Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

DISUSUN O L E H : NAMA : SARWANTO NAMA : HENDRICO SIRAIT NAMA : PENGKY SAPUTRA NAMA : JEFRY ANDRIYANTO NAMA : M. NUR ASHAR NAMA : HERI SETIAWAN

SYARIAH
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUSI RAWAS 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah pada mata kuliah pendidikan agama ini.

Makalah ini membahas tentang Syariah Islam. Manusia yang hidup dalam bimbingan syariah akan melahirkan suatu kesadaran untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah SWT dan rasul-Nya serta akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaannya.

Lubuklinggau, Desember 2012 Penyusun

Syariah Islam

DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii 1 1 1 2 3 3 3 5 6 7 8 9 9 9

I. PENDAHULUAN A. B. C. Pengertian Tujuan

Rumusan Masalah

. . . .

II. PEMBAHASAN A. B. C. D. E. F.

Pengertian Syariah Ruang Lingkup

Perbedaan antara syariah dan fiqih Prinsip syariah

Sumber-sumber syariah

Ibadah sebagai bagian dari syariah

III. PENUTUP A. B. Saran

..

Simpulan

DAFTAR PUSTAKA .

Syariah Islam

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah SWT. Tapi dengan anugerah tersebut kadangkala manusia lupa kepada Allah SWT yang telah memberikannya. Untuk itu manusia harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga didalam kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan tuntutan Allah SWT. Hidup yang dibimbing syariah akan melahirkan kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang tergambar dalam hukum Allah.

Sebagian dari syariah berupa aturan tentang ibadah, baik ibadah khusus maupun ibadah umum. Sumber syariah adalah Al-Quran dan As-Sunnah, sedangkan hal-hal yang belum diatur secara pasti didalam kedua sumber tersebut digunakan rayu (Ijtihad). Syariah dapat dilaksanakan apabila pada diri seseorang telah tertanam aqidah atau keimanan. Semoga dengan bimbingan syariah hidup kita akan selamat dunia dan akhirat.

B. Rumusan Masalah. Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya: 1. Bagaimana pengertian syariah ? 2. Apa saja ruang lingkup syariah ? 3. Apa perbedaan antara syariah dan fiqih ?
Syariah Islam 1

4. Apa saja prinsip syariah ? 5. Apa saja sumber-sumber syariah ? 6. Bagaiman Ibadah menjadi bagian dari syariah ?

C. Tujuan. Penulisan makalah ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu : 1. Sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah pendidikan agama. 2. Memahami tentang syariah islam dan mengaplikasikannya kehidupan sehari-hari.

Syariah Islam

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Syariah. Syariah menurut bahasa artinya jalan, aturan, ketentuan, atau undangundang Allah SWT. Syariah menurut istilah artinya aturan atau undang-undang Allah SWT yang berisi tata cara pengaturan prilaku hidup manusia dalam melakukan hubungan dengan Allah SWT, manusia dan alam sekitarnya untuk mencapai keridhaan Allah SWT yaitu keselamatan di dunia dan akhirat.

Sedangkan syariah menurut makna asal adalah jalan ke sumber (mata) air, dahulu (di Arab) orang mempergunakan kata syariah untuk sebutan jalan setapak menuju kesumber (mata) air yang diperlukan manusia untuk minum dan membersihkan diri.

Kata syariah juga berarti jalan yang lurus, jalan yang tidak berkelok-kelok dan jalan raya. Kemudian penggunaan kata syariah ini bermakna peraturan, adat kebiasaan, undang-undang dan hukum.

B. Ruang Lingkup Apabila disebutkan syariah islam, maka secara mutlak dimaksudkan seluruh ajaran islam, baik yang mengenai keimanan, atau mengenai

amaliah/ibadah maupun yang mengenai akhlak (bukan ilmu fiqih itu sendiri). Ilmu fiqih adalah bagian dari syariah, sehingga ilmu fiqih itu lebih sempit dari pada syariah.

Syariah Islam

Didalam Al-quran Allah SWT berfirman:

Adapun ruang lingkup syariah islam meliputi : 1. Hubungan manusia dengan Tuhannya secara vertikal, melalui ibadah seperti : shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya, yaitu ibadah yang pelaksanaannya telah dicontohkan langsung oleh nabi Muhammad SAW. Dalam ibadah seperti ini seorang muslim tidak boleh mengurangi atau menambah dari apa yang telah diperintahkan Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu, melaksanakan peribadatan yang bersifat khusus ini harus mengikuti contoh dari Rasulullah SAW melalui ketentuan yang dimuat dalam haditshadits yang shahih. Satu kaidah yang amat penting dalam pelaksanaan ibadah ini adalah : semua haram, kecuali yang diperintahkan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah. Pekerjaan pekerjaan diluar ketentuan-ketentuan itu

dianggap tidak sah atau batal yang dikenal dengan istilah bidah. 2. Hubungan manusia (muslim) dengan sudaranya yang muslim, dengan silaturrahmi, saling mencintai, tolong menolong dan Bantu membantu diantara mereka dalam membina keluarga dan membangun masyarakat islam. 3. Hubungan dengan sesama manusia, dengan tolong menolong dan bekerja sama dalam meningkatkan taraf hidup dan kehidupan masyarakat secara umum dan perdamaian menyeluruh.

Syariah Islam

4. Hubungan dengan alam dan lingkungan khususnya dan alam semesta pada umumnya, dengan jalan melakukan penyelidikan tentang hikmah ciptaan Allah. Untuk memanfaatkannya bagi kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia seluruhnya.

Pada poin 2 sampai 4 termasuk bentuk peribadatan yang bersifat umum atau ibadah muamalah dan pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan contoh langsung dari Nabi SAW. Beliau hanya meletakkan prinsip-prinsip dasar, sedangkan pengembangannya diserahkan kepada kemampuan dan daya jangkau pikiran umat. Kaidah umum menyebutkan semua boleh dilakukan kecuali yang dilarang Allah SWT dan Rasul-Nya. Ibadah umum mencakup aturan-aturan keperdataan, seperti hubungan yang menyangkut ekonomi, bisnis, jual-beli, utangpiutang, perbankan, perkawinan, pewarisan, dan sebagainya juga termasuk aturan publik, seperti pidana, tata negara dan lain-lain.

C. Perbedaan antara syariah dan fiqih. Fiqih menurut bahasa berarti paham. Fiqih secara istilah mengandung arti yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum syariah yang berkaitan dengan perbuatan dan perkataan mukallaf (mereka yang sudah terbebani menjalankan syariah agama) yang diambil dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash-nash Al-Quran dan As-sunnah serta yang bercabang darinya yang berupa ijma dan ijtihad.

Antara syariah dan fiqih tidak dapat dipisahkan namun dapat dibedakan. Pada pokoknya perbedaan antara syriah dan fiqih adalah sebagai berikut:
Syariah Islam 5

1) Syariah terdapat dalam Alquran dan Hadits (As-sunnah), yang dimaksud disini adalah firman Allah SWT dan sunnah nabi Muhammad SAW, sedangkan fiqih terdapat dalam kitab-kitab fiqih yang dimaksud disini adalah pemahaman manusia yang memenuhi syarat tentang syariah. 2) Syariah bersifat fundamental mempunyai ruang lingkup lebih luas dari fiqih sedangkan fiqih bersifat instrumental ruang lingkupnya terbatas pada apa yang biasanya disebut perbuatan hukum. 3) Syariah adalah ketetapan Allah SWT dan Rasul-Nya karena itu berlaku abadi sedangkan fiqih adalah karya manusia yang dapat berubah atau diubah dari masa ke masa. 4) Syariah hanya satu sedangkan fiqih mungkin lebih dari satu seperti terlihat pada aliran-aliran hukum yang disebut mazahib atau mazhab. 5) Syariah menunjukan kesatuan dalam islam sedangkan fiqih menunjukan keragamannya.

D. Prinsip syariah. Prinsip syariah terdiri dari : 1) Memudahkan. Dalam pembebanan (taklifi), islam tidak menyulitkan dan

memberatkan. Syariah tidak memberi kesulitan pada manusia dan tidak menyesakkan dada mereka. Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 185 : Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu dan dalam surat An Nisa ayat 28 : Allah hendak memberi keringanan padamu dan surat Al
Syariah Islam 6

Maidah ayat 6 : Allah tidak hendak menyulitkan kamu. Berdasarkan ayat diatas jelaslah bahwa Allah SWT tidak akan menyulitkan hambanya, misalnya sholat dikerjakan berdiri, tidak bisa berdiri dikerjakan dengan duduk, tidak bisa duduk dikerjakan dengan berbaring dan seterusnya. 2) Kemashlahatan (kebaikan). Syariah diturunkan Allah untuk kemashlahatan atau kebaikan umat manusia. Bilamana orang menjalankan syariah Islam maka dia akan merasakanmanfaatnya. Misalnya puasa menjadikan orang sehat, diharamkan babi karena merusak kesehatan, diwajibkan zakat untuk membantu fakir miskin dan lain-lain.

E. Sumber-sumber syariah. 1. Al-Quran. Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dan merupakan undang-undang yang sebagian besar berisi hukum-hukum pokok. 2. Al-Hadist (As-Sunnah). Sumber hukum kedua yang memberikan penjelasan dan rincian terhadap hukum-hukum Al-Quran yang bersifat umum. 3. Rayu (Ijtihad). Upaya para ahli islam dalam mengkaji Al-Quran dan As-Sunnah untuk menetapkan hukum yang belum ditetapkan secara pasti dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
Syariah Islam 7

F. Ibadah sebagai bagian dari syariah Syariah mengatur hidup manusia sebagai hamba Allah SWT yang harus taat, tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Ketaatan, ketundukkan dan kepatuhan kepada Allah SWT dibuktikan dalam bentuk pelaksanaan ibadah yang tata caranya diatur sedemikian rupa oleh syariah islam. Esensi ibadah adalah penghambaan diri secara total kepada Allah SWT sebagai pengakuan akan kelemahan dan keterbatasan manusia di hadapan kemaha kuasaan Allah SWT, dengan demikian salah satu bagian dari syariah adalah ibadah.

Secara umum ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam semua aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Ibadah dalam pengertian inilah yang dimaksud dengan tugas hidup manusia. Sebagaimana firman Allah SWT didalam Al-Quran surat Adz-Dzariyah ayat 56 yang artinya berbunyi : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Secara khusus ibadah berarti perilaku manusia yang dilakukan atas perintah Allah SWT dan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti shalat, zikir, puasa dan lain-lain. Landasan dasar pelaksanaan syariah adalah aqidah (keimanan), dengan aqidah yang kuat maka syariah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Syariah Islam

BAB III PENUTUP

A. Simpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penulisan makalah ini, yaitu : 1. Syariah islam adalah aturan atau undang-undang Allah SWT yang berisi tata cara pengaturan prilaku hidup manusia didunia untuk mencapai keridhaan Allah SWT yaitu keselamatan di dunia dan akhirat. 2. Syariah islam memiliki ruang lingkup meliputi hubungan manusia dengan Tuhannya secara vertical, hubungan dengan manusia (muslim) dengan sudaranya yang muslim, hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan lingkungan dan alam semesta. 3. Syariah dan fiqih adalah dua hal yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan. 4. Syariah mempunyai prinsi memudahkan dan untuk kemashlahatan umat. 5. Syariah islam bersumber dari Al-Quran, As-sunnah dan Rayu (Ijtihad). 6. Syariah mengatur hidup manusia sebagai hamba Allah SWT yang harus taat, tunduk dan patuh kepada Allah SWT salah satunya dengan beribadah kepada-Nya.

B. Saran Marilah kita senantiasa berpegang teguh kepada syariah islam yang akan membawa kita kepada keselamatan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

Syariah Islam

DAFTAR PUSTAKA

http://islamwiki.blogspot.com/2012/08/pengertian-syariah-dalam-arti-luasdan.html di akses tanggal 10 Desember 2012 jam 15.40 WIB

http://islamwiki.blogspot.com/2011/11/apa-itu-syariah.html di akses tanggal 10 Desember 2012 jam 15.50 WIB

http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/syariah-islam.html di akses tanggal 11 Desember 2012 jam 15.00 WIB

http://hizbut-tahrir.or.id/2008/09/20/pengertian-syariah Desember 2012 jam 15.10 WIB

di

akses

tanggal

11

http://syariahdanfiqih.blogspot.com/2011/09/pengertian-persamaan-danperbedaan.html di akses tanggal 11 Desember 2012 jam 15.30 WIB

Syariah Islam

Anda mungkin juga menyukai