Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immuno Defisiensi Virus (HIV). Seseorang yang terinfeksi virus ini akan menderita AIDS sering

disebut

dengan

DHA atau

singkatan penyakit

dari

orang

yang

hidup

dengan akibat

HIV!AIDS. "enderita infeksi HIV dinyatakan sebagai penderita AIDS ketika menunjukkan gejala tertentu yang merupakan penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan virus HIV atau menunjukkan jumlah #D $ % &''!mm((Depkes )I* &''+). Saat ini AIDS dijumpai hampir semua ,egara dan merupakan suatu pendemidi seluruh dunia. .umlah kasus HIV!AIDS dari tahun ke tahun diseluruh bagian dunia terus meningkat* tidak ada ,egara yang tidak terkena dampak penyakit ini. Sub Sahara Afrika masih menjadi /ilayah dengan prevalensi HIV yang tertinggi. Diperkirakan 0*12 diantara orang de/asa di/ilayah tersebut mengidap HIV( Sylvia 3. 4ilson* &''15&&$). "revalensi HIV!AIDS di Indonesia se-ara umum memang masih rendah* tetapi Indonesia telah digolongkan sebagai ,egara dengan tingkat epidemiyang terkonsentrasi yaitu adanya prevalensi lebih dari 12 pada sub populasi tertentu misalnya penjaja seks dan penyalahgunaan ,A"6A. (,arkotika* "sikotropika* dan 6at adiktif lainnya). 7asus AIDS pertama di Indonesia dilaporkan di 8ali pada bulan april 9:;0 yaitu seorang /isata/an 8elanda yang meninggal di )S<". Sanglah Denpasar* dan sampai akhir tahun &''( jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak $':9* namun jumlah kasus sesungguhnya diperkirakan telah men-apai :'.'''(Depkes )I* &''(). =akta baru pada tahun &''& menunjukkan bah/a penularan infeksi HIV!AIDS juga meluas ke rumah tangga* di beberapa /ilayah di .akarta dilaporkan bah/a sekitar (2 dari 1'' ibu hamil yang di test se-ara sukarela dalam kegiatan V#> (Voluntary #onseling and >esting) sudah terinfeksi tes darah

HIV. Diperkirakan orang yang ra/an tertular HIV di Indonesia antara

&

9( juta sampai &' juta orang* sedangkan jumlah orang dengan HIV!AIDS diperkirakan 9('.''' atau antara orang DHA :'.'''? (7omisi

"enanggulangan AIDS* &''&) "emahaman tentang HIV!AIDS di Indonesia dapat diikuti se-ara lebih mendalam melalui hasil pengamatan maupun survailan HIV!AIDS yang telah dilakukan ada kelompok penduduk dengan resiko tertular yang berbeda?beda seperti pada pekerja seks* narapidana* donor darah* ibu hamil* pengguna narkotika suntik (ID<!Intravena Drug <ser)* dimana penularan se-ara -epat terjadi karena pemakaian jarum suntik bersama. "ara penyalahguna ,A"6A suntik ini dapat pula menulari pasangan seksualnya. Dikalangan pengguna ,A"6A suntik infeksi HIV berkisar antara 1'2 sampai :'2. De/asa ini masalah infeksi HIV tidak hanya berkaitan erat dengan hubungan seks yang tidak aman tapi amat erat hubunganya dengan pengguna ,A"6A suntik (Depkes )I* &''0). Ditemukannya kasus AIDS pertama kali pada tahun 9:;0 sampai dengan (9 desember &''+ jumlah kumulatif pengidap infeksi HIV!AIDS yang dilaporkan men-apai 9(.$&$ kasus terdiri dari 1.&(' orang dengan HIV positif belum menunjukan gejala AIDS dan ;.9:$ orang yang sudah menunjukkan gejala AIDS* diantara kasus AIDS yang dilaporkan tersebut ++'$ (;&2) kasus adalah berjenis kelamin laki?laki* 9.1&: (9+2) kasus perempuan dan +9 (&2) tidak diketahui jenis kelaminnya. 7asus AIDS terbanyak dilaporkan dari propinsi D7I .akarta disusul "apua* .a/a 8arat* .a/a >imur dan 7alimantan barat. 7asus AIDS tertinggi yaitu dlaporkan propinsi "apua baru disusul D7I .akarta* 7alimantan 8arat* 8ali* Irian .aya 8arat dan 8angka 8elitung. .umlah kasus yang meninggal sampai akhir Desembar &''+ sebanyak 9.;09 orang* terbanyak dilaporkan di D7I .akarta ($&')* .a/a >imur (&1;)* "apua (&&9)* .a/a 8arat (9(;)* .a/a >engah (9(;) dan 7alimantan 8arat (9'+) (Depkes )I* &''0). "asien HIV!AIDS pada umumnya mengalami harga diri rendah* oleh karena itu salah satu -ara untuk menambah kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri di )uang >eratai )S<". =atma/ati .akarta adalah program

konseling. "rogram ini sangat bermanfaat karena sebagai upaya

untuk mengetahui apakah ada peningkatan harga diri atau belum setelah dilakukan dibentuk pasien kebutuhan konseling. agar "elayanan konseling HIV!AIDS dengan tujuan dapat dan mengekspresikan memberikan

dukungan emosional agar mau mengungkapkan masalahnya yang akan menjadi fo-us perhatian konselor sehinggga dapat menambah kemampuan pasien meningkatkan harga dirinya* serta memperluas hubungan dengan masyarakat dan mempertahankan hubungan sosial sehingga pasien dapat bersosialisasi dan merasa diterima dan dihargai sehingga dapat meningkatkan harga dirinya dan diharapkan akan mempengaruhi reaksi masyarakat untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap pasien HIV!AIDS. @aporan medi-al re-ord tahun &'9' jumlah pasien HIV!AIDS yang dira/at di )S<". =atma/ati .akarta sebanyak &:; orang Anggrek* )uang >eratai lantai $*1 dan +. Aelihat tingginya prevalensi diatas* maka masalah HIV!AIDS bukan hanya masalah medis dari penyakit menular semata* tetapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat luas* sehingga penanganannya harus berdasarkan pendekatan kesehatan melalui pen-egahan primer* sekunder dan tersier* dimana salah satu upaya tersebut adalah melalui konseling* dengan adanya konseling akan menambah kemampuan pasien HIV!AIDS dalam menigkatkan harga diri(Depkes )I* &''() Adapun yang telah dilakukan konseling di )uang >eratai )S<" =atma/ati .akarta tahun &'9' sebanyak &'; orang* terdiri dari 9&0 orang berjenis kelamin laki?laki dan ;9 orang berjenis kelamin perempuan* dimana konseling ini dilakukan oleh bagian "sikolog dan Dokter sebagai konselor untuk menjembatani testing HIV dan kelanjutan pengobatan DHA. "enelitian terdahulu yang dilakukan Sudartik (&'':) yang berjudul "engaruh 7onseling >erhadap "eningkatan Harga Diri "ada "asien HIV!AIDS di ruang "avilian anggrek )S<" =atma/ati dari 9' orang responden yang dilakukan konseling didapatkan hasil* sebelum dilakukan konseling nilai rata?rata &&*+' . , yang dira/at di "aviliun

sedangkan setelah dilakukan konseling didapatkan nilai rata?rata &:*:' yang artinya terjadi peningkatan harga diri pada pasien HIV!AIDS. Hal ini seperti yang diungkapkan pada teori

S/anburg (9::') konseling dapat berpengaruh terhadap

kemampuan pasien HIV!AIDS dalam dirinya. "eningkatan harga diri pada pasien HIV!AIDS mempunyai peranan penting dalam proses pera/atan seperti yang diungkapkan oleh Stuart dan Sundeen self estem (harga diri) adalah perilaku tentang nilai individu meningkatkan harga

menganalisa kesesuaian perilaku dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri tanpa syarat sehingga diharapkan pasien HIV!AIDS dengan harga diri yang tinggi dapat berpengaruh terhadap penerimaan diri tentang kondisinya tanpa syarat. .ika dilihat dari penjelasan diatas permasalahan ini sangat menarik untuk diteliti. leh karena itu peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh konseling terhadap kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri di )uang >eratai )S<". =atma/ati .akarta.

8. Perumusan Masalah
Data medi-al re-ord tahun &'9' jumlah pasien HIV!AIDS yang dira/at di )uang >eratai )S<" =atma/ati yang dilakukan konseling &'; orang terdiri dari 9&0 orang berjenis kelamin laki?laki dan ;9 orang berjenis kelamin perempuan* dimana konseling ini dilakukan oleh bagian psikolog dan dokter sebagai konselor untuk menjembatani testing HIV dan kelanjutan pengobatan DHA. Dari hasil observasi ditemukan masih banyak pasien HIV!AIDS yang belum memahami tentang penyakitnya sehingga membuat pasien merasa putus asa* rendah diri dan merasa penyakitnya tidak sembuh?sembuh. Setelah diberikan penjelasan tentang penyakitnya dan manfaat dari konseling tidak ada kelanjutan untuk mengatasi efek samping dari masalah pasien terutama yang menyangkut pada penurunan konsep diri dan support yang kurang dari keluarga sehingga pada akhirnya banyak pasien yang pulang paksa

8erdasarkan data tersebut diatas maka penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh konseling terhadap kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri.

#.

Tujuan Penelitian

9.

>ujuan <mum "enelitian ini bertujuan untuk mengetahui konseling kemampuan HIV!AIDS pengaruh terhadap pasien meningkatkan

harga diri di )uang >eratai )S<". =atma/ati .akarta

&.

>ujuan 7husus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain 5

a.

Diketahui karakteristik responden (<sia* pendidikan dan jenis

kelamin)

b. -.

Diketahui kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri

sebelum dilakukan konseling Diketahui kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri

setelah dilakukan konseling

d. e.

Diketahui selisih perbedaan antara sebelum dan setelah dilakukan

konseling. Diketahui adanya hubungan usia terhadap kemampuan pasien

HIV!AIDS meningkatkan harga diri setelah dilakukan konseling

f.

Diketahui adanya hubungantingkatpendidikan terhadap

kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri setelah dilakukan konseling

g.

Diketahui adanya hubungan jenis kelamin terhadap

kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri setelah dilakukan konseling

D. Manfaat Penelitian 9. Aanfaat 8agi "rofesi 7epera/atan


Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau tambahan informasi bagi pera/at untuk meningkatkan perannya dalam pemberian konseling terhadap kemampuan pasien HIV!AIDS

meningkatkan harga diri

&.

Aanfaat 8agi )umah Sakit "enelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi rumah sakit terkait dalam kebijakan? dengan menentukan kebijakan

adanya konseling maka akan dapat menambah kemampuan pasien meningkatkan harga diri

(.

Aanfaat 8agi Institusi "endidikan 7arena )S<". =atma/ati sebagai lahan!/ahana prekatek mahasis/a kepera/atan* dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan akan pentingnya konseling terhadap kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri.

$.

Aanfaat bagi "asien Dengan konseling dapat menambah kemampuan pasien HIV!AIDS meningkatkan harga diri. .

Anda mungkin juga menyukai