Anda di halaman 1dari 3

Apabila tekanan mengenai arus kas untuk tahun tahun selanjutnya tidak berubah, tetapi jumlah penerimaan ditahun

pertama berbeda dari taksiran semula. Arus kas pada akhir tahun pertama Nilai kapitalisasi pada akhir tahun pertama untuk arus tahun Kedua sampai dengan kelima Nilai perusahaan pada akhir tahun pertama Nilai kapitalisasi pada awal tahun Income tahun pertama Income Rp.93 ini terdiri dari: Subjective profit yang diharapkan Kenaikan arus kas yang sebenarnya dibandingkan Dengan taksiran semula Total Income Rp. 30 93 Rp. 63 1.224 1.354 1.261 93 Rp. 130

Dari uraian yang menggunakan contoh- contoh di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep income ini meliputi : (1) Tingkat bunga subjektif yang dikalikan dengan nilai kapitalisasi perusahaan.Perhatikan bahwa bagian income ini merupakan fungsi daripada waktu, tingkat bunga discount, dan taksiran menggenai arus kas dikemudian hari. Taksiran mengenai arus kas ini dapat dipengaruhi baik oleh produksi dan penjualan sekarang, maupun oleh produksi dan penjualan dimasa yang akan datang. (2) Perubahan- perubahan dalam taksiran arus kas yang timbul dari perubahan terhadap efisiensi manajemen atau harapan harapan mengenai keadaan ekonomi. (3) Perbedaan antara kas yang sebenarnya tersedia dengan ditaksir dapat terjadi karena adanya windfall gain/losses yang diakibatkan oleh faktor faktor ekstern maupun kesalahan dalam membuat taksiran semula. Praktek praktek akuntansi yang konvensional mengakui beberapa gagasan tersebut diatas, tetapi juga menolak sebagian besar diantaranya.Dalam beberapa kedaan, misalnnya pengakuan bunga atas investment, konsep accrual mensyaratkan pelaporan incomehanya atas dasar lewatnya watu saja. Penerimaan kas diatas jumlah yang ditaksir atau diharapkan secara tradisional dimasukkan dalam ordinary income atau diklasifikasikan sebagai extraordinary losses. Namun demikian praktek praktek akuntansi tidaklah mensyaratkan bahwa kas sudah betul betul diterima ; perubahan dalam antisipasi daripada arus kas dapat dicatat apabila emungkinan diterimanya sudah cukup pasti dan jumlahnya veriable, misalnya dalam hal asset dijual dengan kontrak yang menyangkut pembayaran pembayaran dikemudian hari.

Meskipun sebagai konsep ekonomi, capitalization juga lemah secara konseptual karena : 1. Harapan harapan mengenai arus kas dikemudian hari tidak dapat dikonversikan dalam nilai nilai tunggal (single value) atau certain equivalen tanpa mengetahui preferensi risiko dari pemakai informasi : adjustment untuk menampung risiko dalam penentuan tingkat diskonto yang subjektif sebenarnya keliru. 2. Penekanan diberikan kepada faktor waktu dan arus kas yang diharapkan dan mengabaikan semua peristiwa atau keadaan ekonomi lainnya. 3. Pengukuran income ini tidak membedakan apakah income tersebut merupakan hasil tindakan tindakan menejemen atau sekedar karena faktor kebetulan;pengukuran ini tidak memberikan informasi untuk menilai efiiensi manajemen. 4. Nilai perusahaan ditentukan dengan menghitung present value dari arus kas dikemudian hari sampai waktu tak terhingga, padahal banyak dari arus kas ini tidak ada hubungannya dengan kegiatan sekarang atau kegiatan masa lalu. 5. Kelemahan utama lain, Untuk menghitung income sekarang kita harus mereka reka berapa besarnya arus kas dikemudian hari.Apabila kita menghadapi dunia yang penuh dengan kepastian, maka tidak ada gunanya menghitung income sekarang 6. Dalam dunia yang penuh ketidakpstian,harapan harapan mengenai arus kas dikemudian hari banyak tergantung dari sikap pesimistis atau optimis pada saat tersebut . Market Valuation Dalam konsep capitalization diatas akuntan dibebani tugas menaksir arus kas dikemudian hari. Dengan konsep market valuation of the firm, penentuan yang subjektif ini diganti dengan pengunaan data pasar. Dalam hal ini nilai perusahaan pada awal dan akhir tahun merupakan perkalian jumlah saham yang beredar dengan harga pasar pada awal dan akhir tahun. Keuntungan dari cara ini adalah bahwa harga pasar saham saham dapat diamati secaraobjektif. Jadi ini berbeda dengan konsep capitalization dimana penentuan arus kas maupun tingkat discount bersifat bersifat subjektif. Current Cash Equivalent Alternatif lain untuk menilai perusahaan pada awal dan akhir tahun adalah mengukur assets berdasarkan current cash equivlent(CCE). CEE ini dapat didefenisikan sebagai harga jual atau realizable price dari assets yang dipunyai perusahaan. Dengan menghitung net assets perusahaan pada awal tahn berdasarkan CCE dan menguranginya dari net assets pada akhir tahun, juga berdasarkan CCE, dan dengan memperhatikan capital transction, maka income untuk tahun yangbersankutan dapat dihitung. Historical Input Prices Sering sering dianggap bahwa konsep wealth maintenance terwujud dalam pemakaian input prices atau harga beli, baik yang merupakan historical cost maupun yang current cost. Namun demikian, apabila kita mengkaji lebih dalam, konsep input prices tidak mempunyai real-world intepretation karena ketergantungannya pada alokasi depreciation dan concept of relization. Apabila tidak ada perubahan-perubahan harga,maka capital yang benar-benar ditanamkan akan dapat dipertahankan apabila assets pada akhir periode adalah sama

dengan assets pada awal tahun. Income tercermin dari naiknya nilai nilai ini setelh memperhitungkan capital transactionpembeyaran dividen. Income ini terjadi karena konversi dan input prices ke market values lewat proses penjualan atau pertukaran. Current Input Prices Apabila inputs dinyatakan dalam current values maka income juga akan meliputi capital gains atau capital loses karena perubahan harga, tanpa memperhatikan apakah gains atau loses tersebu sudah atau belum direalisasi lewat penjualan atau pertukaran. Ini berarti bahwa income juga meliputigains atauloses karena menahan suatu assets disamping normal operating profit. Maintenance of Constant Purchasing Power Salah satu argumen dari para ahli ekonomi adalah bahwa income harus diukur berdasarkan keadaan nyatanya dan bukan dalam berarti mempertahankan nilai nilai uang. Apabila terjadi perubahan perubahan dalam tingkat bunga harga umum maka pengukuran income dalam bentuk satuan uang akan menghasilkan pengukuran yang tidak menunjukkan perubahan dalam modal sebenarnya. Income sebagai Pengukuran Efisiensi Operasi perusahaan yang efisiensi akan mempengaruhi arus dividen masa kini maupun pemakaian modal yang ditanam yang akan memberikan dividen dikemudian hari. Oleh karena itu para equity holders khususnya pemegang saham akan menaruh perhatian kepada efisiensi manajemen. Pemegang saham yang sekarng ada akan berusaha agar menejemen yang sekarang bekerja secara efisien,misalnya dengan memberikan bonus untuk hsil kerja yang efisien, atau mencari menejemen baru apabila menejemn lama tidak bekerja secara efisien. Efisiensi mempunyai arti yang nyata, paling tidak dalam konsep. Salah satu interpretasi dari efisiensi adalah kemampuan menghasilkan output secara maksimum. Relatif terhadap sejumlah resourches tertentu atau suatu output yang konstan dengan pemakaian resourches secara optimum untuk memenuhi permintaan tertentu denga harga tertentu sehingga menghsilkan masimum return bagi pemilik perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai