Anda di halaman 1dari 49

Drs.

Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 1

INDIKATOR UN 2013





1. Dalam Fisika ada 7 buah besaran pokok
BESARAN POKOK SATUAN mks/SI SATUAN cgs
Panjang (l) Meter (m) cm
Massa (m) Kilogram (kg) gram (g)
Waktu (t) sekon (s) sekon(s)
Suhu (t,T) kelvin (K) -
Kuat arus listrik (I) ampere (A) -
Intensitas Cahaya Candela (Cd) -
Jumlah zat Mole (mol) -

Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran turunan yang satuannya tergantung
dari satuan-satuan besaran pokok yang menyusun rumus besaran tersebut.
Contoh :
BESARAN RUMUS SATUAN SI
Volume (V) V = p l t m.m.m = m
3

Kecepatan(v) v = s/t m/s
Massa Jenis = m/V kg/m
3

Berat (w) w = m g kg.m/s
2
= N
Tekanan (P) P = F/A N/m
2
= Pa

Alat ukur
- ALAT UKUR PANJANG
a. Mistar
Mistar memiliki skala terkecil mm sehingga memiliki ketelitian 1 mm.








Dari contoh di atas maka panjang benda yang diukur adalah 20 cm 16,6 cm = 3,4 cm
b. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki skala utama dan skala tambahan ( nonius). Ketelitian alat ukur ini
adalah 0,1 mm atau 0,01 cm ( skala terkecil pada skala nonius )






1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat
ukur dalam kehidupan sehari-hari .

15 16 17 18 19 20
20
benda
Skala
utama
Skala
nonius
1 2 3
0 5
10 7
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 2

Cara membaca skala dengan menggunakan jangka sorong dari contoh di atas adalah
- Lihat skala nonius skala 0 terletak sesudah skala 1,0 pada skala utama.
- Lihat skala utama dan skala nonius yang berhimpit yaitu skala 7
- Jadi yang diukur 1,0 cm + 0,07 cm = 1,07 cm .

b. Mikrometer sekrup
Sama seperti jangka sorong, micrometer sekrup memiliki skala utama dan skala nonius.
Ketelitian ukur mikrometer sekrup adalah 0,01 mm.








Cara menggunakan skala mikrometer sekrup pada contoh di atas adalah
- Lihat skala utama yang terlihat dari luar : 3,5 mm
- Lihat skala nonius yang berhimpit dengan skala utama : 8 = 0,08 mm
- Jadi yang diukur adalah : 3,5 mm + 0,08 mm = 3,58 mm

- ALAT UKUR MASSA
Untuk mengukur massa benda digunakan neraca atau timbangan.
Jenuis neraca yang kita kenal :
1. Neraca pasar
2. Neraca 1 lengan
3. Neraca 2 lengan
4. Neraca 3 lengan
5. Neraca pegas
6. Neraca elektronik /digital





Contoh Soal
1. Berapa massa benda yang diukur saat timbangan menunjukkan posisi seperti tampak pada gambar di
bawah ini ?








Berdasarkan contoh di atas , massa yang diukur adalah : 300 g + 60 g + 5,5 g = 365,5 g

0 1 2 3
5
10
15
0
Skala
utama
Skala nonius
50 60 70 80 90 100g
4 5 6 7 8 9 10g
200 300 400 500 g
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 3

ALAT UKUR VOLUME
Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur (zat cair , batu dsb) digunakan
gelas ukur (1) atau gelas ukur dan gelas berpancuran. (2)









ALAT UKUR SUHU
Untuk mengukur suhu digunakan termometer. Termometer yang cukup dikenal adalah termometer
Celcius , Reamur, Fahrenheit dan Kelvin. Zat cair pengisi termometer adalah raksa atau alkohol .

Contoh Soal
01. Perhatikan tabel berikut !
No Besaran Satuan(dalam SI) Alat ukur
(1) Suhu celsius Termometer
(2) Waktu sekon Stopwatch
(3) Massa kilogram Neraca
(4) Panjang meter Speedometer

Berdasarkan tabel di atas, besaran dengan satuan dalam Sistem Internasional dan alat ukur yang sesuai
ditunjukkan oleh nomor....
A. (1) dan (2) C. (2) dan (4)
B. (2) dan (3) D. (3) dan (4)
Jawab : B

INDIKATOR UN 2013




ADA TIGA WUJUD ZAT
- Zat padat
- Zat cair
- Gas
Susunan partikel dan masing-masing zat
a. ZAT PADAT
Partikel-partikel zat padat sangat berdekatan, susunannya teratur dan ikatan antar partikel
sangat kuat. Oleh sebab itu zat padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap.





2. Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.
1 2
Berdasarkan contoh, hasil pengukuran volume
batu dengan gelas ukur (1) adalah :
80 ml 50 ml = 30 ml.
Pada contoh (2) hasil pengukuran volume
benda adalah : 200 ml
Padat Cair Gas
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 4

b. ZAT CAIR
Partikel-partikel zat cair agak berjauhan , ikatan antar partikel agak lemah , dapat berpindah tempat
tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Oleh sebab itu zat cair memiliki sifat bentuk dapat
berubah sesuai bentuk tempatnya tetapi volumenya tetap.

c. GAS
Partikel-partikel gas sangat berjauhan, ikatan antara partikel sangat lemah sehingga partikel-
partikel gas mudah meninggalkan kelompoknya. Oleh sebab itu gas memiliki sifat bentuk dan
volumenya mudah berubah.

MASSA JENIS ( )





Massa jenis adalah massa benda tiap satuan volume. Sehingga untuk mengukur massa jenis zat maka
kita dapat mengukur massa dan volume benda tersebut, kemudian menghitung massa dibagi dengan
volumenya. Untuk zat cair kita dapat juga mengukur massa jenis dengan menggunakan hidrometer.

TERAPUNG, MELAYANG DAN TENGGELAM
TERAPUNG
Benda terapung dalam zat cair bila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair .






MELAYANG
Benda melayang dalam zat cair bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair.







TENGGELAM
Benda tenggelam dalam zat cair bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.








V
m
=
BESARAN mks/SI cgs
Massa (m) kg g
Volume (V) m
3
cm
3

Massa jenis kg/m
3
g/cm
3


N.B: 1 g/cm
3
= 1.000 kg/m
3

zatcair benda
<
zatcair benda
=
zatcair benda
>
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 5

Contoh Soal
1.Sebuah benda yang hendak ditentukan massa jenisnya, diukur melalui percobaan menimbang
massanya dan mengukur volume yang hasilnya seperti pada gambar di bawah ini.









Berapa massa jenis benda benda ?
Jawab
Melalui pembacaan neraca , massa benda 365 g
Volume benda adalah 25 ml
Maka massa jenis benda
3 3 3
600 . 14 6 , 14
25
365
m
kg
cm
g
cm
g
V
m
= = = =


INDIKATOR UN 2013



Konversi Suhu Pada Termometer
Skala Termometer








C : R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100 = 5 : 4 : 9 : 5

Contoh Soal
1. Suhu 25
o
C setara dengan = ...
o
R = ...
o
F = ... K
R = 4/5 x 25
o
R = 20
o
R
F = 9/5 x 25 + 32
o
F = 45 + 32
o
F = 77
o
F
K = 25 + 273 K = 298

2. Suhu 50
o
F setara dengan = . . .
o
C = . . .
0
R = . . . K
C = 5/9 x ( 50 32)
o
C = 5/9 x 18
o
C = 10
o
C
= 4/9 x ( 50 32)
o
R = 4/9 x 18
o
R = 8
o
R
= 5/9 x ( 50 32) + 273 K = 10 + 273 K = 283 K


3. Menentukan konversi suhu pada termometer.

R = 4/5 t
o
R
F = 9/5 t + 32
o
F
K = t + 273 K

C = 5/4 t
o
C
F = 9/4 t + 32
o
F
K = 5/4 t + 273
K

C = 5/9 (t 32)
o
C
R = 4/9 (t 32)
o
R
K = 5/9 (t 32)+273 K

C = t 273
o
C
Diketahui dalam skala C Diketahui dalam skala F
Diketahui dalam skala R Diketahui dalam skala K
o
C
0
100
o
R
0
80
o
F
32
212
K
273
373
100sk 80sk 180sk 100sk
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 6

Untuk konversi suhu pada termometer dapat juga menggunakan rumus perbandingan sebagai berikut asal
titik tetap bawah dan titik tetap atas masing-masing termometer diketahui. (lihat contoh di bawah)



















Contoh Soal
1. Suhu 25
o
C setara dengan ...
o
F










INDIKATOR UN 2013




KALOR DAN PERUBAHAN SUHU
Kalor berperan pada perubahan suhu zat. Pada saat zat menerima kalor, maka suhu zat naik sebaliknya
ketika zat melepaskan kalor maka suhu zat turun. Banyaknya kalor yang diserap dan kalor yang dilepaskan
sehingga suhu zat berubah tergantung pada :
1. Kenaikkan / penurunan suhu
2. massa zat
3. jenis zat ( kalor jenis zat )

RUMUS :

4. Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan
wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
dalam kehidupan sehari-hari.

Q = m x c x At = m x c x (t
2
t
1
)
X Y
X
1


X
o
Y
o
Y
1
X

Y

4 5
80 100
0 80
0
0 100
0
R C
R C
R C
=
=


Celcius Reamur
100
o
0
o
0
o
80
o
C

R

Celcius Fahrenheit
100
o
0
o
32
o
212
o
C

F

9
32
5
180
32
100
32 212
32
0 100
0

F C
F C
F C

0 1
0
0 1
0
Y Y
Y Y
X X
X X


Celcius Fahrenheit
100
o
0
o
32
o
212
o
25
o


F

9
32
5
25
9
32
5

=
F
F C

F
o
F
F
F
77 32 45
45 32
9
32
5
= + =
=

=
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 7

BESARAN Satuan SI Satuan Lain
Kalor ( Q ) joule ( J ) Kalori
Massa ( m) kg g
Kalor jenis ( c ) J/kg.K Kal/g.
o
C
Kenaikan suhu ( At) K
o
C

KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT
Pada saat zat dipanaskan pada suhu tertentu suhu zat tidak berubah , zat menyerap kalor tetapi kalor yang
diserap dipakai untuk mengubah wujud zat . Demikian juga ketika zat melepaskan kalor , pada suhu
tertentu suhu zat tetap . Kalor yang dilepaskan digunakan untuk mengubah wujud zat. Suhu pada waktu zat
berubah wujud disebut :
1. Titik lebur : suhu pada saat zat padat melebur ( berubah wujud dari padat menjadi cair)
2. Titik didih : suhu pada saat zat cair mendidih (berubah wujud dari cair menjadi gas )
3. Titik beku : suhu pada saat zat cair membeku (berubah wujud dari cair menjadi padat )
4. Titik embun : suhu pada saat gas mengembun (berubah wujud dari gas menjadi cair )

Kalor yang diperlukan/dilepaskan ketika zat berubah wujud tergantung pada :
1. Massa zat ( m )
2. Kalor lebur ( L )/ kalor Uap (U ) dari zat tersebut

RUMUS :








GRAFIK SUHU - PERUBAHAN SUHU DAN PERUBAHAN WUJUD ES AIR - UAP

















BESARAN Satuan SI Satuan Lain
Kalor ( Q ) joule ( J ) Kalori
Massa ( m) kg g
Kalor Lebur ( L) J/kg Kal/g
Kalor Uap (U) J/Kg Kal/g
N.B.
Kalor jenis air (c air)
= 4.200 J/kg.K
= 1 kal/g
o
C
= 1 kkal/kg
o
C
Q = m X L
Q = m X U
Melebur/membeku
Mendidih/mengembun
0
O
C
100
O
C
-t
O
C
Suhu
Kalor
Q=m x c
es
x At Q=m x L
Q=m x c
air
x At
Q=m x U
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 8


GRAFIK KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT







CONTOH SOAL
1. Sebuah teko listrik diisi air sebanyak 1,5 kg dengan suhu 25
o
C. Jika kalor yang diserap 12.600 joule dan
kalor jenis air = 4.200 J/kg
o
C, suhu akhir air tersebut adalah . . . .
A. 27
o
C C. 45
o
C
B. 42
o
C D. 52
o
C
Jawab
Q = m x c x (t
2
t
1
)
12.600 J = 1,5 kg x 4.200 J/kg
o
C x ( t
2
25
o
C)
12.600 = 6.300 x ( t
2
25
o
C)
( t
2
25
o
C) = 12.600/6.300 = 2
t
2
= 2 + 25
o
C = 27
o
C
Jawab : A

2. Perhatikan grafik hasil percobaan berikut!
Bila 2 kg air dipanaskan, dan kalor uap air = 2,27 x 10
6
J/kg,
kalor jenis air = 4.200 J/kg
o
C dan tekanan udara 1 atmosfer,
maka jumlah kalor yang diperlukan untuk proses dari
B ke C adalah sebesar . .
A. 3.360 kilojoule C. 4.876 kilojoule
B. 4.540 kilojoule D. 5.212 kilojoule
Jawab
Proses dari B ke C adalah proses air mendidih (berubah wujud).
Jadi rumus yang digunakan adalah : Q = m x U
Q = 2 kg x 2,27 x 10
6
J/kg
Q = 4,54 x 10
6
J = 4540 x10
3
J = 4.540 k J ( B )

INDIKATOR UN 2013




GERAK LURUS
Gerak lurus terdiri dari :
1 . GERAK LURUS BERATURAN ( Gerak Lurus dengan kecepatan tetap)
2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ( Gerak Lurus dengan kecepatan berubah secara beraturan )





Menguap , menyublim dan
melebur : menyerap kalor

Mengembun, mendeposisi dan
membeku : melepaskan kalor
Gas
Padat Cair
Membeku
Mengembun
melebur
Menguap Menyublim
Mendeposisi
5. Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan
sehari - hari
hari.

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 9

GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan bila bergerak dengan lintasan lurus dan kecepatannya tetap.

RUMUS GLB :




GRAFIK GLB






Jenis gerak Lurus dapat diamati dengan menggunakan ticker timer. Dengan memasang ticker timer maka
benda benda yang bergerak lurus beraturan (GLB) tampak seperti gambar berikut :








GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Benda dikatakan Bergerak Lurus Berubah Beraturan bila benda tersebut bergerak dengan lintasan lurus dan
kecepatannya berubah secara beraturan.
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN terdiri dari : 1. Gerak Lurus Dipercepat Beraturan
2. Gerak Lurus Diperlambat Beraturan
RUMUS :








GRAFIK GLBB









BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN
Jarak (S) m km , cm
Kecepatan (v) m/s km/jam, cm/s
Waktu (t) s Jam
BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN
Kecepatan Awal (V
o
) m/s cm/s
Kecepatan akhir (V
t
) m/s cm/s
Percepatan/perlambatan ( a) m/s
2
cm/s
2

Waktu ( t ) s s
Jarak tempuh ( S ) m cm
S = v x t
v
t 0
s
t
0
0
s
t
V
t
= V
o
a.t
S = V
o.
t a.t
2

O
t
v
Dipercepat
0
s
t
Diperlambat
s
t
Dipercepat
t
0
O
v
Diperlambat
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 10

Jenis Gerak Lurus Berubah Beraturan bila dilihat dengan menggunakan ticker timer sebagai berikut :

















Contoh Soal
1.Sebuah mobil mengalami kebocoran oli dan melakukan pengereman sehingga bergerak lurus
berubah beraturan. Tetesan secara periodik pada jalan seperti gambar . . . .
A.



B.



C.



D.



2. Seorang anak meluncur maju di jalan seperti pada gambar berikut tanpa mengayuh pedal
sepedanya.
Jenis gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang terjadi pada sepeda ketika melalui lintasan . . . .

A - B C - D
A. GLBB dipercepat GLBB dipercepat
B. GLBB diperlambat GLBB dipercepat
C. GLBB diperlambat GLBB diperlambat
D. GLBB dipercepat GLBB diperlambat
Jawab : D

-
-
-
Jawab :
C
GERAK LURUS DIPERCEPAT
BERATURAN
GERAK LURUS DIPERLAMBAT
BERATURAN
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 11

DUA BENDA BERGERAK LURUS BERATURAN DENGAN ARAH SALING BERLAWAN









Bila kedua mobil bergerak GLB dan bergerak bersamaan ,maka waktu tempuh kedua mobil ketika
tabrakan adalah :




Contoh Soal
Mobil 1 bergerak GLB dari A ke B dengan kecepatan 3 m/s , sedangkan mobil 2 secara bersamaan
bergerak GLB dari B ke A dengan kecepatan 2 m/s. Jika A dari B 600 m, tentukan
a. waktu kedua mobil ketika bertabrakan
b. jarak yang ditempuh mobil 1 ketika bertabrakan
Jawab
a. 120s
2m/s 3m/s
600m
2
v
1
v
S
t =
+
=
+
=
b. S
1
= v
1
x t
1
= 3 m/s x 120 s = 360 m


DUA BENDA BERGERAK LURUS BERATURAN SALING MENYUSUL





Untuk benda yang bergerak saling menyusul , benda pertama bergerak lebih dahulu disusul oleh benda
kedua yang memiliki kecepatan lebih besar agar dapat menyusul benda pertama. Mobil kedua akan
menyusul mobil pertama dan pada saat itu jarak yang ditempuh kedua mobil sama. Ketika itu waktu
tempuh kedua mobil memiliki perbedaan waktu At .

Rumus :






S
1
V
1
V
2
S
2
S

t
2
v
1
v
S
t
+
=
S
1
= v
1
x t
S
2
= v
2
x t
V
1
V
2
S = S
1
= S
2

S
1
= S
2
V
1
x t
1
= V
2
x t
2

V
1
x t
1
= V
2
x (t
1
- At )
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 12

HUKUM NEWTON
Ada 3 hukum Newton yang berhubungan dengan gerak :
1. HUKUM I NEWTON
Jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda, maka benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda
yang sedang bergerak akan tepat bergerak dengan kecepatan konstan.
RUMUS :


Hukum I Newton sering juga disebut hukum kelembaman ( sifat malas pada benda) artinya bila benda
sedang diam ingin tetap mempertahankan kedudukannya yaitu tetap diam , sedangkan bila benda sedang
bergerak ingin tetap mempertahankan untuk tetap bergerak. Contoh : Pada saat penumpang dalam mobil
sedang diam dan kemudian tiba-tiba mobil bergerak maka badan penumpang akan terdorong ke arah
belakang ( mempertahankan posisi diam). Sebaiknya pada saat penumpang berada dalam mobil yang
sedang melaju kencang ( penumpang dalam mobil ikut bergerak) dan tiba-tiba mobil direm ( berhenti),
maka si penumpang akan terdorong ke depan ( penumpang mempertahankan tetap bergerak )

2. HUKUM II NEWTON
Jika ada resultan gaya yang bekerja pada benda , maka benda akan mengalami percepatan.
RUMUS :






Contoh penerapan Hukum II Newton :
- Benda jatuh akan mengalami percepatan karena gaya tarik bumi.
- Benda yang dilemparkan vertikal ke atas akan mengalami perlambatan dan akhirnya pada titik tertinggi
berhenti karena di tarik oleh gaya gravitasi bumi dengan arah yang berlawanan dengan arah geraknya.

Contoh Soal
Sebuah balok massanya 5 kg didorong dengan gaya seperti tampak pada gambar di bawah ini. Yang
akan terjadi pada benda akibat gaya-gaya tersebut adalah . . . .
A. benda akan mengalami percepatan 6 m/s
2
ke kanan
B. benda akan mengalami percepatan 6 m/s
2
ke kiri
C. benda tetap diam karena mempunyai sifat kelembaman
D. benda akan bergerak dengan kecepatan konstan
Jawab
EF = m x a
( F
1
F
2
) = m x a
50 N 20 N = 5 kg x a
30 N = 5 kg x a
a = 30N/5kg = 6 N/kg = 6 m/s
2
( Jawab: A )

3. HUKUM III NEWTON
Gaya aksi = - Gaya reaksi ( F
aksi
= - F
reaksi
)
Bila benda 1 memberikan gaya aksi pada benda 2 , maka benda 2 akan memberikan gaya reaksi
pada benda 1 dengan besar gaya yang sama dengan arah yang berlawanan.
BESARAN
SATUAN SI SATUAN LAIN
Gaya ( F ) newton ( N ) dyne
Massa ( m) kg g
Percepatan ( a) m/s
2
/ N/kg cm/s
2
EF = 0
EF = m x a
5 kg
F
1
= 50 N
F
2
= 20 N
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 13

Contoh : - Bila kaki kita menendang tembok dengan kuat ( gaya yang besar ), maka tembok akan
memberikan gaya reaksi pada kaki dengan besar gaya yang sama sehingga kita merasakan kaki
kita terasa lebih sakit dibandingkan dengan bila kita menendang dengan gaya kecil.
- Pada saat peluru ditembakkan dan keluar dari meriam, maka meriam akan terdorong ke
arah belakang.

INDIKATOR UN 2013



Usaha dalah hasil kali gaya dengan perpindahan akibat gaya tersebut.
RUMUS :









BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN
Gaya ( F ) , Berat ( w) newton ( N ) dyne
Perpindahan ( S ) , ( h ) m cm
Usaha ( W ) joule ( J ) erg


CONTOH SOAL
1. Usaha yang diperlukan untuk mengangkat benda yang massanya 20 kg setinggi
50 cm pada gambar di atas adalah . . . . ( g = 10 m/s
2
)
Jawab :
W = w x h = m x g x h
W = 2 kg x 10 m/s
2
x 0,5 m
W = 10 joule .

2. Berapa usaha yang diperlukan untuk memindahkan benda dengan gaya 25 N sejauh 40 cm seperti pada
gambar di bawah ini ?
Jawab :
W = F x S
W = 25 N x 0,4 m
W = 10 joule





6. Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi .


W = F x S
F
S
W = w x h
W
F
h
W = mg x h
F
50 cm
20kg
25 N
40 cm
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 14

ENERGI POTENSIAL GRAVITASI , ENERGI KINETIK DAN ENERGI MEKANIK
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha
Energi Potensial Gravitasi ( Ep) : energi yang dimiliki benda karena kedudukannya terhadap acuan tertentu.
RUMUS :






Energi Kinetik ( Ek) : energi yang dimiliki yang benda yang bergerak










Energi Mekanik (Em) : Gabungan energi potensial dan energi kinetik yang dimiki benda. Energi mekanik
yang dimiliki benda selalu tetap karena berlaku hokum kekekalan energi.




HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK



Contoh Soal
1. Sebuah bola basket massanya 2 kg jatuh dari ketinggian 5 m dari tanah.
Bila percepatan gravitasi 10 m/s
2
, maka tentukan
a) Energi potensial bola mula-mula
b) Energi kinetik bola ketika mengenai lantai
Jawab
a. Ep = m x g x h
Ep = 2 kg x 10 m/s
2
x 5 m
Ep = 100 joule

b. Gunakan hukum kekekalan energi mekanik karena energi mekanik bola tetap.
Ep
1
+ Ek
1
= Ep
2
+ Ek
2

100 joule + 0 = 0 + Ek
2

Jadi Ek bola ketika mengenai lantai (Ek
2
) = Ep
1
= 100 joule.



BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN
Energi Potensial (Ep) Joule ( J ) erg
Energi Kinetik ( Ek ) Joule ( J ) erg
Massa ( m ) kg g
Ketinggian ( h ) m cm
Kecepatan ( v ) m/s cm/s
h
Ep = m x g x h
Ek = m x v
2

v
Em = Ep + Ek
Ep
1
+ Ek
1
= Ep
2
+ Ek
2

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 15

2. Sebuah sepeda massanya 15 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Berapa besar energi kinetik
sepeda saat itu ?
Jawab
Ek = .m.v
2

Ek = . 15 kg . (2m/s)
2

Ek = . 15 . 4 joule = 30 joule.

INDIKATOR UN 2013



Pesawat Sederhana adalah alat yang digunakan untuk memudahkan melakukan usaha.

TIGA JENIS PESAWAT SEDERHANA :
1. TUAS / PENGUNGKIT
2. KATROL ( Katrol tetap , katrol bergerak , sistem katrol)
3. BIDANG MIRING

1. TUAS/PENGUNGKIT










CONTOH ALAT-ALAT YANG BEKERJA BERDASARKAN PRINSIP TUAS






TUAS
- Tuas Kelas 1.
Yang dimaksud tua kelas 1 adalah tuas yang bekerja dengan titik tumpu (T) berada di tengah-tengah.
- Tuas Kelas 2.
Yang dimaksud tuas kelas 2 adalah tuas yang bekerja dengan beban ( B/W ) berada di tengah-tengah.
- Tuas Kelas 3
Yang dimaksud tuas kelas 2 adalah tuas yang bekerja dengan kuasa ( K/F ) berada di tengah-tengah.

Untuk mudah mengingat hafalkan saja : TBK ( secara berurutan tuas kelas 1 : T di tengah, tuas kelas 2 : B di
tengah dan tuas kelas 3 : K di tengah )

7. Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.


Lb
Lk
F
W
KM = =
W x Lb = F x Lk
W = berat beban
F = Gaya / Kuasa
Lb = lengan beban
Lk = lengan kuasa
KM = Keuntungan mekanik
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 16

Contoh Tuas





2. KATROL
Katrol terdiri dari : Katrol tetap , katrol bergerak dan system katrol









2.1. KATROL TETAP
Katrol tetap : memiliki keuntungan merubah arah gaya sehingga mudah melakukannya ,
keuntungan mekanik katrol tetap KM = 1 ( Gaya yang dikeluarkan sama dengan berat beban(W)
yang harus diangkat). KM adalah perbandingan dari beban (W) dengan gaya (F) yang
dikeluarkan. Makin besar KM pesawat , makin untung / mudah kita melakukannya , karena makin
kecil gaya yang harus dikeluarkan.

RUMUS





2.2. KATROL BERGERAK
Katrol bergerak : memiliki Keuntungan Mekanik KM = 2. Ini berarti gaya yang harus dikeluarkan F
= W dari berat beban W yang harus diangkat.

RUMUS









BESARAN SATUAN SI
Berat Benda ( W ) newton (N)
Gaya / Kuasa ( F ) newton(N)
Keuntungan Mekanik ( KM) -
1 = =
F
W
KM F = W
2 = =
F
W
KM F = W
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 17

2.3. SISTEM KATROL
Sistem Katrol : Keuntungan mekanik dari sistem katrol tergantung dari jumlah katrol yang
dipasang serta bagaimana menyusunnya. Sebagai contoh sistem katrol di bawah ini terdiri dari 2
katrol 1 katrol tetap dan 1 katrol bergerak . Sistem katrol ini memiliki keuntungan mekanik 2.
Keuntungan mekanik sama dengan jumlah tali yang menahan beban.










3. BIDANG MIRING
Bidang Miring : Keuntungan mekanik bidang miring tergantung pada panjang bidang miring dan
ketinggiannya ketika digunakan.

RUMUS :













CONTOH ALAT-ALAT YANG BEKERJA BERDASARKAN BIDANG MIRING












BESARAN SATUAN SI
Berat Benda ( W ) newton (N)
Gaya / Kuasa ( F ) newton(N)
Keuntungan Mekanik ( KM) -
Panjang Bidang ( L) m
Tinggi bidang (h) m
1 2 KM = 2
F = W
KM = 4
F = W
h
L
F
W
KM = =
L
h
W
F
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 18

Contoh Soal
1. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda yang beratnya 200 N bila
menggunakan

2. Perhatikan permainan jungkat-jungkit seperti gambar berikut !








Massa anak A lebih berat dari anak B. Agar terjadi keseimbangan pada jungkat-jungkit, maka posisi
yang benar adalah . . . .
A. titik tumpu T digeser ke titik P
B. anak B bergeser ke titik R
C. anak A bergeser ke titik P
D. anak B bergeser ke titik Q

Jawab : C.
Agar seimbang, maka anak yang lebih berat posisinya lebih dekat dari titik tumpu atau anak yang lebih
ringan posisinya harus lebih jauh dari titik tumpu.








a. Katrol tetap







Jawab
KM = 1 jadi
F = W
F = 200 N



b. Katrol bergerak







Jawab
KM = 2 jadi
F = W
F = x 200 N = 100 N
c. Bidang miring seperti gambar




Jawab
2m
5m
F
200N
=
= =
h
L
F
W
KM

F x 5m = 200 N x 2 m
F = 400 Nm/5m
F = 80 N
F
W=200N
W=200N
F
F
W=200N
5 m
2 m
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 19

INDIKATOR UN 2013



TEKANAN
Tekanan adalah : Gaya yang bekerja pada benda tiap satuan luas.
RUMUS :





- TEKANAN PADA BIDANG (Zat Padat )










Contoh Soal
1. Sebuah kardus yang berisi mangga mempunyai massa 24 kg terletak di atas lantai dan ukurannya seperti
pada gambar (g = 10m/s
2
). Besar tekanan kardus terhadap lantai adalah . . . .
A. 600 N/m
2

B. 1000 N/m
2

C. 1200 N/m
2

D. 2400 N/m
2


Jawab : A


2
m
N
600
2
0,4m
240N
2
m
N
0,4 1
10 24
A
g m
A
F
P = =

= =

2. Sebuah balok massanya 5 kg berukuran 20 cm x 10 cm x 5cm seperti pada gambar .
Bila percepatan gravitasi g = 10 m/s
2
, tekanan maksimum balok pada alasnya pada lantai
adalah . . . .
A. 15.000 Pa
B. 10.000 Pa
C. 5.000 Pa
D. 2.500 Pa
Jawab : B
BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN
Gaya (F)/Berat(W) newton(N) dyne
Luas alas ( A ) m
2
cm
2

Tekanan ( P ) N/m
2
= Pa dyne/cm
2

8. Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.


A
F
P =
A
W
A
g m
A
W
A
F
P

= = =
min
A
F
maks
P =
maks
A
F
min
P =
20 cm
10 cm
5 cm
1 m
0,4 m
0,6 m
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 20


min
A
F
maks
P =


10.000Pa
2
0,005m
50N
0,05m 0,1m
2
10m/s 5kg
min
A
F
maks
P = =

= =


- TEKANAN HIDROSTATIK ( Tekanan Pada Zat Cair )
Tekanan Hidrostatik adalah : Tekanan dalam zat cair yang diam.








CONTOH SOAL
Seekor ikan berada pada bak air seperti pada gambar.
Jika massa jenis air = 1.000 kg/m
3
dan percepatan gravitasi 10 N/kg,
tekanan hidrostatis yang diterima ikan di titik Q adalah . . . .
A. 6.000 N/m
2

B. 8.000 N/m
2

C. 10.000 N/m
2

D. 14.000 N/m
2

Jawab : B
h = 80 cm = 0,8 m
P
h
= x g x h
P
h
= 1.000 kg/m
3
x 10 m/s
2
x 0,8 m = 8.000 N/m
2


- HUKUM PASCAL
Hukum Pascal : Tekanan dalam zat cair diteruskan ke segala arah sama rata.









Alat-alat yang bekerja berdasarkan Hukum Pascal
1. Dongkrak Hidrolik
2. Pesawat Pengangkat Mobil
3. Kursi Pasien Dokter Gigi
4. Jarum Suntik
Air

8
0

8
0

c
m

Q
8
0

6
0

c
m

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 21

Contoh Soal
Sebuah mobil yang massanya 1.200 kg diangkat dengan menggunakan hidrolik seperti ditunjukkan pada
gambar di atas (g = 10 m/s
2
).Luas penampang penghisap kecil 0,2 m
2
, luas penampang penghisap besar 4
m
2
. Besar gaya F pada penghisap kecil yang diperlukan agar dapat mengangkat mobil tersebut adalah . . . .
A. 300 N C. 240 N
B. 250 N D. 200 N
Jawab :
2
A
W
1
A
1
F
=
2
m 4
2
10m/s 1.200kg
2
0,2m
F
=

4 F = 0,2 x 12.000 N
F = 600 N

INDIKATOR UN 2013



1. GETARAN
Getaran adalah : Gerak bolak balik di sekitar titik keseimbangan.
Periode ( T ) : Waktu yang diperlukan untuk melakukan 1 getaran
Frekuensi ( f) : Jumlah getaran tiap detik
Amplitudo ( A ) : Simpangan maksimum

RUMUS :







Contoh Soal
1. Sebuah bola berayun dari A B C selama 0,5 sekon dan jarak A C = 12 cm. Frekuensi dan amplitudo
ayunan adalah . . . .
A. 0,5 Hz dan 6 cm
B. 0,5 Hz dan 12 cm
C. 1 Hz dan 6 cm
D. 1 Hz dan 12 cm
Jawab : C
t = 0,5 sekon
n = getaran ( A B C )
1Hz Hz
0,5
0,5
t
n
f = = =

BESARAN
SATUAN SI
Jumlah getaran ( n ) -
Waktu (t) s
Periode ( T ) s
Frekuensi ( f) Hz
9. Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.


A
p r
q
1 getaran :
. p q r q p
. r q p q r
. q r q p q
n
t
T =
t
n
f =
f
1
T =
-
A
B
C
A C = 12 cm = 2 x amplitudo
Jadi ampltudo = 12 cm/2 = 6 cm .

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 22

2. Pada sebuah benda yang bergetar , untuk bergerak dari
P q r q diperlukan waktu 1,5 s. Tentukan periode dan
frekuensi gelombang !
Jawab
P q r q n =
t = 1,5 s
2s
3
4
1,5s
4
3
1,5s
n
t
T = = = =
Hz
2
1
3
2
4
3
1,5s
4
3
t
n
f = = = =

2. GELOMBANG
Gelombang adalah : Getaran yang merambat.
- Gelombang Transversal : Gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah perambatannya.
- Gelombang Longitudinal : Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah perambatannya.
















Contoh Soal
3. Perhatikan grafik simpangan gelombang terhadap waktu pada gambar berikut !









Tentukan a) ampitudo gelombang d) periode gelombang
b) panjang gelombang e) cepat rambat gelombang
c) frekuensi gelombang

Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Atau
P q r q 1,5s T
4
3
=
2s
3
4
1,5s T = =
Hz
2
1
T
1
f = =
A
B

cm
0 0,5 1,0 1,5 2,0

1
0

2
0

-
10

-
20
Waktu(s)
250 cm
5cm
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 23

Jawab
( lihat gambar )
a) Amplitudo gelombang = 5 cm
b) 1 = 250 cm
= 250 cm : 5/4
= 250 cm x 4/5
= 200 cm
Jadi panjang gelombang = 200 cm.
c) Periode ( T ) = 2 s
f = 1/T = Hz
Jadi frekuensi gelombang ( f ) = Hz.
d) Periode ( T ) = 2 s
e) v = f x = Hz x 200 cm = 100 cm/s. Atau v = /T = 200cm/2s = 100 cm/s
Jadi cepat rambat gelombang (v) = 100 cm/s

INDIKATOR UN 2013



BUNYI
Sifat-sifat dari gelombang bunyi
1. Bentuk gelombang longitudinal
2. Untuk merambat bunyi memerlukan medium
3. Bunyi merambat paling cepat berturut turut mulai dari zat padat , zat cair dan gas
4. Bunyi dapat didengar oleh manusia (bunyi audio) bila memiliki frekuensi 20 Hz < f < 20.000 Hz
Frekuensi bunyi < 20 Hz disebut : infrasonik
Frekuensi bunyi > 20.000 Hz (20 kHz) disebut : ultrasonik
5. Bunyi dapat dipantulkan , dibiaskan.
Pemanfaat bunyi pantul untuk menentukan kedalaman laut, USG untuk mengamati janin ibu yang hamil.
6. Bunyi terdengar keras bila memiliki amplitudo yang besar
Bunyi terdengar tinggi bila memiliki frekuensi besar

CEPAT RAMBAT BUNYI
RUMUS :



MENGUKUR KEDALAMAN LAUT / JARAK PEMANTUL DENGAN GEMA










BESARAN SATUAN SI
Cepat rambat ( v ) m/s
Kedalaman ( h ) / Jarak pemantul ( S) m
Waktu ( t) s
10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


S = v x t
h
2h = v x t
2
t v
h

=

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 24

Contoh Soal
1. Seorang anak berteriak sambil menghadap tebing yang ada di depannya. Setelah 4 detik terdengar bunyi
ulangnya. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 320 m/s, maka jarak anak dari tebing adalah . . . .
A. 1.280 m C. 640 m
B. 960 m D. 80 m
Jawab : B
t = 4 s
v = 320 m/s

640m m
2
4 320
=

=
2
t v
s
2. Sebuah bel listrik dibunyikan di dalam selinder kaca tertutup. Kemudian udara dari dalam silinder
dipompa keluar sedikit demi sedikit hingga habis. Bunyi bel terdengar makin lemah dan akhirnya tidak
terdengar. Peristiwa ini terjadi karena . . . .
A. bunyi merambat memerlukan medium C. bunyi terbawa keluar bersama kaca
B. bunyi diredam oleh bahan kaca D. frekuensi bunyi bel di bawah 20 Hz
Jawab : A

NADA
Nada adalah : Bunyi yang frekuensinya teratur
Desah : Bunyi yang frekuensinya tidak teratur. ( angin , ledakan bom , kaca pecah dsb)
Interval nada: Perbandingan frekuensi nada-nada.

c : d : e : f : g : a : b : c
1

24 : 27 : 30 : 32 : 36 : 40 : 45 : 48

Nada Standar : a = 440 Hz.

Interval nada-nada penting
1 : 2 : 3 : 4 : 5



RESONANSI
Resonansi adalah : Peristiwa ikut bergetarnya sebuah benda karena getaran benda lain.
Keuntungan Resonansi
Resonansi dapat memperkuat bunyi asli seperti yang terjadi pada alat-alat musik

Kerugian Resonansi
Akibat resonansi gedung , jembatan dapat rubuh.

MANFAAT GELOMBANG BUNYI
1. Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik
2. Mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik
3. Mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
4. Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.


Oktaf Kuint Kuart Terts
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 25

INDIKATOR UN 2013




Sifat sifat Cahaya :
1. Cahaya merambat menurut garis lurus ( terbentuk bayang-bayang di belakang benda gelap)
2. Cahaya tidak memerlukan medium untuk merambat (termasuk gelombang elektromagnetik ) dan cepat
rambat cahaya dalam ruang hampa c = 3 x 10
8
m/s
3. Bentuk gelombang cahaya : Transversal
4. Cahaya dapat dipantulkan ( membentuk bayangan pada cermin ) dan dibiaskan ( membentuk bayangan
pada lensa)

CERMIN
CERMIN DATAR
Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar :
- Maya , tegak , sama besar , di belakang cermin
- Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
- Untuk dapat melihat seluruh bayangan di cermin datar diperlukan tinggi
tinggi cermin x tinggi badan.
Bayangan yang dibentuk 2 cermin datar




CERMIN CEKUNG
Lukisan bayangan cermin cekung










Jarak fokus cermin cekung (+) karena berada di depan cermin.
S
1
(+) : di depan cermin (bayangan nyata)
S
1
(-) : di belakang cermin (bayangan maya)

Teori Ruang Pada Cermin Cekung






Keterangan:
S
o
= Jarak benda
S
i
= Jarak bayangan
f = Jarak fokus cermin
R = jari-jari kelengkungan cermin
h
o
= Tinggi benda
h
i
= Tinggi bayangan
M = Perbesaran bayangan
) (positif f
R
2
1
f
o
h
i
h
o
S
i
S
M
i
S
1
o
S
1
f
1
+ =
=
= =
+ =

11. Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa atau
penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.


o
1

360
n

=
S
i
- -
O
F
P
S
o
h
o
h
i
1
2
Ruang benda + Ruang Bayangan = 5
- S
o
di R 1 S
i
di R 4
- S
o
di R 2 S
i
di R 3
- S
o
di R 2 S
i
di R 2
- S
o
di R 3 S
i
di R 2
Jika
- S
i
= S
o
M = 1 (bayangan sama besar)
- S
i
> S
o
M > 1 (bayangan diperbesar)
- S
i
< S
o
M < 1 (bayangan diperkecil)
- -
R 1 R 2 R 3 R 4
R 2
O
F P
o = sudut antara cermin
n = jumlah bayangan yang terbentuk

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 26

Contoh Soal
1. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung seperti gambar, ternyata terbentuk bayangan pada
jarak S
1
= 30 cm. Apabila letak benda bergeser mendekati cermin cekung sejauh 3 cm dari posisi semula,
maka jarak bayangan dari cermin cekung sekarang adalah . . . .
A. 40 cm
B. 45 cm
C. 50 cm
D. 60 cm
Jawab : D
S
o
= 15 cm
S
i
= 30 cm

10cm
3
30
f
30
3
30
1
30
2
30
1
15
1
i
S
1
o
S
1
f
1
= =
= + = + = + =

Jarak benda S
o
menjadi : 15 cm 3 cm = 12 cm

i
S
1
o
S
1
f
1
+ =
i
S
1
12
1
10
1
+ =
i
S
1
12
1
10
1
=
i
S
1
60
1
= S
i
= 60 cm
2. Sebuah benda berada 8 cm di depan cermin cekung yang jarak fokusnya 6 cm.
Tentukan
a. Jarak bayangan
b. sifat bayangan
c. perbesaran bayangan
Jawab
a. S
o
= 8 cm
f = 6 cm

24
1
24
3
24
4
8
1
6
1
s
1
f
1
s
1
f
1
s
1
s
1
o i
i o
= = = =
= +

S
i
= 24 cm

b. Untuk menentukan sifat bayangan dapat menggunakan teori ruang sbb :
Benda di R 2 jadi bayangan ada di R 3
Sifat bayangan : Nyata , terbalik , di depan cermin , di perbesar
Atau bisa kita tentukan dengan menggambar bayangannya seperti pada gambar di atas.

c. Perbesaran Bayangan
= = = 3
8cm
24cm
o
s
i
s
M


O
F P
- -
benda
bayangan
f
M
Cermin Benda s 15 cm
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 27

CERMIN CEMBUNG
Sifat Bayangan Cermin Cembung :
- Maya , tegak , diperkecil , di belakang cermin

Lukisan Bayangan Pada Cermin Cembung











Contoh Soal
Sebuah benda tingginya 2 cm berada pada jarak 4 cm di depan cermin cembung yang memiliki jari-jari
kelengkungan 6 cm. Tentukan
a. jarak bayangan
b. sifat bayangan
c. tinggi bayangan
Jawab
h
o
= 2 cm
S
o
= 4 cm
R = 6 cm jadi f = -1/2 R = - 3 cm ( ada di belakang cermin)
a.
f
1
i
s
1
o
s
1
= +

o
s
1
f
1
i
s
1
=

12
7
12
3
12
4
= = =
4
1
3
1
i
s
1

cm
7
5
1 cm
7
12
i
s = =
b. Sifat bayangan yang dibentuk cermin cembung selalu :
Maya , tegak, diperkecil, di belakang cermin. ( Lihat juga gambar )
c.
o
h
i
h
o
s
i
s
=

2cm
i
h
4cm
12/7cm
=

(negatif) f
1/2R f
o
h
i
h
o
S
i
S
M
i
S
1
o
S
1
f
1
=
=
= =
+ =

- -
O
F P
6 cm
4 cm
4 h
i
= 2 x 12/7 cm = 24/7 cm
h
i
= 24/7 cm : 4 = 6/7 cm

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 28

LENSA
1. Lensa cembung (Konveks, konvergen)
2. Lensa cekung (Konkaf, divergen)

LENSA CEMBUNG








Jarak fokus lensa cembung (f) = +
Bayangan nyata: di belakang lensa.
Bayangan maya: di depan lensa. (R.4)
Teori Ruang Pada Lensa Cembung









Contoh Soal
Sebuah benda tingginya 2 cm berada pada jarak 4 cm di depan lensa cembung yang jarak fokusnya 3 cm.
Tentukan
a. jarak bayangan
b. sifat bayangan
c. perbesaran bayangan
d. tinggi bayangan
Jawab
a. h
o
= 2 cm
s
o
= 4 cm
f = 3 cm
o
s
1
f
1
i
s
1
=
12
1
12
3
12
4
4
1
3
1
i
s
1
= = =
S
i
= 12 cm

b. Berdasarkan gambar sifat bayangan : Nyata, terbalik, di belakang lensa, diperbesar
Atau berdasarkan teori ruang : S
o
di R- 2 , maka S
i
di R- 3 , maka sifat bayangan : Nyata, terbalik, di
belakang lensa , diperbesar.
o
h
i
h
o
S
i
S
M
i
S
1
o
S
1
f
1
= =
+ =

+
1
2
3
S
o
S
i
+
R1 R2
2F
1
F
1
o F
2
2F2
R. benda

R3 R1 R2 R3
R. bayangan
R4 bayangan

Ruang benda + Ruang Bayangan = 5
- S
o
di R 1 S
i
di R 4
- S
o
di R 2 S
i
di R 3
- S
o
di R 2 S
i
di R 2
- S
o
di R 3 S
i
di R 2
Jika
- S
i
= S
o
M = 1 (bayangan sama besar)
- S
i
> S
o
M > 1 (bayangan diperbesar)
- S
i
< S
o
M < 1 (bayangan diperkecil)
+
2F F O F 2F
4 cm
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 29


c. = = = 3
4
12
o
s
i
s
M
Jadi perbesaran bayangan : 3 x

d.
o
h
i
h
M =
h
i
= M x h
o
= 3 x 2 cm = 6 cm
Jadi tinggi bayangan : 6 cm

LENSA CEKUNG
Lensa Cekung selalu menghasilkan bayangan : Maya , tegak , di depan lensa, diperkecil.

Pembentukan Bayangan Pada Lensa Cekung









Jarak fokus lensa cekung (f):

KEKUATAN LENSA
Kekuatan lensa: Kemampuan lensa memfokuskan sinar-sinar.
RUMUS:







Contoh Soal
1. Sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus 25 cm. Kekuatan lensa tersebut adalah . . . .
A. 4 dioptri C. 4 dioptri
B. 2 dioptri D. 2 dioptri
Jawab : A
Ingat jarak fokus lensa cembung +
4D D
25
100
= = =
f
100
P

f
1
P =
P = kekuatan lensa dalam satuan dioptri (D)
f = Jarak fokus dalam satuan meter.
f
100
P =
f = jarak fokus dalam satuan cm

o
h
i
h
o
S
i
S
M
i
S
1
o
S
1
f
1
= =
+ =


1

O
F
1 F
2
S
i
S
o
2
3
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 30

ALAT OPTIK
- Mata - Mikroskop
- Kamera - Teleskop
- Lup - Periskop

MATA
1.Mata Normal (Emetrop)
- Titik Dekat Mata (PP) = 25 cm
- Titik Jauh Mata (PR) di jauh tak terhingga (~).



2.Mata Rabun jauh (Miopi)
- Titik Dekat Mata (PP)= 25 cm
- Titik Jauh Mata (PR) < ~
- Bila melihat jauh bayangan jatuh di depan retina.
- Dibantu dengan kacamata lensa cekung
- Penyebab: - Bola mata terlalu lonjong
- Daya akomodasi mata sudah berkurang

RUMUS MIOPI



CONTOH SOAL
Seorang penderita miopi memiliki titik jauh mata 5 m. Agar dapat melihat benda jauh dengan jelas , berapa
kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan ?
Jawab
PR = 5 m
f = - PR = - 5 m
0,2D D
5
1
f
1
P =

= =

3.Mata Rabun Dekat (Hipermetropi)
- Titik dekat Mata (PP) > 25 cm
- Titik Jauh Mata (PR) normal = ~
- Bila melihat pada jarak baca normal (25 cm)
bayangan jatuh di belakang retina.
- Dibantu dengan kacamata lensa cembung
- Penyebab: Bola mata terlalu pipih dan
daya akomodasi mata sudah berkurang.
RUMUS HIPERMETROPI




f = jarak fokus lensa kacamata.
PR = Titik jauh mata miopi.



25 PP
PP 25
f

=
f = jarak fokus lensa kacamata.
PP= Titik jauh mata hipermetropi.
f = - PR
Mata Normal melihat benda jauh
25 cm
retina
Mata Normal melihat benda dekat
Mata Miopi melihat benda jauh
Mata Hipermetropi melihat benda dekat
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 31

4.Mata Tua ( Presbiopi )
- Tidak dapat melihat dekat dan jauh dengan jelas.
- Titik dekat mata (PP) > 25 cm
- Titik jauh mata (PR) < ~
- Dibantu dengan kacamata lensa rangkap (bifokal)
- Penyebab: Daya akomodasi mata sudah berkurang.

KAMERA
Aperture: Lubang/celah jalan masuknya cahaya. (Pada mata: pupil)
Diafragma: Berfungsi mengatur aperture (Pada mata: iris). Aperture besar, angka diafragma kecil.
Film: layar yang peka terhadap cahaya berfungsi untuk menangkap bayangan. (Pada mata: retina)
Bayangan Kamera : Nyata, terbalik, diperkecil di Film.










LUP (Kaca Pembesar)
1.Mata tidak berakomodasi
- Perbesaran bayangan yang dihasilkan minimum.





Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi , maka benda berada di titik fokus Lup.








2.Mata berakomodasi maksimum
- Perbesaran bayangan yang dihasilkan maksimum







Diafragma
Aperture
i
S
1
o
S
1
f
1
+ =
F = Jarak fokus lensa
S
o
= jarak benda
S
i
= Jarak bayangan/jarak film dari lensa.
f
PP
min
M =
M
min
= Perbesaran bayangan minimum.
PP =Titik dekat mata.
Mata Normal PP = 25 cm.
f = Jarak fokus lensa lup
S
o
S
i
Film
Mata tidak berakomodasi :
Benda berada di titik F lup. F
1

S
o
= f

M
maks
= perbesaran maksimum.
S
o
= Jarak benda saat mata mengamati dengan berakomodasi maksimum.
PP = Titik dekat mata.
f = Jarak fokus lensa lup
1
f
PP
maks
M + =
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 32

Untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, benda berada di antara O dan F ( di R 1).









MIKROSKOP
Terdiri dari 2 buah lensa cembung.
1. Lensa Objektif : Lensa dekat objek yang akan dilihat
Lensa Objektif membentuk bayangan Nyata, terbalik, diperbesar.
2. Lensa Okuler : Lensa dekat mata
Lensa Okuler membentuk bayangan Maya, tegak, diperbesar

Bayangan Akhir Mikroskop
Mikroskop menghasilkan bayangan akhir : Maya, terbalik, diperbesar
Perbesaran Total M
Total
= M
ob
M
ok
.

Pengamatan dengan mikroskop dapat dilakukan 2 cara :
1. Mata Tidak berakomodasi ( Perbesaran minimum , mata tidak cepat lelah )
2. Mata Berakomodasi Maksimum ( Perbesaran maksimum , mata cepat lelah )

TELESKOP (TEROPONG)
Teropong Bintang.
Teropong bintang memiliki 2 lensa cembung yaitu objektif dan okuler.
Umumnya dengan teropong pengamatan dilakukan dengan
mata tidak berakomodasi.

Perbesaran bayangan teropong bintang


M = perbesaran teropong bintang


Bayangan Akhir teropong bintang
Bayangan akhir teropong bintang: Maya, terbalik, diperbesar.









ok
f
ob
f
M =

Mata berakomodasi maksimum :
Benda berada di antara O dan F lup.
F
1

S
o
<f
S
i
=25
cm
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 33

INDIKATOR UN 2013



LISTRIK STATIK (ELEKTROSTATIK)

TEORI ATOM
Atom netral: jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti.
Atom bermuatan listrik negatif (Ion -): Jumlah elektron dalam atom lebih banyak dari jumlah proton dalam
inti. (Elektron masuk ke atom)
Atom bermuatan listrik positif (Ion +): Jumlah elektron dalam atom lebih sedikit dari jumlah proton dalam
inti. (Elektron pindah ke atom lain)

MEMBERI MUATAN LISTRIK PADA BENDA
1. Menggosok ( Bahan Isolator )
Mistar plastik digosok dengan kain wol menjadi bermuatan listrik negatif karena elektron dari wol
berpindah ke mistar sebaliknya wol menjadi bermuatan listrik positif karena elektronnya berpindah ke
mistar.











Kaca yang digosok dengan kain sutera menjadi bermuatan listrik positif karena elektron dari kaca
berpindah ke sutera, sebaliknya sutera menjadi bermuatan listrik negatif.

2.Induksi ( Bahan Konduktor )
Memberi muatan dengan cara Induksi adalah : Memberi muatan pada benda dengan cara mendekatkan
benda bermuatan listrik ke benda yang tidak bermuatan. Muatan listrik yang dihasilkan dengan cara
induksi selalu berlawanan jenis dengan muatan sumbernya.

ELEKTROSKOP:
Elektroskop adalah : Alat untuk menyelidiki benda bermuatan listrik atau tidak. Bila benda bermuatan listrik
Disentuhkan / didekatkan pada elektroskop, maka daun elektroskop akan mengembang.









12. Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan kehidupan sehari-hari.


Plastik bermuatan listrik
negatif setelah digosok
dengan kain wol dapat
menarik potongan kertas
Kaca/perspek menjadi
bermuatan listrik positif
setelah digosok dengan
kain sutra.
_
+
+ +
+
+
_
_ _
_
_
_
+
+
+
+
+
_
_ _
_
_
+
+
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 34

INTERAKSI BENDA BERMUATAN LISTRIK
1. Muatan listrik yang sejenis akan saling menolak. (+ dgn +) ( dgn )
2. Muatan listrik yang berbeda jenis akan saling menarik. (+ dgn )

HUKUM COULOMB
Gaya tarik menarik/tolak menolak antara benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan besar
muatannya masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara muatannya.

















Contoh Soal
1. Perhatikan gambar penggaris plastik digosok dengan kain wol berikut !








Setelah penggaris plastik digosok dengan kain wol, maka aliran elektron dan muatan yang terjadi
pada penggaris plastik adalah . . .







Jawab : D




+ +
-
+
r
r
r
F F
F F
F F
q
1
q
2
q
1
q
1
q
2
q
2
2
2 1
r
q q
k F

=
BESARAN SATUAN S.I. SATUAN LAIN
Muatan listrik (q) Coulomb (C) statcoulomb(Stc)
Jarak muatan (r) m cm
Konstanta (k) 9.10
9
N.m
2
/C
2
1dyne.cm
2
/Stc
2
Gaya listrik (F) newton (N) dyne

Kain wol
Penggaris
plastik
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 35

INDIKATOR UN 2013





ARUS LISTRIK
Arus listrik: dianggap sebagai aliran muatan listrik positif (+) dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Elektron () mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.

KUAT ARUS LISTRIK
Kuat arus listrik: Muatan listrik yang mengalir tiap detik.










AMPEREMETER
Amperemeter: alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian listrik.
Amperemeter dirangkaikan secara seri.






VOLTMETER
Voltmeter: Alat untuk mengukur beda potensial/tegangan listrik.
Voltmeter dipasang secara paralel.













t
Q
I =
Q = I . t
BESARAN SATUAN S.I.
Muatan Listrik (Q) coulomb (C)
Waktu (t) sekon (s)
Kuat Arus Listrik (I) ampere (A)

V
Lambang
Voltmeter
V
V
V
+

+

+
+

13. Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam suatu rangkaian (seri/paralel, Hukum
Ohm, Hukum Kirchhoff) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


Lambang
Amperemeter
A
A A
+
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 36

HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK
Hukum Ohm: Besar kuat arus listrik berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik
dengan hambatannya.











HAMBATAN / RESISTOR
Hambatan: Berfungsi untuk menghambat arus listrik.

RANGKAIAN HAMBATAN
1. Hambatan seri (Rs)






2. Hambatan paralel (Rp)








3. Hambatan seri paralel.
Hambatan seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian hambatan seri dan hambatan paralel. Langkah
penyelesaiannya tergantung dari bentuk rangkaiannya.
Contoh:
a.



b.




Rt = Hambatan total dari rangkaian itu.
Grafik hubungan V dan I
I
V
=
=
=
=
R
1
R
2
R
3 R
1
R
p
R
t
=
=
=
R
1
R
2
R
3
R
s
R
3
R
t
=
=
R
1
R
2
R
3
R
s
R
s
= R
1
+ R
2
+ R
3
+ .

Rs = Hambatan pengganti rangkaian seri
R
1
R
2
R
3
=
=
R
p
.....
p
R
....
3
R
1
2
R
1
1
R
1
p
R
1
=
+ + + =

Rp = Hambatan pengganti rangkaian paralel
R
V
I = V = I R
BESARAN SATUAN S.I.
Kuat arus (I) ampere (A)
Hambatan (R) ohm (O)
Beda potensial (V) volt (V)

I
V
R =
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 37

HUKUM I KIRCHHOFF
1. Rangkaian Seri
Dalam rangkaian seri (tidak bercabang) besar kuat arus listrik yang mengalir sepanjang rangkaian itu
sama besar.










2.Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel Hk.I Kirchhoff jumlah kuat arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah
kuat arus yang keluar dari titik percabangan itu.



Contoh :




HUKUM OHM DAN BATERAI SERI-BATERAI PARALEL
1. Baterai Tunggal





2. Baterai Seri








3. Baterai Paralel







I
1
= I
2
= I
3
= .

I
masuk
= I
keluar
R
3
R
1
R
2
I
2
I
1
I
3
R
r R
E
I
+
=
E
r
I
r n R
E n
I
+

=
R
E E
r r
I
n = 2
R
E
E
r
r
I
n
r
R
E
I
+
=
V
J
= I R
total
I
2
dan I
4
: kuat arus listrik yang masuk titik cabang A
I
1
dan I
3
: kuat arus listrik yang keluar dari titik cabang A
Sehingga: I
4
+ I
2
= I
1
+ I
3

-
I
1
I
2
I
4
I
3
A
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 38

HUKUM OHM DAN HUKUM I KIRCHHOFF DALAM SUATU RANGKAIAN LISTRIK
Contoh :










Langkah-langkah penyelesaian
1. Hitung hambatan luar total (R)
2. Hitung kuat arus yang keluar dari baterai (I)
3. Hitung kuat arus listrik yang melalui masing-masing hambatan dengan mengingat hukum I Kirchhoff.

a. Bila rangkaian seri : I
1
= I
2
= I
3
=


b. Bila rangkaian paralel gunakan rumus sbb :












4. V
AB
= I R
AB

V
BC
= I R
BC

V
AC
= I R
AC
= V
AB
+ V
BC


5. V
Jepit
(V
J
) dapat dihitung dengan rumus:


Soal contoh diselesaikan dengan langkah-langkah di atas sbb:
1. R = 7 O
2.
r n R
E n
I
+

=

A 3
8
24
I
5 , 0 2 7
12 2
I
= =
+

=

R
1
R
2
R
3
I
1
I
2
I
3
V
J
= I R
R
1
R
2
R
3
A B
I
I
1
I
2
I
3
3 2 1
3 2 1
R
1
:
R
1
:
R
1
I : I : I =
Atau
3
AB
3
2
AB
2
1
AB
1
AB AB
R
V
I ;
R
V
I ;
R
V
I
R I V
= = =
=

Hitunglah:
a. I
1
, I
2
, I
3
dan I
b. V
AB
, V
BC
, V
AC
dan V
Jepit

R
1
= 5O
R
2
= 3O
R
3
= 6O
I
E = 12 V
r = 0,5 O
I
1
I
2
I
3
E
r
A
B
C
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 39

3. Berdasarkan gambar: I
1
= I = 3 A

1 : 2
6
1
:
6
2
I : I
6
1
:
3
1
I : I
R
1
:
R
1
I : I
3 2
3 2
3 2
3 2
= =
=
=

Berdasarkan gambar: I
1
= I
2
+ I
3
= 3 A

Maka: A 3
1 2
2
I
2

+
= A 3
1 2
1
I
3

+
=
I
2
= 2 A I
3
= 1 A


INDIKATOR UN 2013



ENERGI LISTRIK
Untuk memindahkan muatan listrik (Q) dalam suatu penghantar yang kedua ujungnya memiliki beda
potensial (V), diperlukan energi listrik sebesar:

















Satuan SI energi listrik: joule (J)
Satuan lain:
- Kwh (Kilowatt-hour):
1 Kwh = 1000 watt 3600 s = 3.600.000 J
- Kalori (kal)
1 kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal
- Kilokalori (kkal)
1 kkal = 1000 kal

W = Energi listrik
I = Kuat arus listrik
V = Beda potensial
R = Hambatan
t = waktu
P = Daya listrik
Q = Muatan listrik
14. Menentukan besar fisis energi atau daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.

W = V x Q
W = I R I t


W = V I t
t
R
2
V
W
t
R
V
V W
=
=

W = P t
4. V
AB
= I
1
R
1

= 3 A 5 O
= 15 V

V
BC
= I
2
R
2

= 2 A 3 O
= 6 V

V
BC
= I
3
x R
3

= 1 A x 6O
= 6 V
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 40

DAYA LISTRIK
Daya Listrik: Besar usaha listrik yang dilakukan tiap detik.














Contoh Soal
1. Label pada sebuah lampu pijar bertuliskan seperti pada gambar. Bila lampu
pijar tersebut menyala selama 8 jam, maka besar energi yang digunakan
lampu tersebut adalah . . . .
A. 192 kilo joule
B. 652 kilo joule
C. 1.240 kilo joule
D. 1.152 kilo joule
Jawab : D
W = P x t
= 40 W x 8 x 3600 s
= 1152000 joule = 1.152 kilo joule

INDIKATOR UN 2013



CARA MEMBUAT MAGNET

1. MENGGOSOK
Besi yang akan dijadikan magnet digosok secara berulang-ulang dengan salah satu kutub magnet dengan
arah gosokan ke satu arah saja. Kutub magnet yang dihasilkan di tempat awal gosokan sama tandanya
dengan kutub magnet penggosoknya.









t
W
P = R
2
I
t
t I R I
P =

=
P =V I
R
2
V
P
R
V
R
R
V
P
=
=
P
2
V
R =
Satuan SI untuk Daya Listrik :
watt(W) atau joule/s

Satuan lain:
- kilowatt(kw)
1 kw = 1000 W

-H.P.(Horse Power) =daya kuda
1 H.P. = 746 W

15. Menjelaskan cara pembuatan magnet dan kutub-kutub yang dihasilkan.

S U
Besi
Magnet
U S
Besi
S
U
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 41

2. ELEKTROMAGNET
Elektromagnet: Magnet yang dibuat dari besi yang dililit kawat berarus listrik.
Keuntungan elektromagnet:
1. Dapat menghasilkan kemagnetan yang kuat sekali.
2. Sifat kemagnetannya dapat hilang sama sekali.
3. Kekuatan magnetnya dapat diatur dengan mengubah besar kuat arus atau jumlah lilitan kawat.
4. Mudah penyimpanannya dan tidak perlu perawatan khusus.

Faktor-faktor yang menentukan kekuatan elektromagnet
1. Jumlah lilitan kumparan
Makin banyak lilitannya, kemagnetannya makin kuat.
2. Besar Kuat Arus listrik
Makin besar kuat arus yang mengalir dalam kumparan,kemagnetannya makin kuat.
3. Menggunakan inti besi /tidak
Inti besi lunak yang dipasang dapat memperkuat kemagnetan elektromagnet.








Untuk menentukan letak kutub magnet elektromagnet dapat menggunakan kaidah tangan kanan sbb:
- Tangan kanan dikepalkan.
- Keempat jari tangan yang dikepalkan menunjukkan arah kuat arus dalam kumparan.
- Ibu jari menunjukkan letak kutub utara magnet.

3. INDUKSI
Dengan cara mendekatkan magnet pada besi/baja.








MENGHILANGKAN SIFAT MAGNET
Sifat kemagnetan dapat hilang bila:
1. Magnet dipanaskan
2. Magnet sering terjatuh/dipukul-pukul
3. Magnet disimpan di tempat yang mengandung medan magnet.





Ujung besi yang didekati oleh kutub magnet akan memperoleh kutub magnet
yang berlawanan dengan kutub magnet yang didekatkan.

Magnet
Besi
S
U
S
U
+
U
S
I
I
U
I
U
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 42

Contoh Soal
1. Perhatikan gambar !
Kutub-kutub magnet yang terbentuk pada ujung paku A B dan C D , serta sifat magnetnya
adalah . . . .











Jawab : B

INDIKATOR UN 2013



INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Michael Faraday menemukan Arus induksi timbul pada kumparan bila terjadi perubahan jumlah garis gaya
magnet yang memotong kumparan.

GGL induksi: Beda potensial yang timbul antara ujung-ujung kumparan induksi.

CARA MENIMBULKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK PADA KUMPARAN
1. Menggerakkan magnet batang keluar masuk kumparan.
2. Memutarkan magnet di dekat kumparan.
3. Menggerakkan kumparan di sekitar magnet.
4. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka pada kumparan sekunder terjadi induksi.
(Transformator)
5. Memutus-mutuskan arus DC pada kumparan primer dengan memasang interuptor, maka pada
kumparan sekunder terjadi induksi. (Induktor Ruhmkorff)











16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.


A. A kutub selatan, B kutub utara,
C kutub selatan, D kutub utara,
magnet bersifat tetap
B. A kutub utara, B kutub selatan,
C kutub utara, D kutub selatan,
magnet bersifat sementara
C. A kutub selatan, B kutub utara,
C kutub utara, D kutub selatan,
magnet bersifat tetap
D. A kutub utara, B kutub selatan,
C kutub selatan, D kutub utara,
magnet bersifat sementara



A
B
C
D
Paku
Besi
Magnet
Batang
S
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 43

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK dimanfaatkan pada :
1. DINAMO , GENERATOR
2. TRANSFORMATOR










FAKTOR YANG MENENTUKAN BESAR GGL INDUKSI/ARUS INDUKSI DALAM KUMPARAN INDUKSI
1. Banyak lilitan kumparan
Makin banyak jumlah lilitan kumparan, GGL induksi yang dihasilkan makin besar.
2. Kecepatan menggerakkan magnet/kumparan
Makin cepat gerakan magnet/kumparan, GGL induksi yang dihasilkan makin besar.
(Contoh pada dinamo sepeda)
3. Kekuatan magnet
Makin kuat kemagnetan magnet, makin besar GGL induksi yang dihasilkan.
4. Ada tidaknya inti besi
Dengan menggunakan inti besi, GGL induksi yang dihasilkan makin besar

TRANSFORMATOR
Transformator: Alat yang dapat menaikkan/menurunkan tegangan AC.
Transformator terdiri dari:
1. Kumparan primer
Kumparan yang dihubungkan langsung dengan sumber tegangan AC.
2. Kumparan sekunder
Kumparan yang menghasilkan tegangan AC hasil induksi.
3. Inti besi lunak
Inti besi dibuat tipis berlapis-lapis maksudnya untuk mengurangi hilangnya energi listrik menjadi kalor.

Ada 2 jenis Transformator
1. Transformator Step-up
Transformator untuk menaikkan tegangan AC.
2. Transformator Step-down
Transformator untuk menurunkan tegangan AC.

Ciri-ciri Transformator







TRANSFORMATOR
STEP-UP
TRANSFORMATOR
STEP-DOWN
v
s
> v
p
v
s
< v
p

N
s
> N
p
N
s
< N
p

I
S
< I
p
I
S
> I
p

Transformator
Dinamo
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 44

Lambang Transformator








Prinsip Kerja Transformator
Perubahan arah arus listrik secara terus menerus pada kumparan primer menimbulkan perubahan jumlah
garis gaya magnet pada kumparan sekunder sehingga pada kumparan sekunder timbul GGL induksi.
Transformator Ideal
Pada transformator ini tidak ada energi listrik yang hilang menjadi kalor.Dengan kata lain seluruh energi
listrik yang dipakai akan dihasilkan kembali semuanya














Contoh Soal
1. Perhatikan gambar transformator berikut !
Perbandingan jumlah lilitan N
P
: N
S
= 21 : 3, maka besar tegangan input trafo adalah . . . .
A. 140 volt
B. 630 volt
C. 650 volt
D. 720 volt
Jawab : A

140V
P
V
20V 21
P
3V
20V
P
V
3
21
S
V
P
V
S
N
P
N
=
=
=
=


P
S
= P
P
V
S
I
S
= V
P
I
P

P
I
S
I
S
N
P
N
S
V
P
V
S
N
P
N
=
=

P
I
S
I
S
V
P
V
=
P
S
= Daya sekunder (output)
P
P
= Daya primer (input)
V
S
= Tegangan sekunder
V
P
= Tegangan primer (input)
I
S
= Kuat arus sekunder
I
P
= Kuat arus primer
N
S
= Jumlah lilitan kumparan sekunder
N
P
= Jumlah lilitan kumparan primer
q = Efisiensi transformator

100%
x100%
P
P
S
P

=
=

V
P
V
S
Transformator
Step Up
V
P
V
S
Transformator
Step Down
Kumparan
Primer
A
C
I
n
p
u
t
Kumparan
Sekunder
Input
AC
Output
Inti
besi
Gambar Transformator
N
P N
S
20 volt

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 45

2. Sebuah transformator ideal memiliki kumparan primer 200 lilitan dan kumparan sekunder 1.000 lilitan.
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan AC 12 V dan mengalir kuat arus 5 A pada
kumparan primer. Tentukan
a. Tegangan sekunder
b. Kuat arus sekunder
Jawab
N
p
= 200 lilitan
N
s
= 1.000 lilitan
V
p
= 12 V
I
p
= 5 A
a.
s
V
p
V
s
N
p
N
=

s
V
12V
1.000
200
=
12.000 V = 200 x V
s

V
s
= 12.000 V/200 = 60 volt

Penggunaan Transformator
Transformator biasa dipakai pada:
1. Alat-alat elektronika untuk pengganti baterai. (biasanya transformator stepdown)
Contoh: radio,TV,Amplifier dsb.
2. Transmisi daya listrik jarak jauh

TRANSMISI DAYA LISTRIK JARAK JAUH
Transmisi daya listrik jarak jauh dilakukan dengan tegangan tinggi agar daya listrik yang hilang menjadi kalor
dalam kabel-kabel listrik menjadi sedikit mungkin.







I: Kuat arus listrik yang mengalir dalam kabel listrik
R: Hambatan kabel listrik
V: Tegangan listrik
P
Transmisi
: Daya listrik yang hendak ditransmisikan
P
Yang hilang
: Daya listrik yang hilang menjadi kalor








I R I
hilang
P
V
transmisi
P
I
=
=

b.
p
I
s
I
s
N
p
N
=

5A
s
I
1.000
200
=
1.000 I
s
= 200 x 5 A
I
s
= 1.000 A/1.000 = 1 A


Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 46

INDIKATOR UN 2013



SISTEM TATA SURYA
1. PLANET -PLANET
Ada 8 planet yang masuk dalam tata surya kita ( dulu 9) secara berurutan yang paling dekat dari matahari
adalah : Merkurius , Venus , Bumi , Mars , Yupiter , Saturnus , Uranus dan Neptunus.

A. PENGELOMPOKAN PLANET
BERDASARKAN LETAK BUMI
- Planet Inferior : Planet-planet yang orbitnya terletak di antara orbit Bumi dan Matahari.
Termasuk Planet Inferior : Merkurius dan Venus.
- Planet Superior : Planet yang orbitnya di luar orbit bumi.
Termasuk Planet Superior : Mars , Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.









BERDASARKAN LETAK SABUK ASTEROID
- Planet Dalam (inner planets) : Planet-planet yang orbitnya di sebelah dalam sabuk asteroid.
( Sabuk Asteroid terletak antara Mars dan Yupiter)
Termasuk Planet Dalam : Merkurius, Venus , Bumi dan Mars.

- Planet Luar (outer planets): Planet-planet yang orbitnya disebelah luar sabuk asteroid.
Termasuk Planet Luar : Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

- Bumi Sebagai Planet
1.Bentuk bumi bulat
Bukti :
- Jika kita berlayar terus ke satu arah akhirnya akan kembali lagi ke tempat semula.
- Jika kita melihat di laut luas sebuah kapal datang akan tampak tiang kapalnya dahulu baru
badan kapalnya.
- Melihat bumi dari bulan akan tampak bentuk asli bumi.

2.Pengaruh Revolusi Bumi
Revolusi : Peredaran bumi mengelilingi matahari.
Revolusi bumi 365 hari.


1. Pergantian Musim
2. Perubahan lamanya siang dan malam
3. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.
2
Sun
Me
V B
Ma
Planet Dalam
1
Y
S
U N
Planet Luar
16 18
15
8
P. Inferior
Sabuk Asteroid
P. Superior
17. Menjelaskan ciri-ciri anggota tata surya atau peredaran bumi-bulan terhadap matahari.


Akibat Revolusi bumi :
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 47

3.Pengaruh Rotasi Bumi
Rotasi : Perputaran bumi pada porosnya.
Kala rotasi bumi : 24 jam ( 1 hari )




1. Gerak semu harian matahari/bintang.
2. Ada perbedaan waktu dari tempat- tempat yang berbeda garis bujurnya.
3. Pergantian siang dan malam
4. bentuk bumi mengembung di khatulistiwa dan pepat di kedua kutubnya.
5. perubahan arah angin

- Bulan sebagai satelit bumi
1.Di bulan tidak ada atmosfer
akibatnya:
-Suhu di bulan dapat berubah sangat cepat.
-Bunyi tidak merambat,untuk berkomunikasi menggunakan gelombang radio.
-Langit di bulan selalu hitam kelam.
-Tidak ada siklus air,jadi tidak ada kehidupan.

2.Gerak Bulan
1. Rotasi pada porosnya
2. Revolusi mengitari bumi.
3. Bersama bumi mengitari matahari.

Periode Revolusi Bulan :Bulan Sideris (27 1/3 hari )
Waktu dari bulan Baru sampai bulan Baru berikutnya disebut : Bulan Komariyah ( 29 hari )

3. Fase Bulan



















Akibat Rotasi Bumi :

Matahari Bumi
1
Bulan
Baru
Kuartir
Pertama
2
3
Bulan
Purnama
Kuartir
kedua
4
Kuartir
ke-tiga
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 48

4. Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari










Posisi Bulan di 1 dan 3 terjadi Gerhana Bulan Parsial(sebagian )
Posisi Bulan di 2 terjadi Gerhana Bulan Total.









Tempat di bumi yang kena bayang-bayang Umbra terjadi Gerhana Matahari Total.
2 dan 3 tempat di bumi yang kena bayang-bayang penumbra mengalami
Gerhana Matahari Parsial (sebagian).

Pasang Surut air laut
Pasang dan surut adalah : naik turunnya permukaan air laut.
Pasang air laut akibat gaya gravitasi bulan dan matahari.
Pasang tertinggi terjadi pada saat Bulan Purnama dan Bulan Baru.
(Bulan dan matahari berada pada garis lurus)
Pasang Perbani (terendah) terjadi pada saat kuartir pertama dan kuartir ke- tiga.
( Bulan dan matahari saling tegak lurus )








-oOo-






Umbra
Penumbra
Bumi Matahari
1
3
2
Gerhana Bulan
Matahari

M
Penumbra
Umbra
Bumi
Gerhana Matahari
2
3
1
Pasang Perbani
SUN SUN
Pasang tertinggi
E E
m
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 49

Anda mungkin juga menyukai