Anda di halaman 1dari 30

FUNGSI DAN SIFAT LOGARITMA Definisi Logaritma merupakan operasi invers dari eksponen yang dinotaiskan dalam bentuk:

a log b = c atau logab = c syarat b>0 , a>0 a tidak sama dengan 1 keterangan: a disebut basis logaritma a log b = c senilai b= ac Sifat-sifat Logaritma Menetukan logaritma dapat menggunakan tabel logaritma, kalkulator atau menggunakan rumus-rumur sebagai beriktu: a log a = 1 a log bn = n.alog b an log bm = m/n alog b a log b + alog c = alog (b.c) a log b - alog c = alog (b/c) a b a ( log b)( log c) = log c a a^( log b )=b b a a^( log c)= b^( log c ) Persamaan Logaritma Jika diketuhi fungsi f(x) dan g(x) maka bentuk-bentuk persamaan logaritma yang mungkin muncul adalah sebagai berikut 1. alog f(x) = alog g(x) artinya f(x) = g(x) dan syarat f(x) > 0 , g(x) > 0 2. alog f(x) = blog f(x) artinya f(x) = 1 dan syarat f(x) > 0 3. A( alog 2 f(x)) + B( alog f(x)) + C = 0, pemisalan: alog f(x) = p Pertidaksamaan Logaritma 1. alog f(x) > alog g(x) artinya o jika a > 0 maka berlaku f(x) > g(x) o jika 0< a < 1 maka berlaku f(x) < g(x) o syarat logaritma f(x) > 0 , g(x) > 0 Fungsi Logaritma y = f(x) = alog x a>1 sifat - sifat * monoton naik * memotong sumbu-x di titik (1,0) * kurva selalu di sebelah kanan sumbu-y * mempunyai asimtot x = 0 * x maks maka y maks * x min maka y min y = f(x) = alog x 0<a<1

sifat - sifat * monoton turun * memotong sumbu-x di titik (1,0) * kurva selalu di sebelah kanan sumbu-y * mempunyai asimtot x = 0 * x maks maka y min * x min maka y maks Contoh Soal: ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1. UM UGM 2006 Nilai dari (1/klog m2)(1/mlogn2) (1/nlogk2) adalah (A) 4 (B) -4 (C) -12 (D) -8 (E) 7 Penyelesaian: (1/klog m2)(1/mlogn2) (1/nlogk2) = = ((k)^-1log m2)((m)^-1log n2)((n)^-1log k2) =(2/-1).(2/-1)(2/-1) = -8 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2. SPMB 2007 Jika xlog 3=0,4 maka nilai x (A) 2 3(1/2) (B)4 3(1/2) (C) 5 3(1/2) (D) 6 3(1/2) (E)9 3(1/2) Penyelesaian: x log 3=0,4 senilai xlog 3=(2/5) 3=x(2/5) x= 3(5/2) x=32 3(1/2) x=9 3(1/2) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------3. SPMB 2007 Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan (5-2log x)logx=log 1000 maka nilai x12 + x12 adalah (A) 0 (B) 10 (C) 100 (D) 1000 (E)1100 Penyelesaian: misal p= log x maka (5-2log x)logx=log 1000 senilai dengan (5-2p)p=3 5p-2p2=3 2p2-5p+3=0 (2p-3)(p-1)=0 diperoleh p1=3/2 atau p2=1 logx1=3/2 log x2=1

x1=10(3/2) x2=10 2 2 (3/2)2 2 jadi x1 + x1 = 10 +10 3 = 10 +102 = 1100 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4. SPMB 2007 Jika xlog 3=0,4 maka nilai x (A) 2 3(1/2) (B)4 3(1/2) (C) 5 3(1/2) (D) 6 3(1/2) (E)9 3(1/2) Penyelesaian: x log 3=0,4 senilai xlog 3=(2/5) 3=x(2/5) x= 3(5/2) x=32 3(1/2) x=9 3(1/2)

Pengertian ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ekosistem)

Pengertian Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
Ekosistem tebagi 2 yaitu: ekosistem darat dan ekosistem air. Ekosistem darat terdiri dari 6 bioma yaitu:

1. Bioma Gurun
Bioma gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat lu, mulai dari pantai atlantik di afrika hingga ke asia tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun sahara, gurun arab dan gurun gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi. Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat tinggi. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons. Jenis tumbuhan yang hidup di daerah gurun contohnya : kaktus, kurma

2. Bioma Hutan basah


Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung amerika tengah, amerika selatan, afrika, madagaskar, australia bagian utara, indonesia dan malaysia. Di hutan

ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.

Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain : Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 40 m. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung) Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain : pencekik-pohon-dan-jelutung

Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti

mirip kalian ya hahahaha becanda,,, 3. Hutan gugur (deciduous)


Bioma hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada kisaran 30 40 derajat lintang lu/ls. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang terdapatdi wilayah amerika serikat bagian timur, ujung selatan benua amerika, kepulauan inggris dan australia.

Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut : Curah hujan merata antara 750mm 1.000 mm pertahun Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood, dan terna berbunga.

Fauna yang terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya Panda (hewan endemik wilayah China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis musang/luwak).

Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan gugur: Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik. Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin). Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.

4. Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen


Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada. Ciri-ciri bioma hutan taiga: Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.

5. bioma tundra
Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar artik, greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di antartika dan pulau-pulau kecil disekitar antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi (ef) dan iklim tundra (et).

Ciri-ciri bioma tundra : Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5 lu/ls. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 120 hari (1 4 bulan) Ciri-ciri: Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan. Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub). Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.

6. Bioma Padang Rumput


Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia. Ciri-ciri: Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air. Lingkungan biotik: Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama adang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina. Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

Cabang-Cabang Ilmu Biologi


Biologi memiliki cabang ilmu yang spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya mampu mendalami salah satu cabang ilmu. Cabang cabang Biologi tersebut antara lain: 1. Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup 2. Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya 3. Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria 4. Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang 5. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan 6. Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri 7. Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul 8. Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia. 9. Bryologi: ilmu yang mempelajari tentang lumut 10. Kardiologi: ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah 11. Dendrologi: ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana 12. Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan 13. Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio 14. Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga 15. Enzimologi : ilmu yang mempelajari tentang enzim 16. Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuhmakhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama 17. Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit 18. Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat 19. Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon 20. Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzimFisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh 21. Fisiologi: Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh 22. Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot 23. Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatanGenetika : Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat 24. Genetika: ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat

25. Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan 26. Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup 27. Harpetologi: ilmu yang mempelajari reptilia/ular 28. Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh 29. Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari tentang ikan 30. Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang crustacea 31. Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim 32. Limnologi : Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir 33. Mamologi: ilmu yang mempelajari tentang mammalia 34. Mikologi: ilmu yang mempelajari tentang jamur 35. Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme 36. Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska 37. Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme 38. Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur 39. Neurologi: Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf 40. Nematologi: ilmu yang mempelajari tentang nematoda 41. Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ 42. Onkologi: ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya 43. Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa 44. Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung 45. Phylogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup 46. Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh-nya bagi manusia 47. Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil 48. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau 49. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba 50. Parasitologi : Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit 51. Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa 52. Primatologi: ilmu yang mempelajari tentang primata 53. Pulmonologi: ilmu yang mempelajari tentang paru-paru 54. Radiologi: ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik 55. Rekayasa Genetika: ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetic 56. Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan 57. Sitologi : Ilmu yang mempelajari tentang sel 58. Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup 59. Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan 60. Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus

Manfaat Ilmu Biologi


Sebagai ilmu pengetahuan biologi berkembang seiring dengan tuntutan objek kajian yang makin meluas, objek kajian biologi yang menuntut pengkhususan menghasilkan perkembangan cabang dan anak cabang biologi. Berkembangnya biologi memberikan pemanfaatan manfaat daya meningkatnya taraf hayati, hidup manusia dengan dan sumber mengoptimalkan, diversifikasi,

konservasinya. Berkembangnya suatu ilmu diharapkan memberikan kontribusi kepada kesejahteraan bagi kehidupan. Dengan berkembangnya berbagai cabang biologi akan semakin bertambah besar peluang manfaat yang disumbangkan oleh biologi, antara lain. 1. Memberikan pemahaman lebih mendalam kepada diri seseorang yang dapat diterapkan 2. bermanfaat sebagai bagi dasar untuk akan meningkatkan sumber kebutuhan taraf daya hidup hidupnya. hayati yang manusia. Memberikan pengetahuan berbagai

pemenuhan

3. Memberikan rangsangan pada manusia untuk melakukan diversifikasi pemanfaatan sumber daya hayati sehingga diperoleh sumber baru yang berbeda. 4. Memberikan pengetahuan untuk melakukan konservasi terhadap sumber daya hayati agar tidak punah. Seseorang yang memahami biologi akan bersikap dan bertindak lain dalam menghadapi permasalahan kehidupan dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pemahaman biologi. Contohnya, ketika munculnya wabah SARS, anggota masyarakat disarankan menggunakan masker. Orang awam mungkin beranggapan dengan menggunakan masker mereka tidak akan terkena SARS. Sementara itu bagi yang memahami akan virus, mereka menyadari hanya untuk mencegah meluasnya virus SARS saja, dan mereka selalu waspada dengan menjaga kebersihan serta mempersiapkan tindakan yang tepat bila menjumpai gejala SARS di masyarakat. Selain manfaat, kemajuan ilmu pengetahuan terkadang mengandung sisi negatif yang tidak diharapkan. Perkembangan biologi dalam teknik rekayasa genetika tidak diragukan lagi dapat menghasilkan bibit-bibit unggul yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Jika teknik ini disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, mungkin dapat menghasilkan bibitbibit yang malah membahayakan bagi kehidupan. Bila ini terjadi, kesejahteraan hidup yang seharusnya disumbangkan ilmu pengetahuan tidak tercapai, tetapi justru menyengsarakan kehidupan.

Untuk menghindari penyelewengan dan penyalahgunaan teknologi, khususnya dibidang biologi, baru-baru ini dikembangkan aturan-aturan baku atau etika yang harus diperhatikan oleh para ahli yang tertarik pada objek kajian biologi yang disebut bioetika. Dalam bioetika memuat norma-norma atau kesepakatan tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seseorang yang berkaitan dengan penelitian di bidang biologi.

PERANAN MANFAAT ILMU BIOLOGI SEBAGAI BERIKUT? 1. Bidang Kedokteran dan kesehatan Contoh: transplantasi organ tubuh manusia(ginjal,jantung,sumsum tulang belakang dan hati), teknik inviltrasi in vitro, pembuatan antibiotika, penciptaan vaksin-vaksin seperti vaksin flu burung. 2. Bidang Pertanian Contoh: penemuan bibit unggul melelui seleksi, persilangan dan radiasi, pembuatan pupuk organik, pemberantasan hama dengan predator. 3. Bidang Perikanan dan Peternakan Contoh: penciptaan hewan varietas unggul melalui seleksi buatan dan persilangan, penciptaan ikan-ikan kualitas unggul dengan seleksi buatan dan persilangan serta teknologi suntik hormon. 4. Bidang Industri Contoh: serabut bulu domba, kapas dan kepompong ulat sutra dapat dipintal menjadi benang, maka berkembanglah industri kain, tekstil dan sutra, ditemukan bakteri lactobacillus yang bermanfaat bagi manusia, maka berkembang industri yoghurt.

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK


Hari, tanggal Waktu Tempat Tema diskusi Tujuan : Selasa, 26 November 2012 : Pukul 13.00-14.00 : Kelas XII ipa 5 : Masih Perlukah Ujian Nasional : a. Mencari Penyebab UN harus ditiadakan b. Mengetahui apa saja factor factor yang membuat siswa menjadi takut dengan Ujian Nasional Pelaksana diskusi Pelaksana diskusi Moderator : Ari Putra Anugrah Notulis : Hendra Herdiansyah Anggota : a. Tommy Reskinta Paulus b. Titin Suhartina c. Murdiono Afriadi Hasil diskusi Pengusul/penanggap Ainul Yaqin : Ujian Nasional serta sekolah penting Karena kedua-duanya menjadi penentu kelulusan. Hena Surri Intan Pertiwi : Masih banyak terjadi kecurangan dalam ujian Nasional sehingga perlu diperketat penjagaanya. Andi Azizah : Terkadang daam meembrikan nilai kepada muridnya seorang guru harus sedikit mendongkrak nilainya, agar lulus dari sekolah.

1. a. b. c.

Kesimpulan Ujian Nasioanal adalah ujian yang akan kita lalui untuk lulus dari sekolah. Ujian Nasinonal sekarang banyak yang membocorkan kunci jawaban. Sehingga siswa menanggap remeh Ujian Nasional tersebut. Ujian Nasional hendaknya dihadapi dengan lebih semangat belajar, berusaha dan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah swt.

Maros, 1 desember 2012 Notilis

Hendra Herdiansyah

Laporan Hasil Wawancara

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 27 Januari 2011 Waktu Pelaksanaan : 12.15 WIB Tempat Pelaksanaan : Kantor Desa Cibunar Narasumber : Mulya Sukmana (Kepala Desa Cibunar) Pewawancara : Noer fajrin, Annisa Aprinia, Popi Fadilah Tema wawancara : Seputar Desa Cibunar Tujuan wawancara : Mengetahui perkembangan Desa Cibunar berdasarkan bidang pendidikan dan kesejahteraan masyarakat desanya. Hasil Wawancara Mulya Sukmana (narasumber) sebagai Kepala Desa Cibunar, yang telah menjabat selama 2 periode dari tahun 1999 sampai 2011 inilah masa bakti beliau. Tugas, wewenag, kewajiban dan Hak Kepala Desa adalah memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa Cibunar berdasarkan kebijakan yang diterapkan bersama BPD Desa Cibunar, Mengajukan rancangan peraturan desa, membina kehidupan masyarakat Desa cibunar, membina perekonomian masyarakat Desa Cibunar, mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif. Jumlah penduduk Desa Cibunar sekitar 13.000 jiwa yang mayoritas penduduknya pemeluk agama islam, dari jumlah tersebut sebagian besar masyarakatnya adalah masyarakat yang berpendidikan. Seperti yang dipaparkan oleh Mulya Sukmana, Kepala Desa Cibunar, Kualitas pendidikan di desa Cibunar sudah sangat membaik karena sudah banyak anak-anak berprestasi baik secar akademik maupun nonakademi, hal ini didunkung oleh sarana belajar yang optimal. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa di desa tempat mereka tinggal saat ini sering sekali melaksanaan sarasehan dan lokakarya, demi memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat desa dalam bidang-bidang tertentu, khususnya pendidikan. Namun dari 13.000 jiwa yang berdiam di Desa Cibunar, ada sebagian warganya yang kurang mampu dari segi ekonomi. Oleh karena itu desa ini juga mendapat bantuan RASKIN ( Beras Miskin) beras dari pemerintah yang sudah di subsidi seperti di desa-desa lainnta yang taraf perekonomiannya masih rendah. Penyaluran beras dilakukan melalui para ketua RT, masing-masing RT mendapat umumnya memperoleh pembagian RASKIN kurang lebih sebanyak 25 karung beras, tiap 1 karungnya seberat 25 kg. Bantuan ini cukup membantu warga yang masih kurang mampu tersebut. Rasa tolong-menolong yang kuat di lingkungan Desa CIbanur sangatlah erat, tentunya hal ini dapat kita contoh dan terapkan di lingkungan tempat tinggal sehari-hari. Sehingga terjalin kekeluargaan antarsesama warga dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu.

Laporan Praktikum Percobaan Reaksi Eksoterm Endoterm PERCOBAAN REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM Tujuan Praktikum Mempelajari reaksi eksoterm dan endoterm. Dasar teori Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Contoh Eksoterm: membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun. Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh Endoterm: asimilasi dan fotosintesis. Pada reaksi eksoterm, kalor mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (H) bertanda negatif. Reaksi Eksoterm: H = Hp Hr < 0 (negatif) Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (H) bertanda positif. Reaksi Endoterm: H = Hp Hr > 0 (positip) Alat dan Bahan Alat Gelas 100 ml Termometer(jika ada)

Bahan Air Pupuk Urea Batu Gamping

Cara Kerja 1. Siapkan gelas kimia berukuran 100 ml isi dengan 25 air, catat suhu air,masukan pupuk urea kedalam gelas, rasakan suhunya dan perubahan yang terjadi. 2. Siapkan gelas kimia berukuran 100 ml isi dengan 25 ml air, catat suhu air, masukkan ke dalam air sebongkah batu gamping, rasakan suhunya dan perubahan yang terjadi. Catat pengamatan Anda. Laporan Praktikum Percobaan Reaksi Eksoterm Endoterm Judul : Reaksi Eksoterm-Endoterm

Tujuan Percobaan : mempelajari reaksi eksoterm dan endoterm

Hasil Pengamatan No 1. Kegiatan a. Suhu air b. Suhu campuran air dengan pupuk urea Pengamatan Jika dirasakan dengan tangan, suhu air rasanya dingin Jika dirasakan dengan tangan, suhu campuran air dengan pupuk urea rasanya dingin(lebih dingin dari suhu air) Jika dirasakan dengan tangan, suhu air rasanya dingin 2. a. Suhu air Jika dirasakan dengan tangan, suhu campuran air dengan pupuk urea rasanya panas b. Suhu campuran air dengan gamping batu

CONTOH LAPORAN BUKU LAPORAN BUKU

JUDUL BUKU PENGARANG PENERBIT TAHUN TERBIT CETAKAN KOTA TERBIT TEBAL BUKU HARGA BUKU RC.No ISBN

: Sosiolinguistik (Perkenalan Awal) : Abdul Chaer Leonie Agustina : Rineka Cipta : Juni 2004 : Kedua : Jakarta : i-ix dan 256 + cover : Rp. 47.000 : 1190/H/2004 : 979-518-647-7

GARIS BESAR ISI BUKU : BAB I : PENDAHULUAN 1. Pengertian sosiolinguistik 2. Masalah-masalah sosiolinguistik 3. Kegunaan sosiolinguistik BAB 2 : KOMUNIKASI BAHASA 1. Hakikat bahasa 2. Fungsi bahasa 3. Hakikat komunikasi 4. Komunikasi bahasa 5. Keistimewaan bahasa manusia BAB 3 : BAHASA DAN MASYARAKAT 1. Bahasa dan tutur 2. Verbal repertoire 3. Masyarakat tutur 4. Bahasa dan tingkatan sosial masyarakat BAB 4 : PERISTIWA TUTUR DAN TINDAK TUTUR 1. Peristiwa tutur 2. Tindak tutur 3. Tindak tutur dan pragmatik

BAB 5 : PELBAGAI VARIASI DAN JENIS BAHASA 1. Variasi bahasa 2. Jenis bahasa BAB 6 BILINGUALISME DAN DIGLOSIA 1. Bilingualisme 2. Diglosia 3. Kaitan Bilingualisme dan Diglosia. BAB 7 ALIH KODE DAN CAMPUR KODE 1. Alih Kode 2. CampurKode BAB 8 INTERFERENSI DAN INTEGRASI 1. Interfensi 2. Integrasi BAB 9 PERUBAHAN, PERGESERAN, DAN PEMERTAHANAN BAHASA 1. Perubahan Bahasa 2. Pergeseran Bahasa BAB 10 SIKAP BAHASA DAN PEMILIHAN BAHASA 1. Sikap Bahasa 2. PemilihanBahasa BAB 11 BAHASA DAN KEBUDAYAAN 1. Hakikat Kebudayaan 2. Hubungan Bahasadan Kebudayaan 3. Etika Berbahasa BAB 12 PERENANAAN BAHASA 1. Kebijaksanaan Bahasa 2. Perencanaan Bahasa BAB 13 PEMBAKUAN BAHASA 1. Bahasa Baku 2. Fungsi Bahasa Baku 3. PemilihanRagamBaku 4. Bahasa lndonesia Baku BAB 14 PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN BAHASA 1. Variabel Pembelajaran Bahasa 2. Tujuan Pengajaran Bahasa 3. Pengajaran BahasaKedua 4. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa

BAB 15 PROFIL SOSIOLINGUISTIK DI INDONESIA 1. Bahasa Indonesia Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing 2. Bahasa Indonesia Berasal dari Pijin 3. Pembakuan Bahasa Indonesia 4. Pengajaran Bahasa Indonesia 5. Sikap dan Kemampuan Berbahasa

INTISARI BAB/SUB BAB BUKU : BAB I : PENDAHULUAN 1. Pengertian sosiolinguistik Kalau disimak dari beberapa definisi, maka dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat lnterdisipriner dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur. Atau secara lebih operasional lagi seperti dikatakan Fishman (1972,1976 ,.....study of who speak what language to whom and when" 2. Masalah-masalah sosiolinguistik Konferensi sosiolinguistik pertama yang berlangsung di University ofCalifornia, Los Angeles 1964 telah merumuskan ada tujuh dimensi dalam penelitian sosiolinguistik. Ketujuh dimensi yang nerupakan masalah dalam sosiolinguistik itu adalah a) Identitas sosial dari penutun b) Identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi, c) Lingkungan sosial tempat peristiwa tuiur terjadi, d) Analisis sinkonik dan dialcronik dari calek-dialek sosial, e) Penilaian totiuf yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentutc uiaran, f) Tingkatan variasi dan ragarn linguistik, dan penerapan pratiis dari peneiitian sosiolinguistik 3. Kegunaan sosiolinguistik Sosiolinguistik akan memberikan pedoman kepada kita dalam berkomunikasi dengan menunjukan bahasa, ragam bahasaatau gaya bahasa apa yang harus kita gunakan jika kita berbicara dengan orang tertentu. BAB 2 : KOMUNIKASI BAHASA 1. Hakikat bahasa Beberapa ciri yang merupakan hakikat bahasa adalah bahwa bahasa itu sebuah sistem lambang, berupa bunyi, arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi. 2. Fungsi bahasa Dilihat dari segi penutur bahasa berfungsi sebagai personal, dilihat dari segi pendengar berfungsi sebagai direktif, dilihat dari segi kontak penutur dan pendengar fungsinya sebagai menjalin hubungan, dilihat dari topik ujaran berfungsi sebagai alat untuk membicarakan objek, dilihat dari segi kode yang digunakan berfungsi membicarakan bahasa itu sendiri,

sedangkan jika dilihat dari segi amanat berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, fikiran dan perasaan. 3. Hakikat komunikasi Jika kita lihat dari pengertiannya maka komunikasi adalah proses pertukaran informasi antar individual, melalui simbol tanda, atau tingkah laku yang umum (verbal atau non verbal). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi melibatkan pengirim informasi, penerima informasi, informasi itu sendiri dan alat yang digunakannya. 4. Komunikasi bahasa Berlangsungnya komunikasi bahasa dapat digambarkan sebagai berikut: 5. o o o o o o o Keistimewaan bahasa manusia Menggunakan jalur vokal auditif Dapat tersiar ke segala arah Dapat dipisahkan menjadi unit satuan Bersifat terbuka Dapat menyatakan yang benar dan tidak benar Dapat digunakan untuk membicarakan itu sendiri Dll.

BAB 3 : BAHASA DAN MASYARAKAT 1. Bahasa dan tutur Secara linguistik dapat disimpulkan bahwa setiap bahasa sebgai langue dapat terdiri dari sejumlah dialek, dan setiap dialekterdiri dari sejumlah idiolek. 2. Verbal repertoire Adalah semua bahasa beserta ragam-ragamnya yang dimiliki atau dikuasai oleh seorang penutur 3. Masyarakat tutur Jika dalam suatu kelompok masyarakat menggunakan verbal repertoir yang hampir sama serta mempunyai penilaian yang sama terhadap norma-norma pemakaian bahasa maka maayarakat itu dikatakan sebuah masyarakat tutur. 4. Bahasa dan tingkatan sosial masyarakat Berdasarkan hasil penelitian Labov dan uraian mengenai salah satu bahasa daerahyang ada di Indonesia dapat disimpulkan bahwa memang ada kolerasi antara tingkat sosial masyarakat dengan ragam bahasa yang digunakan.

BAB 4 : PERISTIWA TUTUR DAN TINDAK TUTUR 1. Peristiwa tutur Adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, dalam waktu, tempatdan situasi tertentu. 2. Tindak tutur

Jika peristiwa tutur merupakan gejala sosial maka tindak tutur merupakan gejala individual, bersifat psikologis,dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penuturdalam menghadapi situasi tertentu. 3. Tindak tutur dan pragmatik Pragmatik merupakan menelaah makna menurut tafsiran pendengar. BAB 5 : PELBAGAI VARIASI DAN JENIS BAHASA 1. Variasi bahasa a) Variasi dari segi penutur b) Variasi dari segi pemakaian c) Variasi dari segi keformalan d) Variasi dari segi sarana 2. Jenis bahasa a) Jenis bahasa berdasarkan sosiologis b) Jenis bahasa berdasarkan sikap politik c) Jenis bahasa berdasarkan tahap pemerolehan d) Lingua franca BAB 6 BILINGUALISME DAN DIGLOSIA 1. Bilingualisme Dalam sosiolinguistik dapat diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. 2. Diglosia Suatu keadaan dalam masyarakat dimana terdapat dua variasi dalam suatu bahasa yang hidup berdampingan dan masing-masing mempunyai peranan tertentu. 3. Kaitan Bilingualisme dan Diglosia. Kalau diglosia diartikan sebagai adanya pembedaan fungsi atas penggunaan bahasa sedangkan bilingualisme adalah keadaan penggunaan dua bahasa secara bergantian dalam masyarakat. BAB 7 ALIH KODE DAN CAMPUR KODE 1. Alih Kode Peristiwa pergantian bahasa atau berubahnya dari ragam santai menjadi ragam resmi atau sebaliknya (gejala peralihan pemakaian bahasakarena berubahnya situasi) Contoh. Sunda ke Indonesia 2. CampurKode Alih kode dan campur kode sangat sukar dibedakan bahkan menurut Hill dan Hill (1980:122) tidak ada harapan untuk membedakan antar alih kode dengan campur kode. Kesamaannya adalah digunakannya dua bahasa atau lebih dalam masyarakat tutur. BAB 8 INTERFERENSI DAN INTEGRASI 1. Interfensi

Pertama kali dikemukakan oleh Weinreich (1953) untuk menyebutkan adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahsa tersebut dengan unsurunsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang bilingual. 2. Integrasi Adalah unsur-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa tertentu dan dianggap sudah menjadi warga bahasa tersebut. Tidak dianggap lagi sebagai bahasa pinjaman atau pungutan.

BAB 9 PERUBAHAN, PERGESERAN, DAN PEMERTAHANAN BAHASA 1. Perubahan Bahasa Adalah adanya perubahan kaidah (direvisi, menghilang atau muncul kaidah-kaidah baru dan semua itu dapat terjadi pada semua tataran linguistik yaitu o Fonologi o Morfologi o Sintaksis o Semantik o leksikon 2. Pergeseran Bahasa Menyangkut masalah penggunaan bahsa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur yang terjadi perpindahan dari satu masyarakat tutur ke masyarakat tutur yang lain. 3. Pemertahanan Bahasa Suatu upaya agar bahasa tertentu dapat dipertahankan keberadaanya. BAB 10 SIKAP BAHASA DAN PEMILIHAN BAHASA 1. Sikap Bahasa Untuk dapat memahami apa yang disebut sikap bahasa terlebih dahulu harus dijelaskan apa itu sikap. Sesungguhnya sikap adalah fenomena kejiwaan, yang biasanya termanifestasi dalam bentuk tindakan dan perilaku. Menurut Garvin dan Mathiot ada tiga ciri sikap bahasa yaitu sebagi berikut: a) Kesetiaan bahasa (language loyalty) Mendorong masyarakat suatu bahasa mempertahankan suatu bahasanya, dan apabila perlu mencegah adanya pengaruh bahasa lain. b) Kebanggaan bahasa (language pride) Mendorong orang mengembangkan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambang identitas dan kesatuan masyarakat. c) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm) Mendorong orang untuk menggunakan bahasanya dengan cermat dan santun Dapat dilihat bahwa sikap bahasa juga bisa mempengaaruhi seseorang untuk menggunakan suatu bahasa dan bukan bahasa yang lain dalam masyarakat yang bilingual atau multilingual. 2. PemilihanBahasa Dimasyarakat yang diglosia untuk domain yang tidak formal, seperti keluarga, biasanya lebih tepat digunakan bahasa ragam rendah, sedangkan dlam somain yang formal, seperti dalam pendidikan penggunaan ragam bahasa tinggi lebih tepat. Maka pemilihan suatu bahasa atau ragam bahasa dalam pendekatan sosiologis ini tergantung pada domainnya. BAB 11 BAHASA DAN KEBUDAYAAN 1. Hakikat Kebudayaan Kebudayaan melingkupi semua aspek dan segi kehidupan manusia. Lalu kalau kita lihat definisi golongan maka bisa dikatakan apa saja perbuatan manusia dengan segala hasil dan akibatnya adalah termasuk dalam konsep kebudayaan. 2. Hubungan Bahasadan Kebudayaan

Hubungan bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, dimana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun bahasa juga bisa bersifat koordinatif yakni hubungan sederajat yang kedudukannya sama tinggi dan saling melekat pada manusia. Kalau kebudayaan adalah suatu sistem yang mengatur interaksi manusia didalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu. Dengan kata lain, hubungan yang erat itu berlaku sebagai kebudayaan merupakan sistem yang mengatur interaksi manusia, sedangkan kebahasaan merupakan sistem yang berfungsi sebagai sarana keberlangsungan sarana itu. 3. Etika Berbahasa Etika bahasa erat kaitannya dengan pemilihan kode bahasa, norma-norma sosial, dan sitem bahsa yang berlaku dalam suatu masayarakat. Oleh karena itu etiak berbahasa akan mengatur beberapa hal: a) Apa yang harus kita katakan pada waktu dan keadaan tertentu kepada seseorang partisipan tertentu berkenaan dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu. b) Ragam bahsa apa yang wajar digunakan dalam situasi sosiolinguistik dan budaya tertentu. c) Kapan dan bagaimana kita menggunakan giliran berbicara kita dan menyela pembicaraan orang lain. d) Kapan kita harus diam e) Bagaimana kualitas suara dan sikap fisik kita dalam berbicara BAB 12 PERENCANAAN BAHASA 1. Kebijaksanaan Bahasa Merupakansaha kenegaraan suatu bangsa untuk menentukan dan menetapkan dengan tepat fungsi dan status bahasa atau bahsa-bahsa yang ada di Negara itu, agar komunikasi kenegaraan dan kebangsaan dapat belangsung dengan baik. Selain memberi keputusan mengenai status, kedudukan dan fungsi suatu bahasa kebijaksanaan suatu bahasa harus pula memberi pengarahan terhadap pengolahan materi bahasa itu yang biasa disebut korpus bahasa. 2. Perencanaan Bahasa Merupakan usaha untuk membuat penggunaan bahasa atau bahasa-bahasa dalam satu Negara di masa depan dengan lebih baik dan terarah. Dilakukan oleh perorangan atau lembaga pemerintahan. Di Indonesia lembaga yang dimaksud adalah lembaga yang bernama Pusat Bahasa yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan di bidang penelitian dan pengembangan bahasa, bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. BAB 13 PEMBAKUAN BAHASA 1. Bahasa Baku Bahasa baku adalah salah satu variasi bahasa yang diangkat dan disepakati sebagai ragam bahasa yang akan dijadikan tolok ukur sebagai bahasa yang baik dan benar dalam komunikasi yang bersifat resmi, baik secara lisan maupun tulisan. 2. Fungsi Bahasa Baku

Selain fungsi penggunaannya untuk situasi-situasi resmi, ragam bahsa baku menurut Gravin dan Mathiot (1956: 785-787) juga mempunyai fungsi yang lain yang bersifat sosial politik yaitu: a) Fungsi pemersatu b) Fungsi pemisah c) Fungsi harga diri d) Fungsi kerangka acuan. 3. PemilihanRagamBaku Moeliono (1975:2) mengatakan bahwa pada umumnya yang layak dianggap baku ialah ujaran dan tulisan yang dipakai oleh golongan masyarakat yang paling luas pengaruhnya dan paling besar kewibawaannya. Termasuk didalamnya para pejabatnya, para guru, warga media masa, alim ulama dan cendikiawan. 4. Bahasa lndonesia Baku Pembakuan bahasa Indonesia dalam bidang kosakata dan peristilahantelah lam dilakukan. Kebakuan unsur leksial dapat dilihat dari: a) Ejaannya b) Lafalnya c) Bentuknya d) Sumber pengambilannya Kebakuan menurut bentuk misalnya, tetapi dan begitu adalah bentuk baku sedangkan tapi dan gitu adalah bentuk yang tidak baku. Kebakuan kosakata menurut sumber pengambilannya adalah disebut tidak baku kalau kosakata itu adalah kosakata bahasa daerah atau jelas-jelas bukan kosakata bahasa baku. Umpamanya katatidak dan uang adalah baku, sedangkan nggak dan duit adalah tidak baku. BAB 14 PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN BAHASA 1. Variabel Pembelajaran Bahasa Dalam proses belajar mengajar bahasa akan kita temui beberapa variabel yaitu: o Murid o Guru bahan pelajaran o Tujuan pengajaran o Serta lingkungan keluarga dan masyarakat. Disamping variabel diatas ada beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan belajar bahasa yaitu yang disebut asas-asas belajar. Diantaranya adalah asas yang bersifat psikologis anak didik. Motivasi Pengalaman belajar sendiri Keingintahuan Analisis sintesis Perbedaan individual Sedangkan asas yang bersifat materi linguistik adalalah sebagai berikut: o Mudah menuju susah o Sederhana menuju kompleks o Dekat menuju jauh

o Pola menuju unsur o Penggunaan menuju pengetahuan o Masalah bukan kebiasaan o Kenyataan bukan buatan 2. Tujuan Pengajaran Bahasa Rumusan-rumusan mengenai tujuan pendidikan bahasa dapat dipertimbangkan sebagai berikut: a) Pendidikan/pengajaran bahasa Indonesia selain untuk membentuk sikap pribadi manusia pancasilais pada sekolah dasar (SD) adalah agar para siswa dapat bernalar, berkomunikasi, dan menyerap/menyampaikan kebudayaan dalam bahasa Indonesia; pada sekolah menengah (SM) adalah agar siswa dapat bernalar, berinterksi, dan meyerap ilmu dalam bahsa Indonesia; dalam pendidikan tinggi (PT) agar para mahasiswa dapat bernalar dan menyerap serta menyampaikan kebudayaan dalam bahasa Indonesia. b) Pendidikan/pengajaran bahasa daerah (BD), didaerah yang memerlukan, pada SD dan SM adalah agar siswa dapat melakukan interaksi dengan menggunakan bahasa tersebut. c) Pendidikan/pengajaran bahasa asing (BA), khususnya bahasa inggris, secara nasional pada tingkat SM adalah agar siswa dapat berinteraksi dengan menggunakan bahasa itu; dan pada tingkat perguruan tinggi (PT) agar mahasiswa dapat bernalar, berinteraksi, dan menerima atau menyerap kebudayaan dalam bahasa itu dan juga menyampaikannya. 3. Pengajaran Bahasa Kedua Dalam masyarakat bilingual tentu akan ada pengajaran bahasa kedua (dan mungkin juga ketiga). Bahkkan kedua ini bisa bahasa nasional, bahasa resmi kenegaraan, bahasa resmi kedaerahan, atau juga bahasa asing. Di Indonesia pada umumnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua. Pengajaran bahasa kedua tentu menimbulkan masalah-masalah sosiolinguistik. Masalah ini tidak terlalu berat jika kedua bahasa itu masih tergolong bahasa serumpun. Akan terasa berat jika kedua bahasa tersebut tidak serumpun. Pengajaran bahasa kedua di Indonesia secara formal dimulai ketika anak memasuki pendidikan dasar (kira-kira 6 tahun) untuk bahasa nasional, dan ketika anak memasuki pendidikan menengah (kira-kira 13 tahun) untuk bahasa asing. 4. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa Kurikulum 1984 memasukkan pragmatik sebagai salah atu pokok bahasan yang harus diberikan dalam pengajaran bahasa. Konsep umum yang bisa ditangkap dari sekian banyak pertuan, mengatakan bahwa pragmatik adalah keterampilan menggunakan bahasa menurut partisipan, topik pembicaraan, tujuan pembicaraan, situasi dan tempat berlangsungnya pembicaraan itu. BAB 15 PROFIL SOSIOLINGUISTIK DI INDONESIA 1. Bahasa Indonesia Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia menjalankan tugas sebagaiberikut: a) Lambang kebanggaan nasional b) Lambang identitas nasional c) Sarana penyatuan bangsa d) Sarana perhubungan anatarbudaya dan daerah

Sebagai bahasa kenegaraan bahasa Indonesia bertugas sebagai: a) Bahasa resmi kenegaraan b) Bahasa pengantar resmi dilembaga pendidikan c) Sarana perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan d) Sarana pengembangan kebudayaan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Bahasa-bahasa lain yang merupakan bahsa penduduk asli seperti bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa bali, bahasa bugis, dan sebagainya. Sedangkan bahasa lain yang buak milik penduduk asli seperti bahasa Arab, Bahasa China, bahasa Inggris, Bahasa Jerman dan lain sebagainya. 2. Bahasa Indonesia Berasal dari Pijin? Dalam studi sosiolinguistik ada satu hal yang menarik mengenar asal usul bahasa Indonesia, yaitu adanya pendapat dari pakar asing yang memiliki reputasi nama internasional bahwa bahasa Indonesia standar berasal dari sebuah pijin yang disebut.Baz aar Malay atau Low Malay. pendapat ini mula-mula dilontarkan oleh seorang sejarawan kenamaan G.M. Kahin dalan bukunya yang berjudul Nationalism and Revoluriott in Indonesia (cornell university press 1952). Kemudian dikemukakan pula oleh seorang sosiolinguis terkenal yang mempunyai keahlian di bidang bahasa pijin dan kreol, yaitu R.A Hall dalam makalahnya berjudur, pidgins and creoles as standard Language yang dimuat dalam Pride dan Holmes, editor, (1976:142-153, cetakan pertama 1972). Pendapat Hall ini banyak diikuti oleh pakar lain seperti Hopper (1972), dan di lndonesia oleh poedjosoedarmo (1978) dan Alwasilah (1985). Akhirnya, mengenai pendapat Hall di atas bisa dikatakan kalau benar bahasa lndonesia standar berasal dari pijin Melayu (bahasa Melayu Pasar), maka tentunya dalam bahasa Indonesia sekarang yang diterima adalah bentuk kalimat seperti, "Dia mau kasi itu kain sama dia punya bini"; dan bukannya bentuk "Dia akan memberikan kain itu kepada isterinya". 3. Pembakuan Bahasa Indonesia Apa yang dimaksud dengan bahasa baku dan bagaimana proses pembentukannya telah dibicarakan pada Bab l3 yang lalu. Dalam subbab ini mmasih ingin dikemukakan beberapa masalah yang berkenaan dengan pembakuan bahasa lndonesia. Dalam Bab l3 yang lalu telah disebutkan bahwa pembakuan bahasa menyangkut semua aspek atau tataran bahasa, yaitu fonologi, ejaan, morfologi, sintaksis, kosakata, dan peristilahan. Dalam bahasa Irrdonesia ada pembakuan yang sudah diselesaikan, tetapi ada pula yang belum. Pembakuan dalam bidang lafal berum pemah dilakukan, padahal dari segi kebahasaan masalah lafal ini sangat penting; dan dari segi sosial politik cukup rawan. Seringkali lafal seseorang dari daerah tertentu menjadi bahan olok-olokan dari penutur bahasa Indonesia dari daerah lainnya. Hingga kini dalam pertuturan bahasa lndonesia kita dapat mendengar aneka warna ucapan dan kita dapat mengetahui seseorang itu berasal dari berdasarkan lafalnya. Mengenai lafal yang berbeda-beda ini ada ciri seorang anak Indonesia kelahiran Jakarta yang mengikuti program pertukaran pelajar ke jepang. Selama di Jepang dia ditemani oleh seorang (mahasiswi Jepang) yang pemah mengikuti prograrn yang sama dan tinggal di Jember, Jawa Timur, Indonesia. Si mentor ini merasa heran karena bahasa Indonesia (tepatrya lafalnya) yang dikuasai dan dipelajari slama di Indonesia tidak sama dengan yang digunakan pelajar

dariari Jakarta yang kini dibimbingnya. Cerita si anak Jakarta itu, bahasa Indonesia si mentornya persis seperti bahasa Indonesianya pelawak Kadir dan Bu Bariyah. Pembakuan dalam bidang gramatika, mencakup morfologi dan sintaksis, telah dilakukan, yakni dengan terbitnya buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 1988, dan yang pada tahun 1993 terah pula diterbitkan revisinya. Sayangnya masih banyak sekali pakar dan guru bahasa Indonesia yang masih merasa kurang "pas" dengan buku tersebut. Banyak masalah yang muncul dari buku tersebut untuk bisa dipersoalkan. Sebetulnya yang dibutuhkan masyarakat bukanlah sebuah buku tata bahasa baku yang teoretis, melainkan sebuah buku tata bahasa baku yang praktis yang mudah diikuti untuk dijadikan pedoman dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. oleh karena itu, barangkali, berdasarkan buku tata bahasa baku yang ada itu, dapat dibuat sebuah buku tata bahasa yang lain, yang dengan mudah dapat menjadi pedoman bagi masyarakat. Memang kita sadarijuga bahwa kaidah-kardah tata bahasa itu tidak selamanya tetap; namun, adanya ketetapan sangat diperlukan dalam pembinaan dan pembakuan bahasa. Pembakuan dalam bidang kosakata dan istilah sudah dan sedang berjalan. Pengembangan, pemekaran, dan pembakuan kosakata memang ticlak bisa berhenti pada satu titik, sebab seperti kita lihat dari Bab 9, perubahan kosakata dalam setiap bahasa hampir dapat dikatakan bisa terjadi sepanjang waktu. Terbitnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (l988, edisi II 1993) merupakan satu tonggak yang sangat penting dalam upaya pembakuan dan pemekaran kosakata bahasa Indonesia. 4. Pengajaran Bahasa Indonesia Dalam pengajaran pendidikan formal, pendidikan bahasa Indonesia mempunyai dua muka, pertama sebagai bahasa pengantar di dalam pendidikan dan kedua sebagai mata pelajaran yang harus dipelajari. 5. Sikap dan Kemampuan Berbahasa Secara nasional kedudukan bahasa Indonesia adalah pada tingkat pertama bahasa daerah adalah pada tingkat kedua dan bahasa asing pada tingkat ketiga. Tetapi bagi sebagian besar orang Indonesia dilihat dari segi emosional, keakraban, dan perolehan, bahasa daerah menduduki tingkat pertama; bahasa Indonesia nrenduduki tempat kedua, dan bahasa asing ada pada tingkat ketiga. Lalu, sikap terhadap ketiga bahasa itu pun tidak ditentukan oleh urutan kedudukan ketiga bahasa itu secara nasional melainkan menurut segi emosional, keakrab dan perolehan. Jadi, bahasa daerah mendapat perhatian pertama, bahasa Indonesia yang kedua, dan bahasa asing yang ketiga. Oleh karena itu, sebagai akibat dari sikap itu, bahasa darah (yang memang dikuasai dun digunakan sejak kecil ) akan digunakan sebaik mungkin kalau perlu tanpa kesalahan. Sikap terhadap bahasa Indonesia seperti kurangnya minat untuk mempelajarinya akan memberi dampak yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa Indonesia di kalagan banyak orang lndonesia baik dari lapisan bawah, menengah,dan atas bahkan juga pada lapisan intetektual. Kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia padd anggota masyarakat kelas bawah dan menengah bisa dimengerti sebab mereka pada umumnya tidak pemah secara formal ntendapat pendidikan bahasa lndonesia atau kalau pun dapat tentulah dalam porsi yang tidak cukup. Tetapi kurangnya kemampuan berbahasa lndonesia pada golongan atas dan kelompok intelektual adalah sangat tidak biasa sebab mereka rata-rata

mendapat pendidikan yang cukup. Apalagi untuk kelompok intelektual. Karena itu, kalau dicari sebabnya mengapa mereka kurang mampu berbahasa Indonesia, tentu adalah pada alasan sikap yang meremehkan dan kurang menghargai serta tidak punya rasa bangga terhadap bahasa lndonesia.

KOMENTAR PENULIS LAPORAN Menurut saya buku ini memiliki materi yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari segi isinya yang banyak sekali mengutip beberapa pendapat para ahli dan disertai dengan kesimpulan dari beberapa teori yang disampaikan. Penulis buku ini juga memberikan pandangan dan kesimpulannya setelah mengetengahkan beberapa pendapat para ahli tersebut. Penyampaian materi dan bahasa yang digunakan juga sangat mudah dipahami. Penulis buku ini menyampaikan materi yang ada dengan sistematis sehingga pembaca mudah memahami materi yang disampaikan. Jika dibandingkan dengan buku lain dengan judul yang sama seperti buku SOSIOLINGUISTIK karangan Prof. Dr. Sumarsono, M. Ed, buku karangan Abdul Chaer dan Leonie Agstina ini lebih mudah dipahami. Materi yang disampaikan juga lebih lengkap dan didukung oleh beberapa teori yang berhubungan. Bukti: Pada sub bab 3.4 Bahasa Dan Tingkatan Sosial Masyarakat halaman 38 buku karangan Abdul Chaer dan Leonie Agstina mengetengahkan teori William Labov (tentang lapisan sosial bahasa Inggris di kota New York) dengan lengkap disertai dengan tabel pendukung dan grafik penelitian William Labov tersebut. Tetapi hal ini tidak dijumpai dalam buku SOSIOLINGUISTIK karangan Prof. Dr. Sumarsono, M. Ed. Beliau hanya menjelaskan tentang teori Labov tanpa disertai dengan tabel hasil pengamatan dan grafik pengamatan ahli tersebut. Begitu juga pada bab/sub bab yang lainnya, dalam buku karangan Abdul Chaer dan Leonie Agstina lebih menjelaskan secara rinci tentang materi yang disampaikan, lengkap dengan teori pendukung serta kesimpulan dan pandangan penulisnya.

PENUTUP Dari hasil penilaian saya, buku ini sudah memiliki standar yang sangat baik. Bukan hanya Materinya yang disampaikan dan dijelaskan dengan rinci dan sistematis tetapi buku ini juga disampaikan dengan bahasa yang mudah untuk dipahami. Buku ini sangat cocok dipakai oleh kalangan siswa, mahasiswa dan umum untuk menambah wawasan tentang bagaimana memahami hubungan antara bahasa dengan faktorfaktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur.

LAPORAN KUNJUNGAN KE RADAR SOLO

Hari, Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 3 Desember 2011 Tempat Pelaksanaan : Radar Solo Waktu Pelaksanaan : 06.00 18.00 WIB Tujuan Kegiatan : Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang dunia jurnalistik. Jumlah Peserta Kegiatan : 53 Mahasiswa FKIP UAD Pelaksanaan Kunjungan ini disambut baik oleh pihak Radar Solo. Saya sangat senang dengan diadakannya kunjungan seperti ini oleh mahasiswa, berarti masih ada yang ingin mengetahui tentang dunia jurnalistik. Makanya, saya langsung mengiyakan saja ketika ketua panitia meminta ijin untuk melakukan kunjungan kesini, Ujar Ananto Priyatno selaku Pimpinan Redaksi Radar Solo. Banyak materi tentang dunia jurnalistik yang disampaikan oleh Bapak Pemimpin Redaksi seperti tentang Profil Radar Solo, Tugas seorang Wartawan, cara peliputan, cara pengolahan hasil liputan menjadi sebuah berita siap baca dan masih banyak lagi. Kunjungan yang dilakukan mengangkat tema Meningkatkan Potensi Mahasiswa dalam Berkarya yang Berjiwa Jurnalis berharap dapat meningkatkan kemamuan dan kemampuan mahasiswa yang menyukai bidang jurnalistik. Tidak hanya pemberian materi Jurnalistik oleh Pemimpin Redaksi saja, namun mahasiswa juga dituntut aktif bertanya tentang materi jurnalistik agar mahasiswa menjadi tahu hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui tentang dunia jurnalis.

Anda mungkin juga menyukai