Anda di halaman 1dari 28

EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA CAMPAK DAN DIARE MUHAMMAD SYAFIQ BIN AHMAD MUSTHAFA 102209310 EMEL : sy !

"#$%s&' ! (y '))*+)$ SKENARIO Di wilayah kecamatan Bojong Gede, Cianjur, Jawa Barat. Sering terjadi KLB campak dan diare. Dari hasil e aluasi program didapatkan cakupan imunisasi rendah yaitu se!esar "# persen dari target se!esar "# persen, khususnya imunisasi campak !aru mencapai $% &. 'enduduk di wilayah Bojong Gede menggunakan sungai se!agai sum!er air, yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan !uang air !esar. Dinas kesehatan telah mem!angun (CK ) tempat mandi, cuci, kakus * tapi masyarakat kurang !isa meman+aatkannya ABSTRAK Campak dan diare merupakan penyakit yang sangat mudah menular. 're alensi dua penyakit ini masih tinggi di ,ndonesia dan sering kali terjadi kejadian luar !iasa aki!at dari penanggulangan dan pencegahan penyakit yang tidak tuntas dan sempurna. Ber!agai +aktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit menular seperti ini, contohnya lingkungan yang kurang !ersih serta kurangnya promosi kesehatan pada masyarakat umum tentang !ahaya penyakit serta

cara mencegah penyakit seperti campak dan diare. 'rogram-pogram yang diadakan di pusat kesehatan seperti program imunisasi dasar juga masih tidak mencapai cakupan yang ditargetkan menjadikan ramai penduduk menjadi rentan terhadap penyakit seperti campak. DEFINISI DAN KRITERIA K,- ." / L% 0 B" s 1 O%&20, 3 4 KLB 5 Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh 'eraturan (enteri Kesehatan ., /o. 0$01(2/K2S1SK13,,14##$. De+inisinya, tim!ulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang !ermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut Depkes, 4###, Kejadian Luar Biasa adalah tim!ulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang !ermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu Suatu penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apa!ila memenuhi kriteria se!agai !erikut 56 6. 7im!ulnya suatu penyakit1penyakit menular yang se!elumnya tidak ada1tidak dikenal. 4. 'eningkatan kejadian penyakit1kematian terus-menerus selama 8 kurun waktu !erturutturut menurut jenis penyakitnya )jam, hari, minggu, !ulan, tahun*. 8. 'eningkatan kejadian penyakit1kematian, dua kali atau le!ih di!andingkan dengan periode se!elumnya )hari, minggu, !ulan, tahun*. $. Jumlah penderita !aru dalam satu !ulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau le!ih !ila di!andingkan dengan angka rata-rata per!ulan dalam tahun se!elumnya. %. 9ngka rata-rata per !ulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau le!ih di!andingkan dengan angka rata-rata per !ulan dari tahun se!elumnya.

". Case :atality .ate )C:.* dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan %#& atau le!ih di!anding dengan C:. dari periode se!elumnya. ;. 'ropotional rate )'.* penderita !aru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan dua kali atau le!ih di!anding periode yang sama dan kurun waktu atau tahun se!elumnya. <. Be!erapa penyakit khusus 5 kolera, D=:1DSS C $6 3 Campak menurut >=? dalam penegertian D2'K2S ., 4##" adalah kasus klinis dengan gejala !ercak kemerahan di tu!uh !er!entuk makulo popular didahului panas !adan mele!ihi 8<#C ) !adan tera!a panas * selama 8 hari atau le!ih dan disertai dengan salah satu gejala seperti !atuk, pilek, atau mata merah. Bercak kemerahan setelah satu minggu akan !eru!ah menjadi kehitaman ) terjadinya hiperpigmentasi * disertai kulit !ersisik yang akan hilang dalam waktu 6 !ulan. 'ada kasus yang telah menunjukkan hiperpigmentasi, dilakukan anamnesis dengan teliti, dan apa!ila pada waktu akut terdapat gejala-gejala seperti di atas, maka kasus campak klinis. Kriteria kasus campak kom+irmasi menurut D2'K2S ., )4##"* adalah 5 6,4 6. =asil pemeriksaan la!oratorium serologis positi+ ) ,g ( positi+ atau kenaikan titer anti!odi $ kali* dan atau isolasi irus campak positi+. 4. Kasus campak yang mempunyai kontak langsung ) ada hu!ungan epidemiologi* dengan kasus kon+irmasi, dalam periode waktu 6-4 minggu. D" 0,

Diare menurut >=? ) 6000 * adalah merupakan keadaan secara klinis adalah !ertam!ahnya +rekuensi de+ekasi ) B9B * le!ih dari !iasa atau le!ih dari 8 kali, disertai dengan peru!ahan konsistensi tinja ) menjadi cair atau lem!ik * dengan atau tanpa darah. (enurut D2'K2S ., ) 4##8 * pula, diare merupakan penyakit yang ditandai dengan peru!ahan !entuk dan konsistensi +eses melem!ek sampai mencair dan !ertam!ahnya +rekuensi !uang air !esar ) B9B * le!ih !anyak ) 8 kali atau le!ih dalam sehari *.6,$ EPIDEMIOLOGI PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI172 I* M,/,8 33 / & % M,$ s&"3 / D" 8/)s"s @ntuk dapat mem!uat penghitungan kasus secara teliti guna keperluan analisis di tahapan !erikutnya maka menjadi penting sekali untuk memastikan diagnosis dari kasus-kasus yang dilaporkan sehu!ungan dengan KLB yang dicurigai. 9lasan mengapa langkah ini penting adalah 6* 9danya kemungkinan kesalahan dalam diagnosis 4* 9nda mungkin tidak dilapori tentang adanya kasus, melainkan adanya tersangka atau adanya orang yang mempunyai sindroma tertentu. 8* ,n+ormasi dari yang !ukan kasus )yaitu kasus-kasus yang dilaporkan tetapi diagnosisnya tidak dapat dipastikan* harus dikeluarkan dari in+ormasi kasus yang digunakan untuk memastikan ada1tidaknya suatu KLB. 2*M,$ s&"3 / &,0- ."/y KLB 7ujuan tahap ini adalah untuk memastikan apakah adanya peningkatan kasus yang tengah !erjalan memang !enar-!enar !er!eda di!andingkan dengan kasus yang A!iasaA terjadi pada populasi yang dianggap mempunyai risiko terin+eksi. 9pa!ila insidens yang tengah !erjalan

secara menonjol mele!ihi insidens yang A!iasaA, maka !iasanya dianggap terjadi KLB. 'er!edaan-per!edaan kecil antara insidens yang A!iasaA dan yang tengah !erjalan dapat menim!ulkan ketidakpastian, sehingga peneliti harus selalu waspada mencari kasus-kasus !aru yang dapat memastikan dugaan adanya KLB. 9pa!ila suatu KLB !aru tersangka, seringkali populasi yang mempunyai risiko tidak diketahui secara jelas. ?leh karena itu pada tara+ permulaan, populasi yang mempunyai risiko !iasanya diasumsikan saja sama dengan keseluruhan populasi dari daerah geogra+is atau wilayah pelayanan institusi tertentu tempat penyakit itu !erjangkit. 9pa!ila tersangka KLB diketahui atau diduga !erjangkit di suatu populasi yang sangat ter!atas misalnya suatu sekolah, rumah perawatan, tempat pemeliharaan anak !ayi disiang hari atau kelompok sosial tertentu, maka intormasi yang ada tentang angka insidens yang A!iasaA dan yang tengah !erjalan pada kelompok yang !ersangkutan dapat digunakan untuk menetapkan terjadi atau tidaknya KLB. 3*M,/88 $2 03 / 3 0 3&,0"s&"3 KLB Seperti dise!utkan di atas, KLB se!aiknya dapat digam!arkan menurut aria!el waktu, tempat dan orang. 'enggam!aran ini harus di!uat sedemikian rupa sehingga dapat disusun hipotesis mengenai sum!er, cara penularan, dan lamanya KLB !erlangsung. @ntuk dapat merumuskan hipotesis-hipotesis yang diperlukan, in+ormasi awal yang dikumpulkan dari kasuskasus harus diolah sedemikian rupa sehingga dapat menjawa! pertanyaan-pertanyaan !erikut 5 1* 9 0" 2,: ; 3&% : 6* Kapan periode yang tepat dari KLB iniB 4* Kapan periode paparan )exposure* yang paling mungkinB 8* 9pakah KLB ini !ersi+at common source atau propagated source' atau keduanyaB 2* 9 0" 2,: &,$6 & :

6* Dimanakah distri!usi geogra+ik yang paling !ermakna dari kasus-kasus )menurut* tempat tinggalB 7empat kerjaB 7empat lainB 4* Berapakah angka serangan )attack rate* pada setiap satuan tempat1geogra+ikB 3* 9 0" 2,: )0 /8 43 s%s5 y /8 &,03,/ : 6* Berapakah angka serangan menurut golongan umur, dan jenis kelamin 4* Golongan umur dan jenis kelamin manakah yang risiko sakit paling tinggi dan paling rendah 8* Dalam hal apa lagi karakteristik kasus-kasus !er!eda-!eda secara !ermakna dari karakteristik populasi seluruhnya <*M,/8".,/&"!"3 s"3 / S%$2,0 . 0" P,/y,2 2 P,/y 3"& . / C 0 P,/%: 0 //y Dalam menganalisis sum!er dari penye!a! penyakit dan cara penularannya suatu Kejadian Luar Biasa ) KLB *, konsep trias epidemiologi ) segitiga epidemiologi * dapat diguna pakai. Konsep segitiga epidemiologi ini dapat digunakan untuk mengetahui konsep tim!ulnya penyakit.6-8,%

Segitiga Epidemiologi

Dalam segitiga epidemiologi, terdapat tiga aria!le atau erteC yang !erperan dalam menjaga keseim!angan epidemiologi. 7iga unsur itu adalah host, agen dan en ironment ) lingkungan *. 9pa!ila terjadi gangguan pada salah satu unsur ini, maka suatu penyakit akan tim!ul. =ost merupakan penderita atau manusia, agen merupakan unsur yang mem!awa penyakit kepada host dan en ironment pula merupakan lingkungan yang di dalamnya terdapat agen dan hos. Be!erapa +aktor yang yang !erhu!ungan dengan peningkatan resiko penyakit pada manusia selain dapat mengganggu keseim!angan segitiga epidemiologi adalah :aktor =ost @mur Jantina Suku kaum Budaya 'ekerjaan 'ro+il genetic Status perkahwinan Latar keluarga 'enyakit terdahulu !elakang Jenis 9gen Biologi Kimiawi :isik /utrisi1 GiDi :aktor Lingkungan Suhu Kelem!apan Ketinggian1 9ttitude Kepadatan penduduk 7empat tinggal Sum!er air 'em!erian susu (akanan .adiasi

Status imun

'encemaran udara

Bunyi !ising

F 3&)0 R,s"3) T,0- ."/y C $6 31727= 6. :aktor Lingkungan Lingkungan Kompleks 'erumahan Sakit campak merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui droplet. (akanya, kontak dengan penderita campak akan meningkatkan resiko untuk menderita penyakit campak. 4. :aktor =ost .esistensi dan ,munisasi Lemah Kemampuan host untuk !ertahan terhadap suatu in+eksi dan respon imunologi yang lemah akan mempengaruhi resiko host untuk mendapatkan penyakit campak. Cakupan imunisasi yang rendah atau tidak mencapai target menunjukkan masih !anyak penduduk yang mempunyai respons imunologi rendah yang mem!uatkan mereka rentan terhadap irus campak. Cakupan ) co erage * merupakan satu pengukuran, !iasanya dinyatakan dalam !entuk persentase terhadap semua orang yang memperoleh pelayanan di!andingkan dengan total

orang yang seharusnya mendapatkannya. Seperti contoh cakupan imunisasi campak adalah seperti !erikut 5

8. :aktor 9gen 3irus Campak 3irus campak dapat ditularkan dari satu penderita kepada orang yang sehat melaui droplet dan kontak langsung. 3irus campak juga sangat mudah ditularkan dan +aktor host amat mempengaruhi penularan irus campak. F 3&)0 R,s"3) T,0- ."/y D" 0,17<7> 6. :aktor Lingkungan Sum!er 9ir @ntuk mengelakkan +aktor resiko terjadinya penyakit yang dapat dise!arkan melalui air, sum!er air minum haruslah melepas !e!erapa syarat. Syarat air minum ditentukan oleh syarat +isik, kimia dan !akteriologis. Syarat +isik yakni, air tidak !erwarna, tidak !erasa, tidak !er!au, jernih dengan suhu se!aiknya di !awah suhu udara sehingga terasa nyaman. Syarat kimia yakni, air tidak mengandung Dat kimia atau mineral yang !er!ahaya !agi kesehatan misalnya C?4, =4S, /=$. Syarat !akteriologis yakni, air tidak mengandung !akteri 2scherichia coli yang melampaui !atas yang ditentukan, kurang dari $ setiap 6## cc air.'ada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air

minum. Sum!er-sum!er air ini antara lain5 air hujan, mata air, air sumur dangkal, air sumur dalam, air sungai E danau. 'em!uangan kotoran manusia Kotoran manusia adalah semua !enda atau Dat yang tidak dipakai lagi oleh tu!uh dan harus dikeluarkan dari dalam tu!uh seperti tinja, air seni dan C? 4. (asalah pem!uangan kotoran manusia merupakan masalah pokok karena kotoran manusia adalah sum!er penye!aran penyakit yang multikompleks. Be!erapa penyakit yang dapat dise!arkan oleh tinja manusia antara lain5 tipus, diare, disentri, kolera, !ermacam-macam cacing seperti cacing gelang, kremi, tam!ang, pita, schistosomiasis. Syarat pem!uangan kotoran antara lain, tidak mengotori tanah permukaan, tidak mengotori air permukaan, tidak mengotori air tanah, kotoran tidak !oleh ter!uka sehingga dapat dipergunakan oleh lalat untuk !ertelur atau !erkem!ang !iak, kakus harus terlindung atau tertutup, pem!uatannya mudah dan murah 1* :aktor =os 'erilaku 'erilaku masyarakat yang tidak mementingkan higenis lingkungan selain tidak menjaga sum!er air serta tidak meman+aatkan +asilitas kesehatan akan meningkatkan +aktor resiko penyakit diare. 'erilaku seperti tidak menggunakan sum!er air !ersih untuk kegunaan sehari-hari, tidak menjaga sanitasi makanan, tidak menjaga higenis diri selain penggunaan jam!an yang tidak !aik haruslah akn meningkatkan resiko terjadinya penyakit diare.

2* :aktor 9gen Bakteri dan 3irus 'enye!a! Diare Bakteri dan irus penye!a! diare seperti retro irus dan !akteri akan mudah

!erkem!ang !iak pada lingkungan yang tidak sehat seperti sum!er air yang tercemar dan jam!an yang tidak e+ekti+. >*M,/8".,/&"!"3 s"3 / P)6%: s" y /8 M,$6%/y " P,/"/83 & / R"s"3) I/!,3s" 9pa!ila sum!er dan cara penularan telah dipastikan, maka orang-orang yang mempunyai risiko paparan yang meningkat harus ditentukan, dan tindakan-tindakan penanggulangan serta pencegahan yang sesuai harus dilaksanakan. Siapa yang sesungguhnya mempunyai risiko paparan meningkat tergantung pada penye!a! penyakit, si+at sum!ernya, cara penularannya, dan !er!agai ciri-ciri orang-orang rentan yang meningkatkan kemungkinannya terpapar. 9pakah populasi yang mempunyai risiko telah diidenti+ikasikan seluruhnya atau !elum, dapat diketahui apa!ila salah satu dari dua kondisi ini terjadi 5 kasus-kasus !aru yang tim!ul dari sum!ernya hanya terjadi pada populasi yang diperkirakan mempunyai risiko tinggi, atau le!ih !aik lagi, tindakan penanggulangan yang ditujukan khususnya kepada populasi ini mencegah terjadinya kasus-kasus !aru. =*M,: 3s / 3 / T"/. 3 / P,/ /88%: /8 / 9pa!ila ciri-ciri umum dari populasi risiko tinggi telah digam!arkan seperti pada ta!el di atas, maka perlu ditentukan tindakan penanggulangan dan pencegahan mana yang sesuai untuk populasi yang !ersangkutan. 7indakan penanggulangan yang kemudian dilaksanakan mungkin

ditujukan kepada salah satu atau semua dari hal-hal !erikut )serta lainnya* 5 sum!er in+eksi, sum!er semula, alat1cara penularan, orang-orang rentan yang mempunyai risiko paparan tinggi. Jika didapatkan )atau dicurigai* air se!agai sum!er in+eksi, penggunaan air dapat dihentikansampai sum!er air dan sistem penyalurannya di!ersihkan dari pencemaran atau air dapat diteruskan dengan peringatan kepada masyarakat agar mendidihkan air se!elum diminum. Jika menyangkut kontak dengan sum!er pencemaran, dapat diam!il langkah-,angkah untuk mencegah kontak dengan sum!er sampai sum!er itu dapat dihilangkan. ,munisasi, diagnosis dini, dan pengo!atan merupakan cara-cara penanggulangan lainnya yang dapat dipakai sesuai ke!utuhan situasi. 'enerapan tindakan penanggulangan yang praktis dan e+isien secara cepat merupakan cara paling !erharga untuk menilai ke!erhasilanpenyelidikan epidemiologi. ?*L 6)0 / P,/y,:"."3 / K,- ." / L% 0 B" s 7ujuan pokok dari laporan penyelidikan ialah untuk meningkatkan kemungkinan agar pengalaman dan penemuan-penemuan yang diperoleh dapat diman+aatkan se!aik-!aiknya untuk mendesain dan menerapkan teknik-teknik sur eilans yang le!ih !aik serta tindakan pencegahan dan penanggulangan. PROMOSI KESEHATAN Dalam mencegah KLB penyakit seperti diare dan campak, promosi kesehatan merupakan program yang amat penting. 'romosi kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam pem!erdayaan masyarakat. 'romosi kesehatan menurut D2'K2S ., ) 4##% * merupakan proses

pem!elajaran dari, oleh, untuk dan !ersama masyarakat, sesuai dengan lingkungan dan !udaya setempat, agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri di !idang kesehatan. Dalam proses peningkatan kualitas tenaga kesehatan promosi kesehatan !ertindak le!ih responsoi+ dan dapat mem!erdayakan kliennya, sehingga akan tercapai pelayanan kesehatan yang adil, !ermutu dan merata. 'romosi kesehatan dilakukan dengan cara mem!erikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai penyakit yang terjadi KLB 'enyuluhan di!erikan secara jelas dan komunikati+ agar masyarakat yang disuluh dapat dengan mudah memahami apa se!enarnya penyakit campak dan diare. 'enyuluhan kesehatan di!erikan kepada masyarakat di kota maupun di desa. 'enyuluhan le!ih intensi+ dilakukan di desa, karena se!agian !esar masyarakat desa masih awam dengan penyakit campak dan diare. 'enyuluhan dapat dilakukan oleh perangkat desa yang !ekerjasama dengan puskesmas setempat, ataupun tenaga kesehatan lain.6,8,% 'romosi kesehatan yang dapat dilakukan kepada masyarakt meliputi 5 6. 'enyuluhan tentang penyakit tertentu dan menular seperti campak dan diare. 4. 'enyuluhan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan sanitasi tempat tinggal serta makanan !agi mengelakkan mendapat penyakit yang menular. 8. 'em!erdayaan masyarakat dalam perawatan anak di !awah % tahun termasuk pem!erian imunisasi untuk mencegah penyakit seperti campak dan D'7. $. (emper!aiki asupan giDi anggota masyarakat terutama kepedulian orang tua terhadap asupan giDi anak di !awah usia lima tahun.

%. (emper!etulkan kepedulian seluruh anggota keluarga dan masyarakat tentang perilaku hidup sehat dan paradigm sehat. ". 'em!entukan masyarakat yang peduli tentang ke!ersihan lingkungan serta meningkatkan peran tokoh masyarakat ) Ketua .7 dan .> * dalam meningkatkan kepedulian terhadap ke!ersihan lingkungan dan kesehatan setiap anggota masyarakat. PELAYANAN KESEHATAN PRIMER 'elayanan Kesehatan 'rimer 1 '=C adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. '=C menekankan pada perkem!angan yang !isa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang di!erikan adalah essensial !isa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya pada diri sendiri disertai partisipasi masyakarat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan. 9dalah 'elayanan kesehatan pokok yang !erdasarkan kepada metoda dan tehnologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum !aik oleh indi idu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta deengan !iaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkem!angan mereka dalam semanggat untuk hidup mandiri ) Sel+ reliance * dan menentukan nasi! sendiri ) sel+ Determination *.6 Dalam program pelayanan kesehatan primer, '@SK2S(9S menjadi lini terdepan dalam mem!erikan pelayanan kesehatan primer karena '@SK2S(9S merupakan tempat pertama

dalam melayani gangguan kesehatan dalam masyarakat. (aka, '@SK2S(9S telah mempunyai upaya waji! kesehatan yang telah ditetapkan. @paya kesehatan waji! puskesmas adalah upaya yang ditetapkan !erdasarkan komitmen nasional, regional dan glo!al serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. @paya kesehatan waji! ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada diwilayah ,ndonesia.4,% @paya kesehatan waji! meliputi 5 6. @paya 'romosi kesehatan 4. @paya Kesehatan Lingkungan 8. @paya Kesehatan ,!u dan 9nak serta Keluarga Berencana $. @paya 'er!aikan GiDi (asyarakat %. @paya 'encegahan dan 'em!erantasan 'enyakit (enular ". @paya 'engo!atan Dasar Dalam skenario KLB campak dan diare, upaya kesehatan waji! harus dilaksanakan dengan e+ekti+ terhadap masyarakat. @paya promosi kesehatan harus dilakukan untuk mem!erdayakan masayarakat tentang !ahayanya penyakit diare dan campak. Selain itu, peningkatan kesehatan lingkungan haruslah dilakukan karena lingkungan yang tidak sehat merupakan +aktor resiko meningkatnya kejadian campak dan diare. 'er!aikan giDi masyarakat juga penting karena selalunya pada kasus penderita diare dan campak, penderita tidak !erselera untuk makan selanjutnya menjadikan asupan giDi penderita !ertam!ah kurang. GiDi yang !aik akan mempercepat proses penyem!uhan penyakit penderita selain mencegah komplikasi seperti dehidrasi dan rentan terhadap penyakit lain.

Selain itu, upaya untuk mencegah dan pem!erantasan penyakit menular diwaji!kan agar penyakit yang mudah menular dan menjadi KLB seperti campak dan diare dapat dicegah dari menjadi wa!ah. 'enularan penyakit yang sudah terjadi endemik haruslah diputuskan selain penderita yang telah menderita penyakit terse!ut di!erikan pengo!atan yang secukupnya agar terjadi penyem!uhan tanpa komplikasi. @paya pengo!atan dasar juga penting dalam menanggulangi penyakit seperti campak dan diare agar penderita dapat mengalami penyem!uhan sempurna selain dapat mencegah komplikasi dan cacat aki!at penyakit yang diderita. P,: y / / P,/8)2 & / . / P,/+,8 ' / KLB1 'ada saat terjadi KLB, penyelenggaraan pelayanan pengo!atan merupakan kegiatan pertama yang segera dilakukan oleh petugas terdekat, terutama di 'uskesmas dan .umah Sakit. Kegiatan pelayanan pengo!atan adalah se!agai !erikut 5 (endekatkan upaya pelayanan pengo!atan sedekat mungkin dengan penderita, terutama dengan mendirikan pos-pos kesehatan (elengkapi pos-pos kesehatan dengan tenaga, o!at dan peralatan yang memadai, termasuk peralatan pengam!ilan spesimen jika diperlukan (enyediakan saran pencatatan penderita !ero!at (enggalang peran serta peja!at dan tokoh setempat untuk menjelaskan pada masyarakat tentang 5 o KLB yang sedang terjadi, gejala penyakit dan tingkat !ahayanya o 7indakan anggota masyarakat terhadap penderita, termasuk rujukannya o @paya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat

o @paya penanggulangan yang akan dilakukan oleh 'uskesmas dan Dinas Kesehatan, termasuk distri!usi !ahan-!ahan pertolongan dan penanggulangan KLB yang dapat dilakukan oleh masyarakat SUR9EILANS Sur eilanse adalah suatu kegiatan pengamatan terus menerus terhadap kejadian kesakitan dan +aktor lain yang mem!erikan kontri!usi yang menye!a!kan seseorang menjadi sakit dan upaya tindakan yang diperlukan, dengan kegiatan mencakup54 6. (endiagnosis secara klinis atau la!oratories 4. (engidenti+ikasi penye!a! terjadinya sakit atau +actor risiko terjadinya sakit 8. 'encatatan hasil anamnese klinis dan identi+ikasi kasus menurut aria!le orang, tempat, dan waktu $. 9nalisis hasil identi+ikasi kasus %. 7indakan penanganan kasus )case management* ". (elakukan tindakan o!ser asi di rumah kasus dan sekitar kasus dengan konsep wilayah satu kelompok .ukun 7etangga ).7* atau satu wilayah 'osyandu. Sur eilans dide+inisikan juga se!agai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus. Sistematis melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penye!aran in+ormasi epidemiologi sesuai dengan kaidah-kaidah tertentu, sementara terus menerus menunjukkan !ahwa kegiatan sur eilans epidemiologi dilakukan setiap saat sehingga program atau unit yang mendapat dukungan sur eilans epidemiologi mendapat in+ormasi epidemiologi secara terus menerus juga. 7ujuan umum sur eilans adalah se!agai in+ormasi epidemiologi tertentu dan mendistri!usikan in+ormasi terse!ut kepada pihak !erkait untuk ditindaklajuti. 'endekatan Sur eilans

'endekatan sur eilans dapat di!agi menjadi dua jenis5 )6* Sur eilans pasi+F )4* Sur eilans akti+ )Gordis, 4###*.Sur eilans pasi+ memantau penyakit secara pasi+, dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan )reporta!le diseases* yang tersedia di +asilitas pelayanan kesehatan. Kele!ihan sur eilans pasi+, relati+ murah dan mudah untuk dilakukan. Kekurangan sur eilans pasi+ adalah kurang sensiti+ dalam mendeteksi kecenderungan penyakit. Data yang dihasilkan cenderung under-reported, karena tidak semua kasus datang ke +asilitas pelayanan kesehatan +ormal. Selain itu, tingkat pelaporan dan kelengkapan laporan !iasanya rendah, karena waktu petugas ter!agi dengan tanggungjawa! utama mem!erikan pelayanan kesehatan di +asilitas kesehatan masing-masing. @ntuk mengatasi pro!lem terse!ut, instrumen pelaporan perlu di!uat sederhana dan ringkas. Sur eilans akti+ menggunakan petugas khusus sur eilans untuk kunjungan !erkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pri!adi dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidenti+ikasi kasus !aru penyakit atau kematian, dise!ut penemuan kasus )case +inding*, dan kon+irmasi laporan kasus indeks. Kele!ihan sur eilans akti+, le!ih akurat daripada sur eilans pasi+, se!a! dilakukan oleh petugas yang memang dipekerjakan untuk menjalankan tanggungjawa! itu. Selain itu, sur eilans akti+ dapat mengidenti+ikasi out!reak lokal. Kelemahan sur eilans akti+, le!ih mahal dan le!ih sulit untuk dilakukan daripada sur eilans pasi+. Karakteristik sur eilans yang e+ekti+5 cepat, akurat, relia!el, representati+, sederhana, +leksi!el,aksepta!el. S"s&,$ S%0@,": /s1727> Berikut merupakan sistem tingkat proses sur eilans dilakukan 5 6. Deteksinya kasus KLB 4. Dilakukan pengumpulan data

8. 'engolahan dan analisis data yang telah dikumpulkan $. Disseminasi kepada pihak !erkaitan dan !erkepentingan %. 2 aluasi sistem yang melingkupi e+ekti+itas sistem, jumlah penyakit, dan peru!ahan dalam meningkatkan perencanaan kesehatan. PENANGGULANGAN 'enanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilakukan secara terpadu oleh 'emerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. (eliputi5 penyelidikan epidemiologiF penatalaksanaan penderita, yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengo!atan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantinaF pencegahan dan penge!alanF pemusnahan penye!a! penyakitF penanganan jenaDah aki!at KLB1wa!ahF penyuluhan kepada masyarakatF dan upaya penanggulangan lainnya, mengacu pada 'eraturan (enteri Kesehatan )'ermenkes* /omor 6%#61(enteri1'er1G14#6#. 6,% P,/ /88%: /8 / C $6 31 'enanggulangan KLB campak didasarkan pada analisis dan rekomendasi hasil penyelidikan KLB campak, dilakukan sesegera mungkin agar transmisi irus dapat dihentikan dan KLB tidak meluas serta di!atasi jumlah kasus dan kematian. Langkah penanggulangan meliputi 5 a. 7ata laksana kasus !. ,munisasi c. 'enyuluhan ,munisasi yang dilakukan pada saat KLB, yaitu5 * I$%/"s s" s,:,3&"!7 2": + 3%6 / &"/88"

(eningkatkan cakupan imunisasi rutin )upayakan 6## &* setiap !alita )@sia " !l H % th* yang tidak mempunyai riwayat imunisasi campak, di!erikan imunisasi campak )di puskesmas atau posyandu hingga 6 !ulan dari kasus terakhir*. 2* I$%/"s s" + $6 3 $ s : Iaitu mem!erikan imunisasi campak secara masal kepada seluruh anak pada golongan umur tertentu tanpa melihat status imunisasi anak terse!ut. =al yang menjadi pertim!angan adalah cakupan imunisasinya rendah, mo!ilitas tinggi, rawan giDi dan pengungi, daerah padat dan kumuh. 'elaksanaan imunisasi masal ini harus dilaksanakan sesegera mungkin, se!aiknya pada saat daerah terse!ut diperkirakan !elum terjadi pemularan secara luas. Selanjutnya cakupan imunisasi rutin tetap dipertahankan tinggi dan merata. S"s&,$ K,; s6 . / D"/" KLB Kegiatan SKD campak meliputi kegiatan 5 'emantauan populasi rentan 'emantauan >ilayah Setempat )'>S* kasus campak mingguan 7indakan terhadap ancaman KLB campak

P,/ /88%: /8 / D" 0,1 @paya penanggulangan KLB melakukan upaya penyelamatan penderita dengan mendekatkan pelayanan ke masyarakat di daerah !erjangkit KLB diare, yaitu dengan mem!entuk pos kesehatan dan pusat rehidrasi yang diikuti dengan penyuluhan agar masyarakat dapat melakukan pertolongan sementara di rumah tangga dan segera mem!awa ke pos pelayanan kesehatan terdekat.

@paya pencegahan dilakukan sesuai dengan hasil penyelidikan terhadap populasi !erisiko dan +aktor risikonya. Secara umum, pada KLB kolera pem!erian anti!iotika pada penderita dapat sekaligus memutus mata rantai penularan dan diikuti dengan distri!usi air !ersih, memasak air se!elum diminum, pem!erian kaporit dan pengamanan makanan. @paya penanggulangan didukung oleh sistem sur eilans selama periode KLB yang dapat menuntun arah dan e aluasi upaya penanggulangan. 7ugas utama 'os Kesehatan dan 'usat .ehidrasi )'.* adalah 5 (erawat dan mem!erikan pengo!atan diare sesuai !agan tatalaksana diare sesuai derajat dehidrasinya )sesuai standar* (elakukan registrasi pencatatan nama, umur, alamat lengkap, tanggal !ero!at dan waktu mulai sakit, gejala, diagnosa )se!agaimana terlampir* (engatur logistik dan o!at-o!atan (em!erikan penyuluhan kepada penderita dan keluarga (em!erikan pengo!atan pre enti+ terhadap kontak serumah pada kasus1KLB kolera. (em!uat laporan harian kepada puskesmas.

7im penanggulangan KLB diare menyelenggarakan penyuluhan untuk melakukan perawatan dini dan mencermati tanda-tanda dehidrasi, penyuluhan segera !ero!at !agi setiap penderita dan !ahkan secara akti+ mencari kasus sedini mungkin. @paya ini !ekerjasama dengan para guru, petugas desa atau kelurahan, petugas 'uskesmas lainnya. 'enduduk juga mendapat penyuluhan memasak air minum, pengamanan makanan dari pencemaran, lisolisasi !ahan atau pakaian dan lantai.

'rinsip tatalaksana penderita diare adalah LINTAS D" 0, )Lima Langkah 7untaskan Diare*, yang terdiri atas 5 * O0 :"& Os$): 0"& s R,/. ' (encegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan mem!erikan oralit. Bila tidak tersedia, !erikan le!ih !anyak cairah rumah tangga yang mempunyai osmolaritas rendah yang dianjurkan seperti air tajin, kuah sayur dan air matang. 2* A"/+ 'em!erian Jinc selama diare ter!ukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi +rekuensi !uang air !esar, mengurangi olume tinja, serta menurunkan kekam!uhan diare pada 8 !ulan !erikutnya. Jinc di!erikan pada setap diare dengan dosis, untuk anak !erumur kurang dari " !ulan di!erikan 6# mg )614 ta!let* Dinc per hari, sedangkan untuk anak !erumur le!ih dari " !ulan di!erikan 6 ta!let Dinc 4# mg. 'em!erian Dinc diteruskan sampai 6# hari, walaupun diare sudah mem!aik. =al ini dimaksudkan untuk mencegah kejadian diare selanjutnya selama 8 !ulan ke depan. +* P,$2,0" / ASI 1 M 3 / / 'em!erian makanan selama diare !ertujuan untuk mem!erikan giDi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tum!uh serta mencegah !erkurangnya !erat !adan. .* P,$2,0" / /&"2")&"3 ' /y & s "/."3 s"

9nti!iotik hanya !erman+aat pada anak dengan diare !erdarah, suspek kolera dan in+eksiin+eksi diluar saluran pencernaan yang !erat, seperti pneumonia. ?!at antiprotoDoa digunakan !ila ter!ukti diare dise!a!kan oleh parasit )amu!a, giardia*. ,* P,$2,0" / N s"' & ,!u atau keluarga yang !erhu!ungan erat dengan !alita harus di!eri nasihat tentang 5

a. Cara mem!erikan cairan dan o!at di rumah !. Kapan harus mem!awa kem!ali !alita ke petugas kesehatan )diare le!ih sering, muntah !erulang, sangat haus, makan atau minum sedikit, tim!ul demam, tinja !erdarah, tidak mem!aik selama 8 hari. S"s&,$ K,; s6 . / D"/" KLB Secara nasional KLB diare sudah jauh !erkurang dan jarang terjadi, tetapi sepanjang tahun masih dilaporkan adanya KLB diare karena kolera di !e!erapa daerah di ,ndonesia. /amun demikian kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB Diare tetap harus dilakukan. Kegiatan SKD KLB Diare adalah pengamatan dan pencatatan untuk 5 Kasus diare mingguan untuk melihat pola maksimum-minimum tahunan )trend dilihat minimal dalam 8 tahun*. :aktor risiko )peru!ahan iklim, lingkungan, sanitasi, '=BS*.

'>S KLB diare harus dilaksanakan di setiap unit pelayanan, terutama di 'uskesmas dan rumah sakit serta Dinas Kesehatan Ka!upaten1Kota dengan pelaporan !erjenjang sampai ke tingkat 'usat. '>S KLB diare juga perlu dikem!angkan di la!oratorium, !aik di Balai La!oratorium Kesehatan 'usat dan Daerah maupun la!oratorium rumah sakit dan puskesmas. PRE9ENTIF @paya pencegahan penyakit merupakan tindakan yang diam!il terle!ih dahulu se!elum kejadian penyakit terjadi. Langkah-langkah yang dilakukan dapat didasarkan pada data, keterangan !ersum!er analisis, pengamatan dan penelitian epidemiologi. 'encegahan penyakit dapat di!agi kepada 8 yaitu primer, sekunder dan juga tertier. 8 tingkat pencegahan ini dapat di!agi lagi kepada % tingkat langkah pencegahan ) % le el o+ pre ention * yaitu 56,8,%

6. =ealth 'romotion1 'romosi Kesehatan (enhindari kemunculan penyakit dengan mengeliminasi +aktor resiko. 9ntara upaya promosi kesehatan yang !isa dilakukan adalah penyuluhan anggota masyarakat selain meningkatkan kualitas sanitasi, ke!ersihan dan kesehatan lingkungan, rumah dan kawasan penduduk. @paya promosi kesehatan lain seperti peningkatan asupan giDi terhadap masyarakat dan juga pendidikan paradigm sehat kepada masyarakat. 4. Speci+ic 'rotection1 'roteksi Spesi+ik (erupakan upaya proteksi kesehatan yang !ertujuan untuk mengurangi atau menurunkan pengaruh atau penye!a! penyakit tertentu dengan serendah mungkin. 9ntara upaya proteksi spesi+ik adalah pem!erian aksinasi dan imunisasi kepada anak-anak, penduduk daerah endemic dan juga perawat kesehatan. ,munisasi merupakan langkah pencegahan terpenting dalam mengantisipasi penyakit campak dan !e!erapa penyakit lain seperti polio dan D'7. @paya proteksi spesi+ik juga dapat mencakupi penggunaan seperti kondom untuk mengelakkan penyakit aki!at hu!ungan kelamin. 8. 2arly Diagnosis and 'rompt 7reatment1 Diagnosa Dini dan 'engo!atan Cepat (erupakan upaya diagnosis dini dan tindakan segera yang ditujukan kepada penderita atau saspek penyakit tertentu. 'enderita atau saspek segera dio!ati dengan pengo!atan yang tepat seperti pem!erian oralit dan peningkatan asupan giDi kepada penderita diare dan juga pengo!atan secara simtomatis kepada penderita campak. 'enemuan kasus juga harus dilakukan secara dini melalui penemuan akti+ atau pasi+ untuk mengelakkan penderita yang tidak dilaporkan tidak mendapat pengo!atan yang tepat. $. Disa!ility Limitation1 'em!erantasan Dias!ilitas khusus

(erupakan upaya untuk mem!erantas aki!at !uruk dari suatu penyakit yang diderita. ,ni termasuk dalam tindakan mencegah meluasnya penyakit sehingga tim!ul kejadian luar !iasa dan wa!ah dan juga untuk mengelakkan terjadinya proses penyakit yang le!ih lanjut sehingga mengaki!atkan kematian. %. .eha!ilitation1 .eha!ilitasi .eha!ilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan setelah penderita suatu penyakit sem!uh dari penyakitnya dan mencegah komplikasi penyakit yang dideritanya serta mencegah kekam!uhan penyakit itu. 7idak hanya tertumpu kepada aspek kesehatan, reha!ilitasi juga meliputi pengem!alian +ungsi dan psikis serta sosial penderita terse!ut seperti asupan giDi yang cukup pada penderita campak dan diare untuk mencegah komplikasi.

T"/83 & P,/+,8 ' / U$%$* 7ingkat paling atas pencegahan umum adalah tingkat primordial yaitu pencegahan yang !ertujuan untuk menghindari kemunculan +aktor resiko suatu penyakit. 7ingkat pencegahan ini memerlukan peraturan yang tegas dari pihak yang !erwenang kepada masyarakat agar tidak melakukan perkara atau hal-hal yang !eresiko menim!ulkan penyakit tertentu seperti menjaga ke!ersihan sum!er air dan menggunakan jam!an dengan !enar agar dapat mengelakkan kejadian diare. 'romosi kesehatan dan proteksi spesi+ik termasuk dalam tingkat pertama pencegahan penyakit umum yang mem+okuskan kepada per!aikan +aktor penye!a!, lingkungan dan host ) penjamu *. Diagnosis dini, pengo!atan cepat dan juga limitasi disa!ility termasuk dalam pencegahan tingkat kedua yang didasarkan pada penderita, saspek dan yang terancam menderita. .eha!ilitasi pula termasuk dalam pencegahan tingkat ketiga dengan sasaran penderita penyakit

tertentu dengan tujuan untuk mengelakkan terjadinya cacat dan !ertam!ah parahnya penyakit sehingga terjadi kematian selain memastikan proses reha!ilitasi !erlaku sempurna. KESIMPULAN Kejadian luar !iasa campak dan diare yang !erlaku di wilayah kecamatan Bojong Gede, Cianjur, Jawa Barat adalah karena cakupan imunisasi yang rendah, khususnya imunisasi campak yang !aru mencapai %% & menurut e aluasi program imunisasi. Selain itu, penggunaan sum!er air sungai yang kurang !ersih dan kurangnya peman+aatan (CK ) tempat mandi, cuci dan kakus * yang di!angun oleh pemerintah meningkatkan insidens diare.

DAFTAR PUSTAKA 6. Santoso =, =apsari ., /asir 9(, et all. Buku pedoman penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar !iasa penyakit menular dan keracunan pangan. 2disi re isi tahun 4#66. Katalog 7er!itan Kementerian Kesehatan .epu!lik ,ndonesia, 4#66. 4. Lapau B. 'rinsip dan metodologi epidemiologi. Cetakan kedua. Balai 'ener!it :K@,. Jakarta. 4#66. 8. (uninjaya G. (anajemen kesehatan. 'ener!it Buku Kedokteran 2KG. 4##$. $. Departemen Kesehatan .epu!lik ,ndonesia. Buku ajar diare. 'endidikan (edik 'em!erantasan Diare. Jakarta 5 Direktorat Jenderal 'em!erantasan 'enyakit (enular dan 'enyehatan Lingkungan 'emukiman. 4##". %. Departemen Kesehatan .,, Buku 'elajaran 2pidemiologi , s1d ,3, Ditjen ''( E 'L' Dit. 2pidemiologi dan ,munisasi, Su!dit Sur eilans, Januari 4##"

". >=?. Guidelines +or epidemic preparedness and response to measles out!reaks. >orld =ealth ?rganiDation, Communica!le Disease Sur eillance and .esponse. Gene a, SwitDerland.6000.

Anda mungkin juga menyukai