2.1. Definisi Struma Struma disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya. Dampak struma terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ organ di sekitarnya. Di bagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan esophagus. Struma dapat mengarah kedalam sehingga mendorong trakea! esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia. "al tersebut akan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen! nutrisi serta #airan dan elektrolit. $ila pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat asimetris atau tidak! jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia. 2.2. Anatomi Tiroid %elenjar tiroid&gondok terletak di bagian ba'ah leher! kelenjar ini memiliki dua bagian lobusyang dihubungkan oleh ismus yang masing masing berbetuk lonjong berukuran panjang 2!( ( #m! lebar 1!( #m! tebal 1 1!( #m dan berkisar 1) 2) gram. %elenjar tiroid sangat penting untuk mengatur metabolisme dan bertanggung ja'ab atas normalnya kerja setiap sel tubuh. %elenjar ini memproduksi hormon tiroksin *T+, dan triiodotironin *T-, dan menyalurkan hormon tersebut ke dalam aliran darah. Terdapat + atom yodium di setiap molekul T+ dan - atom yodium pada setiap molekul T-. "ormon tersebut dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid TS" *thyroid stimulating hormone, yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar
hipofisis. .odium adalah bahan dasar pembentukan hormon T- dan T+ yang diperoleh dari makanan dan minuman yang mengandung yodium. 2.-. /isiologi %elenjar Tiroid "ormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel! perkembangan dan metabolisme energi. Selain itu hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan pematangan jaringan tubuh dan energi! mengatur ke#epatan metabolisme tubuh dan reaksi metabolik! menambah sintesis asam ribonukleat *R0A,! menambah produksi panas! absorpsi intestinal terhadap glukosa! merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat. Tidak adanya hormon hormon ini! membuat retardasi mental dan kematangan neurologik timbul pada saat lahir dan bayi. 2.+. 1atogenesis Struma Struma terjadi akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga terjadi pula penghambatan dalam pembentukan TS" oleh hipofisis anterior. "al tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TS" dalam jumlah yang berlebihan. TS" kemudian menyebabkan sel sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang besar *kolid, ke dalam folikel! dan kelenjar tumbuh makin lama makin bertambah besar. Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan pembentukan T+ dan T-! ukuran folikel menjadi lebih besar dan kelenjar tiroid dapat bertambah berat sekitar -)) ()) gram.Selain itu struma dapat disebabkan kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tiroid! penghambatan sintesa hormon oleh 2at kimia *goitrogeni# agent,! proses peradangan atau gangguan autoimun seperti penyakit 3ra4es. 1embesaran yang didasari oleh suatu tumor atau neoplasma dan penghambatan sintesa hormon tiroid oleh obat obatan misalnya thio#arbamide!
sulfonylurea dan litium! gangguan metabolik misalnya struma kolid dan struma non toksik *struma endemik,. 2.(. %lasifikasi Struma 2.(.1. $erdasarkan /isiologisnya $erdasakan fisiologisnya struma dapat diklasifikasikan sebagai berikut 5 a. 6utiroidisme 6utiroidismeadalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di ba'ah normal sedangkan kelenjar hipofisis menghasilkan TS" dalam jumlah yang meningkat. 3oiter atau struma sema#m ini biasanya tidak menimbulkan gejala ke#uali pembesaran pada leher yang jika terjadi se#ara berlebihan dapat mengakibatkan kompresi trakea. b. "ipotiroidisme "ipotiroidisme adalah kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormon tiroid menjadi berkurang. %egagalan dari kelenjar untuk mempertahankan kadar plasma yang #ukup dari hormon. $eberapa pasien hipotiroidisme mempunyai kelenjar yang mengalami atrofi atau tidak mempunyai kelenjar tiroid akibat pembedahan&ablasi radioisotop atau akibat destruksi oleh antibodi autoimun yang beredar dalam sirkulasi. 3ejala hipotiroidisme adalah penambahan berat badan! sensitif terhadap udara dingin! dementia!sulit
berkonsentrasi! gerakan lamban! konstipasi! kulit kasar! rambut rontok! mensturasi berlebihan! pendengaran terganggu dan penurunan kemampuan bi#ara.
"ipertiroidisme Dikenal juga sebagai tirotoksikosis atau 3ra4es yang dapat didefenisikan sebagai respon jaringan jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan. %eadaan ini dapat timbul spontan atau adanya sejenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid! sehingga tidak hanya
produksi hormon yang berlebihan tetapi ukuran kelenjar tiroid menjadi besar. 3ejala hipertiroidisme berupa berat badan menurun! nafsu makan meningkat! keringat berlebihan! kelelahan! leboh suka udara dingin! sesak napas. Selain itu juga terdapat gejala jantung berdebar debar! tremor pada tungkai bagian atas! mata melotot *eksoftalamus,! diare! haid tidak teratur! rambut rontok! dan atrofi otot. 2.(.2. $erdasarkan %linisnya Se#ara klinis pemeriksaan klinis struma toksik dapat dibedakan menjadi sebagai berikut 5 a. Struma Toksik Struma toksik dapat dibedakan atas dua yaitu struma diffusa toksik dan struma nodusa toksik. 7stilah diffusa dan nodusa lebih mengarah kepada perubahan bentuk anatomi dimana struma diffusa toksik akan menyebar luas ke jaringan lain. 8ika tidak diberikan tindakan medis sementara nodusa akan memperlihatkan benjolan yang se#ara klinik teraba satu atau lebih benjolan *struma multinodu ler toksik,.Struma diffusa toksik *tiroktosikosis, merupakan hipermetabolisme karena jaringan tubuh dipengaruhi oleh hormon tiroid yang berlebihan dalam darah. 1enyebab tersering adalah penyakit 3ra4e *gondok eksoftalmik&e9ophtalmi# o iter,! bentuk
tiroktosikosis yang paling banyak ditemukan diantara hipertiroidismelainnya. 1erjalanan penyakitnya tidak disadari oleh pasien meskipun telah diiidap selama berbulan bulan. Antibodi yang berbentuk reseptor TS" beredar dalam sirkulasi darah! mengaktifkan reseptor tersebut dan menyebabkan kelenjar tiroid hiperaktif. Meningkatnya kadar hormon tiroid #enderung menyebabkan peningkatan
pembentukan antibodi sedangkan turunnya konsentrasi hormon tersebut sebagai hasil pengobatan penyakit ini #enderung untuk menurunkan antibodi tetapi bukan men#egah pembentukyna. Apabila gejala gejala hipertiroidisme bertambah beratdan
mengan#am ji'a penderita maka akan terjadi krisis tirotoksik. 3ejala klinik adanya rasa kha'atir yang berat! mual! muntah! kulit dingin! pu#at! sulit berbi#ara dan menelan! koma dan dapat meninggal. b. Struma 0on Toksik Struma non toksik sama halnya dengan struma toksik yang dibagi menjadi struma diffusa non toksik dan struma nodusa non toksik. Struma non toksik disebabkan oleh kekurangan yodium yang kronik. Struma ini disebut sebagai simple goiter! struma endemik! atau goiter koloid yang sering ditemukan di daerah yang air minumya kurang sekali mengandung yodium dan goitrogen yang menghambat sintesa hormon oleh 2at kimia. Apabila dalam pemeriksaan kelenjar tiroid teraba suatu nodul! maka pembesaran ini disebut struma nodusa. Struma nodusa tanpa disertai tanda tanda hipertiroidisme dan hipotiroidisme disebut struma nodusa non toksik. $iasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda dan berkembang menjadi multinodular pada saat de'asa. %ebanyakan penderita tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipotiroidisme atau hipertiroidisme! penderita datang berobat karena keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan. 0amun sebagian pasien mengeluh adanya gejala mekanis yaitu penekanan pada esofagus *disfagia, atau trakea *sesak napas,! biasanya tidak disertai rasa nyeri ke#uali bila timbul perdarahan di dalam nodul. Struma non toksik disebut juga dengan gondok endemik! berat ringannya endemisitas dinilai dari pre4alensi dan ekskresi yodium urin. Dalam keadaan seimbang maka yodium yang masuk ke dalam tubuh hampir sama dengan yang diekskresi le'at urin. %riteria daerah endemis gondok yang dipakai Depkes R7 adalah endemis ringan pre4alensi gondok di atas 1) : ; 2) :! endemik sedang 2) : 2< : dan endemik berat di atas -) :.
2.= 1en#egahan 2.=.1. 1en#egahan 1rimer 1en#egahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko. $eberapa pen#egahan yang dapat dilakukan untuk men#egah terjadinya struma adalah 5 a. Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku makan dan memasya rakatkan pemakaian garam yodium b. Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikanlaut #. Mengkonsumsi yodium dengan #ara memberikan garam beryodium setelah dimasak! tidak dianjurkan memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari hilangnya yodium dari makanan d. 7odisai air minum untuk 'ilayah tertentu dengan resiko tinggi. >ara ini memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan garam karena dapat terjangkau daerah luas dan terpen#il. 7odisasi dilakukan dengan yodida diberikan dalam saluran air dalam pipa! yodida yang diberikan dalam air yang mengalir! dan penambahan yodida dalam sediaan air minum. e. Memberikan kapsul minyak beryodium *lipiodol, pada penduduk di daerah endemik berat dan endemik sedang. Sasaran pemberiannya adalah semua pria berusia ) 2) tahun dan 'anita ) -( tahun! termasuk 'anita hamil dan menyusui yang tinggal di daerah endemis berat dan endemis sedang. Dosis pemberiannya ber4ariasi sesuai umur dan kelamin. f. Memberikan suntikan yodium dalam minyak *lipiodol +):, diberikan tahun sekali dengan dosis untuk de'asa dan anak anak di atas = tahun 1 ## dan untuk anak kurang dari = tahun )!2 )!? ##
2.=.2. 1en#egahan Sekunder 1en#egahan sekunder adalah upaya mendeteksi se#ara dini suatu penyakit! mengupa yakan orang yang telah sakit agar sembuh! menghambat progresifitas penyakit yang dilakukan melalui beberapa #ara yaitu 5 Diagnosis a. 7nspeksi 7nspeksi dilakukan oleh pemeriksa yang berada di depan penderita yang berada pada posisi duduk dengan kepala sedikit fleksi atau leher sedikit terbuka. 8ika terdapat pembengkakan atau nodul! perlu diperhatikan beberapa komponen yaitu lokasi! ukuran! jumlah nodul! bentuk *diffus atau noduler ke#il,! gerakan pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada permukaan pembengkakan. b. 1alpasi 1emeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk! leher dalam posisi fleksi. 1emeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jarikedua tangan pada tengkuk penderita. #. Tes /ungsi "ormon Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantara tes tes fungsi tiroid untuk mendiagnosa penyakit tiroid diantaranya kadar total tiroksin dan triyodotiroin serum diukur dengan radioligand assay.Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang se#ara metabolik aktif. %adar TS" plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik. %adar TS" plasma sensitif dapat diper#aya sebagai indikator fungsi tiroid. %adar tinggi pada pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di ba'ah normal pada pasien peningkatan autoimun *hipertiroidisme,. Uji ini dapat digunakan pada a'al penilaian pasien yang diduga
memiliki penyakit tiroid. Tes ambilan yodium radioaktif *RA7, digunakan untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida. d. /oto Rontgen leher 1emeriksaan ini dimaksudka n untuk melihat struma telah menekan atau menyumbat trakea *jalan nafas, e. Ultrasonografi *US3, Alat ini akan ditempelkan di depan leher dan gambaran gondok akan tampak di layar T@. US3 dapat memperlihatkan ukuran gondok dan kemungkinan adanya kista&nodul yang mungkin tidak terdeteksi 'aktu pemeriksaan leher.%elainan kelainan yang dapat didiagnosis dengan US3 antara lain kista! adenoma! dan kemungkinan karsinoma f. Sidikan *S#an, tiroid >aranya dengan menyuntikan sejumlah substansi radioaktif bernama te#hnetium <<m dan yodium ke dalam pembuluh darah. Setengah jam kemudian berbaring di ba'ah suatu kamera #anggih tertentu selama beberapa menit. "asil pemeriksaan dengan radioisotop adalah teraan ukuran! bentuk lokasi dan yang utama adalh fungsi bagian bagian tiroid g. $iopsi Aspirasi 8arum "alus Dilakukan khusus pada keadaan yang men#urigakan suatu keganasan.$iopsi aspirasi jarum tidak nyeri! hampir tidak menyebabkan bahaya penyebaran sel sel ganas. %erugian pemeriksaan ini dapat memberikan hasil negatif palsu karena lokasi biopsi kurang tepat. Selain itu teknik biopsi kurang benar dan pembuatan preparat yang kurang baik atau positif palsu karena salah intrepertasi oleh ahli sitologi. 2.A 1enatalaksanaan Medis
Ada beberapa ma#am untuk penatalaksanaan medis jenis jenis struma antara lain sebagai berikut5 1. Bperasi&1embedahan 1embedahan menghasilkan hipotiroidisme permanen yang kurang sering
dibandingkan dengan yodium radioaktif. Terapi ini tepat untuk para pasien hipotiroidisme yang tidak mau mempertimbangkan yodium radioaktif dan tidak dapat diterapi dengan obat obat anti tiroid. Reaksi reaksi yang merugikan yang dialami dan untuk pasien hamil dengan tirotoksikosis parah atau kekambuhan.1ada 'anita hamil atau 'anita yang menggunakan kontrasepsi hormonal *suntik atau pil %$,! kadar hormon tiroid total tampak meningkat. "al ini disebabkan makin banyak tiroid yang terikat oleh protein maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar T+ sehingga dapat diketahui keadaan fungsi tiroid. 1embedahan dengan mengangkat sebagian besar kelenjar tiroid! sebelum pembedahan tidak perlu pengobatan dan sesudah pembedahan akan dira'at sekitar - hari. %emudian diberikan obat tiroksin karena jaringan tiroid yang tersisa mungkin tidak #ukup memproduksi hormon dalam jumlah yang adekuat dan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan struma dilakukan - + minggu setelah tindakan pembedahan. 2. .odium Radioaktif .odium radioaktif memberikan radiasi dengan dosis yang tinggi pada kelenjar tiroid sehingga menghasilkan ablasi jaringan. 1asien yang tidak mau dioperasi maka pemberian yodium radioaktif dapat mengurangi gondok sekitar () :. .odium radioaktif tersebut berkumpul dalam kelenjar tiroid sehingga memperke#il penyinaran terhadap jaringan tubuh lainnya. Terapi ini tidak meningkatkan resiko kanker! leukimia! atau kelainan genetik..odium radioaktif diberikan dalam bentuk kapsul atau #airan yang harus diminum di rumah sakit obat
ini ini biasanya diberikan empat minggu setelah operasi! sebelum pemberian obat tiroksin. -. 1emberian Tiroksin dan obat Anti Tiroid Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran struma! selama ini diyakini bah'a pertumbuhan sel kanker tiroid dipengaruhi hormon TS". Bleh karena itu untuk menekan TS" serendah mungkin diberikan hormon tiroksin *T+, ini juga diberikan untuk mengatasi hipotiroidisme yang terjadi sesudah operasi pengangkatan kelenjar tiroid. Bbat anti tiroid *tionamid, yang digunakan saat ini adalah propiltiourasil *1TU, dan metimasol&karbimasol.