Anda di halaman 1dari 4

1. Macam-macam oscilator, beserta prinsip kerjanya a.

Osilator Clapp

Osilator Clapp
Osilator Clapp adalah versi modifikasi osilator Colpitt dengan kemantapan frekuensi lebih baik. Frekuensi ditentukan oleh deret kondensator Co dan induktor Lo dan bukan oleh kondensator jajar C1 dan C2 seperti dalam rangkaian osilator Colpitt standar. Untuk osilator Clapp dan umpan balik positif diadakan oleh C1 dan C2. Kondensator-kondensator ini harus jauh lebih tinggi harganya daripada Co.

Osilator Clapp termasuk jenis osilator LC. Osilator Clapp tersusun dari tiga buah kapasitor dan satu buah induktor. Konfigurasi osilator clapp sama dengan osilator colpits namun ada penambahan kapasitor yang disusun seri dengan induktor (L). Osilator Clapp diperkenalkan oleh James K. Clapp pada tahun 1948. b. Osilator pergeseran Fasa

Osilator Pergeseran Fasa


Osilator geseran-fase adalah sebuah osilator gelombang sinus sederhana. Osilator ini memiliki sebuah penguat pembalik, dan sebuah tapis umpanbalik yang menggeser 180 fase dari frekuensi osilasi. Filter elektronik harus didesain sedemikian rupa sehingga isyarat di atas dan dibawah frekuensi osilasi yang diinginkan digeser kurang ataupun lebih dari 180. Ini menghasilkan superposisi membangun bagi isyarat pada frekuensi osilasi dan superposisi merusak pada frekuensi lainnya. Jalan paling umum untuk mendapatkan tapis jenis ini adalah

dengan menyambungkan deret tiga tapis resistor-kondensator, yang memberikan geseran fase sebesar 270. Pada frekuensi osilasi, setiap tapis memproduksi geseran fase sebesar 60 sehingga keseluruhan tapis forsoduksi geseran fase 180.

Osilator pergeseran fasa termasuk jenis osilator RC. Pada osilator pergeseran fasa terdapat sebuah pembalik fasa total 180 derajat. Pembalik fasa ini di menggeser fasa sinyal output sebesar 180 derajat dan memasukkan kembali ke input sehingga terjadi umpan balik positif. Rangkaian pembalik fasa ini biasanya dibentuk oleh tiga buah rangkaian RC. c. Osilator Kristal/Pierce

Osilator Kristal/pierce Osilator Kristal adalah osilator yang rangkaian resonansinya tidak menggunakanan LC atau RC melainkan sebuah kristal kwarsa. Rangkaian dalam kristal mewakili rangkaian R, L dan C yang disusun seri. Osilator Pierce ditemukan oleh George W. Pierce. Osilator Pierce banyak dipakai pada rangkaian digital karena bentuknya yang simpel dan frekuensinya yang stabil. d. Osilator Jembatan Wien

Osilator Jembatan Wien Osilator ini termasuk jenis osilator RC. Osilator jembatan Wien disebut juga osilator Twin-T karena menggunakan dua T sirkuit RC beroperasi secara paralel. Satu rangkaian adalah sebuah RCR T yang bertindak sebagai filter low-pass. Rangkaian kedua adalah CRC T yang beroperasi sebagai penyaring bernilai tinggi.

Bersama-sama, sirkuit ini membentuk sebuah jembatan yang disetel pada frekuensi osilasi yang diinginkan. Sinyal di cabang CRC dari filter Twin-T yang maju, di RCR itu tertunda, sehingga mereka dapat melemahkan satu sama lain pada frekuensi tertentu. 2. Perbedaan antara Osilator Hartley dengan Osilator Collpits. Perbedaan yang mendasar adalah terletak pada bagian rangkaian tangkinya. Jika pada Hartley, coil yang di gunakan adalah jenis tapped coil, yang tapnya dihubungkan ke ground, dan rangkaian tangki hanya terdiri dari 1 L dan 1 C. Sedangkan pada osilator Collpits menggunakan dua kapasitor sebagai pengganti kumparan yang terbagi. Dan frekuensi di tentukan oleh dua kapasitor yang terhubung seri dan induktor. Jenis coil yang digunakan pun jenis yang biasa tanpa ada tapnya. 3. Mengapa osilator kristal lebih stabil jika dibandingkan dengan osilator lain Osilator lebih stabil dikarenakan perubahan nilai frekuensi kristal seiring dengan waktu, atau disebut juga dengan istilah faktor penuaan frekuensi (frequency aging), jauh lebih kecil dari pada osilator-osilator lain. Faktor penuaan frekuensi untuk kristal berkisar pada angka 5ppm/tahun, jauh lebih baik dari pada faktor penuaan frekuensi osilator RC ataupun osilator LC yang biasanya berada diatas 1%/tahun. Kristal juga mempunyai stabilitas suhu yang sangat bagus. Lazimnya, nilai koefisien suhu kristal berada dikisaran 50ppm direntangan suhu operasi normal dari 20C sampai dengan +70C. Bandingkan dengan koefisien suhu kapasitor yang bisa mencapai beberapa persen. Untuk aplikasi yang menuntut stabilitas suhu yang lebih tinggi, kristal dapat dioperasikan didalam sebuah oven kecil yang dijaga agar suhunya selalu konstan. 4. Prinsip kerja osilator RC

Berdasarkan bentuk rangkaian diatas, jenis osilatornya adalah rangkaian RC. Perhatikan keadaan saklar, pada saat seperti gambar diatas itu berarti elco dalam keadaan pengisian, karena arus dari sumber DC mengalir dari negatif melewati kaki negatif elco, ketika arus melewati elco maka elco sudah terisi oleh muatan, kemudian arus dikeluarkan menuju resistor dan mengalir lagi menuju positif sumber DC,hal ini berlangsung terus menerus hingga elco penuh terisi oleh muatan, maka proses selanjutnya adalah pengosongan muatan. Pada waktu pengosongan, saklar bergeser kembali menuju kaki negatif elco, arus tetap mengalir pada elco dan resistor namun arus

tersebut berasal dari muatan yang tersimpan pada elco, jika siklus ini terus menerus terjadi maka elco akan kosong kembali, dan terjadi lagi proses pengisian, dan begitu seterusnya agar osilator RC tersebut dapat bekerja. 5. Sebuah rangkaian osilator LC dipasang seri, jika nilai dari masing-masing komponen L = 200mH, C = 1 pF, E= 10 V, tentukan frekuensi resonansi pada osilator ini.

Anda mungkin juga menyukai