Reaksi Hipersensitivitas

Raveinal
Sub Bagian Alergi Imunologi Klinik Ilmu Penyakit Dalam FK UNAND / RS M Jamil Padang

REAKSI HIPERSENSITIVITAS
Alergi Von Pirquet ( 1906 ), diartikan sebagai

reaksi pejamu yang berubah bila terpajan

bahan yang sama untuk kedua kalinya / lebih Hipersensitivitas : Reaksi imun patologik, terjadi akibat respons imun yang berlebihan dan menimbulkan

kerusakan jaringan tubuh.

Gell dan Coombs : - Membagi dalam tipe I, II, III & IV berdasarkan kecepatan dan mekanisme imun yang terjadi.

- Tipe I, II & III diperantarai oleh antibodi

- Tipe IV di perantarai oleh sel T

Manifestasi dan mekanisme reaksi hipersensitivitas

Tipe I II III IV

Manifestasi Reaksi hipersensitivitas cepat Antibodi terhadap sel Kompleks antibodi-antigen

Mekanisme IgE

IgG atau IgM

IgG ( terbanyak ) atau IgM Sel T yang disensitasi

Reaksi hipersensitivitas lambat

Reaksi Hipersensitivitas Tipe I

Reaksi cepat / reaksi anafilaksis / reaksi alergi Timbul segera sesudah badan terpajan dengan alergen

( kurang dari 1 jam )

Contoh : 1. Anafilaksis 2. Urtikaria 3. Angioedema 4. Atopik alergi

Reaksi hipersensitivitas tipe I

Med. Of Anaphyl.

ALLERGEN

IgE SYNTHESIS

MAST CELL DEGRANUL

LOCAL ANAPHYLAXIS ALLERGIC RHINITS ASTHMA AT.ECZEMA URTICARIA FOOD ALLERGY

Roitt I, ea, Really Essential Medical Immunology, Blackwell Science, 2000; 126

Reaksi Hipersensitivitas Tipe II

Reaksi sitotoksik melalui IgG / IgM terhadap antigen spesifik Antibodi tersebut dapat mengaktifkan sel K yang memiliki reseptor Fc sebagai efektor Antibody Dependent Cellular Cytotoxicity (ADCC)

Contoh :
1. Reaksi transfusi 2. Rhesus Incompatibility (Rh Incompatibility) 3. Mycoplasma pneumoniae related cold agglutinins 4. Tiroiditis Hashimoto 5. Sindroma Goodpastures 6. Delayed transplant graft rejection

Reaksi HipersensitivitasTipe II
Reseptor Fc IgG Ag permukaan

Sel K

Sel sasaran

Efek sitotoksik
Ab

Komplemen
Lisis oleh C

Sel sasaran

Reaksi Hipersensitivitas Tipe III

Adanya komplek antigen antibodi di jaringan Reaksi timbul 1 3 minggu setelah terpapar antigen Reaksi kompleks imun bila kompleks antigen-antibodi ditemukan dalam jaringan atau sirkulasi / dinding pembuluh darah dan mengaktifkan komplemen Antibodi IgM atau IgG. Komplemen yang diaktifkan melepas Macrophage Chemotactic Factor Makrofag yang dikerahkan ke tempat tersebut melepaskan enzim yang dapat merusak jaringan sekitarnya

Tipe III
Endapan kompleks imun

Komplemen Ab Ag

Makrofag
Jaringan Membran basal

Reaksi Hipersensitivitas Tipe III

Contoh : 1. Systemic Lupus Erythematosus 2. Erythema Nodosum 3. Polyarteritis nodosa 4. Arthus Reaction 5. Rheumatoid Arthritis 6. Elephantiasis (Wuchereria bancrofti reaction) 7. Serum Sickness

Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV

Disebut juga reaksi hipersensitivitas lambat ( delayed type hypersensitivity )

Diperantarai oleh Sel T spesifik thd antigen ( Cell Mediated Immunity )

Timbul > 24 jam setelah tubuh terpajan dgn antigen Reaksi terjadi karena respons sel T yang sudah disensitisasi terhadap Ag tertentu Contoh : - reaksi tuberkulin - dermatitis kontak

Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV

Antigen dapat berupa :
Jaringan asing (reaksi allograft) Mikroorganisme intraseluler (virus, mikobakteri ) Protein Bahan kimia yang dapat menembus kulit & bergabung dgn protein yang berfungsi sbg pembawa

Tipe IV
Antigen

Respon inflamasi

Limfokin

Makrofag diaktifkan

TERIMA KASIH