Anda di halaman 1dari 14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Gambaran Umum Wilayah Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pamapersada Nusantara merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pertambangan. Perusahaan ini pada awalnya (tahun 1974) merupakan Divisi Rental Heavy Equipment yang kemudian berubah menjadi Plant Hire and Mining Division atau lebih dikenal dengan PHM Division dari PT. United Tractors pada Tahun 1988, sebagai anak perusahaan dari kelompok usaha PT. Astra Internasional. PT. United Tractors atau Astra Heavy Industry (astra Heavy Equipment Group) merupakan distributor maupun dealer yang bereputasi tinggi di bidang peralatan berat dari merek terkenal di seluruh dunia, di antaranya adalah; Komatsu, Nissan. Scania, dan sebagainya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dari industri pertambangan yang bertumbuh dengan pesat di era tahun 80-90an, maka di bentuklah PT. Pamapersada Nusantara pada tahun 1993 yang secara resmi menggantikan PHM Division PT. Pamapersada Nusantara yang popular dengan singkatan PAMA mengibarkan benderanya sebagai salah satu perusahaan kontraktor pertambangan, secara konsisten memantapkan jati dirinya untuk ikut berperan serta dalam proses pembangunan bangsa.

42

43

PT. Pamapersada Nusantara mulai beroperasi di Kalimantan Tengah, Desa Buhut, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan September 2008. PT. Pamapersada

Nusantara merupakan kontraktor penambangan sekaligus job site dari PT. Telent Orbit Prima (TOP) Buhut atau yang lebih dikenal dengan nama Distrik TOPB.

3.1.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah Wilayah Kuasa Pertambangan Eksploitasi PT. Telen Orbit Prima terletak di Desa Buhut dan sekitarnya, lebih kurang 223 km ke arah timur laut dari Kota Palangka Raya. Secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Kesampaian daerah dapat dicapai dengan route sebagai berikut : 1. Alternatif 1 Menggunakan jalan darat dengan kendaraan roda empat dari Kota Palangka Raya Banjarmasin Muara Teweh 18 jam. Kemudian dari Muara Teweh Paring Lahung 1 jam menggunakan transportasi air (speed boat). Dilanjutkan dari Paring Lahung Buhut 45 menit menggunakan kendaraan roda empat. 2. Alternatif 2 Menggunakan jalan darat dengan kendaraan roda empat dari Palangka Raya Buntok Muara Teweh 8 jam . Kemudian dari Muara

44

Teweh Paring Lahung 1 jam menggunakan transportasi air (speed boat). Dilanjutkan dari Paring Lahung Buhut 45 menit menggunakan kendaraan roda empat. 3. Alternatif 3 Menggunakan jalan darat dengan kendaraan roda empat dari Palangka Raya Bukit Rawi - Timpah Batapah Buhut 4 jam.

3.1.3 Keadaan Iklim dan Curah Hujan Data iklim dan curah hujan tahun 2009-20012 untuk wilayah Kecamatan Kapuas Tengah, menyatakan bahwa daerah penyelidikan beriklim tropis lembab dengan temperatur berkisar antara 20 25 C dan maksimal mencapai 37C. Intensitas penyinaran matahari selalu tinggi dan sumberdaya air yang cukup banyak, sehingga menyebabkan tingginya penguapan yang menimbulkan awan aktif/tebal.

Tabel 3.1 Data Curah Hujan


Year 2009 2010 2011 2012 Jan 30 548.0 433.5 295.8 425.8 Feb 28 499.4 349.0 328.0 392.1 Mar 31 600.1 309.9 674.6 528.2 Apr 30 590.1 642.0 522.1 584.7 May 31 370.6 390.7 501.2 420.8 Rain Falls (mm) Jun Jul 30 31 330.6 224.8 245.5 272.4 327.3 234.7 301.1 248.6 Aug 28 162.0 502.5 403.6 332.3 Sep 30 97.1 283.4 198.3 190.3 Oct 30 280.2 357.4 306.5 318.8 Nov 30 322.7 376.0 383.1 349.4 Dec 30 479.3 573.3 534.4 526.3 Total 4,505 4,736 4,696 4,618

Sumber : PT. Pamapersada Nusantara,2012

Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April tahun 2011 yaitu 673,6 mm. Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan September tahun 2009 yaitu 97,1 mm.

45

3.1.4 Flora dan Fauna Jenis flora yang masih tumbuh tersisa di daerah penyelidikan antara lain: meranti, ulin, punsi, rotan dan berbagai jenis perdu serta semak belukar. Sedangkan jenis fauna yang dijumpai antara lain: ular, biawak, babi hutan, rusa, kancil, kera serta berbagai jenis burung dan ikan air tawar.

3.1.5 Sosial dan Kependudukan Penduduk di Kecamatan Kapuas Tengah, khususnya di wilayah Desa Buhut dan sekitarnya umumnya terdiri dari Suku Dayak Kapuas, Suku Banjar dan Jawa serta beberapa suku lainnya adalah merupakan pendatang, khususnya Suku Jawa yang berdiam di sana pada umumnya mengikuti program transmigrasi. Suku Dayak Kapuas, sebagian dari mereka telah memeluk agama Kristen dan Islam, sebagian lainnya masih memeluk agama asal (tradisi) Kaharingan. Para pendatang (Suku Banjar, Jawa, dll.) umumnya beragama Islam. Kehidupan antar umat beragama terlihat baik, begitu pula dengan sarana peribadatan yang telah tersedia. Mata pencaharian penduduk setempat umumnya berladang, berdagang dan sebagian bekerja di Perusahaan. Jumlah rumah tangga yang ada di desa Buhut jaya sebanyak 263 kepala keluarga, terdiri dari laki-laki sebanyak 579 orang dan perempuan 506 orang, dengan luas daerah 5,00 km2.

46

3.1.6 Struktur Oganisasi Perusahaan Struktur organisasi PT. Pamapersada Distrik TOPB adalah sebagai Berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Pamapersada Nusantara Distrik TOPB

47

Gambar 3.2 Struktur Organisasi CPP Departement

3.2

Kondisi Geologi

3.2.1 Kondisi Geologi Regional Geologi Kalimantan Tengah tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesatuan geologi Kalimantan secara umum. Kalimantan Tengah terbentuk dari endapan atau batuan yang terjadi dalam cekungan-cekungan sedimen dan daerah-daerah pegunungan yang terbentuk oleh kegiatan magma ataupun proses malihan (metamorfosa). Cekungan-cekungan yang ada di Kalimantan Tengah terdiri dari: 1. Cekungan Melawi (perbatasan dengan Kalimantan Barat). 2. Cekungan Barito (bagian Tengah Selatan - Timur Kalimantan Tengah). 3. Cekungan Kutai (bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah).

48

Stratigrafi di Kalimantan Tengah, tersusun dari batuan yang berumur tua ke muda, sebagai berikut: 1. Batuan Malihan yang terdiri dari filit, sekis, genes, kuarsit dan kristalin. Batuan ini berumur Paleozoikum Mesozoikum. 2. Batuan Beku yang terdiri dari granit, granodiorit, diorit, tonalit, gabro dan monzonit. Batuan ini berumur Perm Trias. 3. Batuan Sedimen yang terdiri dari sedimen klastik pada Formasi Tanjung, Formasi Pamaluan, Formasi Warukin, Formasi Dahor, serta sedimen non klastik seperti batugamping Formasi Berai. 4. Batuan Vulkanik yang terdiri dari breksi, aliran lava, batupasir tufaan dan intrusi-intrusi kecil andesit, basaltis. 5. Alluvial merupakan endapan yang termuda, terdiri dari pasir, lempung, gambut dan lumpur. Batuan ini berumur Pleistosen Resen.

3.2.2 Kondisi Geologi Daerah Penelitian 1. Morfologi Wilayah eksplorasi yang meliputi Blok Prospek Buhut dan Bisa umumnya ditempati oleh satuan morfologi perbukitan bergelombang rendah sedang dan sebagian kecil pedataran alluvial, terdiri dari : a. Satuan Perbukitan Bergelombang Rendah Sedang Satuan ini menempati lebih kurang 95% dari wilayah eksplorasi. umumnya dijumpai pada wilayah-wilayah di ruas bagian tengah

49

hingga bagian hulu sungai-sungai yang mengalir di wilayah ini. Litologi penyusun sebagian besar terdiri dari litologi Formasi Tanjung (di bagian tengah) dan batuan Pra Tersier (Kelompok Busang) di bagian utara yang memperlihatkan kenampakan perbukitan

bergelombang sedang. Sedangkan, di bagian selatan ditempati oleh litologi dari Formasi Berai yang memberikan kenampakan morfologi perbukitan bergelombang landai. b. Satuan Pedataran Aluvial Satuan pedataran aluvial hanya menempati sebagian kecil wilayah eksplorasi (lebih kurang 5%). Satuan ini di jumpai di sekitar wilayah bagian hilir dari wilayah aliran-aliran sungai, seperti Sungai Menghantai, Sepan, Nanapbajang, Tiwaidiwung dan Nanopompot serta Sungai Buhut (bagian timur KP). Satuan ini ditempati oleh batuan aluvial sungai. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Blok Prospek Buhut dan Bisa meliputi Sungai Sekombet, Sebuhu yang mengalir ke Sungai Julukan (sebelah barat daerah Blok Prospek Buhut), serta Sungai Atepbaner, Ahas, Manghantai, Kajaronte, Sepan, Nanapbajang, Tiwaidiwung dan Nanapompot yang mengalir ke Sungai Buhut di sebelah selatan Blok Prospek Buhut Bisa.

Berdasarkan bentuk penampang sungai dan bentuk lembahnya yang menyerupai huruf U, maka daerah tersebut termasuk dalam tahapan sungai dewasa.

50

2. Litologi Batuan-batuan yang tersingkap di daerah eksplorasi sebagian besar adalah batuan yang berumur Tersier (Eosen Akhir Miosen Awal) yang terendapkan pada Cekungan Barito. Batuan-batuan tesebut terdiri dari litologi yang berasal dari Formasi Berai, Formasi Pamaluan dan Formasi warukin. a. Formasi Pamaluan Formasi Pamaluan berumur Miosen Bawah, terletak selaras di atas Formasi Gunung Sekerat, terutama terdiri dari batulempung dengan sisipan-sisipan tipis batupasir, batubara, dan batugamping, diendapkan pada lingkungan delta marine. b. Formasi Berai (Tomb) Formasi Berai diendapkan selaras diatas Formasi Tanjung pada kala Oligosen hingga Miosen Bawah, terdiri dari Anggota Berai Bawah yang disusun oleh napal, batulanau, batugamping dan sisipan batubara; Anggota Berai Tengah dicirikan oleh batugamping masif dengan interklas napal; dan Anggota Berai Atas tersusun oleh serpih dengan sisipan batugamping berselingan dengan napal, batulempung napalan dan sedikit batubara. c. Formasi warukin Formasi Warukin diendapkan selaras diatas Formasi Berai pada kala Miosen Tengah hingga Miosen Atas, terdiri dari Anggota Warukin Bawah yang disusun oleh napal, batulempung dan sisipan

51

batupasir; Anggota Warukin Tengah relatif sama dengan Warukin Bawah, hanya pada batupasirnya menjadi tebal dan banyak dijumpai lapisan tipis batubara; dan Anggota Warukin Atas dicirikan lapisan batubara yang tebal hingga 20 meter dan juga batupasir dan batulempung karbonan. Formasi ini dfiendapakan pada lingkungan paralik hingga delta pada fase regresi.

3.3

Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian Tugas Akhir ini antara lain: 1. Buku tulis 2. Alat tulis 3. Botol sampel 4. Gelas ukur 5. TSS Meter (Type Partech 740) 6. PH Meter (Type Extech) 7. Kertas penanda sampel 8. Tisu 9. Kamera digital 10. Alat pelindung diri (APD) 11. Laptop 12. Perlengkapan pendukung lainnya

52

3.4

Tata Laksana

3.4.1 Langkah Kerja Langkah awal dari penelitian Tugas Akhir adalah Studi Literatur yang dilakukan dari sebelum melaksanakan penelitian sampai penyusunan laporan Tugas Akhir. Tahap ini dilakukan mengumpulkan sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan judul penelitian dari berbagai referensi kepustakaan yang mendukung terhadap penyusunan laporan Tugas Akhir. Selanjutnya dilakukan studi lapangan yang behubungan dengan pengambilan data yang mencakup: 1. Melakukan pengumpulan data proses pencucian batubara. 2. Melakukan pegamatan terhadap penggunaan flokulan Nalco dan Ciba pada air bekas pencucian batubara, kemudian dilakukan pengambilan sampelnya. 3. Menguji langsung sampel yang telah diambil, pengujian dilakukan di laboratorium. 4. Menentukan nilai Total Suspended Solid (TSS) dari masing-masing flokulan yang diujikan. 5. Menentukan nilai efektivitas dari masing-masing flokulan yang diujikan. Secara garis besar, diagram alir penelitian dari awal dan pengambilan data yang dibutuhkan hingga urutan pengolahan data untuk mencapai tujuan penelitian dapat dilihat secara detail pada gambar 3.3.

53

3.4.2 Metode Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan deskriptif yaitu dengn cara pengamatan dan penelitian langsung dilapangan. Kemudian dianalisa, dibandingkan dan dihitung secara teoritis sehingga diperoleh solusi terbaik. Metode penelitian yang dilakukan dalam mengumpulan data-data adalah sebagai berikut: 1. Metode Pustaka (Studi Literatur) Dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data maupun materi yang berkaitan dengan kegiatan pencucian batubara dan penggunaan flokulan. 2. Metode Observasi (pengamatan) Mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini yang dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. Data primer, yaitu data yang didapat dari hasil pengamatan secara langsung dilapangan. Data tersebut antara lain: 1) Proses pencucian batubara secara umum 2) Penggunaan flokulan Nalco dan Ciba 3) Pengambilan sampel dan pengujian sampel b. Data sekunder, yaitu data yang penunjang dalam kegiatan penelitian dan dalam proses pembuatan laporan. Data tersebut antara lain profil perusahaan, diktat dan modul, data curah hujan, data geologi, peta yang dianggap perlu.

54

3.4.3 Bagan Alir


Mulai Rumusan Masalah : Berapa nilai efektivitas penggunaan flokulan Nalco dan Ciba terhadap penurunan nilai Total Suspended Solid (TSS) air bekas pencucian batubara di PT. Pamapersada Nusantara Distrik TOPB? 2. Bagaimana perbandingan nilai Total Suspended Solid (TSS) pada air bekas pencucian batubara yang telah dikelola terhadap Standard Operational Procedure (SOP) perusahaan dan juga terhadap Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan batubara?
1.

Studi Literatur Observasi Lapangan Pengambilan Data

Data Primer : - Proses pencucian batubara - Penggunaan flokulan Nalco dan Ciba - Sampel dan pengujian flokulan Nalco dan Ciba -

Data Sekunder : Profil perusahaan Diktat dan Modul Data Curah hujan Data Geologi daerah penelitian Peta yang dianggap perlu

Pengolahan Data : Menentukan nilai efektivitas penggunaan flokulan Nalco dan Ciba terhadap penurunan nilai Total Suspended Solid (TSS) pada air bekas pencucian batubara Membandingkan perbandingan nilai Total Suspended Solid (TSS) pada air bekas pencucian batubara yang telah dikelola terhadap Standard Operational Procedure (SOP) perusahaan dan juga terhadap Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan batubara

Analisis Data Kesimpulan dan Saran Selesai

Gambar 3.3 Bagan Alir Penelitian

55

3.4.4 Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir dilaksanakan pada PT. Pamapersada Distrik TOPB, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut.

Tabel 3.2 Waktu Pelaksanaan Tugas Akhir Nopember September Oktober Nopember 2013 2013 2012 2013 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

No

Tahapan Penelitian

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Studi Literatur Pembuatan Proposal Tugas Akhir Seminar Proposal Tugas Akhir Pengambilan Data Pengolahan Data Seminar Hasil Tugas Akhir Ujian Tugas Akhir

Anda mungkin juga menyukai