II. CAKUPAN KOMPETENSI LABORATORIUM Mahasiswa mampu dan terampil mengkaji, patofisiologi klinik dan patofisiologi terapan Fisioterapi, merumuskan dan melaksanakan proses Fisioterapi, mengevaluasi dan mengembangkan pelayanan fisioterapi pada gangguan aktivitas fungsional, rekreasi dan pemeliharaan diri.
No 1 1
Pelaksanaan 5 Osteoartritis adalah penyakit yang menyerang sendi terutama pada tangan, lutut, tulang belakang, dan pinggul dimana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.Sendi lutut adalah sendi yang paling sering terkena OA.
Solusi 6 Baca buku / literatur : Bonnin, M. & Chambat, P. 2008.Osteoarthriti s of The Knee, Surgical Treatment. Paris: Springer
KASUS Nama/Inisial : Ny. EI Usia : 63 tahun Alamat : BTP Pekerjaan : IRT Agama : Kresten Tanggal Pemeriksaan FT : 14-05-2013 Vital Sign TD : 130/80 mmHg DN : 75x/menit Pernafasan : 18x/mnt Suhu : 36,5C
1. Chief Of Complaint Nyeri pada lutut bagian Kanan 2. History Pasien mengalami nyeri lutut bagian kana sejak 5 setahun yang lalu,. Terasa sakit terutama saat berjalan, Puncak nyeri dirasakan ketika ingin bangkit
dari duduk ke berdiri. Selain itu, rasa nyeri dirasakan ketika lutut pasien sudah terlipat dalam beberapa menit. Khususnya nyeri muncul pada saat toileting dalam waktu yang lama. Pasien sudah perna ke dokter, dan disarankan memakai deker dan di berikan obas asma efenamat tetapi setelah 4 jam kemudian muncul lagi nyeri , munta (-), mual (-), pusing (-), gatal-gatal (+). 3. Assymetris a. Inspeksi Statis a. Ekspresi pasien cemas b. Kedua lutut tidak simetris c. Pasien jalan pincang dan kaki O d. Kontur kulit normal b. Inspeksi dinamis a. Nyeri saat berjalan apabila lutut sudah terlipat beberapa menit b. Pada saat duduk ke berdiri pasien sangat kesulitan karena nyeri c. Palpasi a. otot-otot di sekitar lutut kanan lebih hangat dibandingkan bagian kiri. b. Terdapat nyeri tekan pada daerah lutut kanan. d. PFGD
REGIO Sinistra Knee Dextra AKTIF sedikit nyeri Ada nyeri GERAKAN PASIF TIMT tidak Sedikit nyeri nyeri Sangat Sangat nyeri nyeri
4. Restricted a. ROM
Sendi Knee
b. ADL Kompleks Pasien mengalami gangguan ADL berjalan (karena nyeri pada lutuk. c. Pekerjaan Semenjak sakit, pasien tidak melakukan pekerja. 5. Tissue impairment Jaringan yang mengalami kerusakan/gangguan adalah: 1. Osteoatrogen : Terjadi kerusakan tulang rawan pada sendi lutut 2. Muskulotendinogen: kelemahan otot fleksor dan ekstensor knee 6. Spesific Tests a. VAS : 7 IP: nyeri yang dirasakan pasien termasuk dalam klasifikasi nyeri berat . b. Tes Sensorik Hasil: normal c. Ballotement test pada Knee Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada cairan pada lutut Hasil : ada cairan d. Hiperekstensi Tujuan : untuk mengetahui adanya kelainan lig. crusiatum anterior. Hasil : (-) e. Hipermobilitas Varus-Valgus Tujuan : untuk mengetahui kelainan pada lig.
Collateral lateral dan collateral medial Hasil : (-) f. Laci sorong (Shif Anterior dan Posterior) Tujuan : untuk mengetahui kelainan lig. crusiatum anteor begitu juga sebaliknya. Hasil : (-) g. Gravity sign Tujuan : untuk mengetahui kelainan pada lig. crusiatum posterior. Hasil (-) h. Lachman test Tujuan : untuk mengetahui kelainan atau ruftur pada lig. crusiatum anterior. Hasil (-) i. Mc.Murray Test Tujuan : mengetahui kelainan pada meniscus medialis & meniscus. Hasil : (-) j. Apley Test Compression Tujuan : mengetahui adanyan kelainan pada meniscus. Hasil : (-) k. Manual Muscle Testing (MMT) NO MMT Grup Otot Dextra Sinistra Knee Fleksi 1. 4 4 Joint ekstensi IP : Otot flexor, exstensor, tidak mampu melawan tahan penuh. l. Indeks Katz Hasil: Mandiri, untuk 6 fungsi m. Pemeriksaan Hamilton Hasil: 17 IP: 14-18 = Moderate Depression
C. Diagnosis Fisioterapi Gangguan aktivitas fungsional knee joint akibat Osteoarthritis lima tahun yang lalu . Problematik FT a. Problematik Primer 1. Penurunan rasa percaya diri (RPD) 2. Nyeri tekan dan nyeri gerak pada lutut bagian kanan b. Problematik Sekunder 1. Stiffness joint 2. Kelemahan otot 3. Kontraktur otot 4. Keterbatasan ROM c. Problematik Kompleks Gangguan ADL Tujuan Penanganan FT : Penanganan FT yang diberkan terkait dengan kondisi pasien bertujuan untuk:
No 1
Dosis F: 2x sehari I: pasien fokus T:Komunikasi langsung T: 2 menit F: 1x sehari I: High T: Monoplanar T: 10 menit F: 1x sehari I: 26-40 mA T: local T: 10 menit F : 1x sehari I : 3x8 hitungan T : sirkuler T : 5 menit F : 1x sehari I : 3x 8 hitungan T:traksi osilasi dan translasi T : 5 menit F: 1x sehari I:3x8 hitungan T: Strengthening exc T: 24 sekon F: 1x sehari I:3x8 hitungan T: Static exc
HeatingBioenergy
stiffnes joint
Friction Exercise
Exercise
Exercise
T: 24 sekon 6 Kontraktur otot ekstremitas inferior Gangguan ADL Exercise F: 3x sehari I:3x8 hitungan T: Stretching T: 24 sekon F: 3x sehari I:3x8 hitungan T: Bridging T: 24 sekon
ADL Exercise
Respon kognitif
Respon kognitif pasien saat diskusi tidak mengalami gangguan. Pasien dapat mengingat semua hal yang ditanyakan, contohnya menanyakan nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan dan keluarga. Respon komunikasi dan perilaku sosial dalam diskusi: pasien berkomunikasi dengan baik dan mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan fisioterapis. Kaitannya dengan perilaku sosial, pasien ini menunjukkan respon yang positif pada fisioterapis. Pasien mengeluhkan sering kali marah kepada anaknya dan mudah stress saat berada di lingkungan tempat kerjanya. AFPR 1. Indoor Body scheme: gangguan alat keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidak cocokan antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan terjadi kerusakan tulang rawan pada sendi lutut dan kelemahan otot fleksor dan ekstensor knee, karena Osteoartritis. Body image: pasien khawatir dan cemas dengan kondisinya, apalagi hal tersebut mengganggu pekerjaannya.
Body language: ekspresi wajah pasien terlihat cemas, pasien berjalan pelan dan pincang. Atensi: FT memberikan contoh latihan kepada pasien dan meminta pasien melakukannya. Misal: memberikan instruksi untuk melakukan hiper ekstensi pada saat duduk di tempat tidur, duduk jongkok dan jalan-jalan di kolam untuk memperkuat otot-otot lutut. Perubahan persepsi: FT memberikan pemahaman kepada pasien tentang kondisinya dan meyakinkan pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan. Misal: Ibu tidak perlu khawatir dan cemas dengan kondisi Ibu karena kami akan membantu Ibu. Kami akan berupaya menyembuhkan Ibu dengan memberikan terapi, salah satunya dengan exercise yang bertujuan untuk membantu agar mempercepat penyembuhan dan memperkuat otot-otot lutut ibu sehingga ibu dapat beraktivitas seperti biasanya . Selain itu, Ibu harus tetap berdoa dan bersabar. Penanaman memori: Lakukan apa yang kami sarankan supaya Ibu bisa sembuh. Jika Ibu tidak melakukan apa yang kami sarankan, maka Ibu akan kesulitan untuk melakukan aktivitas Ibu. 2. Outdoor Prinsipnya adalah pasien tidak tahu bahwa ia sedang dilatih/diterapi; terapi disesuaikan dengan hobi pasien; dan berkaitan dengan ADL pasien Pasien diajak berjalan-jalan ke taman atau ke pantai bersama keluarga Pasien mendengarkan musik-musik yang menenangkan hati.
Mengidentifikasi Aktivitas
aktvitas pemeliharaan diri merias diri : Menyisir Memakai pakaian Menggunakan assesoris
Baca buku /
literatur yang berhubungan dengan permasalahan tersebut Diskusi dan Konsultasi dengan pembimbing
Mengidentivika
si aktivitas rekreasi
Aspek lokasi Taman Kolam Pantai Aspek kesehatan yang terkaitaktivitas rekreasi Aspek keamanan terkait dengan rekreasi Aspek kenyamanan terkait dengan rekreasi pengaruh otot dan
Mengidentifikasi
alam sebagai
Konsultasi dan
diskusi dengan
10
modalitas FT - Gerak
mengidentifikasi
hasil intervensi AFR terhadap gangguan berupa: Gangguan aktivitas fungsional pada penderita Osteoartritis
sendi : - kekuatan - daya tahan pengaruh keseimbangan pengaruh koordinasi pengaruh terhadap : - otot - keseimbang an - koordinasi kekuatan otot sendi keseimbangan koordinasi kenyamanan
pasien berjalan-jalan sambil melihat pemandangan yang indah seperti ke taman atau kolam sehingga pasien lebih relaks dan merasa nyaman. Hal ini akan sangat membantu pasien secara mental dan psikologis agar tidak merasa stress. Efek terapi terhadap keseimbangan, koordinasi, dan stabilisasi gerak jika latihan dilakukan di alam terbuka akan lebih baik karena pasien akan berusaha menyesuaikan diri dan tubuhnya terhadap berbagai macam rangsangan yang berbeda jika dibanding melakukan latihan di dalam ruangan tertutup.
Berkomunikasi terapeutik
Menggunakan
kosakata yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga sesuai dengan peruntukannya
Mengenali
jenis data/informa si yang diperoleh Menggunaka n secara tepat
Penderita dan keluarga diharapkan bisa memahami dan melaksanakan apa yang telah diberikan / kooperatif.
11
Memahami cara
menyajikan informasi sains dengan menggunakan sarana dan sumber yang ada kepada profesi kesehatan lainnya.
kosakata sains tersebut terhadap pasien, keluarga dan mitra profesi kesehatan Memilih informasi yang relevansi untuk disajikan dengan menggunaka n sarana sesuai dengan peruntukann ya.
PEMBIMBING
12
LAPORAN KEPANITERAAN
PROGRAM STUDI S-1 PROFESI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013
13