Anda di halaman 1dari 48

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya bakteri.

Rongga mulut dapat memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam menimbulkan bakteremia. Pada keadaan penurunan imunitas, bakteri rongga mulut yang semula komensal dapat berubah menjadi pathogen sehingga dapat menyebabkan bakteremia dan infeksi sistemik. Bakteri yang biasanya terdapat dalam mulut diantaranya adalah Streptococcus mutans, Streptococcus viridians, Staphylococcus aureus

epidermidis, Staphylococcus pneumonia, dan Staphylococcus aureus.1 Staphylococcus aureus sering ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan selaput lendir pada manusia, namun kuman ini juga dapat menjadi penyebab infeksi baik pada manusia maupun pada hewan.2 Staphylocossus

aureus dikenal sebagai mikroorganisme pathogen yang dihubungkan dengan berbagai sindrom klinis. Bakteri ini merupakan bakteri pathogen utama pada manusia yang menyebabkan berbagai penyakit secara luas yang berhubungan dengan toxic schock syndrome sebagai akibat dari keracunan pangan. Selain terdapat di dalam mulut, Staphylococcus aureus juga dapat menginfeksi jaringan atau alat tubuh lain yang menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas seperti nekrosis, peradangan dan pembentukan abses. uman ini juga

dapat menyebabkan terjadinya septikemia, endokarditis, abses serebri, sepsis

purpuralis, dan pneumonia. "leh karena itu, penemuan bahan yang dapat membantu mengatasi kuman ini akan memberikan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat.2 #ndonesia adalah salah satu negara berkembang, sekarang sejak ditemukannya antibiotika yang dijuluki obat dewa sekitar $% tahun yang lalu, banyak cara pengobatan alamiah yang terbukti sangat ampuh dalam mengatasi masalah kesehatan menjadi terlupakan. Salah satunya adalah air perak yang sudah di kenal sebagai pembunuh bakteri sejak ribuan tahun lalu. Sejarah telah membuktikan kehebatan logam perak yaitu, perak dijadikan wadah oleh orang jaman dahulu untuk menaruh anggur sehingga tidak mudah rusak, orang Romawi menaruh koin perak ke dalam wadah penyimpanan susu agar tidak mudah basi, raja &iongkok menggunakan sumpit perak dengan tujuan apabila makanannya diberi racun maka dapat dinetralisir, perak merupakan satu-satunya logam yang tidak mengandung racun. Perak merupakan antibiotik alami yang sangat kuat yang sudah digunakan selama ribuan tahun. 'alam beberapa dekade terakhir ini, kalangan medis melihat adanya suatu hubungan antara perak dengan sistem kekebalan tubuh alami manusia. emudian dibentuklah suatu produk yang mengandung bahan dasar air

perak dengan merek dagang Ionic Silver GT. Ionic silver GT ini membunuh bakteri pathogen dengan melakukan penetrasi ke dalam membran sel bakteri. 'engan ukurannya yang sangat kecil (nano partikel), penetrasi dari ionic sil*er

+& dapat merubah integritas membran sel, mengubah ikatan esensial protein dan ',- pada bakteri sehingga menjadi tidak stabil. -danya sifat antibakteri yang terdapat dalam produk #onic sil*er +& yang berbahan utama air yang mengandung perak ini membuat penulis ingin membuktikan bagaimana daya hambat air perak tersebut terhadap bakteri yang sering menimbulkan infeksi dalam rongga mulut bahkan bisa mengakibatkan sariawan serta bisa menginfeksi jaringan tubuh yang lainnya yaitu

Staphylococcus aureus. B. Rumusan asala!

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini yaitu apakah ada daya hambat dari produk Ionic silver GT yang mengandung bahan dasar air perak dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dalam berbagai konsentrasi. ". Hi#otesa Penelitian Produk #onic sil*er +& yang mengandung bahan dasar air perak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. D. Tu$uan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat dari air perak dalam produk Ionic silver GT dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

E.

an%aat Penelitian andungan dari perak mempunyai kemampuan untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus, maka diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai pemanfaatan dari perak dalam kedokteran gigi.

BAB II TIN&AUAN PUSTA'A II.( Ionic Silver GT II.(.( Tin$auan Umum Ionic Silver GT -g0 #onic sil*er water adalah air murni destilasi yang telah di proses secara elektrolisis dengan 1at perak (-g) berkadar kemurnian 22,223 ion atau atom perak murni yang mengandung muatan listrik positif adalah unsur aktif. Satu-satunya produk alami yang dapat membasmi 45% jenis phatogen yang merugikan dalam waktu 4 menit. #onic sil*er +& terbuat dari air murni (air suling) dan mengandung ion perak oligodinamic -g0, serta tidak mengandung alkohol dan bahkan kimia lainnya yang membahayakan kesehatan.. II.I.) 'an*ungan Ionic Silver GT Bahan utama dari #onic Sil*er +& yaitu perak. oloid perak adalah

perak dari kemurnian 22,223 yang dilebur dari air suling atau air yang di murnikan setelah elektrolisis dalam air suling menjadi partikel-partikel dasar dengan diameter micron %%5-,!5, ukuran optimal bagi tubuh untuk menyerapnya. 6enurut banyak penelitian oleh para ilmuan, terungkap bahwa metode yang paling efektif menggunakan perak bagi tubuh manusia adalah

colloidi1e sebagai ion (-g0). suling meleleh./

oloid perak adalah ion perak (-g0) dalam air

Secara khusus, koloid perak tumbuh lebih popular karena tidak seperti Melatonin atau DHEA, bahan ini dapat dengan mudah dibuat dirumah oleh siapapun. uman yang resisten antibiotik yang pada umumnya dalam tubuh

manusia dan menyebabkan penyakit yang sangat menular. -ir perak untuk mensterilkan setidaknya 45% kuman yang berbeda. Berbeda dengan antibiotik. -ir perak dibuat dengan sejumlah kecil mineral dan air suling, dan sangat aman untuk dapat digunakan pada anak-anak. -ir perak juga tidak memiliki pembatasan seperti antibiotik yang diresepkan oleh apotek. 'engan kata lain tidak memiliki efek samping./ Partikel koloid perak menembus ke dalam sel dan mencegah fungsi en1im yang diperlukan untuk bakteri, *irus, jamur dan akhirnya membunuh mereka. -ntibiotik hanya efektif untuk !2 macam bakteri paling banyak, dan menghasilkan efek samping. ,amun koloid perak dapat mensterilkan sekitar 45% berbagai jenis kuman termasuk *irus yang tidak terpengaruh oleh antibiotik dan tidak memiliki efek samping./ 'ijelaskan bahwa ion perak dapat membunuh 45% penyakit. uman

yang tahan terhadap antibiotik gagal untuk berkembang. Selain itu, perak hampir tidak beracun. oloid perak sangat efektif dalam merawat penyakit

periodontal. juga menjadi salah satu yang paling uni*ersal 1at antibiotik. Perak telah di buktikan efektif untuk melawan ratusan jenis infeksi dan saat ini jumlah ahli kesehatan dan indi*idu yang berhasil memanfaatkan koloid perak untuk mengurangi penyakit menular yang berkepanjangan yang sedang berkembang./ II.I.+ an%aat Ionic Silver GT (-ir Perak) Penggunaan perak secara klinis umumnya sebagai pembunuh kuman dan untuk perawatan luka bakar baik pada manusia maupun pada hewan. Selain itu #onic sil*er +& mempunyai manfaat dapat menyembuhkan sakit gigi, amandel, sariawan, bau mulut, bau badan, diare, radang usus, radang paru-paru, radang tenggorokan, typus, herpes, alergi, batuk disertai pilek dan flu, infeksi mata, infeksi kulit, prostat, demam berdarah, keputihan, jerawat, sinusitis, sipilis, hepatitis 7, -#'S89#:, kanker, tumor, kista, katarak, keracunan, asma, flu babi dan lain sebagainya. ;ika ionic sil*er +& ini digunakan dalam waktu yang panjang, tidak mengalami efek samping. erja

dari #onic sil*er +& tersebut sangat efektif terhadap semua *irus, bakteri dan jamur.5,4 Sebelum penemuan antibiotik, ahli bedah biasanya menjahit luka bekas pembedahan menggunakan benang tenun dengan bahan perak. 6ereka percaya bahwa perak bisa mencegah infeksi. 9al itu dikarenakan perak terdiri dari ribuan ion-ion yang dapat mencegah penyebaran bakteri, *irus dan jamur

dengan cara memasuki sel dan menonaktifkan protein. 'engan demikian, mikroba tidak bisa berkembangbiak dan mati akan mencegah terjadinya penyebaran infeksi.4 Penelitian oleh dr. Robert ". becker, menunjukkan bahwa tes laboratorium yang dilakukan menggunakan perak terhadap sel kanker kembali normal. 6enggunakan perak pada tubuh terhadap penyakit sistem kekebalan berfungssi dengan baik, luka bakar, jaringan lunak dan mempercepat perbaikan tulang dan pembentukan sel-sel baru dan dapat memperbaiki hamper setiap bagian dari tubuh, pengurangan peradangan dan antibakterial, kuman, dan keracunan.$ Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perak merupakan

antimikroba kuat yg tidak menimbulkan iritasi dan tidak beracun,< kata :alerie =dwards ;ones dari 6anchester 6etropolitan >ni*ersity.!/ oloid perak dan aman dapat melindungi diri dari infeksi topikal dan dapat digunakan untuk melawan infeksi jamur kulit atau kuku. 9al ini dapat juga digunakan pada sakit gigi dan luka pada bagian mukosa antara lain sariawan dan ?erostomia serta dapat juga digunakan sebagai obat kumur untuk melawan kerusakan gigi dan bau mulut.4 II.I., "ara 'er$a Ionic Siver GT se-agai Antimikro-a

Perak akan membantu sel & untuk melawan mikroorganisme asing yang ada didalam darah, membentuk sistem imun sekunder dengan cara ikut dalam membunuh bakteri yang merugikan bagi sel. "ligodynamic -g0 akan melakukan penetrasi kedalam membran sel bakteri dan dikarenakan ukurannya yang sangat kecil (nano partikel) penetrasi dari ologodynamic -g0 dapat mengubah integrasi membran sel, ikatan esensial protein dan ',- pada mikroorganisme sehingga menjadi tidak stabil dan metabolisme sel mulai mengalami proses kehancuran dimana reaksi en1im esensial yang mengatur kehidupan sel mikroorganisme menjadi lumpuh dan menyebabkan

mikroorganisme tidak bisa membela diri dan sel-sel imun tubuh menjalankan fungsi fagositasnya dengan menelan dan menghancurkan mikroorganisme.5 II.) Staphylococcus aureus .S. aureus/ II.).( De%inisi Umum Staphylococcus berasal dari perkataan staphyle yang berarti kelompok buah anggur dan kokus yang berarti benih bulat. uman ini sering ditemukan

sebagai kuman flora normal pada kulit dan selaput lendir pada manusia. 'apat menjadi penyebab infeksi baik pada manusia maupun hewan. Bakteri ini mudah tumbuh pada berbagai pembenihan dan mempunyai metabolisme aktif, meragikan karbohidrat, serta menghasilkan pigmen yang ber*ariasi dari putih sampai kuning tua. Beberapa diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia, golongan lainnya menyebabkan pernanahan, abses

berbagai infeksi piogen, dan bahkan septicemia yang fatal. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap banyak 1at antimikroba sehingga menimbulkan masalah pengobatan yang sulit.@ +enus Staphylococcus terdiri dari sekurangnya .% spesies. &iga spesies utama yang penting secara klinik adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Staphylococcus saprophyticus. Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan bentuk koagulasi positif, hal ini

membedakannya dengan spesies lain. Staphylococcus aureus merupakan pathogen utama bagi manusia. 9ampir setiap orang akan mengalami beberapa tipe infeksi S. aureus sepanjang hidupnya, ber*ariasi dalam beratnya mulai dari keracunan makanan atau infeksi kulit ringan, sampai infeksi berat yang mengancam jiwa.@ Staphylococcus aureus adalah bakteri +ram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar %,@-!,%. S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu .$ 7 dengan waktu pembelahan %,/$ jam. #nfeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon, adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat lain yang mempengaruhi imunitas shingga terjadi pelemahan inang.2

!%

#nfeksi Staphylococcus aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritis. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenik. S. aureus juga menghasilkan katalase, yaitu en1im yang mengkon*ersi 92"2 menjadi 92" dan "2, dan koagulase, en1im yang menyebakan fibrin berkoagulasi dan menggumpal. oagulase diasosiasikan dengan patogenitas karena menggumpalan fibrin yang disebabkan oleh en1im terakumulasi disekitar bakteri sehingga agen pelindung inang kesulitan mencapai bakteri dan fagositosis terhambat.2 II.).) 'lasi%ikasi Sta#!0lococcus aureus 'ari Rosenbach (!@@/) klasifikasi Staphylococcus aureus 0aitu 1 'omain erajaan Bilum elas "rdo Bamili +enus Spesies ,ama binomial A Bacteria A =ubacteria A Birmicutes A Bacilli A Bacillales A Staphylococcaceae A Staphylococcus A S. aureus A Staphylococcus aureus

!!

Gam ar Staphylococcus aureus Dari !"ueen#s o$ shee a#s %e log II.).+ 'arakteristik *an or%ologi

Bakteri ini berbentuk sferis, bila berkumpul dalam susunan yang tidak teratur mungkin sisinya agak rata karena tertekan. 'iameter kuman antara %,@!,% mikron. Pada sediaan langsung yang berasal dari nanah dapat terlihat sendiri, berpasangan, berkumpul dan bahkan tersusun seperti rantai pendek. Susunan gerombolan yang tidak teratur biasanya ditemukan pada sediaan yang dibuat dari pembenihan padat, sedangkan dari pembenihan kaldu biasa ditemukan tersendiri atau tersusun sebagai rantai pendek.!% Staphylococcus tidak bergerak dan tidak berspora. -kibat pengaruh beberapa 1at kimia, misalnya penicillin, Staphylococcus bisa kehilangna dinding selnya yang keras dan berubah menjadi bentuk C (protoplas). Protoplas ini bisa berubah kembali menjadi Staphylococcus yang berdinding keras jika pengaruh bahan kimia yang bersangkutan dihilangkan dari lingkungan untuk beberapa waktu. Staphylococcus tidak dipengaruhi oleh garam empedu dan optochin.!% Sifat biakan Staphylococcus A !2

Staphylococcus mudah tumbuh pada kebanyakan pembenihan bakteri pada keadaan aerobik atau microaerofilik. Bakteri ini tumbuh paling cepat pada suhu .$ 7, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (2%25 7). Pada lempeng agar koloni Staphylococcus terbentuk bulat, licin, cembung, dan mengkilat. oloni Staphylococcus berwarna abu-abu sampai

kuning tua keemasan. Pigmen dari Staphylococcus tidak terbentuk pada keadaan anaerob atau bila tumbuh pada medium cair (Btooks et al,!224).!% Sifat pertumbuhan A Staphylococcus aureus menghasilkan katalase, yang membedakannya dengan Strepcoccus. Bakteri ini meragikan banyak karbohidrat dengan lambat, menghasilkan asam laktat, tetapi tidak menghasikan gas.!% II.)., Stuktur Antigen Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus mengandung polisakarida dan protein yang bersifat antigen yang merupakan substansi penting di dalam struktur dinding sel. Peptodoglikan, suatu polimer polisakarida yang mengandung subunitsubunit yang terangkai, merupakan eksoskeleton yang kaku pada dinding sel. Peptodoglikan dihancurkan oleh asam kuat atau li1o1im. 9al ini penting dalam phatogenesis infeksi. Dat ini menyebabkan monosit membuat interleukin-! (pirogen-endogen) dan antibody opsonik, dan 1at ini juga dapat menjadi 1at kimia penarik (kemoaktraktan) untuk leukosit polimorfonuklir,

!.

mempunyai aktifitas mirip dengan endotoksin, menghasilkan fenomena Shwart1man local, dan mengaktifkan komplemen.@ -sam tekoat yang merupakan polimer gliserol atau ribitol fosfat, berkaitan dengan peptodoglikan dan menjadi bersifat antigenic. -ntibodi antiteikoat, yang dapat diteksi dengan difusi gel, dapat ditemukan pada penderita endokarditis aktif yang disebabkan S. aureus. Protein - merupakan komponen dinding sel kebanyakan strain Staphylococcus aureus yang terikat pada bagian Bc molekul #g+, kecuali #g+.. Bagian Bab pada #g7 yang terikat pada protein - bebas untuk berkaitan dengan molekul #g+ yang diarahkan terhadap antigen bakteri tententu akan mengaglutinasi bakteri yang mempunyai antigen itu (koaglutinasi).@ Beberapa strain Staphylococcus aureus mempunyai sampai yang dapat menghambat fagositosis oleh leukosit polimorfonuklir, kecuali kalau ada antibody spesifik. ebanyakan strain S. aureus mempunyai koagulase atau

faktor penggumpal, pada permukaan dinding sel, koagulase terikat secara non en1imatik dengan fibrinogen, sehingga bakteri beragregasi.@ II.).2 3aktor4%aktor Pat!ogen Staphylococcus aureus 6ekanisme dari Staphylococcus aureus dalam menyebabkan penyakit merupakan multifaktor, melibatkan toksin, en1im, dan komponen seluler. Patogenitasnya merupakan efek gabungan dari berbagai macam metabolit yang dihasilkannya. uman phatogen (S. aureus) bersifat in*asi*e, penyebab

!/

hemolisis, membentuk koagulase, mencairkan gelatin, membentuk pigmen kuning emas dan meragi manitol.!% Baktor-faktor itu antara lain A !. =nteroto?in -, B, 7, ', = dan 9 menyebabkan gejala gastrointestinal akut yang dihubungkan dengan racun pada makanan. =nterotoksin resisten pada en1im dalam traktus gastrointestinal. 2. =?foliatin atau epidermiolitik to?in merupakan agen yang bertanggung jawab untuk memproduksi Staphylococcal scalded skin syndrome (RitterEs disease) pada jaringan baru untuk to?in epidermal necrolysis pada orang tua. &o?in ini merupakan en1im proteolitik yang memisahkan epidermis pada lapisan glanuler. Pasien sering demam dankadang-kadang memiliki penurunan mukopurulen mata. 'iagnose ini harus dilakukan dengan hati-hati, karena sindrom kulit tersiram air panas mungkin keliru untuk eritema multiforme atau nekrolisis epidermal toksik, yang dapat diobati dengan kortikosteroid. eterlambatan pengobatan dapat

meningkatkan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.meskipun angka kematian rendah pada anak dengan keadaan ini, kebanyakan kematian dikaitkan dengan keterlambatan dalam diagnosis.!! .. &o?ic shock syndrome (&SS) memberikan banyak sifat biologis bersama dengan enteroto?in yang bertanggung jawab dalam pembentukan supraantigen keduanya hanya dapat menstimulasisebanyak !%5 dari sel & pada manusia. etika antigen normal hanya dapat menstimulasi sekitar !5

!8!.%%%.%%% sel &. intensitas respon imun ini mengakibatkan produksi interleukin-! dan 2, faktor nekrosis tumor dan interferon. &SS adalah gen yang berperan dalam memproduksi syndrome to?ic shock. /. -lpha to?in merupakan eksotoksin yang letal pada banyak sel dalam konsentrasi yang rendah. -lpha to?in menghemolisis sel darah merah, menghancurkan platelet dan menyebabkan nekrosis pada kulit. 5. Ceukocidin letal pada neutrophils melalui penghancuran membrane sedikit demi sedikit. 4. oagulase merubah fibrinogen menjadi fibrin. 'alam proses ini koagulase melindungi Staphylococcus dari mekanisme pertahanan tubuh dan antibiotik. Selain itu, koagulase positif Staphylococcus tumbuh dengan baik pada serum normal manusia. Sementara koagulase negati*e Staphylococcus tidak. $. Protein - mengikat setengah Be dari #g+ ! dan 2 dan menghalangi opsonisasi dari mediasi antibody. @. apsul. 6ayoritas dari Staphylococcus aureus diidolasi dari specimen klinis yang dimiliki kapsul polisakarida yang dapat berinterferensi yang mudah bercampur dengan fagositosis. #nfeksi Staphylococcal pada manusia sudah sering terjadi, tetapi pada umumnya sisanya dilokalisir pada pintu gerbang masuk pelalui pertahanan !4

normal tubuh manusia. Pintu gerbang bisa seperti kantung (rambut), tetapi pada umumnya berupa penerobosan pada kulit melalui jarum suntik atau luka yang berhubungan. Pintu gerbang yang lain adalah yang berhubungan dengan pernapasan. Staphylococcal radang paru-paru adalah satu komplikasi influen1a yang sering terjadi. Bagian tubuh yang dilokalisir menanggapi sampai infeksi Staphylococcal terjadi luka yang ditandai oleh meningkatnya suhu di area tersebut, bengkak, akumulasi nanah dan nekrosis dari jaringan. 'i area sekitar terjadinya luka, satu gumpal fibrin akan terbentuk, memagari bakteri dan leukocytes sebagai karakteristik nanah yang mengisi bisul. #nfeksi yang lebih serius pada kulit yang bisa terjadi seperti impetigo atau furunkelfurunkel. #nfeksi yang dilokalisir pada tulang disebut osteomyelitis. -kibat yang ditimbulkan secara serius dari infeksi Staphylococcal terjadi bila bakteri masuk ke dalam aliran darah. eracunan darah akan berakibat fatal,

bakteremia bisa mengakibatkan bisul-bisul internal yang lain, luka-luka kulit, atau infeksi di dalam paru-paru, ginjal, jantung, otot rangka skeleton atau meninges.!2 II.).5 Pen0akit4Pen0akit 0ang *ise-a-kan ole! Staphylococcus aureus Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut A !. #nfeksi Superficial

!$

#nfeksi pada bagian superficial tubuh adalah infeksi Staphylococcus aureus yang paling sering ditemukan. +ejala-gejala yang khas dari penyakit tersebut adalah pembentukan nanah yang banyak, nekrosis jaringan setempat dan pembentukan abses yang penuh nanah. 2. #nfeksi jaringan yang dalam "steomyelitis, Staphylococcus aureus paling sering ditemukan sebagai penyebab osteomyelitis, terutama pada anak-anak. 6ikroba ini biasanya sampai ke tulang karena penyebab infeksi secara hematogen dari satu infeksi di tempat lain. Pneumonia, sering disertai terjadinya abses paru-paru, umumnya penderita dengan daya tahan tubuh yang rendah. Biasanya terjadi sebagai komplikasi *irus influensa, setelah penderita menghirup benda asing. =ndokarditis akut, yang khas dengan adanya kolonisasi bakteri yang berkembang biak pada katup jantung. 9al ini biasanya terjadi pada pemakaian narkoba secara intra*enous, atau setelah operasi katup jantung. -rthritis, bakteremia, septicemia, dan abses organ dalam, misalnya abses otak, ginjal, paru-paru biasa disebabkan oleh S. aureus, S. epidermis, S. aprophyticus makin banyak diisolasi dari penderita infeksi saluran kemih dan bakteremia.

!@

.. Penyakit-penyakit akibat to?in Staphylococcus Scalded skin syndrome, satu manifestasi kulit dari strain Staphulococcus aureus yang menghasilkan to?in ekfoliatif. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak balita. ,ampak eksfoliatif kulit menyebabkan sejumlah besar bulla-bulla yang luas di tempat yang jauh dari lokasi infeksi. eracunan makanan karena Staphylococcus (Staphylococcal $ood poisoning) ditandai dengan muntah yang eksplosof dan diare, yang terjadi !-5 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi. +ejala ini disebabkan oleh enteroto?in yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus yang tahan panas dan tidak bisa di rusak oleh asam lambung. &o?ic shock syndrome (&SS) yang secara klinik merupakan satu penyakit deman yang bisa berkembang menjadi kegagalan salah satu organ *ital dan menyebabkan kematian. 'efinisi kasus mencakup demam, eritema makula difus, dan tekanan darah rendah dengan melibatkan . atau lebih sistem organ. 6untah dan diare muncul pada saat sakit. 'iare sekresi dan berlimpah, dan ditemukan pada hamper semua pasien dengan &SS, tetapi jarang pada pasien anti syok. 6ialgia parah menjadi salah satu manifestasi awal dari penyakit. -spek yang paling mencolok dari penyakit ini adalah dengan kecepatan penyakit yang dapat meningkatkan perkembangan

!2

dalam indi*idu yang sebelumnya sehat dari segala usia. 9ai ini terutama terjadi pada pasien pascaoperasi, terutama setelah operasi hidung, karena ini merupakan daerah yang umumnya terinfeksi dengan Staphylococcus aureus akhir-onset temuan dermatologi termasuk pruritik makulopapular ruam dan merah, desFuamation dari jari tangan dan kaki, dan telogen efflu*ium.!! II.).6 Peran Staphylococcus aureus se-agai #en0e-a- in%eksi *alam Rongga ulut #nfeksi Staphylocuccus aureus adalah infeksi-infeksi yang disebabkan oleh bakteri-bakteri +ram positif Staphylococcus aureus. Biasanya infeksi Staphylococcus aureus menyebabkan terbentuknya suatu kantung berisi nanah, yaitu abses dan bisul. Staphylococcus aureus dapat menyebar melalui pembuluh darah dan menyebabkan abses pada organ seperti paru-paru, tulang (osteomyelitis) dan lapisan dalam yang dibersihkan akan mengakibatkan infeksi lebih lanjut.!. ebanyakan infeksi yang berasal dari rongga mulut bersifat campuran (polimikrobal), biasanya terdiri dari dua kelompok mikroorganisme atau lebih. arena flora normal dalam mulut terdiri dari kuman +ram-positif dan

aerob serta anaerob +ram-negatif maka yang menyebakan infeksi tentu saja kuman tersebut. -pabila mikroba anaerob terlibat dalam suatu infeksi polimikrobial atau campuran, pengaruh dari organisme lain akan meningkat.

2%

6ikroba anaerob cenderung menghambat fagositosis aerob, padahal aerob mengkonsumsi oksigen sehingga mendukung pertumbuhan mikroorganisme anaerob. Secara umum biasanya diasumsikan bahwa infeksi mulut disebabkan oleh Streptococcus dan Staphylococcus. Serta mikroorganisme +ram negatif yang terbentuk batang dan anaerob.!. Galaupun rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya berbagai mikroba yang kebanyakan merupakan mikroorganisme nonpatogen,

mengidentifikasi adanya Staphylococcus aureus juga merupakan hal yang menarik. Staphylococcus aureus dikenal sebagai mikroorganisme phatogen yang dihubungkan dengan berbagai syndrome klinis. &erkecuali pada angular celitis dan parotis, efek phatogen mikroorganisme ini pada daerah orofacial ternyata belum dipahami. Bakteri ini biasanya diketahui berkolonisasi sementara dalam rongga mulut dan jarang diketahui sebagai specimen klinis.!. Perubahan pada mikrobiota oral dapat menyebabkan beberapa alasan. Seorang dengan penyakit periodontal menunjukkan kemungkinan terdapatnya bakteri oportunistik ini dalam rongga mulut. Penggunaan antibiotik pada penyakit periodontal atau penyakit infeksi lainnya menyebabkan

kecenderungan pertambahan jumlah Staphylococcus sp pada rongga mulut. 6ikroorganisme ini mudah resisten terhadap antiniotik dan dapat

menyebabkan super infeksi. Pernanahan fokal (abses) adalah sifat khas infeksi Staphylococcus. 'ari setiap fokus, organisme menyebar melalui saluran getah benih ke bagian tubuh lainnya. Pernanahan dalam *ena, yang disertai 2!

thrombosis, sering terjadi pada penyebaran tersebut. Reaksi peradangan berlangsung hebat, terlokalisasi dan nyeri yang mengalami pernanahan sentral dan cepat sembuh bila nanah dikeluarkan. 'inding fibrin dan sel-sel disekitar inti abses cenderung mencegah penyebaran organisme dan sebaiknya tidak dirusak oleh manipulasi atau trauma.!. Sinusitis juga merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh kuman atau *irus. uman penyebabnya adalah Streptococcus pneumonia,

Hemophilus in$luen&a, Streptococcus viridians, Staphylococcus aureus dan 'ranchamella catarhatis.1(

22

II.+ Stomatitis II.+.( De%inisi Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, yang biasanya melibatkan pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan dan bagian atas atau bawah mulut. ata HstomatitisI secara harfiah berarti radang pada mulut.

Radang ini bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi dalam mulut itu sendiri, seperti kesehatan mulut yang buruk, gigitiruan yang tidak terpasang dengan baik, atau akibat luka bakar mulut karena makanan atau minuman panas atau kondisi-kondisi yang mengenali seluruh tubuh, seperti pengobatan, reaksi alergi, terapi radiasi atau infeksi.!2

Gambar sariawan
Posted on Oktober 19, 2009 by Tim SIMRS

Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang nyeri, terkait dengan eritematosa (kemerahan), pembengkakan, dan terkadang perdarahan pada daerah yang terkena. ,apas tidak sedap (halitosis) juga bisa menyertai

2.

kondisi. Stomatitis mengenai semua kelompok usia, dari bayi sampai orang tua.!2 II.+.) Pen0e-a- Stomatitis Beberapa faktor yang bisa menyebabkan stomatitis. Peralatan gigi yang tidak terpasang dengan baik, menggigit pipi, atau gigi yang miring bisa secara terus menerus mengiritasi struktur-struktur oral. Bernapas lewat mulut secara terus menerus yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernapasan hidung bisa menyebabkan kekeringan jaringan mulut, yang selanjutnya mengarah pada iritasi dan nyeri. Penyakit, seperti infeksi herpetic, gonorrhea, measles, leukemia, -#'S, dan kekurangan *itamin 7 bisa menunjukkan tanda-tanda oral. Penyakit sistemik lain yang terkait stomatitis mencakup penyakit usus inflammatory dan syndrome Behcet, sebuah gangguan multisystem inflamasi yang penyebabnya tidak diketahui.2%,2!,22 II.+.+ Diagnosis Stomatitis 'iagnosis stomatitis bisa sulit ditegakkan. Riwayat seorang pasien bisa menunjukkan kekurangan makanan, sebuah penyakit sitemik. -tau kontak dengan material-material yang mengandung sebuah reaksi alergik. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menge*aluasi lesi-lesi oral dari masalah-masalah kulit lainnya. >ji-uji darah bisa dilakukan untuk menentukan apakah ada infeksi yang terjadi. Pengambilan sampel dalam rongga mulut bisa dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan mikroskopik, atau kultur mulut bisa dilakukan 2/

untuk menentukan apakah sebuah agen infeksi bisa menjadi penyebab masalah.2. II.+., Pengo-atan Stomatitis Pengobatan stomatitis didasarkan pada masalah yang menyebabkannya. Pembersihan local dan kesehatan mulut yang baik sangat penting. Serpihanserpihan makanan dengan berujung tajam seperti kacang dan kerupuk kentang harus dihindari. Sikat gigi berbulu halus harus digunakan, gigi dan gusi harus disikat dengan hati-hati. Baktor-faktor local, seperti peralatan gigi yang tidak terpasang dengan baik atau gigi yang tajam, bisa dikoreksi oleh dokter gigi. Sebuah penyebab infeksi biasanya dirawat dengan obat. 6asalah-masalah sistemik, seperti -#'S, leukemia dan anemia diobati oleh spesialis medis yang sesuai. Cuka bakar mulut akibat minuman panas atau makanan panas biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu sepekan atau lebih.!2 Sariawan juga dapat disembuhkan dengan obat dari luar seperti -lbothyl. -lbothyl adalah tergolong obat luar yang bekerja sebagai antiseptik (membunuh kuman dan mencegah infeksi), hemostatik (menghentikan perdarahan), dan astringent (menciutkan) dan menutup luka terbuka. -lbothil juga dapat mengkoagulasi protein secara spesifik dalam jaringan yang terluka tanpa memberikan pengaruh buruk terhadap jaringan di sekitarnya yang masih sehat.2/

25

-dapun manfaat lain dari albothyl yaitu A !. "bat kumur pencegah sariawan dan bau mulut -lbothil membunuh kuman penyebab sariawan dan bau mulut, menjaga kebersihan dan kesegaran mulut, gigi dan gusi, ditandai dengan rasa kesat, bersih, dan segar. 2. Sariawan (penyembuhan) -lbothyl dapat menghilangkan rasa perih sariawan, menciutkan dan menutup luka sariawan dengan cepat tanpa mempengaruhi jaringan yang sehat di sekitarnya. .. Sakit gigi -lbothil segera menghilangkan rasa sakit gigi, menghentikan perdarahan setelah cabut gigi dan dapat membunuh kuman penyebab sakit gigi.24 andungan dari -lbothil yaitu Polikresulen merupakan hasil kondensasi dari asam m-kresol sulfonat J formaldehida .,4 mg8ml konsentratK 2%m8o*ulaK !@ mg8ml gel.2/ II.+.2 Prognosis *an Pencega!an stomatitis Prognosis untuk penyembuhan stomatitis didasarkan pada penyebab masalah. Banyak faktor lokal yang bisa dimodifikasi, diobati atau dihindari. Penyebab infeksi dari stomatitis biasanya bisa ditangani oleh obat, atau jika disebabkan oleh obat tertentu, bisa diatasi dengan mengganti agen pemicu. Stomatitis yang disebabkan oleh pengiritasi local bisa dicegah melalui

24

kesehatan mulut yang baik, pemeriksaan regular ke dokter gigi, dan kebiasan makan dengan baik. 6asalah-masalah dengan stomatitis yang disebabkan oleh penyakit sistemik bisa diminimalisir dengan kesehatan mulut yang baik dan mengikuti terapi medis yang diresepkan dokter.2. II.+.5 Be-era#a -akteri *an $amur 0ang a*a *i *alam stomatitis 6ucositis oral dapat berkomplikasi dengan infeksi pada pasien dengan sistim imun yang menurun. &idak hanya mulut itu sendiri yang dapat terinfeksi, tetapi hilangnya epitel oral sebagai suatu protektif barrier terjadi pada infeksi lokal dan menghasilkan jalan masuk bagi mikroorganisme pada sirkulasi sistemik. etika ketahanan mukosa terganggu, infeksi lokal dan

sistemik dapat dihasilkan oleh indigenous flora seperti mikroorganisme nosokomial dan oportunistik. etika jumlah netrofil menurun sampai

!%%%8kubik8mm, insiden dan keparahan infeksi semakin meningkat. Pasien dengan neutropenia berkepanjangan berada pada resiko tinggi buat perkembangan komplikasi infeksi yang serius.22,25 Penggunaan antibiotik berkepanjangan pada penyakit neutropenia mengganggu flora mulut, menciptakan suatu lingkungan fa*orit buat jamur untuk berkembang yang dapat bereksaserbasi oleh terapi steroid secara bersamaan. 'rei1en dan kawan-kawan melaporkan bahwa sekitar $% 3 infeksi oral pada pasien dengan tumor solid disebabkan oleh )andida Al icans dan jamur lainnya, 2% 3 disusun oleh 9erpe? Simple? :irus (9S:)

2$

dan sisanya disusun oleh bakteri bacillus gram negatif. Pada pasien dengan keganasan hematologik, 5% 3 infeksi oral akibat bakteri 7andida -lbicans, 25 3 akibat 9S:, dan !5 3 oleh bakteri bacillus gram negatif. 'an termasuk juga bakteri Staphylococcus aureus. 9S: merupakan gejala paling umum pada infeksi oral *ital.22 .

2@

BAB III ET7DE PENELITIAN A. &enis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris B. Lokasi Penelitian Caboratorium 6ikrobiologi Bakultas edokteran >ni*ersitas 9asanuddin ". 8aktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan ;uni--gustus 2%!! D. Alat *an Ba!an #enelitian A !) -lat A a. Pisau b. 7awan petri c. &abung reaksi d. Rak tabung reaksi e. Cabu =rlenmeyer f. -utocla*e g. #nkubator 22

h. ;angka sorong i. "se bulat j. Pembakaran Bunsen k. 6ikropipet l. +elas ukur m. &imbangan analitik n. Pinset o. Batang pengaduk p. Cemari pendingin 2) Bahan A a. Bakteri Staphylococcus yang diisolasi dari pasien yang mengalami stomatitis b. Produk #onic Sil*er +& yang bahan dasarnya air perak (air suling) c. ,- (nutrient agar), B9#B (brain heart infusion broth), 6S- (manitol sat agar), 69- (maller 9ilton agar) merupakan media tumbuh padat Staphylococcus aureus d. Sarung tangan

.%

e. 6asker f. ertas label

g. -Fuades h. Spiritus i. -luminium foil j. -lbothyl

.!

E. De%inisi 7#erasional !. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan isolasi yang telah di ambil dari penderita stomatitis. 2. #onic Sil*er +& adalah suaru produk yang berbahan dasar air suling dan air perak .. 'aya hambat diketahui dari kadar hambat antimikroba kandungan utama dari produk #onic sil*er +& yaitu air perak yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus secara nyata pada medium kultur setelah mengalami masa inkubasi. /. Dona inhibisi adalah luas daerah bening pada biakan medium bakteri setelah diinkubasi yang diukur diameternya dengan menggunakan jangka sorong (mm). 5. onsentrasi sampel adalah konsentrasi dari produk #onic Sil*er +& yang dicampurkan dengan aFuades. onsentrasinya dibuat dalam 5 jenis yaitu 2%3, /%3, 4%3, @%3, !%%3. 4. 6edium adalah nutrient agar yang dibuat dari sediaan yang disediakan dari laboratorium ini digunakan sebagai media untuk melihat daya hambat bakteri.

.2

3. Prose*ur Penelitian A Secara keseluruhan prosedur kerja dalam penelitian ini terdiri dari A pengambilan sampel, sterilisasi alat, pembuatan medium, pemurnian

Staphylococcus aureus, uji daya hambat dan pengamatan 1ona inhibisi. !. Pengambilan Sampel uman diisolasi dari pasien yang mengalami stomatitis dengan menggunakan swab steril pada daerah yang mengalami infeksi. Swab yang mengandung kuman selanjutnya ditanam di B9#B (brain heart infusion broth) selama !?2/ jam8.5 7 2. Sterilisasi -lat Sterelisasi alat yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut A a) &ip mikropipet, sarung tangan dan gelas ukur masing-masing dibungkus dengan kertas lalu diikat dengan tali dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu !2! 7 selama !5 menit. b) Cabu =rlenmeyer diisi dengan aFuades sebanyak 25% ml lalu ditutup dengan kapas yang dipadatkan sedemikian rupa dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu !2! 7 selama !5 menit.

..

c) 7awan petri, pinset, batang pengaduk dan tabung reaksi dibungkus dengan aluminium foil dan disterilkan menggunakan o*en.

./

.. Pembuatan media kultur 6edium B9#B (brain heart infusion broth) omposisi untuk media ,B sama dengan ,- tetapi tidak memakai agar sebagai pemadat. Proses pembuatannya lebih sederhana, dengan melarutkan peptoneda n beef e?tract kemudian ditampung dalam labu =rlenmeyer atau tabung reaksi dan siap disterilisasi. Proses pembuatan ini tidak memerlukan panas, peptone dan beef e?tract akan mudah larut sempurna pada air suhukamar jika diaduk. 6edium ,- (nutrient agar) omposisi (g8#) Peptone from meat 6eat e?tract -gar 5g .g !2 g

6edium 6S- (manitol salt agar) omposisi A Bacto ekstract daging sapi Proteosa pepton !g !% g

.5

,a7l 6anitol Bacto agar Bacto merah fenol -ir suling

$,5 g !% g !5 g %,%25 g ! l Kph $,/

6edium 69- (maller 9ilton agar)


.%.%3 beef infusion !.$53 casein hydrolysate %.!53 starch !.$3 agar p9 adjusted to neutral at 25 L7.

7ara membuat A ,utrient agar (,-) ditimbang dengan menggunakan neraca analitik sebanyak 2 gr, kemudian tambahkan aFuades sebanyak !%% ml kedalam labu =rlenmeyer. Panaskan labu =rlenmeyer pada pemanas air sampai ,- larut dengan air. emudian sterilkan dengan menggunakan autocla*e pada suhu

!2! 7 selama !5 menit. emudian tuang kedalam cawan petri, dimana setiap cawan petri berisi !5-2% ml ,- cair kemudian biarkan sampai memadat. Setelah ,- memadat siap untuk digunakan. G. Pemurnian Staphylococcus aureus

.4

Pemurnian dilakukan untuk memperoleh bakteri Staphylococcus aureus dari pasien yang telah diisolasi. &ahapan kerja pemurnian Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut A Penanaman pada media ,- dan 6c. 7onkey agar selama !?2/ jam8.5 7. emudian dilakukan uji biokimia untuk menguji populasi kuman. -pabila ditemukan pertumbuhan kuman pada medium ,- selanjutnya dilakukan pewarnaan gram untuk mengidentifikasi sifat +ramnya. Selanjutnya koloni yang berwarna kuning ditanam dimedia 6S- (manitol salt agar) selama !?2/ jam8 .5 7. -pabila terjadi pertumbuhan koloni berwarna kuning dan media berubah dari merah menjadi warna kuning maka dapat disimpulkan koloni yang tumbuh itu bakteri Staphylococcus aureus. H. U$i *a0a !am-at antimikro-a Buat suspense Staphylococcus aureus pada ,acl steril dengan konsentrasi !,5?!% (standar 6c farland %,5). emudian siapkan 5 buah paper disk kedalam

cawan petri, lima paper disc untuk setiap konsentrasi bahan uji (2%3, /%3, 4%3, @%3, !%%3) dan satu paper disc untuk aFuades steril sebagai kontrol negatif dan satu lagi paper disc untuk albothyl sebagai kontrol positif. Selanjutnya dengan menggunakan swab steril, suspense Staphylococcus aureus disebar pada permukaan medium 69- sampai permukaannya tertutupi. Selanjutnya ketujuh paper disc yang telah mengandung bahan uji dimasukkan diatas permukaan 69yang telah diberi suspense Staphylococcus aureus. Selanjutnya diinkubasi selama !?2/ jam8!57.

.$

I. Pengamatan 9ona In!i-isi 'aya hambat diketahui berdasarkan pengukuran diameter 1ona inhibisi (1ona bening) yang terbentuk disetitar paper disc. Pengukuran tersebut menggunakan jangka sorong. 'aya hambat minimal diketahui dari konsentrasi terkecil yang sudah dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus secara nyata. BAB I: HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Pada penelitian ini produk #onic Sil*er +& dibagi dalam 5 konsentrasi yaitu 2%3, /%3, 4%3, @%3, dan !%%3. emudian dilakukan uji daya hambat

antimikroba setelah masa inkubasi selama !?2/ jam pada suhu .57. Penelitian ini dilakukan empat kali pengulangan untuk memperoleh daya hambat minimum terhadap Staphylococcus aureus dalam berbagai konsentrasi. PENGULANGAN ( ) + , RATA4RATA DIA ETER 97NA HA BAT .mm/ '7NTR7L '7NTR7L Pro*uk 'ese!atan Silver .;/ .4/ 2%3 /%3 4%3 @%3 !%%3 !2 4 4 4 $ !% !$ !$ 4 4 $ @ !2 !4 !4 4 4 4 @ !% !$ !5 4 4 4 $ 2 !@ (5<62 5 5 5<)2 6<2 (=<)2 (6

.@

Pada pengulangan pertama, dikonsentrasi 2%3 dan /%3 tidak terlihat adanya 1ona bening. &etapi pada konsentrasi 4%3, @%3, dan !%%3 terlihat adanya 1ona bening. 9asil pengukuran pada table diatas menunjukkan bahwa konsentrasi 4%3 pada pengurangan pertama menghasilkan diameter 1ona bening terkecil yaitu $ mm dan pada konsentrasi !%%3 menghasilkan diameter 1ona terbesar yaitu !$ mm. pada tabel diatas menunjukkan semakin besarnya konsentrasi produk #onic sil*er +& semakin besar pula 1ona bening yang terbentuk Pada pengulangan kedua, dikonsentrasi 2%3 tidak terlihat adanya 1ona bening. &etapi pada konsentrasi /%3, 4%3, @%3, dan !%%3 terlihat adanya 1ona bening. 9asil pengukuran pada tabel diatas menunjukkan bahwa konsentrasi /%3 pada pengulangan kedua menghasilkan diameter 1ona bening terkecil yaitu $ mm dan pada konsentrasi !%%3 menghasilkan diameter 1ona terbesar yaitu !4 mm.

.2

pada table diatas menunjukkan semakin besarnya konsentrasi produk #onic sil*er +& semakin besar pula 1ona bening yang terbentuk. Pada pengulangan ketiga, dikonsentrasi 2%3 dan /%3 tidak terlihat adanya 1ona bening. &etapi pada konsentrasi 4%3, @%3, dan !%%3 terlihat adanya 1ona bening. 9asil pengukuran pada tabel diatas menunjukkan bahwa konsentrasi 4%3 pada pengulangan kedua menghasilkan diameter 1ona bening terkecil yaitu @ mm dan pada konsentrasi !%%3 menghasilkan diameter 1ona terbesar yaitu !$ mm. pada tabel diatas menunjukkan semakin besarnya konsentrasi produk #onic sil*er +& semakin besar pula 1ona bening yang terbentuk. Pada pengulangan keempat, dikonsentrasi 2%3 dan /%3 tidak terlihat adanya 1ona bening. &etapi pada konsentrasi 4%3, @%3, dan !%%3 terlihat adanya 1ona bening. 9asil pengukuran pada tabel diatas menunjukkan bahwa konsentrasi 4%3 pada pengulangan kedua menghasilkan diameter 1ona bening terkecil yaitu @ mm dan pada konsentrasi !%%3 menghasilkan diameter 1ona terbesar yaitu !@ mm. pada tabel diatas menunjukkan semakin besarnya konsentrasi produk #onic sil*er +& semakin besar pula 1ona bening yang terbentuk.

/%

BAB : PE BAHASAN -g0 #onic sil*er water adalah air murni destilasi yang telaah di proses secara elektrolisis dengan 1at perak (-g) berkadar kemurnian 22,223 ion atau atom perak murni yang mengandung muatan listrik positif adalah unsur aktif. Bahan utama dari #onic Sil*er +& yaitu perak. oloid perak adalah perak dari kemurnian 22,223 yang dilebur dari air suling atau air yang di murnikan setelah elektrolisis dalam air suling menjadi partikel-partikel dasar dengan diameter micron %%5-,!5, ukuran optimal bagi tubuh untuk menyerapnya. Pada penelitian ini, pengulangan pertama dikonsentrasi 2%3 dan /%3 tidak terlihat adanya 1ona bening. &etapi pada konsentrasi 4%3, @%3, dan !%%3 terlihat adanya 1ona bening. onsentrasi 4%3 pada pengurangan pertama menghasilkan

diameter 1ona bening terkecil yaitu $ mm dan pada konsentrasi !%%3 menghasilkan diameter 1ona terbesar yaitu !$ mm. Pada pengulangan kedua, dikonsentrasi 2%3 tidak terlihat adanya 1ona bening. &etapi pada konsentrasi /%3, 4%3, @%3, dan !%%3 terlihat adanya 1ona bening. onsentrasi /%3 pada pengulangan kedua menghasilkan diameter 1ona

bening terkecil yaitu $ mm dan pada konsentrasi !%%3 menghasilkan diameter 1ona terbesar yaitu !4 mm.

/!

Pada pengulangan ketiga, dikonsentrasi 2%3 dan /%3 tidak terlihat adanya 1ona bening. &etapi pada konsentrasi 4%3, @%3, dan !%%3 terlihat adanya 1ona bening. onsentrasi 4%3 pada pengulangan kedua menghasilkan diameter 1ona

bening terkecil yaitu @ mm dan pada konsentrasi !%%3 menghasilkan diameter 1ona terbesar yaitu !$ mm. Pada pengulangan keempat, dikonsentrasi 2%3 dan /%3 tidak terlihat adanya 1ona bening. &etapi pada konsentrasi 4%3, @%3, dan !%%3 terlihat adanya 1ona bening. onsentrasi 4%3 pada pengulangan kedua menghasilkan diameter 1ona

bening terkecil yaitu @ mm dan pada konsentrasi !%%3 menghasilkan diameter 1ona terbesar yaitu !@ mm. Pada penelitian ini menggunakan kontrol positif dan kontrol negatif sebagai pembandinnya. Pada kontrol positif menggunakan -lbothyl dan pada kontrol negatif menggunakan aFuades. Penelitian ini menggunakan kontrol positif berupa -lbothyl karena albothyl dapat mengobati sariawan. Pada penelitian ini diketahui bahwa produk #onic sil*er +& yang berbahan dasar air perak (air suling) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini, dapat menambah pengetahuan kepada masyarakat bahwa perak dapat juga bermanfaat didalam tubuh, salah satunya dapat menjaga sistem kekebalan tubuh. =fektifitas anti bakteri dari Staphylococcus aureus ini kemungkinan disebabkan oleh adanya aktifitas oligodinamik ag0 melakukan penetrasi kedalam membrane sel bakteri dan dikarenakan ukurannya yang sangat kecil (nano partikel) /2

penetrasi dari oligodinamik ag0 dapat mengubah integritas membrane sel, ikatan esensial protein dan ',- pada mikroorganisme sehingga menjadi tidak stabil dan metabolisme sel mulai mengalami proses kehancuran dimana reaksi en1im esensial yang mengatur kehidupan sel mikroorganisme menjadi lumpuh dan menyebabkan mikroorganisme tidak membelah diri dan sel-sel imun tubuh menjalankan fungsi dengan menelan dan menghancurkan mikroorganisme.5 'engan membandingkan daerah hambatan yang dihasilkan pada masingmasing konsentrasi, terlihat bahwa daerah hambat yang dihasilkan akan semakin kecil dengan penurunan konsentrasi. 9al tersebut menunjukkan bahwa daya anti bakteri dari #onic sil*er +& ini akan semakin tinggi pada konsentrasi murni yaitu pada konsentrasi !%%3 dan daya anti bakteri juga akan berkurang sebanding dengan rendahnya konsentrasi #onic sil*er +& ini. Pada penelitian sebelumnya dilakukan oleh ;uneyoungCee, Gosangsung, ;ong +uk euk-jun im,

im dan Cee 'ong +un (2%%@) mengatakan bahwa perak

memiliki kemampuan antimikroba terhadap bakteri8jamur golongan +ram positif, misalnya )andida al icans dengan konsentrasi yang masih memiliki daya hambat yaitu 2/3. 'alam tes lain yang dilakukan secara in *itro pada tahun !222 oleh beberapa uni*ersitas terkenal (Bringham Moung >ni*ersity, ,orthwestern >ni*ersity, 6edical School, NueenKs >ni*ersity ingston 7anada, dan beberapa uni*ersitas

terkemuka lainnya diseluruh dunia menunjukkan bahwa #onic koloidal perak memiliki kemampuan yang luas untuk membunuh bakteri salah satunya bakteri Staphylococcus aureus /.

BAB :I 'ESI PULAN -dapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu A Pada penelitian ini diketahui bahwa produk #onic sil*er +& yang berbahan dasar air perak (air suling) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. 'imana yang telah dijelaskan pada tabel hasil penelitian bahwa penelitian ini Produk #onic sil*er +& di bagi menjadi 5 konsentrasi yaitu 2%3, /%3, 4%3, @%3 dan !%%3 dan penelitian ini juga dilakukan empat kali pengulangan. Pada konsentrasi 2%3 pada pengulangan satu sampai empat tidak pernah didapati 1ona hambat. &etapi pada konsentrasi tertinggi yaitu !%%3 menghasilkan diameter 1ona paling besar berkisar antara !$-!@ mm di setiap pengulangan yang dilakukan. Pada konsentrasi 2%3 A pada pengulangan satu sampai empat, pada konsentrasi ini belum terlihat adanya 1ona bening. Pada konsentrasi /%3 A pada pengulangan kedua sudah terlihat adanya 1ona bening yang berdiameter $ mm. Pada konsentrasi 4%3 A pada konsentrasi ini sudah terlihat 1ona bening yang berdiameter @ mm. Pada konsentrasi @%3 A pada konsentrasi ini juga sudah terlihat adanya 1ona bening yang berdiameter 2 mm.

//

Pada konsentrasi !%%3 A pada konsentrasi ini selalu menghasilkan 1ona bening yang berdiameter terbesar yaitu pada pengulangan pertama !$mm, pengulangan kedua !4mm, pengulangan ketiga !$mm dan pada pengulangan keempat mencapai !@mm. DA3TAR PUSTA'A
1. #onic sil*er +& A #nformasi tentang ionic sil*er +&. -*ailable ;uli 2%!!

2. -ulia -., &hihana, 6irhanuddin. 2%%$. Potensi ekstrak kayu ulin (eusidero?ylon 1wageri & et B) dalam menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus Secara in :itro. Bioscientiae. /(!) A .$-/2
3. httpA88www.fasi-fore?.com.

oloid nanosil*er solusi dan metode untuk

membuat yang sama. -*ailable ;uni 2%!!


4. httpA88www.nanotechnology.agsil*er8air-perak-aman-bagi-manusia.htm 5. www.=arthbornProducts.comBuku-#onic-Sil*er-+t.htm 6. httpA88en.wikipedia.org8wiki86edicalOusesOofOsil*er 7. httpA88www.scribd.com8doc8./52%52%8Bab-5-6edia-Pertumbuhan-6ikroba

@. Brooks, +eo B. ;anet S. butel, C.,. "rnston, !224. 6ikrobiologi kedokteran. -lih bahasa A =dit ,ugroho, RB. 6aulany. Penerbit edokteran =+7. ;akarta.
9. -nonim,

2%!%.

Staphylococcus

aureus.

-*ailable

from

www.wikipedia.org8wiki8Staphylococcus aureus. !%. Syahrurachman -., dkk, !22/. Buku ajar mikrobiologi kedokteran. =d. Re*isi. Binarupa -ksara. ;akarta. 9 A !%., !%@

/5

11. &olan R. 2%!%. Staphylococcus aureus infection. -*ailable from A

httpA88emedicine.medscape.com8 !2. &odar . 2%%@. Staphlococcus aureus and staphylococcal disease. -*ailable

from A httpA88www.te?tbookofbacteriology.net8staph.html
13. ,anosil*erOofficial site for nano cyclic. -pakah koloid perak ituP 14. Smart solution. #onic sil*er water. 15. Siti sunarintyas. 2%%@. Potensi 1eolit sebagai material pembawa agen

antimikroba dan adsorben di bidang kedokteran gigi. 6.#. +igi, >ni*ersitas +adjah 6ada

edokteran +igi edokteran

:ol 2.. ,o. !. Bagian ilmu biomaterial kedokteran gigi. Bakultas

16. httpA88www.anneahira.com.#nfeksi bakteri staphylococcus -ureus. -*ailable

;uli 2%!! !$. Robert, 2%!%. Staphylococcus aureus infection. -*ailable from A Mogyakarta.h A !$-2$
18. 9arian joglosemar. Sariawan tak sekadar kekurangan *itamin 7 19. httpA88www.ilmukesehatangigi.com8gigi8obat0?ls.htm 20. httpA88www.scribd.com8doc8/%/%.2$586edia-6ikfar-#ra 21. httpA88www.mukisi.com8inde?.php8artikel8!$-waspadai-bakteri-penyebab-

anisius.

sariawan. a*ailable agustus 2%!! 22. umpulan artikel tips dan info kesehatan terlengkap. 2%%$.sariawan atau stomatitis.
23. httpA88medicastore.com8obat8!%$8-CB"&9MC.html

/4

24. httpA88www.kalbe.co.id8files8cdk8files8!%Peran6ediauntuk#dentifikasi6ikroba

!2/.pdf8!%Peran6ediauntuk#dentifikasi6ikroba!2/.html. a*ailable -gustus 2%!! 25. -gus hariono, sri budi harmami.2%!%.aplikasi nanopartikel perak pada serat katun sebagai produk jadi tekstil antimikroba.jurnal kimia #ndonesia 2%!%.
26. -kti*itas

antimikroba

biosurfaktan Pseudomonas coli ,Staphylococcus aureus ,

aeruginosa #-$d dan 7andida

terhadap =scherichia B6#P- >nair

albicans,2%%4. Prosiding Seminar ,asional Biodi*ersitas, ;urusan Biologi

27. httpA88www.do*epress.com8bactericidal-effects-of-sil*er-plus-titanium-

dio?ide-coated-endotrache-a/%@2
28. Puspaningdyah =kawati.2%%/. P=6=R# S--, ;>6C-9 Staphylococcus

aureus dan total bakteri pada ikan asap di sentra industri pengasapan ikan bandarharjo semarang di tingkat produsen dan penjual. Skripsi. >ni*ersitas 9asanuddin. 6akassar 22. Program kreatif mahasiswa. 2%%2. #mobilisasi nanopartikel perak sebagai senyawa antimikroba pada kemasan produk pangan. #nstitut pertanian bogor .%. ;uneyoung Cee, euk-;un im, Goo Sang Sung, ;ong +uk im and 'ong

+un Cee. 2%%@. &he Sil*er ,anoparticle (,ano--g)A a ,ew 6odel for -ntifungal -gents. School of Cife Sciences and Biotechnology, 7ollege of ,atural Sciences, yungpook ,ational >ni*ersity. Republic of orea .!. 9ar*ard 6edical School Researchers 'isco*er 9ow +old and "ther 6edicinal 6etals in its 7lass Bunction -gainst Rheumatoid -rthritis and

/$

other -utoimmune 'iseases Binding 6akes Possible - ,ew, 6ore =ffecti*e +eneration of +old-based 'rugs Gith Bewer Side =ffects.2%%@

/@

Anda mungkin juga menyukai