Anda di halaman 1dari 47

Infeksi Saluran Pernafasan Akut

PENGERTIAN
adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad renik atau bakteri, virus tanpa atau disertai radang dari parenkim.

saluran pernapasan organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.

PENULARAN
ISPA dapat ditularkan melalui: Air ludah Darah Bersin Terhirup udara yang mengandung kuman.

PEMBAGIAN
berdasarkan wilayah infeksinya infeksi saluran napas atas rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis, epiglotitis, tonsilitis, otitis infeksi saluran napas bawah infeksi pada bronkhus, alveoli seperti bronkhitis, bronkhiolitis, pneumonia

PENYEBAB
1. ISPA Bagian Bawah Bakteri dari genus streptococus, Stapilococcus, Pneumococcus, Hemofillus, Bordetella dan Corinebacterium 2. ISPA Bagian Atas Virus golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain

GEJALA
ISPA RINGAN
a. Batuk b. Serak, yaitu bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara(misalnya pada waktu berbicara atau menangis) c. Pilek yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37C

GEJALA
ISPA SEDANG
Jika di jumpai gejala ISPA ringan dengan disertai gejala sebagai berikut: a.Pernapasan lebih dari 50 kali /menit pada anak umur kurang dari satu tahun atau lebih dari 40 kali/menit pada anak satu tahun ataulebih b.Suhu lebih dari 39C

GEJALA
Lanjutan
c. Tenggorokan berwarna merah d. Timbul bercak-bercak pada kulit menyerupai bercak campak e.Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga f. Pernafasan berbunyi seperti mendengkur g. Pernafasan berbunyi wheezing .

GEJALA
ISPA BERAT
Jika ada gejala ISPA ringan atau sedang disertai satu atau lebih gejala sebagai berikut:

GEJALA
Lanjutan
a. Bibir atau kulit membiru b. Tidak sadar atau kesadarannya menurun c. Pernafasan berbunyi mengorok dan tampak gelisah d. Pernafasan menciut

GEJALA
Lanjutan
f. Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernapas g. Nadi cepat lebih dari 60 x/menit atau tidak teraba h. Tenggorokan berwarna merah

Infeksi Saluran Pernafasan Atas

A. Otitis Media
Otitis media merupakan peradangan telinga bagian tengah. Otitis media akut biasanya lebih banyak terjadi pada anak dibandingkan dewasa karena anak memiliki anatomi saluran Eustachio yang lebih pendek dan lebih horizontal, memudahkan bakteri masuk ke tengah telinga.

DIAGNOSIS
melihat membran timpani menggunakan otoscope. mengukur kelenturan membran timpani dengan Tympanometer.Dari tes ini akan tergambarkan ada tidaknya akumulasi cairan di telinga bagian tengah. X-ray dan CT-scan ditujukan untuk mengkonfirmasi adanya mastoiditis dan nekrosis tulang pada otitis maligna ataupun kronik

ETIOLOGI
Otitis media disebabkan oleh virus. Otitis media akut biasanya diperparah oleh infeksi pernapasan atas yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan edema pada tuba eustachius.

B. Sinusitis
Sinusitis adalah infeksi atau peradangan pada sinus paranasal mukosa yang sebagian besar disebabkan oleh virus. Infeksi karena virus biasanya menyerang dalam 7-10 hari, jika terjadi selain waktu itu, kemungkinan disebabkan oleh bakteri.

PENYEBAB
Bakteri yang paling umum menjadi penyebab sinusitis akut adalah : Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis. Patogen yang menginfeksi pada sinusitis kronik sama seperti pada sinusitis akut dengan ditambah adanya keterlibatan bakteri anaerob dan S. aureus

Manifestasi klinis
keluarnya cairan kental berwarna dari hidung sumbatan di hidung nyeri muka sakit gigi demam

DIAGNOSIS

melalui pemeriksaan klinis THT, aspirasi sinus yang dilanjutkan dengan kultur dan dijumpai lebih dari 10/ml koloni bakteri, pemeriksaan x-ray dan CT scan.

C. Faringitis
Faringitis merupakan inflamasi faring dan jaringan limfoid sekitarnya akibat infeksi bakteri atau virus.
Faringitis biasanya timbul bersama-sama dengan tonsilitis, rhinitis dan laryngitis

ETIOLOGI
- Virus, bakteri group A beta hemolytic streptococci (Streptococcus pyogenes, Group A Streptococcus/GAS)

- Pada kasus Infeksi Group A streptococcus dapat terjadi demam rematik (0,3-3%)

DIAGNOSIS
pemeriksaan tenggorokan kultur swab tenggorokan Pemeriksaan kultur memiliki sensitivitas 90-95% dari diagnosis, sehingga lebih diandalkan sebagai penentu penyebab faringitis yang diandalkan.

Infeksi Saluran Pernafasan Bawah

A. Bronkhitis
Bronkhitis merupakan kondisi peradangan pada tracheobronchial yang tidak meluas ke alveoli. Bronkhitis sering diklasifikasikan menjadi bronkhitis akut dan bronkhitis kronis. Bronkhitis akut terjadi pada semua usia, sedangkan bronkhitis kronis terutama terjadi pada usia dewasa.

Manifestasi Klinik
Bronkitis dapat sembuh sendiri dan jarang menyebabkan kematian. Bronkitis akut biasanya diawali dengan infeksi saluran pernafasan atas. Batuk adalah penanda bronkitis akut yang terjadi awal dan akan menetap walaupun keluhan nasal dan nasofaring menghilang.

DIAGNOSA
Pemeriksaan dada menunjukkan adanya ronki dan bunyi tidak normal bilateral (rale moist bilateral). Foto sinar x menunjukkan hasil normal. Kultur bakteri sputum Uji deteksi virus dapat digunakan bila diagnosa spesifik dibutuhkan. Kultur atau diagnosa serologi M. Pneumoniae dan kultur atau deteksi Ab langsung secara fluorescensi untuk B.

B. Bronkhiolitis
Bronkhiolitis akut adalah infeksi virus pada saluran pernafasan bawah, paling sering terjadi pada bayi terutama usia antara 2 sampai 10 bulan

C. Pneumonia

Pneumonia adalah suatu infeksi pada paru-paru, dimana paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi gangguan pernafasan.

1. Ringan (bukan pneumonia)


Dikenal dengan batuk pilek. Batuk tanpa pernafasan cepat / kurang dari 40 kali / menit. Hidung tersumbat / berair. Tenggorokan merah.

Mencakup kelompok penderita balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Dengan demikian klasifikasi bukan pneumonia mencakup penyakit-penyakit ISPA lain diluar pneumonia seperti batuk pilek biasa.

2. Sedang (pneumonia)
batuk dan nafas cepat. gendang telinga merah. dari telinga keluar cairan kurang dari 2minggu. faringitis purulen dengan pembesaran kelenjar limfe yang nyeri bila ditekan.

Lanjutan..
Batas nafas cepat (fast brething) pada anak usia 2 bulan sampai <1 tahun adalah 50 kali atau lebih permenit sedangkan untuk anak usia 1 sampai <5 tahun adalah 40 kali atau lebih per menit atau

3. Pneumonia Berat
Terjadi peningkatan frekuensi batuk dengan nafas berat, dan cepat membran keabuan di taring, kejang, dehidrasi berat/ tidur terus, tidak ada sianosis

PENATALAKSANAAN

1. Bukan pneumonia
tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein, dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.

Bila terdapat bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss diberi antibiotik (penisilin), 10 hari.

2. Pneumonia
obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrimoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.

3. Pneumonia berat
Dirawat di rumah sakit, diberikan: oksigen antibiotik parenteral

Anda mungkin juga menyukai