:8 : 312011061 : Ekonomi
Pernyataan Integritas Akademik Saya menyatakan bahwa karya yang saya serahkan ini bebas dari plagiasi. Bagian-bagian yang saya kutip dari karya orang lain dan/atau yang merupakan hasil pemikiran orang lain sudah saya berikan catatan kaki dan daftar pustaka sebagaimana layaknya sehingga tidak menimbulkan kerancuan pada diri pembaca. Apabila di kemudian hari terbukti ada plagiasi dalam karya ini, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku sesuai kebijakan Ukrida dan peraturan menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Peranan WorldView Tentang Allah, Manusia dan Etika dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan Masyarakat yang Damai
Peranan Worldview Tentang Allah, Manusia dan Etika dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan Masyarakat yang Damai
I.Pengertian dan hakekat worldview. Worldview adalah cara pandang seseorang mengenai suatu hal atau konsep-konsep di dalam kehidupan ini. Setiap manusia memiliki worldview yang berbeda satu sama lain. Tidak mungkin ada orang yang memiliki worldview yang sama, jika terdapat kesamaan hal itu mungkin terjadi pada aspek-aspek tertentu saja. Dalam kondisi tertentu jika kita sedang berargumen mengenai suatu hal maka sering terjadi dimana kita menganggap hal tersebut benar tetapi belum tentu benar di mata orang lain. Dalam memahami dan mempelajari kehidupan seseorang maka sangat penting untuk mengetahui worldview orang tersebut, begitu pula dalam memahami diri kita sendiri maka kita pun perlu untuk mengetahui worldview diri sendiri juga. Untuk menilai atau membuktikan hal-hal yang kita percayai maka dibutuhkan sebuah skema konseptual atau bentuk pengaturan dari ide-ide yang di percayai. Worldview inilah sebuah skema konseptual yang kita gunakan untuk membuktikan benar tidaknya dari ide-ide pemikiran kita. Jika kita dapat menggunakan skema konseptual yang benar di dalam kehidupan kita maka kita pun dapat melihat hal-hal di dalam dunia ini dengan wawasan dunia yang benar. Wawasan dunia sangat erat hubungannya dengan Kekristenan. Jika kita telah mempelajari Kekristenan dan juga hal-hal diluar Kekristenan tersebut maka kita dapat memiliki alasan yang masuk akal kenapa kita memilih Kekristenan. Karena wawasan dunia seorang terhadap yang lain berbeda-beda maka sering timbulnya perdebatan dan ketidakcocokan satu sama lain, banyak terjadi penolakan terhadap iman kita karena perbedaan wawasan dunia. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk menelusuri wawasan dunia kita masing-masing. Jika kita mengerti dengan baik wawasan diri kita maka akan dapat mengurangi perdebatan yang sering kali terjadi dan dapat melahirkan kemandirian dan menciptakan masyarakat yang damai.
Peranan Worldview Tentang Allah, Manusia dan Etika dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan Masyarakat yang Damai
II. Elemen-elemen worldview II.1. Allah Allah merupakan elemen yang paling utama. Karena adanya perbedaan wawasan dunia antara yng seorang dengan yang lain maka pengertian mereka mengenai Allah pun berbeda-beda. Hal ini yang menimbulkan munculnya banyak pertanyaan-pertanyaan seputar Allah. Setiap orang memilik definisi dan tanggapan yang berbeda mengenai Allah dan Allah merupakan pedoman hidup kita sehingga sering kali muncul pertanyaan mengenai Allah. Banyak di antara orang-orang yang ingin membuktikan ada atau tidaknya Allah dan ingin membuktikan keberadaan Allah mereka. Wawasan dunia dapat menjadi sebuah dasar atau panutan dalam hidup kita. Allah adalah panutan hidup kita dalam menjalani hidup sehingga jika wawasan kita tentang Allah tidak sesuai dengan kebenaran atau kita menjadikan hal lain sebagai Allah kita maka wawasan dunia kita pun akan melenceng dan akan mempengaruhi keseluruhan hidup kita. Wawasan dunia mengenai Allah ini tidak terpusat pada agama Kristen saja tetapi terhadap seluruh agama yang ada di dunia ini. Walaupun konteks Allah yang dimaksud dalam tiap-tiap agama berbeda-beda tetapi pasti setiap agama memiliki suatu pusat yang menjadi panutan mereka dan menjadi wawasan dalam hidup mereka. Untuk memahami Kekristenan sebagai suatu wawasan dunia sebaiknya kita mempelajari dan meresapi iman kita sebagai suatu alat untuk memahami wawasan hidup kita yang sesungguhnya. Jika kita sudah mempelajari Kekristenan dan hal-hal lain di dalam dunia ini sebagai wawasan dunia kita maka kita dapat menilai kebenaran dari berbagai hal di dalam dunia ini. II.2. Manusia Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang memiliki akal dan pikiran. Manusia diciptakan serupa dengan gambaran Allah untuk memenuhi tugas yang mulia yaitu memuliakan nama-Nya. Akan tetapi karena manusia memiliki akal budi maka banyak manusia yang menyalahgunakan akal budi mereka. Tercermin dari kehidupan manusia
Peranan Worldview Tentang Allah, Manusia dan Etika dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan Masyarakat yang Damai
tersebut jika ia melakukan hal-hal yang baik maka ia memiliki pandangan atau wawasan dunia yang baik sedangkan manusia pun dapat melakukan hal-hal kejahatan yang terkadang diluar akal sehat , hal itu berarti ia gagal dalam mempelajari worldview dalam kehidupan ini. Sebagai manusia kita memang tidak luput dari dosa , dosa merupakan tiang
pemisah antara manusia dengan Allah. Jika kita tidak dapat memahami wawasan dunia mengenai kepercayaan kita dengan baik maka kita tidak dapat memahami dan menghormati Allah kita dengan baik. Manusia tidak dapat hidup jauh-jauh dari Tuhan karena manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri maka jika seorang manusia berjalan tanpa Allah maka manusia akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diberi akal dan pemikiran
sehingga Allah mengharapkan kita dapat menggunakan akal kita tersebut untuk melakukan hal-hal yang mulia seperti menggunakan segala sumber daya yang ada di bumi dengan baik dan saling mengasihi satu sama lain. Akan tetapi manusia merupakan makhluk yang tidak pernah puas, Tuhan sudah memenuhi segala kebutuhan manusia tetapi tetap saja banyak hal-hal lain yang membutakan manusia seperti harta, kekayaan, kekuasaan, penghormatan, pengakuan dll. Sifat tidak puasnya manusialah yang membuat mereka melakukan berbagai cara untuk meraih kepuasan mereka dengan cara apapun. Hal tersebut mengakibatkan manusia menjadi pribadi yang tidak dapat dewasa di dalam iman. Manusia memiliki keterbatasan sehingga mustahil untuk dapat meraih segala apa yang mereka inginkan. Manusia sering kali mengalami peperangan emosi di dalam diri mereka akibat dari segala keinginan dan keterbatasan mereka, itu lah yang menyebabkan stress dan frustasi yang dapat menimbulkan keputusasaan dalam diri manusia. Keputusasaan dapat menimbulkan akibat-akibat yang negative sehingga manusia dapat menjadi makhluk yang tertutup dan tidak mau mendengar masukan dari orang lain. Keputusasaan terjadi karena
Peranan Worldview Tentang Allah, Manusia dan Etika dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan Masyarakat yang Damai
manusia menjauh daripada Allah, manusia tidak dapat berdiri sendiri oleh karena itu perlu dibangun kembali hubungan yang erat dengan Allah. II.3.Etika Manusia adalah makhluk yang dapat berpikir secara rasional sehingga manusia merupakan makhluk yang bermoral. Manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik akan tetapi rasa ingin tahu,keterbatasan dan kurangnya pemahaman akan wawasan dunia membuat moral manusia semakin pudar. Allah merupakan sumber hukum yang mengatur perilaku manusia dalam menjalani kehidupannya dan juga dalam menjalani hidup antar sesama. Segala hukum yang diajarkan oleh Allah bersifat universal atau berlaku secara umum bagi seluruh umat manusia. Hal yang paling utama dan yang paling penting yang diajarkan Allah kepada umat kristiani yaitu kasih. Dalam mempelajari wawasan hidup maka kita harus menanamkan budaya kasih kedalam diri kita.
III. Peranan WorldView tentang Allah, Manusia dan Etika Dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan masyarakat yang damai Worldview atau wawasan dunia merupakan suatu skema konseptual yang seharusnya kita pergunakan untuk menentukan kebenaran dari hal-hal yang kita percayai. Jika kita ingin memahami makna dari worldview maka perlu untuk mempelajari setiap elemen-elemen worldview yang ada. Yang terutama untuk kita pahami yaitu elemen Allah, manusia, dan etika. Allah merupakan dasar dari segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Jika kita menjalani kehidupan ini bersama dengan Tuhan maka secara otomatis akan menimbulkan sikap mandiri di dalam diri kita sendiri. Jika kita tidak dekat dengan Allah yang merupakan sumber dari segala apa yang kita miliki maka akan timbul keragu-raguan dalam menjalani
Peranan Worldview Tentang Allah, Manusia dan Etika dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan Masyarakat yang Damai
kehidupan yang membuat kita menjadi tidak mandiri dan mencari hal-hal lain yang dapat menghilangkan kebimbangan kita. Manusia yang dapat mempelajari wawasan dunianya dengan baik maka hal tersebut akan terpancar secara otomatis di dalam kehidupan sehari-harinya, manusia tersebut akan hidup seturut dengan hukum Allah. Maksud dari memahami wawasan dunia kita dengan baik tidak lain untuk mewujudkan masyarakat yang damai dan harmonis. Jika kita melihat orang lain yang hidup dengan benar maka Allah mengharapkan kita untuk mencontoh hal tersebut untuk mewujudkan masyarakat yang damai. Hal yang terutama yang harus kita pancarkan sebagai anak Allah yaitu kasih. Jika semua orang menjalankan kasih terhadap sesama maka seluruh umat manusia akan hidup bersama dengan damai di dalam kasih Kristus. Hal inilah yang diharapkan terwujud jika semua manusia dapat memahami dan mempelajari dengan baik worldviewnya masingmasing. IV. Penutup : kesimpulan Setiap orang memiliki worldviewnya masing-masing, akan tetapi terkadang orang tidak mengerti dan mengetahui wawasan mereka. Worldview perlu diketahui agar kita dapat mengetahui cara berpikir kita dan dapat melihat dunia ini dengan cara kita masing-masing. Wawasan dunia yang berbeda-beda antara seorang dengan yang lain sering kali menimbulkan perdebatan, oleh karena itu worldview sangat penting untuk dipahami dengan baik. Dengan mengetahui wawasan dunia kita maka kita dapat mengetahui focus utama di dalam kehidupan kita sehingga dapat menimbulkan kemandiran terhadap diri sendiri dan dapat mengontrol diri kita sendiri. Dengan memahami wawasan dunia juga kita dapat membedakan mana yang baik dan yang tidak baik, oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk memahami wawasan dunia kita. Dengan demikian maka kita dapat menciptakan masyarakat yang damai.
Peranan Worldview Tentang Allah, Manusia dan Etika dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan Masyarakat yang Damai
Kepustakaan a. Nash H Ronald, Konflik Wawasan Dunia, (Terjemahan) momentum, 2008 Surabaya b. Sudarminta J, Epistemologi Dasar, Pengantar Filsafat Pengetahuan, Kanisius, 2002, Jogyakarta c. Powerpoint Kuliah Willem Sopacua.
Peranan Worldview Tentang Allah, Manusia dan Etika dalam Melahirkan Kemandirian Seseorang dan Masyarakat yang Damai