Statistika Fluida
Statistika Fluida
STATIKA FLUIDA
= Suatu padatan adalah bahan tegar yang mempertahankan bentuknya terhadap
pengaruh gaya-gaya luar
= Fluida (zat alir) adalah bahan tak tegar yang tidak mempertahankan bentuknya
dan mengalir oleh pengaruh gaya luar. Yang termasuk dalam fluida ini antara
lain wujud Gas dan Cair.
= Massa jenis atau rapat massa suatu zat didefinisikan sebagai massa per satuan
volume zat.
V
m
kg/m
3
Fluida 2
TEKANAN
+Gaya F yang dikenakan pada permukaan fluida seluas S dapat
diuraikan menjadi gaya normal dan gaya pada bidang luasan.
+ Tekanan P adalah gaya normal F persatuan elemen luas A .
F Satuan P Pascal (Pa)
P = 1 Pa = 1N/m
2
A 1 cmHg = 1360 Pa
1 atm = 1,013 x 10
5
Pa
1 Bar = 10
5
Pa
F
S
S
F
Fluida 3
Tekanan di dalam fluida Statis
E Jika Fluida berada di dalam kesetim-bangan, maka tiap bagian fluida
berada di dalam kesetimbangan.
E Gaya arah horizontal resultan adalah nol ( tidak ada percepatan
horizontal); begitu pula arah vertikal
dy
y
Y=0
(p+dp)A
pA
A dy
dB
Fluida 4
E Massa elemen kecil dari volume fluida = A dy ;
Berat elemen B = g A dy
E Kesetimbangan gaya arah vertikal
E Jika p
1
tekanan pada elevasi y
1
dan p
2
tekanan pada elevasi y
2
diatas
permukaan referensi, persamaan dapat diintegralkan :
E Tekanan pada fluida hanya bergantung kedalaman, tidak bergantung luas
permukaan fluida (zalir).
pA = (p+dP)A + dB
= (p+dP)A + g A dy
Pp / dy = - g
dP = - g dy
g = berat jenis fluida yaitu berat persatuan volume fluida
p
2
y
2
dP = - g dy
p
1
y
1
Jika (y), maka : P
2
- P
1
= - g (y
2
- y
1
)
Fluida 5
HUKUM UTAMA HIDROSTATTIKA
= PARADOKS HIDROSTATIS
= P
A
= P
B
= P
C
= P
D
= P
E
= HUKUM UTAMA HIDROSTATIKA
= Tekanan pada setiap tempat yang mempunyai ketinggian sama,
dan pada jenis fluida yang sama yang berhubungan adalah sama.
A B C D E
Fluida 6
4 p
o
- p = - g (y
2
- y
1
)
4 p = p
o
+ g h ( tekanan sama pada titik pada kedalaman sama)
Pengukuran Tekanan
4Barometer air raksa
4Manometer terbuka dan tertutup
h
F
p
p
o
y
1
y
2
h = y
2
- y
1
p
2
= 0
p
1
= p
o
p = gh
p
2
= p
o
p
1
= p
h = y
2
- y
1
y
2
y
1
p - p
o
= gh
Fluida 7
GAYA ARCHIMIDES
= Jika suatu balok hipotesis dalam suatu zat cair,
maka gaya-gaya dalam arah horisontal akan
saling meniadakan. Jika agian atas balok
berada pada kedalaman L, tinggi balok = h,
luas permukaan atas maupun bawah = A,
maka bagian atas balok mendapat gaya ke
bawah sebesar : F
ATAS
=
f
g L A
Sedangkan gaya dari bawah melalui permukaan bawah besarnya :
F
BAWAH
=
f
g (L+H) A
Ini berarti bahwa balok tersebut akan mengalami gaya ke atas
sebesar : F
A
= F
BAWAH
-F
ATA
S
F
A
=
f
g (L+H) A -
f
g LA
F
A
=
f
g V (gaya Archimides)
Fluida 8
DINAMIKA FLUIDA
+Gerak fluida dipresentasikan dengan melihat massa jenis
(x,y,z,t) dan kecepatan v(x,y,z,t) di titik (x,y,z) pada waktu t.
+Karakteristik aliran fluida
Aliran Tunak (Steady) : kecepatan setiap partikel fluida
sama
Aliran Berolah (rotational) :
Aliran Termampatkan (compressible) :
Aliran Kental (viscous) : adanya gaya gesek di dalam
gerak relatif benda padat yang merupakan gaya-gaya
tangensial diantara lapisan fluida.
+Dalam dinamika fluida dibatasi pada sifat aliran tunak, tak
berolah, tak termampatkan dan tak kental.
Fluida 9
KONTINUITAS
+ Tinjau aliran tunak pada suatu titik, maka setiap partikel yang sampai di titik
tersebut akan lewat dengan laju dan arah sama membentuk garis arus
+ Tabung aliran adalah kumpulan garis arus
A
1
,A
2
: luas penampang tabung
v
1
,v
2
: kecepatan partikel fluida
v t : jarak tempuh aliran fluida pada waktu t
Fluks massa di P : m
1
/ t =
1
A
1
v
1
Fluks massa di Q : m
2
/ t =
2
A
2
v
2
dimana
1.,
2
= massa jenis fluida di P
dan Q
Q
P
A
1
A
1
A
2
v
1
t
v
2
t
Fluida 10
+ Hukum kekekalan massa ( tidak ada fluida yang mening galkan tabung)
1
A
1
v
1 =
2
A
2
v
2 ------
A v = konstan
v Jika fluida tak termampatkan [
1
=
2
]
A
1
v
1
=
A
2
v
2 -----------------
A v
= konstan [Pers. Kontinuitas]
+ A.v menyatakan volume fluida yang mengalir per satuan waktu
(Debit).
+ D = A.v
Fluida 11
Fluida tunak, tak termampatkan dan
tak viskos
^ v
1
^ v
2
L
1
L
2
Y
1
Y
2
p
1
A
1
p
2
A
2
Y
1
Y
2
^ v
1
^ v
2
L
1
L
2
p
1
A
1
p
2
A
2
Kerja yang dilakukan oleh
gaya resultan yang beraksi
pada sistem adalah sama
dengan perubahan tenaga
kinetik dari sistem tersebut.
Fluida 12
+ Gaya F dan Kerja W pada sistem :
+F
1
= P
1
A
1
; W
1
= P
1
A
1
L
1
+F
2
= - P
2
A
2
; W
2
= - P
2
A
2
L
2
+F
3
= m g
; W
3
= - m g (y
2
- y
1
)
Jumlah W = P
1
A
1
L
1
- P
2
A
2
L
2
- mg (y
2
- y
1
)
v Sifat kontinuitas : A
1
L
1
= A
2
L
2
A L
= m/ [ konstan]
W = m / (P
1
- P
2
) - mg (y
2
- y
1
)
Karena W = K = 1/2 m v
2
2
- 1/2 m v
1
2
Fluida 13
+ Sehingga
m/ (P
1
- P
2
) - mg (y
2
- y
1
) = 1/2 m v
2
2
- 1/2 m v
1
2
P
1
+ 1/2 v
1
2
+ gy
1
= P
2
+ 1/2 v
2
2
+ gy
2
maka :
P + 1/2 v
2
+ gy = konstan [ Persamaan Bernoulli]
Fluida diam :
P
1
+ gy
1
= P
2
+ gy
2