KONSERVASI TANAH
Menjaga struktur tanah agar tidak terdispersi. Mengatur kekuatan gerak dan jumlah aliran permukaan.
Pendekatan:
(1) Menutup tanah, dengan tumbuhan/tanaman/sisa tanaman. Tujuan: melindungi dari daya rusak butir hujan. (2) Memperbaiki dan menjaga tanah. Tujuan: memperbesar daya serap tanah terhadap air, dan agar tanah resisten terhadap proses penghancuran agregat dan pengangkutan. (3) Mengatur aliran permukaan, dengan saluran. Tujuan: agar air mengalir dengan kecepatan yang tidak merusak dan memperbesar jumlah air yang terinfiltrasi.
Page 2
METODE KONSERVASI
(1) Metode Vegetatif
menggunakan tanaman/tumbuhan/sisa-sisa tanaman (2) Metode Mekanik
Page 3
METODE VEGETATIF
Fungsi: (a) Melindungi tanah dari daya perusak butir hujan. (b) Melindungi tanah dari daya perusak aliran. (c) Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah (transpirasi tanaman).
Tanah gundul tanpa vegetasi Tanaman semusim dalan barisan Leguminosa berbiji besar Serealia berbiji kecil
Page 4
Page 5
Ada 3 tipe (Kell & Brown, 1938; Tower & Garden, 1946) Strip Lapangan Menurut kontur Lebar seragam, melintang lereng, dilakukan pada daerah dengan topografi tidak seragam
Page 6
Page 7
Page 8
Mekanisme mulsa: - Mengurangi erosi dengan cara meredam energi hujan yang jatuh
Page 10
Page 11
Page 12
METODE MEKANIK
Perlakuan fisik dan mekanik Pembuatan bangunan
Fungsi:
(a) Mengurangi/memperlambat aliran permukaan. (b) Meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
(c) Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.
(d) Memperbesar dan memperbaiki infiltrasi air ke dalam tanah.
Page 13
(2) Pengolahan tanah menurut kontur (contour cultivation) - Pembajakan tanah melintang / memotong lereng - Lebih efektif jika diikuti penanaman menurut kontur Keuntungan: Terdapat penghambat aliran permukaan Memungkinkan penyerapan air lebih besar di daerah kering Menghindarkan pengangkutan tanah
Page 15
(3) Guludan
Dibuat melintang lereng, untuk menampung air dan mengalirkan ke saluran pembuang utama. Besarnya tergantung laju puncak aliran yang terhitung.
Page 16
Page 17
(7) Balong/waduk, Dam penghambat, Rorak, dan Tanggul Berfungsi untuk mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan, sehingga air dapat meresap ke dalam tanah. Selain itu air yang tertampung juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain.
Page 18
Page 19
Page 20
Page 21
METODE KIMIA
Penggunaan preparat kimia sintetis maupun alami Untuk mendukung proses pembentukan agregat/struktur tanah Sejak 1972 ditambah, Merubah sifat-sifat hidrofobik/hidrofilik tanah sehingga merubah kurva penahanan air. Mengurangi dan meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah memperngaruhi kemampuan tanah untuk menahan unsur hara
Page 22
Page 23
(1) MCS
Campuran dimethyldichlorosilane dan methyl-trichlorosilane (Van Bavel, 1950) Berupa cairan yang mudah menguap, gas yang terbentuk bercampur dengan air tanah. Senyawa yang terbentuk membuat agregat tanah stabil. (2) Krilium (W.P. Martin & G. Taylor, 1952)
Page 24
Contoh penggunaan:
PAM bersifat non-hidrofobik, memiliki bagian aktif amide yang mengikat -OH pada butir liat melalui ikatan hidrogen.
H Liat OH N N O C R Polimer
-Dicampur tanah dengan menyemprotkan emulsi tersebut ke permukaan tanah kemudioan diaduk dengan cangkul/garu.
Page 26
Pengaruh terhadap perbaikan struktur tanah dipengaruhi: (1) BM polimer, optimum PAM 106 (2) Kandungan air tanah, optimum pada titik lengkung terbesar pada kurva pF. (3) Konsentrasi emulsi, tanah berkadar liat tinggi lebih sedikit daripada tanah berpasir. Bitumen Preparat termurah, mengandung gugus aktif Carboxyl Pengaruh: Menyebabkan tanah lebih hidrofobik sehingga sangat bermanfaat bagi pembentukan agregat tanah yang mudah mengeras
Page 27