Data Subyektif LINGKUNGAN FISIK Tn. H mengatakan bahwa di seluruh Desa Nyatnyono terutama di RW IV belum terdapat tempat pembuangan akhir.
Data Obyektif
Masalah Kesehatan
a. Letak kandang di dalam Resiko timbulnya penyakit rumah 5,1 %, di luar menular (Diare, TBC, DHF, rumah 22,6 %, tidak punya ISPA, ternak 72,3 %. b. Jarak kandang Cikungunya, dll)
rumah induk <10 m 15,4 lingkungan sehat, sikap yang %, >10 m 12,3 %, tidak kurang mendukung kesehatan punya ternak 72,3 %. c. Sistem pembuangan serta adanya kondisi
sementara terbuka 68,2 %, tetutup 5,5 %, tidak ada 26,4 %. g. Jarak tempat sampah
dengan rumah yang <5 m 55,8 %, >5 m 17,8 %. h. Kepemilikan TPA Ya 27,4 %, Tidak 72,6 %. i. Membuang sampah di
sungai Ya 63,7 %, Tidak 36,3 %. j. Tempat penampungan air Bak 89,0 %, Gentong 5,5 %, Ember 5,1 % k. Kondisi tempat
penampungan air setiap 3 hari Ya 22,3 %, Tidak 77,7 %. m. Banyak baju tergantung
Ya 50,3 %, Tidak 49,7 %. n. Penambahan abate dalam penampungan air Ya 29,8 %, Tidak 70,2 %. o. Penyakit yang di derita dalam 6 bulan terakhir batuk pilek (ISPA) 53,1 %, Asam Urat 10,3 %, Asma 4,1 %, Cikungunya 2,1 %, Demam Berdarah 1,7 %, Diare 1 %, TBC 0,3 %. p. Pengetahuan gejala TBC tanda dan
Hipertensi
37,7 %, Tidak tahu 62,3 %. r. Belum adanya penyuluhan kesehatan 59,9 %. 2. DEWASA DAN USIA 1. Jumlah lanjut usia: 10 % Resiko terjadinya peningkatan 1. Yudha Agus tentang TBC
LANJUT Ny. A mengatakan bahwa di RW IV sudah terdapat Posyandu Lansia tetapi untuk operasionalnya belum optimal.
2. Lansia usia 60-74 tahun: angka kesakitan pada lansia di 96,2 % RW IV berhubungan dengan
Giyantoro 2. Nilawati
3. Lansia yang mengalami kurangnya pengetahuan sikap keluhan penyakit: 67,3 % yang kurang serta mendukung kurangnya
derita oleh lansia yaitu perawatan dan pencegahan pegal linu 36,5 % 5. Jenis penyakit yang di derita lansia: rematik 30,8 %, hipertensi 26,9 %, terhadap penyakit.
Asma 7,7 %, asam urat 7,7 %, lain-lain 15,4 %, DM 5,8 %. 6. Upaya lansia untuk
alternative 7,7 %. 7. Lansia yang mempunyai perilaku tidak sehat 59,6 % 8. Perilaku tidak sehat:
mandi 13,5 %, lain-lain 1,9 %, perilaku sehat 38,5 %. 9. Lansia yang tidak rutin menghadiri lansia 44,2 % 10. Lansia yang tidak rutin memeriksakan kesehatannya 65,4 %. 11. Tingkat pendidikan lansia yang tidak tamat sekolah 69,2 %. 12. Pengetahuan tanda dan posyandu
gejala TBC dan Hipertensi tahu 47,6 %, tidak tahu 52,4 %. 13. Pencegahan TBC dan
Hipertensi Tahu 37,7 %, Tidak tahu 62,3 %. 14. Belum adanya penyuluhan kesehatan tentang TBC
dan Hipertensi 59,9 %. 3. BAYI 0-12 BULAN DAN 1. Masalah tumbuh kembang Resiko gangguan tumbuh 1. Ni kadek Ely
BALITA Ny. S mengatakan bahwa untuk pengukuran antropometri semua bayi dan balita belum optimal
balita didusun Krajan jumlah 45 %, 2. 90 % ibu tidak mengetahui tentang tumbuh kembang Balita 3. Orang tua tidak mengetahui tentang stimulasi dini pada anak 95% 4. Kepemilikan KMS untuk Bayi ya 89,7 %, tidak 10,3 % 5. Kepemilikan KMS untuk Balita ya 79,4 %, tidak punya KMS 20,6 %. 6. Alasan tidak punya KMS yaitu hilang sebesar 62% dan tidak diberi petugas sebesar 38%. 7. Kemampuan membaca KMS ya 75,9 %, tidak 24,1 %.
Ermawati 2. Alamsyah
berhubungan kurangnya
masyarakat dalam mengenal deteksi tumbuh kembang pada balita, sikap yang sikap yang kurang mendukung kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang kurang memadai.
8. Kunjungan posyandu Bayi ya 86,2 %, tidak 13,8 %. 9. Kunjungan posyandu Balita per bulan 86,3 %, kadang-kadang 11,8 %, tidak pernah 2 %. 10. Bayi yang tidak mendapat vitamin A 13,8 % 11. Balita yang imunisasinya tidak lengkap 5,9 %., lengkap 94,1 % 12. Pemberian ASI ya 82,8 %, tidak 17,2 %. 13. Lama balita diberi ASI, <1 bulan 17,2 %, <6 bulan 20,7 %, 6-12 bulan 41,4 %, >12 bulan 20,7 %. 14. Pemberian makanan tambahan <6 bulan 62,1 %, >6 bulan 31,0 %, >12 bulan 6,9 %. 15. Cakupan imunisasi balita
sebesar 95% 16. Cakupan kunjungan posyandu balita sebesar 75% 4 Ny. S mengatakan bahwa cakupan imunisasi di dusun Krajan hanya sebesar 60% dari jumlah standar cakupan imunisasi yang sudah ditentukan oleh puskesmas. Selain itu kesadaran orang tua akan pentingnya imunisasi masih kurang 1. Kunjungan posyandu Bayi ya 86,2 %, tidak 13,8 %. 2. Kunjungan posyandu Balita per bulan 86,3 %, kadang-kadang 11,8 %, tidak pernah 2 %. 3. Bayi yang tidak mendapat vitamin A 13,8 % 4. Balita yang imunisasinya tidak lengkap 5,9 %., lengkap 94,1 % 5. Cakupan imunisasi balita sebesar 95% 6. Cakupan kunjungan posyandu balita sebesar 75% Resiko terjadinya gangguan sistim imun pada bayi dan balita di Dusun Krajan dengan 1. Intan Pandini
berhubungan
ANAK PRESCHOOL DAN ANAK USIA SEKOLAH Banyak anak usia sekolah menyatakan bahwa sering dan senang jajan sembarangan sebesar 87 % di SDN 1 Nyatnyono dan 80 % di SDN 3 Nyatnyono dan RA Hasan Munadi sebesar 91% anak sering jajan sembarangan
pemenuhan
nutrisi
1. Baiq Mustikasari
Armi
sembarangan di SDN 1 kurang dari kebutuhan tubuh Nyatnyono sebesar 87% pada anak usia sekolah di Krajan RW IV
berhubungan
dengan pengetahuan
jajan sembarangan di RA mengenai asupan nutrisi yang Hasan Munadi 4. Ada 97% anak tidak tentang baik bagi tubuh
mengetahui
mengetahui
makanan yang sehat dan tidak sehat 6. Ada 89% anak yang tidak mengetahui tentang akibat makanan sehat dan tidak sehat 7. Ada 21% anak yang
tidak sehat 8. Ada 98% anak yang tidak mengetahui tentang jenisjenis mkanan yang sehat dan tidak sehat 9. 2% anak yang mengetahui tentang makanan yang
pada anak usia sekolah: di SDN 01 Nyatnyono 78 %, di SDN 03 Nyatnyono 77 %. 11. Intensitas gosok gigi anak dalam satu hari pada anak di SDN 03 Nyatnyono
sebanyak 1 kali: 7 %, 2 kali: 77 %, 3 kali: 13 %, >3 kali: 3 % 12. Intensitas gosok gigi anak dalam satu hari pada anak di SDN 01 Nyatnyono
sebanyak 1 kali: 6 %, 2 kali: 76 %, 3 kali: 18 %, >3 kali: 0 %. 13. Sebagian besar anak pada SDN 03 Nyatnyono tidak tahu cara menggosok gigi yang baik dan benar yaitu sebanyak 57 %. 14. Sebagian besar anak pada SDN 01 Nyatnyono tidak tahu cara menggosok gigi yang baik dan benar yaitu sebanyak 56 % . 15. Kondisi kebersihan dan
kesehatan gigi pada anak di SDN 03 Nyatnyono yaitu bersih 47 %, dan tidak bersih 53 %. 16. Kondisi kebersihan dan
gigi 17 %, gigi berlubang 14 %, gigi kuning 23 %, dan tidak ada masalh 47 %. 18. Masalah kesehatan gigi
gigi 25 %, gigi berlubang 39 %, gigi kuning 14 %, dan tidak ada masalh 22 %. 19. Pengetahuan anak tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar di SDN 01 Nyatnyono sebesar 56% tidak tahu dan 44% tahu. 20. Pengetahuan anak tentang cara menggosok gigi yang
baik dan benar di SDN 03 Nyatnyono sebesar 57% tidak tahu dan 43% tahu. 21. Jajanan permen yang di beli anak di SDN 01 Nyatnyono 14%, dan
snack ringan sebesar 42%. 22. Jajanan permen yang di beli anak di SDN 03 Nyatnyono 14%, dan
snack ringan sebesar 60%. 6 ANAK PRESCHOOL DAN ANAK USIA SEKOLAH Guru RA Hasan Munadi mengatakan bahwa 50 % anak didiknya aktif mengikuti senam dan 50% lagi tidak aktif mengikuti senam. 1. 50% siswa RA Hasan Resiko gangguan 1. Reza Pahlawan
Munadi tampak tidak akti perkembangan motorik pada mengikuti senam . anak preschool di RA Hasan
2. 50% siswa RA Hasan Munadi Di RW IV Dusun Munadi tampak tidak akti Krajan berhubungan dengan mengikuti senam. 3. Senam seminggu sekali kurangnya aktifitas latihan
digunakan di RA Hasan Munadi belum melengkapi gerakan badan 5. 98% anak hanya selruh anggota
mengikuti senam di RA Hasan Munadi dan tidak melakukan rumah 7. REMAJA Remaja mengatakan bahwa mereka mengetahui dan menyadari akan bahaya rokok namun sulit untuk mengurangi atau berhenti. 1. 85% dam rokok. 2. 80% remaja merokok. remaja mengetahui Resiko terjadinya gangguan bahaya pernafasan pada remaja di Dusun Krajan RW 04 Desa Nyatnyono berhubungan 1) Kau Imam Santoso senam di
menyadari
3. Tingkat kesadaran remaja di dengan kurangnya kesadaran dusun Krajan untuk tidak dan merokok sebesar 80% 4. Ada 30% remaja yang pengetahuan tentang
bahaya rokok
6. Ada
60%
remaja
yang
merokok ketika usia 17-20 tahun. 7. Ada 85% remaja sebagai perokok aktif. 8. 15% remaja sebagai
merokok
bungkus per hari. 10. 35% remaja menghabiskan rokok kurang dari 1
bungkus per hari. 8 PUS DAN IBU HAMIL a. Jumlah ibu hamil sebanyak 0,8% b. Ibu hamil usia 20-35 tahun sebesar 92%, usia >35 sebesar 8% c. (PUS yaitu masih banyak yang belum menggunakan KB 45% d. ibu hamil yaitu tidak Resiko perkembangan Gangguan janin 1. Dewi Ratna Wati
mengetahui apa itu stimulsi dini pada ibu hamil 100%, e. usia kehamilan tri semester 1 sebesar 18 %, trisemester 2 sebesar 41%, trisemester 3 41% f. Frekuensi kehamilan, yaitu kehamilan pertama 16%, kedua 34%, ketiga sebesar 50% g. Tempat periksa kehamilan puskesmas 25%, bidan 66,7%, 8,3%
A. PRIORITAS MASALAH
Kriteria Penapisan Tersedia sumber SDM 4 Tersedia sumber dana Potensi untuk pendidikan kesehatan Kemungkinan diatasi
Interes komunitas
No
Masalah Kesehatan
Jumlah
Resiko terjadi 5
1.
Resiko timbulnya penyakit menular (Diare, TBC, DHF, ISPA, Cikungunya, dll) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang lingkungan sehat, sikap yang kurang mendukung kesehatan serta adanya kondisi lingkungan yang tidak sehat Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di RW IV berhubungan dengan
Resiko parah 5
54
2.
45
kurangnya pengetahuan sikap yang kurang mendukung kesehatan serta kurangnya perawatan dan pencegahan terhadap penyakit 3. Resiko gangguan tumbuh kembang bayi dan balita di RW IV Dusun Krajan berhubungan dengan kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengenal deteksi tumbuh kembang pada balita, sikap yang kurang mendukung kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang kurang memadai
48
4.
Resiko terjadinya gangguan system imun pada bayi dan balita di Dusun
52
Krajan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan Ibu tentang imunisasai 5. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah di Dusun Krajan RW IV berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai asupan nutrisi yang baik bagi tubuh Resiko gangguan perkembangan motorik pada anak usia pre school di RA Hasan Munadi RW IV Dusun Krajan berhubungan dengan kurangnya aktifitas latihan fisik berupa senam
43
6.
50
7.
51
remaja di Dusun Krajan RW IV Desa Nyatnyono berhubungan dengan kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya rokok
8.
Resiko gangguan perkembangan janin di RW IV berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai stimulasi dini pada Ibu hamil
48
A. PERENCANAAN KEPERAWATAN DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN INTERVENSI JANGKA JANGKA KOMUNITAS PANJANG PENDEK 1. Resiko timbulnya 1. Tidak terjadinya 1. Masyarakat tahu 1. Program peningkatan penyakit menular tentang penyakit pengetahuan penyakit menular seperti DHF, yang timbul masyarakat dengan TBC, karena cara: (Diare, TBC, DHF, Cikungunya, dan lingkungan yang - Penkes tentang ISPA tidak sehat. penyakit menular ISPA, Cikungunya, 2. Terciptanya 2. Masyarakat tahu (Diare, DHF, TBC, lingkungan yang tentang cara ISPA, dan dll) berhubungan sehat. mencegah Cikungunya) terhadap penyakit dengan kurang menular. 3. Masyarakat tahu pengetahuan tentang tentang cara penyebaran lingkungan sehat, penyakit menular. 4. Masyarakat tahu sikap yang kurang tentang cara menanggulangi mendukung penyakit yang berhubungan kesehatan serta dengan akibat lingkungan yang adanya kondisi tidak sehat. 5. Masyarakat mau lingkungan yang menerapkan - Penkes tentang perilaku hidup PHBS (Perilaku tidak sehat. sehat Hidup Bersih dan 6. Masyarakat Sehat) RENCANA EVALUASI KRITERIA STANDAR 1. Pengertian DHF, TBC dan ISPA 2. Tanda dan gejala DHF, TBC dan ISPA 3. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan 4. Tindakan yang dapat dilakukan bila anggota keluarga sakit
Verbal
Verbal
pembuangan sampah yang kurang sehat 4.Pengelolaan sampah yang kurang benar
2. Program peningkatan kesehatan lingkungan dengan cara: - Kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan - Kerjasama lintas sektoral dalam pengadaan bubuk abate, dan pengusulan pengadaan TPA
Psikomotor
Psikomotor Terlaksananya kerjasama lintas sektoral tentang, konsulan tentang pembuatan TPA, dan pengadaan bubuk abate. Psikomotor Terbentuknya pembuangan tempat sampah sementara 1. Dampak limbah 2. Cara pengolahan limbah
2. Resiko
terjadinya 1.tidak terjadi gangguan system gangguan sistim imun 2.cakupan imunisasi imun pada bayi dan sesuai dengan standar yang telah balita di Dusun ditentukan 3.meningkatnya Krajan berhubungan kesadaran ibu tentang pentingnya dengan kuranganya imunisasi pengetahuan tentang imunisa ibu
3. Resiko gangguan
terjadinya
pernafasan
pada
1. Masyarakat mengetahui tentang imunisasi 2. Masyarakat mengetahui tentang manfaat imunisasi 3. Masyarakat mengetahui tentang dampak yang diakibatkan jika imunisasi tidak lengkap 4. Masyarakat mengetahui macam-macam imunisasi 1. Remaja mengetahui tentang rokok 2. Remaja mengetahui tentang bahaya
Verbal
1. pengertian imunisasi 2.Manfaat imunisasi 3.Dampak dari imunisasi tidak lengkap 4.Macam-macam imunisasi
2.Program peningktan kesehatan bayi dan balita dengan cara : - Kerjasa lintas sektoral dalam kegiatan PIN, Posyandu Balita 1. Program peningkatan pengetahuan remaja dengan cara : - Pengkes tentang
Psikomotor
Terlaksananya imunisasi sesuai dengan standar yang telah ditentukan 1. Pengertian rokok 2. Bahaya rokok 3. Kandungankandungan rokok
Verbal
remaja di
Dusun
Krajan RW 04 Desa Nyatnyono berhubungan dengan kurangnya kesadaran pengetahuan tentang rokok bahaya dan
merokok 3. Remaja mengetahui kandungankandungan dalam rokok 4. Remaja mengetahui tentang akibat dari merokok bagi kesehatan
rokok
2. Program peningkatan kesehatan remaja dengan cara : - Kerja sama lintass sektoral dengan karang taruna Krajan mengenai penyedian temap konseling
Psikomotor
4. Resiko
gangguan
1. Tidak terjadi gangguan perkembangan motorik pada anak 2. Meningkatnya keaktifan anak dalam latihan aktivitas fisik terutama senam
1. Program peningktan perkembangan motorik pada anak dengan cara : - Kerja sama lintas sektoral dengam RA Hasan Munadi untuk mengajarkan senam pada anak
Psikomotor
5. Resiko
Gangguan
perkembangan janin berhubungan dengan pengetahuan mengenai stimulasi dini pada ibu hamil kurang
1. Tidak terjadi 1. Masyarakat gangguan mengetahui perkembangan stimulasi dini pada janin pada janin 2. Adanya 2. Masyarakat kesadaran dari mengetahui masyarakat untuk manfaat melakukan stimulasi dini stimulasi dini pada janin pada janin 3. Masyarakat mengetahui cara pemberian stimulasi dini janin 4. Masyarakat mengetahui dampak jika tidak diberikan stimulasi dini pada janin
1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : - Penkes tentang stimulasi pada janin - Demonstrasi cara melakukan stimulasi dini pada janin
Verbal
Psikomotor
1. Pengertian stimulasi dini pada janin 2. Manfaat stimulasi dini 3. Cara pemberian stimulasi dini 4. Dampak dari tidak diberikanya stimulasi dini
6. Resiko
gangguan 1. Tidak terjadi 1. Masyarakat gangguan tumbuh mengetahui tumbuh kembang kembang pada tentang deteksi bayi dan balita dini tumbuh bayi dan balita di 2. Meningkatkan kembang balita. kesadaran 2. Masyaraakat RW IV Dusun masyarakat untuk mengetahui melakukan tujuan dari Krajan stimulasi dini stimulasi dini tentang tumbuh pada balita berhubungan kembang pada 3. Masyarakat balita mengetahui alat dengan kurangnya 3. Meningkatkan yang digunakan kesadaran untuk mengukur kemampuan masyarakat untuk tumbuh menerapkan pijat kembang pada masyarakat dalam bayi bayi dan balita mengenal deteksi 4. Masyarakat mengetahui tumbuh kembang procedure atau cara pada balita, sikap menstimulasi tumbuh yang sikap yang kembang pada bayi dan balita kurang mendukung dengan mengunakan kesehatan, dan DDST II 5. Optimalnya pelayanan pengukuran antropometri 6. Masyarakat
1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara: - Penkes tentang Verbal deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita - demonsrtasi cara Psikomotor melakukan pengukuran DDST - penkes tentang Verbal dan pijat bayi Psikomotor demonstrasi cara melakukan pijat bayi
1. pengertian tumbuh kembang 2. tujuan stimulasi dini pada balita 3. alat yang digunakan untuk mengukur tumbuh kembang pada bayi dan balita 4. cara menstimulasi tumbuh kembang pada bayi dan balita 5. pengukuran antropometri 6. pengertian pijat bayi 7. manfaat pijat bayi 8. tujuan pijat bayi 9. syarat-syarat melakukan pijat bayi 10. cara-cara melakukan pijat bayi
kesehatan
yang
kurang memadai
mengetahui tentang pijat bayi 7. Masyarakat mengetahui tujuan pijat bayi 8. Masyarakat mengetahui manfaat pijat bayi 9. Masyarakat mengetahui syarat-syarat melakukan pijat bayi 10.Masyarakat mengetahui cara-cara melakukan pijat bayi 1. Tidak terjadi peningktan angka kesakitan pada dewasa dan lansia 2. Berjalannya posyandu lansia secara maksimal 3. Kesehatan dewasa dan lansia dapat terjaga 1. Dewasa dan lansia mengetahui masalah kesehatannya 2. Dewasa dan lansia mau melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin 3. Dewasa dan
tumbuh kembang bayi dan balita dengan cara : - kerja sama lintas sektoral dengan bidan desa dan kader-kader desa
kader-kader desa
Psikomotor
7. Resiko
terjadinya
1. Peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : Pengkes tentang masalah yang terdapat pada dewasa dan lansia (DHF, TBC, HIPERTENSI, Verbal
1. Masalah yang terdapat pada dewasa dan lansia 2. Tindakan yang dapat dilakukan bila dewasa dan lansia sakit
berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan sikap yang mendukung kesehatan kurangnya perawatan pencegahan terhadap penyakit dan serta kurang
ASAM URAT, ISPA, REUMATIK dll) 2. Peningkatan kesehatan pada dewasa dan lansia dengan cara : - Kerjasama lintas sektoral untuk pengadaan pengobatan gratis pada dewasa dan lansia - Pengadaan senam lansia 3. Program pengoptimalan pelayanan kesehatan dengan cara : - Menerapkan posyandu lansia - Pelatihan kepada kader kesehatan tentang posyandu lansia dan pengukuran tekanan darah 1. Terbentuknya kerja sama lintas sektoral untum pengadaan pengobatan gratis 2. Terlaksananya senam lansia
Psikomotor
Psikomotor
Psikomotor Psikomotor
8. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada anak tubuh usia
1. Tidak terjadi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah 2. Meningkatkan kesadaran pada anak untuk tidak mengkomsusmsi makanan yang tidak sehat
1. Mampu mengetahui makanan sehat dan makanan tidak sehat 2. Anak mengetahui jenis-jenis makanan yang sehat dan makanan yang tidak sehat 3. Anak mengetahui tentang manfaat makanan sehat 4. Anak mengetahui tentang bahaya makanan tidak sehat
1. Program peningkatan pengetahuan anak dengan cara : - Penkes tentang makanan sehat dan tidak sehat
Verbal
1. Pengertian makanan sehat dan tidak sehat 2. Jenis makanan sehat dan tidak sehat 3. Manfaat makanan sehat dan tidak sehat 4. Bahaya makanan tidak sehat Terlaksananya kerja sama lintas sektoral dengan guru RA hasan Munadi dalam pemenuhan nutrisin pada anak
2. Program pengembangan sarana kesehatan dengan cara kerjasama lintas sektoral dengan guru RA Hasan Munadi untuk selalu mengingatkan dan mengontrol makanan anak
Psikomotor
MASALAH KESEHATAN 1. Resiko timbulnya penyakit menular (Diare, TBC, ISPA, Cikungunya, dll) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang lingkungan sehat, yang sikap kurang DHF,
TUJUAN
KEGIATAN
SASARAN
WAKTU
TEMPAT
DANA
Cikungunya, dan ISPA 2. Terciptanya lingkungan yang sehat. Jangka Pendek 1. Masyarakat tahu tentang penyakit yang timbul karena lingkungan yang
1. Program peningkatan kesehatan lingkungan dengan cara: - Kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan 2. Beri penyuluhan serta demonstrasi mengenai cara pembuatan pupuk kompos menggunakan sampah 3. Beri penyuluhan tentang pengolahan
Setiap RT
Semua mahasiswa
Rudi Sukrisman
mendukung
Un Sukandari Lamo
kesehatan serta
tidak sehat.
limbah
WIB
adanya kondisi 2. Masyarakat tahu lingkungan yang sehat. tidak tentang cara mencegah terhadap penyakit menular. 3. Masyarakat tahu tentang cara penyebaran penyakit menular. 4. Masyarakat tahu tentang cara menanggulangi penyakit yang berhubungan dengan akibat lingkungan yang tidak sehat. 5. Masyarakat mau menerapkan 4. Beri penyuluhan serta demonstrasi mengenai cara pembuatan pupuk kompos menggunakan kotoran kandang Warga Dusun Krajan Jumat, 28 Oktober 2011 Jam 10.00 WIB Gedung Serba Guna Meneng Handayani
Dusun
Krajan
Intan Pandini
pengetahuan ibu 3. meningkatnya tentang imunisa kesadaran ibu tentang pentingnya imunisasi 2. Program peningktan kesehatan bayi dan balita Semua Ibu- Setiap bulan Dirumah ibu yang minggu Bapak mempunyai pertama Haryanto bayi dan Semua mahasiswa
Jangka Pendek 1. Masyarakat mengetahui tentang imunisasi 2. Masyarakat mengetahui tentang manfaat imunisasi 3. Masyarakat mengetahui tentang dampak yang diakibatkan jika imunisasi tidak lengkap 4. Masyarakat mengetahui macam-macam imunisasi
dengan cara : Kerjasa lintas sektoral dalam kegiatan PIN, Posyandu Balita
balita
3. Resiko
1. Program peningkatan terjadinya 1. Meningkatnya pengetahuan remaja dengan gangguan kesadaran cara : pernafasan pada remaja untuk - Pengkes remaja di Dusun berhenti tentang rokok Krajan RW 04 merokok Jangka panjang Desa Nyatnyono berhubungan dengan kurangnya kesadaran pengetahuan tentang bahaya rokok 2. Tidak terjadi gangguan pernafasan pada remaja Jangka Pendek dan 1. Remaja mengetahui tentang rokok 2. Remaja mengetahui tentang bahaya merokok 3. Remaja mengetahui kandungankandungan
Balai Desa
Kau Imam
dalam rokok 4. Remaja mengetahui tentang akibat dari merokok bagi kesehatan 4. Resiko 1. Program peningktan gangguan 1. Tidak terjadi perkembangan motorik pada perkembangan gangguan anak dengan motorik pada perkembangan cara : anak preschool motorik pada - Kerja sama lintas sektoral di RA Hasan anak dengam RA Munadi Di RW 2. Meningkatnya Hasan IV Dusun keaktifan anak Munadi untuk mengajarkan Krajan dalam latihan senam pada berhubungan aktivitas fisik anak dengan terutama senam Jangka Panjang kurangnya Jangka Pendek Anak-anak TK RA Hasan Munadi Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 08.00 WIB TK RA Hasan Munadi Reza Pahlawan
aktifitas latihan 1. Anak fisik senam berupa mengetahui manfaat senam 2. Anak aktif
dalam mengikuti gerakan 5. Resiko Gangguan perkembangan janin berhubungan Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan perkembangan pada janin 1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : 2. Penkes tentang stimulasi pada janin 3. Demonstrasi cara melakukan stimulasi dini pada janin Semua Ibu hamil di dusun Krajan Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 15.30 WIB Di rumah Kepala Dusun ( Bpk. Parsunto) Dewi Ratna Wati
dengan kurang 2. Adanya pengetahuan mengenai stimulasi dini kesadaran dari masyarakat untuk melakukan stimulasi dini pada janin Jangka Pendek 1. Masyarakat mengetahui stimulasi dini pada janin 2. Masyarakat mengetahui
manfaat stimulasi dini pada janin 3. Masyarakat mengetahui cara pemberian stimulasi dini janin 4. Masyarakat mengetahui dampak jika tidak diberikan stimulasi dini pada janin
Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan stimulasi dini tentang tumbuh kembang pada balita
balita di
RW IV Dusun Krajan berhubungan dengan kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengenal deteksi tumbuh kembang balita, pada
1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara: - Penkes tentang deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita - demonsrtasi cara melakukan pengukuran DDST
sikap 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pijat bayi Jangka Pendek
yang sikap yang kurang mendukung kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang
Penkes tentang pijat bayi dan demonstrasi cara melakukan pijat bayi
Alamsyah
kurang memadai
1. Masyarakat mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang balita. 2. Masyaraakat mengetahui tujuan dari stimulasi dini pada balita 3. Masyarakat mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur tumbuh kembang pada bayi dan balita 4. Masyarakat mengetahui procedure atau cara menstimulasi
tumbuh kembang pada bayi dan balita dengan mengunakan DDST II 5. Optimalnya pengukuran antropometri 6. Masyarakat mengetahui tentang pijat bayi 7. Masyarakat mengetahui tujuan pijat bayi 8. Masyarakat mengetahui manfaat pijat bayi 9. Masyarakat mengetahui
syarat-syarat melakukan pijat bayi 10. Masyarakat mengetahui cara-cara melakukan pijat bayi
7. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada dan RW berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sikap kurang mendukung kesehatan serta kurangnya perawatan pencegahan terhadap penyakit dan yang dewasa lansia di
Jangka Panjang 1. Tidak terjadi peningktan angka kesakitan pada dewasa dan lansia
IV 2. Berjalannya posyandu lansia secara maksimal 3. Kesehatan dewasa dan lansia dapat terjaga Jangka Pendek 1. Dewasa dan lansia mengetahui masalah kesehatannya 2. Dewasa dan lansia mau
1. Peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : - Pengkes tentang masalah yang terdapat pada dewasa dan lansia (HIPERTEN SI)
Nilawati
Semua mahasiswa
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin 3. Dewasa dan lansia mampu melakukan perawatan pada diri sendiri
Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah 2. Meningkatkan kesadaran pada anak untuk tidak
dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah di Dusun RW berhubungan dengan kurangnya pengetahuan Krajan IV
1. Program peningkatan pengetahuan anak dengan cara : - Penkes tentang makanan sehat dan tidak sehat
Di TK RA Hasan Munadi
mengkomsusms i makanan yang tidak sehat Jangka Pendek 1. Mampu mengetahui makanan sehat dan makanan tidak sehat 2. Anak mengetahui jenis-jenis makanan yang sehat dan makanan yang tidak sehat 3. Anak mengetahui tentang manfaat makanan sehat 4. Anak
NO
KEGIATAN
Program peningkatan kesehatan lingkungan dengan cara: - Kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan
Masyarakat berantusias dalam kegiatan gotong royong. Masyarakat mengatakan bahwa di dusun Krajan rutin mengadakan gotong royong setiap minggu pagi
Masyarakat sangat mendukung untuk pembuatan tempat pembuangan sampah sementara Masyarakat mengatakan akan menyediakan tempat pembuangan sampah sementara dirumah Masyarakat sangat mendukung tentang cara pengolahan limbah rumah
1. Adanya partisipasi dan antusias warga 2. Dukungan dari kepala dusun Krajan 3. Dukungan dari warga setempat 4. Kesadaran warga untuk menciptakan lingkungan bersih dan mencegah terjadinya penyakit menular. 1. Partisipasi warga tinggi
tangga Masyarakat ingin mengetahui tentang cara mengolah limbah yang baik Masyarakat tidak ingin melihat adanya pencemaran lingkungan Masyarakat ingin mencegah terjadinya penyakit menular Masyarakat sangat mendukung tentang cara pengolahan kompos Masyarakat ingin mengetahui tentang cara pembuatan kompos yang baik Masyarakat tidak ingin melihat adanya pencemaran lingkungan Masyarakat ingin mencegah terjadinya penyakit menular Masyarakat berantusias mengikuti kegiatan penyuluhan imunisasi 25% dari warga yang menghadiri penyuluhan berantusias bertanya tentang imunisasi
2. Banyak masyarakat yang ingin mengetahui tentang cara pengolahan limbah 3. Tersedianya bahanbahan yang digunakan dalm pengolahan limbah
1. Dukungan masyarakat untuk pembuatan kompos 2. Banyak masyarakat yang ingin mengetahui tentang cara pembuatan limbah 3. Tersedianya bahanbahan yang digunakan dalam pembuatan kompos
1. Adanya partisipasi dari kader kesehatan untuk mendukung imunisasi 2. Adanya program dari pemerintah yang mendukung program imunisasi
1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi 2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi
Masyarakat mengatakan penyuluhan tentang imunisasi ini sangat bermanfaat 50% masyarakat sangat mendukung program PIN yang diprogramkan oleh pemerintah 65 % balita mendapatkan imunisasi ketika program PIN
3. Adanya polindes 4. Masyarakat ingin mencegah terjadinya penyakit pada bayi dan balita 1. Adanya partisipasi dari kader kesehatan untuk mendukung PIN 2. Adanya program dari pemerintah yang mendukung program PIN 3. Adanya polindes 4. Masyarakat ingin mencegah terjadinya penyakit pada bayi dan balita 1. Adanya kerja sama dengan karang taruna 2. Tersedianya tempat 3. Adanya dukungan dari warga 4. Adanya antusias dari remaja untuk mengetahui tips untuk berhenti merokok 1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi 2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi
Program peningktan kesehatan bayi dan balita dengan cara : - Kerjasama lintas sektoral dalam kegiatan PIN, Posyandu Balita
95 % remaja mengahadiri acara penyuluhan tentang merokok 87 % dari remaja yang menghadiri acara penyuluhan sangat berantusian untuk bertanya 90% dari remaja mengatakan sudah mengetahui tentang bahaya merokok tapi susah untuk berhenti
Program peningktan perkembangan motorik pada anak dengan cara : - Kerja sama lintas sektoral dengam RA Hasan Munadi untuk mengajarkan senam pada anak Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : - Penkes tentang stimulasi pada janin Demonstrasi cara melakukan stimulasi dini pada janin Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara: - Penkes tentang
merokok 98% Anak-anak mengikuti senam 52% anak aktif mengikuti gerakan senam Kepala Sekolah RA Hasan Munadi sdangat mendukung program yang diadakan dan mengatakan program ini sangat bermanfaat
1. Adanya dukungan dari kepala sekolah dan guru-guru lain di RA Hasan Munadi 2. Adanya ketersediaan waktu dan tempat 3. Keantusiasan anak untuk mengikuti senam
1. Kurangnya kekompakan anak dalam mengikuti gerakan senam 2. Kurangnya sumber daya manusia
Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 15.30 WIB Di rumah Kepala Dusun ( Bapak Parsunto) Rabu, 26 Oktober 2011 Jam 09.00 WIB Di rumah
80% dari ibu hamil mengdari penyuluhan tentang stimulasi dini pada janin 99 % ibu hamil tidak mengetahui tentang stimulasi dini pada ibu hamil 25% ibu hamil antusias untuk bertanya 90% ibu yang memiliki balita mengahadiri penyuluhan Dari 90% ibu yang hadir 25% ibu aktif bertanya Ibu balita antusian
1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya rasa ingin tahu dari ibu tentang stimulasi dini pada ibu hamil 3. Ketersediaan tempat dan waktu
10
1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya rasa ingin tahu dari ibu tentang stimulasi dini tumbuh
stimulasi dini tumbuh kembang bayi dan balita 1.Demonsrtasi cara melakukan pengukuran DDST
11
Kamis 27 Oktober 2011 Jam 09.00 WIB Di rumah Kepala Dusun ( Bapak Parsunto) Minggu, 23 Oktober 2011 Jam 08.00 WIB Di Rumah Bapak Haryanto
mengikuti acara penyuluhan 99 % ibu tidak mengetahui tentang stimulasi dini tumbang pada anak Ibu balita mengatakan akan mencoba mempraktekan cara pengukuran stimulasi dini tumbang dengan DDST II 87% dari ibu bayi mengdari penyuluhan tentang pijat bayi 99 % ibu tidak mengetahui tentang pijat bayi serta manfaatnya 25% I bu hamil antusias untuk bertanya
1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya rasa ingin tahu dari ibu tentang stimulasi dini tumbuh kembang balita menggunakan DDST 3. Ketersediaan tempat dan waktu 1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya dukungan dari kader kesehatan 3. Adanya dukungan dari bidan desa 4. Ketersediaan tempat dan waktu 5. Adanya rasa ingin tahu lansia tentang cara pencegahan hipertensi
12
Pengkes tentang masalah yang terdapat pada dewasa dan lansia (HIPERTENSI)
65 % lansia mengahadiri acara penyuluhan tentang hipertensi 20% lansia yang menghadiri acara penyuluhan sangat berantusias untuk bertanya 40% lansia mengatakan
13
Selasa 25 Oktober 2011 Jam 15.00 WIB Dirumah Kepala Dusun (Bapak parsunto)
14 Pengadaan senam lansia pengukuran tekanan darah dan penimbangan BB Minggu, 23 Oktober 2011 Jam 08.00 WIB Dirumah Bapak Haryanto Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 10.00 WIB Di TK RA Hasan
15
Program peningkatan pengetahuan anak dengan cara : - Penkes tentang makanan sehat dan tidak sehat
sudah mengetahui tentang hipertensi tapi tidak tahu cara pencegahannya 89% warga menghadiri acara penyuluhan tentang TBC 45% warga yang menghadiri acara penyuluhan berantusian untuk bertanya tentang TBC 15% warga mengetahui tentang TBC namun tidak mengetahui cara pencegahan dan pengobatanya Warga mengatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat 60% lansia menghadiri acara senam dan program pengecekan tekanan darah dan penimbangan BB Lansia mengatakan sangat senang karena tersediannya program pengecekan tensi gratis 98% anak mengikuti acaraa penyuluhan Anak-anak terlihat tertarik dan antusian mengikuti acara penyuluhan Anak-anak bias menyebutkan macam-
1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya dukungan dari kader kesehatan 3. Ketersediaan tempat dan waktu 4. Adanya rasa ingin tahu warga tentang TBC , pengobatan serta pencegahannya
1. Adanya dukungan dari warga dan kader-kader kesehatan 2. Keantusiasan lansia mengikuti senam lansia
1. Adanya dukungan dari warga dan kader-kader kesehatan\ 2. Adanya dukungan dari kepala sekolah RA Hasan Munadi 3. Ketersediaan waktu
Munadi
macam makanan yang tidak sehat dan sehat Anak-anak bias menyebutkan akibat dari makanan tidak sehat Kepala sekolah RA hasan Munadi mengatkana bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat
dan tempat
BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 04 DI DUSUN KRAJAN DESA NYATNYONO Masalah Kesehatan 1. Resiko Tujuan Kegiatan 1. Program peningkatan kesehatan lingkungan dengan cara: - Kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan - Pengadaan tempat pembuangan sampah sementara 2. Simulasi tentang cara pengolahan limbah Sasaran Waktu Penanggung Jawab Dana
Jangka Panjang 1. Tidak terjadinya timbulnya penyakit menular seperti DHF, TBC, penyakit Cikungunya, dan ISPA menular (Diare, 2. Terciptanya lingkungan yang TBC, DHF, sehat. Jangka Pendek ISPA, 1. Masyarakat tahu tentang penyakit Cikungunya, yang timbul karena lingkungan yang dll) tidak sehat. 2. Masyarakat tahu berhubungan tentang cara mencegah terhadap dengan kurang penyakit menular. 3. Masyarakat tahu pengetahuan tentang cara penyebaran penyakit tentang menular. 4. Masyarakat tahu lingkungan tentang cara menanggulangi
Seluruh Setiap hari warga RW 4 minggu Dusun Krajan Jumat, 04 Warga November Dusun 2011 Krajan Jam 10.00 WIB Warga Dusun Jumat, 04 Krajan November 2011 Jam 11.00 WIB
Semua mahasiswa
Rudi Sukrisman
Un Sukandari Lamo
3. Melihat hasil dari Warga pengolahan dari Dusun pembuatan kompos Krajan
sehat,
penyakit yang berhubungan dengan yang kurang akibat lingkungan yang tidak sehat. mendukung 5. Masyarakat mau menerapkan kesehatan serta perilaku hidup sehat 6. Masyarakat mampu adanya kondisi menerapkan perilaku hidup sehat lingkungan yang tidak sehat. 2. Resiko Jangka Panjang 1. tidak terjadi terjadinya gangguan system imun gangguan 2. cakupan imunisasi sesuai dengan sistim imun standar yang telah ditentukan pada bayi dan 3. meningkatnya kesadaran ibu balita di Dusun tentang pentingnya imunisasi Krajan Jangka Pendek 1. Masyarakat berhubungan mengetahui tentang imunisasi dengan 2. Masyarakat mengetahui tentang manfaat imunisasi
sikap
WIB
3. Ikut serta dalam Semua Ibu- Selasa, 22 Intan ibu yang November Pandini program 2011 posyandu balita mempunyai bayi dan Jam 09.00 balita WIB
kuranganya
3. Masyarakat mengetahui tentang pengetahuan dampak yang diakibatkan jika ibu tentang imunisasi tidak lengkap imunisa 4. Masyarakat mengetahui macammacam imunisasi
3.Resiko terjadinya Jangka Panjang 1. Meningkatnya gangguan kesadaran remaja untuk berhenti pernafasan pada merokok remaja di Dusun 2. Tidak terjadi gangguan pernafasan pada Krajan RW 04 remaja Desa Nyatnyono Jangka Pendek 1. Remaja berhubungan mengetahui tentang rokok dengan kurangnya 3. Remaja mengetahui tentang bahaya
dan
bahaya
merokok 4. Remaja mengetahui kandungankandungan dalam rokok 5. Remaja mengetahui tentang akibat dari merokok bagi kesehatan
4.Resiko gangguan Jangka Panjang 1. Tidak terjadi perkembangan gangguan perkembangan motorik pada motorik pada anak anak preschool di 2. Meningkatnya keaktifan anak RA Hasan dalam latihan Munadi Di RW aktivitas fisik terutama senam IV Dusun Krajan Jangka Pendek berhubungan 1. Anak mengetahui manfaat senam dengan 2. Anak aktif dalam mengikuti gerakan kurangnya
1. Kerja sama lintas sektoral dengam RA Hasan Munadi untuk ikut serta dalam latihan senam pada anak
latihan berupa
5.Resiko Gangguan Jangka Panjang 1. Tidak terjadi perkembangan gangguan perkembangan pada janin berhubungan janin dengan kurang 2. Adanya kesadaran dari masyarakat untuk melakukan pengetahuan stimulasi dini pada mengenai stimulasi janin dini pada ibu hamil Jangka Pendek 1. Masyarakat mengetahui stimulasi dini pada janin 2. Masyarakat mengetahui manfaat stimulasi dini pada janin 3. Masyarakat mengetahui cara pemberian stimulasi dini
Semua Ibu Jumat, 04 Dewi Ratna hamil di Desember Wati dusun Krajan 2011 Jam 15.30 WIB
bayi dan balita di RW Krajan berhubungan dengan kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengenal tumbuh deteksi IV Dusun
janin 4. Masyarakat mengetahui dampak jika tidak diberikan stimulasi dini pada janin Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan stimulasi dini tentang tumbuh kembang pada balita 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pijat bayi
1. Melakukan pemantauan tentang cara mengukur stimulasi tumbang pada balitra dengan DDST II
Jangka Pendek kembang 1. Masyarakat mengetahui tentang pada balita, sikap deteksi dini tumbuh kembang balita. 2. Masyaraakat
yang sikap yang kurang mendukung kesehatan, pelayanan kesehatan yang 4. dan 3.
kurang memadai
5.
6.
7.
8.
mengetahui tujuan dari stimulasi dini pada balita Masyarakat mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur tumbuh kembang pada bayi dan balita Masyarakat mengetahui procedure atau cara menstimulasi tumbuh kembang pada bayi dan balita dengan mengunakan DDST II Optimalnya pengukuran antropometri Masyarakat mengetahui tentang pijat bayi Masyarakat mengetahui tujuan pijat bayi Masyarakat mengetahui manfaat
pijat bayi 9. Masyarakat mengetahui syaratsyarat melakukan pijat bayi 10. Masyarakat mengetahui caracara melakukan pijat bayi 7.Resiko terjadinya Jangka Panjang 1. Tidak terjadi peningkatan angka peningktan angka kesakitan pada kesakitan pada dewasa dan lansia 2. Berjalannya dewasa dan lansia posyandu lansia secara maksimal di RW IV 3. Kesehatan dewasa berhubungan dan lansia dapat terjaga dengan kurangnya Jangka Pendek pengetahuan sikap 1. Dewasa dan lansia mengetahui masalah yang kurang kesehatannya 2. Dewasa dan lansia mendukung mau melakukan pemeriksaan kesehatan serta kesehatan secara 1. Ikut serta dalam kegiatan posyandu lansia dan memantau tekanan darah Semua Lansia yang terkena Hipertensi Dusun Krajan Minggu, 27 Yuda Agus Nov2ember Gyantoro 011 Jam 08.00 WIB
2. Penkes tentang modifikasi lingkungan secara sederhana untuk menciptakan tumah dan lingkungan sehat untuk mencegah terjadinya TBC
rutin 3. Dewasa dan lansia dan mampu melakukan perawatan pada diri sendiri
terhadap penyakit 8.Resiko pemenuhan nutrisi kurang kebutuhan pada anak dari tubuh usia Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah 2. Meningkatkan kesadaran pada anak untuk tidak mengkomsusmsi makanan yang tidak sehat 1. Mengajarkan cara menggosok gigi yang baik dan benar Semua anak Sabtu, 05 Baiq Armi TK di RA November Mustikasari Hasan 2011 Munadi Jam 10.00 WIB
Jangka Pendek 1. Mampu mengetahui pengetahuan makanan sehat dan makanan tidak mengenai asupan sehat nutrisi yang baik 2. Anak mengetahui jenis-jenis makanan yang sehat dan
bagi tubuh
makanan yang tidak sehat 3. Anak mengetahui tentang manfaat makanan sehat 4. Anak mengetahui tentang bahaya makanan tidak sehat