Penyakit crohn
gastrointestinal
Gejala dalam mulut Ulserasi mulut Pembengkakan dibibir dan pipi yang bersifat rekuren dan persisten
Tanda dalam mulut Aftosa rongga mulut yang bersifat rekuren Pembengkakan diffuse pada pipi, bibir, dan gusi Hyperplasia mukosa menyebabkan terjadinya serpihan mukosa ataupun
tampilan mukosa seperti batu kora berjajar (cobblestone appearance). Ulserasi linear yang berukuran besar dan tepi tidak beraturan. Biasanya
ditemukan didaerah vestibulum Crohn. Sindrom Melkersoon-Rosenthal (kumpulan saraf wajah, pembengkakan wajah Gingivitis hiperplastik kronis yang bersifat eritematous Piostomatitis vegetans (abses intraepitel). Jarang ditemukan pada penyakit
Radiologi
gastrointestinal
yang
tepat
dapat
menunjukkan
aadanya
penyempitan di ileum Biopsi mukosa mulut dapat menunjukkan adanya granuloma bukan perkijuan
dan limfoedema Kolonoskopi atau sigmoidoskopi dan enema barium Biopsi mukosa rectum Tes hematologi, misalnya kadar fe dalm serum, B12 dan asam folat dapat
Riwayat gejala Tanda Pembengkakan tepi gusi disertai ulserasi dan perdarahan gusi Anemia Gigi goyang Tualng periodontal hilang Gusi membengkak dan berdarah Gigi goyang akibat gangguan produksi kolagen Rasa sakit di tulang Asupan dalam diet tidak cukup
N.B. walaupun jarang, perubahan pada gingival mirip dengan yang ditemukan pada leukemia Tes diagnostic
darah.
Pemeriksaan hematologi khusus, misalnya leukosit, konsentrasi asam askorbat Radiografi jenis bite-wing atau OPT digunakan untuk menentukan keadaan
Riwayat Wanita usia subur yang aktif secara seksual yang tidak mendapat menstruasi
Gejala dalam mulut Pembengkakan dan perdarahan gusi (pregnancy gingivitis) Pembengkakan terbatas pada gingival (epulis gingival )yang berdarah bila
terkena sikat gigi. Pembengkakan lunak digusi yang mudah berdarah (kadang spontan)dan dapat
disertai rasa sakit karena ulserasi yang terjadi spontan dipermukaan lesi Tanda dalam mulut Pembengkakan digusi berwarna merah/ungu, lebih sering ditemukan diregio
anterior Secara histologist mirip dengan granuloma piogenik yang dapat terjadfi
dilokasi lain , seperti lidah dan mukosa labial selain gingival Biasanya akan menghilang setelah melahirkan
Gingivitis marginalis Gusi berdarah saat dilakukan pemeriksaan dengan probe. Epulis gravidarum terlihat sebagai pembengkakan eritematosa pada gingival,
biasanya melibatkan papila interdental, dapat ditemukan dibagaianbukal maupun lingual Merupakan inflamasi gingival yang berlebihan bila melihat kesehatan mulut
sama sekali selam kehamilan, tetapi pada beberapa wanita ilserasi justru makin parah. Tes Tes kehamilan Pemeriksaan radiografi dan segala macam obat-obatan harus dihindari bila
memungkin, teruta selam trimester pertama. 2. Granuloma piogenik Pembengkakan pada pembuluh darah yang secara histologist mirip dengan
epulis gravidarum Granuloma piogenik awalnya disangka terjadi akibat reaksi terhadap
mikroorganisme piogenik seperti yang terjadi dikulit walaupun tidak seperti itu, namun namanya sudah terlanjur melekat. 3. Gejala Merupakan pembengkakan pada gusi, biasanya tidak ada rasa sakit Epulis fibromatosa
Catatan : pedunculated= bertangkai, sessile=dasarnya lebar Warnanya lesi sama dengan gusi disekitarnya Dapat terjadi ulserasi dipermukaan akibat trauma lokal
Riwayat Suatu penyakit dengan deposit bahan protein eosinofil ekstraselluler, yang
memiliki cirri struktur fiblilar di bawah mikroskop electron a. Amiloidosis sistemik primer
Riwayat Gejala Tanda Rasa sakit akibat ulserasi mulut Gusi membengkak dan cenderung berdarah, akibat defisiensi factor IX dan X Mulut kering Jarang Priia lebih banayk terkena dari pada wanita Penyakit ini biasanya terjadi pada pasien diakhir usia 60an atau awal 70an Dapat menimbulkan kematian bila ginjal dan jantung terlibat Angka kesintasan rerata hanya 12 bulan setelah diagnosis
Makroglosia (lidah terasa kenyal, dapat mengganggu fungsi bicara) Pembengkakan gingival Xerostomia Petekie dalam mulut Ekimosis dalam mulut Bula pada lidah yang akan cepat pecah dan meninggalkan ulserasi Lesi berupa macula atau papula
b.
Riwayat Dikaitkan dengan atau terjadi akibat adanya kelainan berupa arthritis
rheumatoid, penyakit Crohn, dan koilitis ulseratif Infeksi, misalnya tuberculosis dan bronklektasis Penyakit dermatologi, misalnya psoriasis Neoplasia, misalnya Hodgkin dan Karsinoma Ginjal
Gambaran Klinis Dapat melibatkan berbagai organ, seperti jantung, limpa, ginjal, dan
kelenjar adrenal Gejala dan tanda dalam mulut hanya ditemukan pada bentuk primer Prognosis untuk amiloidosis sekunder juga buruk, 50% pasien
amiloidosis yang mengalami komplikasi penyakit reumatik bertahan kurang dari 5 tahun
Tes Diagnostik Biopsi, biasanya rectal Biopsi gingival juga pernah dilakukan Tes serologi untuk pasien amiloid yang berkaitan dengan myeloma Scanning pada tulang Echocardiography
Bengkak pada lidah 1. Hemangioma Merupakan kelainan perkembangan pembuluh darah. Sudah ada sejak lahir
ayau awal masa kanak-kanak. Gejala Tanda Pembengkakan datar atau berupa nodul berwarna merah/keunguan yang akan Tidak ada gejala, kecuali bila terkena trauma sehingga terjadi perdarahan luas Ditemukan pada anak-anak usia muda
memucat bila ditekan Dapat ditemukan pada bibir, lidah, mukosa bukal, pipi dan palatum
pada ukuran rongga vaskuler yang ada Dapat melibatkann otot dan tulang
N.B : sangat penting untuk memastikan tulang rahang tidak terlibat(dengan menggunakan pemeriksaan radiografi dan angiografi), sebelum melakukan ekstraksi gigi, sebeb dapat menimbulkan perdarahan hebat. Rujuk bila ada keraguan 2. Gejala besar Tanda Bibi atau lidah membengkak Pembengkakan bias lunak, licin atau nodular Lidah membesar (makroglosia) Bibir membesar(makrocheilia) Bila ada trauma dan perdarahan kedalam rongga limfatik, lesi akan bertambah Limfangioma Pembengkakan pembuluh limfe akibat kelainan perkembangan. Lebih jarang ditemukan dibandingkan hemangioma Ditemukan saat lahir atau diawal masa kanak-kanak Region yang paling sering terkena adalah lidah dan bibir
Bengkak pada bibir Angiodema Angioedema merupakan reaksi alergi yang diperantarai IgE karena obatobatan atau makanan seperti kacang-kacangan dan kerang-kerangan. Substansi ini
bertindak sebagai antigen yang menyebabkan produksi IgE. Angioedema herediter menghasilkan perubahan klinis yang serupa tetapi melalui mekanisme yang berbeda. Angiodema yang didapat maupun yang herediter terlihat lunak, disfus, pembengkakan tanpa rasa sakit, biasanya terdapat pada bibir, leher dan wajah. Tidak terdapat perubahan warna, secara umum menghilang secara 1-2 hari dan dapat berulang kembali pada waktu kemudian. Anehnya trauma minor juga dapat menyebabkan pembengkakan. Perawatan emergensi diperlukan jika proses dapat memicu kesukaran pernafasan karena keterlibatan laring dan glottis. Anti histamine dan kortikosteroid digunakan untuk alergi bentuk ini.
a.
Herediter
Riwayat Biasanya diturunkan sebagai sifat autosomal dominan Kemungkinan ada riwayat penyakiyt yang sama dalam keluarga Disebabkan oleh defisiensi C1 esterase inhibitor dan ketidaknormalan system
komplemen Dapat diawali dari sebuah trauma , misalnya saat ekstraksi gigi Beberapa serangan mengikuti injeksi obat anastesi lokal atau karena stress
akibat emosi Sebelumnya memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi. Sekarang dapat
dicegah dengan meminum anabolik steroid stanazolol setiap hari dan pemberian C1 esterase inhibitor sebelum perawatan gigi Gejala
b.
Keluhan gastrointestinal mendahului sakit perut, diare, mual dan muntah Kesulitan bernafas akibat udema pada glottis Pembengkakan wajah Allergic angio-edema
Riwayat Kemungkinana ada riwayat alergi masa lalu (misalnya terhadap protein dalam
telur), tapi tidak untuk semua kasus Obat-obatan yang dapat menimbulkan angioedema termasuk penisislin dan
antibiotic lainnya, aspirin, obat anti inflamsi non steroid (NSAID), pimozide dan kodein Angioedema juga terjadi setelah penggunaan isolator karet (rubber dam) dan
ethylene imine dalam scutan Gejala Pembengkakan pada wjah bibir dan lidah Sering kali disertai rasa gatal Walaupun kesulitan bernafas akibat obstruksi saluran nafas lebih umum Dapat dikaitkan dengan anafilaksis
terjadi pada angio-edema herediter, bila pembnegkakan menjalar ke glottis, dapat menyebabkan kondisi darurat yang menimbulkan kematian.