Anda di halaman 1dari 3

KEBIJAKAN

Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota sebagai daerah otonom, tetapi pada kenyataannya dalam pelaksanaannya pemerintah daerah masih melihat pentingnya fungsi dan peran dari pemerintah pusat dalam rangka mewujudkan kerjasama pembangunan antar daerah, baik dalam pengembangan ekonomi wilayah maupun persatuan dan kesatuan nasional, terutama dalam menghadapi perubahan sosial yang multi-dimensional. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman dengan adanya UU Nomor 32 Tahun 2004 serta peraturan perundangan lainnya, dihadapkan oleh situasi yang semakin kompleks dalam era desentralisasi saat ini. Situasi tersebut menunjukkan kecenderungan antara lain adalah munculnya permasalahan daerah yang dihadapi semakin multi dimensional; terjadinya degradasi kondisi sosial masyarakat yang semakin tajam menjurus terjadinya konflik sosial di berbagai daerah; bertambahnya kemiskinan dan pengangguran di daerah perkotaan; dan masih banyak lagi situasi yang sulit yang dialami dalam proses transisi desentralisasi ini. Keadaan ini menunjukkan bahwa kebijakan desentralisasi tidak akan begitu saja dapat mengatasi permasalahan yang semakin kompleks sehingga dukungan, bantuan, dan kerjasama dengan pemerintah pusat masih diperlukan dalam rangka mengorientasikan dan mempersiapkan daerah agar dapat menjalankan peranannya secara lebih efisien dan efektif. Penyelenggaraan prasarana sarana sanitasi diselenggarakan atas dasar hukum sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan UU No. 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air UU No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang UU No. 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan UU No. 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan UU No. 32 Tahun 2009, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UU No. 1 Tahun 2011, tentang Perumahan dan Permukiman PP No. 16 Tahun 2005, tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

10. PP No. 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Bidang PU 11. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 12. PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air 13. PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

14. PP No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 15. PP No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air 16. Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur 17. Permen Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) 18. Permen PU No. 494/PRT/M/2005, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan (KSNP-KOTA) 19. Permen PU No. 21/PRT/M/2006, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP) 20. Permen PU No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman 21. Permen PU No. 21/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Sistem Pengelolaan Persampahan 22. Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum 23. Permen PU No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Arah Kebijakan Umum Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman yaitu :

Pemerintah semua tingkat berfungsi sebagai fasilitator dalam melaksanakan program nasional pengembangan yang harus didukung oleh peraturan perundangan yang berlaku.

Pengembangan PS PLP terkait erat dengan kebijakan dan program nasional, yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan perlindungan lingkungan.

Penyelenggaraan pelayanan dan pengelolaan PS PLP melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam rangka menjamin keberlangsungan pembangunan PLP.

Perkuatan peraturan perundangan dan perangkat pendukungnya (NSPM), serta mendorong upaya penegakan hukumnya.

Secara garis besar, lingkup pembinaan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman mencakup kegiatan : Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman, Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Pengembangan Sistem Pengelolaan Drainase. Adapun penyelenggaraan masing-masing sub sektor dilaksanakan sesuai dengan arah dan kebijakan sebagai berikut : 1. Arah dan Kebijakan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman

Peningkatan akses prasarana air limbah baik sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat,

Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman;

Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman, Penguatan kelembagaan serta peningkatan kapasitas personil pengelola air limbah permukiman, Peningkatan pembiayaan pembangunan PS air limbah permukiman. 2. Arah dan Kebijakan Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan Permukiman

Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan Pengembangan alternatif sumber pembiayaan 3. Arah dan Kebijakan Pengembangan Sistem Pengelolaan Drainase Permukiman

Pemantapan keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan keseimbangan tata air

Mengoptimalkan sistem drainase yang ada Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan Mendorong dan memfasilitasi pemerintah kabupaten/kota dalam pengembangan sistem drainase yang efektif, efisien dan berkelanjutan

Pengembangan alternatif sumber pembiayaan

Anda mungkin juga menyukai