Anda di halaman 1dari 1

Menjawab tantangan bahwa ketidakadilan perempuan tidak dapat hanya disatukan dalam satu wadah yang sama, maka

feminisme multikultural menempati posisi penting. Feminisme multikultural berakar pada pemikiran multikultural, yang berasal dari Amerika Serikat yaitu ideologi yang mendukung keberagaman. Gerakan ini didefinisikan sebagai gerakan sosial intelektual yang menyuarakan nilai-nilai keberagaman sebagai suatu prinsip dasar. Multikultural berpendapat bahwa semua kelompok kebudayaan harus diperlakukan dengan penuh penghargaan dan semua orang diperlakukan secara setara. alangan feminis multikultural menyambut baik pemikiran multikultural tersebut karena yang ditekankan adalah pemahaman atas perbedaan. Feminis multikultural berbeda pendapat dengan feminis tradisional yang tidak dapat membedakan kondisi perempuan dengan perbedaan kulit, kelas, dan tempat dia berada. Menurut !ong "#$$%&'$() feminisme multikultural didasarkan pada pandangan bahwa di dalam satu negara, semua perempuan tidak dikonstruksikan oleh lingkungan sosialnya secara setara. *al ini berkaitan pula dengan ras, kelas, kecenderungan seksual, usia, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, kondisi kesehatan, dan sebagainya. +leh karena itu, setiap perempuan akan mengalami represi secara berbeda. Sejalan dengan hal tersebut, ,li-abet Spelman mengatakan bahwa pemikiran feminis tradisional untuk meletakkan setiap perempuan dalam kondisi yang sama tidak tepat. +leh karena itu, keinginan untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan perempuan dan meletakkan perempuan seolah-olah dalam satu kondisi, harus dihilangkan. Feminisme multikultural pada awalnya didengungkan oleh feminis kulit hitam. Feminis kulit hitam mengatakan bahwa perempuan kulit berwarna dan perempuan minoritas lain memandang dunianya dengan cara yang berbeda dengan perempuan kulit putih dan perempuan yang diuntungkan. Menurut mereka, opresi yang diterima perempuan bukan saja berhubungan dengan persoalan sebagai perempuan, tetapi berkaitan pula dengan struktur dan sistem gender, ras, dan kebudayaan. +leh karena itu, opresi tersebut perlu dipahami dengan lebih lengkap yaitu keterkaitan antara rasisme, seksisme, dan klasisme. .ari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa pendapat feminis multikultural adalah ketidakadilan yang dialami perempuan tidak dapat diletakkan dalam satu jenis dan berlaku untuk seluruh perempuan. *al ini karena ketidakadilan tersebut juga berhubungan dengan masalah ras, etnik, pendidikan, kelas, pekerjaan, dan kondisi sosial budaya yang lain. /emosisian perempuan dalam sebuah relasi gender dengan demikian bersifat heterogen. Menurut 0ira 1u2al-.a2is dalam Gender and 0ation, pemosisian perempuan dalam ras, etnik, kebudayaan, dan negara bukanlah suatu entitas yang homogen. Setiap konstruksi dari suatu grup tersebut membuat perempuan mempunyai pengalaman dan pemosisian yang berbeda di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai