Mata Kering
Mata Kering
Sistem sekresi
Komponen sekresi terdiri dari Kelenjar lakrimal (utama), kelenjar lakrimal asesoris (Krause dan Wolfring), kelenjar sebasea palpebra (Meibomm) dan sel-sel goblet konjuntiva (musin) Persarafan oleh n. V Sistem sekresi terdiri dari sekresi basal (dari kelenjar asesoris) dan refleks sekresi (dari kelenjar lakrimal terdiri dari pars orbita dan palpebra)
Sistem ekskresi
dimulai dari puntum lakrimalis sup dan inf., ampula, kanalikulus, kanalikulus komunis, sakus lakrimalis, duktus nasolakrimalis dan berakhir di meatus nasi inferior
Menggambarkan kumpulan gejala kurangnya produksi air mata atau ketidaknormalan komposisi air mata
Etiologi:
Epitheliopathy
Perubahan pada epitel kornea mempengaruhi kestabilan tear film
Iritasi Sensasi benda asing Perasan kering Gatal Perasaan tidak nyaman Nyeri Stringy mucus and particulate matter in the tear film Lustureless ocular surface Conjunctival xerosis Reduce or absent marginal tear strip and corneal change in the form of punctate epithelial erosions and filaments
Sign:
Uji Schirmer
Untuk menilai kuantitas air mata, menilai kecepatan sekresi air mata dgn memakai kertas filter Whatman 41 bergaris 5-30mm dan salah satunya berlekuk berjarak 5 mm dari ujung kertas. Kertas lakmus juga dapat dipakai.
Uji Schirmer 1 Dilakukan tanpa anestesi topikal, ujung kertas berlekuk diinsersikan ke sakus konjungtiva forniks inferior pada pertemuan medial dan 1/3 temporal palpebra inferior. Pasien menutup mata pelan-pelan tetapi sebagian peneliti menganjurkan mata tetap terbuka dan melihat ke atas. Lama pemeriksaan 5 menit dan diukur bagian kertas yang basah, diujur mulai dari lekukan. Nilai normal >15mm. Nilai 5-10mm adalah moderate to mild Keratoconjunctivitis Sicca (KCS) Nilai <5mm severe KCS
Treatment
Supplementation with tear substitute Topical cyclosporine (0.05%, 0.01%) Mucolytics Topical retinoids Mengurangi evaporasi dan menurunkan drainase
Uji Schirmer
Perbedaannya sedikit. Rata-rata hasil memakai Whatmann adalah 12mm (1-27mm) sedangkan lakmus merah 10mm (027mm) Teknik
Teknik:
Uji Schirmer 1 : tanpa anestesi topikal Uji Schirmer 2 : dengan penetesan anestesi lokal untuk menghilangkan efek iritasi lokal pada sakus konjuntiva
Uji Schirmer 1
Dasar : hasil kasar produksi total air mata Tujuan: pemeriksaan fungsi sekresi sistem lakrimal apakah produksi air mata cukup. Dilakukan tanpa anestesi topikal, dilakukan pada kedua mata bersamaan. ujung kertas berlekuk diinsersikan ke sakus konjungtiva forniks inferior pada pertemuan medial dan 1/3 temporal palpebra inferior. Mata tetap terbuka dan melihat ke atas. Lama pemeriksaan 5 menit dan diukur bagian kertas yang basah, diujur mulai dari lekukan. Nilai normal 10 -25mm.
Apabila basah >30mm hal ini tak ada arti. Pasien ini pseudoepifora, hipersekresi atau normal Pada orang tua normal bagian filter basah dapat < 15mm Apabila < 5mm menunjukkan sekresi basal kurang
Uji Schirmer 2
Dasar: rangsangan refleks sekresi kelenjar lakrimal dapat diberikan dengan merangsang n. Trigeminus.
Penetesan anestesi topikal pada satu mata. Letakkan kertas filter di belakang kelopak mata yang sudah dianestesi saraf trigeminus dirangsang dengan memasukkan kapas lidi ke mukosa nasalsisi mata yang tidak dianestesi atau dengan zat aromatik amonium, Ditunggu 2-5 menit nilai schirmer akan bertambah oleh adanya refleks sekresi. Pemeriksaan ini yang diukur adalah sekresi basal karena stimulasi dasar terhadap refleks sekresi telah dihilangkan.
Nilai normal > 15 mm. Bila < 15mm dicurigai kekurangan sekresi refleks air mata.
Tujuan: memeriksa kemampuan sekresi basal (kelenjar Wolfring dan Krause) dgn menghilangkan refleks sekresi kelenjar lakrimal Dasar: memberi anestesi pada mata akan keluar sekresi air mata yg tidak diakibatkan rangsangan sehingga timbul refleks sekresi Teknik
Tunggu sampai hiperemi konjuntiva menghilang Ditaruh filter selama 5 menit, kemudian ukur bagian yang basah.
Nilai