Anda di halaman 1dari 62

NO 1.

Data Subyektif LINGKUNGAN FISIK Tn. H mengatakan bahwa di seluruh Desa Nyatnyono terutama di RW IV belum terdapat tempat pembuangan akhir.

Data Obyektif

Masalah Kesehatan

Penanggung Jawab 1. Rudi Sukrisman 2. Meneng Handayani 3. Un Sukandari lamo

a. Letak kandang di dalam Resiko timbulnya penyakit rumah 5,1 %, di luar menular (Diare, TBC, DHF, rumah 22,6 %, tidak punya ISPA, ternak 72,3 %. b. Jarak kandang Cikungunya, dll)

berhubungan dengan kurang dengan pengetahuan tentang

rumah induk <10 m 15,4 lingkungan sehat, sikap yang %, >10 m 12,3 %, tidak kurang mendukung kesehatan punya ternak 72,3 %. c. Sistem pembuangan serta adanya kondisi

air lingkungan yang tidak sehat.

limbah got 86 % d. Kondisi pembuangan tempat air limbah

terbuka lancar 86,6 %, terbuka tergenang 4,5 %, tertutup lancar 8,2 %,

tertutup tergenang 0.7 %. e. Tempat sampah pembuangan sementara ada

73,6 %, tidak 26,4 %. f. Kondisi penampungan tempat sampah

sementara terbuka 68,2 %, tetutup 5,5 %, tidak ada 26,4 %. g. Jarak tempat sampah

dengan rumah yang <5 m 55,8 %, >5 m 17,8 %. h. Kepemilikan TPA Ya 27,4 %, Tidak 72,6 %. i. Membuang sampah di

sungai Ya 63,7 %, Tidak 36,3 %. j. Tempat penampungan air Bak 89,0 %, Gentong 5,5 %, Ember 5,1 % k. Kondisi tempat

penampungan air terbuka 80,5 %, Tertutup 19,5 %. l. Frekwensi pengurasan

penampungan air setiap 3 hari Ya 22,3 %, Tidak 77,7 %. m. Banyak baju tergantung

Ya 50,3 %, Tidak 49,7 %. n. Penambahan abate dalam penampungan air Ya 29,8 %, Tidak 70,2 %. o. Penyakit yang di derita dalam 6 bulan terakhir batuk pilek (ISPA) 53,1 %, Asam Urat 10,3 %, Asma 4,1 %, Cikungunya 2,1 %, Demam Berdarah 1,7 %, Diare 1 %, TBC 0,3 %. p. Pengetahuan gejala TBC tanda dan

Hipertensi

tahu 47,6 %, tidak tahu 52,4 %. q. Pencegahan TBC Tahu

37,7 %, Tidak tahu 62,3 %. r. Belum adanya penyuluhan kesehatan 59,9 %. 2. DEWASA DAN USIA 1. Jumlah lanjut usia: 10 % Resiko terjadinya peningkatan 1. Yudha Agus tentang TBC

LANJUT Ny. A mengatakan bahwa di RW IV sudah terdapat Posyandu Lansia tetapi untuk operasionalnya belum optimal.

2. Lansia usia 60-74 tahun: angka kesakitan pada lansia di 96,2 % RW IV berhubungan dengan

Giyantoro 2. Nilawati

3. Lansia yang mengalami kurangnya pengetahuan sikap keluhan penyakit: 67,3 % yang kurang serta mendukung kurangnya

4. Keluhan yang banyak di kesehatan

derita oleh lansia yaitu perawatan dan pencegahan pegal linu 36,5 % 5. Jenis penyakit yang di derita lansia: rematik 30,8 %, hipertensi 26,9 %, terhadap penyakit.

Asma 7,7 %, asam urat 7,7 %, lain-lain 15,4 %, DM 5,8 %. 6. Upaya lansia untuk

mencegah penyakit: sarana kesehatan 71,2 %, diobati sendiri 9,6 %, dan

alternative 7,7 %. 7. Lansia yang mempunyai perilaku tidak sehat 59,6 % 8. Perilaku tidak sehat:

merokok 46,2 %, jarang

mandi 13,5 %, lain-lain 1,9 %, perilaku sehat 38,5 %. 9. Lansia yang tidak rutin menghadiri lansia 44,2 % 10. Lansia yang tidak rutin memeriksakan kesehatannya 65,4 %. 11. Tingkat pendidikan lansia yang tidak tamat sekolah 69,2 %. 12. Pengetahuan tanda dan posyandu

gejala TBC dan Hipertensi tahu 47,6 %, tidak tahu 52,4 %. 13. Pencegahan TBC dan

Hipertensi Tahu 37,7 %, Tidak tahu 62,3 %. 14. Belum adanya penyuluhan kesehatan tentang TBC

dan Hipertensi 59,9 %. 3. BAYI 0-12 BULAN DAN 1. Masalah tumbuh kembang Resiko gangguan tumbuh 1. Ni kadek Ely

BALITA Ny. S mengatakan bahwa untuk pengukuran antropometri semua bayi dan balita belum optimal

balita didusun Krajan jumlah 45 %, 2. 90 % ibu tidak mengetahui tentang tumbuh kembang Balita 3. Orang tua tidak mengetahui tentang stimulasi dini pada anak 95% 4. Kepemilikan KMS untuk Bayi ya 89,7 %, tidak 10,3 % 5. Kepemilikan KMS untuk Balita ya 79,4 %, tidak punya KMS 20,6 %. 6. Alasan tidak punya KMS yaitu hilang sebesar 62% dan tidak diberi petugas sebesar 38%. 7. Kemampuan membaca KMS ya 75,9 %, tidak 24,1 %.

kembang bayi dan balita di RW IV Dusun Krajan dengan kemampuan

Ermawati 2. Alamsyah

berhubungan kurangnya

masyarakat dalam mengenal deteksi tumbuh kembang pada balita, sikap yang sikap yang kurang mendukung kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang kurang memadai.

8. Kunjungan posyandu Bayi ya 86,2 %, tidak 13,8 %. 9. Kunjungan posyandu Balita per bulan 86,3 %, kadang-kadang 11,8 %, tidak pernah 2 %. 10. Bayi yang tidak mendapat vitamin A 13,8 % 11. Balita yang imunisasinya tidak lengkap 5,9 %., lengkap 94,1 % 12. Pemberian ASI ya 82,8 %, tidak 17,2 %. 13. Lama balita diberi ASI, <1 bulan 17,2 %, <6 bulan 20,7 %, 6-12 bulan 41,4 %, >12 bulan 20,7 %. 14. Pemberian makanan tambahan <6 bulan 62,1 %, >6 bulan 31,0 %, >12 bulan 6,9 %. 15. Cakupan imunisasi balita

sebesar 95% 16. Cakupan kunjungan posyandu balita sebesar 75% 4 Ny. S mengatakan bahwa cakupan imunisasi di dusun Krajan hanya sebesar 60% dari jumlah standar cakupan imunisasi yang sudah ditentukan oleh puskesmas. Selain itu kesadaran orang tua akan pentingnya imunisasi masih kurang 1. Kunjungan posyandu Bayi ya 86,2 %, tidak 13,8 %. 2. Kunjungan posyandu Balita per bulan 86,3 %, kadang-kadang 11,8 %, tidak pernah 2 %. 3. Bayi yang tidak mendapat vitamin A 13,8 % 4. Balita yang imunisasinya tidak lengkap 5,9 %., lengkap 94,1 % 5. Cakupan imunisasi balita sebesar 95% 6. Cakupan kunjungan posyandu balita sebesar 75% Resiko terjadinya gangguan sistim imun pada bayi dan balita di Dusun Krajan dengan 1. Intan Pandini

berhubungan

kuranganya pengetahuan ibu tentang imunisasi

ANAK PRESCHOOL DAN ANAK USIA SEKOLAH Banyak anak usia sekolah menyatakan bahwa sering dan senang jajan sembarangan sebesar 87 % di SDN 1 Nyatnyono dan 80 % di SDN 3 Nyatnyono dan RA Hasan Munadi sebesar 91% anak sering jajan sembarangan

1. Anak yang sering jajan Resiko

pemenuhan

nutrisi

1. Baiq Mustikasari

Armi

sembarangan di SDN 1 kurang dari kebutuhan tubuh Nyatnyono sebesar 87% pada anak usia sekolah di Krajan RW IV

2. Sebesar 80 % anak sering Dusun jajan di SDN 3 Nyatnyono

berhubungan

dengan pengetahuan

3. Sebesar 91% anak sering kurangnya

jajan sembarangan di RA mengenai asupan nutrisi yang Hasan Munadi 4. Ada 97% anak tidak tentang baik bagi tubuh

mengetahui

makanan yang tidak sehat 5. Ada 3% anak yang tentang

mengetahui

makanan yang sehat dan tidak sehat 6. Ada 89% anak yang tidak mengetahui tentang akibat makanan sehat dan tidak sehat 7. Ada 21% anak yang

mengetahui tentang akibat makanan yang sehat dan

tidak sehat 8. Ada 98% anak yang tidak mengetahui tentang jenisjenis mkanan yang sehat dan tidak sehat 9. 2% anak yang mengetahui tentang makanan yang

sehat dan tidk sehat. 10. Pengalaman sakit gigi

pada anak usia sekolah: di SDN 01 Nyatnyono 78 %, di SDN 03 Nyatnyono 77 %. 11. Intensitas gosok gigi anak dalam satu hari pada anak di SDN 03 Nyatnyono

sebanyak 1 kali: 7 %, 2 kali: 77 %, 3 kali: 13 %, >3 kali: 3 % 12. Intensitas gosok gigi anak dalam satu hari pada anak di SDN 01 Nyatnyono

sebanyak 1 kali: 6 %, 2 kali: 76 %, 3 kali: 18 %, >3 kali: 0 %. 13. Sebagian besar anak pada SDN 03 Nyatnyono tidak tahu cara menggosok gigi yang baik dan benar yaitu sebanyak 57 %. 14. Sebagian besar anak pada SDN 01 Nyatnyono tidak tahu cara menggosok gigi yang baik dan benar yaitu sebanyak 56 % . 15. Kondisi kebersihan dan

kesehatan gigi pada anak di SDN 03 Nyatnyono yaitu bersih 47 %, dan tidak bersih 53 %. 16. Kondisi kebersihan dan

kesehatan gigi pada anak di SDN 01 Nyatnyono yaitu bersih 22 %, dan

tidak bersih 78 %. 17. Masalah kesehatan gigi

pada anak di SDN 03 Nyatnyono yaitu caries

gigi 17 %, gigi berlubang 14 %, gigi kuning 23 %, dan tidak ada masalh 47 %. 18. Masalah kesehatan gigi

pada anak di SDN 01 Nyatnyono yaitu caries

gigi 25 %, gigi berlubang 39 %, gigi kuning 14 %, dan tidak ada masalh 22 %. 19. Pengetahuan anak tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar di SDN 01 Nyatnyono sebesar 56% tidak tahu dan 44% tahu. 20. Pengetahuan anak tentang cara menggosok gigi yang

baik dan benar di SDN 03 Nyatnyono sebesar 57% tidak tahu dan 43% tahu. 21. Jajanan permen yang di beli anak di SDN 01 Nyatnyono 14%, dan

snack ringan sebesar 42%. 22. Jajanan permen yang di beli anak di SDN 03 Nyatnyono 14%, dan

snack ringan sebesar 60%. 6 ANAK PRESCHOOL DAN ANAK USIA SEKOLAH Guru RA Hasan Munadi mengatakan bahwa 50 % anak didiknya aktif mengikuti senam dan 50% lagi tidak aktif mengikuti senam. 1. 50% siswa RA Hasan Resiko gangguan 1. Reza Pahlawan

Munadi tampak tidak akti perkembangan motorik pada mengikuti senam . anak preschool di RA Hasan

2. 50% siswa RA Hasan Munadi Di RW IV Dusun Munadi tampak tidak akti Krajan berhubungan dengan mengikuti senam. 3. Senam seminggu sekali kurangnya aktifitas latihan

dilakukan fisik berupa senam selama

20 menit di RA Hasan Munadi. 4. Gerakan senam yang

digunakan di RA Hasan Munadi belum melengkapi gerakan badan 5. 98% anak hanya selruh anggota

mengikuti senam di RA Hasan Munadi dan tidak melakukan rumah 7. REMAJA Remaja mengatakan bahwa mereka mengetahui dan menyadari akan bahaya rokok namun sulit untuk mengurangi atau berhenti. 1. 85% dam rokok. 2. 80% remaja merokok. remaja mengetahui Resiko terjadinya gangguan bahaya pernafasan pada remaja di Dusun Krajan RW 04 Desa Nyatnyono berhubungan 1) Kau Imam Santoso senam di

menyadari

3. Tingkat kesadaran remaja di dengan kurangnya kesadaran dusun Krajan untuk tidak dan merokok sebesar 80% 4. Ada 30% remaja yang pengetahuan tentang

bahaya rokok

merokok ketika usia 13-15 tahun. 5. Ada 40% remaja yang

merokok ketika usia 16-18 tahun.

6. Ada

60%

remaja

yang

merokok ketika usia 17-20 tahun. 7. Ada 85% remaja sebagai perokok aktif. 8. 15% remaja sebagai

perokok pasif. 9. Ada 50% remaja sebanyak yang 1

merokok

bungkus per hari. 10. 35% remaja menghabiskan rokok kurang dari 1

bungkus per hari. 8 PUS DAN IBU HAMIL a. Jumlah ibu hamil sebanyak 0,8% b. Ibu hamil usia 20-35 tahun sebesar 92%, usia >35 sebesar 8% c. (PUS yaitu masih banyak yang belum menggunakan KB 45% d. ibu hamil yaitu tidak Resiko perkembangan Gangguan janin 1. Dewi Ratna Wati

berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai

stimulasi dini pada ibu hamil

mengetahui apa itu stimulsi dini pada ibu hamil 100%, e. usia kehamilan tri semester 1 sebesar 18 %, trisemester 2 sebesar 41%, trisemester 3 41% f. Frekuensi kehamilan, yaitu kehamilan pertama 16%, kedua 34%, ketiga sebesar 50% g. Tempat periksa kehamilan puskesmas 25%, bidan 66,7%, 8,3%

A. PRIORITAS MASALAH

Kriteria Penapisan Tersedia sumber SDM 4 Tersedia sumber dana Potensi untuk pendidikan kesehatan Kemungkinan diatasi

Sesuai dengan peran perawat komunitas

Relevan dengan program pemerintah

Interes komunitas

Tersedia sumber tempat

Tersedia sumber waktu

No

Masalah Kesehatan

Tersedia sumber fasilitas

Jumlah

Resiko terjadi 5

1.

Resiko timbulnya penyakit menular (Diare, TBC, DHF, ISPA, Cikungunya, dll) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang lingkungan sehat, sikap yang kurang mendukung kesehatan serta adanya kondisi lingkungan yang tidak sehat Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di RW IV berhubungan dengan

Resiko parah 5

54

2.

45

kurangnya pengetahuan sikap yang kurang mendukung kesehatan serta kurangnya perawatan dan pencegahan terhadap penyakit 3. Resiko gangguan tumbuh kembang bayi dan balita di RW IV Dusun Krajan berhubungan dengan kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengenal deteksi tumbuh kembang pada balita, sikap yang kurang mendukung kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang kurang memadai

48

4.

Resiko terjadinya gangguan system imun pada bayi dan balita di Dusun

52

Krajan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan Ibu tentang imunisasai 5. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah di Dusun Krajan RW IV berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai asupan nutrisi yang baik bagi tubuh Resiko gangguan perkembangan motorik pada anak usia pre school di RA Hasan Munadi RW IV Dusun Krajan berhubungan dengan kurangnya aktifitas latihan fisik berupa senam

43

6.

50

7.

Resiko terjadinya gangguan pernapasan pada

51

remaja di Dusun Krajan RW IV Desa Nyatnyono berhubungan dengan kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya rokok

8.

Resiko gangguan perkembangan janin di RW IV berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai stimulasi dini pada Ibu hamil

48

A. PERENCANAAN KEPERAWATAN DIAGNOSA TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN INTERVENSI JANGKA JANGKA KOMUNITAS PANJANG PENDEK 1. Resiko timbulnya 1. Tidak terjadinya 1. Masyarakat tahu 1. Program peningkatan penyakit menular tentang penyakit pengetahuan penyakit menular seperti DHF, yang timbul masyarakat dengan TBC, karena cara: (Diare, TBC, DHF, Cikungunya, dan lingkungan yang - Penkes tentang ISPA tidak sehat. penyakit menular ISPA, Cikungunya, 2. Terciptanya 2. Masyarakat tahu (Diare, DHF, TBC, lingkungan yang tentang cara ISPA, dan dll) berhubungan sehat. mencegah Cikungunya) terhadap penyakit dengan kurang menular. 3. Masyarakat tahu pengetahuan tentang tentang cara penyebaran lingkungan sehat, penyakit menular. 4. Masyarakat tahu sikap yang kurang tentang cara menanggulangi mendukung penyakit yang berhubungan kesehatan serta dengan akibat lingkungan yang adanya kondisi tidak sehat. 5. Masyarakat mau lingkungan yang menerapkan - Penkes tentang perilaku hidup PHBS (Perilaku tidak sehat. sehat Hidup Bersih dan 6. Masyarakat Sehat) RENCANA EVALUASI KRITERIA STANDAR 1. Pengertian DHF, TBC dan ISPA 2. Tanda dan gejala DHF, TBC dan ISPA 3. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan 4. Tindakan yang dapat dilakukan bila anggota keluarga sakit

Verbal

Verbal

1.Pengertian PHBS 2.Pengenalan jenis sampah 3.Dampak

mampu menerapkan perilaku hidup sehat

pembuangan sampah yang kurang sehat 4.Pengelolaan sampah yang kurang benar

2. Program peningkatan kesehatan lingkungan dengan cara: - Kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan - Kerjasama lintas sektoral dalam pengadaan bubuk abate, dan pengusulan pengadaan TPA

Psikomotor

Terlaksananya kerja bakti atau gotong royong

Psikomotor Terlaksananya kerjasama lintas sektoral tentang, konsulan tentang pembuatan TPA, dan pengadaan bubuk abate. Psikomotor Terbentuknya pembuangan tempat sampah sementara 1. Dampak limbah 2. Cara pengolahan limbah

- Pengadaan tempat pembuangan sampah sementara

3. Beri penyuluhan tentang pengolahan limbah

Verbal dan Psikomotor

4. Beri penyuluhan serta demonstrasi mengenai cara pembuatan pupuk kompos

Verbal dan Psikomotor

Tahu cara pembuatan kompos

2. Resiko

terjadinya 1.tidak terjadi gangguan system gangguan sistim imun 2.cakupan imunisasi imun pada bayi dan sesuai dengan standar yang telah balita di Dusun ditentukan 3.meningkatnya Krajan berhubungan kesadaran ibu tentang pentingnya dengan kuranganya imunisasi pengetahuan tentang imunisa ibu

3. Resiko gangguan

terjadinya

pernafasan

pada

1. Meningkatnya kesadaran remaja untuk berhenti merokok 2. Tidak terjadi gangguan

1. Masyarakat mengetahui tentang imunisasi 2. Masyarakat mengetahui tentang manfaat imunisasi 3. Masyarakat mengetahui tentang dampak yang diakibatkan jika imunisasi tidak lengkap 4. Masyarakat mengetahui macam-macam imunisasi 1. Remaja mengetahui tentang rokok 2. Remaja mengetahui tentang bahaya

1.Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : - Pengkes tentang imunisasi

Verbal

1. pengertian imunisasi 2.Manfaat imunisasi 3.Dampak dari imunisasi tidak lengkap 4.Macam-macam imunisasi

2.Program peningktan kesehatan bayi dan balita dengan cara : - Kerjasa lintas sektoral dalam kegiatan PIN, Posyandu Balita 1. Program peningkatan pengetahuan remaja dengan cara : - Pengkes tentang

Psikomotor

Terlaksananya imunisasi sesuai dengan standar yang telah ditentukan 1. Pengertian rokok 2. Bahaya rokok 3. Kandungankandungan rokok

Verbal

remaja di

Dusun

pernafasan pada remaja

Krajan RW 04 Desa Nyatnyono berhubungan dengan kurangnya kesadaran pengetahuan tentang rokok bahaya dan

merokok 3. Remaja mengetahui kandungankandungan dalam rokok 4. Remaja mengetahui tentang akibat dari merokok bagi kesehatan

rokok

4. Akibat merokok bagi kesehatan

2. Program peningkatan kesehatan remaja dengan cara : - Kerja sama lintass sektoral dengan karang taruna Krajan mengenai penyedian temap konseling

Psikomotor

Tersedianya tempat konseling bagi remaja

4. Resiko

gangguan

perkembangan motorik pada anak preschool di RA

Hasan Munadi Di RW IV Dusun

1. Tidak terjadi gangguan perkembangan motorik pada anak 2. Meningkatnya keaktifan anak dalam latihan aktivitas fisik terutama senam

1. Anak mengetahui manfaat senam 2. Anak aktif dalam mengikuti gerakan

1. Program peningktan perkembangan motorik pada anak dengan cara : - Kerja sama lintas sektoral dengam RA Hasan Munadi untuk mengajarkan senam pada anak

Psikomotor

1. Manfaat senam 2. Gerakan senam memenuhi fungsi motorik

Krajan berhubungan dengan kurangnya aktifitas latihan

fisik berupa senam

5. Resiko

Gangguan

perkembangan janin berhubungan dengan pengetahuan mengenai stimulasi dini pada ibu hamil kurang

1. Tidak terjadi 1. Masyarakat gangguan mengetahui perkembangan stimulasi dini pada janin pada janin 2. Adanya 2. Masyarakat kesadaran dari mengetahui masyarakat untuk manfaat melakukan stimulasi dini stimulasi dini pada janin pada janin 3. Masyarakat mengetahui cara pemberian stimulasi dini janin 4. Masyarakat mengetahui dampak jika tidak diberikan stimulasi dini pada janin

1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : - Penkes tentang stimulasi pada janin - Demonstrasi cara melakukan stimulasi dini pada janin

Verbal

Psikomotor

1. Pengertian stimulasi dini pada janin 2. Manfaat stimulasi dini 3. Cara pemberian stimulasi dini 4. Dampak dari tidak diberikanya stimulasi dini

6. Resiko

gangguan 1. Tidak terjadi 1. Masyarakat gangguan tumbuh mengetahui tumbuh kembang kembang pada tentang deteksi bayi dan balita dini tumbuh bayi dan balita di 2. Meningkatkan kembang balita. kesadaran 2. Masyaraakat RW IV Dusun masyarakat untuk mengetahui melakukan tujuan dari Krajan stimulasi dini stimulasi dini tentang tumbuh pada balita berhubungan kembang pada 3. Masyarakat balita mengetahui alat dengan kurangnya 3. Meningkatkan yang digunakan kesadaran untuk mengukur kemampuan masyarakat untuk tumbuh menerapkan pijat kembang pada masyarakat dalam bayi bayi dan balita mengenal deteksi 4. Masyarakat mengetahui tumbuh kembang procedure atau cara pada balita, sikap menstimulasi tumbuh yang sikap yang kembang pada bayi dan balita kurang mendukung dengan mengunakan kesehatan, dan DDST II 5. Optimalnya pelayanan pengukuran antropometri 6. Masyarakat

1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara: - Penkes tentang Verbal deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita - demonsrtasi cara Psikomotor melakukan pengukuran DDST - penkes tentang Verbal dan pijat bayi Psikomotor demonstrasi cara melakukan pijat bayi

1. pengertian tumbuh kembang 2. tujuan stimulasi dini pada balita 3. alat yang digunakan untuk mengukur tumbuh kembang pada bayi dan balita 4. cara menstimulasi tumbuh kembang pada bayi dan balita 5. pengukuran antropometri 6. pengertian pijat bayi 7. manfaat pijat bayi 8. tujuan pijat bayi 9. syarat-syarat melakukan pijat bayi 10. cara-cara melakukan pijat bayi

2. Program peningkatan kesehatan dan

cara pengukuran DDST II pada

kesehatan

yang

kurang memadai

mengetahui tentang pijat bayi 7. Masyarakat mengetahui tujuan pijat bayi 8. Masyarakat mengetahui manfaat pijat bayi 9. Masyarakat mengetahui syarat-syarat melakukan pijat bayi 10.Masyarakat mengetahui cara-cara melakukan pijat bayi 1. Tidak terjadi peningktan angka kesakitan pada dewasa dan lansia 2. Berjalannya posyandu lansia secara maksimal 3. Kesehatan dewasa dan lansia dapat terjaga 1. Dewasa dan lansia mengetahui masalah kesehatannya 2. Dewasa dan lansia mau melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin 3. Dewasa dan

tumbuh kembang bayi dan balita dengan cara : - kerja sama lintas sektoral dengan bidan desa dan kader-kader desa

kader-kader desa

Psikomotor

7. Resiko

terjadinya

peningkatan angka kesakitan pada

1. Peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : Pengkes tentang masalah yang terdapat pada dewasa dan lansia (DHF, TBC, HIPERTENSI, Verbal

dewasa dan lansia di RW IV

1. Masalah yang terdapat pada dewasa dan lansia 2. Tindakan yang dapat dilakukan bila dewasa dan lansia sakit

berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan sikap yang mendukung kesehatan kurangnya perawatan pencegahan terhadap penyakit dan serta kurang

lansia mampu melakukan perawatan pada diri sendiri

ASAM URAT, ISPA, REUMATIK dll) 2. Peningkatan kesehatan pada dewasa dan lansia dengan cara : - Kerjasama lintas sektoral untuk pengadaan pengobatan gratis pada dewasa dan lansia - Pengadaan senam lansia 3. Program pengoptimalan pelayanan kesehatan dengan cara : - Menerapkan posyandu lansia - Pelatihan kepada kader kesehatan tentang posyandu lansia dan pengukuran tekanan darah 1. Terbentuknya kerja sama lintas sektoral untum pengadaan pengobatan gratis 2. Terlaksananya senam lansia

Psikomotor

Psikomotor

Psikomotor Psikomotor

1. Terlaksananya posyandu lansia 2. Terlaksananya pelatihan kader kesehatan

8. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada anak tubuh usia

sekolah di Dusun Krajan RW IV

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai asupan

1. Tidak terjadi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah 2. Meningkatkan kesadaran pada anak untuk tidak mengkomsusmsi makanan yang tidak sehat

nutrisi yang baik bagi tubuh

1. Mampu mengetahui makanan sehat dan makanan tidak sehat 2. Anak mengetahui jenis-jenis makanan yang sehat dan makanan yang tidak sehat 3. Anak mengetahui tentang manfaat makanan sehat 4. Anak mengetahui tentang bahaya makanan tidak sehat

1. Program peningkatan pengetahuan anak dengan cara : - Penkes tentang makanan sehat dan tidak sehat

Verbal

1. Pengertian makanan sehat dan tidak sehat 2. Jenis makanan sehat dan tidak sehat 3. Manfaat makanan sehat dan tidak sehat 4. Bahaya makanan tidak sehat Terlaksananya kerja sama lintas sektoral dengan guru RA hasan Munadi dalam pemenuhan nutrisin pada anak

2. Program pengembangan sarana kesehatan dengan cara kerjasama lintas sektoral dengan guru RA Hasan Munadi untuk selalu mengingatkan dan mengontrol makanan anak

Psikomotor

BAB IV PLAN OF ACTION

MASALAH KESEHATAN 1. Resiko timbulnya penyakit menular (Diare, TBC, ISPA, Cikungunya, dll) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang lingkungan sehat, yang sikap kurang DHF,

TUJUAN

KEGIATAN

SASARAN

WAKTU

TEMPAT

DANA

PENANGG UNG JAWAB

Jangka Panjang 1. Tidak terjadinya penyakit menular seperti DHF, TBC,

Cikungunya, dan ISPA 2. Terciptanya lingkungan yang sehat. Jangka Pendek 1. Masyarakat tahu tentang penyakit yang timbul karena lingkungan yang

1. Program peningkatan kesehatan lingkungan dengan cara: - Kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan 2. Beri penyuluhan serta demonstrasi mengenai cara pembuatan pupuk kompos menggunakan sampah 3. Beri penyuluhan tentang pengolahan

Seluruh warga RW 4 Dusun Krajan

Setiap hari minggu

Setiap RT

Semua mahasiswa

Warga Dusun Krajan

Jumat, 28 Oktober 2011 Jam 10.00 WIB

Gedung Serba Guna

Rudi Sukrisman

mendukung

Warga Dusun Krajan

Jumat, 28 Oktober 2011 Jam 11.00

Gedung Serba Guna

Un Sukandari Lamo

kesehatan serta

tidak sehat.

limbah

WIB

adanya kondisi 2. Masyarakat tahu lingkungan yang sehat. tidak tentang cara mencegah terhadap penyakit menular. 3. Masyarakat tahu tentang cara penyebaran penyakit menular. 4. Masyarakat tahu tentang cara menanggulangi penyakit yang berhubungan dengan akibat lingkungan yang tidak sehat. 5. Masyarakat mau menerapkan 4. Beri penyuluhan serta demonstrasi mengenai cara pembuatan pupuk kompos menggunakan kotoran kandang Warga Dusun Krajan Jumat, 28 Oktober 2011 Jam 10.00 WIB Gedung Serba Guna Meneng Handayani

perilaku hidup sehat 6. Masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup sehat

2. Resiko terjadinya gangguan sistim imun pada bayi dan balita

Jangka Panjang 1. tidak terjadi gangguan system imun

di 2. cakupan imunisasi sesuai dengan standar yang telah ditentukan

1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : - Pengkes tentang imunisasi

Dusun

Krajan

berhubungan dengan kuranganya

Semua Ibuibu yang mempunyai bayi dan balita

Senin, 24 Oktober 2011 Jam 09.00 WIB

Dirumah Kepala Dusun ( Bapak Parsunto)

Intan Pandini

pengetahuan ibu 3. meningkatnya tentang imunisa kesadaran ibu tentang pentingnya imunisasi 2. Program peningktan kesehatan bayi dan balita Semua Ibu- Setiap bulan Dirumah ibu yang minggu Bapak mempunyai pertama Haryanto bayi dan Semua mahasiswa

Jangka Pendek 1. Masyarakat mengetahui tentang imunisasi 2. Masyarakat mengetahui tentang manfaat imunisasi 3. Masyarakat mengetahui tentang dampak yang diakibatkan jika imunisasi tidak lengkap 4. Masyarakat mengetahui macam-macam imunisasi

dengan cara : Kerjasa lintas sektoral dalam kegiatan PIN, Posyandu Balita

balita

3. Resiko

1. Program peningkatan terjadinya 1. Meningkatnya pengetahuan remaja dengan gangguan kesadaran cara : pernafasan pada remaja untuk - Pengkes remaja di Dusun berhenti tentang rokok Krajan RW 04 merokok Jangka panjang Desa Nyatnyono berhubungan dengan kurangnya kesadaran pengetahuan tentang bahaya rokok 2. Tidak terjadi gangguan pernafasan pada remaja Jangka Pendek dan 1. Remaja mengetahui tentang rokok 2. Remaja mengetahui tentang bahaya merokok 3. Remaja mengetahui kandungankandungan

Semua remaja Dusun Krajan

Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 20.00 WIB

Balai Desa

Kau Imam

dalam rokok 4. Remaja mengetahui tentang akibat dari merokok bagi kesehatan 4. Resiko 1. Program peningktan gangguan 1. Tidak terjadi perkembangan motorik pada perkembangan gangguan anak dengan motorik pada perkembangan cara : anak preschool motorik pada - Kerja sama lintas sektoral di RA Hasan anak dengam RA Munadi Di RW 2. Meningkatnya Hasan IV Dusun keaktifan anak Munadi untuk mengajarkan Krajan dalam latihan senam pada berhubungan aktivitas fisik anak dengan terutama senam Jangka Panjang kurangnya Jangka Pendek Anak-anak TK RA Hasan Munadi Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 08.00 WIB TK RA Hasan Munadi Reza Pahlawan

aktifitas latihan 1. Anak fisik senam berupa mengetahui manfaat senam 2. Anak aktif

dalam mengikuti gerakan 5. Resiko Gangguan perkembangan janin berhubungan Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan perkembangan pada janin 1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : 2. Penkes tentang stimulasi pada janin 3. Demonstrasi cara melakukan stimulasi dini pada janin Semua Ibu hamil di dusun Krajan Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 15.30 WIB Di rumah Kepala Dusun ( Bpk. Parsunto) Dewi Ratna Wati

dengan kurang 2. Adanya pengetahuan mengenai stimulasi dini kesadaran dari masyarakat untuk melakukan stimulasi dini pada janin Jangka Pendek 1. Masyarakat mengetahui stimulasi dini pada janin 2. Masyarakat mengetahui

pada ibu hamil

manfaat stimulasi dini pada janin 3. Masyarakat mengetahui cara pemberian stimulasi dini janin 4. Masyarakat mengetahui dampak jika tidak diberikan stimulasi dini pada janin

6. Resiko gangguan tumbuh kembang dan bayi

Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan stimulasi dini tentang tumbuh kembang pada balita

balita di

RW IV Dusun Krajan berhubungan dengan kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengenal deteksi tumbuh kembang balita, pada

1. Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara: - Penkes tentang deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita - demonsrtasi cara melakukan pengukuran DDST

Semua ibu yang mempunyai balita

Selasa, 25 Oktober 2011 Jam 09.00 WIB

Di Rumah Kepala Dusun (Bapak Parsunto)

Ni Kadek Ely Ermawati

sikap 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pijat bayi Jangka Pendek

yang sikap yang kurang mendukung kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang

Penkes tentang pijat bayi dan demonstrasi cara melakukan pijat bayi

Semua ibu yang mempunyai bayi

Tanggal 26 oktober 2011 Jam 09.00 wib

Di Rumah kepala Dusun RW 4 (Bpk. Parsunto)

Alamsyah

kurang memadai

1. Masyarakat mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang balita. 2. Masyaraakat mengetahui tujuan dari stimulasi dini pada balita 3. Masyarakat mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur tumbuh kembang pada bayi dan balita 4. Masyarakat mengetahui procedure atau cara menstimulasi

tumbuh kembang pada bayi dan balita dengan mengunakan DDST II 5. Optimalnya pengukuran antropometri 6. Masyarakat mengetahui tentang pijat bayi 7. Masyarakat mengetahui tujuan pijat bayi 8. Masyarakat mengetahui manfaat pijat bayi 9. Masyarakat mengetahui

syarat-syarat melakukan pijat bayi 10. Masyarakat mengetahui cara-cara melakukan pijat bayi

7. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada dan RW berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sikap kurang mendukung kesehatan serta kurangnya perawatan pencegahan terhadap penyakit dan yang dewasa lansia di

Jangka Panjang 1. Tidak terjadi peningktan angka kesakitan pada dewasa dan lansia

IV 2. Berjalannya posyandu lansia secara maksimal 3. Kesehatan dewasa dan lansia dapat terjaga Jangka Pendek 1. Dewasa dan lansia mengetahui masalah kesehatannya 2. Dewasa dan lansia mau

1. Peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : - Pengkes tentang masalah yang terdapat pada dewasa dan lansia (HIPERTEN SI)

Yuda Agus Gyantoro

Semua Lansia yang terkena Hipertensi Dusun Krajan

Minggu, 23 Oktober 2011 Jam 08.00 WIB

Rumah Bapak Haryanto

Penkes tentang TBC

Seluruh warga dusun Krajan

Selasa, 25 Oktober 2011 Jam 15.00 WIB

Di rumah warga yang terkena TBC

Nilawati

- Pengadaan senam lansia pengukuran tekanan darah

Semua Lansia warga dusun krajan

Minggu, 23 Oktober 2011 Jam 08.00 wib

Di rumah Bapak Haryanto

Semua mahasiswa

melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin 3. Dewasa dan lansia mampu melakukan perawatan pada diri sendiri

8. Resiko pemenuhan nutrisi kurang

Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah 2. Meningkatkan kesadaran pada anak untuk tidak

dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah di Dusun RW berhubungan dengan kurangnya pengetahuan Krajan IV

1. Program peningkatan pengetahuan anak dengan cara : - Penkes tentang makanan sehat dan tidak sehat

Semua anak TK di RA Hasan Munadi

Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 10.00 WIB

Di TK RA Hasan Munadi

Baiq Armi Mustikasari

mengenai asupan nutrisi

mengkomsusms i makanan yang tidak sehat Jangka Pendek 1. Mampu mengetahui makanan sehat dan makanan tidak sehat 2. Anak mengetahui jenis-jenis makanan yang sehat dan makanan yang tidak sehat 3. Anak mengetahui tentang manfaat makanan sehat 4. Anak

yang baik bagi tubuh

mengetahui tentang bahaya makanan tidak sehat

BAB V EVALUASI HASIL KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW IV DUSUN KRAJAN DESA NYATNYONO

NO

KEGIATAN

WAKTU DAN TEMPAT

HASIL RESPON MASYARAKAT PENDUKUNG FAKTOR PENGHAMBAT

Program peningkatan kesehatan lingkungan dengan cara: - Kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan

Setiap hari minggu Setiap RT Pada pagi hari

Masyarakat berantusias dalam kegiatan gotong royong. Masyarakat mengatakan bahwa di dusun Krajan rutin mengadakan gotong royong setiap minggu pagi

Pengadaan tempat pembuangan sampah sementara

Jumat, 28 Oktober 2011 Jam 10.00 WIB Di Gedung Serba Guna

Masyarakat sangat mendukung untuk pembuatan tempat pembuangan sampah sementara Masyarakat mengatakan akan menyediakan tempat pembuangan sampah sementara dirumah Masyarakat sangat mendukung tentang cara pengolahan limbah rumah

1. Adanya partisipasi dan antusias warga 2. Dukungan dari kepala dusun Krajan 3. Dukungan dari warga setempat 4. Kesadaran warga untuk menciptakan lingkungan bersih dan mencegah terjadinya penyakit menular. 1. Partisipasi warga tinggi

1. Keterbatasan waktu warga dusun Krajan

1. Keterbatasan dana 2. Keterbatasan tempat

Beri penyuluhan tentang pengolahan limbah

Jumat, 28 Oktober 2011

1. Dukungan masyarakat untuk pengolahan limbah

1. Keterbatasan dana 2. Keterbatasan tempat

Jam 11.00 WIB Di Gedung Serba guna

Jumat, 28 Oktober 2011 Jam 11.00 WIB Di Gedung Serba Guna

Beri penyuluhan serta demonstrasi mengenai cara pembuatan pupuk kompos

Pengkes tentang imunisasi

Senin, 24 Oktober 2011 Jam 09.00 WIB Di Rumah Kepala

tangga Masyarakat ingin mengetahui tentang cara mengolah limbah yang baik Masyarakat tidak ingin melihat adanya pencemaran lingkungan Masyarakat ingin mencegah terjadinya penyakit menular Masyarakat sangat mendukung tentang cara pengolahan kompos Masyarakat ingin mengetahui tentang cara pembuatan kompos yang baik Masyarakat tidak ingin melihat adanya pencemaran lingkungan Masyarakat ingin mencegah terjadinya penyakit menular Masyarakat berantusias mengikuti kegiatan penyuluhan imunisasi 25% dari warga yang menghadiri penyuluhan berantusias bertanya tentang imunisasi

2. Banyak masyarakat yang ingin mengetahui tentang cara pengolahan limbah 3. Tersedianya bahanbahan yang digunakan dalm pengolahan limbah

1. Dukungan masyarakat untuk pembuatan kompos 2. Banyak masyarakat yang ingin mengetahui tentang cara pembuatan limbah 3. Tersedianya bahanbahan yang digunakan dalam pembuatan kompos

1. Keterbatasan waktu 2. Keterbatasan tempat/lahan kosong

1. Adanya partisipasi dari kader kesehatan untuk mendukung imunisasi 2. Adanya program dari pemerintah yang mendukung program imunisasi

1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi 2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi

Dusun (Bapak Parsunto)

Masyarakat mengatakan penyuluhan tentang imunisasi ini sangat bermanfaat 50% masyarakat sangat mendukung program PIN yang diprogramkan oleh pemerintah 65 % balita mendapatkan imunisasi ketika program PIN

3. Adanya polindes 4. Masyarakat ingin mencegah terjadinya penyakit pada bayi dan balita 1. Adanya partisipasi dari kader kesehatan untuk mendukung PIN 2. Adanya program dari pemerintah yang mendukung program PIN 3. Adanya polindes 4. Masyarakat ingin mencegah terjadinya penyakit pada bayi dan balita 1. Adanya kerja sama dengan karang taruna 2. Tersedianya tempat 3. Adanya dukungan dari warga 4. Adanya antusias dari remaja untuk mengetahui tips untuk berhenti merokok 1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi 2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi

Program peningktan kesehatan bayi dan balita dengan cara : - Kerjasama lintas sektoral dalam kegiatan PIN, Posyandu Balita

Setiap bulan minggu pertama di rumah Kepala Dusun (Bapak Parsunto)

Program peningkatan pengetahuan remaja dengan cara : - Penkes tentang rokok

Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 20.00 WIB Di Balai Desa

95 % remaja mengahadiri acara penyuluhan tentang merokok 87 % dari remaja yang menghadiri acara penyuluhan sangat berantusian untuk bertanya 90% dari remaja mengatakan sudah mengetahui tentang bahaya merokok tapi susah untuk berhenti

1. Keterbatasan dana 2. Keterbatasan sumber daya manusia

Program peningktan perkembangan motorik pada anak dengan cara : - Kerja sama lintas sektoral dengam RA Hasan Munadi untuk mengajarkan senam pada anak Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara : - Penkes tentang stimulasi pada janin Demonstrasi cara melakukan stimulasi dini pada janin Program peningkatan pengetahuan masyarakat dengan cara: - Penkes tentang

Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 08.00 WIB Di TK RA Hasan Munadi

merokok 98% Anak-anak mengikuti senam 52% anak aktif mengikuti gerakan senam Kepala Sekolah RA Hasan Munadi sdangat mendukung program yang diadakan dan mengatakan program ini sangat bermanfaat

1. Adanya dukungan dari kepala sekolah dan guru-guru lain di RA Hasan Munadi 2. Adanya ketersediaan waktu dan tempat 3. Keantusiasan anak untuk mengikuti senam

1. Kurangnya kekompakan anak dalam mengikuti gerakan senam 2. Kurangnya sumber daya manusia

Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 15.30 WIB Di rumah Kepala Dusun ( Bapak Parsunto) Rabu, 26 Oktober 2011 Jam 09.00 WIB Di rumah

80% dari ibu hamil mengdari penyuluhan tentang stimulasi dini pada janin 99 % ibu hamil tidak mengetahui tentang stimulasi dini pada ibu hamil 25% ibu hamil antusias untuk bertanya 90% ibu yang memiliki balita mengahadiri penyuluhan Dari 90% ibu yang hadir 25% ibu aktif bertanya Ibu balita antusian

1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya rasa ingin tahu dari ibu tentang stimulasi dini pada ibu hamil 3. Ketersediaan tempat dan waktu

1. Keterbatasan SDM 2. Keterbatasan pengetahuan ibu hamil 3. Keterbatasan dana

10

1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya rasa ingin tahu dari ibu tentang stimulasi dini tumbuh

1. Keterbatasan SDM 2. Keterbatasan pengetahuan ibu balita 3. Keterbatasan dana

stimulasi dini tumbuh kembang bayi dan balita 1.Demonsrtasi cara melakukan pengukuran DDST

Kepala Dusun ( Bapak Parsunto)

11

1.penkes tentang pijat bayi 2.demonstrasi cara melakukan pijat bayi

Kamis 27 Oktober 2011 Jam 09.00 WIB Di rumah Kepala Dusun ( Bapak Parsunto) Minggu, 23 Oktober 2011 Jam 08.00 WIB Di Rumah Bapak Haryanto

mengikuti acara penyuluhan 99 % ibu tidak mengetahui tentang stimulasi dini tumbang pada anak Ibu balita mengatakan akan mencoba mempraktekan cara pengukuran stimulasi dini tumbang dengan DDST II 87% dari ibu bayi mengdari penyuluhan tentang pijat bayi 99 % ibu tidak mengetahui tentang pijat bayi serta manfaatnya 25% I bu hamil antusias untuk bertanya

kembang balita menggunakan DDST 3. Ketersediaan tempat dan waktu

1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya rasa ingin tahu dari ibu tentang stimulasi dini tumbuh kembang balita menggunakan DDST 3. Ketersediaan tempat dan waktu 1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya dukungan dari kader kesehatan 3. Adanya dukungan dari bidan desa 4. Ketersediaan tempat dan waktu 5. Adanya rasa ingin tahu lansia tentang cara pencegahan hipertensi

1. Keterbatasan SDM 2. Keterbatasan pengetahuan ibu bayi 3. Keterbatasan dana

12

Pengkes tentang masalah yang terdapat pada dewasa dan lansia (HIPERTENSI)

65 % lansia mengahadiri acara penyuluhan tentang hipertensi 20% lansia yang menghadiri acara penyuluhan sangat berantusias untuk bertanya 40% lansia mengatakan

1. Keterbatasan SDM 2. Keterbatasan dana

13

Penkes tentang TBC

Selasa 25 Oktober 2011 Jam 15.00 WIB Dirumah Kepala Dusun (Bapak parsunto)

14 Pengadaan senam lansia pengukuran tekanan darah dan penimbangan BB Minggu, 23 Oktober 2011 Jam 08.00 WIB Dirumah Bapak Haryanto Sabtu, 29 Oktober 2011 Jam 10.00 WIB Di TK RA Hasan

15

Program peningkatan pengetahuan anak dengan cara : - Penkes tentang makanan sehat dan tidak sehat

sudah mengetahui tentang hipertensi tapi tidak tahu cara pencegahannya 89% warga menghadiri acara penyuluhan tentang TBC 45% warga yang menghadiri acara penyuluhan berantusian untuk bertanya tentang TBC 15% warga mengetahui tentang TBC namun tidak mengetahui cara pencegahan dan pengobatanya Warga mengatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat 60% lansia menghadiri acara senam dan program pengecekan tekanan darah dan penimbangan BB Lansia mengatakan sangat senang karena tersediannya program pengecekan tensi gratis 98% anak mengikuti acaraa penyuluhan Anak-anak terlihat tertarik dan antusian mengikuti acara penyuluhan Anak-anak bias menyebutkan macam-

1. Adanya dukungan dari warga 2. Adanya dukungan dari kader kesehatan 3. Ketersediaan tempat dan waktu 4. Adanya rasa ingin tahu warga tentang TBC , pengobatan serta pencegahannya

1. Keterbatsan dana 2. Keterbatasan SDM

1. Adanya dukungan dari warga dan kader-kader kesehatan 2. Keantusiasan lansia mengikuti senam lansia

1. Keterbatasan dana 2. Keterbatasan fasilitas 3. Keterbatasan SDM

1. Adanya dukungan dari warga dan kader-kader kesehatan\ 2. Adanya dukungan dari kepala sekolah RA Hasan Munadi 3. Ketersediaan waktu

1. Keterbatasan dana 2. Keterbatasan fasilitas 3. Keterbatasan SDM

Munadi

macam makanan yang tidak sehat dan sehat Anak-anak bias menyebutkan akibat dari makanan tidak sehat Kepala sekolah RA hasan Munadi mengatkana bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat

dan tempat

BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 04 DI DUSUN KRAJAN DESA NYATNYONO Masalah Kesehatan 1. Resiko Tujuan Kegiatan 1. Program peningkatan kesehatan lingkungan dengan cara: - Kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan - Pengadaan tempat pembuangan sampah sementara 2. Simulasi tentang cara pengolahan limbah Sasaran Waktu Penanggung Jawab Dana

Jangka Panjang 1. Tidak terjadinya timbulnya penyakit menular seperti DHF, TBC, penyakit Cikungunya, dan ISPA menular (Diare, 2. Terciptanya lingkungan yang TBC, DHF, sehat. Jangka Pendek ISPA, 1. Masyarakat tahu tentang penyakit Cikungunya, yang timbul karena lingkungan yang dll) tidak sehat. 2. Masyarakat tahu berhubungan tentang cara mencegah terhadap dengan kurang penyakit menular. 3. Masyarakat tahu pengetahuan tentang cara penyebaran penyakit tentang menular. 4. Masyarakat tahu lingkungan tentang cara menanggulangi

Seluruh Setiap hari warga RW 4 minggu Dusun Krajan Jumat, 04 Warga November Dusun 2011 Krajan Jam 10.00 WIB Warga Dusun Jumat, 04 Krajan November 2011 Jam 11.00 WIB

Semua mahasiswa

Rudi Sukrisman

Un Sukandari Lamo

3. Melihat hasil dari Warga pengolahan dari Dusun pembuatan kompos Krajan

Jumat, 28 Meneng November Handayani 2011 Jam 10.00

sehat,

penyakit yang berhubungan dengan yang kurang akibat lingkungan yang tidak sehat. mendukung 5. Masyarakat mau menerapkan kesehatan serta perilaku hidup sehat 6. Masyarakat mampu adanya kondisi menerapkan perilaku hidup sehat lingkungan yang tidak sehat. 2. Resiko Jangka Panjang 1. tidak terjadi terjadinya gangguan system imun gangguan 2. cakupan imunisasi sesuai dengan sistim imun standar yang telah ditentukan pada bayi dan 3. meningkatnya kesadaran ibu balita di Dusun tentang pentingnya imunisasi Krajan Jangka Pendek 1. Masyarakat berhubungan mengetahui tentang imunisasi dengan 2. Masyarakat mengetahui tentang manfaat imunisasi

sikap

WIB

3. Ikut serta dalam Semua Ibu- Selasa, 22 Intan ibu yang November Pandini program 2011 posyandu balita mempunyai bayi dan Jam 09.00 balita WIB

kuranganya

3. Masyarakat mengetahui tentang pengetahuan dampak yang diakibatkan jika ibu tentang imunisasi tidak lengkap imunisa 4. Masyarakat mengetahui macammacam imunisasi

3.Resiko terjadinya Jangka Panjang 1. Meningkatnya gangguan kesadaran remaja untuk berhenti pernafasan pada merokok remaja di Dusun 2. Tidak terjadi gangguan pernafasan pada Krajan RW 04 remaja Desa Nyatnyono Jangka Pendek 1. Remaja berhubungan mengetahui tentang rokok dengan kurangnya 3. Remaja mengetahui tentang bahaya

1. Pemantauan dan penyediaan tempat kosultasi bagi remaja

Semua remaja Dusun Krajan

Minggu, 06 Kau Imam November 2011 Jam 20.00 WIB

kesadaran pengetahuan tentang rokok

dan

bahaya

merokok 4. Remaja mengetahui kandungankandungan dalam rokok 5. Remaja mengetahui tentang akibat dari merokok bagi kesehatan

4.Resiko gangguan Jangka Panjang 1. Tidak terjadi perkembangan gangguan perkembangan motorik pada motorik pada anak anak preschool di 2. Meningkatnya keaktifan anak RA Hasan dalam latihan Munadi Di RW aktivitas fisik terutama senam IV Dusun Krajan Jangka Pendek berhubungan 1. Anak mengetahui manfaat senam dengan 2. Anak aktif dalam mengikuti gerakan kurangnya

1. Kerja sama lintas sektoral dengam RA Hasan Munadi untuk ikut serta dalam latihan senam pada anak

Anak-anak TK RA Hasan Munadi

Sabtu, 05 Reza November Pahlawan 2011 Jam 08.00 WIB

aktifitas fisik senam

latihan berupa

5.Resiko Gangguan Jangka Panjang 1. Tidak terjadi perkembangan gangguan perkembangan pada janin berhubungan janin dengan kurang 2. Adanya kesadaran dari masyarakat untuk melakukan pengetahuan stimulasi dini pada mengenai stimulasi janin dini pada ibu hamil Jangka Pendek 1. Masyarakat mengetahui stimulasi dini pada janin 2. Masyarakat mengetahui manfaat stimulasi dini pada janin 3. Masyarakat mengetahui cara pemberian stimulasi dini

1. Pemantauan pada ibu hamil

Semua Ibu Jumat, 04 Dewi Ratna hamil di Desember Wati dusun Krajan 2011 Jam 15.30 WIB

6.Resiko gangguan tumbuh kembang

bayi dan balita di RW Krajan berhubungan dengan kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengenal tumbuh deteksi IV Dusun

janin 4. Masyarakat mengetahui dampak jika tidak diberikan stimulasi dini pada janin Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan stimulasi dini tentang tumbuh kembang pada balita 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pijat bayi

1. Melakukan pemantauan tentang cara mengukur stimulasi tumbang pada balitra dengan DDST II

Semua ibu yang mempunyai balita

Selasa, 01 Ni Kadek Desember Ely 2011 Ermawati Jam 10.00 WIB

Jangka Pendek kembang 1. Masyarakat mengetahui tentang pada balita, sikap deteksi dini tumbuh kembang balita. 2. Masyaraakat

yang sikap yang kurang mendukung kesehatan, pelayanan kesehatan yang 4. dan 3.

kurang memadai

5.

6.

7.

8.

mengetahui tujuan dari stimulasi dini pada balita Masyarakat mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur tumbuh kembang pada bayi dan balita Masyarakat mengetahui procedure atau cara menstimulasi tumbuh kembang pada bayi dan balita dengan mengunakan DDST II Optimalnya pengukuran antropometri Masyarakat mengetahui tentang pijat bayi Masyarakat mengetahui tujuan pijat bayi Masyarakat mengetahui manfaat

pijat bayi 9. Masyarakat mengetahui syaratsyarat melakukan pijat bayi 10. Masyarakat mengetahui caracara melakukan pijat bayi 7.Resiko terjadinya Jangka Panjang 1. Tidak terjadi peningkatan angka peningktan angka kesakitan pada kesakitan pada dewasa dan lansia 2. Berjalannya dewasa dan lansia posyandu lansia secara maksimal di RW IV 3. Kesehatan dewasa berhubungan dan lansia dapat terjaga dengan kurangnya Jangka Pendek pengetahuan sikap 1. Dewasa dan lansia mengetahui masalah yang kurang kesehatannya 2. Dewasa dan lansia mendukung mau melakukan pemeriksaan kesehatan serta kesehatan secara 1. Ikut serta dalam kegiatan posyandu lansia dan memantau tekanan darah Semua Lansia yang terkena Hipertensi Dusun Krajan Minggu, 27 Yuda Agus Nov2ember Gyantoro 011 Jam 08.00 WIB

2. Penkes tentang modifikasi lingkungan secara sederhana untuk menciptakan tumah dan lingkungan sehat untuk mencegah terjadinya TBC

Warga yang terkena TBC berserta keluarganya

31 Oktober Nilawati 2011 Jam 14.00 WIB

kurangnya perawatan pencegahan

rutin 3. Dewasa dan lansia dan mampu melakukan perawatan pada diri sendiri

terhadap penyakit 8.Resiko pemenuhan nutrisi kurang kebutuhan pada anak dari tubuh usia Jangka Panjang 1. Tidak terjadi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak usia sekolah 2. Meningkatkan kesadaran pada anak untuk tidak mengkomsusmsi makanan yang tidak sehat 1. Mengajarkan cara menggosok gigi yang baik dan benar Semua anak Sabtu, 05 Baiq Armi TK di RA November Mustikasari Hasan 2011 Munadi Jam 10.00 WIB

sekolah di Dusun Krajan RW IV

berhubungan dengan kurangnya

Jangka Pendek 1. Mampu mengetahui pengetahuan makanan sehat dan makanan tidak mengenai asupan sehat nutrisi yang baik 2. Anak mengetahui jenis-jenis makanan yang sehat dan

bagi tubuh

makanan yang tidak sehat 3. Anak mengetahui tentang manfaat makanan sehat 4. Anak mengetahui tentang bahaya makanan tidak sehat

Anda mungkin juga menyukai