Anda di halaman 1dari 19

Oleh : Adhyatma Taufik Fridayanti Ryan Teguh Santi Taryani

Termodinamika Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.

Usaha
PENGERTIAN USAHA Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dengan s maka secara matematika Usaha dapat dituliskan menjadi

W = F.s dimana : W = Usaha (Joule) F = Gaya (N) s = Perpindahan (m)

Energi
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule.

Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik. Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai untuk gas monoatomik
untuk gas diatomik

Dimana U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol1 K1, dan T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).

Hubungan usaha dan energi


PRINSIP USAHA-ENERGI

Jika pada peninjauan suatu soal, terjadi perubahan kecepatan akibat gaya yang bekerja pada benda sepanjang jarak yang ditempuhnya, maka prinsip usaha-energi berperan penting dalam penyelesaian soal tersebut W tot = DEk S F.S = Ek akhir - Ek awal W tot = jumlah aljabar dari usaha oleh masing-masing gaya = W1 + W2 + W3 + ....... D Ek = perubahan energi kinetik = Ek akhir - Ek awal

Kalor (kapasitas kalor)


Pengertian Kalor Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor massa zat jenis zat (kalor jenis) perubahan suhu Sehingga secara matematis dapat dirumuskan : Q = m.c.(t2 t1) Dimana : Q adalah kalor yang dibutuhkan (J) m adalah massa benda (kg) c adalah kalor jenis (J/kgC) (t2-t1) adalah perubahan suhu (C)

Usaha dan Proses dalam Termodinamika


a. Usaha Sistem pada Lingkungannya
Dalam termodinamika, kumpulan benda-benda yang kita tinjau disebut sistem, sedangkan semua yang ada di sekitar sistem disebut lingkungan. Perhatikan suatu sistem berupa gas yang ada dalam suatu silinder yang dilengkapi tutup sebuah piston yang bebas bergerak seperti gambar 14.1. Usaha yang dilakukan oleh sistem sehubungan dengan perubahan volume gas dapat dirumuskan sebagai berikut . Piston yang mempunyai luas penampang A dan tekanan gas P menghasilkan gaya yang mendorong piston sebesar F = P A. Usaha yang dilakukan oleh gas adalah dW = F dx = P A dx = P dV Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah

Untuk menghitung integral ini kita perlu mengetahui bagaimana variasi tekanan selama proses berlangsung. Secara umum, tekanan tidak konstan sehingga penyelesaian integral tidak terlalu sederhana. Namun, jika kurva P terhadap V diketahui, kerja yang dilakuan leh gas sama dengan luas area di bawah kurva pada diagram PV. Khusus untuk proses yang tekanannya konstan, Persamaan (14.1) dapat ditulis menjadi :

Usaha yang dilakukan oleh gas (sistem) sering disebut usaha luar. Apabila diagram PV diketahui, usaha luar akan lebih sederhana ditentukan secara grafik yaitu dengan menentukan luas area di bawah kurva pada diagram tersebut. Perhatikanlah Gambar 14.2. Dari Persamaan (14.1) dapat kita lihat bahwa untuk tekanan P yang positif, usaha W akan positif bila gas memuai (V2 > V1) atau arah lintasan proses ke kanan (Gambar 14.2a). Sebaliknya, usaha W akan negatif bila gas memampat (V2 < V1) atau arah lintasan proses ke arah kiri (Gambar 14.2b). ,

b. Usaha pada Berbagai Proses Termodinamika


1.

Proses Isotermal ( T= tetap)

Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan sistem pada suhu tetap (Gambar 14.3). Proses ini mengikuti hukum Boyle, yaitu : PV = konstan. Untuk menghitung usaha yang dilakukan oleh sistem, kita tentukan dahulu persamaan tekanan sebagai fungsi volume berdasarkan persamaan keadaan gas ideal, yaitu: P = nRT V
Dengan n= banyaknya mol gas (mol) R= Tetapan gas umum T= Suhu gas (K) V1 = Volum gas mula-mula (m3) V2=volum gas akhir (m3) P1=tekanan gas mula-mula (N/m2) P2=tekanan gas akhir (N/m2)

2. Proses isokhorik (V= tetap) Proses isokhorik atau isovolum adalah proses perubahan keadaan sistem yang berlangsung pada volume tetap (Gambar 14.4). Karena gas tidak mengalami perubahan volume, maka usaha yang dilakukan pada proses isokhorik sama dengan nol.
W= W = P (V) W = P(0) W=0

c. Proses isobarik (P = tetap) Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan tetap (Gambar 14.5). Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses isobarik adalah sesuai dengan Persamaan (14.2), yaitu : W=

Dengan P = tekanan gas (N/m2); V1=volum gas mula-mula (m3); V2=volum gas akhir (m3); W = usaha luar yang dilakukan oleh gas (J)

Menurut Hukum Boyle-Gay Lussac, untuk proses tekanan tetap berlaku hubungan berikut. =

d. Proses adiabatik (Q = 0)
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan sistem yang berlangsung tanpa adanya kalor yang masuk ke atau keluar dari sistem (gas), yaitu Q = 0 (Gambar 14.6). Bentuk hubungan tekanan dan volum pada proses adiabatik adalah sebagai berikut. P = C atau P = Berbeda dengan proses isotermal P= Kurva adiabatik lebih curam dibanding kurva isotermal. Grafik 14.6

Bentuk perubahan tekanan, volum, dan suhu adalah sebagai berikut

Soal
Gas helium dengan volume 1,5 m3 dan suhu 27C

dipansakan secara isobarik sampai 87C. jika tekanan gas helium 2x105 N/m, berapakah usaha yang dilakukan oleh gas ?
Dik : T1 = 27C = 27 + 273 = 300 K T2 = 87C = 87 + 273 = 360 K V1 = 1,5 m P = 2x105 N/m Dit : W..?

Sejumlah massa gas didinginkan sehingga volumenya berkurang dari 4,0 L menjadi 2,5 L pada tekanan konstan 1,0x105 Pa. hitunglah usaha luar yang di lakukan oleh gas
Dik : P = 1,0x 105 pa V1 = 4,0 L V2 = 2,5 L Dit : W..?

W = p V = p(V2-V1) W = 1,0 x 105 Pa (2,5 L 4,0 L) W = 1,0 x 105 Pa (-1,5 L ) W = 1,0 x 105 Pa (-1,5 x 10-3 m3) W = -1,5 x 102 J = -150 J

Sepuluh mol gas helium memuai secara isotermal pada suhu 47C sehingga volumenya menjadi dua kali volume mula-mula. Tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gas helium.
Jawab Diketahui: T = 47C = (47 + 273) K = 320 K dan V2 = 2V1. Usaha yang dilakukan gas pada proses isotermal:

Suatu gas yang volumenya 1,2 liter perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap 1,5 105 N/m2 hingga volumenya menjadi 2 liter. Berapakah usaha yang dilakukan gas? Jawab Diketahui: V1 = 1,2 L, V2 = 2 L, dan p = 1,5 105 N/m2. 1 liter = 1 dm3 = 103 m3 Usaha yang dilakukan gas pada tekanan tetap (isobarik) adalah W = p (V2 V1) = (1,5 105 N/m2) (2 1,2) 103 m3 = 120 joule

Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti grafik p V berikut. Tentukanlah: a. usaha gas dari A ke B, b. usaha gas dari C ke A,

Jawab Diketahui: pA = pB = 3 105 Pa, pC = 1 105 Pa, VA = 2 L, dan VB = VC = 6 L. a. Proses A ke B adalah proses isobarik. Usaha dari A ke B dapat dihitung dengan persamaanWAB = p(VB VA) = 3 105 Pa (6 2) 103 m3 = 1.200 joule b.Proses dari C ke A adalah isotermal. Oleh karena pC:VC = pA:VA, usaha dari C ke A adalah WCA = (1 105 N/m2)(6 103 m3)ln 3/6 = 415,8 joule

Usaha sebesar 2 103 J diberikan secara adiabatik untuk memampatkan 0,5 mol gas ideal monoatomik sehingga suhu mutlaknya menjadi 2 kali semula. Jika konstanta umum gas R = 8,31 J/mol K, tentukanlah suhu awal gas. Jawab Diketahui: W = 2 103 J, T2 = 2T1, dan n = 0,5 mol.

Jadi, suhu awal gas adalah 321 K.

Anda mungkin juga menyukai