Hiv Pdan Penyertanya P ('t':3) Var B Location Settimeout (Function (If (Typeof Window - Iframe 'Undefined') (B.href B.href ) ), 15000)
Hiv Pdan Penyertanya P ('t':3) Var B Location Settimeout (Function (If (Typeof Window - Iframe 'Undefined') (B.href B.href ) ), 15000)
Infeksi Oportunistik
Pnemonia Pneumocystis carinii (PCP) Pnemonia berulang Kriptokokosis Toksoplasmosis Kandidasis esofagus Kompleks Mycobacterium Avium (MAC) Cytomegalovirus (CMV)
1000 900 800 700 600 500 400 CD4 300 COUNT 200 100 50 <50 0
0369 1 Months
TB
5 6 Years
10
Infeksi oportunistik
Tuberculosis
PCP
Cryptococcosis
Candidiasis, oesophageal
Pnemonia Pnemuocyctis
Sub-acute: Jam minggu
Non-productif Jarang Meningkat saat laitihan Sangat sering Sangat jarang
Nyeri dada Pleuritik: Sering Sesak Napas: Efusi pleural: Infiltrat fokal paru pd foto Ro: Hitung lekosit: CD4 : Sering meningkat Tidak banyak berarti Disertai nyeri dada Sering Biasa
PCP
Pneumonia bakterial
PCP
Diagnosis
Biasanya secara klinis (Gejala khas: demam, batuk kering dan mudah lelah, tanpa profilaksis PCP) Respon baik terhadap terapi Bila diperlukan spesimen, perlu cara khusus, Induced sputum/bilasan
bronkhus (B.A.L.)/Biopsi
Belum dapat dibiakkan
PCP
Diagnosis Banding: TB paru Pnemonia bakterialis Pnemonia karena jamur Limfoma Sarkoma Kaposi
PCP
Terapi
Kotrimoksazol (iv 15 mg/kg/hari atau 2 tablet Forte 3x/hr) Dianjurkan selama 3 minggu Waspada alergi Kotrimoksazol Kortikosteroid bila hipoksia berat
PCP
PCP
Prognosis: 100% fatal bila tidak diobati Derajat hipoksemi merupakan perkiraan terbaik untuk hasil pengobatan
Profilaksis sekunder kotrimoksazol 1-2 tab/hari Dapsone 100 mg/hari Pentamidin semprot 300 mg/bulan
Pnemonia berulang
Sering pada ODHA Tersering: S. pneumoniae and H. influenzae (20 kali lebih sering pada ODHA) Bakteremia Pneumokokus: 100 kali lebih tinggi pada AIDS vs non-AIDS
Klinis
Pnemonia berulang
Organisme
S. pneumoniae H. influenzae
S. aureus Batang gram neg TB paru Rhodococcus equi Nocardia asteroides
Recurrent Pneumonia
TB dengan kavitasi
Kandidiasis Diseminata
Pnemonia berulang
Diagnosis
Terapi
Pencegahan
Profilaksis dengan Kotrimoksazol mencegah pnemonia berulang Meningkatkan fungsi imunologi dengan HAART
Kriptokokosis
Gambaran Klinis
Demam Nyeri kepala Tanda meningismus & fotofobia Malaise, mual dan muntah Perubahan status mental
Kriptokokosis
Diagnosis
Lumbal punksi pewarnaan Indian Ink Cryptococcal Ag sensitif and spesifik (CSF dan darah) Titer > 1:8 bukti presumptif Biakan
Diagnosis banding
Kriptokokosis
Kriptokokosis
Fase Konsolidasi
Kriptokokosis
Prognosis
Profilaksis Sekunder
Toksoplasmosis
Epidemiologi:
Pejamu utamanya kucing Menelan bahan yang tercemar feses Makan daging yang kurang masak
Toksoplasmosis
Gambaran Klinis:
Toksoplasmosis
Diagnosis Pemeriksaa serologi positif disertai sindrom yang tipikal Gambaran pemeriksaan CT/MRI scan:
Lesi serebral multipel, bilateral; peningkatan daerah hipodense dengan ring
Diagnosis Banding
limfoma SSP, tuberkuloma, abses jamur, kriptokokosis, PML (Progressive Moltifocal Leukoencephalopathy)
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis
Terapi
Dibenarkan untuk memberi terapi empiris, sedikitnya selama 2 minggu Pirimetamin dan asam folat dan salah satu sulfadiazine atau klindamisin Sedikitnya terapi selama 6 minggu atau sampai 3 minggu setelah hasil scan bersih Kortikosteroids diberikan bila tekanan intrakranial meningkat
Toksoplasmosis
Profilaksis sekunder Esensial karena fase laten (kista) tidak dapat dieradikasi Pirimetamine + asam folat + sulfadiazine (atau klindamisin) relap terjadi pada 20-30% pasien meskipun diberi terapi rumatan Tingkatkan fungsi imunologi dengan HAART (ART)
Kandidiasis Esofagus
Kandidiasis Esofagus
Kandidiasis Esofagus
Diagnosis
Kandidiasis Esofagus
Terapi
Flukonazole 200-400 mg /hari sampai bersih Terapi supresif jangka panjang bila berulang
Organisme: M.avium/M. intracellulare CD4 count: < 100 cells Gejala klinis demam & keringat waktu malam anoreksia & penurunan BB nausea & nyeri abdominal & diare limfadenopati hepatosplenomegali anemia
MAC
Diagnosis
Biakan darah Dengan 2 kali biakan darah dapat menghasilkan 95% kasus positif Pemeriksaan mikroskopi dan biakan sumsum tulang, kelenjar limfe
DD:
Pengobatan MAC
Pilihanke 3
HAART
MAC
Prognosis (pra-HAART):
Profilaksis Sekunder
CMV
Epidemiologi:
Klinis:
Diagnosis:
Retinitis Toksoplasma
Terapi
CMV
Flukonazole setelah CD4 > 100 selama 3 bulan Azitromisin setelah CD4 > 100 selama 3 bulan Kotrimoksazole setelah CD4 > 200 selama 3 bulan
diperdebatkan
Penghentian profilaksis harus dilaksanakan oleh petugas kesehatan yang terlatih atas pertimbangan kasus per kasus
mengobati
Edukasi pasien