Anda di halaman 1dari 11

BAB III METODOLOGI

Penelitian ini bertujuan untuk membuat perbaikan rancangan kualitas produk cat tembok emulsi Mowilex (interior dan eksterior) berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Maka untuk itu dilakukan metodologi penelitian sebagai berikut :

3.1 Identifikasi Variabel, Dimensi, dan Indikator Penelitian

Variabel, dimensi, dan indikator pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Variabel, Dimensi, dan Indikator Penelitian
Variabel Kualitas Produk Dimensi 1. Performance Indikator a. Irit/daya sebarnya tinggi b. Daya lekatnya kuat, tidak mudah mengelupas c. Daya tutup catnya bagus a. Cat temboknya ramah lingkungan (bebas logam berat) a. Tahan terhadap sinar matahari (eksterior) a. Mudah dibersihkan (interior) b. Debu/Kotoran tidak mudah melekat (eksterior) c. Tidak mudah ditumbuhi jamur/lumut (eksterior) a. Banyak pilihan warna b. Warna tidak mudah pudar c. Warnanya menarik/dekoratif (interior) d. Cat temboknya tidak berbau a. Kemasannya menarik b. Kemasannya tidak mudah rusak / gelembung

2. Range and type of features

3. Reliability and durability 4. Maintainability & serviceability

5. Sensory characteristic

6. Ethical profile & image

31

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a). Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi langsung dari sumbernya (Riduan, 2008). Data yang diperoleh dari teknik wawancara ini adalah suara-suara pelanggan (voice of customer), nilai hubungan VOC (voice of customer) dengan karakteristik teknis, dan korelasi teknis yang diperoleh dari para ahli dibidang cat tembok emulsi. b). Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan pada penelitian (Riduan, 2008). c). Diskusi Diskusi dapat dijadikan metode pengambilan data (Djati, 2003). Diskusi dapat dilakukan dengan cara focus group discussion, dimana diskusi dilakukan antara delapan sampai dua belas orang dan ada seorang moderator untuk membahas topik tertentu. Pada penelitian ini, diskusi digunakan pada penentuan nilai hubungan antara kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap karakteristik teknis dan korelasi teknis. Pemberian nilai hubungan pada penelitian ini didasarkan atas data kualitatif yang diperoleh dengan cara diskusi, melakukan observasi, serta pendapat atau estimasi nilai (judgement) dari penulis dan tim ahli cat tembok emulsi Mowilex selaku fasilitator atau tim QFD.

32

c). Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Pada penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner dalam bentuk checklist dan skala. Checklist atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subyek dan aspekaspek yang akan diamati. Responden hanya tinggal memberikan checklist pada daftar-daftar variabel dalam skala. Skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut atribut penelitian (Sugiono, 2008).

Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini adalah :


a. Pilihan angka tingkat kepentingan : 1 = SANGAT TIDAK PENTING 2 = TIDAK PENTING 3 = BIASA 4 = PENTING 5 = SANGAT PENTING b. Pilihan huruf tingkat kepuasan : A = SANGAT TIDAK PUAS B = TIDAK PUAS C = BIASA D = PUAS E = SANGAT PUAS

Penyebaran kuesioner dilakukan kepada pengguna cat tembok emulsi Mowilex (end user dan kontraktor) yang berada di wilayah Jabodetabek (Jakarta-BogorDepok-Tangerang-Bekasi).

33

3.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

a). Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahian suatu alat ukur (kuesioner) (Riduan, 2008). Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Validitas suatu kuesioner dinyatakan dengan tingkat kemampuan butir-butir pernyataan dalam kuesioner tersebut dengan menggunakan program SPSS 13.0. Kemudian menguji taraf signifikansi korelasi yaitu menguji signifikansi r yaitu sebagai berikut : r hasil r tabel, maka pertanyaan valid r hasil r tabel, maka pertanyaan tidak valid

b). Uji reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan dari hasil pengukuran kuesioner. Keandalan tersebut dari instrumen pengumpulan data, dimana beberapa kali pertanyaan atau atribut yang ditanyakan kepada responden yang berlainan hasilnya tidak akan menyimpang terlalu jauh dari rata-rata. Data bisa dikatakan reliabel jika memberikan nilai > 0,60 (Santosa & Ashari, 2005). Digunakan software program SPSS 13.0 dalam menguji reliabilitas pada penelitian ini.

34

3.3 Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Adalah data yang diperoleh secara langsung dari pengguna produk cat tembok emulsi Mowilex dengan cara wawancara, diskusi dan kuesioner. Data primer yang dihasilkan berupa karakteristik kebutuhan dan keinginan konsumen (voice of customer), dan karakteristik perusahaan competitor. 2. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari studi pustaka dan data-data atau dokumen yang sudah dibuat oleh orang lain serta tambahan data yang relevan dengan penelitian yang diangkat. Salah satu data sekunder yang digunakan, yaitu berupa karakteristik teknis yang diperoleh dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) mengenai persyaratan-persyaratan kualitas cat tembok emulsi.

3.3.1 Metode Pengambilan Sampel (Data)

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Sugiono, 2008). Penentuan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik kemudahan, yaitu teknik pengambilan sampel apabila populasi tidak diketahui secara pasti (Riduan, 2008). Pengguna cat tembok emulsi Mowilex (end user dan kontraktor) tidak dapat diketahui secara pasti jumlahnya di wilayah Jabodetabek (Jakarta-BogorDepok-Tangerang-Bekasi) sehingga dapat menggunakan teknik ini sebagai teknik pengambilan sampel. Jumlah sampel yang diperlukan dengan tingkat kepercayaan
35

95 % dengan standard deviasi 0,25 dan error estimasi kurang dari 0,05 adalah 97 responden (Riduan, 2008). Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 responden sehingga dapat memenuhi tingkat kepercayaan 95 %.

3.4 Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya diolah dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD meliputi atas tiga fase kegiatan, yaitu 1). Fase I, Pengumpulan suara pelanggan (VOC) 2). Fase II, membangun House of Quality (HOQ) 3). Fase III, Analisa dan Interpretasi Hasil

Tahap HOQ merupakan tahapan Perencanaan Produk (Product Planning). Setelah melewati tahapan HOQ, dilanjutkan ke tahap Perencanaan Desain (Design Planning) hingga diperoleh hasil analisa berupa prioritas dari beberapa karakteristik teknis sebagai fokus utama bagi tim pengembang dalam meningkatkan kualitas produk, mengembangkan dan mendesain produk cat tembok emulsi berdasarkan keinginan dan harapan konsumen.

36

3.4.1 Metodologi Quality Function Deployment (QFD)

Aplikasi penuh metodologi QFD meliputi langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengembangkan suatu pemahaman dan prioritas obyek strategi dan segmen pasar yang akan memberikan keuntungan (profit). 2. Mendapatkan kebutuhan pelanggan : mendengarkan VOC (Voice of Customer) dan menyaring serta mengorganisir data yang berkenaan dengan kebutuhan pelanggan dan tingkat kebutuhan yang langsung memberikan kepuasan pelanggan. 3. Membuat turunan dari kebutuhan teknis (generate technical requirements) : menterjemahkan keinginan pelanggan ke dalam kebutuhan teknis pokok. 4. Menentukan desain : pengelompokan part-part produk dan karakteristik part kritis. 5. Identifikasi proses produksi : pengelompokan kebutuhan proses untuk menurunkan suatu part. 6. Meningkatkan kebutuhan pengendalian produksi : pengelompokan ukuran untuk kelangsungan proses sesuai dengan batas yang dibutuhkan. Keenam langkah tersebut digabung dalam model QFD 4 Fase, yaitu : I. Product Planning (Perencanaan Produk) atau House of Quality : Customer requirement to technical requirements. II. Desain Planning (Perencanaan Desain) atau Design Deployment : Technical requirement to part characteristics. III. Proses Planning (Perencanaan Proses) atau Manufacturing Planning : Part characteristic to proses characteristic. IV. Production Planning (Perencanaan Produksi) : Process characteristic to production requirements.

Pada Penelitian ini pembatasan penelitian hanya pada 2 fase saja, yaitu Fase I Product Planning dan Fase II Desain Planning.

37

QFD terdiri atas beberapa fase kegiatan, dimulai fase 0 sampai 3. Fase 0 adalah fase perencanaan, karena kerja QFD belum dimulai maka disebut juga fase pendahuluan (prephase) dan disebut fase 0. Sedangkan fase-fase lainnya adalah : Fase 1 : Pengumpulan suara pelanggan (voice of customer) Fase 2 : Membangun the House of Quality Fase 3 : Analisa dan Interpretasi Hasil

Fase 0 : Perencanaan QFD (Planning QFD) Fase 0 merupakan fase penting dalam proses perencanaan kegiatan QFD. Pada fase 0 terdiri atas beberapa topik perencanaan, yaitu : Menyusun dukungan organisasi Menentukan objek atau sasaran Menentukan pelanggan Menentukan time horizon Menentukan konsep produk atau jasa Menciptakan jadwal (schedule) QFD Perolehan fasilitas-fasilitas dan material

Fase 1 : Pengumpulan Suara Pelanggan (gather the voice of customer) Proses QFD memerlukan data pelanggan yang dipresentasikan sebagai suatu daftar/list atribut produk atau jasa yang penting bagi pelanggan. Setiap atribut dalam daftar memiliki beberapa data numerik : tingkat kepentingan pelanggan, dan tingkat performansi kepuasan pelanggan atas produk yang serupa. Atribut-atribut disebut data kualitatif pelanggan, dan informasi numerik untuk setiap atribut disebut data kuantitatif. Prosedur umum untuk perolehan suara pelanggan (the voice of customer) adalah menentukan atribut-atribut pelanggan (data kualitatif), kemudian mengukur
38

atribut-atribut (data kuantitatif). Data kualitatif umumnya diperoleh dengan cara berbicara atau wawancara dan melakukan observasi pelanggan, sementara data kuantitatif biasanya didapat melalui survei atau polling.

Fase 2 : Membangun House of Quality (HOQ) Urutan yang paling penting dalam membangun HOQ adalah : Membuat kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Membuat matrik perencanaan (planning matrix) dan menganalisa hasilnya. Menurunkan substitute Quality Characteristic dan menganalisa hasilnya. Menentukan hubungan (relationship) dan menganalisa hasilnya. Menentukan Technical Correlations dan menganalisa hasilnya. Memperoleh competitive benchmarks dan menganalisa hasilnya. Menyusun target dan menganalisa hasilnya. Merencanakan proyek tim pengembang (the development project) berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh.

Fase 3 : Analisa dan Interpretasi Hasil Analisa harus terdiri dari atas : Memeriksa langkah-langkah yang telah dijalani. Mempertimbangkan proses awal suatu parts, berdasarkan atas apa yang telah dipelajari oleh tim selama parts diselesaikan. Mengulang / review dan membuktikan semua asumsi-asumsi yang telah dibuat. Mengulang / review dan membuktikan isu-isu yang tidak terpecahkan. Membuat suatu tindakan untuk memecahkan kembali semua isu-isu yang tidak terpecahkan. Membuat suatu daftar atau list untuk langkah selanjutnya.

39

Membuat daftar atau list manfaat dari tim yang didapat selama proses berlangsung. Tim fasilitator memfokuskan tim atas apa yang harus dilakukan setelah proses QFD selesai. Beberapa kegiatan akan melibatkan persiapan untuk melakukan langkah-langkah QFD seperti melengkapi bagian atap QFD. Kegiatan lainnya akan berhubungan langsung dengan pekerjaan pengembangan dan kegiatan lainnya lagi akan berhubungan dengan pengambilan keputusan.

40

3.5 Tahapan Penelitian

PERSIAPAN PENELITIAN

Latar Belakang Masalah

Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Studi Pustaka

Teori Dimensi Kualitas Produk

STUDI PUSTAKA

Identifikasi Penelitian (Variabel, Dimensi, Indikator) Informasi tentang parameter kualitas cat tembok emulsi Mowilex Informasi tentang persyaratan kualitas cat tembok emulsi

Informasi tentang Persepsi dan Harapan Pelanggan


PENGUMPULAN DATA

Penentuan Sampel Penelitian

Penyusunan & Penyebaran Kuesioner

Karakteristik keinginan konsumen

Karakteristik Teknis

Karakteristik Kompetitor

Uji Validitas & Reliabilitas


PENGOLAHAN & ANALISIS DATA

Voice of Customer (VOC)

House of Quality

Analisa & Interpretasi

Rancangan Desain Produk

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

41

Anda mungkin juga menyukai