Anda di halaman 1dari 13

EPILEPSI

I.

Definisi

Epilepsi adalah suatu gangguan serebral kronik dengan ber bagai macam etiologi, yang dirincikan oleh timbulnya serangan paroksismal yang berkala, akibat lepas muatan listr ik neuronneuron serebr al secara eksesif. Serangan epileptik adalah gejala yang timbul secara tiba-tiba dan menghilang secara tiba- tiba pula. Serangan yang hanya bangkit sekali saja tidak boleh dianggap sebagai serangan epileptic, tetapi serangan yang timbul secara berkala pada waktu-waktu tertentu barulah dapat dijuluki serangan epileptik. Dalam bahasa I nggr is digunakan istilah seizure Kon ulsi atau dalam bahasa Inggris convulsion berarti gerakan otot tonik klonik yang bangkit secara in oluntar. Istilah kejang dapat digunakan sebagai sinonim dar i kon ulsi. !etapi baik kejang atau kon ulsi tidak boleh digunakan sebagai sinonim dari serangan epileptik, oleh karena serangan epileptik tidak selamanya ber sifat motorik.

II.

Klasifikasi

Klasifikasi menurut Commission on classification and terminology of the international Leauge against Epilepsy " #. Sawan parsial $fokal, lokal% #. &. Sawan parsial sederhana $kesadar an tidak terganggu% &. Dengan gejala motorik a. 'okal motorik tidak menjalar b. 'okal motorik menjalar $epilepsy (ackson% c. )ersif d. *ostural e. Disertai gangguan fonasi +. Dengan gejala somatosensoris atau sensor is spesial $halusianasi sederhana% a. Somatosensoris b. )isual c. #uditoris d. ,lfaktoris e. -ustatoris

f. )ertigo .. Dengan gejala atau tanda gangguan saraf otonom $sensasi epigastrium, pucat, berkeringat, memberat, piloereksi, dilatasi pupil% /. Dengan gejala psikik $gangguan fungsi luhur% a. Disfasia b. Dismnesia c. Kognitif d. #fektif e. I lusi f. 0alusinasi kompleks $berstruktur % #. +. Sawan *arsial kompleks $disertai gangguan kesadaran% &. #witan $serangan% parsial sederhana diikuti penurunan kesadaran a. Dengan gejala parsial sederhana #&- #/ b. Dengan automatisme +. Dengan penurunan kesadaran sejak awitan a. 0anya dengan penurunan kesadaran b. Dengan automatisme #. .. Sawan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum $tonik- klonik, tonik, klonik% &. Sawan parsial sederhana $#% yang berkembang menjadi bangkitan umum +. Sawan pafsial kompleks $1% yang berkembang menjadi bangkitan umum .. Sawan parsial seder hana yang menjadi bangkitan parsial kompleks lalu berkembang menjadi bangkitan umum. 1. Sawan umum $kon ulsif atau non-kon ulsif% 1.&.&. Sawan lena $absence% a. 0anya penurunan kesadaran b. Dengan komponen klonik ringan c. Dengan komponen atonik d. Dengan komponen tonik e. Dengan automatisme

f. Dengan komponen autonom kondisi b hingga f dapat tersendir i atau dalam kombinasi 1.&.+. 2ena tidak khas $atypical absence%, dapat disertai a. -angguan tonus yang lebih jelas b. #witan dan handekan yang tidak mendadak 1.+. Sawan mioklonik, kejang mioklonik sekali atau berulang-ulang 1... Sawan klonik 1./. Sawan !onik 1.3. Sawan tonik klonik 1.4. Sawan atonik 5. Sawan tidak tergolongkan Klasifikasi menurut simptomatologi adalah" &. Epilepsi umum" a. *etit mal b. -rand mal c. Epilepsi mioklonik - Spasmus infantile - Epilepsi mioklonik anak-anak d. Kon ulsi febril +. Epilepsi parsial" a. Epilepsi fokal dengan gejala tunggal sederhana - 6otorik - Sensorik - #utonomik b. Epilepsi parsial dengan gejala kompleks majemuk - #utomatismus - 'enomen- fenomen psikik .. Epilepsi neonatal III. Patofisiologi Dasar serangan epilepsi ialah gangguan fungsi neur on-neuron otak dan transmisi pada sinaps. !iap sel hidup, termasuk neuron- neuron otak mempunyai kegiatan listrik yang

disebabkan oleh adanya potensial membr ane sel. *otensial membrane neuron bergantung pada per meabilitas selektif membr ane neuron, yakni membrane sel mudah dilalui oleh ion K dari ruang ekstraseluler ke intraseluler dan kurang sekali oleh ion 5a, 7a dan 5l, sehingga di dalam sel terdapat kosentrasi tinggi ion K dan kosentrasi rendah ion 5a, 7a, dan 5l, sedangkan keadaan sebaliknya terdapat diruang ekstraseluler. *erbedaan konsentrasi ion-ion inilah yang menimbulkan potensial membran. 8jung terminal neuron-neuron berhubungan dengan dendr ite-dendrit dan badan-badan neuron yang lain, membentuk sinaps dan merubah polarisasi membran neuron berikutnya. #da dua jenis neurotr ansmitter, yakni neurotransmitter eksitasi yang memudahkan depolarisasi atau lepas muatan listrik dan neurotransmitter inhibisi yang menimbulkan hiper polarisasi sehingga sel neuron lebih stabil dan tidak mudah melepaskan listrik. Diantara neurotransmitter- neurotransmitter eksitasi dapat disebut glutamate,aspartat dan asetilkolin sedangkan neurotransmitter inhibisi yang terkenal ialah gamma amino butyric acid $-#1#% dan glisin. (ika hasil pengaruh kedua jenis lepas muatan listrik dan ter jadi transmisi impuls atau rangsang. 0al ini misalnya terjadi dalam keadaan fisiologik apabila potensial aksi tiba di neuron. Dalam keadaan istirahat, membrane neuron mempunyai potensial listr ik ter tentu dan berada dalam keadaan polarisasi. #ksi potensial akan mencetuskan depolarisasi membrane neuron dan seluruh sel akan melepas muatan listrik. ,leh berbagai factor, diantaranya keadaan patologik, dapat merubah atau mengganggu fungsi membaran neuron sehingga membrane mudah dilampaui oleh ion 5a dan 7a dari ruangan ekstra keintr a seluler. Influks 5a akan mencetuskan letupan depolar isasi membrane dan lepas muatan listrik berlebihan, tidak teratur dan terkendali. 2epas muatan listrik demikian oleh sejumlah besar neuron secar a sinkron merupakan dasar suatu serangan epilepsy. Suatu sifat khas serangan epilepsy ialah bahwa beber apa saat serangan berhenti akibat pengaruh proses inhibisi. Di duga inhibisi ini adalah pengaruh neuron-neuron sekitar sarang epileptic. Selain itu juga system-sistem inhibisi pra dan pasca sinaptik yang menjamin agar neuron-neuron tidak terus-menerus berlepasmuatan memegang peranan. Keadaan lain yang dapat menyebabkan suatu serangan epilepsy terhenti ialah kelelahan neuron-neuron akibat habisnya 9at-9at yang penting untuk fungsi otak IV. Etiologi &. Idiopatik

+. 'actor herediter, ada beberapa penyakit yang bersifat herediter yang disertai bangkitan kejang seper ti sklerosis tuberose, neurofibromatosis, angiomatosis ensefalotrigeminal, fenilketonuria, hipoparatiroidisme, hipoglikemia. .. 'actor genetik: pada kejang demem dan breath holding spells /. Kelainan congenital otak: atropi, porensefali, agenesis korpus kalosum 3. -angguan metabolik: hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia 4. Infeksi: radang yang disebabkan bakteri atau irus pada otak dan selaputnya,to;oplasmosis <. !rauma: kontusio serebri, hematoma subaraknoid, hematoma subdural =. 7eoplasma otak dan selaputnya >. Kelainan pembuluh darah, malformasi, penyakit kolagen &?. Keracunan: timbale $*b%, kapur barus, fenotia9in,air &&. 2ain-lain: penyakit darah,gangguan keseimbangan hor mone, degenerasi serebral,dan lainlain. V. Faktor Pencetus 'aktor- faktor pencetusnya dapat ber upa " a. kurang tidur b. stress emosional c. infeksi d. obat-obat tertentu e. alcohol f. perubahan hormonal g. terlalu lelah h. fotosensitif VI. Diagnosis &. #namnesa @ #loanamnesa Epilepsi umum " Major : -rand mal $ meliputi <3A kasus epilepsi% meliputi tipe primer dan sekunder. Epilesi grand mal ditandai dengan hilang kesadaran dan bangkitan tonik-tonik. 6anifestasi klinik" kedua golongan epilepsi grand mal ter sebut sama, perbedaan

terletak pada ada tidaknya aur a yaitu gejala pendahulu atau preiktal sebelum serangan kejang-kejang. *ada epilepsi grand mal simtomatik selalu didahului aura yang memberi manifestasi sesuai dengan letak fokus epileptogen pada permukaan otak. #ura dapat berupa perasaan tidak enak, melihat sesuatu, mencium bau-bauan tak enak, mendengar suara gemuruh, mengecap sesuatu, sakit kepala dan sebagainya. 1angkitan sendiri dimulai dengan hilang kesadaran sehingga akti itas penderita terhenti. Kemudian penderita mengalami kejang tonik. otot-otot berkontraksi sangat hebat, pender ita terjatuh, lengan fleksi dan tungkai ekstensi. 8dara par u-paru terdorong keluar dengan deras sehingga terdengar jeritan yang dinamakan jeritan epilepsi. Kejang tonik ini kemudian disusul dengan kejang klonik yang seolah-olah mengguncang-guncang dan membanting-banting tubuh si sakit ke tanah. Kejang tonik- klonik ber langsung + -- . menit. Selain kejang-kejang terlihat akti itas egetatif seperti berkeringat, midr iasis pupil, refleks cahaya negatif, mulut berbuih dan sianosis. Kejang berhenti secara berangsur-angsur dan pender ita dalam keadaan stupor sampai koma. Kira-kir a /B3 menit kemudian penderita bangun, ter menung dan kalau tak diganggu akan tidur beberapa jam. 'rekuensi bangkitan dapat setiap jam sampai setahun sekali. Minor : Elipesi petit mal yang sering disebut pykno epilepsi ialah epilepsi umum yang idiopatik. 6eliputi kira-kira . -- /A dari kasus epilepsi. 8mumnya timbul pada anak sebelum pubertas $/ C 3 tahun%. 1angkitan berupa kehilangan kesadaran yang berlangsung tak lebih dar i &? detik. Sikap berdir i atau duduk sering kali masih dapat dipertahankan Kadang-kadang terlihat gerakan alis, kelopak dan bola mata. Setelah sadar biasanya penderita dapat melanjutkan akti itas semula. 1angkitan dapat berlangsung beberapa ratus kali dalam sehar i. 1angkitan petit mal yang tak ditanggulangi 3?A akan menjadi grand mal. *etit mal yang tidak akan timbul lagi pada usia dewasa dapat diramalkan berdasarkan / ciri " !imbul pada usia / - - 3 tahun dengan taraf kecer dasan yang normal, harus murni dan hilang kesadaran hanya beberapa detik, mudah ditanggulangi hanya dengan satu macam obat, *ola EE- khas berupa gelombang runcing dan lambat dengan frekuensi . per detik. 1angkitan mioklonus 1angkitan berupa ger akan in olunter misalnya anggukan

kepala, fleksi lengan yang teijadi ber ulang-ulang. 1angkitan terjadi demikian cepatnya sehingga sukar diketahui apakah ada kehilangan kesadaran atau tidak. 1angkitan ini sangat peka terhadap rangsang sensorik. 1angkitan akinetik. 1angkitan berupa kehilangan kelola sikap tubuh karena menurunnya tonus otot dengan tiba- tiba dan cepat sehingga penderita jatuh atau mencari pegangan dan kemudian dapat ber diri kembali. Ketiga jenis bangkitan ini $petit mal, mioklonus dan akinetik% dapat terjadi pada seorang penderita dan disebut trias 2enno;--astaut. Spasme infantil. (enis epilepsi ini juga dikenal sebagai salaamspasm atau sindroma Dest. !imbul pada bayi . -- 4 bulan dan lebih sering pada anak laki-laki. *enyebab yang pasti belum diketahui, namun selalu dihubungkan dengan ker usakan otak yang luas seperti proses degeneratif, gangguan akibat trauma, infeksi dan gangguan pertumbuhan. 1angkitan dapat berupa ger akan kepala kedepan atau keatas, lengan ekstensi, tungkai tertarik ke atas, kadang-kadang disertai teriakan atau tangisan, miosis atau midriasis pupil, sianosis dan berkeringat. 1angkitan motorik. 'okus epileptogen terletak di korteks motorik. 1angkitan kejang pada salah satu atau sebagian anggota badan tanpa disertai dengan hilang kesadaran. *enderita seringkali dapat melihat sendir i gerakan otot yang misalnya dimulai pada ujung jari tangan, kemudian ke otot lengan bawah dan akhirnya seluruh lengan. 6anifestasi klinik ini disebut (acksonian marche Epilepsi parsial $ +?A dari seluruh kasus epilepsi%. 1angkitan sensorik 1angkitan yang terjadi tergantung dar i letak fokus epileptogen pada koteks sensorik. 1angkitan somato sensorik dengan fokus terletak di gyrus post centralis memberi gejala kesemutan, nyer i pada salah satu bagian tubuh, perasaan posisi abnor mal atau perasaan kehilangan salah satu anggota badan. #kti itas listrik pada bangkitan ini dapat menyebar ke neron sekitarnya dan dapat mencapai korteks motorik sehingga terjadi kejang-kejang. Epilepsi lobus temporalis. (arang terlihat pada usia sebelum &? tahun. 6emper lihatkan gejala fokalitas yang khas sekali. 6anifestasi klinik fokalitas ini sangat kompleks karena fokus epileptogennya terletak di lobus temporalis dan bagian otak ini meliputi kawasan pengecap, pendengar, penghidu dan kawasan asosiatif

antara ketiga indra tersebut dengan kawasan penglihatan. 6anifestasi yang kompleks ini bersifat psikomotorik, dan oleh karena itu epilepsi jenis ini dulu disebut epilepsi psikomotor. 1angkitan psikik berupa halusinasi dan bangkitan motorik la-9imnya berupa automatisme. 6anifestasi klinik ialah sebagai ber ikut" Kesadar an hilang sejenak, dalam keadaan hilang kesadaran ini penderita masuk ke alam pikiran antara sadar dan mimpi $twilight state%, dalam keadaan ini timbul gejala fokalisasi yang terdiri dari halusinasi dan automatisme yang berlangsung beberapa detik sampai beberapa jam. 0alusinasi dan automatisme yang mungkin timbul " 0alusinasi dengan automatisme pengecap, halusinasi dengan automatisme membaca, halusinasi dengan automatisme penglihatan, pendengaran atau perasaan aneh. +. *emer ikasaan fisik - *ada bayi *ada pemer iksaan diselidiki apakah adanya kelainan bawaan, asimetri pada badan, ekstr imitas, dicatat besarnya dan bentuk kepala, diukur kelilingnya, keadaan fontanel. #uskultasi dan transluminasi kepala. Kelainan yang mungkin ditemukan ialah makrosefali, miktosefali, hidr osefalis. 'ontanel akan menonjol bila tekanan dalam rongga kepala meningkat. *ada pemeriksaan neurologis har us diperiksa refleks 6oro, refleks hisap, refleks pegang, dan refleks tonik leher. - *ada anak dan or ang dewasa *emer iksaan umum dan neurologis dilakukan seperti biasa. *ada kulit dicar i adanya tanda neurofibromatosis berupa bercak-bercak coklat, bercak-bercak putih, dan adenoma seboseum pada muka pada skelrosi tuber ose. 0emangioma pada muka dapat menjadi tanda adanya penyakit Sturge-Deber. *ada toksoplasmosis, fundus okuli mungkin menunjukkan tanda-tanda korio renitis. 6encar i kelainan bawaan, asimetri pada kepala, muka, tubuh,ekstrimitas. .. *emer iksaan 2aboratorium *erlu diperiksa kadar glukosa, kalsium, magnesium, natrium, bilirubin, ureum dalam darah. Eang memudahkan timbulnya kejang ialah keadaan hipoglikemia, hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatr emia, hipernatremia, hiper bilirubinemia, ur emia. *enting pula diper iksa p0 darah karena alkalosis mungkin pula disertai kejang.

*emer iksaan cairan otak dapat mengungkapkan adanya radang pada otak atau selaputnya, toksoplasmosis susunan saraf sentral, leukemia yang menyer ang otak, metastasis tumor ganas, adanya perdarahan otak atau perdarahan subaraknoid. /. *emer iksaan radiologis *ada foto rontgen kepala dapat dilihat adanya kelainan-kelainan pada tengkorak. Klasifikasi abnormal dapat dijumpai pada toksoplasmosis, penyakit inklusi sitomegalik, sklerosis tuberosa, kraniofaringeoma, meningeoma, oligodendroglioma. Sken tomografik olahan computer menunjukkan kelainan-kelainan pada tengkorak dan dalam rongga intr akranium. #r teriografi dan pneumoensefalografi dilakukan bila perlu. Elektroensefalografi $EE-% merupakan pemeriksaan penunjang yang infor mati e yang dapat dapat memastikan diagnosis epilepsy.-elombang yang di temukan pada EE- berupa gelombang runcing,gelombang paku,runcing lambat,paku lambat. *emeriksaan tambahan lain adalah pemeriksaan foto polos kepala 3. *emer iksaan psikologis atau psikiatris 8ntuk diagnosis bila diperlukan uji coba yang dapat menunjukkan naik turunnya kesadaran, misalnya test 1ourdon-Diersma. VII. Diagnosis Banding &. Sinkope Sinkope ialah keadaan kehilangan kesadaran sepintas akibat kekurangan aliran darah ke dalam otak dan anoksia. Sebabnya adalah tensi darah yang menurun mendadak, biasanya ketika pender ita sedang berdiri. *ada fase permulaan, pender ita menjadi gelisah, tampak pucat, berkeringat, merasa pusing, pandangan mengelam. Kesadaran menurun secara berangsur, nadi melemah, tekanan darah rendah. Dengan dibaringkan hori9ontal penderita segera membaik. +. -angguan jantung -angguan fungsi dan irama jantung dapat timbul dalam serangan-serangan yang mungkin timbul dalam serangan-serangan yang mungkin pula mengakibatkan pingsan. Keadaan ini biasanya ter jadi pada pender ita-pender ita jantung. .. -angguan sepintas peredaran darah otak -angguan sepintas peredaran darah dalam batang otak dengan macam-macam

sebab dapat mengakibatkan timbulnya serangan pingsan. *ada keadaan ini dijumpai kelainan-kelainan neurologis seperti diplopia, disar tria, ataksia dan lain-lain. /. 0ipoglikemia 0ipoglikemia didahului rasa lapar, berker ingat, palpitasi, tremor, mulut kering. Kesadaran dapat menurun per lahan- lahan. 3. Keracunan Keracunan alcohol, obat tidur, penenang, menyebabkan kesadaran menurun. *ada keadaan ini penurunan kesadaran berlangsung lama yang mungkin pula didapati pada epilepsi. 4. Serangan hetang dan sianotik $1reath holding spells% Serangan hetang atau somoron ada dua bentuk yaitu bentuk sianotik dan bentuk palida. 1entuk sianotik disebabkan oleh henti sementara pernafasan dan bentuk palida oleh henti jantung sementara. <. 0ister ia Kejang fungsional atau psikologis sering terdapat pada wanita <- &3 tahun. Serangan biasanya terjadi di hadapan orang-orang yang hadir karena ingin menarik per hatian. (arang terjadi luka-luka akibat jatuh, mengompol, atau perubahan pasca serangan seperti terdapat pada epilepsy. -er akan-ger akan yang terjadi tidak menyerupai kejang tonik klonik, tetapi bias menyerupai sindroma hiper entilasi. !imbulnya serangan ser ing berhubungan dengan stress. =. 7arkolepsi *ada narkolepsi ter jadi serangan-serangan perasaan mengantuk yang tidak dapat dikendalikan. >. *a or nokturnus, lindur , kekau *a or noktornus merupakan gangguan tidur yang paroksismal, yang terjadi bila terbangun pada tidur tingkat empat. #nak marah-mar ah, menangis, ketakutan, dan kadang-kadang disertai halusinasi isual atau auditoris yang ber langsung cepat disertai meningkatnya frekeuensi jantung dan pernafasan. Setelah itu ia tidur lagi dan keesokan harinya ia tidak ingat sama sekali apa yang terjadi semalam.. EE- biasanya normal &?. *aralisis tidur 1iasanya terjadi menjelang tiduratau bangun dan sering didahului halusinasi isual dan

auditoris. Serangan ini sering menakutkan penderita karena ia dapat ber nafas, menggerakan mata, namun tidak dapat bergerak. Sentuhan ringan atau rangsangan auditoris dapat mengakhiri paralisi tersebut yang biasanya ber langsung hanya beberapa detik. &&. 6igren *ada migren gejala-gejala juga timbul mendadak dalam serangan-serangan. *ada fase asokontr iksi dapat timbul nausea, muntah, mulas, gangguan penglihatan, atau gejalagejala neur ologis sesisi. 1iasanya gejala- gejala ini re ersible, tetapi pada anak pulihnya agak lambat. VIII. Tatalaksana !atalaksana epilepsy meliputi tiga bidang" &. *enegakan diagnosis yang mengenai jenis bangkitan, penyebabnya dengan tepat. +. !erapi .. Fehabilitasi, sosisalisasi, edukasi !ujuan pokok terapi epilepsy adalah membebaskan pender ita dar isernagn epilepsi, tanpa mengganggu kehidupannya tanpa gangguan. !er api dapat dibagi dalam dua golongan" a. !erapi kausal !erapi kausal dapat dilakukan pada epilepsy simtomatik yang sebabnya dapat ditemukan, misalnya" - *ada infeksi susunan saraf pusat dan selaputnya, diberikan antibiotic atau obat- obat lain yang dapat member antas penyebabnya. - *ada neoplasma dan perdarahan di dalam rongga intrakranium mungkin diperlukan tindakan operatif. - *ada gangguan peredaran darah otak pemberian oksigen mungkin dapat membantu mengatasi keadaan hipoksia yang terjadi. b. !erapi medikamentosa anti kejang &. -olongan hidantoin 'enitoin fungsi normal susunan saraf pusat agar penderita dapat menjalani

6erupakan golongan hidantoin yang sering dipakai. Kerja obat ini antar a lain penghambatan penjalaran rangsang dar i fokus ke bagian lain di otak. Indikasi" epilepsy umum khususnya grand mal tipe tidur, epilepsi fokal dan dapat juga untuk epilepsi lobus temporalis. Dosis" dewasa .??-4?? mg @ hari, anak /-= mg @ hari, maks. .?? mg @ hari +. -olongan bar biturat 'enobarbital 6erupakan golongan baribiturat yang beker ja lama $long acting%. Ker janya membatasi penjalaran akti itas serangan dengan menaikkan ambang rangsang. Indikasi" epilepsi umum khusus epilepsi -rand 6al tipe sadar, epilepsi fokal. Dosis" dewasa +?? mg @ hari, anak .-3 mg@kg11@hari .. -olongan ben9odia9epam Dia9epam Dikenal sebagai obat penenang, tetapi merupakan obat pilihan utama untuk status epileptik. Dosis" dewasa +- &? mg im@i , dapat diulang setiap / jam. #nak G 3 tahun3-&? mg im@i , anak & bulan-3 tahun ?,+-+ mg im@i . /. -olongan suksinimid Etosuksimid Indikasi" epilepsi petit mal murni Dosis" +?-.? mg.kg11@hari 3. -olongan anti epilepsi lainnya Sodium alproat Indikasi" epilepsi petit mal murni, dapat pula untuk epilepsi pada lobus temporalis yang refar akter, sebagai kombinasi dengan obat lain. Dosis" anak +?-.? mgHkg11@har i, dewasa ?,=-&,/ gr@hari dimulai dengan 4?? mg@hari. #seta9olamid Dikenal sebagai diuretic, tetapi pada pengobatan epilepsi mempunyai cara kerja menstabilkan keluar masuknya natrium pada sel otak. Indikasi" dapat dipakai pada epilepsi *etit 6al, dan pada epilepsi -rand 6al dimana serangannya sering datang bethubungan dengan siklus menstruasi.

Dosis" sehari total =-.? mg@kg11 Karbama9epin Indikasi" Epilepsi lobus temporalis dengan epilepsi -rand 6al Dosis" Dewasa =??-&+??mg@har i IX. Pencegahan 0ingga saat ini tidak ada cara untuk mencegah epilepsi, karena kebanyakan kasus terjadi tanpa diketahui penyebabnya. X. Prognosis *asien epilepsy yang berobat teratur,&@. akan bebas dar i serangnan paling sedikit + tahun,dan bias lebih dari 3 tahun sesudah serangan terakhir obat dihentikan,pasien tidak mengalami sawan lagi,dikatakan telah mengalami remisi.Diperkirakan .?A pasien tidak mengalami remisis meskipun minum obat dengan teratur. Sesudah remisi,kemungkinan munculnya serangan ulang paling ser ing didapat pada sawan tonik-klonik dan sawan parsial kompleks. Demikian pula usia muda lebih mudah mengalami relaps sesudah remisi. REFERE SI 6arkam, Soemarmo. Penuntun Neurologi . (akar ta" 1inarupa #ksara Ilmukedokteran.net 6edicafarma.com

Anda mungkin juga menyukai