Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK

Disusun oleh: Christian Sutiono 11-2011-195

Penguji: Dr. Djaja Surya Atmadja, SpF, PhD, SH, DFM

DEPARTMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL CIPTO MANGUNKUSUMO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA PERIODE 29 APRIL 2013- 11 MEI 2013

BAB I ILUSTRASI KASUS No. Registrasi Forensik : 353/SK-II/IV/2013 No. Registrasi RSCM : 1293A Pemeriksaan : Pemeriksaan Luar : 14 April 2013 pukul 0615 WIB Pemeriksaaan Dalam: 14 April 2013 pukul 1400 WIB Identitas Jenazah Nama: Hani Wahyu Sugiharto als Jawa Jenis Kelamin : Laki-laki Usia: 16 tahun Warganegara: Indonesia Perkerjaan: Pelajar Alamat: Kp. Pengarengan Rt 007/06 Kel. Jatinegara Kec. Cakung Jakarta Timur Riwayat Kasus Pada hari minggu, 14 April 2013 pukul 05:15 WIB, mayat seorang laki-laki dibawa ke bagian forensik RSCM oleh Kepolisian Sektor Cakung. Pada jenazah ditemukan luka tusuk terbuka di punggung kanan, bokong kiri dan paha kanan. Jenazah dibawa ke RSCM dengan ditutupi dengan satu buah kantong mayat bahan parasut berwarna jingga bertuliskanDINAS PERTAMANAN & PEMAKAIAN PROV DKI JAKARTA TAHNUN ANGGARAN 2012, satu helai sepanduk bahan katun berwarna kuning bertuliskan Nestle Susu Dancow berwarna merah hijau dan putih dan satu helai kain sarung bahan katun motif kotak-kotak berwarna hijau-biru putih dan abu-abu tanpa merek dan ukuran. Tidak ditemukan benda apapun disamping mayat. Kepolisian Sektor Cakung, membuat surat permintaan visum yang ditujukan kepada dokter Forensik RSCM dengan nomor 59/VER/IV/2013/Sek.Ck, untuk melakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap korban dan dibuatkan Visum et Repertum.

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN DAN MEDIKOLEGAL RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta 10430, Telp 3918301, Fax 3148991

Nomor Lampiran Perihal

: 353/SK.II/VI/2013

Jakarta, 14 April 2013

: Empat lembar ------------------------------------------------------------------------------: Permintaan Visum et Repertum mayat---------------------------------------------------

PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM Yang bertanda tangan di bawah ini dr. Christian Sutiono, dokter umum pada Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, menerangkan bahawa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Metro Jakarta Timur Polsek Cakung No. 59/VER/IV/2013, maka pada tanggal empat belas April dua ribu tiga belas, bertempat di ruang bedah Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo telah dilakukan pemeriksaan luar pukul enam lima belas Waktu Indonesia bagian Barat dan pemeriksaan bedah mayat pada tanggal empat belas April dua ribu tiga belas pukul empat belas waktu Indonesia Barat yang menurut surat tersebut adalah : -------------------------------------------Nama : Hani Wahyu Sugiharto als Jawa---------------------------------------------------------Umur : 16 tahun -------------------------------------------------------------------------------------Jenis Kelamin : Laki-laki-------------------------------------------------------------------------------------Agama : Islam -----------------------------------------------------------------------------------------Kebangsaan : Indonesia------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan : Pelajar ---------------------------------------------------------------------------------------Alamat : KP. Pengarengan Rt 007/06 Kel. Jatinegara kec. Cakung Jakarta Timur----------Mayat telah diidentifikasi dan diberi label, tanpa materai yang terlampir pada revisi Surat Permintaan Visum et Repertum:-----------------------------------------------------------------------------Hasil Pemeriksaan : -----------------------------------------------------------------------------------------I. Pemeriksaan Luar ----------------------------------------------------------------------------------1. Label mayat terikat pada ibu jari kaki kiri, terbuat dari karton berwarna merah muda, tanpa materai, bertuliskan TERLAMPIR. -------------------------------------------------2. Tutup/bungkus mayat: --------------------------------------------------------------------------a. Mayat terbungkus dengan satu buah kantong mayat bahan parasut berwarna jingga bertuliskanDINAS PERTAMANAN & PEMAKAIAN PROV DKI JAKARTA TAHNUN ANGGARAN 2012. ----------------------------------------

Satu helai sepanduk bahan..........

Lanjutan visum et repertum Nomor: 59/VER/IV/2013/Sek.Ck Halaman kedua dari enam halaman b. Satu helai sepanduk bahan katun berwarna kuning bertuliskan Nestle Susu Dancow berwarna merah hijau dan putih. ------------------------------------------c. Satu helai kain sarung bahan katun motif kotak-kotak berwarna hijau-biru putih dan abu-abu tanpa merek dan ukuran. ----------------------------------------3. Perhiasan mayat ditemukan tiga buah gelang karet berwarna hitam pada pergelangan tangan kiri ----------------------------------------------------------------------------------------4. Mayat berpakaian sebagai berikut: ------------------------------------------------------------a. Sehelai kaos oblong lengan panjang berwarna abu-abu, motif garis-garis horizontal, berwarna hitam, merek HUDSON tanpa ukuran, pada bagian punggung kanan empat belas sentimeter dari garis pertengahan belakang lapan belas sentimeter dibawah puncak bahu tampak terpotong rata sepanjang sembilan sentimeter, pada bagian punggung kanan tujuh belas sentimeter dari garis pertengahan belakang, lapan sentimeter di bawah puncak bahu tampak terpotong rata sepanjang dua belas sentimeter, pada bagian punggung kanan enam belas sentimeter dari garis pertengahan belakang dua puluh lapan sentimeter puncak bahu tampak terpotong rata enam puluh dua milimeter. -------------------------------b. Sehelai celana panjang bahan katun, berwarna hitam, celana tampak sudah robek compang-camping, tanpa merk dan ukuran. ---------------------------------------------c. Sehelai celana dalam bahan katun, warna coklat muda, merek REASON --------5. Benda disamping mayat : Tidak ada. ---------------------------------------------------------6. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, mudah dilawan. --------------------------------Lebam mayat terdapat pada punggung berwarna merah keunguan, hilang pada penekanan. ---------------------------------------------------------------------------------------7. Mayat adalah seorang laki-laki, bangsa Indonesia, ras Mongoloid, berumur kurang lebih dua puluh tiga tahun hingga tiga puluh tahun, kulit sawo matang, gizi sedang, panjang tubuh seratus tujuh puluh lima sentimeter, berat tubuh empat puluh empat kilogram, zakar disunat. ------------------------------------------------------------------------8. Identitas khusus : --------------------------------------------------------------------------------a. Pada gigi rahang atas tampak tumbuh di depan gigi rahang bawah(tonggos). ------b. Pada paha kiri sisi depan dua puluh sentimeter diatas lutut terdapat bercak berwarna coklat bentuk lonjong berukuran lima kali dua sentimeter. ---------------9. Rambut berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang dua belas sentimeter. --------------Alis mata tumbuhnya sedang, panjang satu sentimeter. ----------------------------------Bulu mata tumbuhnya lentik, panjang sembilan sentimeter. ------------------------------Kumis berwarna hitam tumbuhnya jarang panjang enam milimeter.---------------------Jenggot berwarna hitam, tumbuhnya rata, tercukur rapi------------------------------------10. Mata kanan terbuka lima milimeter. ---------------------------------------------------------Mata kiri terbuka lima milimeter. -------------------------------------------------------------Selaput bening mata keruh pada kedua mata kanan dan kiri. ------------------------------Teleng mata bulat dan berdiameter lima milimeter pada kedua mata kanan dan kiri. -Warna tirai mata tidak coklat pada kedua mata kanan dan kiri. ---------------------------Selaput bola mata putih pada kedua mata kanan dan kiri. ---------------------------------Selaput kelopak pucat pada kedua mata kanan dan kiri. ------------------------------------

Hidung sedang, telinga oval, ...........

Lanjutan visum et repertum Nomor: 59/VER/IV/2013/Sek.Ck Halaman ketiga dari enam halaman

11. Hidung sedang, telinga oval, mulut terbuka empat belas milimeter. ---------------------Lidah tidak terjuju. ------------------------------------------------------------------------------12. Gigi-geligi lengkap tiga puluh dua buah. -----------------------------------------------------13. Dari lubang mulut, hidung, telinga kanan dan telinga kiri, lubang kemaluan dan pelepas tidak keluar cairan. ---------------------------------------------------------------------14. Luka-luka : ---------------------------------------------------------------------------------------a. Pada punggung sisi kanan tujuh belas sentimeter dari garis pertengahan badan, lapan sentimeter dibawah puncak bahu terdapat luka terbuka tepi rata dasar otot, kedua sudut lancip, bila dirapatkan bentuk garis sepanjang lapan belas milimeter, seratus empat puluh sentimeter diatas tumit. --------------------------------------------b. Pada punggung sisi kanan sempat belas sentimeter dari garis pertengahan belakang, lapan belas sentimeter di bawah puncak bahu terdapat luka terbuka tepi rata, kedua sudut lancip, dasar tampak tulang iga enam belakang terpotong rata dan rongga dada, bila dirapatkan membentuk garis miring arah atas kiri ke bawah kanan sepanjang lapan sentimer, seratus dua puluh tujuh sentimeter diatas tumit.-c. Pada punggung sisi kanan, enam belas sentimeter dari garis pertengahan belakang, dua puluh lapan sentimeter dibawh puncak bahu terdapat luka terbuka tepi rata kedua sudut lancip, dasar tulang iga lapan belakang terpotong rata dan dinding rongga dada,bila dirapatkan memberntuk garis sepanjang enam sentimeter, seratus tujuh belas sentimeter diatas tumit. --------------------------------d. Pada bokong kiri bagian bawah, empat sentimeter dari garis pertengahan belakang, terdapat luka terbuka tepi rata, kedua sudut lancip, dasar lemak bawah kulit, bila dirapatkan membentuk garis sepanjang tiga puluh lima milimeter, tujuh puluh enam sentimeter diatas tumit. ------------------------------------------------------e. Pada paha kanan sisi kanan empat belas sentimeter diatas lipat lutu terdapat luka terbuka tepi rata dengan kedua sudut lancip dengan dasar otot yang bila dirapatkan membentuk garis sepanjang dua belas sentimeter, enam puluh sentimeter diatas tumit. ---------------------------------------------------------------------f. Pada paha kanan sisi depan, dua puluh dua sentimeter di atas lutut, terdapat luka terbuka tepi rata, kedua sudut lancip, dasar lemak yang bila dirapatkan membentuk garis sepanjang dua puluh satu milimeter, enam puluh tiga sentimeter diatas tumit. ----------------------------------------------------------------------------------g. Pada lengan atas kanan sisi depan, sembilan sentimeter diatas lipat siku terdapat memar berwarna ungu, berukuran dua puluh lima milimeter kali enam belas milimeter. ------------------------------------------------------------------------------------h. Pada lutut kanan sisi depan, terdapat tiga buah luka lecet masing-masing berukuran tiga milimeter kali lima milimeter. ------------------------------------------15. Patah tulang tidak tampak dan tidak teraba. -------------------------------------------------16. Lain-lain : -----------------------------------------------------------------------------------------a. Diambil darah sebanyak sepuluh mililiter. ------------------------------------------b. Dilakukan screen test HIVdengan dengan merek ABON sebagai berikut: ----i. LOT: HIV 2070087 EXP 2011-06 : negatif --------------------------------

Golongan darah B..........

Lanjutan visum et repertum Nomor: 59/VER/IV/2013/Sek.Ck Halaman keempat dari enam halaman c. Golongan darah B. ----------------------------------------------------------------------d. Diambil urin sebanyak dua belas mililiter. ------------------------------------------e. Terhadap urin dilakukan pemeriksaan NAPZA dengan: --------------------------Merek ABON sebagai berikut: -------------------------------------------------------i. THC marijuana LOT 2070084 EXP 2014-07 : negatif -------------------ii. BZO benzodiazepine LOT 2070036 EXP 2014-07 : negatif ------------iii. PCP phencyclidine LOT 2060003 EXP 2014-06 : negatif ---------------iv. AMP amphetiamine LOT 20080006 EXP 2014-07 : negatif ------------v. MET metamphetamine LOT 2070031 EXP 2014-06 : negatif ----------vi. COC cocaine LOT2090020 EXP 2014-08 : negatif ----------------------vii. MDM ecstacy LOT 2070023 EXP 2014-07 : negatif ---------------------viii. MOP morphine LOT 2070044 EXP 2014-07 : negatif -------------------Merek Brightside sebagai berikut: ---------------------------------------------------ix. BAR rapid test cassette LOT 1211000 EXP 2014-11 : negatif ----------II. Pemeriksaan Dalam 17. Jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning daerah dada setebal empat milimeter dan daerah perut lima belas milimeter. Otot- otot berwarna coklat kemerahan, cukup tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga empat, kiri setinggi sela iga lima. Tulang dada utuh, Iga- iga:---------------------------------------------------------------------Dalam rongga dada kanan terdapat cairan berwarna merah sebanyak sepuluh mililiter, sebelah kiri kosong, kandung jantung tampak tiga jari di antara kedua paru, berisi cairan kuning jernih sebanyak dua puluh milimeter.Dinding rongga dada kanan belakang sisi kanan tujuh sentimeter garis pertengahan belakang tulang iga keenam tampak terpotong rata dengan panjang enam sentimeter. Dinding dalam rongga dada kanan belakang sisi kanan sesuai pemeriksaan luar nombor tiga terdapat luka tepi rata terbuka yang letaknya melintang, tampak iga tujuh dan lapan terpotong rata. ----------18. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher tidak terdapat resapan darah. Otot leher: berwarna merah kecoklatan dan tidak tampak resapan darah. -----------------------------19. Selaput dinding perut berwarna kelabu mengkilap.Otot dinding perut berwarna merah kecoklatan. Dalam rongga perut tidak terdapat cairan atau darah. Pada permukaan sisi dalam batang nadi perut berwarna putih kekuningan, pembuluh nadi ginjal tidak menebal dan tidak tersumbat.-------------------------------------------------------------------20. Lidah berwarna kelabu, penampang coklat pucat, tulang lidah utuh rawan gondok utuh, rawan cincin utuh kalenjar gondok berwarna coklat kemerahan, perabaan kenyal padat penampang coklat pucat, berat empat belas gram, kalenjar kacangan tidak ditemukan, kerongkongan berisi lendir berwarna coklat kental, selaput lendir berwarna kelabu dan tampak pelebaran pembuluh darah, batang tenggorok berisi -----

lendir berwarna coklat dan........

Lanjutan visum et repertum Nomor: 59/VER/IV/2013/Sek.Ck Halaman kelima dari enam halaman lendir berwarna coklat dan bekuan darah, selaput lendir berwarna kelabu, terdapat pelebaran pembuluh darah----------------------------------------------------------------------21. Jantung sebesar satu kali tinju kanan mayat, berwarna coklat, perabaan kenyal padat ukuran lingkaran katub serambi kanan sebelas sentimeter, kiri Sembilan sentimeter pembuluh nadi paru enam sentimeter, dan batang nadi enam koma lima sentimeter, pembuluh nadi paru enam sentimeter, dan batang nadi enam koma lima sentimeter. Tebal otot bilik kanan tiga milimeter dan kiri sepuluh milimeter. Pembuluh nadi jantung tidak menebal, tidak tersumbat, sekat jantung tampat coklat homogeny, berat dua ratus enam puluh lima gram.---------------------------------------------------------------22. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah pucat, perabaan kenyal padat, penampang berwarna coklat kemerahan, pada pemijatan keluar darah dan busa halus, berat dua ratus dua puluh gram. Pada bahagian bawah sisi belakang atas tampak luka dengan tepi rata panjang tiga sentimeter dikelilingi memar berwarna ungu seluas tiga sentimeter kali empat sentimeter. Pada baga bawah sisi belakang bawah tampak luka dengan tepi rata menembus ke bagian belakang sepanjang lima sentimeter. Pada salah satu tepinya terdapat gelembung udara. Pada sela antara baga tengah tampak daerah yang berwarna ungu seluas tiga kali empat sentimeter. Pada baga bawah sisi depan tampak daerah berwarna ungu kehitaman seluas dua kali empat sentimeter.--------------------------------------------------------------------------------23. Limpa berwarna ungu kehitaman, permukaan keriput, perabaan kenyal padat, penampang warna ungu kehitaman, gambaran limpa jelas dan pada pengikisan terdapat jaringan terikat, berat lima puluh dua gram.---------------------------------------24. Hati berwarna coklat pucat , permukaan licin tepi kanan tumpul kiri tajam perabaan kenyal penampang berwarna coklat gambaran hati jelas berat sembilan ratus lima puluh gram. Pada baga kanan bagian atas tampak luka tiga kali satu sentimeter memar warna ungu ukuran tiga kali satu koma lima sentimeter.--------------------------25. Kalenjar empedu berisi cairan berwarna kuning kecoklatan selaput lendir seperti beludru saluran empedu tidak tersumbat.-----------------------------------------------------26. Kalenjar liur perut berwarna coklat pucat permukaan berbenjol-benjol perabaan kenyal penampang warna coklat pucat gambaran kalenjar jelas berat lima puluh gram. 27. Lambung berisi lendir berwarna kuning kemerahan selaput lendir kelabu. Pada usus dua belas jari berisi lendir kental berwarna kuning kehijauan. Pada usus halus berisi berwarna coklat selaput lendir kelabu.--------------------------------------------------------28. Kalenjar anak ginjal kanan terbentuk trapezium berwarna kuning kecoklatan, penampang berlapis, berat sepuluh gram. Kalenjar anak ginjal kiri berbentuk seperti bulan sabit, berwarna kuning kecoklatan, penampang berlapis berat delapan gram.----

Ginjal kanan simpai lemak...........

Lanjutan visum et repertum Nomor: 59/VER/IV/2013/Sek.Ck Halaman keenam dari enam halaman 29. Ginjal kanan simpai lemak tebal, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin, berwarna coklat keunguan, penampang berwarna coklat keunguan, gambaran ginjal jelas, piala ginjal berisi cairan dengan diameter lima milimeter, saluran kemih tidak tersumbat, tampak pelebaran pembuluh darah. ----------------------------------------------30. Kandung kemih kosong, selaput lendir kelabu terdapat pelebaran pembuluh darah. --31. Kulit kepala bagian dalam tidak terdapat resapan darah, tulang tengkorak utuh, selaput keras otak utuh, selaput luna otak utuh, otak besar pada permukaan tampak pelebaran pembuluh darah parit otak dalam batas antara daerah putih dan abu-abu jelas, otak kecil pada permukaan tampak pelebaran pembuluh darah, kedua tonjolan otak kecil sama tinggi, tidak menekan ke batang otak, penampang batas antara daerah putih dan abu-abu jelas. Batang otak pada permukaan tampak pelebaran pembuluh darah, penampang, bilik otak kosong, berat seribu tiga ratus gram. ----------------------32. Saluran luka: -------------------------------------------------------------------------------------Sesuai dengan pemeriksaan luar nomer dua menembus kulit, jaringan bawah kulit, ruang sela iga enam kanan, paru kanan, baga bawah dengan arah dari dari kanan belakang atas ke kiri depan bawah dengan sudut empat puluh lima derajat dengan bidang datar dengan panjang saluran lima belas sentimeter. Sesuai dengan pemeriksaan luar nomer tiga menembus kulit, jaringan bawah kulit, memotong iga tujuh dan lapan, paru kanan baga bawah, sekat rongga badan kanan, dan berakhir di jaringan hati dengan arah dari belakang kanan ke depan kiri atas, dengan panjang saluran lima belas koma lima sentimeter. ----------------------------------------------------33. Pemeriksaan laboratorium: ---------------------------------------------------------------------a. Toksikologi: -----------------------------------------------------------------------------Terhadap sediaan urin dan darah dilakukan tes semi kuantitatif alkohol dengan metode Rodifusi Conway, hasil : negatif. -------------------------------------------b. Histologi forensik: ---------------------------------------------------------------------Diambil sampel dari otak besar, otak kecil, paru, jantung, hati, limpa, ginjal, pankreas, usus dua belas jari, usus halus, usus besar. -----------------------------Kesimpulan: Pada pemeriksaan mayat laki-laki berusia enam belas tahun tahun golongan darah B ditemukan luka terbuka di punggung kanan menembus dinding dada dan merobek paru kanan, satu luka terbuka di punggung kanan lainnya menembus dinding dada dan merobek paru kanan dan hati. Sebab kematian laki-laki ini akibat kekerasan tajam di punggung kanan dan merobek paru kanan dan hati sehingga menimbulkan pendarahan. Waktu kematian laki-laki ini diperkirakan antara dua hingga lapan jam sebelum pemeriksaan luar dan bedah mayat dilakukan. -----------------------Demikian telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan pengetahuan saya yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah jabatan, sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). ---------------------------------------------------------------------------------------------Dokter tersebut di atas

Christian Sutiono NIM 112011195

BAB III PEMBAHASAN UMUM A. Prosedur Medikolegal Penyidik berwenang unutuk meminta keterangan ahli berupa Visum et Repertum melalui surat permintaan visum (SPV) dalam proses pengakan hokum pada suatu kasus yang diduga merupakan suatu tindak pidana Hal tersebut tercantum pada: Pasal 133 KUHAP menyebutkan: (1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilanmenangani seorang korban baik luka, keracunanataupun mati yang diduga karena peristiwa yangmerupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukanpermintaan keterangan ahli kepada ahli kedokterankehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya. (2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalamsurat itu disebutkan dengan tegas untuk

pemeriksaanluka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaanbedah mayat. Yang berwenang meminta keterangan ahli adalahpenyidik dan penyidik pembantu sebagaimana bunyi pasal7(1) butir h dan pasal 11 Kitab Undang-Undang Hukum AcaraPidana (KUHAP).Penyidik yang dimaksud adalah penyidiksesuai dengan pasal 6(1) butir a, yaitu penyidik yang pejabatPolisi Negara RI.Penyidik tersebut adalah penyidik tunggalbagi pidana umum, termasuk pidana yang berkaitan dengankesehatan dan jiwa manusia.Oleh karena VeR adalahketerangan ahli mengenai pidana yang berkaitan dengankesehatan jiwa manusia, maka penyidik pegawai negeri sipiltidak berwenang meminta VeR, karena mereka hanyamempunyai wewenang sesuai dengan undang-undang yangmenjadi dasar hukumnya masing-masing (Pasal 7(2)KUHAP. Sanksi hukum bila dokter menolak permintaanpenyidik adalah sanksi pidana : Pasal 216 KUHP: Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah ataupermintaan yang dilakukan menurut undang-undang olehpejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau olehpejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberikuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana;demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah,

menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan gunamenjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjarapaling lama empat bulan dua minggu atau denda palingbanyak sembilan ribu rupiah. B. Pemeriksaan Medis Otopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat, yang meliputi pemerikaan terhadap bagian luar maupun dalam, dengan tujuan menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera melakukan interpretasi atau penemuan-penemuan tersebut, menerangkan penyebab kematian serta mencari hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan yang ditemukan dengan penyebab kematian. Berdasarkan tujuannya, otopsi terbagi atas: 1) Otopsi Anatomi, dilakukan untuk keperluan pendidikan mahasiswa fakultas kedokteran. 2) Otopsi Klinik, dilakukan terhadap mayat seorang yang diduga terjadi akibat suatu penyakit. Tujuannya untuk menentukan penyebab kematian yang pasti, menganalisa kesesuaian antar diagnosis klinis dan diagnosis post-mortem, pathogenesis penyakit, dan sebagainya. Otopsi klinis dilakukan dengan persetujuan tertulis ahli waris, ada kalanya ahli waris sendiri yang memintanya. 3) Otopsi Forensik/ Medikolegal, dilakukan terhadapat mayat seseorang yang diduga meninggal akibat suatu sebab yang tidak wajar seperti pada kasus kecelakaan, pembunuhan maupun bunuh diri. Otopsi ini dilakukan atas permintaan penyidik sehubungan dengan adanya penyidikan suatu perkara. Tujuan dari otopsi medikolegal adalah: Untuk memastikan identitas eseorang yang tidak diketahu atau belum jelas Untuk menentukan sebab pasti kematian, mekanisme kematian dan saat kematian Untuk mengumpulakn dan memeriksa tanda bukti untuk penentuan identitas benda dan pelaku kejahatan Membuat laporan tertulis yang objektif berdasarkan fakta dalam bentuk visum et repertum

Otopsi medikolegal dilakukan atas permintaan penyidik sehubungan dengan adanya penyidikan suatu perkara. Hasil pemeriksaan adalah temuan obyektif pada korban, yang diperoleh dari pemeriksaan medis. C.Traumatologi Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa), sedangkan yang dimaksud dengan luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan. Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekersan mekanik dapat dibedakan atas kekerasan yang bersifat: Kekerasan tajam Gambaran umum luka yang diakubatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah tepi dan dinding luka yang rata, berbentuk garis, tidak terdapat jembatan aringan dan dasar luka berbentuk garis atau titik. Luka akibat kekerasan benda tajam dapat berupa luka iris atau sayat, luka tusuk dan luka bacok. Selain gambaran umum luka tersebut di atas, luka iris atau sayat dan luka bacok mempunyai kedua sudut luka lancip dan dalam luka tidak melebihi panjang luka. Sudut luka yang lancip dapat terjadi dua kali pada tempat yang berdekatan akibat pergeseran senjata sewaktu ditarik atau akibat bergeraknya korban. Bilaa dibarengi gerak memutar dapat menghasilkan luka yang tidak selalu berupa garis. Pada luka tusuk, sudut luka dapat menunjukkan perkiraan benda penyebabnya, apakah berupa pisau bermatasatu atau bermata dua. Bila satu sudut luka lancip dan yang lain tumpul, berarti benda penyebabnya adalah benda tajam bermata satuBila kedua sudut luka lancip maka benda penyebabnya adalah benda tajam bermata dua. Benda tajam bermata satu dapat menimbulkan luka tusuk dengan kedua sudut luka lancip apabila hanya bagian ujung benda saja yang menyentuh kulit, sehingga sudut luka dibentuk oleh ujung dan sisi tajamnya. Kulit disekitar luka akibat kekerasan benda tajam biasanya tidak menunjukkan adanya luka lecet atau luka memar, kecuali bila bagian gagang turut membentur kulit. Pada luka tusuk, panjang luka biasanya tidak mencerminkan lebar benda tajam peneybabnya, demikian pula panjang saluran luka biasanya tidak menunjukkan panjang

benda tajam tersebut. Hal ini disebabkan oleh factor elasitas jaringan dan gerakan korban. Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus pembunuhan, bunuh diri atau kecelakaan memiliki cirri-ciri berikut: PEMBUNUHAN sembarang Banyak Terkena Ada Tidak ada Mungkin ada BUNUH DIRI terpilih Banyak Tidak terkena Tidak ada Ada Tidak ada KECELAKAAN Terpapar Tunggal/banyak Terkena Tidak ada Tidak ada Mungkin ada

LOKASI LUKA JUMLAH LUKA PAKAIAN LUKA TANGKIS LUKA PERCOBAAN CEDERA SEKUNDER

Ciri-ciri pembunuhan dapat dijumpai pada kasus pembunuhan yang disertai perkelahian. Tetapi bila tanpa perkelahian maka lokasi luka biasanya pada daerah fatal dan dapat tunggal Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan korban dan umumnya ditemukan pada telapak dan punggung tangan, jari-jari tangan, pungung lengan bawah dan tungkai. Pemeriksaan pada kain atau baju yang terkena pisau bertujuan untuk melihat interaksi antara pisau, kain, tubuh, yaitu melihat letak kelainan, bentuk robekan, partikel besi (reaksi biru berlin dilanjutkan dengan pemeriksaan spektroskopi), serat kain dan pemeriksaan terhadap bercak darahnya. Kekerasan tumpul Memar (kontusio, hematom) Luka lecet (eskoriasi, abrasi) yang dibagi menjadi luka lecet gores, luka lecet serut, luka lecet tekan dan luka lecet geser Luka terbuka/robek(vulnus laseratum)

Luka robek merupakan terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elasitas kulit terlampaui maka akan terjadi robekan pada kulit Luka ini mempunyai cirri bentuk luka yang umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan sering tampakluka lecet atau memar sisi luka. Kekerasan tumpul yang cukup kuat menyebabkan patah tulang.

Bila terdapat lebih dari satu garis patah tulang yang saling bersingungan maka garis patah yang terjadi belakangan akan berhenti pada garis patah yang telah terjadi sebelumnya. Patah tulang jenis impresi terjadi akibat kekerasan tumpul pada tulang dengan luas persingungan yang kecil dan dapat memberikan gambaran bentuk benda penyebabnya. D. Tanatologi Tanatologi merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kematian yaitu: definisi atau batasan mati, perubahan yang terjadi pada tubuh setelah terjadi kematian dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Livor mortis Livor mortis atau lebam mayat terjadi akibat pengendapan eritrosit sesudah kematian akibat berentinya sirkulasi dan adanya gravitasi bumi . Eritrosit akan menempati bagian terbawah badan dan terjadi pada bagian yang bebas dari tekanan. Muncul pada menit ke-30 sampai dengan 2 jam. Intensitas lebam jenazah meningkat dan menetap 8-12 jam. Lebam jenazah normal berwarna merah keunguan. Tetapi pada keracunan sianaida (CN) dan karbon monoksida (CO) akan berwarna merah cerah (cherry red). Rigor Mortis Rigor mortis atau kaku jenazah terjadi akibat hilangnya ATP. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin sehingga terjadi relaksasi otot. Namun karena pada saat kematian terjadi penurunan cadangan ATP maka ikatan antara aktin dan myosin akan menetap (menggumpal) dan terjadilah kekakuan jenazah. Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem semakin bertambah hingga mencapai maksimal pada 12 jam postmortem. Kemudian setelah itu akan berangsur-angsur menghilang sesuai dengan kemunculannya. Pada 12 jam setelah kekakuan maksimal (24 jam postmortem) kaku jenazah sudah tidak ada lagi. Faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya kaku jenazah adalah suhu tubuh, volume otot dan suhu lingkungan. Makin tinggi suhu tubuh makin cepat terjadi kaku jenazah. Rigor mortis diperiksa dengan cara menggerakkan sendi fleksi dan antefleksi pada seluruh persendian tubuh. Hal-hal yang perlu dibedakan dengan rigor mortis atau kaku jenazah adalah:

1. Cadaveric Spasmus, yaitu kekakuan otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap sesudah kematian akibat hilangnya ATP lokal saat mati karena kelelahan atau emosi yang hebat sesaat sebelum mati. 2. Heat stiffening, yaitu kekakuan otot akibat koagulasi protein karena panas sehingga serabut otot memendek dan terjadi flexi sendi. Misalnya pada mayat yang tersimpan dalam ruangan dengan pemanas ruangan dalam waktu yang lama. 3. Cold stiffening, yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan yang dingin sehingga terjadi pembekuan cairan tubuh dan pemadatan jaringan lemak subkutan sampai otot.

Body Temperature Pada saat sesudah mati, terjadi karena adanya proses pemindahan panas dari badan ke bendabenda di sekitar yang lebih dingin secara radiasi, konduksi, evaporasi dan konveksi. Penurunan suhu badan dipengaruhi oleh suhu lingkungan, konstitusi tubuh dan pakaian. Bila suhu lingkugan rendah, badannya kurus dan pakaiannya tipis maka suhu badan akan menurun lebih cepat. Lama kelamaan suhu tubuh akan sama dengan suhu lingkungan. Perkiraan saat kematian dapat dihitung dari pengukuran suhu jenazah perrektal (Rectal Temperature/RT). Saat kematian (dalam jam) dapat dihitung rumus PMI (Post Mortem Interval) berikut. Formula untuk suhu dalam o Celcius PMI = 37 o C-RT o C +3 Formula untuk suhu dalam o Fahrenheit PMI = 98,6 o F-RT o F 1,5 Decomposition Pembusukan jenazah terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteri. Mulai muncul 24 jam postmortem, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah sekum menyebar ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas seperti HCN, H2S dan lainlain.

Gas yang terjadi menyebabkan pembengkakan. Akibat proses pembusukan rambut mudah dicabut, wajah membengkak, bola mata melotot, kelopak mata membengkak dan lidah terjulur. Pembusukan lebih mudah terjadi pada udara terbuka suhu lingkungan yang hangat/panas dan kelembaban tinggi. Bila penyebab kematiannya adalah penyakit infeksi maka pembusukan berlangsung lebih cepat.

Proses-Proses Spesifik pada Jenazah Karena Kondisi Khusus Mummifikasi Mummifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi dengan cepat. Mummifikasi terjadi pada 12-14 minggu. Jaringan akan berubah menjadi keras, kering, warna coklat gelap, berkeriput dan tidak membusuk. Adipocere Adipocere adalah proses terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak dan berminyak yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh postmortem. Lemak akan terhidrolisis menjadi asam lemak bebas karena kerja lipase endogen dan enzim bakteri. Faktor yang mempermudah terbentuknya adipocere adalah kelembaban dan suhu panas. Pembentukan adipocere membutuhkan waktu beberapa minggu sampai beberap bulan. Adipocere relatif resisten terhadap pembusukan. Gastric Emptying Pengosongan lambung dapat dijadikan salah satu petunjuk mengenai saat kematian. Karena makanan tertentu akan membutuhkan waktu spesifik untuk dicerna dan dikosongkan dari lambung. Misalnya sandwich akan dicerna dalam waktu 1 jam sedangkan makan besar membtuhkan waktu 3 sampai 5 jam untuk dicerna. Aktivitas Serangga Aktivitas serangga juga dapat digunakan untuk memperkirakan saat kematian yaitu dengan menentukan umur serangga yang biasa ditemukan pada jenazah. Necrophagus species akan memakan jaringan tubuh jenazah. Sedangkan predator dan parasit akan memakan serangga Necrophagus. Omnivorus species akan memakan keduanya baik jaringan tubuh maupun

serangga. Telur lalat biasanya akan mulai ditemukan pada jenazah sesudah 1-2 hari postmortem. Larva ditemukan pada 6-10 hari postmortem. Sedangkan larva dewasa yang akan berubah menjadi pupa ditemukan pada 12-18 hari.

BAB IV PEMBAHASAN KASUS A.Prosedur Medikolegal Pada kasus ini, surat permintaan visum disampaikan dalam bentuk tertulis yang sesuai dengan KUHAP pasal 133 ayat (2). Surat ini terdiri atas: 1.Institusi Pengirim: Kepolisian Sektor Cakung 2.Tujuan Surat: RS Ciptomangunkusumo 3.Identitas: Tercantum nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, umur, perkerjaan dan alamat 4.Dugaan penyebab kematian: Pembunuhan (SKII) 5. Permintaan penyidik : Pemeriksaan luar dan bedah mayat 6: Jabatan pengirim: Pada mayat laki-laki ini, diperlukan pemeriksaan bedah jenzah untuk mengetahui sebab kematian korban. Pada kasus ini, pemeriksaan bedah mayat langsung dilakukan hari itu juga karena keluarga telah menyetujui untuk dilakukan bedah mayat. Prosedur medikolegal telah terpenuhi pada kasus ini, karena Surat Permintaan Visum (SPV) yang dibuat oleh polisi berpangkat Ajun Inspektor Polisi Satu yang ditujukan kepada dokter ahli kedokteran kehakiman. B.Tanda Pasti Kematian Pada pemerikaan mayat ditemukan kaku mayat pada seluruh tubuh. Kaku mayat tersebut mudah dilawan. Ini menandakan bahawa kaku mayat belum komplit saat dibawa dari RS rujukan ke tempat otopsi. Kaku mayat baru terbentuk 2 jam pasca kematian menjadi komplit 12 jam pasca kematian dan dipertahankan 12 jam berikutnya. Pada mayat terdapat lebam mayat yang hilang pada penekanan. Lebam mayat biasanya mulai tampak pada 20-30 menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah menjadi lengkap dan menertap setelah 8-12 jam. Untuk perkiraan waktu kematian mayat antara 2-5 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar dan bedah mayat.

C. Mayat laki-laki dengan tanda kekerasan Pada mayat laki-laki ini ditemukan luka pada punggung kanan menembus dinding dada dan merobek paru kanan, satu luka terbuka di punggung kanan lainnya menembus dinding dada dan merobek paru kanan dan hati. Selanjutnya pada pemeriksaan dalam juga diketemukan paru kanan terpotong rata dengan tepi rata serta keluar darah dan busa halus pada pemijatan. D.Sebab Kematian Penyebab kematian pada mayat laki-laki yang berusia 15 tahun ini adalah akibat kekerasan tajam pada dada kanan yang merobek paru dan hati dan menimbulkan pendarahan hebat, sehingga organ-organ vital seperti otak, jantung dan paru-paru kekurangan suplai darah yang kemudian mengganggu fungsinya hingga menyebabkan kematian. E. Hukuman bagi Pelaku Kasus ini merupakan suatu kasus pembunuhan yang apabila pelaku pada kasus ini ditemukan dapat dikenakan pidana sesuai pasal 338 KUHP yang berbunyi Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain,diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. Apabila ternyata pembunuhan ini merupakan suatu pembunuhan yang terencana, maka pelaku dapat dikenakan pidana sesuai pasal 340 KUHP yang berbunyi Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana (moord) dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh lima tahun

DAFTAR PUSTAKA
1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Winardi T, Munim A, Sidhi, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: FKUI; 1994. 2. Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran. Jakarta: FKUI; 1994. 3. Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. 4. Mansjoer A, Suprobaita, Wardhani WJ Setiowulan W. Autopsi Dalam Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid Kedua. Media Aesculapius, Jakarta. 2000: 187-9

Anda mungkin juga menyukai