Anda di halaman 1dari 68

Pertumbuhan Bakteri

YUSMANIAR

PERTUMBUHAN BAKTERI

Pertumbuhan: peningkatan secara sistematik


dalam jumlah keseluruhan komponen organisme atau keseluruhan unsur-unsur pokok kimia sel.

Fast - as little as 10 min. generation time (Vibrio vulnificus) as long as 24 hr. (Mycobacterium tuberculosis)

Kematian bakteri
Pada bakteri kematian berarti kehilangan kemampuan untuk reproduksi Sel dianggap mati jika tidak dapat membangun koloni pada media padat. Pengukuran tidak pada sel individu tapi pengukuran kematian populasi

Kebutuhan untuk pertumbuhan


Nutrisi Sumber energi metabolik Faktor lingkungan pH suhu aerasi kekuatan ionik & tekanan osmotik

Nutrisi
Karbon Nitrogen Belerang fosfor Mineral lain Faktor pertumbuhan

Karbon
Autotrof organisme yang tidak memerlukan karon organik untuk pertumbuhannya
Fototrof menggunakan energi fotosintetik untuk merubah karbondioksida menjadi karbon organik Kemolitotrof menggunakan senyawa anorganik sebagai reduktan dan karbondioksida sebagai sumber karbon

Heterotrof membutuhkan karbon organik untuk pertumbuhannya ( sumber karbon harus dalam bentuk yang dapat diasimilasi)

Carbon
Pada pertumbuhan bakteri autotrof dibutuhkan air, garam anorganik dan carbon anorganik (CO2). Bakteri heterotrof membutuhkan carbon organik untuk pertumbuhannya, co: glukosa Bakteri kapnofilik membutuhkan CO2 untuk optimalisasi pertumbuhannya

Nitrogen Merupakan komponen utama protein dan asam nukleat 10% dari berat kering bakteri Fosfor Merupakan komponen dari ATP dan asam nukleat Faktor pertumbuhan senyawa anorganik yang dibutuhkan oleh sel bakteri untuk pertumbuhannya tetapi tidak dapat disintesis sendiri

Sumber Energi Metabolik


Tiga mekanisme utama untuk menghasilkan energi metabolik adalah melalui fermentasi, respirasi dan fotosintesis Fermentasi pembentukan ATP pada fermentasi tidak diikuti oleh perubahan status oksidasi-reduksi secara keseluruhan antara substrat fermentable dan produk fermentasi memiliki komposisi identik Contoh glukosa (C6H12O6) 2 ATP + asam laktat (C3H6O3)

Respirasi biasanya menggunakan oksigen sebagai oksidan (penerima elektron), selain oksigen dapat juga digunakan oksidan alternatif seperti karbondioksida, sulfat dan nitrat Fotosintesis seperti respirasi tetapi oksidan dan reduktan dibuat secara fotokimia oleh energi sinar matahari yang diserap oleh pigmendalam membran sel

Faktor lingkungan yang mempengaruh pertumbuhan bakteri


TEMPERATUR Bakteri membutuhkan temperatur optimum agar bisa tumbuh dengan cepat. Menurut temperaturnya, bakteri terdiri atas 3 kelompok, yaitu psikrofilik : tumbuh pada suhu -5 sampai 30C dengan suhu optimum 10-20C. mesofilik : tumbuh pada suhu 10 sampai 45C dengan suhu optimum 20-40C termofilik : tumbuh pada suhu 25 sampai 80C dengan suhu optimum 50-60C hipertermofilik : suhu optimumnya diatas 70C

pH
pH optimal bagi bakteri patogen yaitu 7,2 sampai 7,6. Pengelompokan menurut pH Neutrofil, berkembang biak pada pH 5-8, optimal pada pH 7. Acidofil, tumbuh optimal pada pH dibawah 5,5, co: Thiobacillus ferrooxidant yang tumbuh baik pada pH 5 alkalofil, optimal pada pH diatas 8,5, co: Bacillus alcalophilus yang tumbuh baik pada pH 10,5

Kisaran pH untuk beberapa bakteri


Bakteri Kisaran pH Minimal Optimal Thiobacillus thiooxidans Staphillococcus aureus Azetobacter sp 0,5 4,2 5,5 Maksimal

2 3,5 6 7,0 7,5 9,3 7,0 7,5 8,5

O2
Oksigen dibutuhkan oleh bakteri dalam pemenuhan kebutuhan energi. Berdasarkan kebutuhan oksigen,bakteri dibagi menjadi 5 kelompok, Anaerob obligat,hidup tanpa O2, O2 bersifat toksik terhadapnya
Moderate anaerobes : 2 3% O2 Strict anaerobes : < 0,5% O2

Anaerob aerotoleran,tidak mati dengan kelebihan O2 Aerob fakultatif,dapat tumbuh dengan atau tanpa O2

Metabolisme bakteri aerob


Hasil alami metabolisme aerob senyawa reaktif hidrogen peroksida--H2O2 dan superoksidaO2 H2O2 & O2- dengan adanya unsur besi radikal hidroksil*OH merusak makromolekul H2O2 + O2Fe2+/Fe3+ O2 +OH- + *OH

Metabolisme bakteri aerob


Bakteri aerob & aerotoleran anaerob memiliki superoksida dismutase dan katalase 2O2- + 2 H+ superoksida dismutase H2O2 katalase H2O + O2 Bakteri anaerob tidak memiliki enzim superoksida dismutase dan katalase O2 + H2O2

Bakteri aerob obligat syarat harus ada O2


bakteri menggunakan O2 untuk transformasi energi dalam proses respirasi aerobik terdapat enzim superoksida dismutase dan katalase dalam sel untuk detoksifikasi superoksidaO22O2- + 2 H+ ----superoksida dismutase O2 + H2O2 H2O2 --- katalase H2O + O2 Contoh : Micrococcus sp, Gram positif kokus

Bakteri anaerob obligat - bakteri tidak dapat memperbanyak diri jika ada O2 - Bakteri mati dilingkungan yang ada O2, karena ada derivat O2 - Transformasi energi melalui fermentasi atau respirasi anaerob - Tidak ada enzim superdismutase dan katalase Contoh: Bacteriodes (dalam usus besar), Clostridium botulinum

Bakteri anaerob fakultatif tumbuh lebih baik jika ada O2, tetapi dapat tumbuh tanpa O2 (fleksibel terhadap persyaratan O2) respirasi aerob jika ada O2 dan fermentasi atau respirasi anaerob jika tidak ada O2. pertumbuhan lebih cepat jika ada O2 sebab respirasi aerob menghasilkan ATP lebih banyak. Contoh: E. coli (dalam usus besar), Saccharamyces (u membuat roti dan minuman alkohol) ada enzim katalase dan superoksidase

Bakteri anaerob aerotoleran


tidak tertarik terhadap O2 dapat tumbuh dalam O2, tetapi tidak menggunakan O2 untuk transformasi energi tidak menggunakan respirasi aerob atau anaerob, disebut juga fermenter obligat. mempunyai enzim superoksida dismutase. Contoh: Streptococcus pyogenes (penyebab infeksi tenggorokan)

Intoleransi O2bakteri anaerob


O2 memiliki efek toksik langsung O2 secara tidak langsung bersifat toksik melalui mediator H2O2 dan radikal bebas Potensial reduksi-oksidasi yang rendah tidak dapat dicapai dengan adanya tekanan O2 normal Enzym sulfhydril dioksidasi oleh O2 inaktif O2 menghambat metabolisme melalui reduksi enzym NADH oxidase

Bakteri mikroaerofilik perlu O2 konsentrasi 2% - 10% untuk respirasi aerobik, oksigen konsentrasi tinggi dapat menjadi inhibitor enzim katalase dan superoksidasi dismutase dalam jumlah kecil Contoh: Spirillum volutant (habitat akuatik), Helicobacter pylori (penyebab gastrik dan deudonal ulcer)

Kurva pertumbuhan bakteri

Fase penurunan

Kurva pertumbuhan bakteri (Zinsser (1980)) Dibagi dalam 4 katagori: Fase lag Fase stasioner Fase eksponensial Fase kematian
a. Fase lag - fase adaptasi pada lingkungan yang baru - tidak ada pertumbuhan dalam jumlah yang besar (ada penambahan dalam ukuran sel).

b. Fase eksponensial atau fase logaritmik - Sel-sel pada tahap pertumbuhan seimbang - masa dan volume sel meningkat - rerata komposisi sel dan konsentrasi relatif metabolit konstan

Sel bakteri dapat dipelihara pada fase eksponensial dengan membiakan ke dalam medium segar dengan komposisi yang sama secara berulang. Peralatan yang digunakan, yaitu termostat dan turbidosatt

c. Fase stasioner - akumulasi produk-produk limbah - nutrien berkurang - perubahan pH - rerate pertumbuhan menurun - sel-sel hidup konstan pada periode tertentu tergantung organisme, selanjutnya terjadi penurunan populasi.

d. Fase penurunan: kematian sel - kematian sel meningkat mencapai tingkat yang tetap - kematian sel secara drastis, ada sel yang bertahan hidup sampai waktu lama (bulan -tahun)

Kurva pertumbuhan (Jawetz, et all (2004)) Dibagi dalam 6 fase: A. Fase lag, kecepatan pertumbuhan: nol B. Fase akselerasi, kecepatan tumbuh: meningkat C. Fase eksponensial, kecepatan tumbuh: konstan D. Fase retardation, kecepatan tumbuh: menurun (melambat) E. Fase stasioner maksimum, kecepatan tumbuh: nol F. Fase kematian, kecepatan tumbuh: negatif (mati)

Kurva pertumbuhan (Jawetz, et all(2004)) Jumlah sel (log)


D E F C A B

Waktu

Interaksi antar populasi mikroba

Positive and negative interaction

Interaksi mikroba

Sinergisme Suatu hubungan dua populasi mikroorganisme yang saling menguntungkan tetapi tidak saling bergantungan (masing-masing populasi bisa bertahan tanpa kehadiran populasi lainnya) Mutualisme (simbiosis) Hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak dan saling bergantungan (obligatory relationship).Contoh: Bacteroides spp. pada sistem pencernaan sapi

cont`d
Parasitisme Salah satu pihak mendapat keuntungan sedangkan pihak lain dirugikan Hospes organisme yang mengandung parasit Carrier suatu kondisi dimana telah tercapai keseimbangan biologik antara parasit dan hospes (gejala mereda tetapi parasit masih ada) Predatorisme Salah satu pihak memangsa pihak lain sebagai sumber energi Kompetisi Interaksi berupa persaingan sebagai akibat penggunaan sumber energi yang sama dan terbatas, cont: oksigen, karbon, dll. Amensalisme Satu populasi mikroorganisme menghasilkan substansi yang dapat menghambat pertumbuhan populasi lainnya (kompetitor)

Contoh beberapa interaksi

back

Symbiotic scheme

Types of interactions between microbial populations


Effect of interaction Name of interaction
Neutralism Commensalism Synergism Mutualism Competition Amensalism Predatism Parasitism
O = no effect + = positive effect - = negative effect

Population A
O O + + O or + + +

Population B
O + + + -

Flora Normal Mikroba Udara, Air & Tanah

Mikroba TANAH
Komunitas organisme dapat mencapai 4000 spesies yang berbeda per gram tanah. Tanah mempunyai beberapa lapisan (horizon), yaitu: - Topsoil (horizon A): kaya akan nutrien - Subsoil (horizon B): akumulasi garam, tanah gamping (clay), nutrien lain. - Horizon C: partially weathered bedrock. - Bedrock (horizon D): unweathered

Mikroorganisme di tanah
Jumlah dan komposisi flora tanah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Contoh: - Tanah yang basah tidak cocok untuk bakteri aerob, krn tanah penuh dg air shg O2 berkurang. - Tanah yang kering aktivitas metabolisme dan jumlah mikro organisme berkurang. - Banyak organisme yang memproduksi endospora dan kista yang resisten terhadap kekeringan untuk mempertahankan hidup. - Keadaan lingkungan lainnya yang mempengaruhi adalah ph, suhu dan sumber makanan. - Ph rendah menekan pertumbuhan bakteri, tetapi meningkatkan pertumbuhan jamur,

Bakteri gram+ lebih banyak ditanah daripada bakteri gram- terutama genus Bacillus. Bakteri ini membuat endospora untuk mempertahankan diri shg tahan pada kekeringan. Streptomyces memproduksi antibiotik Bakteri lain yang berada di tanah adalah spesies Clostridium, Azotobacter, Agrobacterium dan Rhizobium. Jumlah jamur lebih banyak daripada jumlah bakteri, dan terutama ditemukan 10cm pada lapisan atas tanah.

Selain bakteri dan jamur, terdapat juga alga dan protozoa. Seluruh mikroorganisme saling bersimbiosis

Mikroba AIR
Terbagi dalam 3: 1. Lingkungan Air Laut (marine) 2. Lingkungan Air Tawar 3. Lingkungan Air yang khusus

Lingkungan Air laut


Laut meliputi 70% dari permukaan bumi. Air laut mengandung 3.5% garam organisme halofilik (organisme yang suka dg kadar garam yang tinggi dan halo toleran. Air laut oligotropik (faktor pertumbuhan organisme fotosintetik dan autrotrof lainnya terbatas karena kekurangan zat-zat inorganik terutama fosfat, nitrat dan besi). Keadaan di dekat pantai berbeda dg laut yang dalam eutropik (kaya akan zat makanan) banyak organisme fotosintetik spt alga dan cyanobacteria.

Lingkungan air tawar


Lingkungan ini adalah: danau dan sungai. Tipe dan jumlah mikroba tergantung: - cahaya - konsentrasi O2 - zat makanan - suhu Danau Pada saat musim panas, suhu hangat terbentuk 2 lapisan : Epilimnion : kaya O2 meningkatkan aktifitas mikroorganisme fotosintetik Hipolimnion : lapisan dibawahnya

Sungai Berbeda dg danau krn air mengalir ada turbulensi ada sirkulasi O2 aerobik. Cahaya mgk mencapai dasarnya shg memungkinkan tjd fotosintesis. Bakteri berkapsul spt Sphaerotilus dan Leptotrix Sp menempel pd batuan dan menetap.

Lingkungan Air yang khusus


- Kadar garam yang sangat tinggi organisme halofilik. - Kadar besi yang meningkat Gallionella dan Sphaerotillus. - Kadar sulfur yang meningkat menunjang pertumbuhan bakteri fotosintetik dan non fotosintetik.

Mikroba UDARA

Bioaerosol
Partikel biologi : bakteri, jamur, virus, spora, endotoksin Komposisi dan konsentrasi tergantung lokasi, sistem ventilasi, aktivitas manusia, sumber infeksi, dan ketahanan fisik bioaerosol Diameter partikel bioaerosol 418 m

Sumber Mikroba Udara


Di luar ruangan
Pertanian Irigasi Pengolahan limbah Peternakan Pembangunan gedung Berbagai aktifitas lainnya

Sumber Mikroba Udara


Di dalam ruangan Sistem ventilasi ruangan Pendingin ruangan Debu Manusia :
Batuk/bicara : 104 droplet Bersin : 106 droplet

Mikroba Udara
Bakteri M. tuberculosis, Legionella pneumophilla Gram positif kokus dan basil, Gram negatif basil Jamur Aspergillus fumigatus, Aspergillus versicolor, Penicillium spp., actinomycetes termofilik Virus Campak, varicella, virus enterik Amoeba Naegleria fowleri, Acanthamoeba spp.

Rute Infeksi oleh Mikroba Udara


Kontak Kulit Ingestion Inhalasi
Udara terhirup 10 m3/hari Partikel besar tersangkut di saluran nafas atas < 6 m ke paru-paru, 1 2 tersangkut di alveoli

Normal mikroba flora normal pada host


Ada 2 jenis mikroba normal: 1. Resident Mikroba Mikroba normal yang selalu ada seumur hidup host. Terdapat di kulit dan membran mukosa pencernaan, pernafasan, urethra dan vagina.

2. Transient Mikroba Mikroba yang ada pada host hanya selama beberapa jam / hari / bulan sebelum akhirnya hilang. Tempat transient mikroba sama dengan residen mikroba.

Kulit

Ekspose terbesar terhadap lingkungan pH, asam lemak, keringat, lysozim, mandi, Resident predominan:
- basil diphteroid anaerob: corynobacterium propionibacterium - Nonhemolitik & anaerob staphylococci: S.

- G+, aerob, basil berspora: viridans streptococci, enterococcus - G-, basil coliform, acinetobacter - Fungi & yheast

aureus, S. epidermidis

Mulut & Saluran Respirasi Atas

Hidung: corynobacteria, S. aureus, S.

epidermidis, Streptococci

Pada bayi kontaminasi dari jalan lahir & dari saluran pernafasan atas ibu Mikroba: - aerob-anaerob Staphylococci - G- diplococci, diphteroid, lactobacilli - spirochaeta, prevotella, fusobacterium, rothia - actinomyces

Traktus Digestiva

Pada bayi: bakteri asam laktat Adult: - esophagus: mikroba dari makanan dan saliva - intestine atas: lactobacilli, enterococci - ileum-cecum: fecal - colon: anaerob bacteroides, fusobacterium, anaerob G+ cocci

Urethra

Sama halnya dengan flora kulit dan perineum Pada urine dengan jumlah normal 102 104

Vagina

Berubah bergantung pH Mikroba: - streptococci - prevotella - clostridia - Gardnella vaginalis

- Ureaplasma erealyticum

Conjunctiva

Mikroba perdominan: - Corynobacterium xerosis - S. epidermidis , non hemolitik streptococci - Neisseriae, G- haemophili Lysozim

SEE YOU NEXT WEEK!

Sistem kultur bakteri

I. Closed system Bakteri ditumbuhkan dalam kultur bets di laboratorium dengan kondisi cukup akurat.
Jika medium yang cocok diinokulasi bakteri dan diambil sampel pada interval reguler, maka data yang terbentuk menampilkan kurva pertumbuhan bakteri

II. Continuous culture (1)


pemeliharaan sel bakteri pada fase pertumbuhan eksponensial dengan teknik kultur

sel dibiakan dalam medium dengan komposisi yang sama secara berulang. populasi bakteri tumbuh dengan ukuran yang diatur sampai beberapa generasi di bawah kondisi konstan dan kecepatan tumbuh yang terseleksi. - alat yang sering digunakan (kultivator), yaitu chemostat

Chemostat: aparatus open-system yang terdapat tabung kultur tempat pemeliharaan organisme pada ukuran konstan dengan pengenceran berulang.
Faktor penting untuk mengontrol pertumbuhan organisme adalah kecepatan dimana medium segar ditambahkan ke dalam tabung kultur.

II. Continuous culture (2) Rumus: D = f/V D: kecepatan pengenceran f : kecepatan medium segar ditambahkan ke tabung kultur V: volume kultur

dalam

Kultur aerobik inkubator Kultur dalam atmosfir yang ditambahkan CO2 inkubator CO2 Brucella abortus , Streptococcus capnophilic 510% pneumococcus gonococcus Kultur dalam atmosfir mikroaerofilik Campylobacter jejuni, Actinomyces israeliudara dengan 6-7% O2 Kultur anaerobik anaerobic jar

Inkubator (350 370C)


katalisator, desikan, indikator oksigen

Anaerobic bio-bag

Anaerobic-jar

Anaerobic chamber
Gas :
H2 CO2 N2 :5-10% :5-10% :80-90%

Kondisi anaerob secara mekanik vakum secara kimia H2 + O2 H2O secara biologi bakteri anaerob ditumbuhkan bersama bakteri aerob bakteri aerob akan menggunakan oksigen untuk tumbuh sehingga kondisi petri menjadi bebas oksigen sehingga bakteri anaerob dapat tumbuh

Anda mungkin juga menyukai