Anda di halaman 1dari 53

Pdf format by yohukm, 2008

KASIH IBUNDA
Action & Wisdom Motivation Training

Suatu pagi di sebuah perkampungan miskin. Tampak seorang ibu dengan penuh
semangat sedang membikin adonan untuk membuat tempe, pekerjaan membuat dan
menjual tempe telah digeluti selama bertahun-tahun sepeninggal suaminya.

Saat membuat adonan, sesekali pikirannya menerawang pada sepucuk surat yang baru
diterima dari putranya yang sedang menuntut ilmu di rantau orang. Dalam surat itu
tertulis, “Bunda tercinta, dengan berat hati, ananda mohon maaf harus mohon dikirim
uang kuliah agar dapat mengikuti ujian akhir. Ananda mengerti bahwa bunda telah
berkorban begitu banyak untuk saya. Ananda berharap secepatnya menyelesaikan
tugas belajar agar bisa menggantikan bunda memikul tanggung jawab keluarga dan
membahagiakan bunda. Teriring salam sayang dari anakmu yang jauh.”

Dua hari lagi adalah hari pasaran, biasanya tempe hasil buatan si ibu dibawa ke pasar
untuk dijual. Kali ini, tempe yang dibuat dalam jumlah yang lebih banyak dari
biasanya, dengan harapan mendapatkan lebih banyak uang sehingga bisa
mengirimkan ke anaknya.

Sehari menjelang hari pasar, hati dan pikiran si ibu panik karena tempe buatannya
tidak jadi, entah karena konsentrasi yang tidak penuh atau porsi tempe yang dibuat
melebihi biasanya. Kemudian si ibu pun sibuk berdoa dgn khusuk di sela-sela waktu
yang tersisa menjelang keberangkatannya ke pasar, memohon kepada Tuhan diberi
kemujizatan agar tempenya siap dijual dalam keadaan jadi. Tetapi sampai tibanya dia
di pasar, tempenya tetap belum jadi.

Sepanjang hari itu dagangannya tidak laku terjual. Si ibu tertunduk sedih, matanya
berkaca-kaca membayangkan nasib anaknya yang bakal tidak bisa mengikuti ujian.
Saat hari pasar hampir usai para pedagang lain pun mulai meninggalkan pasar, tiba-
tiba datang seorang ibu berjalan dengan tergesa-gesa, “Bu, saya nyari tempe yang
belum jadi, dari tadi nggak ada, ibu tahu saya harus cari ke mana?”

“Untuk apa tempe belum jadi kok dicari?” tanya si penjual heran.

“Saya mau membeli untuk dikirim ke anak saya di luar kota, dia sedang ngidam
tempe khas kota ini,” kata ibu calon pembeli.

Ibu penjual tempe ternganga mendengar kata-kata yang baru didengarnya, seakan tak
percaya pada nasib baiknya, seolah tangan Tuhan memberi kemurahan kepadanya.
Akhirnya tempe dagangannya diborong habis tanpa sisa. Dia begitu senang, bersyukur
dan menambah keyakinan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan diri
umatnya selama manusia itu sendiri tidak putus asa dan tetap berjuang.

Kekuatan berusaha dan berdoa.

Pepatah kuno menyatakan, ora et labo`ra, berusaha dan berdoa. Memang, doa dan
usaha harus seiring dan sejalan dalam perjalanan hidup setiap manusia. Doa
dibutuhkan untuk mengingatkan kita agar senantiasa menapak langkah di jalan benar
yang diridhoi oleh yang Maha Kuasa dan tetap mampu bersikap sabar, gigih, dan ulet
saat menghadapi segala macam halangan, rintangan dan cobaan, sekaligus mampu
memelihara antusiasme dalam memperjuangkan apa yang telah kita tetapkan demi
mewujudkan kesuksesan.

Di kesempatan yang berbahagia ini pula, saya mengucapkan SELAMAT TAHUN


BARU 2007. Mari dengan segenap kekayaan mental yang optimis dan aktif, kita
singsingkan lengan baju siap bekerja keras untuk mengisi tahun baru ini dengan
harapan baru! Semangat baru! Agar tercapai sukses yang lebih gemilang! Sukses
lebih luar biasa!!!

Salam Sukses Luar Biasa!!!


Andrie Wongso
www.andriewongso.com

SUKSES DAN PERUBAHAN


Action & WisdomMotivation Training

Cheng gong duan xin

KESUKSESAN HARI INI TIDAK BERARTI


BESOK KITA AKAN MERAIH SUKSES LAGI,
TANPA KESIAPAN DAN BERJUANG LEBIH KERAS,
MAKA KESUKSESAN SULIT KITA PERTAHANKAN!!

Kehidupan terus menerus berubah. Yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.
Apa pun yang kita tekuni, baik itu di dunia bisnis, politik, jasa, atlit ataupun
profesional dan bidang-bidang lainnya. Semua kondisi itu selalu dalam keadaan
berubah terus menerus, demikian pula dengan kondisi sukses atau gagal yang kita
alami hari ini, semuanya tidak tetap selalu berubah dari saat ke saat.

Kita ambil contoh: Jika hari ini kita mengalami kegagalan, bukan berarti besok tetap
gagal. Asal tahu di mana letak kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki, maka
usaha kita selanjutnya memungkinkan untuk merubah kegagalan menjadi kesuksesan.
Namun, kalau kita tidak berusaha untuk bangkit dari kegagalan, maka kondisi gagal
akan semakin membawa kita pada keterpurukan, frustasi dan depresi. Yang pada
akhirnya, hanya mampu menghibur diri sendiri dengan apatis dan berkata; “Ya....
kegagalanku ini memang sudah nasibku.”

Pembaca yang luar biasa,


Lalu bagaimana dengan kondisi sukses yang kita miliki saat ini? Apakah kondisi
sukses ini juga berubah? Jawaban saya jelas: Pasti berubah!

jin tian de cheng gong deng yu ming tian hai zai cheng gong

Kesuksesan yang telah kita raih hari ini, tidak berarti besok kita akan tetap sukses!

Karena dalam kenyataannya, para pesaing kita, baik yang telah kita kenal, kita ketahui
atau yang baru muncul dan tidak kita ketahui, mereka semua melakukan aktivitasnya
dengan segenap kemampuan dan berbagai cara untuk mengembangkan usaha mereka
secara maksimal. Kalau kesuksesan yang yang telah kita raih membuat kita manja,
lengah dan angkuh, maka bisa dipastikan secara berangsur angsur kita akan
mengalami kemunduran. Kenapa bisa mundur? Ya karena kondisi itu terus berubah,
mempertahankan kesuksesan jauh lebih sulit dari pada menciptakannya, begitu kita
manja, semangat menjadi kendor.

Supaya kesuksesan yang telah kita raih tetap berada di genggaman kita, kita harus
melakukan persiapan yang dibutuhkan dan sikap mental yang mau tetap belajar dalam
memoles diri. Kita juga harus siap berjuang dengan lebih keras lagi. Hanya dengan
cara seperti itu minimal kita tetap eksis dengan kesuksesan yang telah kita dapatkan
dan maksimal kita akan meraih sukses yang lebih luar biasa!

Tentu tidak menjadi berlebihan untuk selalu mengingatkan pada diri sendiri, bahwa:
KESUKSESAN HARI INI TIDAK BERARTI
BESOK KITA AKAN MERAIH SUKSES LAGI,
TANPA KESIAPAN DAN BERJUANG LEBIH KERAS,
MAKA KESUKSESAN SULIT KITA PERTAHANKAN!!

Selamat berjuang! Sukses untuk kita semua!!!


Salam sukses luar biasa!!!
Andrie Wongso
www.andriewongso.com

Artikel di atas merupakan kupasan dari program The Power of SMS No.3
Andrie Wongso telah mendapat sambutan yang sangat luar biasa. Untuk
mengikuti program SMS motivasi tersebut, silakan mendaftar dengan
mengetik Reg (spasi) AW, lalu kirim ke 2425. Nantikan ulasan The Power of
SMS pada nomer berikutnya.

TIDAK ADA JALAN YANG RATA UNTUK SUKSES


Action & Wisdom Motivation Training

Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi bekal di
punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang
terkenal.

Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada
di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh
seorang kakek tua.

Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya "Kek, saya ingin
mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk mencapai
ke puncak gunung".

Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapan
pemuda.
"Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah
kanan?"

"Kalau saya memilih sebelah kiri?"

"Sebelah kiri melewati banyak bebatuan." Setelah berpamitan dan mengucap terima
kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian
dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si kakek.

"Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah mana lagi
yang harus aku lewati kek?"

Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab, "Pilihlah


sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?"

"Jika aku memilih jalan sebelah kanan?"

"Sebelah kanan banyak semak berduri." Setelah beristirahat sejenak, si pemuda


berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke
rumah si kakek.

Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai


puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap
berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat
yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek
tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga ke
puncak gunung."

Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata
tegas "Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang
rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati,
bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk
mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua
tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan berhasil
mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu inginkan! dan nikmatilah
pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu mengerti?”

Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum gembira
dia menjawab "Saya mengerti kek, saya mengerti! Terima kasih kek! Saya siap
menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada!
Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.

Dengan senyum puas si kakek berkata, "Anak muda, Aku percaya kamu pasti bisa
mencapai puncak gunung itu! Selamat berjuang!!!

Tidak ada jalan yang rata untuk sukses!

Sama seperti analogi Proses pencapaian mendaki gunung tadi. Untuk meraih sukses
seperti yang kita inginkan, Tidak ada jalan rata! tidak ada jalan pintas! Sewaktu-
waktu, rintangan, kesulitan dan kegagalan selalu datang menghadang. Kalau mental
kita lemah, takut tantangan , tidak yakin pada diri sendiri, maka apa yang kita
inginkan pasti akan kandas ditengah jalan.

Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk tetap
berjuang, barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan.

Salam sukses luar biasa!

Andrie Wongso

www.andriewongso.com

KEKUATAN DETERMINASI
Action & Wisdom Motivation Training

”Jue xin de dong li”

Di suatu sore hari, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum.
Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan dan frustrasi yang menggantung
di sana. Dia sebentar berjalan dengan langkah gontai dan kepala tertunduk lesu,
sebentar terduduk dan menghela napas panjang, kegiatan itu diulang berkali-kali
seakan dia tidak tahu apa yang hendak dilakukannya.

Saat itu, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba, yang
sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat dia duduk sambil
melamun. Dengan perasaan iseng dan kesal, diambilnya sebatang ranting dan segera
sarang laba-laba itu pun menjadi korban kejengkelan dan keisengannya. Dirusak
tanpa ampun.

Perhatiannya teralih sementara untuk mengamati ulah si laba-laba. Dalam hati dia
ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh
tangan isengnya. Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit atau dia akan membuat
kembali sarangnya di tempat lain?

Pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban untuk waktu yang lama. Karena si laba-
laba kembali ke tempatnya semula, mulai mengulangi kegiatan yang sama, merayap-
merajut-melompat. Setiap helai benang dipintalnya dari awal, semakin lama semakin
lebar, dan hampir menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya.

Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat
penuh memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting si pemuda beraksi
dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kedua kalinya. Dengan perasaan
puas dan ingin tahu, diamati ulah si laba-laba. Apa gerangan yang akan dikerjakannya
setelah pengrusakan sarang kedua kalinya?

Ternyata, untuk ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya. Ia kembali


memulai dari awal dengan bersemangat, merayap-merajut-melompat dengan setiap
helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, memintal membuat sarang sedikit demi
sedikit.
Melihat dan mengamati ulah laba-laba, membangun sarang yang telah hancur untuk
ke tigakalinya, saat itulah si pemuda mendadak sontak tersadarkan. Tidak peduli
berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba
membangun sarangnya kembali. dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah. Semangat
binatang kecil sungguh luar biasa!!

Hal itu menimbulkan perasaan malu pada diri si pemuda. Karena sesungguhnya, si
pemuda berada di taman itu, dengan hati dan perasaan gundah. Karena, dia baru saja
mengalami satu kali kegagalan! Melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia
pun berjanji dalam hati: Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah
mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi! Berjuang dengan lebih giat
dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang. Seperti semangat laba-laba
kecil yang membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!

”Shi bai shi cheng gong de guo cheng”


~Kegagalan adalah bagian kecil dari proses kesuksesan.

Kegagalan bukan berarti kita harus menyerah apalagi putus asa. Kegagalan itu berarti
kita harus introspeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari hari kemarin. Selama kita
masih memiliki tujuan yang menggairahkan untuk di capai, tidak pantas kita patah
semangat di tengah jalan. Karena dalam kenyataannya, tidak ada sukses sejati yang
tercipta tanpa melewati kegagalan. Jangan takut gagal!

Kegagalan adalah bagian kecil dari proses kesuksesan.

Salam sukses luar biasa!!!


Andrie Wongso
www.andriewongso.com

MENDONGKRAK NILAI JUAL


Action & Wisdom Motivation Training

Dalam dunia kerja, saya temukan ada dua jenis pekerja krah putih (white collar).
Pertama adalah para profesional yang selalu merasa tidak puas dengan posisinya saat
ini, tetapi tidak memiliki bargaining power yang cukup untuk memperbaikinya.
Kedua, adalah para profesional yang punya bargaining power tinggi dan dapat
menikmati berbagai kemudahan maupun fasilitas lebih.

Profesional jenis pertama memang kurang beruntung nasibnya. Posisi mereka kurang
bagus, gaji di bawah standar, mentok karirnya, perusahaannya kurang maju, dan
mereka mengalami demotivasi. Dalam situasi seperti ini, biasanya salah satu
kesibukan mereka adalah mengamati iklan lowongan kerja dan mengirimkan banyak
surat lamaran, dengan harapan akan mendapat peluang baru. Posisi tawar profesional
seperti ini memang selalu lemah.

Profesional jenis kedua, sebaliknya, adalah profesional unggul yang punya “argo”
tinggi. Maksud saya, mereka punya posisi bagus, “disayang” perusahaan, gaji standar
tinggi, dan tunjangan berlimpah. Lebih enaknya lagi, mereka selalu diburu oleh para
head hunter. Setiap kali ada tawaran untuk pindah perusahaan, mereka pasti mendapat
tawaran posisi, gaji, tunjangan, fasilitas, dan tantangan yang lebih besar. Bagi mereka,
hidup selalu dihampiri oleh beragam pilihan baru yang menarik dan penuh tantangan.

Bekerja bersama para profesional unggul adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa.
Benar! Passion mereka, hasrat mereka, dan tenaga mereka, serasa tidak pernah habis.
Namun, apakah profesional unggul dan berharga tinggi seperti itu banyak jumlahnya?
Tampaknya tidak banyak. Itu sebabnya nilai jual mereka tinggi dan selalu saja jadi
rebutan di mana-mana. Karena jadi rebutan, harganya pun lumayan tinggi dan terus
meninggi. Hukum supply and demand berlaku di sini.

Nah, sebenarnya apa ciri-ciri profesional yang unggul dan bernilai jual tinggi itu?
Dari pengamatan dan pengalaman saya sebagai motivator maupun pengusaha, saya
temukan beberapa ciri profesional unggul berikut ini:

Punya kepercayaan yang tinggi pada kemampuan diri. Profesional yang berharga
tinggi memang punya kemampuan-kemampuan dasar (teknis maupun manajerial)
yang lengkap dan unggul dibanding profesional rata-rata. Selain hal dasar itu, mereka
juga sangat percaya diri dengan kemampuannya tersebut. Alhasil, orang dapat melihat
adanya “aura” keyakinan yang kuat bahwa mereka akan selalu berhasil menaklukkan
setiap tantangan.

Punya visi sukses. Sebenarnya banyak profesional yang punya skill tinggi, tapi
mereka tidak selalu punya visi yang jelas mengenai keberhasilan-keberhasilan yang
dapat mereka raih. Itulah bedanya. Profesional yang paling sukses selalu menawarkan
visi kemajuan kepada perusahaan yang mereka pimpin atau yang mempekerjakan
mereka.

Track record bagus. Ini tidak terbantahkan. Hanya profesional yang punya portofolio
dan kinerja sempurna yang punya posisi bagus. Track record menjadi modal utama
dalam setiap proses tawar menawar. Mereka yang punya track record bagus, pasti
nilai jualnya tinggi.

Punya karakter. Profesional yang unggul bukanlah orang-orang yang lemah


karakternya. Profesional unggul selalu punya karakter kuat sehingga mereka dapat
menangani banyak persoalan dengan efektif dan efisien. Karena keunggulan karakter
itu, mereka merupakan para leader di bidangnya masing-masing. Mereka sadar
dengan kekuatan karakternya itu, dan benar-benar tahu bagaimana menjual atau
memanfaatkannya.
Memberi lebih. Inilah salah satu ciri khas profesional yang unggul, yaitu sanggup
memberikan sesuatu yang lebih kepada perusahaan. Memberikan apa yang dituntut
perusahaan adalah hal biasa bagi mereka. Tapi memberi di atas target perusahaan,
itulah tantangan yang selalu ingin mereka pecahkan.

Pertanyaannya kemudian, adakah profesional unggul yang kurang beruntung? Ada!


Bisa jadi kualitas-kualitas teknis dan manajerial yang dimiliki memang unggul, tetapi
kesempatan agak jarang menghampiri. Mengapa demikian? Mungkin karena sebab-
sebab kepribadian atau motivasional. Soal kepribadian, semisal yang bersangkutan
cenderung menutup diri, tidak punya networking, kurang berani ngomong atau
menjual diri, atau berjiwa konservatif (kurang suka tantangan dan hal-hal baru).
direfleksikan dengan situasi dunia saat ini. Perang yang sedang berkecamuk di Timur
Tengah, baik perang saudara di Irak maupun perang antara Israel dengan Palestina
dan Lebanon saat ini.

Dari tayangan serial film Sun Tzu yang saya kupas itu, sekali lagi ditegaskan bahwa
perang tidak bisa dicegah dengan perang. Sebaliknya, perang hanya mendatangkan
keserakahan, kekejaman, pengorbanan, penderitaan, dan kengerian yang tiada taranya.
Yang menang perang cenderung lupa daratan dan akan bernafsu untuk terus
memenangkan perang-perang berikutnya. Sebab, keberhasilan yang diraih
berdasarkan keserakahan akan mendatangkan keserakahan-keserakahan baru. Dan di
mana ada keserakahan, di situ pasti ada penderitaan.

Sementara yang kalah perang akan merasakan kebencian yang sangat dalam terhadap
musuh yang mengalahkannya. Yang kalah terus dihantui nafsu untuk membalas
dendam kesumatnya. Akhirnya, peperangan menjadi lingkaran setan yang penuh
dengan kekejaman yang luar biasa. Penuh dengan pengorbanan dan selalu rakyatlah
yang menjadi korban perang. Rakyatlah yang selalu menjadi korban dari ambisi
penguasanya. Ini merupakan fakta sejarah yang tidak terbantahkan.

Setelah 22 episode selama 22 minggu itu, saya mengambil hikmah kehidupan Sun
Tzu, ada tiga kesimpulan atau pesan yang ingin saya garis bawahi di sini. Pertama,
seperti halnya pengetahuan umumnya, strategi perang Sun Tzu ini seperti pedang
bermata dua. Strategi ini bisa mendatangkan keberhasilan dan kejayaan di satu sisi,
sementara di sisi lainnya bisa mendatangkan bencana dan penderitaan.

Titik krusial strategi perang Sun Tzu ada pada siapa yang memegang strategi tersebut
dan bagaimana kualitas mentalnya. Seperti yang kita bahas pada episode lalu, tidak
ada perang suci di dunia ini. Perang suci adanya di dalam hati manusia. Maka,
kualitas mental yang paling unggul hanya ada pada orang yang berhasil
memenangkan perang di dalam hatinya, dan mencegah perang di dunia nyata. Ini pula
yang sesungguhnya menjadi saripati dari filosofi Sun Tzu untuk memenangkan
perang tanpa melakukan perang.

Kedua, setinggi apa pun cita-cita pribadi kita maupun cita-cita kolekitif sebagai
sebuah bangsa, kita harus menempuh perjalanan tersebut dengan memperhatikan
moralitas dan etika. Kita harus terus waspada, tahu kapan harus berusaha lebih keras,
kapan harus berusaha lebih ulet, dan kapan harus menyesuaikan cara-cara yang kita
tempuh. Kita pun harus waspada dan tahu kapan harus berhenti, kapan harus
bersyukur, dan kapan harus mengambil langkah-langkah pendalaman menuju kepada
kesuksesan yang sejati.

Ketiga, kesuksesan sejati adalah keberhasilan yang bisa membawa manfaat bagi
sebanyak mungkin orang. Kesuksesan yang memebebaskan banyak orang dari
penderitaan. Kesuksesan yang sejalan dengan prinsip-prinsip cinta kasih terhadap
sesama. Dan kesuksesan sejati seperti ini merupakan tugas kita untuk
mewujudkannya. Kita semua, tanpa kecuali.

Jadi, mari merengkuh keberhasilan yang sejati. Mari menjadi gambaran indah dari
rahmat Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi ini. Jangan ada lagi perang dengan
alasan apa pun. Dunia akan lebih indah dihuni bila tidak ada nafsu perang di antara
kita. Peace!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com

Aktualisasi Potensi Diri


Action & Wisdom Motivation Training

Pada kesempatan sebelumnya kita telah bahas tahapan mengenali diri, memposisikan
diri, dan mendobrak diri. Kini kita bahas tahap terakhir penerapan strategi Sun Tzu
untuk personal development, yaitu aktualisasi diri.

Tahap aktualisasi diri merupakan proses realisasi potensi diri setelah kita mampu
melakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu mengambil
pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan inilah kita
dituntut untuk melakukan segala sesuatunya secara profesional, efektif, dan efisien.
Sebab, ini sangat berkaitan dengan peluang atau kesempatan yang kita peroleh.

Ingat, peluang dan kesempatan tidak datang setiap kali kita inginkan dan sesering
yang kita harapkan. Kesempatan memiliki segi kemanfaatan yang tinggi di hadapan
orang yang mampu memposisikan diri dengan tepat, bertindak cepat, mau belajar,
serta siap mengambil risiko. Kesempatan tidak memiliki nilai apapun di hadapan
orang yang tidak siap menerimanya.

Tahap aktualisasi diri menuntut kemampuan kita untuk menjalin koneksi atau relasi
yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan, ketrampilan, dan nilai lebih
kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi yang sepantasnya. Relasi
dan koneksi kadang bisa berfungsi seperti jalan dan jembatan menuju ke sasaran yang
kita inginkan. Di sinilah arti penting koneksi atau relasi dengan orang lain, terutama
sekali relasi-relasi yang berkualitas. Relasi atau koneksi yang berkualitas merupakan
daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak keberhasilan kita.

Berikutnya, pengembangan diri tidak bisa terlepas dari kekuatan ketahanan mental.
Pada artikel terdahulu kita sudah membahas betapa kesuksesan yang tidak disertai
dengan ketahanan mental menjadi kesuksesan yang rapuh fondasinya. Keberhasilan
yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan adalah keberhasilan yang
kering, tidak bermakna, tidak memuaskan sepenuhnya, dan akhirnya menjadi sesuatu
yang destruktif. Sebab itulah, ketahanan mental harus kita tempa dan kita tanamkan
semenjak kita memulai setiap perjuangan. Caranya adalah dengan memelihara spirit
sebagai manusia pembelajar yang sejati.

Cara lain yang penting untuk menempa ketahanan mental kita adalah dengan selalu
berdoa, selalu mengucap syukur, dan bermeditasi. Kesuksesan harus dicapai,
diwujudkan, dan diterima dengan doa, rasa syukur, dan pendalaman batin melalui
meditasi. Ini merupakan penyeimbang antara tarikan-tarikan energi fisik-material
dengan energi mental-spiritual. Ketiganya menjadi sebuah mekanisme pembaharuan
diri terus-menerus menuju kepada kedalaman atau kesejatian diri kita.

Demikian pemirsa Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Sukses adalah Hak Saya
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com

Memposisikan dan Mendobrak Diri


Action & Wisdom Motivation Training

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas pentingnya memposisikan diri dan
mendobrak diri. Setelah kita bisa mengenali kekuatan dan kelemahan diri dengan
tepat, tugas kita berikutnya adalah memposisikan diri. Artinya, hasil analisis diri
sebelumnya kita gunakan untuk menempatkan diri kita pada peranan yang tepat. Jika
kita merupakan tipe pekerja keras, menyukai karier kerja, dan memiliki potensi besar
untuk dikembangkan di dunia kerja, maka fokus usaha harus kita arahkan pada jenis
pekerjaan yang cocok. Setelah berhasil menentukan peran, kita harus berani
menetapkan target tertentu serta bertekad bulat untuk mencapainya.

Misalnya, tipe kita adalah wirausahawan. Maka tentu saja kita akan kesulitan dan
tidak betah menjadi pekerja atau karyawan. Pilihan harus diambil supaya kita tidak
terpenjara dalam dunia kerja, yang sudah pasti tidak mampu menampung luapan
kreativitas dan semangat kewirausahaan kita. Tahap memposisikan diri adalah
tahapan paling krusial. Ini menentukan apakah kita berada pada arah yang benar dan
jalan yang benar. Seberapa pun kerasnya usaha kita, jika petanya— arah dan
tujuannya— itu salah, kita tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan.

Setelah berhasil memposisikan diri, langkah berikutnya adalah mendobrak diri.


Artinya, setelah memiliki peta, menetapkan target, dan memiliki tekad, kita harus
cepat bertindak atau berproses. Semakin lama kita menunda, semakin hilang kekuatan
dari peta, target, dan kebulatan tekad tadi. Ribuan kilo perjalanan harus diawali
dengan langkah pertama. Mengambil langkah pertama berarti siap mengambil risiko.
Baik itu risiko kesuksesan maupun risiko kegagalan. Ini butuh keberanian yang besar,
butuh komitmen yang kuat. Ini berarti mendobrak diri dari rasa takut, rasa bimbang,
dan hanya fokus pada tujuan akhir.

Dan yang tidak kalah pentingnya dalam tahap mendobrak diri ini adalah kemampuan
belajar. Artinya, setiap risiko gagal maupun berhasil, keduanya mengandung bahan
pelajaran. Jika pikiran kita buka selebar-lebarnya, kesulitan, rintangan, dan kegagalan
bisa kita ambil hikmah dan pelajarannya. Demikian pula keberhasilan bisa kita ambil
hikmah dan pelajarannya. Keduanya memberi kita wawasan dan pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu secara lebih baik, efektif, dan efisien.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right!
Salam Sukses Luar Biasa!
www.andriewongso.com

Menggapai Sukses Sejati


Action & Wisdom Motivation Training

Mungkin Anda dan saya sering menyaksikan betapa kesuksesan, puncak keberhasilan,
atau tercapainya cita-cita, terkadang justru memunculkan semacam krisis eksistensi.
Keberhasilan-keberhasilan memang bisa membawa seseorang ke posisi puncak dan
bergelimang popularitas. Namun, tak jarang justru pada saat berada di puncak
kesuksesan karir itulah seseorang mulai mempertanyakan apa sesungguhnya tujuan
hidupnya yang sejati.

Memang, kesuksesan harus ditapaki dengan perjuangan, pengorbanan, konsistensi,


dan kerja keras. Semua orang ingin berhasil dan tidak ada sukses yang gratis. Banyak
orang salah menafsirkan dan menganggap bahwa kesuksesan tidak memiliki ekses
negatif sama sekali. Ini salah! Sukses pasti memiliki ekses negatif jika diraih dengan
cara-cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusian. Misalnya,
sukses diraih dengan mengorbankan orang lain atau mengingkari keyakinan kita yang
paling dalam. Tetapi ingat, sukses yang diraih dengan cara-cara yang benar sekalipun
bisa mendatangkan akibat-akibat negatif.

Popularitas para pesohor misalnya, selain mendatangkan kekayaan, nama besar,


pemujaan, bahkan fanatisme, ternyata juga bisa mendatangkan gangguan-gangguan
psikologis. Misalnya: kesepian, keterasingan, stres, depresi, neurotik, megalomania,
dan ujung-ujungnya lari ke perilaku abnormal atau narkotika. Kita pasti ingat apa
penyebab kematian para pesohor seperti Elvis Presley, Marlyn Monroe, John Lenon,
dan Bruce Lee. Sukses spektakuler mereka ternyata diikuti pula dengan tekanan-
tekanan mental yang ternyata tidak berhasil mereka kuasai. Akhirnya, sukses itu
menjadi bumerang dan menghancurkan hidup mereka sendiri.

Sukses itu tidak identik dengan tercapainya semua keinginan material, berlimpahnya
harta kekayaan, popularitas atau nama besar. Apa artinya sukses jika itu diraih dengan
mengorbankan harga diri, mengorbankan nilai dan keyakinan yang paling dalam,
mengorbankan keluarga, saudara, sahabat, atau teman-teman sendiri.

Sukses sejati adalah sukses yang membuat kita merasa bersyukur telah menjadi
manusia yang seutuhnya. Sukses yang membuat kita tergerak untuk menularkan dan
membantu orang lain mencapai kesuksesannya. Sukses yang membawa manfaat dan
kebahagiaan bagi banyak orang. Jika saat ini kita sedang berjuang menggapai sukses,
jangan pernah lupa meletakkan tujuan kemanfaatan bagi sesama itu, ke dalam fondasi
rancang bangun perjuangan kita. Maka, sukses sejati pasti kita raih!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & wisdom Motivation Trining
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com
Empat Tahap Pengembangan Diri
Action & Wisdom Motivation Training

Dalam pandangan saya, tahap-tahap personal development dapat dilihat dari empat
tahap berikut: pertama, mengenali diri sendiri. Kedua, memposisikan diri. Ketiga,
mendobrak diri. Dan keempat, aktualisasi diri. Pada kesempatan ini, saya akab bahas
tahap pertama terlebih dahulu.

Dibanding ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia adalah ciptaan yang paling
sempurna. Kesempurnaan di sini dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri,
yaitu adanya kebaikan, ada pula keburukan. Ada sisi yang kuat, ada pula sisi yang
lemah. Manusia sebagai makhluk penuh potensi diri, harus selalu bertumbuh menuju
aktualisasi dirinya. Manusia harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya.
Sebab, mengenal diri sendiri adalah dasar dari action atau tindakan-tindakan, demi
meraih sebuah cita-cita yang besar.

Contoh: setelah menganalisis diri dengan saksama, kemudian kita mampu


menemukan kekuatan personal kita seperti kreativitas, semangat berinovasi,
ketajaman analisis, kemampuan menemukan peluang, penerimaan terhadap hal-hal
baru, semangat belajar yang tinggi, serta cita-cita atau tujuan-tujuan pribadi yang
mulia. Tetapi di sisi lain, mungkin saja kita merasa memiliki kelemahan, seperti
kurang disiplin, tidak fokus, kurang konsisten, tidak berani mencoba, atau tidak berani
ambil risiko.

Pada kasus ini, kita lihat betapa kekuatan berupa potensi-potensi diri yang istimewa
menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan yang tidak bisa dikendalikan
atau dikelola dengan baik.

Titik krusialnya di sini adalah, memaksimalkan potensi atau kekuatan dan sekaligus
meminimalkan pengaruh kelemahan kita. Caranya:

Pertama, berkomitmen untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut.


Kedua, melakukan action atau usaha yang sungguh-sungguh untuk menghentikan
pengaruhnya setiap kali kelemahan diri tersebut muncul.
Ketiga, menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru yang mendorong mencuatnya
potensi kita, dan pada saat bersamaan mengubur sedalam-dalamnya setiap kelemahan
kita.
Keempat, terus-menerus menumbuhkan dan mengembangkan motivasi diri, supaya
semangat selalu berkobar dan kita senantiasa memiliki mentalitas yang sehat.

Dan keempat hal tersebut harus kita mulai sekarang juga! Ingat, hanya orang yang
memiliki motivasi dan berani bertindak saja yang akan sukses. Action is power!
Tindakan adalah kekuatan!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!!!
www.andriewongso.com
Memaksimalkan Potensi Diri
Action & Wisdom Motivation Training

Kekaguman saya terhadap 13 Bab Strategi Perang Sun Tzu serasa tak ada habisnya.
Dan salah satu pelajaran berharga yang bisa kita tarik dari strategi hebat itu adalah
aplikasinya bagi personal development kita. Dari pola strategic thinking yang
dikembangkan Sun Tzu, kita bisa mengaplikasikannya dalam empat tahap
pengembangan diri, yaitu: pertama, mengenali diri sendiri. Kedua, memposisikan diri.
Ketiga, mendobrak diri. Dan keempat, aktualisasi diri.

Mengenal diri sendiri adalah dasar dari tindakan-tindakan untuk mencapai sebuah
cita-cita besar. Dalam 13 Bab Strategi Perang Sun Tzu dinyatakan, "Mengenal
kekuatan dan kelemahan diri sendiri sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan
lawan, maka 100 kali berperang 100 kali menang." Sementara, "Mengetahui kekuatan
dan kelemahan diri sendiri tetapi tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan,
maka 100 kali berperang, 50 kali menang 50 kali kalah." Sebaliknya, "Tidak tahu
kekuatan dan kelemahan diri sendiri maupun kekuatan dan kelemahan lawan, maka
100 kali berperang 100 kali pasti kalah."

Dibanding ciptaan Tuhan yang lainnya, boleh dikata manusia adalah ciptaan yang
paling sempurna. Kesempurnaan di sini dapat dilihat dari kelengkapan sisi-sisi
manusia itu sendiri, yaitu ada kebaikan ada pula keburukan. Ada kekuatan ada pula
kelemahan. Manusia sebagai makhluk berpotensi yang selalu bertumbuh menuju
aktualisasi dirinya, harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya.

Contoh: setelah menganalisis diri dengan saksama, kita dapati bahwa kita memiliki
kekuatan personal seperti kreatifitas, ketajaman analisis, penerimaan terhadap hal-hal
baru, semangat belajar yang tinggi, serta cita-cita atau tujuan-tujuan pribadi yang
mulia. Tetapi pada saat yang sama, kita merasa memiliki kelemahan seperti kurang
disiplin, tidak fokus, kurang konsisten, tidak berani mencoba, atau tidak berani ambil
risiko.

Pada kasus ini, kita lihat betapa kekuatan berupa potensi-potensi diri yang istimewa
menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan yang tidak bisa dikendalikan
atau dikelola dengan baik.

Titik krusialnya di sini adalah, memaksimalkan potensi atau kekuatan dan sekaligus
meminimalkan pengaruh kelemahan kita. Caranya: pertama berkomitmen untuk
menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut.

Kedua, melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk menghentikan pengaruhnya


setiap kali kelemahan diri tersebut muncul.

Ketiga, menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru yang mendorong mencuatnya


potensi kita, dan pada saat bersamaan membenamkan kelemahan-kelemahan kita.

Dan ketiga hal ini harus dimulai sekarang juga! Action is power! Tindakan adalah
kekuatan!
Demikian dari saya
Andrie Wongso
Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!
www.andriewongso.com.

Cerdik dan Kreatif dalam Bisnis


Action & Wisdom Motivation Training

Salah satu hal yang bisa dipelajari dari Strategi Perang Sun Tzu adalah soal
pemanfaatan siasat pengelabuan yang luar biasa cerdiknya. Dengan kreatifitas
tertentu, seorang ahli strategi perang dapat memaksa pasukan lawan terkecoh dan
mengacaukan strategi mereka. Bila ini terjadi, maka siapa yang lebih cerdik dan
kreatif pasti memenangkan peperangan.

Nah, dalam dunia bisnis modern, strategi pengelabuan ini bekerja melalui prinsip-
prinsip pengalihan perhatian secara halus untuk menarik perhatian target pasar. Di sini
seorang perancang strategi pemasaran harus bisa menciptakan instrumen-instrumen
tertentu dalam bentuk servis, nilai tambah, pencitraan, dan persepsi yang membuat
target merasa dimudahkan, diuntungkan, atau meraih lebih banyak manfaat.

Ambil contoh mengenai dua produk makanan kecil dengan bahan dan rasa yang
relatif sama. Produk yang satu dikemas ala kadarnya dengan akibat harganya harus
murah dan konsumen membeli terutama karena pertimbangan murahnya harga.
Sementara produk kedua dikemas dengan sentuhan yang lebih menarik, desain yang
kreatif, serta ditopang iklan yang menghasilkan citra produk eksklusif.

Hasilnya? Kita bisa tebak, citra produk yang tinggi dan berkualitas akan mendominasi
benak konsumen. Alhasil, konsumen tidak keberatan membayar harga lebih tinggi
untuk produk yang sejatinya bahan maupun rasanya tidak jauh berbeda. Inilah
kekuatan kecerdikan dan kreatifitas dalam bisnis.

Hal yang hampir sama juga bisa kita dapati dalam kasus pemasaran paket-paket
produk yang ditempuh dengan cara menggabungkan beberapa item produk, kemudian
dijual dengan harga yang lebih murah dibanding pembelian per satuannya. Di sini
produsen merangkai satu produk tertentu yang eksklusif dengan produk-produk
pelengkap lainnya, dan kemudian menetapkan harga yang tampaknya lebih murah.

Contoh: penjualan paket wisata kapal pesiar dengan berbagai kelengkapan fasilitas
yang eksklusif. Konsumen rela membayar harga untuk paket wisata yang ditetapkan.
Pada kenyataanya, mereka tidak memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan.
Padahal, konsumen sudah membayar penuh harganya. Anehnya, mereka tidak terlalu
merasa rugi dan merasa sudah cukup nyaman dengan mencicipi beberapa fasilitas
yang diinginkannya.

Inilah penerapan strategi ‘pengelabuan’ yang kreatif. Konsumen tidak merasa


dirugikan, tetapi justru merasa diuntungkan. Ini berbeda sekali dengan siasat
pengelabuhan negatif, di mana kemasan yang menarik dipakai untuk membungkus
produk bermutu rendah atau malah produk kadaluarsa. Jika pengelabuah kreatif
membuat konsumen puas dan loyal, maka pengelabuan negatif membuat konsumen
kecewa, merasa ditipu, dan akhirnya pergi meninggalkan produk kita untuk
selamanya.

Jika kita berorientasi pada bisnis jangka panjang, maka sudah pasti kita harus
menggunakan siasat pengelabuan yang cerdas dan kreatif.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com.

Informasi dan Pengembangan Diri


Action & Wisdom Motivation Training

Salah satu wejangan utama dalam Strategi Perang Sun Tzu adalah soal agen rahasia
atau mata-mata dalam perang. Di situ ditegaskan, salah satu kunci utama
memenangkan peperangan adalah mengetahui kekuatan dan kelemahan pihak lawan.

Dalam kamus strategi perang Sun Tzu, setidaknya ada lima jenis agen rahasia:
Pertama, agen lokal, yaitu orang biasa dari negara musuh yang dipekerjakan sebagai
mata-mata kita. Kedua, agen di dalam, yaitu pejabat musuh yang dipekerjakan sebagai
mata-mata kita. Ketiga, agen ganda, yaitu mata-mata musuh yang kita pekerjakan
sebagai mata-mata kita. Keempat, agen mati, yaitu mata-mata kita sendiri yang
sengaja diberi informasi palsu supaya dapat mengelabui musuh. Dan kelima, agen
hidup, yaitu mata-mata kita sendiri yang kembali dengan selamat dari wilayah musuh
dengan membawa informasi.

Sejak 2400 tahun yang lalu, penggunaan agen rahasia sebagai penyedia informasi
strategis tak diragukan lagi peranannya dalam memastikan kemenangan. Zaman
sekarang, startegi mata-mata juga berlaku di dunia bisnis, yang kita kenal dengan
isitilah market intelligent. Tetapi, apakah strategi mata-mata ini ada relevansinya
dengan personal development? Jawabnya pasti! Ada relevansinya.

Saat ini kita hidup dalam abad informasi. Ini menegaskan pentingnya penguasaan
informasi-informasi terpenting supaya seseorang mampu mengembangkan potensinya
secara maksimal dan terus-menerus.

Di sini kita dituntut memiliki kreatifitas dan ketajaman seorang agen rahasia dalam
mengendus maupun menemukan informasi penting.

Kita harus mengetahui informasi perkembangan bidang-bidang yang kita geluti.

Kita harus mengetahui informasi mengenai kecenderungan-kecenderungan atau tren


ke depan.
Kita harus mengetahui informasi mengenai inovasi-inovasi terbaru.

Kita juga harus menguasai informasi mengenai perkembangan teknologi terbaru dan
harus menguasainya.

Mengapa informasi begitu penting bagi individu-individu yang ingin maju? Sebab
kita semua hidup dalam suasana kompetisi yang semakin keras. Bill Gates, bos
Microsoft dan manusia terkaya dunia menulis sebuah buku luar biasa berjudul
Business @ the Speed of Thougt. Buku ini menyebutkan bahwa informasi sekarang
ini ibaratnya seperti darahnya manusia. Jika ingin bergerak sangat cepat, jangan
kekurangan darah. Jika ingin survive, jangan sampai kehabisan darah.

Pada titik inilah kita dituntut bekerja keras lebih untuk mencari dan menguasai
informasi dari the best resourches in the world, dari sumber-sumber informasi terbaik
di dunia. Barangsiapa yang bisa menguasai, mengelola, mengolah, dan memanfaatkan
informasi dengan kecepatan tinggi, dialah yang akan survive di abad informasi.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com

Mental Strugle
Action & Wisdom Motivation Training

Dalam dunia bisnis yang makin kompetitif, sebuah perusahaan pasti tidak terlepas
dari enam hal berikut ini. Keenam hal ini bisa jadi merupakan tren industri ke depan:

Pertama, produk. Semua perusahaan akan selalu berlomba-lomba membuat inovasi


supaya bisa menciptakan produk-produk baru yang lebih unik, memiliki keunggulan
komparatif dibanding produk yang sudah ada, mempunyai kualitas lebih bagus, dan
disukai atau dibutuhkan konsumen. Ini terjadi terutama pada mass product yang
diproduksi dalam jumlah besar.

Kedua, price (harga). Semua perusahaan akan berusaha memformulasikan harga


produk yang menarik perhatian konsumen, sehingga produk yang dikeluarkan
memiliki daya saing yang tinggi dari sisi harga.

Ketiga, delivery atau penyampaian produk ke konsumen. Semua perusahaan akan


berlomba-lomba supaya dapat menghantarkan produk ke konsumen dengan cara
secepat-cepatnya serta dengan biaya yang seefisien mungkin.

Keempat, place atau lokasi yang dijangkau. Ini berarti semua perusahaan juga
berlomba-lomba supaya produknya dapat meng-cover wilayah seluas mungkin. Sebab
dengan cara demikian maka ketersediaan produk di berbagai tempat memungkinkan
peluang semakin banyaknya produk yang terserap oleh pasar.
Kelima, promotion. Semua perusahaan beradu strategi untuk menciptakan program-
program promosi yang mengena di hati target pasar serta berusaha menjangkau
audience seluas mungkin.

Keenam, services (pelayanan). Di mana semua perusahaan akan berlomba-lomba


untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin supaya mampu menciptakan loyal
customer.

Pada setiap aspek di atas, setiap perusahaan tidak akan terlepas dari pemantauan
bahkan penyelidikan oleh kompetitor. Kita telah memasuki era teknologi informasi
sekarang ini, sehingga tidak satu pun aspek akan luput dari pemantauan pihak
kompetitor. Sebab, kecanggihan teknologi informasi telah menyediakan sarana untuk
melakukan hal-hal tersebut. Kekuatan, kelemahan, dan setiap gerak sebuah
perusahaan akan selalu diawasi. Inilah medan peperangan bisnis modern.

Bisnis modern saat ini tak ubahnya sebuah peperangan, di mana adu strategi menjadi
kunci kemenangan. Siapa mengabaikan lawan, dia bisa kurang waspada, tidak bersiap
menghadapi kompetisi, dan kelengahan itu akan dimanfaatkan kompetitor untuk
memukul pertahanannya.

Oleh sebab itu, di lapangan, setiap pelaku bisnis membutuhkan mental strugle yang
kuat seperti baja, demi memenangkan persaingan. Mental strugle adalah mental para
pejuang sejati yang pantang menyerah sebelum tujuan tercapai. Mental strugle itu
memiliki energi yang luar biasa, tahan terhadap gempuran strategi lawan, dan selalu
berbuat untuk memastikan kemenangan dalam setiap pertempuran.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action and Wisdom Motivation Training
Success is My Right!
Salam Sukses Luar Biasa!
www.andriewongso.com

Saat Berada di Puncak Kesuksesan

Pada zaman kerajaan-kerajaan di Cina, sejarah kekuasaan sering diwarnai dengan


kekejaman demi kekejaman. Ini juga tidak jauh berbeda dengan sejarah kerajaan di
Nusantara yang dipenuhi konflik dan intrik antar pemegang kekuasaan. Kemenangan
dan kekuasaan sering dipakai untuk melampiaskan dendam yang begitu keji. Dan
sudah pasti, membalas dendam selalu berarti menciptakan dendam-dendam baru yang
tak berkesudahan.

Untuk kesekian kalinya, kita harus ingat bahwa kekerasan akan melahirkan kekerasan
baru. Pelampiasan dendam akan memunculkan dendam baru yang tak kalah keji.

Mungkin sudah menjadi sifat manusia yang gampang sekali mabuk kekuasaan.
Mengalahkan atau menaklukkan musuh dianggap sebagai pintu untuk berbuat apa
saja, sekehendak hati dan tanpa mengenal batas. Sekalipun perbuatan tersebut telah
melanggar batas-batas moral dan perikemanusiaan. Titah penguasa di puncak
kekuasaan tak bisa dibantah oleh siapa pun, sekalipun bantahan itu mengandung
kebenaran. Kita, seharusnya bisa mengambil hikmah dari sejarah kelam masa silam
ini.

Dalam kehidupan nyata kita dapati yang namanya kesuksesan, nama besar,
popularitas, atau kekayaan. Melalui perjuangan yang gigih, siapa pun bisa meraih hal-
hal yang sangat menggoda itu. Tetapi harus diingat, sama seperti sifat kekuasaan,
maka kesuksesan, nama besar, popularitas, maupun kekayaan itu sifatnya seperti
pedang bermata dua. Bisa membawa kebaikan, tetapi bisa pula membawa petaka bagi
mereka yang memilikinya. Semua itu tergantung pada kualitas mental orang tersebut.

Kita ambil contoh saat Myke Tyson berada di puncak kejayaannya. Sayang sekali,
kesuksesan yang diraihnya dengan pengeorbanan yang besar, tidak diimbangi dengan
kualitas mental. Yaitu mental kaya yang semestinya dimiliki oleh olahragawan besar
sepertinya. Akhirnya, Myke Tyson terperosok dalam kasus-kasus yang menyulitkan
hidupnya, sekaligus memudarkan nama besar yang pernah digenggamnya.

Ini berbeda sekali misalnya dengan Michael Jordan. Nama besar dan kesuksesannya
makin berkilau berkat kualitas mental yang sehat dan mengagumkan. Prestasi dan
prinsip-prinsip hidup yang dianutnya menjadikannya sebagai olahragawan besar yang
diteladani. Menjadi sumber motivasi dan inspirasi banyak orang terutama generasi
muda.

Sukses, nama besar, dan kekuasaan politik disikapi secara berbeda menurut kualitas
mental yang dimiliki seseorang. Bagi mereka yang bermental miskin, kekuasaan,
sukses, dan nama besar bisa membuatnya lupa diri, sombong, paranoid, atau penyakit-
penyakit mental lainnya. Tetapi bagi mereka yang bermental kaya, kekuasaan, sukses,
dan nama besar disikapi sebagai sesuatu yang tidak abadi. Sebab itu, mereka
menggunakannya untuk menciptakan lebih banyak kebaikan, yang mendatangkan
inspirasi dan motivasi bagi orang lain, untuk melakukan hal yang sama.

Demikian dari saya


Andrie Wongso
Action & Wisdom Motivation Training
Succes is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!
www.andriewongso.com

Perang dengan Kemiskinan Mental


Action & Wisdom Motivation Training

Beberapa bulan terakhir ini, kita semua tak lepas dari wacana kebangkitan bangsa
Indonesia. Para politisi, pengusaha, cendekiawan, agamawan, akademisi, mahasiswa,
dan hampir semua kalangan, dengan bersemangat membicarakan bagaimana
membangkitkan kembali bangsa yang besar ini. Siapa yang harus memulai bekerja
keras membangkitkan Indonesia kembali? Para pemimpin? Atau "mereka" di luar
sana? Atau justru harus dimulai dari diri kita sendiri?

Pada 2400 tahun yang lalu, berlaku prinsip kill or to be killed, membunuh atau
dibunuh. Supaya survive maka harus berperang membunuh musuh. Filosofi survival
zaman kehidupan Sun Tzu ini, sesungguhnya masih ada relevansinya! Tentu saja,
relevansinya bukan pada membunuh orang lain. Dalam konteks bangsa ini,
peperangan sesungguhnya tidak terjadi "di luar sana", melainkan perang terjadi "di
dalam diri kita". Artinya, kita harus berperang melawan kemiskinan mental yang
sekian lama telah membelenggu diri kita.

Apa itu kemiskinan mental? Kemiskinan mental adalah sebuah kondisi mental
kejiwaan atau orientasi hidup seseorang yang dipenuhi oleh kebiasaan-kebiasaan
negatif, yang sifatnya sangat menghambat kemajuan. Contohnya; malas, pesimistik,
prasangka buruk, suka menyalahkan pihak lain, dan iri pada keberhasilan orang lain.
Mental miskin juga ditunjukkan dari perilaku yang tidak disiplin, tidak punya
kepercayaan diri, tidak bertanggung jawab, tidak jujur, tidak mau belajar, tidak mau
memperbaiki diri, dan tidak punya visi ke depan. Inilah peperangan yang harus kita
menangkan saat ini.

Bayangkan! Seandainya setiap dari kita, mulai saat ini, detik ini juga, satu demi satu
tergerak untuk mengalahkan mental miskin. Berjuang memenangkan medan
pertempuran menuju kepada kekayaan mental. Yaitu mental yang penuh rasa
tanggung jawab, disiplin, kerja keras, percaya diri, berkemauan untuk selalu belajar,
pantang berputus asa, dan memiliki visi ke depan.

Jika kita semua memiliki kekayaan mental, pasti kita akan survive dalam kehidupan
yang makin kompetitif. Peluang kita untuk meraih cita-cita akan semakin besar. Dan
kita bisa memandang masa depan kita dengan lebih optimistik.

Bukan tidak mustahil, berangkat dari kebangkitan mental diri kita masing-masing,
maka kita telah ikut ambil bagian dalam membangkitkan kembali kejayaan negeri
tercinta ini. Jadi jelas jawabnya, jika ingin Indonesia berdiri tegak sama terhormatnya
dengan bangsa lain, kita semua harus memulainya dari diri kita masing-masing.

Demikian dari saya


Andrie Wongso
Action & Wisdom Motivation Training
Succes is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!
www.andriewongso.com

Menguasai Pasar dan Survive dalam Persaingan

Dalam sejarah ahli perang Sun Tzu, tertoreh catatan tentang adu strategi dalam perang
demi memenangkan peperangan, yaitu penyatuan kerajaan-kerajaan di Tiongkok pada
masa itu. Memang, tantangan kerajaan-kerajaan di Tiongkok waktu itu adalah
ekspansi wilayah. Tujuannya tak lain supaya kerajaan mendapatkan penguasaan tanah
yang lebih luas, memperbesar kekuasaan atau pengaruh politik, sekaligus mencegah
munculnya agresor.

Dalam dunia bisnis, tantangannya kurang lebih sama. Perusahaan harus selalu
mencari kesempatan supaya terus tumbuh dan meningkat kinerja maupun
keuntungannya. Nah, tantangannya adalah:
(1) Menambah pangsa pasar dari produk sekarang dalam pasar yang ada,
(2) Mencari pasar baru untuk produk tersebut,
(3) Mengembangkan produk baru untuk pasar yang ada sekarang, dan
(4) Mengembangkan bisnis baru dengan produk baru dan pasar yang baru pula.

Dalam perang kemiliteran, jumlah kekuatan mempunyai keunggulan pasti, terutama


bila kekuatan yang saling bertempur memiliki teknologi yang hampir sama. Sebab itu,
dalam 13 Bab Strategi Perang Sun Tzu ditegaskan tentang fundamentalnya peran
jumlah kekuatan untuk memastikan kemenangan.

Menurut Sun Tzu, "Tentara yang tidak memiliki peralatan berat akan kalah dalam
pertempuran. Tentara yang tidak mempunyai bahan makanan tidak dapat bertahan
hidup. Tentara yang tidak mempunyai persediaan tak mungkin melanjutkan
pertempuran."

Sama halnya dalam dunia bisnis. Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi atau
mempertahankan posisinya sebagai market leader harus memiliki competitive
advantage dibanding kompetitornya. Misalnya, keunggulan kompetitif dalam hal
manajemen, manpower, peralatan dan sistem produksi, permodalan, pasokan bahan
baku, teknologi, dan penguasaan pasar. Sebelum memutuskan melawan kompetitor
atau melakukan ekspansi pasar, seorang pemimpin perusahaan harus sungguh-
sungguh menganalisis secara seksama kelemahan maupun kekuatan perusahaannya.

Contoh: industri perbankan. Bank besar umumnya punya keunggulan dalam


penyediaan jasa yang beragam, luas cakupannya, luas jaringannya, dan biaya lebih
rendah. Dengan keunggulan tersebut bank-bank besar relatif lebih mudah menjangkau
pasar internasional, meninggalkan jauh di belakang bank-bank kecil.

Namun ingat, sesuatu yang besar bisa dirintis melalui sesuatu yang kecil. Barangkali
sebuah perusahaan diawali dengan manajemen, manpower, peralatan dan sistem
produksi, permodalan, pasokan bahan baku, teknologi, dan penguasaan pasar yang
standar atau bahkan minim. Tetapi jika modal dasar tersebut dipoles oleh pemimpin
yang hebat, dengan strategi yang tepat, serta teknologi yang canggih, bukan mustahil,
pada saatnya nanti perusahaan itu akan segera mencapai puncak kejayaannya.

Demikian dari saya


Andrie Wongso
Action & Wisdom Motivation Training
Succes is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!
www.andriewongso.com

Menjauhi Dendam
Action & Wisdom Motivation Training

Dalam kehidupan kita ini, ada orang-orang yang merasa hidupnya hanyalah akan
berarti apabila mereka mampu membalas dendam. Bagi orang-orang yang memendam
dendam ini, tidak ada kehormatan atau makna lain selain terbalasnya dendam kesumat
tersebut.
Dendam sebenarnya juga merupakan sebuah cita-cita, namun biasanya lebih
bermakna negatif. Cita-cita itu memang penting dimiliki oleh siapa pun. Cita-citalah
yang bisa memberi kekuatan atau dorongan yang sangat besar. Cita-citalah yang men-
drive seseorang menuju impiannya. Tetapi sekali lagi, dendam adalah sebentuk cita-
cita yang negatif.

Memang dendam itu memberikan energi yang luar biasa besar, tetapi juga
membutakan mata, mematikan perasaan, dan melenyapkan akal sehat. Dendam selalu
mendorong orang untuk menyakiti, melecehkan, meruntuhkan moral,
menghancurkan, bahkan memusnahkan pihak lain. Tanpa pandang bulu dan bila perlu
melawan siapa pun yang menghalangi terbalasnya dendam itu. Petaka dendam
semacam ini dapat kita lihat dalam kisah-kisah kerajaan di masa lalu, tapi juga masih
ada di kehidupan kita sehari-hari hingga saat ini.

Orang bisa saja memiliki dendam yang sangat kuat, ada pula yang bersifat ringan.
Namun dendam tetaplah dendam yang apabila dibalaskan akan menimbulkan masalah
baru. Yang sangat-sangat berbahaya dari dendam adalah kemampuannya untuk
menciptakan dendam balasan. Dendam yang terlampiaskan akan melahirkan dendam
kesumat baru di pihak yang dihancurkan. Anak keturunan atau siapa pun yang terkait
akan melanjutkan dendam dan bersumpah membalaskan dendam tersebut. Seperti
lingkaran setan yang tak berujung pangkal.

Satu-satunya buah dendam hanyalah samudera keperihan yang tak bertepi. Tetapi
hingga detik ini, kita saksikan tindakan-tindakan brutal tak berperikemanusiaan yang
melahirkan dendam-dendam baru. Kita lihat bagaimana perang yang terjadi di Timur
Tengah atau belahan bumi lainnya, di mana tindakan saling bunuh dan saling
menghancurkan telah menimbulkan dendam kolektif yang luar biasa destruktif.

Dalam benak saya, alangkah indahnya jika keseluruhan energi dan pikiran kita
difokuskan bukan untuk melampiaskan dendam, tetapi dicurahkan untuk tujuan-
tujuan yang bermanfaat baik untuk diri pribadi kita maupun orang lain. Alangkah
damainya republik ini jika setiap dari kita ikut serta dalam berlomba-lomba
melakukan kebaikan demi kebahagiaan orang-orang di sekitar kita, serta mereka yang
membutuhkan pertolongan kita. Hilangkan dendam antar golongan, suku, agama, ras,
ideologi atau keyakinan politik. Sesungguhnya kita dipersatukan dalam tindakan
kebaikan.

Demikian dari saya


Andrie Wongso
Action & Wisdom Motivation Training
Succes is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!
www.andriewongso.com

Kekuatan Keberanian Mengambil Risiko


Action & Wisdom Motivation Training
Dalam perjalanan hidup Jenderal Sun Tzu dikisahkan bahwa betapa strategi perang
terus untuk mencapai kemenangan itu bisa berubah detik demi detik, demi
mengimbangi atau menganntisipasi perubahan strategi musuh. Strategi ini berpijak
pada dasar pemikiran bahwa cara terbaik untuk menang perang adalah dengan
menguasai kemampuan membaca jalan pikiran ahli strategi musuh. Dan barangsiapa
mengetahui jalan pikir musuh dan mengetahui titik-titik kelemahannya, dipastiikan
dia bisa memenangkan adu strategi tersebut.

Namun setiap strategi pasti mengandung risiko. Dan strategi peran Sun Tzu
ditegaskan adanya prinsip mendasar yang mengatakan, "Kemenangan besar hanya
bisa dilakukan orang yang berani ambil risiko besar". Prinsip ini menegaskan bahwa
tanpa keberanian mengambil taktik berisiko besar, maka kemenangan besar sulit
diraih. Inilah inti dari strategi perang Sun Tzu yang mensinergikan antara strategi
perang yang cerdik dan matang dengan keberanian mengambil risiko besar demi
kemenangan yang besar pula.

Dalam kehidupan non-kemiliteran pun seperti bidang manajemen, kewirausahaan,


maupun kehidupan pribadi, kita mengenal prinsip strategi dan risiko semacam ini.
Mungkin kita telah menyusun rencana dan menetapkan strategi untuk melakukan
investasi, memulai bisnis baru, melakukan diversifikasi maupun ekspansi usaha. Ada
target-target dan mimpi-mimpi besar dalam setiap tindakan tersebut. Ada peluang dan
tantangan. Namun yang tidak boleh kita lupakan adalah faktor risiko yang sudah pasti
ada dan melekat dalam setiap action kita. Ada risiko gagal, ada risiko berhasil. Itu
pasti!

Contoh: mungkin berdasarkan perhitungan yang begitu matang, kita memiliki


kemungkinan keberhasilan di atas 70%. Memang dalam strategi Sun Tzu kita
diwajibkan untuk bisa memetakan keberhasilan lebih dulu. Memastikan kemenangan
baru melakukan perang. Nah, jika rencana dan strategi telah dieksekusi sementara
hasil yang didapat tidak sesuai perhitungan, itulah risiko sebuah action. Kita tidak
mungkin berhenti bertindak hanya karena ingin menghilangkan sama sekali risiko
kegagalan.

Seperti dalam kata-kata mutiara yang saya ciptakan, yang berbunyi; "Memang di
dalam kehidupan ini tidak ada yang pasti. Tetapi kita harus berani memastikan apa-
apa yang ingin kita raih". Jadi dalam lapangan hidup apa pun, strategi itu penting.
Tetapi keberanian mengambil risiko juga sangat penting. Ingat, strategi tanpa
keberanian mengambil risiko tidak akan membawa kita ke tujuan apa pun.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!
www.andriewongso.com

Profesionalisme Sejati
Action & Wisdom Motivation Training
Alkisah dalam sebuah latihan perang, Sun Tzu berani menghukum anaknya sendiri
(yang jadi kepala prajurit) yang gagal menjalankan latihan perang-perangan. Jika kita
gunakan logika umum, mana mungkin seorang ayah mau menyakiti anak yang
dicintainya? Bahkan melukainya di depan orang banyak, seolah seperti sengaja
mempermalukannya.

Satu prinsip strategi perang ditunjukkan langsung oleh Sum Tzu di hadapan para
prajuritnya. Bahwa dalam perang tidak ada hak istimewa bagi keluarga atau anak
jenderal. Siapa pun yang dipilih sebagai komandan atau pemimpin perang, dia harus
memiliki kecakapan perang dan mampu memimpin pasukan. Untuk soal kemampuan
kemiliteran dan kepemimpinan tidak ada sedikit pun kompromi.

Inilah prinsip profesionalisme sejati yang diajarkan Sun Tzu sejak ribuan tahun yang
lalu. Selain bidang kemiliteran, prinsip profesionalisme sejati ini juga berlaku di
segala bidang kehidupan. Yaitu di bidang politik, birokrasi, manajemen, bisnis, karir,
hingga di kehidupan pribadi setiap orang.

Kalau kita mau jujur, banyak hal di bidang yang saya sebutkan tadi, berjalan di luar
arah yang seharusnya. Bahkan tak jarang akhirnya gagal mencapai tujuan-tujuan yang
ditetapkan, semua dikarenakan tidak berlakunya prinsip-prinsip profesionalisme.
Contoh: dalam manajemen perusahaan kita menempatkan orang-orang di posisi
penting yang bukan karena skill dan profesionalismenya, tetapi lebih karena
kedekatan kita dengan mereka. Seperti karena mereka adalah sanak saudara, teman
sealumni, sesuku, seagama, kenalan dekat, atau semata karena kita menyukai mereka.

Lalu pada saat terjadi konflik, ada pelanggaran, ada masalah, maka karena kedekatan
itu kita jadi dalam mengambil sikap. Kita tidak enak memberi peringatan, tidak enak
mengkoreksi, bahkan pada saat harus bertindak tegas kita tak berani memecat atau
menghukum orang yang jelas-jelas salah. Hal ini pasti tidak terjadi jika sejak awal
kita menegakkan prinsip-prinsip meritokrasi atau profesionalisme yang ketat dan
tegas dalam rekrutmen maupun penempatan posisi penting.

Tidak ada yang salah menempatkan orang-orang dekat pada posisi penting. Tetapi
ingat, posisi-posisi penting dalam bisnis, politik, dan manajemen pemerintahan selalu
mengandung tanggung jawab yang besar. Sebab itulah, pantang menempatkan orang
yang tidak cakap di posisi tersebut. Dengan langkah tegas ini, risiko lebih bisa
diminimalkan.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Traininf
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com

Menghidupkan Patriotisme

Dari satu episode sejarah hidup Sun Tzu, selain soal strategi perang, ada dua hal yang
perlu kita garis bawahi. Pertama soal patriotisme atau kecintaan terhadap rakyat dan
negara, dan kedua tentang pengorbanan. Dalam episode sejarah tersebut, dikisahkah
tentang patriotisme yang tergambar dari pembelaan Raja Si terhadap nasib rakyat dan
negerinya. Raja Si memang lemah, ceroboh, dan ini cacat bagi seorang pemimpin
negara. Tapi kemuliaan yang dipertontonkan Raja Si adalah pembelaannya atas nasib
rakyatnya di atas kepentingan keluarga dan pribadi. Dia rela mengorbankan kedua
puteranya. Jika negara ingin eksis, kecintaan terhadap rakyat dan pengorbanan besar
saja tidaklah cukup jika strateginya salah.

Sementara Sun Tzu sebagai Panglima Perang menunjukkan kualitas integritasnya


yang luar biasa. Berbeda dengan Raja Si yang berkorban sebagai akibat dari
kecerobohannya, Sun Tzu berkorban demi strategi perangnya. Jika Raja Si berkorban
dalam posisi terjepit, Sun Tzu berkorban dalam posisi menjepit. Sekali lagi, inilah
letak fundamentalnya strategi perang. Seperti disampaikan Sun Tzu, dalam perang
utamakan strategi.

Kecintaan tokoh-tokoh tadi terhadap rakyat, bangsa, dan negara memang sangat
menggetarkan. Integritas Sun Tzu dalam mengemban amanat negara dan cita-citanya,
mengingatkan saya pada Maha Patih Gadjah Mada dengan Sumpah Palapanya yang
termasyur itu. Sejarah mencatat, kerajaan Majapahit yang besar dan terhormat
membutuhkan tokoh besar untuk menyatukan Nusantara.

Jika kita tengok situasi Indonesia sekarang, terbetik harapan, akankah kita memiliki
tokoh-tokoh besar seperti Gadjah Mada? Rasanya, kita membutuhkan putera-puteri
berkualitas seperti Gadjah Mada di segala lapangan kehidupan. Kita membutuhkan
anak-anak bangsa yang memiliki kecintaan yang dalam terhadap bangsa dan
negaranya. Yang berkomitmen dan mau bekerja keras untuk mengangkat martabat
bangsanya. Yang sungguh-sungguh melakukan aksi nyata untuk membangkitkan
bangsa ini. Bahkan bila perlu berkorban demi Indonesia tercinta.

Mari bertanya pada diri sendiri, apa yang patut kita berikan untuk rakyat, bangsa, dan
negara tercinta ini? Mari, mulai saat ini juga, dalam setiap hal kecil apapun yang kita
lakukan, arahkan itu supaya menjadi sumber-sumber kebanggaan bagi negeri ini. Dan
saya yakin, kita akan segera menyongsong lahirnya Gadjah Mada-Gadjah Mada era
Indonesia Baru.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com

Belajar Survive dari Semangat Juang Hendrawan


Action & Wisdom Motivation Training

Dari sejarah kehidupan Sun Tzu, salah satu yang patut diteladani adalah keteguhan
dan kebulatan tekadnya dalam meraih cita-cita. Belasan tahun mengembara dalam
kehidupan yang begitu keras dan selalu dihadang banyak persoalan besar. Setiap saat
halangan-halangan itu bisa meruntuhkan mental dan menghancurkan cita-citanya.
Tetapi sebuah cita-cita yang besar memang memberi energi penggerak luar biasa
sehingga Sun Tzu tetap survive. Kisah Sun Tzu merupakan kisah kemenangan mental
survival yang mengagumkan.

Ini mengingatkan saya pada sesosok atlit bulutangkis, Hendrawan. Tahun 1997,
karena faktor usia dan prestasi yang merosot, PBSI bermaksud mengeluarkan
Hendrawan dari Pelatnas. Bayangkan, perasaan atlit yang menggantungkan hidupnya
pada olahraga ini. Tapi pada saat yang sama dia sudah tidak dibutuhkan lagi.

Hendrawan datang menyampaikan persoalannya kepada saya. Lalu, mulailah saya


berusaha keras membangkitkan kembali hasrat berprestasinya. Saya teriakkan keras-
keras di telinganya, bahwa dirinya belum habis. Masih ada kesempatan membuktikan
diri sebagai yang terbaik. Kombinasi latihan fisik yang sangat keras dan gemblengan
mental yang luar biasa. Akhirnya, Hendrawan bangkit lagi!

Tahun itu juga, Hendrawan berhasil menjuarai Thailand dan Singapura Terbuka.
Tahun 1998, Hendrawan pemain penentu kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia
dalam mempertahankan piala tersebut untuk yang ketiga kalinya. Kemudian tahun
2000, kembali Hendrawan menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia,
dan piala Thomas berhasil dipertahankan untuk yang keempat kalinya di Malaysia.
Tahun itu pula, Hendrawan menyabet medali perak di Olimpiade Sydney. Tahun
2001, Hendrawan mampu menjadi Juara Dunia Tunggal Putra. Tidak berhenti di situ.
Saat usianya di atas 30-an, kembali Hendrawan mampu menorehkan tinta emas, yaitu
memimpin Tim Thomas Indonesia mempertahankan gelar juara kelima kalinya di
Guang Zhou, Cina.

Untuk seorang yang hampir mati karirnya, yang sudah di ambang keputusasaan, ini
merupakan prestasi yang luar biasa. Itu sebabnya, jika kita pernah terbetik pikiran
untuk menyerah, ingatlah semangat survival yang ditunjukkan Hendrawan.
Barangkali, selangkah sebelum menyerah sesungguhnya merupakan saat yang tepat
untuk berubah menjadi lebih baik.

Jadi, jangan pernah menyerah jika menghadapi tantangan. Gembleng mental selagi
kita mampu. Jangan pernah bermalas-malasan untuk memacu diri dan memperbaiki
diri. Dan abaikan setiap kesulitan dan hambatan. Maju terus demi meraih cita-cita
kita. Jika kita mampu mengalahkan rasa ingin menyerah atau putus asa, pasti kita
telah membuka satu kemungkinan untuk sukses.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com

Peran Disiplin dalam Nation Building

Pada artikel sebelumnya kita telah bahas masalah kepemimpinan dan juga kita
singgung masalah kedisiplinan. Kali ini kita akan bahas bagaimana masalah
kedisiplinan dan pengaruhnya terhadap ketahanan dan tegaknya sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Masih ingat apa yang saya sampaikan sebelumnya, bahwa kedisiplinan itu jantung
kehidupan bangsa. Jika tidak memiliki kedisiplinan, maka bangsa ini akan hancur.
Hukum tidak bisa ditegakkan.

Mari tengok bagaimana pemerintahan Suharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, sampai
SBY yang berusaha keras membangun gerakan disiplin nasional. Bagaimana
hasilnya? Siapa pun yang concern dengan masalah disiplin, pasti mengelus dada.

Contoh sederhana, lihat bagaimana disiplin berlalu-lintas di Jakarta sebagai jendela


Indonesia. Saat berhenti di lampu merah, berapa banyak kendaraan menerobos lampu
merah, berhenti di zebra cross menghalangi penyeberang jalan, atau justru memacu
kendaraan sekencang-kencangnya saat lampu kuning?

Setiap hari, lebih dari 90% pengguna jalan melanggar sopan-santun berlalu-lintas.
Dan saat kampanye pemilu lalu, pelanggaran itu justru semakin menjadi-jadi.

Di mana lagi letak wibawa hukum dan aparat pemerintah Republik ini? Hukum dan
peraturan seperti diinjak-injak tanpa perasaan. Ini kemunduran moral bangsa yang
luar biasa!

Bagaimana sebuah bangsa mau berdiri tegak sama terhormatnya dengan bangsa-
bangsa lain, jika konsdisi kedisiplinannya seperti ini? Siapa yang harus bertanggung
jawab atas kemunduran moral bangsa ini? Bukan tanggung jawab si Anu, si Ini atau si
Itu, tetapi tanggung jawab kita bersama.

Tidak ada negara yang bisa berdiri tegak tanpa kedisiplinan. Siapa yang tidak kagum
dengan kedisiplinan masyarakat Jepang, Korea, atau Singapura? Mengapa bangsa
Indonesia belum bisa lepas dari krisis, salah satu sebabnya adalah karena kurangnya
kedispilinan.

Sebab itu, saya mengajak, mulai saat ini mari kita membiasakan berdisiplin diri.
Dengan disiplin diri, mari menjadi bagian dari sebuah mesin besar bernama
Indonesia, yang bergerak maju menuju masa kejayaannya.

Dalam setiap hal dan bidang yang kita kerjakan, mari teguhkan roh kedisiplinan.
Anda, saya, dan kita semua, mari menjadi rantai penegak kedisiplinan demi
membangkitkan bangsa Indonesia. Peran kita tidak akan pernah sia-sia.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com

Peran Disiplin dalam Kepemimpinan


Action & Wisdom Motivation Training
Dalam sejarah ahli strategi perang Sun Tzu diceritakan sebuah episode di mana sang
jenderal perang ini ingin membuktikan keefektifan sebuah kepemimpinan dikaitkan
dengan kedisiplinan dan ketegasan. Dalam kisah tersebut digambarkan Sun Tzu
bermaksud melatih kedisplinan sekitar 180 wanita istana. Sun Tzu mengajarkan rasa
disiplin dengan melatih mereka cara baris berbaris. Namun perintah Sun Tzu
diabaikan oleh seluruh wanita yang dilatihnya. Ini akibat ulah dua gundik Raja Ho Lu
yang dijadikan pemimpin barisan yang tidak mau melaksanakan perintahnya. Demi
menegakkan wibawa dan kepemimpinannya, Sun Tzu mengambil langkah yang
sangat tegas. Ia memerintahkan supaya dua gundik istana itu dihukum penggal kepala
di hadapan wanita-wanita yang mengabaikan perintahnya.

Raja Ho Lu pun terkesima dengan ketegasan Sun Tzu yang berani memerintahkan
untuk memenggal kepala dua gundik kesayangannya. Sun Tzu menjalankan ketegasan
itu demi tegaknya wibawa dan efektifitas kepemimpinan seorang Panglima Perang. Ia
buktikan, disiplin harus diteggakkan sekalipun harus bertentangan dengan kehendak
Raja.

Dalam dialog dengan Raja junjungannya tersebut, Sun Tzu menegaskan, "Maju tanpa
mengharapkan pahala, mundur tanpa takut dihukum." Inilah gambaran totalitas
seorang Panglima Perang dalam melaksanakan tugas junjungannya. Dia sangat tegas
dan sangat berani. Dia menunjukkan profesionalisme yang tinggi serta wibawa sebuah
jabatan di mata pelaksana perintah. Perintah seorang Panglima perang adalah hukum
yang harus dilaksanakan dengan disiplin yang keras.

Dalam pemikiran Sun Tzu, kepemimpinan harus mencakup lima sifat, yaitu kearifan,
ketulusan, kebapakan, keberanian, dan ketegasan. Kearifan berarti kemampuan
mengenali perubahan keadaan dan bertindak tepat.

Ketulusan berarti kemampuan untuk bisa dipercaya sepenuhnya oleh bawahan.


Kebapakan berarti memiliki kemampuan human relationship. Keberanian berarti
memiliki kepastian dan keteguhan dalam mengambil keputusan atau bertindak. Dan
ketegasan berarti kemampuan menegakkan kedisiplinan yang mendatangkan rasa
hormat.

Apa yang ditunjukkan oleh kisah Sun Tzu itu adalah sebuah kualitas kepemimpinan
yang efektif, di mana sifat keberanian dan ketegasan dalam menegakkan hukum serta
kedispilinan menjadi fondasi utamanya.

Hukum tidak akan jalan tanpa kedisiplinan. Jika hukum tidak jalan, maka wewenang
dan kekuasaan juga macet. Kekuasaan yang macet membuat siapa pun yang berkuasa
tidak memiliki wibawa, tidak bisa menjalankan fungsinya, dan akhirnya ditinggalkan
oleh pengikutnya. Inilah kehancuran sebuah kepemimpinan.

Masalah penegakan hukum dan kedisiplinan ini sangat vital peranannya. Tidak saja di
militer, tetapi juga di seluruh bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kedisiplinan adalah jantung kehidupan sebuah bangsa. Bangsa yang tidak memiliki
kedisiplinan akan hancur. Sebab tanpa kedisiplinan, hukum tidak bisa ditegakkan.
Bagaimana masalah kedisiplinan ini mempengaruhi runtuh atau tegaknya sebuah
bangsa, kita akan bahas pada kesempatan berikutnya.
Demikian dari saya Andrie Wongso
Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!!!
www.andriewongso.com

Kemenangan Sejati
Action & Wisdom Motivation Training

Alkisah, dalam sebuah dialog yang hebat antara Sun Tzu dengan Raja Ho Lu, ahli
strategi ini menyatakan bahwa mengalahkan musuh tanpa berperang adalah
kemenangan sejati. Sesungguhnya, memang inilah prinsip fundamental strategi
perang Sun tzu.

Memang ada kata-kata demikian, "100 kali perang 100 kali menang". Tetapi
kemenangan seperti ini bukanlah kemenangan puncak. Menurut Sun Tzu,
mengalahkan musuh tanpa berperang, itu baru indah. Luar biasa!

Dalam bisnis, prinsip mengalahkan lawan tanpa berperang juga berlaku. Tetapi, fakta
di lapangan justru memperlihatkan, banyak perusahaan gagal mengaplikasikan
strategi ini.

Contoh: dalam persaingan bisnis, ada kalanya perusahaan yang sama besarnya habis-
habisan beradu strategi untuk saling mengalahkan. Mereka menggempur konsumen
dengan produk-produk yang bersaing ketat secara langsung. Mereka juga berusaha
saling mengalahkan atau merebut perhatian konsumen dengan iklan besar-besaran.

Contoh lain, perusahaan besar yang menghabiskan energinya untuk menggarap habis
perusahaan-perusahaan kecil yang muncul sebagai pesaing baru. Atau situasi
sebaliknya, perusahaan yang masih baru memaksa adu kuat dengan perusahaan besar
dan mapan. Perusahaan baru ini menghabiskan sumber dayanya untuk meladeni
perang dengan musuhnya yang jauh lebih kuat. Ini sia-sia belaka.

Dari contoh-contoh di atas, kalaupun salah satu dari perusahaan akhirnya menang,
sesungguhnya kemenangan itu dibayar dengan harga yang sangat mahal. Dalam
situasi kompetisi yang begitu ketat, adakah cara menang bersaing tanpa berperang?
Jawabnya tegas, ada!

Pilihannya adalah kerjasama, membangun aliansi bisnis, atau bahkan merger. Bagi
dua atau lebih perusahaan besar yang semula habis-habisan bersaing, maka ketiga
pilihan tersebut dapat mempersatukan kekuatan mereka menjadi kekuatan bisnis yang
jauh lebih besar dan sulit ditandingi.

Bagi perusahaan besar yang merangkul perusahaan kecil, maka kekuatannya pun
bertambah dan ancaman pun hilang. Sementara perusahaan kecil yang bergabung atau
bekerjasama dengan perusahaan besar, sudah pasti akan selamat dari ancaman
dihabisi oleh perusahaan besar.
Inilah hakikat strategi menang tanpa berperang. Inilah kemenangan yang sejati. Win-
win solution!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!
www.andriewongso.com

Membayar Harga Sebuah Cita-cita

Mari belajar dari kisah pengembaraan Jenderal Sun Tzu. Bertahun-tahun


mengembara, Sun Tzu telah mengalami banyak sekali kejadian. Ia pernah menjadi
budak, pelayan, pedagang, prajurit, bahkan menjadi pejabat pemerintahan. Pahit
getirnya kehidupan dia jalani demi sebuah cita-cita, demi sebuah karir. Berbekal
pengalaman itulah akhirnya Sun Tzu berhasil menyelesaikan karya tulisnya, yaitu 13
Bab Strategi Perang.

Apa yang bisa dipetik dari pengalaman perjalanan Sun Tzu itu? Makna dari
pengembaraan Sun Tzu itu adalah, seseorang boleh mengalami pahit getirnya
perjalanan hidup. Tetapi dia tidak boleh berhenti dan tidak boleh kehilangan
tujuannya semula. Tidak boleh kehilangan arah cita-citanya. Tidak boleh kehilangan
impiannya.

Jadi, kita harus berani membayar harga dari sebuah cita-cita yang besar. sebab cita-
cita selalu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Selain perjuangan dan
pengorbanaan, cita-cita besar membutuhkan ketekunan, keuletan, kedisiplinan, dan
tanggung jawab yang luar biasa.

Cita-cita yang besar adalah cita-cita yang sanggup memberi kekuatan luar biasa
kepada seseorang untuk menjalani hidup yang keras. Sebuah impian yang pasti
mempunyai suatu titik target yang pantas dikejar. Cita-cita besar tidak mungkin
dicapai hanya dengan target kecil serta usaha yang biasa-biasa saja. Cita-cita besar,
impian besar, harus diraih melalui target-target yang menggairahkan. Target yang
mendorong kita mengerahkan seluruh daya upaya kita. Target yang mampu
menyemburkan hasrat sangat kuat untuk meraihnya. Membuat kita berusaha sekeras-
kerasnya. Bahkan membuat kita berani memaksa diri kita sampai target itu tercapai.

Sebab seperti kata-kata mutiara yang saya tuliskan; "Jika kita keras di dalam, maka
kehidupan akan lunak kepada kita. Sebaliknya, jika kita lunak di dalam, maka
kehidupan akan begitu keras kepada kita". Cita-cita yang besar tidak bisa diraih
dengan sikap mental yang lunak.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action& Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!
www.andriewongso.com
Berpikir dan Bertindak Strategis

Ada pepatah mandarin yang berbunyi; "Orang ceroboh perang dulu untuk mengejar
kemenangan. Orang bijak menganalisis kemenangan dulu sebelum berperang."
Pepatah ini menegaskan pentingnya berpikir strategis dalam pengambilan keputusan
maupun tindakan. Berpikir matang, baru bertindak.

Jika anda masih ingat dengan ulasan-ulasan saya terdahulu tentang strategi perang
Sun Tzu, pepatah tersebut menegaskan kembali fundamentalnya tindakan
menganalisis situasi medan pertempuran sebelum memutuskan berperang. Menang
dan kalah dalam perang harus bisa dikalkulasikan. Supaya bisa memetakan
kemenangan, kita harus menguasai medan, mengetahui kekuatan lawan, dan tentu saja
mengetahui kekuatan maupun kelemahan kita sendiri.

Dalam dunia manajemen dan marketing, prinsip ini tegas berlaku. Contoh; dalam
peluncuran produk baru kita tidak bisa bertindak sembarangan. Hanya karena melihat
sekilas sebuah produk digemari konsumen, lalu kita ikut-ikutan memproduksi produk
semacam itu. Atau hanya karena kompetitor mengeluarkan produk tertentu, kita harus
menyainginya dengan produk yang mirip. Atau terjun dalam pertempuran melawan
produk yang sudah sangat mapan posisinya.

Tindakan-tindakan membabi buta seperti itu bisa membenturkan kita ke tembok


kekuatan pesaing yang jauh lebih kuat. Orang yang ceroboh tidak bertindak secara
strategis. Orang sembrono cenderung mengikuti emosinya, bahkan untuk hal-hal yang
sangat menentukan hidup matinya. Ini mental yang sangat berbahaya. Ini sama saja
dengan bunuh diri.

Sebaliknya, jika kita bijak, kita harus sangat waspada dalam memetakan kekuatan
lawan. Kita harus menggunakan daya pikir kita untuk menganalisis peluang
kemungkinan kemenangan kita. Orang bijak tidak akan mengambil keputusan
bertindak jika berdasarkan analisisnya tindakan tersebut justru mendatangkan
kerugian atau kebangkrutan.

Dalam contoh peluncuran produk baru di atas, kita bisa bertindak strategis, misalnya;
kita bisa mencari daerah lain yang belum ketat persaingannya. Kita bisa mencari
segmen pasar yang terlupakan atau belum digarap oleh pesaing besar. Atau kita
lakukan inovasi produk-produk baru yang belum ada di pasaran dan menjadi perintis
pasar.

Dengan analisis dan tindakan-tindakan yang strategis, berpikir matang sebelum


bertindak, maka kita bisa meminimalisir kemungkinan kerugian atau kekalahan.
Sebaliknya, dengan berpikir dan bertindak strategis, kita bisa memastikan
kemenangan kita. Dalam bidang apa pun.

Demikian dari saya Andrie Wongso,


Action & Wisdom Motivation Training
Salam sukses luar biasa!
www.andriewongso.com
Jangan Pernah Berhenti Belajar
Action & Wisdom Motivation Training

Ada sebuah ungkapan yang berbunyi, "Learning is never ending adventures." Yang
artinya, pembelajaran adalah proses petualangan yang tiada akhirnya. Dikaitkan
dengan strategi perang Sun Tzu, apa makna ungkapan ini?

Maknanya adalah, sekalipun musuh tidak menyerang, kita jangan hanya menunggu
atau berdiam diri saja. Walaupun musuh sedang melemah, kita tidak boleh kehilangan
kewaspadaan atau berhenti memperkuat pertahanan diri kita. Jangan menunggu
diserang musuh baru kemudian berbenah. Sebab terlambat berbenah berarti kalah!

Dalam bidang bisnis, kita pun harus terus menjaga diri dan terus meningkatkan
kewaspadaan. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan meningkatkan kekuatan
dan kemampuan kita melalui proses pembelajaran yang kontinyu. Berikutnya, selalu
mengamati dan menganalisis perkembangan situasi pasar yang makin kompetitif.

Contoh; dalam perusahaan, kita bisa meningkatkan kemampuan para staf kita melalui
pelatihan-pelatihan di bidangnya masing-masing. Baik itu pelatihan yang sifatnya
mendongkrak professional skill mereka maupun pelatihan untuk manajemen dan
pengembangan diri.

Yang lain, kita bisa mengembangkan sebuah budaya kerja yang terkoordinasi dengan
baik, profesional, produktif, serta memiliki disiplin yang sangat tinggi. Dan tidak
boleh ketinggalan, kita harus kembangkan visi dan misi perusahaan yang jauh ke
depan. Pada tahap inilah, seorang pemimpin perusahaan sangat besar peranannya
dalam menggerakkan perusahaan pada arah dan tujuan yang sama.

Melalui proses pembelajaran ini, biasanya kita bisa lebih dalam mengevaluasi dan
memperbaiki diri. Mengetahui titik-titik kelemahan maupun kekuatan perusahaan
kita. Kita akan tahu divisi mana yang kuat atau lemah SDM-nya dan bagaimana
memperbaikinya. Kita bisa tahu apakah perusahaan telah terjadi pemborosan sumber
daya dan bagaimana menambalnya. Kita bisa tahu apakah target-target perusahaan
bisa diraih dengan cara yang efektif dan efesien, atau sebaliknya justru melenceng
dari sasaran. Kita juga bisa tahu apakah budaya dan etos kerja di perusahaan itu sehat
dan mendukung diperolehnya profit maksimal, atau justru sebaliknya tercipta budaya
kerja yang boros dan tidak produktif.

Apa pun bisnis atau bidang gerak perusahaan kita, selalu akan atau sudah ada
kompetitor. Walaupun saat ini kita sedang menikmati puncak keberhasilan tanpa
saingan berarti, jangan pernah mengurangi kewaspadaan sedikit pun juga, jangan
pernah berhenti belajar, dan jangan pernah berhenti memperbaiki diri. Hanya dengan
cara demikian bisnis kita akan tetap eksis di tengah segala medan persaingan.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!!!
www.andriewongso.com
Survive Dengan Sikap Mental Positif

Pada artikel sebelumnya, saya telah uraikan konsep survival dalam bidang olah raga.
Kali ini saya akan menyampaikan konsep survival dalam aplikasinya dengan
perubahan sikap mental seseorang.

Sari filosofi survival adalah: membunuh atau dibunuh. Membunuh untuk


mempertahankan diri. Membunuh demi hidup. Berperang untuk menang. Dalam
kehidupan pribadi, strategi survival berarti perang melawan kemiskinan mental.

Apa miskin mental itu?

Miskin mental adalah sikap hidup yang tidak bertanggung jawab, tidak disiplin, hidup
sembarangan, tidak punya kepercayaan diri, penakut, tidak berani mencoba, tidak
berani menghadapi tantangan, tidak mau belajar dan memperbaiki diri, melanggar
hukum negara dan tatanan masyarat, dan sikap mental negatif lainnya.

Inilah medan peperangan pribadi yang harus kita perangi dan menangkan!

Jika kita mau survive dalam kehidupan, kita harus menghadapi dan memenangkan
perang mental yang ada di dalam diri kita sendiri, yaitu perang antara kekayaan
mental dengan kemiskinan mental. Kapan perang dimulai? Sekarang, saat ini juga!
Dimulai dari langkah-langkah kecil di setiap hari di kehidupan kita.

Untuk memiliki kekayaan mental, harus dimulai dengan kesadaran akan kelemahan
yang dimiliki. Bila kita tahu dan sadar kelemahan diri kita sendiri berarti kita
mempunyai kesiapan untuk mulai belajar, memperbaiki diri, dilengkapi dengan tekad
untuk terus mengasah ketrampilan, dan terbuka terhadap perubahan.

Dengan survivenya kita memenangkan peperangan yaitu kekayaan mental


memenangan kemiskinan mental, kita praktekkan setiap hari, setiap waktu, di
lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat sekitarnya, bisa dipastikan
kualitas kehidupan kita akan bertumbuh semakin baik dan semakin bermutu.

Jika tiap-tiap kita mampu menumpas kemiskinan mental, perlahan tapi pasti akan
berdampak pada perubahan masyarakat di sekitar kita. Dan perubahan masyarakat
akan membawa dampak bagi kemajuan bangsa dan kemakmuran negara ini. Saya
yakin, keterpurukan bangsa ini, bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah
dan jajarannya saja, tetapi ini adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama, dan
tentunya untuk satu: kebangkitan Indonesia tercinta.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!

Sukses dan Kualitas Manusia


Action & Wisdom Motivation Training
Dalam strategi perang Sun Tzu dinyatakan, ada tiga faktor kesuksesan, yang dalam
bahasa aslinya berbunyi tien she ti li ren ho. Faktor pertama, tien she bisa diartikan
langit, cuaca, musim, kesempatan, timing. Dan faktor kesempatan sudah pernah saya
bahas sebelumnya. Kedua, faktor tie lie, artinya geografis, medan, jarak. Dan ketiga,
faktor ren ho, artinya hubungan antar manusia dan kualitas manusianya.

Lanjutan dari ketiga faktor tadi, sebagai pelengkap dinyatakan: tien she puk ru tie li,
tie li puk ru ren ho, yang artinya bahwa faktor manusialah yang paling penting
dibandingkan dengan dua faktor lainnya, yaitu faktor langit dan geografi. Maka hari
ini saya akan membahas tentang faktor kualitas manusia dalam kesempatan kali ini.

Di dalam dunia bisnis terdapat berbagai unsur cakupan, yaitu modal, mesin,
teknologi, manajemen, sumber daya manusia, dan market. Di antara unsur tadi, pasti
unsur manusialah yang terpenting. Manusia yang mengadakan modal, menjalankan
mesin, melakukan pembelajaran tehnologi, membentuk market, memimpin dan yang
di pimpin. Bisnis apa pun, dimulai dari sebuah perencanaan, pelaksanaan rencana
sampai kontrol, adalah manusia yang menjalankannya.

Jadi, bisa diartikan bahwa kemunduran dan kemajuan sebuah perusahaan, organisasi
maupun negara, semua tergantung dari sikap kualitas manusia yang mengelolanya.
Semakin baik kualitas sumber daya manusia dan semakin banyak SDM berkualitas
yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau negara, maka perusahaan atau negara
tersebut pasti akan mengalami pertumbuhan yang mantap.

Bagi orang-orang sukses, baik sukses sebagai wirausahawan maupun profesional,


mereka pasti memiliki karakteristik-karakteristik yang spesifik, seperti sikap mental
yang positif, leadership yang handal, pandai bergaul , disiplin, tanggung jawab,
menyukai kerja keras dan tantangan, dan tidak pernah berhenti untuk belajar.

Demikian pula dengan kita. Sesungguhnya kita memiliki potensi untuk menjadi
manusia yang berkualitas. Mari kita kembangkan potensi positif yang ada di dalam
diri kita masing-masing, guna mengisi tugas kita di kehidupan ini dengan lebih
berkualitas dan lebih sukses!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam Sukses Luar Biasa!!!

Kekuatan Perencanaan
Action & Wisdom Motivation Training

Kali ini saya akan mengungkap Bab Pertama dari 13 Bab Strategi Seni Perang Sun
Tzu, yang sangat hebat itu! Sun Tzu menegaskan, perang adalah masalah yang sangat
fundamental bagi sebuah negara. Perang itu menyangkut hidup atau matinya rakyat.
Perang, menunjukkan keperkasaan atau kerapuhan pemimpin negara. Perang, juga
menentukan kejayaan atau keruntuhan sebuah negara.
Jadi, sebelum memutuskan perang, kekuatan negara dan situasi medan pertempuran
harus dipelajari dengan sangat hati-hati, sangat saksama, akurat, dan menyeluruh.

Begitu pentingnya sebuah perencanaan, sehingga Sun Tzu meletakkan penyusunan


rencana dalam bab pertama karyanya itu. Judul aslinya adalah she chi bien, yang
dapat diartikan Bab Menyusun Rencana. Sun Tzu mengatakan, setidaknya ada 5
faktor yang harus dikuasai sebagai dasar dalam menyusun rencana perang. Yaitu;
Tao, Thien, Tie, Ciang, dan Fak. Apa maksudnya?

1. Tao, faktor moral. Jika pemimpin negara mendapat dukungan moral dari rakyat,
maka rakyatnya pasti siap bertempur dan akan rela berkorban.
2. Thien, faktor langit. Menyangkut cuaca, musim, gelap-terang, peluang, dan timing.
3. Tie, faktor geografi, jarak, dan terjalnya medan pertempuran.
4. Ciang, faktor kepemimpinan. Menyangkut wibawa dan kharisma seorang
pemimpin yang bijak dan tegas.
5. Fak, faktor hukum, kedisiplinan, serta struktur organisasi yang rapi dan solid.

Jika 5 faktor ini dikuasai, ditambah pertimbangan faktor pendukung lainnya, maka,
pemimpin negara akan mampu menyusun rencana perang dan strategi yang sangat
efektif dan effisien. Sun Tzu menegaskan: Barang siapa mampu menyusun rencana
dengan sangat seksama, akurat, dan detail, dia akan memenangkan peperangan!
Sebaliknya, barang siapa gegabah dan tidak fokus dalam perencanaan, mustahil dia
menang perang.

Jadi, dari cara menyusun rencana saja, kita sudah dapat meramalkan, kita akan meraih
kemenangan, atau akan dikalahkan lawan! Pada 2400 tahun yang lalu, Sun Tzu sudah
punya pola pikir dan daya analisis yang sangat strategis. Luar biasa!

Apakah konsep SunTzu ini bisa diaplikasikan di bisnis modern? Tegas jawabannya:
Bisa! Ada ungkapan yang berbunyi Che Chi Chie Bie, Pai Chan Pai Sen. Artinya, kita
harus mengetahui kekuatan maupun kelemahan diri sendiri. Sekaligus, kita harus
mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Hasilnya, 100 kali berperang, 100 kali
menang! Spektakuler!

Sun Tzu mengingatkan, kemenangan bisa direngkuh melalui penyusunan rencana


strategi yang matang. Jangan sekali-kali bertindak gegabah atau sembrono pada tahap
yang paling mendasar ini. Adakan penyelidikan, pengumpulan data atau informasi
yang lengkap, akurat, detail, menyeluruh, serta tinggi tingkat presisinya.

Kemudian, analisis dengan tajam berbagai faktor di lapangan. Hasilnya, startegi


perang yang tidak saja efektif, tetapi juga lebih berdaya guna. Powerful! Di dunia
marketing, seni perang Sun Tzu menjiwai konsep modern analisis SWOT. Anda pasti
sangat mengenal konsep yang menekankan pentingnya analisis Strength atau
Kekuatan, Weakness atau Kelemahan, Opportunity atau Kesempatan, dan Threath
atau Ancaman. Berpuluh-puluh tahun lamanya, analsis SWOT ini telah dibuktikan
keandalannya oleh para marketer.

Contoh: kita ingin meluncurkan produk baru. Sebelumnya harus ada analisis potensi
pasar maupun kekuatan para pesaing. Baik yang sudah mapan maupun yang baru
akan terjun di kancah persaingan. Analisis mulai dari produsen, kualitas, harga, citra
merk, segmentasi, SDM, dan variabel-variabel lainnya. Tujuannya supaya strategi
fokus, akurat, tepat waktu, dan efektif merebut peluang dan meraih sukses optimal.

Sebaliknya, jika sembrono, data tidak lengkap, informasi tidak akurat, maka analisis
akan rendah presisinya. Strategi marketing tidak fokus. Akibatnya, eksekusi strategi
tidak maksimal. Membuang banyak energi. Membentur tembok-tembok penghalang.
Akhirnya, strategi gagal total. Situasi ini persis seperti ditegaskan dalam konsep
lanjutan Sun Tzu: Puk Che Chi Pu Che Bie Pai Chan Pik Pai. Artinya, tidak mengenal
kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Tidak mengenal kekuatan dan kelemahan
musuh. Maka, 100 kali bertempur 100 kali akan kalah!

Baik di Indonesia maupun mancanegara, tak satu pun produk sukses diluncurkan
tanpa perencanaan dan strategi marketing yang matang. Jadi supaya menang
kompetisi dan survive, gunakan kekuatan strategi perang Sun Tzu.

Demikian dari saya, Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Sukses adalah Hak Saya
Salam Sukses Luar Biasa!!!

Survive di Dunia Bisnis

Filosofi Sun Tzu menyatakan, supaya survive, seorang penguasa harus menang dalam
setiap pertempuran. Ini demi memenangkan peperangan. Kalau tidak menang perang
berarti binasa. Tidak survive!

Hal yang sama juga berlaku dalam organisasi perusahaan atau dunia bisnis. Di
tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin keras dewasa ini, organisasi
perusahaan harus memiliki strategi sehandal strategi perang Sun Tzu. Jika tidak,
perusahaan akan dilindas pesaing. Semakin melemah, kehilangan daya saing,
ditinggalkan konsumen, merugi. Dan akhirnya mengalami suatu kondisi yang paling
ditakutkan, yaitu kebangkrutan!

Bagaimana berperang dalam dunia bisnis pada abad informasi ini? Pertama, adu
strategi demi meriah posisi terdepan dalam bisnis. Jika mengaplikasikan strategi Sun
Tzu, maka kuasailah informasi dan miliki peta persaingan yang akurat. Kuasai medan
pertempuran atau kondisi pasar. Miliki leadership dan kekuatan moral untuk
menggerakkan segenap sumber daya perusahaan. Dan bangun sebuah organisasi
perusahaan yang solid, adaptif, disiplinnya tinggi, dan memiliki budaya kerja yang
unggul.

Dalam dunia bisnis, kita pun harus berperang demi mengalahkan lawan. Caranya, adu
kreatifitas. Adu inovasi. Di zaman yang cepat berubah dan serba instan ini, kreatifitas
dan inovasi, disertai dengan disiplin yang tinggi merupakan keunggulan utama dalam
persaingan. Hari ini kita keluarkan produk baru. Esok hari pesaing muncul dengan
produk yang hampir sama dan mengancam bisnis kita. Bahkan bisa-bisa produk kita
dijiplak habis-habisan.
Jika kita berhenti selangkah, maka pesaing akan maju dua langkah dan siap menikam
bisnis kita. Bertahan atau dalam pengertian berhenti kreatif dan inovatif, bukan
merupakan strategi yang tepat dalam peperangan. Menyerang adalah pertahanan
terbaik. Ini berarti perusahaan maju menyerang dengan berbekal kemajuan teknologi.
Berbekal inovasi-inovasi terbaru untuk menggarap peluang dan menguasai pasar.

Namun, sebuah organisasi bisnis tidak bisa proaktif atau bergerak progresif jika unsur
pembentuknya, yaitu manusianya, gagal menggerakkan organisasi tersebut. Ini
berangkat dari asumsi dasar, manusialah yang menggerakkan organisasi perusahaan.
Dan ini berarti, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki
kekayaan mental.

Apa saja kekayaan mental yang sangat penting bagi eksistensi organisasi perusahaan?
Mental pembelajar, dalam arti manusia yang siap belajar, siap memperbaiki diri.

Mau terus mengasah ketrampilan dan selalu memperbaharui diri.

Bersikap terbuka pada perubahan dan mampu mengolah tantangan perubahan menjadi
peluang dan keunggulan perusahaan.

Mental kreatif, inovatif, dan aktif dalam mencari terobosan-terobosan baru demi
kemajuan.

Memiliki disiplin dan profesionalisme yang tinggi dalam bekerja.

Memiliki sikap positif terhadap relasi antar sesama, demi meningkatkan jaringan atau
network.

Berorientasi pada pencapaian hasil-hasil maksimal bagi perusahaan. Dan masih


banyak lagi.

Itulah kekayaan mental yang utama. Jika organisasi perusahaan memiliki sumber daya
manusia yang kaya secara mental, gerak organisasi akan lebih cepat. Budaya
organisasi akan terus tumbuh dalam gerak yang begitu dinamis. Akan terus terjadi
pembaharuan demi pembaharuan. Inovasi tiada henti dengan ritme dan spirit kerja
yang sangat tinggi. Fleksibel dan mudah beradaptasi dengan situasi pasar yang terus
berubah. Organisasi bisnis siap didorong atau dipacu untuk maju lebih cepat lagi.

Organisasi bisnis yang solid seperti ini mampu maju perang saat lawan memilih
tiarap. Mampu melihat peluang-peluang yang tidak dilihat pesaingnya. Dan biasanya,
dengan kesiapan strategi yang brilian, organisasi bisnis ini tidak saja mampu survive.
Tetapi bahkan mampu menguasai pasar dengan keuntungan yang besar. Mirip sebuah
kemenangan besar dalam peperangan kaisar-kaisar Tiongkok zaman dahulu.

Pertanyaanya sekarang, apakah bisnis Anda hendak melakukan ekspansi besar-


besaran?

Apakah bisnis Anda menginginkan lompatan dalam meraih keuntungan?


Apakah organisasi perusahaan Anda sudah siap berperang?

Jika semua jawabannya ya, jangan lupa! Benahi mental sumber daya manusianya!
Mulai sekarang juga!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!!

Mengubah Mental Miskin Menjadi Mental Kaya

Pada tulisan lalu saya singgung tentang strategi survive dalam dunia olah raga. Kali
ini saya akan ungkapkan bagaimana filosofi survival Sun Tzu bisa mengubah sikap
mental seseorang. Dari sikap mental the looser menjadi sikap mental the winner.
Sikap mental yang tangguh yang mampu mengubah total kehidupan seseorang.

Filosofi Sun Tzu menyatakan, supaya survive, seorang penguasa harus menang dalam
setiap pertempuran. Ini demi memenangkan peperangan. Kalau tidak menang perang
berarti binasa. Dalam kehidupan pribadi, strategi survival ini bisa diaplikasikan dalam
bentuk membangun sikap mental menjadi seorang pemenang. Sikap mental yang
menegaskan bahwa kita berani menjadi sukses. Karena sukses adalah hak saya, hak
anda, hak kita, hak setiap orang.

Persoalannya, dihadapkan pada banyaknya permasalahan hidup, ternyata banyak di


antara kita yang justru miskin secara mental. Contoh:

Hidup sembarangan
Tidak disiplin
Tidak bertanggung jawab
Tidak punya kepercayaan diri
Tidak berani mencoba
Takut menghadapi tantangan
Tidak mau belajar atau memperbaiki diri
Melanggar hukum negara dan tatanan masyarakat

Inilah medan peperangan pribadi kita saat ini. Kalahkan sikap mental yang miskin.
Bunuh mental kemiskinan, biang kegagalan dan penderitaan. Menang perang kita
sukses. Kalah perang, berarti kita dikubur oleh kegagalan demi kegagalan. Binasa!

Kalau kita mau survive dalam kehidupan, kita pasti menghadapi perang antara mental
kaya dan mental miskin. Anda dan saya harus mulai berperang mengalahkan mental
kemiskinan. Mulai sekarang juga. Mulai dari langkah-langkah kecil setiap hari.

Gelorakan pikiran untuk menang, menang, dan menang melawan mental kemiskinan.
Meraih kemajuan, keberhasilan, dan harus berjuang demi kesuksesan. Jika kita semua
berhasil menumpas mental kemiskinan, Indonesia pasti bangkit!
Saya akan tunjukkan sebuah contoh luar biasa dari seorang tokoh yang berhasil
mengalahkan mental kemiskinan. Dia berulang kali gagal, tetapi terus bangkit, terus
berjuang, terus berperang mengalahkan mental miskin, sampai akhirnya meraih
kesuksesan.

Tentang seorang tokoh yang begitu melegenda dalam berperang melawan mental
miskin. Tokoh kita ini lahir tahun 1809. Pada usia 7 tahun dia dan keluarganya diusir
dari rumah. Usia 9 tahun, ibunya meninggal dunia. Usia 22 tahun, dia gagal dalam
bisnis. Setahun kemudian gagal dalam pemilihan anggota Dewan Legislatif. Setahun
berikutnya dia gagal lagi dalam bisnis dan menghabiskan 17 tahun hidupnya hanya
untuk melunasi hutangnya yang menggunung.

Tetapi tokoh kita ini tidak putus asa. Dia berperang dengan mental miskin. Mengusir
mental mudah menyerah dan keputusasaan.

Akhirnya tahun 1834, ia berhasil dipilih menjadi anggota dewan legislatif. Namun
kegagalan dan penderitaan seperti tak pernah berhenti menghadang langkahnya.
Setahun setelahnya, tunangannya meninggal dunia. Ia mengalami sakit syaraf dan
harus tergolek di tempat tidur 6 bulan lamanya.

Tokoh kita ini kembali berhasil mengalahkan rasa putus asa. Bangkit lagi. Tujuh
tahun berikutnya, kehidupannya dipenuhi dengan kegagalan dalam perjuangan
menjadi anggota legislatif dan pemilihan kongres. Baru pada tahun 1846,
kegigihannya dalam mencoba, berusaha, dan mengalahkan mental kemiskinan
menghantarkannya sebagai anggota kongres Amerika.

Tetapi, lagi-lagi sepuluh tahun berikutnya, hidup sang tokoh ini diwarnai oleh
peperangan dasyat dalam usahanya mengalahkan kejatuhan mental. Ia gagal dalam
pemilihan dewan kongres. Ditolak menjadi pegawai dewan pertahanan keamanan di
tanah kelahirannya. Gagal dalam pemilihan senat. Gagal dalam pencalonan sebagai
wakil presiden. Dan pada 1858, dia gagal lagi dalam pemilihan anggota senat.

Jika tokoh kita ini sikap mentalnya negatif, dia pasti sudah bunuh diri. Tetapi tokoh
besar ini punya prinsip;

"Jangan kamu hitung berapa kali kamu gagal, tetapi hitung berapa kali kamu
bangkit!"

Dan tahun 1860, pada usianya yang ke-51, tokoh besar ini terpilih sebagai presiden
Amerika Serikat. Dia adalah Abraham Lincoln. Luar biasa! Inilah contoh sejati dari
peperangan mengalahkan mental miskin. Jika Anda ingin survive, bunuh mental
miskin dalam diri Anda. Sekarang juga!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!

Kekuatan Semangat Survival


Pada zaman kehidupan ahli strategi perang Sun Tzu, menyerang adalah strategi
pertahanan terbaik. Supaya survive, bertahan hidup, harus menang dalam setiap
pertempuran. Harus menang perang. Kalau tidak menang perang berarti kalah atau
binasa.Kill or to be killed! Lebih baik membunuh musuh lebih dulu daripada dibunuh.

Pada zaman itu, strategi meyerang harus diutamakan. Jika terlambat menyerang,
orang akan binasa. Seorang penguasa yang punya kekuatan besar, dia harus
menaklukkan musuh. Dia harus menang perang dengan kemenangan besar.
Kemenangan kecil tidak ada artinya. Perang harus dimenangkan dan menguntungkan.

Tidak mengherankan zaman itu diwarnai dengan perang, perang, dan perang. Antara
penguasa yang satu dengan yang lainnya saling membinasakan. Akibatnya,
kekejaman dan kekejian terjadi di mana-mana.

Apakah sekarang kita harus saling membunuh seperti itu? Tidak! Dan jangan pernah
berpikir seperti itu!

Strategi menyerang demi meraih kemenangan bisa diaplikasikan dalam banyak


bidang kehidupan, tanpa harus memakan korban jiwa. Dan pikiran untuk menang,
menang, dan menang justru harus terus dihidupkan. Dibangkitkan.

Dalam kehidupan pribadi, kita harus berpikir menjadi pemenang. Meraih kemajuan,
keberhasilan, dan harus berjuang demi kesuksesan. Dalam olah raga, kita harus
menang perlombaan. Menjadi juara.

Dalam bisnis, kita harus menang persaingan dengan kompetitor. Tentu saja bukan
dengan saling membinasakan. Namun dengan bersaing dalam meningkatkan kualitas
dan keunggulan pribadi. Bersaing dalam meningkatkan dasar-dasar mental
kesuksesan.

Di dunia olah raga, seorang atlet bisa berjuang demi meraih medali emas dan juara
sejati. Jika tidak menang perlombaan, berarti kalah dan tidak mendapat apa-apa.

Dalam dunia bisnis, kita dapat adu kreatifitas, adu inovasi, dan adu strategi demi
meriah posisi terdepan dalam bisnis.

Saya akan ambil contoh dalam dunia olah raga. Yaitu kemenangan ganda bulutangkis
Tony Gunawan dan Candra Wijaya pada Olimpiade 2000 di Sidney. Bersemangat
sekali saya mengulas contoh ini.

Tahukah Anda, apa yang terjadi pada malam menjelang pertarungan final
memperebutkan medali emas? Kedua duta olahraga kita ini sangat-sangat tegang.
Rakyat Indonesia saat itu bukan saja berharap, tetapi seperti mengharuskan mereka
merebut emas.

Indonesia belum sembuh dari situasi krisis dan keterpurukan. Rakyat menghendaki
prestasi tertinggi. Demi mengangkat kembali derajat bangsa kita di tengah bangsa-
bangsa lain di dunia. Tumpuan satu-satunya ada di pundak mereka. Jadi, beban
mereka luar biasa berat.
Semalam sebelum pertandingan, saking tegangnya kedua anak ini tidak bisa tidur.
Mereka down! Lalu Tony menelepon saya, menceritakan beratnya beban yang
ditanggung. Saya katakan dengan keras sekali, bangkitkan motivasi kalian! Pintu
kalian tinggal satu-satunya, juara atau mati!

Lebih baik mati dari pada tidak jadi juara! Kalau perlu mati di lapangan!

Saya minta mereka membuka kran air, mengguyurkan air di kepala, dan berteriak
sekeras-kerasnya; "Aku jadi juara! Aku pasti jadi Juara!" Setelah itu mereka bisa
menenangkan diri, berdoa sebelum tidur…

Esok hari, saat bertanding menghadapi lawan yang sangat tangguh, mereka sempat
frustasi. Kalah di set kedua. Tetapi mental juara sudah membara di dada mereka.
Mereka ingin survive! Mereka bangkit lagi! Di kepala mereka hanya ada emas, emas,
emas! Emas atau mati! Menang atau mati!

Lalu mereka membongkar pertahanan lawan. Menyerang dengan garang, dengan


power yang luar biasa, dan dengan pertahanan sekuat Tembok Besar Cina! Akhirnya
Tony dan Candra mengkandaskan lawannya.

Mereka meraih medali emas! Luar biasa! Dasyat!

Kemenangan pahlawan bulutangkis kita itu patut ditorehkan dengan tinta emas dalam
sejarah bangsa ini.

Saya Andrie Wongso, merasa berbahagia sekali bisa menyusupkan mental juara ke
benak mereka. Sukses mereka karena semangat survive! Patut dicontoh semua
olahragawan yang ingin mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action and Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!!
www.andriewongso.com

7 Langkah Kesabaran (Ren 7 Pu)

Sebuah rumah gubuk kecil berdiri anggun di tanah pegunungan yang indah dan hijau.
Di gubuk yang terpencil itu, tinggallah seorang kakek tua yang sangat terkenal karena
kebijakasanaannya. Banyak orang dari berbagai tempat datang kepadanya untuk
meminta nasehat si kakek tua itu. Suatu hari, datanglah seorang pria yang telah tiga
hari lamanya menempuh perjalanan dengan berjalan kaki. Sesampai di hadapan si
kakek tua, pria itu memohon nasehat tentang bagaimana cara mengendalikan emosi
yang tidak terkendali.

Setelah sejenak memandang pria tersebut, sang kakek tua nan bijak itu pun berkata,
”Anak muda, setiap kali engkau tersinggung atau terpancing untuk marah-marah,
ingatlah ren 7 pu. Tujuh langkah kesabaran. Untuk itu, lakukanlah twee 7 pu, cai cuo
7 pu, yaitu melangkah mundur tujuh langkah, lalu maju tujuh langkah, dan lakukan
hal tersebut tujuh kali kali berturut-turut. Lakukan dengan langkah mantap sambil
berhitung. Setelah itu, barulah engkau ambil keputusan bertindak."

Merasa mendapatkan nasihat bijak, pria itu pulang kembali ke desanya. Ia yakin
sekali masalah emosi yang dideritanya pasti bisa terpecahkan. Tiga hari perjalanan
kembali harus dia tempuh. Hari telah larut ketika ia sampai di rumah. Dengan pakaian
yang lusuh, badan letih dan pegal-pegal, serta perut sangat lapar, ia masuk ke dalam
kamar istrinya. Di kepalanya, ia hendak meminta istrinya supaya menyediakan makan
malam dan air hangat untuk mandi. Tetapi seperti disambar geledek, pria itu
mendapati istrinya sedang tertidur lelap di balik selimut dengan orang lain.

Demi melihat pemandangan menjijikkan itu, langsung amarahnya meluap tak


tertahankan lagi. ”Kurang ajar! Baru ditinggal sebentar saja sudah berani
menyeleweng...!” Tanpa berpikir panjang, pria itu mencabut belati dan hendak
menghabisi keduanya. Tetapi, seketika itu juga dirinya teringat dengan nasehat si
kakek tua yang bijak; twee 7 pu, cai cuo 7 pu. Sambil tetap mengangkat tangan
menghunus belati, pria itu mulai menjalankan nasihat si kakek. Ia melangkah sambil
menghitung, dwee 7 pu, mundur tujuh langkah, cai cuo 7 pu, maju tujuh langkah.
Kembali lagi, dwee 7 pu cai cuo 7 pu, sampai akhirnya suara hitungan dan hentakan
kakinya membangunkan sang istri.

Ketika istrinya menyingkap selimut, kagetlah pria itu karena mendapati orang yang
tidur di samping istrinya ternyata adalah ibunya sendiri. Detik itu juga rasa syukur
terucap dari mulutnya yang bergetar. Ia telah berhasil mencegah satu tindakan
emosional dan bodoh. Seandainya saja kesabarannya tidak muncul di saat-saat yang
genting tadi, mungkin orang-orang yang paling dicintainya itu telah mati di tangannya
sendiri, dan hidupnya akan dirundung penyesalan sepanjang hayat.

Pembaca yang budiman. Kesabaran adalah mutiara kehidupan yang pantas dan harus
kita miliki! Saat kita berjuang tetapi belum berhasil, kita membutuhkan ren atau
kesabaran. Kesabaran dalam perjuangan bisa pula diartikan sebagai suatu keuletan,
ketekunan, atau mental tahan banting. Ketika menghadapi orang lain yang sedang
emosi, kita pun butuh kesabaran. Saat kita sendiri sedang marah, kita pun perlu rem
berupa kesabaran. Kesabaran dalam konteks tersebut berarti suatu kematangan mental
untuk mampu menahan diri dan mengendalikan sikap-sikap kita supaya tidak
terjerumus pada tindakan-tindakan irasional yang merugikan.

Kesabaran merupakan ilmu hidup yang harus kita miliki jika kita ingin meraih sukses
sejati. Tanpa kesabaran, kita akan mudah terjebak dalam komunikasi negatif dan sulit
menjalin hubungan sosial yang konstruktif. Tanpa kesabaran kita cenderung mudah
melakukan tindakan-tindakan tak terkendali yang mengundang penyesalan di
kemudian hari. Sebaliknya, melatih kesabaran berarti memperkecil kemungkinan
penyesalan. Jadi, saat emosi menguasai kita, ingatlah ren 7 pu , tujuh langkah
kesabaran.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action and Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa !!!
Keberanian (Yung Kan)
Action & Wisdom Motivation Training

HIDUP ADALAH PROSES PERJUANGAN!! Entah kapan dan siapa yang memulai
mengucapkan kata-kata tersebut di atas. Yang jelas, semua dari kita pernah
mendengar, membaca dan pernah mengucapkannya. Sengaja atau tidak, menyadari
atau tidak, kita sendiri sebetulnya telah mengalami dan merasakan bahwa memang
HIDUP ADALAH PROSES PERJUANGAN.

Berbagai macam perjuangan telah kita jalani, antara lain perjuangan dalam
mewujudkan cita-cita yang didambakan. Perjuangan dalam mengatasi setiap kesulitan
dan kegagalan yang selalu hadir di tengah kehidupan ini. Perjuangan untuk bisa
tampil sebagai pemenang serta memperoleh kesuksesan di setiap perjuangan ini.
Sudah tentu kita harus memiliki berbagai macam faktor sebagai kekuatan yang dapat
diandalkan. Di antara sekian banyak faktor sebagai sarana penunjang, ada satu faktor
yang harus kita miliki yaitu faktor yung keberanian.

Ya, memang keberanian adalah kekuatan! Yung kan ciu she lik liang.

Catatan sejarah telah membuktikan, begitu banyak prestasi yang spektakuler di segala
bidang tercipta di dunia ini karena adanya faktor keberanian. Baik prestasi yang
diciptakan oleh para olahragawan, pemimpin, ilmuwan, maupun bisnisman.

Demikian pula bagi kita semua yang menggeluti bidang apa pun, bila ingin lebih
berkembang dan sukses, sudah pasti harus mempunyai keberanian. Yaitu keberanian
untuk mencoba dan keberanian untuk memperjuangkan apa yang dicita-citakan.
Tanpa keberanian Right bersaudara yang menciptakan pesawat terbang, mungkin
sampai saat ini kita belum bisa menikmati perjalanan dengan pesawat terbang.

Keberanian merupakan aset yang berharga bagi pribadi kita. Karena keberanian bisa
menjadikan sesuatu yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Keberanian bisa
menjadikan sikap negatif menjadi positif, loyo menjadi semangat, pasif menjadi aktif,
pesimis menjadi optimis, miskin menjadi kaya, gagal menjadi sukses.

Dengan menyadari besarnya kontribusi kekuatan keberanian bagi kita, sudah


sepantasnya kita manfaatkan keberanian semaksimal dengan:

BERANI MENENTUKAN CITA-CITA YANG TINGGI!


BERANI BANGKIT LAGI DARI KEGAGALAN!
BERANI BELAJAR DARI KELEMAHAN DAN KESALAHAN!
BERANI MEMBAYAR HARGA UNTUK KEBERHASILAN!

MARI BERANI BERMIMPI! BERANI MENCOBA! BERANI SUKSES!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action and success motivation
Success is my right
Salam sukses luar biasa !!!
Hati yang Penuh Syukur - Kan En Tek Sin
Action & Wisdom Motivation Training

Sering kali saat kita bangun pagi begitu membuka mata pikiran kita sudah terbebani
oleh berbagai masalah. Seperti; pekerjaan kantor yang masih tertunda, janji yang
belum ditepati, target penjualan yang belum tercapai. Dan mungkin timbul perasaan
kecewa, stres, marah pada diri sendiri atau orang lain yang masih tersimpan dalam
hati. Atau mungkin juga masalah percintaan, keluarga, keuangan, penyakit dan
berbagai macam problem lainnya.

Jika begitu bangun pagi pikiran kita sudah terkondisikan oleh beban seperti itu maka
besar kemungkinan sepanjang hari yang akan kita jalani terasa begitu berat,
menderita, dan jauh dari perasaan senang dan bahagia.

Alangkah bijak jika kita begitu bangun pagi menyongsong hari yang baru dengan
membiasakan diri untuk sejenak bersyukur dan berdoa dengan menyingkirkan
sementara semua masalah. Melalui hati yang penuh syukur kita akan mendapatkan
kesegaran dan kesehatan mental serta pikiran positif untuk menghadapi kehidupan
hari ini dengan berani dan menyenangkan.

Dari pengalaman saya, di setiap pagi bangun dari tidur, saya selalu sempatkan waktu
untuk berdiam diri sejenak dengan hati penuh syukur memulai hari baru dengan doa
dan meditasi. Menyadari dan selalu mengingatkan pada diri sendiri, bahwa apa pun
yang telah saya peroleh sepanjang perjalanan hidup ini semuanya adalah titipan dari
yang di Atas. Saya selalu mengingatkan pada diri sendiri untuk bersikap tidak manja,
apalagi lupa diri dan tetap komitmen untuk mengembangkan diri dan menularkan
semangat, membagi pengertian dan kebijaksanaan kepada banyak orang.

Kan en tek sin... Hati yang selalu bersyukur merupakan kekayaan jiwa. Seiring
dengan rasa syukur secara alami akan menumbuhkan keyakinan, keyakinan bahwa :
Setiap hari adalah hari baru hari yang indah dan hari yang penuh harapan”. Seperti
pepatah dalam bahasa inggris: Everyday is good enough to begin e new life.

Dengan keyakinan seperti itu, kita akan memiliki motivasi yang kuat dan
memungkinkan menikmati sepanjang hari dengan semangat kerja penuh antusias, siap
menghadapi setiap tantangan yang muncul, siap menciptakan peluang baru dan siap
mengaktualisasikan diri demi masa depan yang lebih cemerlang.

Mari memelihara rasa syukur setiap hari dan mendapatkan kekuatannya!! Sekali lagi
kan en tek sin... hati yang penuh syukur.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action and Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa !!!

Buku adalah Kerja Intelektual yang Luar Biasa!!!


“Orang miskin karena buku dia akan menjadi kaya. Orang kaya karena buku dia
menjadi anggun.”

Kata-kata bijak di atas mengandung filosofi yang sangat tinggi. Ada makna
pembelajaran di dalamnya. Buku ditulis dengan kerja keras yang luar biasa. Beribu-
ribu informasi dan pengalaman diteliti, dipilah-pilah, dianalisis, dan dicari saripatinya.
Buku merupakan hasil akumulasi dan kristalisasi dari berbagai kebijakan dan nilai-
nilai yang teruji kebenarannya.

Buku adalah kerja intelektual yang luar biasa.

Barangkali bagi kita, ada buku-buku tertentu yang tidak kita sukai. Tetapi dalam
setiap buku, sesungguhnya, minimal ada satu hal, satu pelajaran, satu nilai, satu
hikmah, satu pengetahuan, dan satu jalan keluar.

Satu hal tersebut, barangkali, mengandung manfaat besar yang tidak kita sadari saat
ini.

Jadi setiap buku pasti ada manfaatnya!

Membiasakan diri membaca buku berarti membiasakan diri berguru pada sumber-
sumber ilmu yang dasyat. Membaca buku berarti berdialog langsung dengan pikiran
para guru atau para master dari berbagai zaman. Kandungan dan kekayaan ilmu bisa
kita serap dengan begitu mudahnya.

Jadi membaca adalah aktivitas pengembangan diri.

Bayangkan, jika kita bisa memaksa diri membaca minimal satu buku dalam
seminggu. Maka satu bulan terbaca empat buku, dan setahun 52 buku. Jika konsisten
membaca, maka dalam lima tahun kita sudah membaca 260 buku. Jika buku-buku
yang kita baca itu topiknya menyangkut bidang yang kita geluti, maka dalam lima
tahun kita pasti sudah ahli dalam bidang tersebut.

Sebab itulah, sayang sekali jika karya-karya luar biasa itu ditelantarkan. Jika kita
ingin mengembangkan diri, bacalah buku-buku bagus mulai sekarang!

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is my right
Salam sukses …. Luar Biasa !!!!

MENGERAHKAN SEGENAP KEKUATAN MENJADI YANG TERBAIK

Di dalam proses kehidupan kita sebagai manusia, lebih-lebih bagi kita yang hidup di
masyarakat luas dan yang sedang berjuang keras dalam menciptakan kualitas
kehidupan yang lebih baik, sering kali dalam berhubungan dengan orang lain,kita
menemui baik atau buruk dari perlakuan orang lain terhadap diri kita,sebaliknya kita
terhadap orang lain, atau kita terhadap diri kita sendiri dan mereka terhadap mereka
sendiri. Sikap-sikap demikian adalah hal yang sangat wajar dan alamiah sekali yang
dapat terjadi pada hubungan antar munusia bagi siapa saja, kapan dan dimanapun kita
berada.

Namun bila kita sadar sebagai manusia yang mempunyai pikiran sehat, yang dapat
membedakan sikap mana yang baik dan buruk , mana yang positif dan negatif, mana
yang konstruktif, dan destruktif, sikap mana yang bisa menyinggung , menyakiti dan
sikap mana yang bisa menyenangkan orang lain,mana yang perlu dipertahankan,
dipelihara dan dikembangkan terus menerus.

Sebagai manusia yang dapat mengerti, menyadari dan dapat berpikir jernih,jelas kita
harus bisa memilih dan berani menentukan sikap, dengan segenap tenaga, waktu dan
pikiran untuk tetap mengembangkan diri semaksimal yang dapat dilakukan dalam
garis prinsip yang lebih baik dan positif.

Sepantasnya pula setiap saat untuk menyadari dan mengingatkan kita agar tetap tegar,
berani, sabar dan ulet dalam menghadapi setiap problem, rintangan, kesulitan yang
muncul, baik yang datang dari luar diri kita (external) , lebih-lebih yang datang dari
dalam diri kita sendiri (internal). Kita harus mempunyai prinsip yang kuat dan
mempunyai ketegasan terhadap diri sendiri.

Memang ini bukan hal yang mudah dilakukan, hanya lewat proses latihan demi
latihan, belajar dan belajar yang ada dalam praktek kehidupan yang nyata. Lama
kelamaan tentunya kita akan terbiasa untuk Tetap tegar menghadapi setiap kondisi
yang menantang dan berupaya keras tetap Menjadi Yang Terbaik dalam situasi
apapun.

Dengan demikian tidak hanya kita semakin dewasa dalam mengarungi kehidupan ini,
yang pasti kualitas kehidupan kita akan semakin baik ,semakin sukses…sekaligus
akan berpengaruh dan bermanfaat pula bagi orang lain.

Sekali lagi. Dengan segenap kekuatan . untuk menjadi yang terbaik

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action and wisdom motivation training
Success is my right !!
Salam sukses luar biasa !!!

Kesempatan
Action & Wisdom Motivation Training

Ada 3 tipe manusia melihat sebuah kesempatan. Dalam pepatah mandarin dikatakan:

Orang yang lemah, menunggu kesempatan.


Orang yang kuat, menciptakan kesempatan.
Orang yang cerdik/bijak memanfaatkan kesempatan.
Bagi orang lemah, bila kesempatan belum datang, dia akan menunggu dan menunggu
sampai kesempatan itu datang, Bila ditunggu kesempatan belum juga datang, dia
berpikir, yah…. Ini memang nasibku.

Tipe kedua: bagi orang kuat, bila kesempatan belum datang, dia akan mengunakan
berbagai macam cara, kreatifitas, koneksitas, dan segenap kemampuannya untuk
menciptakan kesempatan itu datang padanya.

Tipe ketiga: bagi orang cerdik/bijak, dia akan memanfaatkan kesempatan karena dia
menyadari kesempatan adalah sesuatu yang berharga, belum tentu kesempatan itu
datang untuk kedua kali.

Memang pada kondisi tertentu, kadang munculnya kesempatan itu butuh pematangan
waktu. Kita perlu menunggu sesaat, tetapi bukan dengan sikap yang pasif, sebaliknya,
kita menunggu kesempatan itu dengan sikap waspada, proaktif dan penuh kesiapan.

Seperti sikap seekor kucing yang akan menangkap tikus, kucing bisa dengan sabar,
waspada, penuh kesiapan menunggu kesempatan tikus keluar dari lubang
persembunyiannya. Begitu tikus keluar, kucing akan segera menyergap mangsanya.

Keberhasilan kucing melumpuhkan tikus adalah serangkaian proses melakukan 3 hal


yang saya bicarakan di atas, yaitu kemampuan menunggu kesempatan bukan secara
pasif tetapi proaktif, penuh kesiapan. Begitu kesempatan tercipta langsung
dimanfaatkan.

Kesempatan merupakan salah satu factor yang harus dimiliki bagi siapa saja yang
mau mengembangkan diri. Tanpa kesempatan yang tersedia, tidak mungkin kita bisa
sukses. Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang, kita harus berusaha
menciptakannya, bahkan di dalam kesulitan pun, jika kita punya keuletan untuk
berusaha terus menerus, suatu hari, kesempatan pasti akan datang.

Persis seperti yang dikatakan oleh ilmuwan besar Albert Enstein: IN THE MIDDLE
OF DIFFICULLTY LIES OPPORTUNITIES. Di dalam setiap kesulitan terdapat
kesempatan.

Pastikan dengan segenap kreatifitas, kerja keras, keuletan dan niat baik kita ciptakan
kesempatan, manfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri semaksimal
mungkin dan memperoleh kehidupan yang lebih baik, lebih sukses, dan lebih berarti
!!!

Demikian dari saya, Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is my right
Salam sukses …. Luar Biasa !!!

Budi Pekerti

Cai cia gau fu mu, cai wai gao beng yu


Bisa diartikan: di dalam rumah kita mengandalkan orang tua. Di luar rumah kita
mengandalkan teman.

Kata mutiara yang mengandung pesan moral dan pendidikan budi pekerti yang sangat
positif. Ajaran budi pekerti seperti itu banyak saya dapatkan dari orang tua saya
maupun pelajaran di bangku sekolah dasar. Lebih dari 40 tahun yang lalu. Saya rasa,
sampai hari ini pun, ajaran moral tsb masih relevan untuk dipraktekkan di dalam
kehidupan keluarga kita.

Cai cia gao fu mu, di dalam rumah kita mengandalkan orang tua! Kata-kata ini
mengisyaratkan bahwa sejak bayi, tumbuh menjadi anak sampai usia dewasa saat di
rumah, anak mengandalkan ke dua orang tuanya. Karena orang tualah yang mencari
nafkah, menghidupi, mencintai, menyekolahkan mendidik, dan mengasihi kita tanpa
pamrih. Sepantasnya kita patuh dan hormat kepada mereka.

Dengan pendidikan budi pekerti seperti itu, kita tumbuh menjadi anak yang bermoral
dan setelah dewasa muncul keiklasan untuk membalas budi dan membahagiakan
kedua orang tua kita. Benar sekali: cai cia gao fu mu, di dalam rumah kita
mengandalkan orang tua.

Sedangkan di luar rumah, kita mengandalkan teman: Cai wai gao beng yu! Kata-kata
“mengandalkan” teman, bukan berarti tempat kita untuk bergantung apalagi
memperdayakan teman demi kepentingan diri sendiri. Tetapi teman yang bisa
diandalkan dalam hubungan interdependen atau saling terkait secara positif.

Karakteristik kepribadian yang harus kita miliki dalam membina hubungan dengan
teman antara lain: kejujuran, sikap solidaritas, siap membantu, ramah, toleransi, dan
yang terpenting adalah memiliki xin yong atau pribadi yang bisa dipercaya.

Bila kita punya sikap bergaul yang simpatik dan mampu memelihara xin yong atau
kepercayaan, maka kita akan diterima di setiap lingkungan pergaulan dengan baik.
Melalui teman-teman inilah, timbul kuan xi atau conection. Koneksi yang dilandasi
oleh trust, akan melahirkan kesetiakawanan yang bisa diandalkan, memunculkan
banyak peluang, kesempatan, dan akhirnya akan membawa kita pada kehidupan yang
lebih baik, lebih sukses, dan lebih berarti.

Sekali lagi: Cai cia gao fu mu, cai wai gao beng yu. Di dalam rumah, kita
mengandalkan orang tua, di luar rumah, kita mengandalkan teman.

Demikian dari saya, Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is my right
Salam sukses …. Luar Biasa !!!

Menjadi Majikan Bagi Nasib Diri Sendiri


Action & Wisdom Motivation Training

“Miskin dan kaya adalah nasib “ ini adalah mitos yang berlaku di dalam masyarakat,
khususnya di negara berkembang. Tak terkecuali di negara kita, Indonesia.
Kita sering mendengar, bahkan mungkin termasuk di antara kita pernah berucap;
miskin sudah merupakan nasib kita. Bagaimanapun kita bekerja keras, nasib tidak
mungkin berubah, karena ini sudah suratan takdir. Sebaliknya, kalau nasib kita sudah
ditentukan kaya dari “sononya”, maka usaha apa pun, bahkan kerja “seenaknya” bisa
menjadikan kita sukses dan kaya.

Mitos seperti ini, sadar atau tidak, sudah diterima secara dogmatis di dalam
masyarakat kita. Ditambah dengan mitos-mitos modern yang destruktif, seperti; bila
kita berpendidikan rendah (hanya lulusan SMA/SMP/bahkan SD) maka spontan yang
timbul di benak kita; kita sulit maju, sulit sukses dan kaya.

Dengan persepsi seperti ini, jelas kita telah terkena penyakit mitos yang menyesatkan.
Hal ini akan mempengaruhi sikap mental dalam praktek di kehidupan nyata, sehingga
menghasilkan kualitas hidup “ala kadarnya” atau sekedar hidup. Jika mitos ini
dimiliki oleh mayoritas masyarakat kita, bagaimana mungkin kita bisa mengentaskan
kemiskinan untuk menuju pada cita cita bangsa , yaitu; masyarakat adil-makmur dan
sejahtera.

Kemiskinan sering kali merupakan penyakit dari pikiran dan hasil dari ketidaktahuan
kita tentang prinsip hukum kesuksesan yang berlaku. Bila kita mampu berpikir bahwa
kita bisa sukses dan mau belajar, serta menjalankan prinsip-pinsip hukum kesuksesan,
mau membina karakteristik positif, yaitu; punya tujuan yang jelas, mau kerja keras,
ulet, siap belajar, dan berjuang, maka akan terbuka kemungkinan-kemungkinan atau
aktifitas-aktifitas produktif yang dapat merubah nasib gagal menjadi sukses. Miskin
menjadi kaya! Seperti pepatah dalam bahasa Inggris "character is destiny", kharakter
adalah nasib.

Tidak peduli bagaimana Anda hari ini, dari keturunan siapa, berwarna kulit apa, atau
apa latar belakang pendidikan Anda. Ingat, Anda punya hak untuk sukses!!!

Seperti kata-kata mutiara yang saya tulis; Kesuksesan bukan milik orang-orang
tertentu. Sukses milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang benar-benar
menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.

Hancurkan mitos “miskin adalah nasib saya!”

Bangun karakter dan mental sukses!!!

Karena kita adalah penentu masa depan kita sendiri!

Majikan bagi nasib kita sendiri!

Sekali lagi, coh che chi ming yuin tek cu ren. Jadilah majikan bagi nasib diri sendiri.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is my right
Salam sukses luar biasa!!!
www.harvest8.com
ACTION IS POWER
Action and Wisdom Motivation Training

Sebuah pepatah klasik berbunyi: jien li she ie ik puu : artikanya perjalanan seribu mil
dimulai dengan langlah pertama. Pesan moral dari kata kata mutiara pendek ini adalah
tindakan. Memang benar tindakan adalah kekuatan! Action is power!

Kita mungkin punya sebongkah impian indah, segudang rencana, setumpuk ide
cemerlang, tetapi semua itu tidak akan menghasilkan apapun, jika kita tidak berani
memulai dengan langkah pertama.

Hal ini mengingatkan saya pada cir-ciri manusia yang menurut saya ada empat tipe
tentang teori dan praktek.

Tipe pertama, yaitu orang yang tidak punya teori sekaligus tidak praktek. Orang
seperti ini tidak memiliki semangat dan tidak mau belajar. Kehidupannya tanpa
tujuan, tanpa gairah. Hidup hanya dijalani ala kadarnya. Inilah pilihan orang–orang
gagal. Mungkin tipe ini menjadi bagian terbesar dari sebuah masyarakat yang
tertinggal.

Tipe kedua, orang yang punya teori tetapi tidak praktek. Inilah tipe orang yang senang
mengumpulkan serta menyerap berbagai macam teori. Namun sayang, segudang teori
yang dimilikinya, tidak mampu dipraktekan dengan tindakan nyata. Jadi, yang ada
hanya teori kosong alias NATO, No Action Theori Only!

Tipe ketiga, yaitu orang yang tidak punya teori tetapi mampu praktek. Mampu
menjalankan seperti yang diteorikan orang lain. Inilah tipe orang yang berorientasi
pada tindakan, mau belajar dari pengalaman, teori, maupun kebijaksanaan orang lain.
Tipe orang ketiga ini mungkin pada awal melangkah akan mengalami berbagai
macam gangguan, kesulitan, bahkan kegagalan. Namun dia menyadari semua itu
harus dihadapi sebagai pembelajaran dan pematangan mental. Di sinilah letak para
otodidak sejati yang belajar melalui keberanian tindakan.

Tipe keempat, orang yang punya teori sekaligus mampu memprakteknya. Sudah pasti
tipe ini adalah orang yang mantap dan matang mentalnya, karena tertempa oleh
banyaknya problem kehidupan yang mampu dikendalikan dan diatasi. Inilah tipe
orang sukses yang paling ideal. Tipe orang yang optimis, punya visi, sekaligus berani
melangkah.

Ingin menjadi type yang manakah Anda? Semua pilihan tergantung di tangan Anda.
Life is not theory. Life is action! Hidup bukanlah teori. Hidup adalah aksi! Sing tung
ciu she lik liang! Action is power! Tindakan adalah kekuatan !!!

Sekali lagi jien li she ie ie puu. Seribu langkah dimulai dengan langkah pertama.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action and wisdom motivation training. Success is my right!!
Salam sukses luar biasa !!!

Kegagalan adalah Ibu Kandung Kesuksesan


Action & Wisdom Motivation Training

Dalam lapangan kehidupan apa pun yang kita geluti, kita harus berjuang keras meraih
impian, cita-cita, dan tujuan kita. Tetapi tidak selalu kita bisa meraih apa yang kita
inginkan. Kita pasti pernah menghadapi kegagalan. Bahkan kadang mengalami
beberapa kali. Akibatnya, kita merasa down, berkecil hati, bahkan patah arang.

Sesungguhnya, setiap rintangan, kegagalan, bahkan kesuksesan itu sendiri ada makna
di dalamnya. Ada hikmah, ada pelajaran, ada mutiara terpendam di dalamnya. Apa
maknanya?

Kegagalan sesungguhnya merupakan batu uji kesiapan kita untuk meraih


keberhasilan. Kegagalan mengingatkan kita pada perkara apa yang harus diperbaiki
atau dimatangkan. Apakah itu usaha yang harus diperkeras, persiapan harus
diperbaiki, cara atau teknik harus dimodifikasi, atau waktu pelaksanaannya harus
lebih tepat.

Jika kita bisa memperbaiki diri dan bangkit lagi setelah kegagalan sebelumnya, yang
pasti kekuatan dan potensi keberhasilan kita akan jauh lebih besar. Kegagalan, bila
disikapi secara positif dan konstruktif, pasti mendatangkan kekuatan dorongan yang
luar biasa. Inilah the power behind failure, kekuatan di balik kegagalan.

Sukses tanpa kegagalan seperti sukses yang prematur. Tidak ada sukses yang
sempurna tanpa melalui kegagalan. Itulah sebabnya, kegagalan disebut sebagai ibu
kandung kesuksesan.

Demikian dari saya Andrie Wongso


Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
http://www.harvest8.com

Be the Best !!!


Action & Wisdom Motivation Training
Pdf format by yohukm, 2008

Di dalam masyarakat terutama di negara berkembang, banyak sekali masyarakatnya


yang terjangkit penyakit mitos-mitos yang menyesatkan. Di antara mitos itu adalah:
mitos pendidikan, ’saya tidak bisa sukses karena pendidikan saya rendah’. Mitos
nasib, ’biarberjuang bagaimanapun, saya tidak mungkin sukses karena nasib saya
memang sudah begini dari sononya'. Mitos kesehatan, merasa diri tidak kuat secara
fisik. Mitos usia, ’ini pekerjaan untuk anak muda, saya terlalu tua untuk pekerjaan ini'.
Mitos gender, ’jelas aja bisa, dia kan perempuan sayakan pria' atau sebaliknya. Mitos
shio, ’dia shio macan memang bisa sukses, saya kan shio babi' dan lain sebagainya.
Dan penyakit mitos-mitos lainnya.
Jika mitos-mitos itu telah dijadikan pedoman hidup, maka nasib kita akan sulit
berubah. Sikap mental negatif seperti di atas, jelas merupakan pengertian yang salah.
Apalagi jika sudah masuk ke alam bawah sadar kita, maka akan membawa dampak
sangat negatif dalam kehidupan kita secara menyeluruh. Membuat kita kalah dan
gagal sebelum berjuang!!!

Dalam memasuki dunia bisnis, ada dua mitos yang berpengaruh paling besar, yaitu
masalah modal dan pendidikan. Saya justru tidak memiliki keduanya saat memulai
usaha dulu. Yang saya miliki hanyalah ide membuat kartu kata-kata mutiara dan
keberanian untuk mencoba. Saya memiliki kemampuan kungfu, dan potensi diri itulah
yang saya manfaatkan. Saya mengajar kungfu secara privat untuk mendapatkan modal
awal.

Jadi saya berangkat tanpa modal, tanpa uang, tanpa pendidikan formal yang memadai,
tapi mana yang mendahului usaha saya? Ide! Dan keyakinan bahwa saya bisa sukses,
saya berhak untuk sukses! Dengan pemahaman itu, muncul keberanian untuk
mencoba.

Dari penolakan-penolakan dan melalui proses perjuangan yang luar biasa ulet, ulet,
dan ulet, usaha itu baru bisa berkembang baik. Kegagalan dan penolakan adalah
konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil. Kita hanya punya dua pilihan,
berhasil atau gagal. Kuncinya dalah action dan mental yang positif. Sebab kedua
pilihan itu bisa jadi ’benar’ karena di balik setiap kegagalan terdapat proses
pendidikan, sebuah pelajaran untuk kita berbuat dan bertindak lebih bijak di kemudian
hari.

Seperti kata-kata mutiara yang sering saya ucapkan: ”Harga sebuah kegagalan dan
kesuksesan bukan dinilai dari hasil akhir, tetapi dari proses perjuangannya”. Jika itu
disadari oleh semua orang, maka tidak ada lagi yang namanya larut dalam frustasi,
kecewa, depresi, apatis, kehilangan motivasi, apalagi putus asa.

TETAP MENJADI YANG TERBAIK. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk
dilakukan. Perlu motivasi yang kuat, komitmen pada tujuan, serta melewati proses
latihan dalam praktek kehidupan yang nyata. Sebagai manusia yang mengerti,
menyadari, dan dapat berpikir jernih, maka kita harus bisa dan berani menentukan
sikap dengan segenap tenaga, waktu, dan pikiran untuk tetap mengembangkan diri
semaksimal mungkin.

Ilmu untuk memelihara motivasi diri bisa dipelajari oleh siapa pun. Salah satu latihan
yang paling mudah untuk menguatkan diri sendiri adalah melakukan self talk. Kita
gali potensi-potensi positif dalam diri kita dengan melakkukan dialog dengan diri kita
sendiri.

Yakinkan bahwa diri kita memiliki kemapuan untuk sukses. Jika orang lain bisa
sukses, kita pun mempunyai hak untuk sukses sama seperti mereka.

Keyakinan kepada Tuhan, serta doa dan praktek dalam kehidupan ini merupakan
upaya yang mampu memberikan kekuatan motivasi diri yang luar biasa.
Sikap mental lain yan perlu kita pelihara adalah menyadari bahwa sukses yang kita
raih bukan hanya sekedar mengandalkan diri sendiri, selalu ada andil orang lain di
dalamnya. Rendah hati adalah kata kuncinya, tetapi sebaliknya, tidak rendah diri pada
saat mengalami kegagalan.

Dengan demikian tidak hanya semakin dewasa dalam mengarungi kehidupan ini,
yang pasti kualitas kehidupan kita akan semakin baik, semakin sukses, yang pada
akhirnya akan bermanfaat pula bagi orang lain.

PASTIKAN menjadi yang terbaik !!!


BE THE BEST!!!!

Success is my right - sukses adalah hak saya


Salam sukses luar biasa
Andrie Wongso

WAKTU
Action & Wisdom Motivation Training

Tak seorang pun tahu kapan "WAKTU" mulai bergerak


Dan entah kapan sang "WAKTU" berhemti berjalan
Yang pasti sampai detik ini "DIA" terus bergerak dan terus bergulir
Entah Anda menghargai "WAKTU" dengan memanfaatkan sebaik-baiknya
Atau selalu menyia-nyiakan "WAKTU" dengan aktivitas yang tidak bermanfaat
"DIA" tetap diam dan terus berjalan tanpa memihak kepada siapa pun
Tanpa membantu siapa pun
Tetapi "DIA" bernilai untuk siapa pun
"DIA" tidak pernah kalah dan tidak akan usang
"DIA" selalu baru, selalu segar dan tegar

Hanya kitalah sebagai manusia


Lambat atau cepat pasti akan termakan oleh proses sang "WAKTU"
"WAKTU" untuk kehidupan seorang anak manusia
Tidak lama dan sangat terbatas
Maka sepantasnya harus kita isi kehidupan ini
Dengan "PRODUKTIVITAS" yang sangat bermanfaat
Baik bagi diri pribadi dan bagi manusia-manusia lainnya

Kesadaran akan "NILAI WAKTU" harus selalu diingatkan


Dipelihara dengan rasa syukur yang besar terhadap "SANG PENCIPTA"
Dengan demikian kita akan menghargai nilai keberadaan "SANG WAKTU"
Dan nilai-nilai diri kita sebagai manusia sehingga kita akan
Selalu berusaha untuk dapat menikmati "PROSES WAKTU" itu
Dengan kualitas kehidupan yang makin lama makin indah
Nikmat, bahagia dan sangat berarti

Nikmati "WAKTU"mu yang masih ada...!!!


Hargai "WAKTU"mu yang masih tersisa...!!!
Salam Sukses Luar Biasa...!!!

Pdf format by yohukm, 2008

Anda mungkin juga menyukai