. /agian mahkota terlihat di dalam adalah Kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam Karies gigi disebabkan oleh ! faktor"komponen yang saling berinteraksi yaitu# 2 dan air ludah %saliva$ yang meliputi # Komposisi gigi, morphologi gigi, Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam melalui Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam dian karies gigi 2! !. pidemiologi Diperkirakan bah+a 012 dari anak3anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang de+asa pernah menderita karies. &revalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan Amerika *atin. &revalensi terendah terdapat di Afrika. Di Amerika 'erikat, karies gigi merupakan penyakit kronis anak3anak yang sering terjadi dan tingkatnya 4 kali lebih tinggi dari asma. Karies merupakan penyebab patologi primer atas penanggalan gigi pada anak3anak. Antara 202 hingga 402 orang de+asa dengan usia lebih dari limapuluh tahun mengalami karies. 3

5umlah kasus karies menurun di berbagai negara berkembang, karena adanya peningkatan kesadaran atas kesehatan gigi dan tindakan pen)egahan dengan terapi florida. 3 4. lasifikasi Karies Gigi /isa diklasifikasikan melalui berdasarkan lokasi, kedalaman a$ Karies berdasarkan lokasi permukaan kunyah dapat dibagi # 2 Karies oklusal Karies labial Karies bukal Karies palatal"lingual Karies aproksimal Karies kombinasi %6engenai semua permukaan$ b$ &embagian lain dari karies berdasarkan lokasi 3 Karies yang ditemukan di permukaan halus Ada tiga ma)am karies permukaan halus# 7 Karies proksimal adalah tipe yang paling sulit dideteksi. 8ipe ini kadang tidak dapat dideteksi se)ara visual atau manual dengan sebuah e9plorer gigi. Karies proksimal ini memerlukan pemeriksaan radiografi Gambar 3. -adiografi karies proksimal %titik hitam pada batas gigi menunjukkan sebuah karies proksimal$ 3 7 Karies akar adalah tipe karies yang sering terjadi dan biasanya terbentuk ketika permukaan akar telah terbuka karena resesi gusi. /ila gusi sehat, karies ini tidak akan berkembang karena tidak dapat terpapar oleh plak bakteri. &ermukaan akar lebih rentan terkena proses demineralisasi daripada enamel atau email karena sementumnya demineraliasi pada p, :,;, di mana lebih tinggi dari enamel. Karies akar lebih sering ditemukan di permukaan fasial, permukaan interproksimal, dan permukaan lingual. Gigi geraham atas merupakan lokasi tersering dari karies akar. 7 8ipe ketiga karies ini terbentuk pada permukaan lainnya 4 Karies di )elah atau fisura gigi. <elah dan fisura adalah tanda anatomis gigi. =isura terbentuk saat perkembangan alur, dan tidak sepenuhnya menyatu, dan membuat suatu turunan atau depresio yang khas pada strutkur permukaan email. 8empat ini mudah sekali menjadi lokasi karies gigi. <elah yang ada daerah pipi atau bukal ditemukan di gigi geraham. Karies )elah dan fisura terkadang sulit dideteksi. 'emakin berkembangnya proses perlubangan akrena karies, email atau enamel terdekat berlubang semakin dalam. Ketika karies telah men)apai dentin pada pertemuan enamel3dental, lubang akan menyebar se)ara lateral. Di dentin, proses perlubangan akan mengikuti pola segitiga ke arah pulpa gigi. Gambar !.<elah atau fisura gigi dapat menjadi lokasi karies 3 )$ Karies berdasarkan kedalamannya 2 Karies 'uperfisial yaitu karies yang hanya mengenai email Karies 6edia yaitu karies yang mengenai email dan telah men)apai setengah dentin Karies &rofunda yaitu karies yang mengenai lebih dari setengah dentin dan bahkan menembus pulpa Karies 'uperfisial Karies media Karies profunda Gambar 4. Karies berdasarkan kedalamannya 3: :. &enjalaran karies gigi

! Gambar :. Karies berdasarkan kedalamannya ! ;. Diagnosis karies gigi dan penanganannya 2 a$ Karies Dini"karies email tanpa kapitas yaitu karies yang pertama terlihat se)ara klinis, berupa ber)ak putih setempat pada email Anamnesis > 8erdapatnya bintik putih pada gigi &emeriksaan ?bjektif > kstra oral ( tidak ada kelainan > .ntra oral ( Kavitas %3$ , lesi putih %@$ 8erapi > &embersihan gigi, diulas dengan flour > dukasi pasien" Dental ,ealth du)ation b$ Karies dini"karies email dengan kavitas yaitu karies yang terjadi pada email sebagai lanjutan dari karies dini Anamnesa > Gigi bisa terasa ngilu &emeriksaan objektif > kstra oral ( tidak ada kelainan > .ntra oral ( Kavitas %@$ baru mengenai email 8erapi > Dengan penambalan ; )$ Karies dengan dentin terbuka"dentin ,ipersensitif yaitu peningkatan sensitive akibat terbukanya dentin Anamnesa > Kadang3kadang rasa ngilu +aktu kemasukan makanan > Aaktu minum dingin, asam dan asin > -asa ngilu hilang setelah rangsangan dihilangkan > 8idak ada rasa sakit spontan &emeriksaan objektif > &emeriksaan ekstraoral tidak ada kelainan > &emeriksaan intraoral # kavitas baru mengenai email 8erapi > Dengan penambalan d$ &ulpitis reversibel"hiperemi pulpitis"pulpitis a+al yaitu peradangan pulpa a+al sampai sedang akibat rangsangan Anamnesa > /iasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin > Byeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus > -asa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan &emeriksaan ?bjektif > kstra oral # 8idak ada pembengkakan > .ntra oral # 7 &erkusi tidak sakit 7 Karies mengenai dentin"karies profunda 7 &ulpa belum terbuka 7 'ondase %@$ 7 <hlor etil %@$ 8erapi

> Dengan penambalan "pulp )afing dengan penambalan <a%?,$ C 1 minggu untuk membentuk sekunder dentin e$ &ulpitis irreversibel yaitu radang pulpa ringan yang baru dapat juga yang sudah berlangsung lama D &ulpitis irreversibel terbagi # 1$ &ulpitis irreversibel akut yaitu peradangan pulpa lama atau baru ditandai dengan rasa nyeri akut yang hebat Anamnesa > Byeri tajam spontan yang berlangsung terus3menerus menjalar kebelakang telinga > &enderita tidak dapat menunjukkan gigi yang sakit &emeriksaan ?bjektif > kstra oral # tidak ada kelainan > .ntra oral # 7 Kavitas terlihat dalam dan tertutup sisa makanan 7 &ulpa terbuka bisa juga tidak 7 'ondase %@$ 7 Khlor ethil %@$ 7 &erkusi bisa %@$ bisa %3$ 8erapi > 6enghilangkan rasa sakit > Dengan pera+atan saluran akar 2$ &ulpitis irreversibel kronis yaitu &eradangan pulpa yang berlangsung lama Anamnesa ( > Gigi sebelumnya pernah sakit > -asa sakit dapat hilang timbul se)ara spontan > Byeri tajam menyengat, bila ada rangsangan seperti( panas, dingin, asam, manis > &enderita masih bisa menunjukkan gigi yang sakit &emeriksaan ?bjektif > kstra oral ( tidak ada pembengkakan > .ntra oral ( 7 Karies profunda, bisa men)apai pulpa bisa tidak 7 'ondase %@$ 7 &erkusi %3$

Artikel : Hubungan karies gigi dgn penyakit sistemik Senin, 06 Februari 2012 , 23:38:44 Oleh : JengNiken Hubungan karies gigi dgn penyakit sistemik Selasa, 17 Januari 2012 , 19:20:39 Oleh : drg !na "rtikel kesehataan gigi #enurut penelitian: bakteri yg berasal dari gigi $g dapat menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah,akibatnya plak yg terbentuk men$adi makin tebal dan k%ndisi ini akan menghambat aliran darah ke $antung,berarti penyaluran sumber makanan dan %ksigen ke $antung men$adi tersendat inilah yg dapat menyebabkan penyakit $antung &Oleh karena itu $angan abaikan kebersihan gigi dan mulut& 'aries gigi atau yg lebih dikenal lubang pada gigi dpt menyebabkan penyakit sistemik(kr%nis spt: penyakit $antung,str%ke,diabetus mellitus #engapa ya) "*al mula sebelum ter$adi karies(lubang terbentuk plak +sisa2 makanan yg menempel pd gigi, dibiarkan hingga mengeras maka $adilah karang gigi Selain keadaan tsb $g dpt disebabkan krn makanan manis yg setelah slesai makan tdk berkumur shg sisa kandungan gula masih ada,malas mengg%s%k gigi,-ara sikat gigi yg keliru .ila gigi tidak sering dibersihkan maka gigi tsb lebih mudah kuman masuk 'uman yg bersarang pada gigi berlubang dapat menembus ke pembuluh darah dan akhirnya menggumpal di $antung

Kenali Hubungan Sakit Penyakit Jantung

Gigi

dan

Mulai sekarang sebaiknya Anda tidak lagi mengabaikan kesehatan gigi dan mulut Anda. Pasalnya, hasil penelitian yang dimuat dalam J ournal of Periodontology dan American Journal of Cardiology menyatakan bahwa infeksi gigi bisa jadi memicu stroke dan penyakit jantung. Penelitian lainnya, yang disampaikan dalam Forum Ilmiah Periodontist ropa di Austria pada Juni !"#! lalu menyimpulkan bahwa bakteri Porphyromonas gingivalis yang terdapat pada kondisi periodontitis $penyakit pada jaringan gigi% dapat merangsang produksi sitokin. &itokin ini tidak hanya berperan dalam terjadinya periodontitis, namun juga menimbulkan penyumbatan pembuluh darah yang berpengaruh ke jantung.

Pada gigi yang terinfeksi, bakteri yang berasal dari jaringan penyangga gigi akan masuk ke pembuluh darah dan dapat berjalan ke seluruh organ 'ital dan menimbulkan infeksi, sehingga tak hanya risiko penyakit jantung dan stroke saja yang mengintai, tapi bisa juga meningkatkan ancaman bagi para penderita diabetes dan penyakit saluran pernafasan. &eperti yang sudah kita ketahui, untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, kita dianjurkan untuk menggosok gigi minimal ! kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluorideserta periksa rutin ke dokter gigi minimal ( bulan sekali. Berikut 8 cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari infeksi dan penyakit berbahaya lainnya akibat sakit gigi. #.Rajin Menggosok Gigi )ajin*rajinlah menggosok gigi minimal setelah bangun tidur dan menjelang tidur di malam hari. Mulut yang tertutup saat Anda tidur menyebabkan pertumbuhan bakteri dua kali lipat lebih banyak. +leh karena itu, sikat gigi sesudah dan sebelum tidur dapat mencegah gangguan bakteri yang dapat merusak gigi. Anda juga bisa menggunakan obat kumur setelah gosok gigi untuk membantu mengurangi jumlah kuman dan bakteri di dalam mulut. !.Gunakan Sikat Gigi Berbulu Lembut &aat menggosok gigi sebaiknya gunakan sikat gigi berbulu lembut. Jika Anda menganggap menyikat gigi dengan sikat gigi berbulu keras dapat membuat gigi lebih bersih, berarti anggapan Anda salah. Menyikat gigi terlalu keras dapat menyebabkan terkikisnya lapisan pelindung $email% gigi yang dapat memicu gigi sensitif dan berlubang.

,.Sikat dengan eknik yang epat Menyikat gigi yang benar adalah dari arah atas ke bawah. -ntuk gigi geraham atas maupun bawah, sapukan sikat secara perlahan dari dalam ke luar dan pastikan seluruh sisa makanan tidak ada yang tertinggal di dalam mulut. ..Minum Air !utih yang "ukup Air putih tak hanya berfungsi sebagai penghilang dahaga. /engan minum air putih, tanpa terasa kotoran dan bakteri yang menumpuk di dalam mulut juga ikut tersingkirkan. 0.#indari Minuman Bersoda 1ingkat keasaman minuman bersoda akan merusak email gigi sehingga gigi jadi rapuh dapat menimbulkan gigi berlubang $karies%. (.$urangi Makanan yang Manis dan Lengket Makanan yang manis dan lengket seperti permen lebih mudah menempel di gigi dan meninggalkan gula di sana, sehingga dapat digunakan oleh bakteri sebagai tempat untuk berkembang biak dan membuat suasana mulut menjadi asam sehingga dapat menyebabkan napas tidak sedap dan gigi mudah berlubang. 2.!erbanyak Sayur dan Buah Segar &ayur dan buah yang kaya serat menjadi pembersih alami untuk daerah gigi dan gusi. &elain itu, serat juga mampu menyingkirkan bakteri dan plak. Air liur yang keluar saat mengunyah serat dapat membantu mempertahankan keseimbangan p3 mulut kita. Pilih juga buah*buahan yang kaya 'itamin 4, yang mampu membantu memperbaiki jaringan gigi dan mulut yang rusak, sekaligus mencegah infeksi. 5.$unjungi %okter Gigi & Bulan Sekali -ntuk memastikan kesehatan rongga mulut dan gigi Anda, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin ( bulan sekali ke dokter gigi terdekat. /engan bantuan dokter, Anda bisa menurunkan risiko penyakit berbahaya yang bisa terjadi akibat sakit gigi sekaligus menjaga gigi dan rongga mulut Anda selalu dalam keadaan sehat sepanjang hari.

"";

Penatalaksanaan Gigi dan Mulut pada Penderita yang Akan Menjalani Bedah Jantung

posted in 6igi dan Mulut by /okMud7s 8log

# 9otes

Pendahuluan &eorang dokter umum akan mengkonsulkan pasien yang akan menjalani bedah jantung untuk menge'aluasi kesehatan mulut dan gigi pasien tersebut. /alam hal ini dokter pasien harus melibatkan secara aktif seorang dokter gigi dalam perawatan pasien yang akan menjalani bedah jantung. Prosedur pembedahan jantung yang paling sering adalah graft bypass arteri coronaria, penggantian katup jantung dan operasi defek kardio'askuler yang kongenital seperti atrial septal defek, 'entricular septal defek, tetralogi fallot atau coartatio aorta. /okter pasien juga harus mengingatkan dokter gigi agar memperhatikan segala resiko terhadap pasien yang mempunyai penyakit endokarditis bakteri dimana dokter gigi harus memberikan terapi terlebih dahulu sebelum dilakukan operasi. &ejumlah prosedur pembedahan jantung dapat meningkatkan resiko perkembangan bakterial endokarditis, oleh karena sumber bakterimia transien primer yang dapat menimbulkan bakterial endokarditis berada dica'um oral. Pasien sebelum dan sesudah bedah jantung adalah penting untuk diperhatikan. Pada makalah ini akan dibahas tentang penatalaksanaan dan perawatan gigi dan mulut pada pasien*pasien yang akan menjalani bedah jantung.

Tinjauan Pustaka Penyakit Jantung Kongenital Penyakit jantung kongenital adalah satu atau lebih abnormalitas struktur jantung dan atau pembuluh darah besar. Penyakit jantung kongenital dari semua jenis dapat terjadi satu dalam setiap !"" kelahiran hidup dan dalam ! per #""" anak sekolah, yang sebagian diantaranya mempunyai resiko mendapat endokarditis infektif setelah pengobatan gigi $:awler #;;!%.

<ang paling sering terjadi adalah atrial septal defek, 'entrikular septal defek, patent duktus arteriosus, tetralogy fallot, stenosis katup pulmonalis dan coartatio aorta thoraacalis atau aorta abdominalis $&tephen 1 #;;0%. 3ubungan terjadinya antara kedua atrium, 'entrikel dan antara arteri pulmonalis dan aorta. Aliran darah melintasi cacat dari daerah bertekanan tinggi kedaerah bertekanan rendah, dari jantung kiri ke kanan, melalui paru*paru dan kembali ke jantung. Akhirnya payah jantung terjadi karena kelebihan beban 'entrikel yang bersangkutan atau karena alasan yang tidak diketahui, pintasa $shunt% merusak arteri pulmonalis, menyebabkan peningkatan resistensi terhadap aliran darah melalui paru*paru. 1ekanan jantung kanan dapat naik sampai ketingkat dimana aliran darah membalik melintasi cacat $celah% dari kanan ke kiri. =eadaan ini disebut >&indroma isenmenger?. 4acat yang paling la@im adalah yang disebabkan kegagalan perkembangan septum sekundum yang tidak mencapai katup, jarang terjadi cacat karena kegagalan perkembangan septum primum yang sering disertai oleh abnormalitas katup mitral, dimana karena abnormalitas katup yang menyertai dan posisinya, cacat primum mempunyai angka kesakitan dan kematian lebih tinggi dan dapat terjadi bakterial endokarditis $infekti'%. Penutupan cacat ini operasi dapat dilaksanakan dalam ! tahap A pada masa bayi, sesudah pita diletakkan pada arteri pulmonalis untuk membatasi pintasan dan kemudian dilakukan penutupan definitif pada masa anak*anak dengan prosedur yang mengandung resiko blok jantung lengkap karena kerusakkan bundel his oleh jahitan $8ayley #;;0%. Penyakit Jantung =oroner 8ila aliran darah koroner tidak cukup untuk kebutuhan otot jantung, penderita dapat mengalami nyeri dada dan payah jantung. Iskhemia jantung biasanya menyebabkan penyakit arteri koroner $ateroma%, tetapi bisa terjadi pada keadaan dengan aliran darah koroner yang berkurang, seperti penyakit katup aorta, aortitis sifilitik dan takikardia paroksimal $8ayley #;;0%. 6ambaran klinis penyakit arteri koroner adalah angina yang dapat berkembang setelah berbulan atau bertahun yang menjadi infark myocard. /imana angina ini di tandai dengan adanya rasa sakit di dada yang meluas pada lengan kiri dan leher. Akan tetapi beberapa pasien yang tidak menunjukkan gejala walaupun telah terjadi penyakit arteri coroner yang luas seperti infark myocard tanpa didahului angina, dan sebagian lagi dengan payah jantung tanpa nyeri iskemik. &ejumlah besar tampil dengan kematian mendadak $:awler #;;!%. Pembedahan bypass arteri coronaria biasanya dilakukan pada pasien dengan angina yang sulit disembuhkan dengan penatalaksanaan medis. &ebagian pasien ini telah menjalani angiography

coronaria dan telah memperlihatkan lesi arteri coronaria yang dapat dikoreksi secara pembedahanBoperasi bypass arteri coronaria.Prosedurnya adalah dengan menggunakan 'ena saphena pasien itu sendiri sehingg terdapat jalan luas lain untuk darah melewati arteri koronaria yang menyempit sebelumnya. Prosedur ini diharapkan dapat mengurangi symptom dan meningkatkan toleransi terhadap kerja jantung yang berlebihan $&tephen 1 #;;0%.

Penyakit Katup Jantung Penyebab utama penyakit jantung adalah cacat kongenital, penyakit demam reumatik, trauma dan endokarditis infektiosa. Penyakit katup jantung akan menyebabkan gangguan aliran melalui katup. 3al ini dapat menyebabkan perubahan sifat bunyi jantung atau dapat menimbulkan bunyi tambahan yang disebut bising $mur*mur%. 6etaran dari darah yang mengalir secara turbulen itu disalurkan kedinding dada dan dapat diraba sebagai trill. Aliran darah yang tergaggu itu dapat pula menyebabkan kegagalan jantung. Apabila pengobatan medis sendiri tidak sanggup mengontrol keadaan ini, penilaian dengan cara kateterisasi jantung kanan dan kiri diselenggarakan, untuk mengukur tekanan intrakardiak dan menentukan status katup dengan suntikan @at warna radio opak ke dalam 'entrikel kiri. Informasi ini membantu memutuskan apakah dan dalam bentuk apa pembedahan akan bermanfaat $8ayley #;;0%. Pemasangan katup jantung biasanya dilaksanakan untuk mengoreksi suatu stenosis atau kebocoran katup. 8eberapa lesi katup kemungkinan kongenital atau ditimbulkan dari penyakit jantung reumatik, trauma atau endokarditis infektif. Pada pembedahan, katup defektif pasien digantikan dengan salah satu dari katup artifisisal atau katup porcine$&tephen 1 #;;0%. Permasalahan yang penting pada pasien dengan penyakit katup jantung adalah mereka dapat menderita endokarditis bakterialis akibat bakterimia dari peralatan di dalam mulut atau bagian tubuh lain $Michael #;;.%. Evaluasi Medis 8eberapa pasien mempunyai riwayat medis yang bermakna terutama pasien yang telah menjalani bedah jantung yang daruratBgawat sehingga membatasi pilhan theraupeutik dan mempersulit perawatan gigi dan mulut $&tephen 1 #;;0%. Pasien dengan penyakit jantung menimbulkan banyak problema bagi dokter gigi terutama resiko endokarditis bakterialis yang terjadi setelah pencabutan gigi, prosedur penambalan gigi dan prosedur pembersihan karang gigi $8ayley #;;0%. &trategi theraupeutik pada gigi dan mulut untuk sebagian pasien dengan unstable angina atau

gagal jantung kongestif berat dapat berkonsultasi dan berdiskusi dengan dokter pasien untuk menentukan terapi pada perawatan gigi dan mulut yang sangat tepat $&tephen 1 #;;0%. Pemeriksaan Gigi Pemeriksaan gigi dan mulut harus berlangsung secara intensi'e pada pasien setelah menjalani beberapa prosedur pembedahan jantung untuk menilai resiko berkembangnya bakterial endokarditis. Pasien dengan resiko yang ringan seperti septum atrial tidak meningkatkan resiko yang lebih parah bila segera dioperasi. &ebagian pasien yang berada pada resiko tinggi untuk berkembangnya bakterial endokarditis post operatif harus mendapatkan inter'ensi pre operatif yang agresif meringankan resiko.Perbedaan prosedur pembedahan jantung menempatkan pasien pada berbagai macam resiko untuk berkembangnya bakterial endokarditis post operatif dan memerlukan perbedaan inter'ensi terapi gigi dan mulut. Pasien yang beresiko rendah adalah yang menjalani prosedur bypass arteri coronaria dan perbaikan primer arterial septal defek type sekundum tidak melibatkan peningkatan berkembangnya bakterial endokarditis melebihi periode post operatif segera. Pasien yang beresiko bermakna adalah pasien yang memerlukan pemasangan katup atau perbaikan lesi kongenital $yang lainnya dari pada atrial septal defek tanpa komplikasi% berada pada resiko yang bermakna untuk berkembangnya bakterial endokarditis selanjutnya. Mereka harus mendapatkan pemeriksaan yang teliti dan setiap usaha yang dilaksanakan harus membuat kesehatan oral yang optimal sebelum pembedahan jantung. Pemeriksaan gigi dan mulut harus termasuk inspeksi jaringan lunak ekstra oral dan intra oral, ocllusal, caries dan pemeriksaan periodental, dan serangkaian total radiography terbaru. Pemeriksaan ini harus dilaksanakan secara spesifik untuk mendeteksi beberapa infeksi akut atau sub akut yang dapat mencegah komplikasi pada pasien setelah operasi. Abses aktif, fistula, penyakit periapical dan penyakit periodontal yang aktif ditandai degan meningkatnya bakterimia transiennya dan dapat menimbulkan bakterial endokarditis pada pasien yang rentan $&tephen 1 #;;0%. Penatalaksanaan 6aris*6aris Pedoman -mum Pengobatan pada penderita sebelum operasi, dokter pasien harus memberitahu dokter gigi tentang beberapa abnormalitas cardial yang mendasarinya dan penilaian yang diperlukan pada pasien itu untuk pemakaian obat*obatan antibiotik profilaksis. Pasien*pasien yang mempunyai lesi cardial yang bermakna biasanya akan menjalani pemasangan katup atau perbaikan defek kongenital.kardio'askuler. Perbedaannya,.beberapa pasien yang menjalani pembedahan bypass arteri coronaria secara normal mempunyai penyakit arteri coroner tanpa kelainan jantung yang lain, tidak akan meningkatkan resiko untuk

berkembangnya bakterial endokarditis. /engan tidak adanya indikasi lainnya ini, maka tidak memerlukan antibiotik profilaksis. Pemeriksaan yang teliti pada status pasien dan konsultasi kepada dokter si pasien sangat perlu sebelum pengobatan dan perawatan gigi dan mulut dilakukan. Pemberian obatnya harus disesuaikan dengan keperluan si pasien itu sendiri. &eorang dokter harus mencoba meringankan stress pada pasien yang akan menjalani bedah jantung. Apabila kemungkinan, prosedur yang panjang harus diperluas dengan beberapa pelaksanaan yang lebih singkat. 1eknik sedasi tambahan harus dipertimbangkan apabila tepat. -mumnya, penggunaan epinephrine harus diantisipasi pada pasien dengan kelainan jantung, terutama arythmia. Pasien dengan kelainan jantung yang mempunyai resiko bermakna, harus dirawat di rumah sakit untuk memonitor jantungnya, terutama jika pasien tersebut memerlukan pengobatan gigi dan mulut yang eCtensif $&tephen 1 #;;0%. Garis-Garis Pedoman Khusus Penatalaksanaan gigi dan mulut pada pasien yang menjalani pembedahan jantung tergantung kepada resiko untuk berkembangnya bakterial endokarditis setelah operasi. Pasien dengan resiko ringan A infeksi akut bisa terjadi pada pembedahan jantung, abses aktif, fistulla, penyakit periapical dan penyakit periodontal suppuratif harus diobati secara tepat. Pasien dengan resiko berat A cara yang tepat adalah dengan menyingkirkan infeksi terlebih dahulu sebelum melakukan operasi untuk meringankan resiko bakterial endokarditis setelah operasi. /itambah dengan gigi yang terinfeksi secara akut, beberapa gigi dengan prognosis yang diragukan dikarenakan penyakit pulpa atau periodontal harus diekstraksi $&tephen 1 #;;0%. 8eberapa =ategori )esiko -ntuk 8erkembangnya 8akterial ndokardi tis &etelah Pembedahan Jantung Pasien dengan resiko ringan A Pasien dengan graft bypass arteri coronaria, pasien dengan perbaikan atrial septal defek dari type sekundum. Pasien dengan resiko tinggi A Pasien*pasien dengan koreksi beberapa anomali kongenital $kecuali untuk atrial septal defek tanpa komplikasi%, pasien dengan pemasangan katup $&tephen 1 #;;0%. Penanganan 6igi dan Mulut pada Penderita yang Menjalani 8edah Jantung &ecara umum A #. Pemberian antibiotika perlu !. Mengurangi stress melalui cara pemberian sedasi yang dosisnya kecil ,. 8atasi penggunaan epinephrine .. )awat inap di rumah sakit.

&ecara khusus A &ecara umum pasien yang telah menjalani graft coronari arteri bypass tidak punya resiko tinggi untuk terbentuknya bakterial endokarditis setelah operasi dan tidak perlu antibiotik profilaksis enam bulan setelah operasi. Pasien dengan primer atrial septal defek type sekunder tanpa komplikasi, 'entrikel septal defek tanpa dacron grafting tidak perlu profilaksis sub akut bakterial endokarditis untuk prosedur perawatan gigi enam bulan keatas setelah operasi. Pasien dengan katup jantung proteasis mempunyai resiko tinggi terhadap kemungkinan terjadinya bakterial endokarditis dan harus mendapat antibiotik profilaksis. 8agaimanapun, pasien dengan penyakit inflamasi ginggi'al lokal danmpasien yang menjalani pembedahan gigi yang mengalami perdarahan banyak, antibiotik parenteral merupakan profilaksis yang efektif. Pasien dengan resiko ringan maupun berat pada perkembangan bakterial endokarditis yang terinfeksi sebelum dan sesudah operasi harus diantisipasi. Pasien dengan resiko yang tinggi pada perkembangan bakterial endokarditis sesudah operasi, eksraksi semua gigi yang terinfeksi akut dan sejumlah gigi dengan prognosa jelek oleh karena penyakit pulpa atau penyakit periodontal.

Anda mungkin juga menyukai