Anda di halaman 1dari 3

SMPN 6 Tuban Menuju Sekolah Adiwiyata 2013

Tanggal : 03/07/2013, 20:59:55, dibaca 322 kali.

Tuban Targetkan 30 Sekolah Adiwiyata Setelah tiga sekolah di Tuban sukses meraih predikat sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional pada 2012 lalu, kini Tuban mentargetkan 30 sekolah lagi mendapatkan presdikat yang sama. Hal tesebut diungkapkan kepala bidan pengawas dan pengendalian dampak lingkungan(Wasdal) Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tuban Bhismo Setyo Adji saat ditemui kotatuban.com di ruang kerjanya, Kamis (14/2). Untuk merealisasikan tekat menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri tersebut, tiga sekolah yang telah menerima predikat Adiwiata Nasional melakukan pembinaan dan bimbingan sekolah yang dicalonkan menerima Adiwiyata. Tiga sekolah yang menerima Adiwiyata pada 2012 lalu, yakni, SMAN 1 SMAN 2 dan SMPN Rengel. Tahun 2013 ini 30 sekolah yang ada di Tuban dari berbagai jenjang ditargetkan menjadi sekolah Adiwiyata dengan pembinaan yang dilakukan tiga sekolah peraih Adiwiyata Nasional sebelumnya. Untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, ketiga sekolah ini diharuskan membina masing -masing 10 sekolah menuju Adiwiyata juga, ujar Bhismo. Di katakan Bhismo, dari 30 sekolah yang ditargetkan tersebut, sementara ini baru 11 sekolah yang di ikut sertakan ke propinsi, sedangkan 19 lainya masih dalam pembinaan. Sementara ini dari 30 yang saat ni ikut pembinaan baru sebelas dokumen yang kita kirim ke porpinsi, kata Bhismo. Ke 11 sekolah itu masing-masing adalah 4 sekolah dasar (SD), 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 3 Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk jenjang SD, yakni, SDN Latsari, SDN Kebonsari 1, SDIT Al Uswah, dan SDN Wolutengah 1 Kerek. Sedangkan untuk tingkat SMP, yakni, SMPN 1 Tuban, SMPN 2, SMPN 3, dan SMPN 6. Sementara untuk sekolat tingkat SMA yanki SMKN 1 Tuban, SMAN 3 Tuban dan MAN Rengel. Dari sekolah yang sudah diusulkan ke propinsi tersebut Bhismo berharap sekolah itu akan mempu menjadi sekolah Adhiwiyata dan mampu meemenuhi apa yang sudah ditargetkan pada tahun 2013. Sekolah Adiwiyata merupakan salah satu cara untuk mencetak generasi muda untuk lebih peduli dan mencintai alam. Dengan penanaman nilai-nilai cinta lingkungan maupun pola hidup untuk bersih dan sehat sejak dini. Kebiasaan hidup sehat dan cinta lingkungan diharapkan juga diterapkan di lingkungan masyarakat, terang Bhismo. (kim) Sumber: http://smpn6tuban.com/html/index.php?id=berita&kode=29

SMPN 6 Tuban Jadi Duta Adiwiyata Nasional Editor: nugraha Senin, 03 Juni 2013

Sumber: suarabanyuurip.com/totok
NYAMAN: Kepala SMPN 6 Tuban, Sumijan menunjukkan lokasi sekolah yang bersih dan sehat

Sumber: suarabanyuurip.com
NYAMAN: Kepala SMPN 6 Tuban, Sumijan menunjukkan lokasi sekolah yang bersih dan sehat

SuaraBanyuurip.com - Totok Martono Tuban - SMPN 6 Tuban, Jawa Timur dipastikan menjadi duta lomba Adiwiyata tingkat nasional. Terpilihnya sekolah yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman No.110 Tuban ini setelah berhasil menyabet adiwiyata terbaik di bumi Ronggolawe dan tingkat Jawa Timur. Prestasi ini adalah buah kerja keras dan kebersamaan keluarga besar SMPN 6 Tuban. Tentunya dilevel lebih tinggi harus bisa mewujudkan prestasi yang terbaik," Kepala SMPN 6 Tuban, Sumijan kepada suarabanyuurip.com, Senin (3/6/2013).

Sumijan menerangkan, sekolah ber-Adiwiyata merupakan program dari menteri lingkungan hidup. Yang mana dilingkungan sekolah dan selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menanamkan kepedulian dan berwawasan lingkungan. Emplementasinya, sekolah harus menjaga lingkungan yang bersih, hijau dan bersih dari segala bentuk pencemaran. Karena itu para guru karyawan dan siswa dituntut memiliki jiwa cinta lingkungan yang diejahwentahkan dalam perilaku baik didalam maupun diluar sekolah. Saat Sumijan mengajak SuaraBanyuurip.com berkeliling, dikompleks sekolah legendaris tersebut sangat tampak lingungan sekolah yang bersih dan mencintai lingkungan. Ini bisa dilihat dari lahan yang ada sekitar 65 % merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ditumbuhi puluhan pohon besar nan rindang dan hijau. Disemua halaman kelas terdapat dua tong sampah untuk samapah organik dan anorgonik. Semua tong sampah diberikan tutup agar tidak menimbulkan bau tidak sedap. Secara berkala sampah tersebut oleh para siswa disetorkan ketempat penampungan sampah dihalaman belakang sekolah yang menjadi base camp bank sampah. Sampah yang dibawa anak dicatat lalu nanti akan dibayar uang yang diperoleh dari penjualan karya seni anak dari daur ulang sampah," ungkap Sumijan. Setelah dikumpulkan dibank sampah, sampah-sampah dari penghuni kelas tersebut kemudian diolah (didaur ulang) kembali sesuai dengan jenis sampahnya. Untuk sampah plastik dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan seperti tas, tempat pensil, dompet dan sebagainya. Kreasi tersebut disimpan diruang lingkungan hidup. "Sedang untuk jenis sampah dari daun, kertas dan sampah kering lainnya digunakan untuk pupuk kompos," sergah Mantan Kasek SMPN 3 Semanding ini. Ditempat pembuangan akhir yang dinaungi rumah-rumahan tersebut sampah yang telah dipilah dimasukan karung dan ditumpuk sehingga lingkungan tampak bersih. Ditempat tersebut terdapat alat penggilingan sampah untuk pembuatan kompos. Kompos tersebut dimanfaatkan untuk pohon dan kebun bunga di SMPN 6 Tuban. Di sekolah ini juga terdapat tempat budidaya bunga. Dikebun seluas 5 X 10 meter tersebut dibudidayakan berbagai jenis bunga. Diantaranya bunga anggrek, lily, mawar dan lainnya. Selain bunga juga dibudidayakan tanaman obat keluarga (Toga). Secara berkala para siswa dibimbing untuk mengenal pemanfaatan jenis Toga tersebut. Sehingga jika sakit bisa memanfaatkan tanaman herbal, bukan obat kimia. Bunga-bunga ini yang membudidayakan dan merawatnya anak-anak sendiri. Sehingga bisa berkembang sebanyak ini. Komposnya dari pengelolaan sampah," ungkap pria asli Widang, Tuban ini sambil mengatakan di SMPN 6 juga terdapat green house dan taman disetiap ruang kelas. Tak hanya itu, disekolah ini juga memiliki kantin yang cukup bersih. Tidak ada makanan berbahan kimia yang dijual. Intinya, kesadaran untuk hidup bersih, berwawasan lingkungan (adiwiyata) telah tumbuh berkembang dalam kehidupan keluarga besar SMPN 6 Widang," pungkas Sumijan. (Adv/tok)

Anda mungkin juga menyukai