3.

Kapan izin dibatalkan dan dicabut Pembatalan dilakukan oleh Menhut sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor: P.18 Menhut II !"11 Pada #ab $ tentang hapusn%a izin terdapat pada pasal berikut:
Pasal &1 Persetu'uan prinsip penggunaan ka(asan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1) a%at *8+ atau izin pin'am pakai ka(asan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal !! a%at *,+ dan Pasal !) a%at *8+ hapus apabila: a. 'angka (aktu persetu'uan prinsip penggunaan ka(asan hutan atau izin pin'am pakai ka(asan hutan telah berakhirb. dicabut oleh Menteric. diserahkan kembali secara sukarela oleh pemegang persetu'uan prinsip penggunaan ka(asan hutan atau pemegang izin pin'am pakai ka(asan hutan kepada Menteri sebelum 'angka (aktu berakhir dengan pern%ataan tertulisd. ka(asan hutan %ang dipin'am pakai berubah peruntukan men'adi bukan ka(asan hutan atau berubah .ungsi men'adi .ungsi hutan %ang penggunaann%a dilarang berdasarkan peraturan perundang/undanganatau e. Izin 0saha Pertambangan 1ksplorasi *I0P 1ksplorasi+ Izin 0saha Pertambangan 2perasi Produksi *I0P/2perasi Produksi+ atau perizinan lainn%a dicabut oleh pe'abat sesuai ke(enangann%a.

Pasal &! *1+ 3apusn%a izin pin'am pakai ka(asan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal &1 tidak membebaskan ke(a'iban pemegang izin pin'am pakai ka(asan hutan untuk men%elesaikan ke(a'iban: a. memba%ar PN#P Penggunaan Ka(asan 3utanb. melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungaic. melakukan reklamasi dan atau reboisasi pada areal pin'am pakai ka(asan hutan %ang sudah tidak

digunakand. memba%ar penggantian nilai tegakan4 dan P5634 dan atau 6R sesuai dengan peraturan perundang/undangan- dan e. melaksanakan ke(a'iban lain %ang ditetapkan dalam izin pin'am pakai ka(asan hutan. *!+ Pada saat hapusn%a izin pin'am pakai ka(asan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal &14 keberadaan: a. barang tidak bergerak maupun tanaman %ang telah ditanam dalam areal izin pin'am pakai ka(asan hutan men'adi milik negara- dan b. barang bergerak men'adi milik pemegang izin. *3+ #arang bergerak sebagaimana dimaksud pada a%at *!+ huru. b (a'ib dikeluarkan dari ka(asan hutan oleh pemegang izin %ang izinn%a hapus dalam 'angka (aktu paling lama , *enam+ bulan se'ak hapusn%a izin atau se'ak kegiatan reklamasi dinilai berhasil. *&+ 7pabila sampai dengan batas (aktu sebagaimana dimaksud pada a%at *3+4 pemegang izin

%ang izinn%a hapus tidak mengeluarkan barang bergerak dari ka(asan hutan4 barang bergerak dilelang sesuai dengan peraturan perundang/undangan. Pasal &3 *1+ 6engan berakhirn%a 'angka (aktu izin pin'am pakai ka(asan hutan dan telah dipenuhi penilaian keberhasilan reklamasi4 maka Menteri menerbitkan keputusan berakhirn%a izin pin'am pakai ka(asan hutan. *!+ #erdasarkan keputusan berakhirn%a izin pin'am pakai ka(asan hutan sebagaimana dimaksud pada a%at *1+4 dilakukan serah terima areal pin'am pakai ka(asan hutan4 dengan ketentuan : a. pada (ila%ah ker'a Perum Perhutani dilakukan antara 6irektur 0tama Perum Perhutani dan pemegang izin pin'am pakai ka(asan hutanb. pada ka(asan hutan %ang telah dibebani izin peman.aatan hutan4 atau ka(asan hutan %ang belum ada pengelola dan tidak dibebani izin peman.aatan hutan4 dilakukan antara Kepala 6inas Pro8insi %ang membidangi kehutanan dengan pemegang izin pin'am pakai ka(asan hutan.

Pembatalan dilakukan karena para pengusaha ada 'uga %ang tidak melakukan penanaman setelah , bulan izin pengelolaan diberikan secara de.eniti.. 91nam bulan setelah memperoleh izin4 lahann%a tidak segera ditanami4 maka Menhut berhak mencabut izinn%a49 Menteri4 gubernur4 atau bupati (alikota sesuai dengan ke(enangann%a (a'ib membatalkan izin lingkungan apabila: Pers%aratan %ang dia'ukan dalam permohonan izin mengandung cacat hukum4 kekeliruan4 pen%alahgunaan4 serta ketidakbenaran dan atau pemalsuan data4 dokumen4 dan atau in.ormasi Penanggung 'a(ab usaha kegiatan tidak melaksanakan pers%aratan dan ke(a'iban dalam izin lingkungan sehingga ter'adi pencemaran dan perusakan lingkungan. &. Prosedur pembatalan atau pencabutan izin

). Keterkaitan hukum administrasi dengan hukum pidana Izin merupakan alat pemerintah %ang bersi.at %uridis pre8enti.4 dan digunakan sebagai instrument administrasi untuk mengendalikan perilaku mas%arakat. Karena itu4 si.at suatu izin adalah pre8enti.4 karena dalam instrument izin4 tidak bisa dilepaskan dengan perintah dan ke(a'iban %ang harus ditaati oleh pemegang izin. 5elain itu4 .ungsi izin adalah represi.. Izin dapat ber.ungsi sebagai

instrument untuk menanggulangi masalah lingkungan disebabkan akti8itas manusia %ang melekat dengan dasar perizinan. 7rtin%a4 suatu usaha %ang memperoleh izin atas pengelolaan lingkungan4 dibebani ke(a'iban untuk melakukan penanggulangan pencemaran atau perusakan lingkungan %ang timbul dari akti8itas usahan%a. Perizinan merupakan (u'ud keputusan pemerintah dalam hukum administrasi negara. 5ebagai keputusan pemerintah4 maka izin adalah tindakan hukum pemerintah berdasarkan ke(enangan publik %ang membolehkan atau memperkenankan menurut hukum bagi seseorang atau badan hukum untuk melakukan sesuatu kegiatan. Instrumen perizinan diperlukan pemerintah untuk mengkokritkan (e(enang pemerintah. :indakan ini dilakukan melalui penerbitan keputusan tata usaha negara. 6alam 00 No. 3! :ahun !""; tentang Perlindungan dan Pengelolaan <ingkungan 3idup *00/PP<3+ terdapat ! *dua+ 'enis izin %akni- pertama4 izin lingkungan adalah izin %ang diberikan kepada setiap orang %ang melakukan usaha dan atau kegiatan %ang (a'ib amdal atau 0K</0P< dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai pras%arat untuk memperoleh izin usaha dan atau kegiatan *Pasal 1 angka 3)+. Kedua4 izin usaha dan atau kegiatan adalah izin %ang diterbitkan oleh instansi teknis untuk melakukan usaha dan atau kegiatan *Pasal 1 angka 3,+. 6alam 00 ini izin lingkungan merupakan s%arat untuk mendapatkan izin usaha dan atau kegiatan. 0ntuk memperoleh izin usaha dan atau kegiatan4 orang atau badan hukum4 terlebih dahulu mengurus dan mendapatkan izin lingkungan. 5ementara izin lingkungan itu sendiri diperoleh setelah memenuhi s%arat/s%arat dan menempuh prosedur administrasi.