Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PERANCANGAN PROSES MINIMISASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK TEKSTIL DENGAN SISTEM LUMPUR AKTIF

DISUSUN OLEH :

RIVA NEKA DANI SAFITRI NIM. 1009055068

TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 201

A. L!"#$% T&'()!* Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis. Gabungan air limbah pabrik tekstil di Indonesia rata-rata mengandung 75 mg!l padatan tersuspensi dan 5 mg!l "#$. Perbandingan %#$ & "#$ adalah dalam kisaran ',5 & ' sampai ( & '. Pabrik serat alam menghasilkan beban yang lebih besar. "eban tiap ton produk lebih besar untuk operasi kecil dibandingkan dengan operasi modern yang besar, berkisar dari )5 kg "#$!ton produk sampai ' kg "#$!ton. In*ormasi tentang banyaknya limbah produksi kecil batik tradisional belum ditemukan. B. P+,(&( P&"#-$)$. T&'()!* +erat buatan dan serat alam ,kapas- diubah menjadi barang jadi tekstil dengan menggunakan serangkaian proses. +erat kapas dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan mengubah serat menjadi benang. +ebelum proses penenunan atau perajutan, benang buatan maupun kapas dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. .at kanji yang la/im digunakan adalah pati, perekat gelatin, getah, poli0inil alkohol ,P12- dan karboksimetil selulosa ,%3%-. Penenunan, perajutan, pengikatan dan laminasi merupakan proses kering. +esudah penenunan serat dihilangkan kanjinya dengan asam ,untuk pati- atau hanya air ,untuk P12 atau %3%-. Penghilangan kanji pada kapas dapat memakai en/im. +ering pada waktu yang sama dengan pengkanjian, digunakan pengikisan ,pemasakandengan larutan alkali panas untuk menghilangkan kotoran dari kain kapas. 4apas juga dapat dimerserisasi dengan perendaman dalam natrium hidroksida, dilanjutkan pembilasan dengan air atau asam untuk meningkatkan kekuatannya. Penggelantangan dengan natrium hipoklorit, peroksida atau asam perasetat dan asam borat akan memutihkan kain yang dipersiapkan untuk pewarnaan. 4apas memerlukan pengelantangan yang lebih ekstensi* daripada kain buatan ,seperti pendidihan dengan soda abu dan peroksida-.

Pewarnaan serat, benang dan kain dapat dilakukan dalam tong atau dengan memakai proses kontinyu, tetapi kebanyakan pewarnaan tekstil sesudah ditenun. $i Indonesia denim biru ,kapas- dicat dengan /at warna. 4ain dibilas diantara kegiatan pemberian warna. Pencetakan memberikan warna dengan pola tertentu pada kain diatas rol atau kasa. C. S-"#&+ L!"#$% T&'()!* Larutan penghilang kanji biasanya langsung dibuang dan ini mengandung /at kimia pengkanji dan penghilang kanji pati, P12, %3%, en/im, asam. Penghilangan kanji biasanya memberi kan "#$ paling banyak dibanding dengan proses-proses lain. Pemasakan dan merserisasi kapas serta pemucatan semua kain adalah sumber limbah cair yang penting, yang menghasilkan asam, basa, %#$, "#$, padatan tersuspensi dan /at-/at kimia. Proses-proses ini menghasilkan limbah cair dengan 0olume besar, p5 yang sangat ber0ariasi dan beban pencemaran yang tergantung pada proses dan /at kimia yang digunakan. Pewarnaan dan pembilasan menghasilkan air limbah yang berwarna dengan %#$ tinggi dan bahan-bahan lain dari /at warna yang dipakai, seperti *enol dan logam. $i Indonesia /at warna berdasar logam ,krom- tidak banyak dipakai. Proses pencetakan menghasilkan limbah yang lebih sedikit daripada pewarnaan. D. P&./,*$%$. L!"#$% T&'()!* 6rutan proses pengolahan limbah secara garis besar dibagi dalam 5 unit proses yang meliputi proses primer, sekunder, dan tersier, yaitu& sedimentasi. 6nit ' & adalah proses penghilangan warna dengan system koagulasi dan dengan system lumpur akti*. 6nit ( & adalah proses pemisahan air yang telah bersih dengan lumpur akti* dari aerasi. 6nit 7 & adalah proses penghilangan padatan tersuspensi setelah pengendapan. 6nit 5 & adalah proses pean*aatan lumpur padat setelah pengepresan dibelt press. P+,(&( 0&./,*$%$. *!"#$% Proses pengolahan air limbah pabrik tekstil meliputi tiga tahap pemprosesan yaitu& kolam

6nit ) & adalah proses pengurangan bahan organic yang terkandung didalam air limbah

'. Proses Primer, merupakan perlakuan pendahuluan ,pretreatment- yang meliputi & ,a-. penyaringan kasar, ,b-. penghilangan warna ,decolouring-, ,c-. e8ualisasi, ,d-. penyaringan halus, ,e-. pendinginan. ). Proses +ekunder, Proses biologi, dan sedimentasi. (. Proses 9ersiser, merupakan tahap lanjutan proses biologi dan sedimentasi 1. P+,(&( P+!"&+ $. P&.1$+!./$. '$($+, 2ir limbah dari proses pencelupan dan pembilasan melalui saluran pembuangan terbuka menuju pengolahan air limbah. +aluran tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu saluran berwarna ,water colour- dan saluran tidak berwarna ,uncolour water-. 6ntuk mencegah agar sisa-sisa benang atau kain dalam air limbah terbawa pada saat proses, maka air limbah disaring dengan saringan kasar berdiameter 5 mm dan ) mm. #. P&./%!*$./$. W$+.$ ,decolouring-, Limbah cair berwarna yang berasal dari proses pencelupan setelah melewati tahap penyaringan ditampung dalam dua bak penampung, masing-masing berkapasitas :7 m( dan 7; m( , air tersebut kemudian dipompakan ke dalam tangki koagulasi pertama ,1olume (.' m(- yang terdiri atas tiga buah tangki, yaitu pada tangki pertama ditambahkan koagulasi <e+#7,<ero sul*at- konsentrasinya : konsentrasinya '5 = ( = 7 ppm untuk pengikatan warna. +elanjutnya dimasukkan ke dalam tangki kedua dengan ditambahkan kapur ,limeppm, gunanya untuk menaikkan p5 yang turun setelah penambahan <e+# 7. $ari tangki kedua, limbah dimasukan ke dalam tangki ketiga pada kedua tangki tersebut ditambahkan polymer berkonsentrasi .5 = .) ppm, sehingga akan.terbentuk gumpalan-gumpalan besar ,*lock- dan mempercepat proses pengendapan. +etelah gumpalan-gumpalan terbentuk, akan terjadi pemisahan antara padatan hasil pengikatan warna dengan cairan secara gra0itasi dalam tangki sedimentasi. 3eskipun air hasil proses penghilangan warna ini sudah jernih, tetapi p5-nya masih tinggi yaitu ' sehingga tidak bisa langsung dibuangke perairan. 6ntuk menghilangkan unsur-unsur yang masih terkandung di dalamnya,

air yang berasal dari koagulasi I diproses dengan sistem lumpur akti*. %ara tersebut merupakan perkembangan baru yang dinilai lebih e*ekti* dibanding dengan cara lama yaitu air yang berasal dari koagulasi I digabung dalam bak e8ualisasi. 2. E'-$*!($(!, "ak e8ualisasi atau disebut juga bak air umum, memiliki 0olume :5 m( menampung dua sumber pembuangan yaitu limbah cair tidak berwarna dan air yang berasal dari mesin pengempres lumpur. 4edua sumber pembuangan mengeluarkan air dengan karakteristik yang berbeda. #leh karena itu untuk memperlancar proses selanjutnya air dari kedua sumber ini diaduk dengan menggunakan blower hingga mempunyai karakteristik yang sama yaitu p5 7 dan suhunya () %. +ebelum kontak dengan sistem lumpur akti*, terlebih dahulu air melewati saringan halus dan cooling tower, karena untuk proses aerasi memerlukan suhu () %. 6ntuk mengalirkan air dari bak e8ualisasi ke bak aerasi digunakan dua buah submersible pump ,> : m( ! jam-. 3. S$+!./$. H$*-(, 2ir hasil e8ualisasi dipompakan menuju saringan halus untuk memisahkan padatan dan larutan sehingga air limbah yang diolah bebas dari padatan kasar berupa sisa-sisa serat benang yang masih terbawa. &. C,,*!./ T,4&+, 4arakteristik limbah produksi tekstil umumnya mempunyai suhu antara (5 - 7 antara )? - ( %, sehingga memerlukan pendinginan untuk menurunkan suhu yang %. bertujuan kerja bakteri dalam sistem lumpur akti*, karena suhu yang diinginkan

2. P+,(&( S&'-.3&+ $. P+,(&( B!,*,/!, $i sini terdapat tiga bak aersi yang mempunyai separator yang mutlak diperlukan untuk mensuplai oksigen ke dalam air bagi kehidupan bakteri. Parameter yang diukur dalam bak aerasi dengan sistem lumpur akti* adalah $# ,$issol0ed #@ygen-, 3L++ ,3i@ed Li8uor +uspended +olid- dan suhu. Parameterparameter tersebut dijaga kestabilannya sehingga penguraian polutan yang ada dalam limbah dapat diuraikan secara maksimal oleh bakteri. $#, 3L++ dan suhu yang diperlukan oleh bakteri tersebut berkisar antara .5 = ).5 ppmA 7 )? - ( %. =: A

#. P+,(&( S&3!"&.)$(!, "ak sedimentasi II ,0olume 7 7 m( - mempunyai bentuk bundar pada bagian atasnya dan bagian bawahnya berbentuk konis yang dilengkapi dengan pengaduk agitator- dengan putaran ) kph. $esain ini dimaksudkan untuk

mempermudah pengeluaran endapan dari dasar bak. Pada bak sedimentasi ini akan terjadi settling lumpur yang berasal dari bak aerasi dan endapan lumpur ini harus segera dikembalikan lagi ke bak aerasi ,return sludge-, karena kondisi pada bak sedimentasi hampir mendekati anaerob. "esarnya B+ ditentukan berdasarkan C ) ) digiti/ed by 6+6 digital library : perbandingan nilai 3L++ dan debit B+ itu sendiri. Pada bak sedimentasi ini juga dilakukan pemantauan kaiment ,ketinggian lumpur dari permukaan air- dan 3L++ dengan menggunakan alat 3L++ meter. . P+,(&( T&+(!&+ Pada proses pengolahan ini ditambahkan bahan kimia yaitu 2luminium +ul*at ,2l),+#7-(-, Polymer dan 2nti*oam ,silicon base- untuk mengurangi padatan tersuspensi yang masih terdapat dalam air. 9ahap lanjutan ini diperlukan untuk memperoleh kualitas air yang lebih baik sebelum air tersebut dibuang ke perairan. 2ir hasil proses biologi dan sedimentasi ditampung dalam bak intermediet ,0olume) m(- yang dilengkapi dengan alat yang disebut in0erter untuk mengatur le0el air, kemudian dipompakan ke dalam tangki koagulasi ,0olume (.: m( - dengan menggunakan pompa sentri*ugal. Pada tangki koagulasi ditambahkan aluminium sul*at ,konsentrasi antara '5 = (( ppm- dan polymer ,konsentrasi antara .5 = ) ppmsehingga terbentuk *lock yang mudah mengendap. +elain kedua bahan koagulan tersebut juga ditambahkan tanah yang berasal dari pengolahan air baku ,water treatment- yang bertujuan menambah partikel padatan tersuspensi untuk memudahkan terbentuknya *lock. Pada tangki ini terdapat mi@er ,pengaduk- untuk mempercepat proses persenyawaan kimia antara air dan koagulan, juga terdapat p5 kontrol yang ber*ungsi untuk memantau p5 e**luet sebelum dikeluarkan ke perairan. +etelah penambahan koagulan dan proses *lokulasi berjalan dengan sempurna, maka gumpalan-gumpalan yang berupa lumpur akan sedimentasi II ,0olume '7; m(-. 5asil endapan kemudian dipompakan ke tangki penampungan lumpur yang selanjutnya akan diolah dengan belt press *ilter machine. E. P$+$"&)&+ P$.)$1. K!"!$ %#$ ,%hemical #@ygen $emand-

Dumlah oksigen ,ppm #)- yang dibutuhkan untuk mengoksidasi 4)%r)#7 yang diguanakn sebgai sumber oksigen ,o@idi/ing agent"#$ ,"iochemical #@ygen $emand+uatu anlisi empiris yang menciba mendekati secara global proses-proses minkrobiologi yang benar-benar terjadi didalam air. 2ngka "#$ adalah jumlah oksigen ,ppm #)- yang dibutuhkan oleh bakteri untuk mengoksidasi hampir semua /at organis uang terlarut dan sebagai /at organis yang tersuspensi dalam limbah cair. $# ,$issol0ed #ksigenDumlah oksigen ,ppm #)- yang terlarut dalam air dan merupakan kebutuhan mutlak bagi mikroorganisme ,khusunya bakteri- dalam menguraikan /at organic. p5 ,$erajat 4easamandide*inisikan sebagai p5 E - log ,5F- yang menunjukan tingak keasaman atau kebasaan. 2. F!(!'$ 3L++ ,3i@ed Li8uid +uspended +olidDumlah selirih padatan tersuspensi dalam suatu cairan ,ppm- yang menggambarkan kepekatan lumpur pada kolam aerasi khusunya. +1 ( ,+ludge 1olumeE( Lumpur yang mengendap secara gra0itasi selama ( menunjukan tingkat kelarutan oksigen dalam lumpur akti*. . B!,*,/! Parameter biologi yang diamati berupa mikroorganisme predator bakteri,diantaranya proto/oa dan a0ertebrata lainnya. menit ,G- yang

DAFTAR PUSTAKA
3ardini, $.. ,) 7-, Penggunaan Metode Lumpur Aktif sebagai Salah Satu *pengolahan

Skeunder terhadap Limbah Cair Industri Tekstil PT.CAGM dengan Sistem Flo Skala Lab, +kripsi +arjana +ains, 6ni0ersitas Pendidikan Indonesia, "andung. http&!!i0ehappywith*ajar.blogspot.com!) ')!')!makalah-limbah-tekstil.html http&!!bmdstreet.com!tag!proses-tersier-pengolahan-limbah-tekstil

Anda mungkin juga menyukai