Anda di halaman 1dari 19

PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA MASA KEHAMILAN TM I, II DAN III

DISUSUN OLEH ISTIK ANALIZA NIM:201207025

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. kami bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya kepada kami penyusun sehingga makalah yang berjudul PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA TRIMESTER I, II, dan III dapat terselesaikan. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini sebagai bahan acuan pembelajaran psikologi kebidanan masih terdapat kekurangan, maka kami sebagai penyusun mengharap saran dan kritik dari para pembaca. Akhir kata kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih, mudahmudahan makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan mahasisiwa Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung pada umumnya. KEHAMILAN

Bandar Lampung, 20 Januari 2014

Penyusun Istik Analiza

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus

di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet). Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (mingguminggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita

yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.

1.2.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain: Bagaimana kondisi psikologis ibu hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologinya

1.3.

Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk: Mengetahui kondisi psikologis ibu hamil pertama dan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologinya

BAB II PEMBAHASAN

2.1.

Pengertian Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata.

Dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental. Psikologi tidak mempelajati jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental yang berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu tingkah laku dan proses mental. Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi pada tumbuh seorang wanita dan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya .kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami wanita usia subur yang telah berhubungan seksual, namun apabila terjadi sebelum itu maka akan disertai masalah masalah . apa pin keadaan yang menyertainya , kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan baik dan aman . Kehamilan adalah suatu masa dimana terjadi perubahan dramatis baik biologis , psikologis, maupun adaptasi pada wanita.kehamilan dan nifas kadang-kadang dapat menimbulkan psikosis.kementrian kesehatan dan layanan kemanusiaan telah melaporkan bahwa 1 dari 8 orang akan mengalami gangguan depresi dan jumlah tersebut hampir dua kali lipat pada wanita.

Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar semua wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian wanita menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan yang selanjutnya. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial kultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.selain perubahan fisik wanita hanil juga mengalami perubahan psikologis pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahap berikut :

2.1.1. Tahap Antisipasi Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu.

2.1.2. Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri) Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai

penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.

2.1.3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran) Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.

2.1.4. Tahap Akhir (perjanjian) Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan perjanjian dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin menepati janji mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.

2.1.5. Perubahan adaptasi Adapun perubahan dari bulan kebulan adalah sebagai berikut: 1. Minggu ke-28/bulan ke-7 Fundus berada dipertengahan antara pusat dan sifoides. Hemoroid mungkin terjadi. Pernapasan mungkin terjadi Pernapasan dada menggantikan pernapasan perut. 2. Minggu ke-32/bulan ke-8 Fundus mencapai prosesus sifoides,payudara penuh,dan nyeri tekan. Sering BAK mungkin kembali terjadi. Selain itu,mungkin juga mengalami dispnea. 3. Minggu ke-38/bulan ke-9 Penurunan bayi ke dalam pelvis/panggul ibu (lightening). Plasenta setebal hamper 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. Sakit punggung dan sering BAK meningkat. Braxton Hicks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan.

2.2.

Macam-Macam Gangguan Psikologis Pada Kehamilan 2.2.1. Gangguan Obsesif Kompulsi Gangguan ini ditandai oleh dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan menyebabkan tekanan emosi yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls yang tidak masuk akal, misalnya keinginan. Kompulsi adalah tingkah laku yang berulang-ulang yang

dilakukan sebagai respon atas obsesi. Tingkah laku kompulsif dan pikiran obsesif menyebabkan tekanan mental yang nyata pada wanita hamil. Insidens pasti gangguan cemas menyeluruh tidak diketahui. Prevalensi gangguan panik adalah 1 2% dari seluruh populasi. Ada laporan yang menyebutkan bahwa terjadi perbaikan gangguan panic selama proses kehamilan dan gejalanya menonjol lagi pada periode pascapersalinan. Prevalensi gangguan obsesif kompulsif selama hidup adalah 2 3%. Ingram melaporkan bahwa kehamilan adalah pencetus terbanyak terjadinya gangguan obsesif kompulsif.

2.2.2. Gangguan Bipolar Gangguan bipolar atau gangguan manic ditandai oleh periode euforia, atau iritabel yang jelas, hiperaktifitas, insomnia, banyak bicara, tidak bisa memusatkan perhatian dan harga diri yang berlebihan. Baik gangguan depresi maupun episode manik bisa disertai gambaran psikotik, misalnya : halusinasi auditorik maupun ide-ide delusi, 15 25% diantara wanita pernah mengalami depresi selama hidupnya. Insidens gangguan bipolar atau gangguan manic 0,5 1,5%. Insidens depresi mayor dan gangguan manik cenderung meningkat pada periode pascapersalinan. Gejala gangguan depresi yang lain adalah : wajah murung, cengeng, gelisah dan iritabilitas meningkat, sulit konsentrasi, ragu-ragu, sering lupa, timbul ide kematian dan bunuh diri biasa ditemukan pada depresi mayor. Gejala umum mania adalah : ketidakstabilan mood dengan adanya peralihan

mood yang cepat dari kemarahan dan depresi. Cara bicara mania sangat cepat, keras dan sulit dipotong.

2.2.3. Skizofrenia Prevalensi skizofrenia sekitar 1% dalam kehidupan. Karakteristik dari gangguan ini yaitu : gangguan pikiran, persepsi seperti halusinasi pendengaran, waham kebesaran, asosiasi longgar dan bicara kacau. Selama fase akut, kehamilan dan skizofrenia sering mengalami eksaserbasi gejala psikotik, waham cenderung aneh dan ada hubungannya dengan perubahan fisik dan pergerakan janin pada kehamilan. Halusinasi pendegaran mempengaruhi langsung pada kehamilan misalnya suara menginstruksikan memukul perut supaya janin keluar. Wanita hamil dengan adanya psikotik menolak kehamilannya sampai melahirkan. Pasien dengan gangguan skizoafektif, seperti pada mereka dengan skizofrenia, memiliki gangguan psikotik kronik bersama dengan gejala mood utama. Psikosis jarang berkurang, walaupun gejala mood sering membaik. Gangguan skizoafektif berbeda dari gangguan mood yang lain dimana tidak terdapat gejala psikotik, atau gejala psikotik biasanya berespon terhadap antipsikotik. Penelitian menunjukkan bahwa komplikasi obstetrik banyak ditemukan pada wanita hamil skizofrenia dan bayinya juga memiliki berat badan lahir rendah.

10

2.2.4. Gangguan Kepribadian Gangguan kepribadian adalah hasil dari penggunaan mekanisme pertahanan yang tidak cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang kronis. The Diagnostic and Statistical Manual membagi 3 jenis gangguan kepribadian : Paranoid, skizoid dan gangguan kepribadian skizotipal khas diketahui dari keganjilan atau keeksentrikannya Histerik, narkistik, antisosial dan gangguan borderline cirri khasnya timbul secara dramatis Menghindar, tergantung, kompulsif dan kepribadian pasif-agresif ditandai dengan ketakutan dan kecemasan. Faktor genetik dan lingkungan penting dlam timbulnya penyakit ini, dimana prevalensinya mungkin setinggi 20% individu yang menderita mengenali masalahnya dan berobat. Perubahan perubahan Psikologis

2.3.

Perubahan Psikologi Pada Masa Kehamil Trimester I Trimester 1 kehamilan ditandai dengan reaksi tubuh berupa mual,di waktu

pagi, ketegangan payudara,perubahan fisik, seksual, diet, pergerakan, peningkatan ukuran perut, dan payudara.priode ini juga menunjukan perubahan emosi yang berfluktuasi sehingga memiliki faktor resiko terjadinya gangguan, misalnya reaksi terhadap kehamilan . pengalaman kehamilan yang sebelumnya ridak menyenangkan, kehamilan yang motivasinya tidak jelas , kurangnya dukungan keluarga dan perubahan gaya hidup, semuanya tampak pada minggu ke-1 dan ke-2 pada kehamilan dan berahir pada minggu ke-10 dan ke-12.

11

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung tentang kenyataan bahwa ia hamil.. Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi keguguran kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil. Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan 4 masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi pada trimester pertama.. Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara

12

2.4.

Dampak Dampak Yang Muncul Akibat Perubahan Psikologis Pada Trimester I 1) Ibu hamil akan mengalami perasaan mudah marah 2) Renan dengan proses abortus 3) Memerlukan perhatian yang khusus dari lingkungan nya 4) Ibu hamil biasanya senang melampiaskan kemarahanna pada orang lain 5) Ibu hamil malu pada diri nya sendiri, seakan akan dunia luar mengejek dan mempermalukan nya 6) Lingkungan yang serasa aneh 7) Muncul kebingungan dan kekacauan hati 8) Muncul kekosongan perasaan.

2.4.1. Perubahan Psikologis Pada Masa Kehamilan Trimester II Pada trimester 11, dilanjutkan dengan sedikit perubahan emosional dan berpusat pada kesan tubuh, seksual, dan janin yang dikandungnya.

13

2.4.2. Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase 1. Fase Prequickening Selama akhir trimester pertama dan masa prequickening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi basis/dasar bagaimana ia mengembangkan hubungannya dengan anak yang akan dilahirkannya. Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih sayang kepada anak yang akan dilahirkannya.

2. Fase Postquickening Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagi seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertamakali dan wanita karir. Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini meyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Trimester kedua sering dikenal

14

sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Respon psikologis triwulan kedua: konsep abstrak kehamilan menjadi identitas nyata: perut membesar, gerakan janin terasa (quickening) gerakan ini merupakan peristiwa penting karena gerakan janin yang lembut ini, bahwa kehidupan terjadi dalam rahim. Dokter atau bidan mendengar denyut jantung janin, wanita sudah dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan, ia mulai memikirkan janin merupakan bagian dari dirinya yang secara keseluruhan bergantung padanya, sekarang ia mengatakan: saya akan mempunyai bayi

2.5.

Perubahan Psikologis pada masa kehamilan Trimester III Pada trimester 111, reaksi emosi meningkat kembali . pada saat yang sama terjadi perasaan fisik yang kurang nyaman secara akut perhatian juga berubah pada hal finansial , persiapan ruang bayi, perlengkapan bayi, sampai pada pengasuh serta kapasitas sebagai orang tua. Dengan demikian , perubahan-perubahan ini merupakan resiko pencetus terjadinya reaksi psikologis milai tingkat gangguan emosional ringan ketingkat gangguan jiwa yang serius . Periode ini sering disebut priode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda-tanda persalinan. Perhatian ibu berfokur pada bayinya, gerakan janin dan membesarnya uterus mengingatkan pada bayinya. Sehingga ibu selalu

15

waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera dan akan menghindari orang/hal/benda yang dianggapnya membahayakan bayinya. Persiapan aktif dilakukan untuk menyambut kelahiran bayinya, membuat baju, menata kamar bayi, membayangkan mengasuh/merawat bayi, menduga-duga akan jenis kelaminnya dan rupa bayinya. Pada trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan dirinya, bayinya, kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan, dan ibu tidak akan pernah tahu kapan ia akan melahirkan. Ketidaknyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan, malas dan mudah tersinggung serta merasa menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang akan diterimanya selama hamil, disinilah ibu memerlukan keterangan, dukungan dari suami.

16

B AB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Kehamilan merupakan saat yang menakjubkan dalam kehidupan seorang wanita. Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil yaitu mempelajari keadaan lingkungan ibu hamil. Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan Pada trimester pertama, tenaga kesehatan dapat memberi dukungan dengan menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu yang sangat normal, sebagian besar wanita merasakan hal yang serupa pada trimester pertama. Membantu ibu untuk memahami setiap perubahan yang terjadi padanya baik fisik maupun psikologis . Yakinkan bahwa kebanyakan ibu akan merasa lebih baik dan berbahagia pada trimester kedua. Pada trimester ke dua, ibu sudah mulai merasa lebih sehat dan menginginkan kehamilannya sehingga petugas kesehatan dapat memberikan dukungan dengan mengajarkan kepada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda tanda bahaya, rencana kelahiran dan kegawatdaruratan, karena saat ini merupakan waktu dan kesempatan yang paling tepat.

17

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada, sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kewaspadaan ibu terhadap timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan meningkat .Pada trimester ini, petugas kesehatan dapat memberikan dukungan dengan memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan ibu adalah normal, Membicarakan lagi dengan ibu bagaimana tanda tanda persalinan yang sebenarnya dan menenangkan ibu.

3.2.

Saran 1. Mencari informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi dalam diri ibu dan hal-hal yang perlu dihindari agar janin tumbuh sehat. 2. Bicarakanlah perubahan selamakehamilan dengan suami maupun

keluarga, sehingga mengetahui dan di harapkan bias berempati dan mampu member dukungan psikologis yang di butuhkan. 3. Periksa hamilan secara teratur 4. Perhatikan penampilan fisik dengan menjaga kebersihan, melakukan latihan fisik ringan. 5. Upayakan dengan berbagai cara agar terhindar dari stress

18

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati Ari, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Jakarta, Salemba Medika, 2012 hlm,75-76 Dahro Ahmad, Psikologi Kebidanan : Analisis Prilaku Wanita untuk Kesehatan , Jakarta, Salemba Medika,2012,hlm,73-74 http://kuliahbidan.wordpress.com/diunduh pukul 15:30 wib ,tanggal 18 januari 2014. http://dellaainur.com/ diunduh pukul 15: 30 wib, tanggal 18 januari 2014. http://monalisayunda.com/ diunduh pukul 15:30 , tanggal 18 januari 2014. http://tiafristia.com/ diunduh pukul 15:30, tanggal 18 januari 2014.

http://widijati midwifery.com/ diunduh pukul 15:30, tanggal 18 januari 2014.

Anda mungkin juga menyukai