Anda di halaman 1dari 28

I.

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Rawa Pening merupakan salah satu danau alam yang ada di wilayah Kabupaten Semarang dengan luas genangan kurang lebih 2020 ha. Rawa Pening terletak pada ketinggian kurang lebih 463 meter dpl, dan berada di antara wilayah Kecamatan anyubiru, !mbarawa, awen dan "untang. Peman#aatan

Rawapening selain untuk perikanan, $uga untuk kegiatan irigasi, wisata dan pembangkit tenaga listrik %P&"!'. (enurut Panduan Kegiatan "erbaik mengenai Standar )nti bagi Pengumpulan, Penangkapan dan Penyimpanan )kan tahun 200*, pengel+laan perikanan adalah suatu pr+ses terpadu yang mencakup setiap aspek penangkapan ikan. Pr+ses tersebut meliput kegiatan yang berawal dari pengumpulan dan analisis in#+rmasi, perencanaan, pengambilan keputusan,peman#aatan

sumberdaya, dan perumusan tindakan penegakan peraturan di bidang pengel+laan perikanan. "indakan penegakan ini dilaksanakan +leh pihak yang berwenang sehingga dapat mengendalikan perilaku pihak yang berkepentingan. ,al ini ditu$ukan bagi ter$aminnya kelangsungan pr+dukti-itas perikanan dan

kese$ahteraan sumberdaya alam hayati di daerah wisata Rawa Pening. "erkait dengan peraiaran Rawa Pening kegiatan penangkapan ikan dan budidaya ikan serta kegiatan peman#aatan sumberdaya lainnya di Rawa Pening dengan bermacam.macam alat dan sarana +leh masyarakat semakin bertambah. /elayan di Rawa Pening menggunakan berbagai $enis alat tangkap dalam usaha penangkapan ikan. (enurut Peraturan 0aerah Kabupaten Semarang /+. 21 "ahun

200*, kegiatan penangkapan ikan +leh per+rangan atau adan ,ukum di perairan Rawa Pening hanya diperb+lehkan dengan menggunakan alat penangkapan ikan, antara lain 2 $aring arang3, 2$aring unyil3, 2bran$ang arang3, 2bran$ang kerep3, 2$ala3, 2s+d+ tarik3, 2s+d+ d+r+ng3, 2pancing kalar4rawe3, 2icir3, dan 2embakan3. !lat tangkap tersebut digunakan silih berganti sesuai dengan musim penangkapan yang ter$adi pada saat itu, sehingga nelayan di perairan Rawa Pening memiliki lebih dari satu alat tangkap atau multi gear. Pada umumnya usaha penangkapan di Rawa Pening masih bersi#at tradisi+nal yaitu menggunakan alat tangkap sederhana dan perahu papan tanpa m+t+r. ,al ini menyesuaikan dengan k+ndisi perairan Rawa Pening yang sangat terbatas tidak seperti halnya di laut yang memungkinkan untuk penggunaan alat tangkap dan perahu yang m+dern. 0i samping itu, ketergantungan terhadap musim sangat tinggi, sehingga tidak setiap saat nelayan dapat menangkap ikan. Se$alan dengan garis besar arah pembangunan perikanan, srategi pembangunan perikanan 5awa "engah tetap mengarah pada k+ntribusi sub sekt+r perikanan terutama untuk meningkatkan pendapatan nelayan dan petani ikan. I.2. Pendekatan Masalah Keadaan Rawa Pening saat ini telah mengalami perubahan ek+sistem, antara lain p+tensi sumberdaya ikan semakin berkurang karena p+pulasi eceng g+nd+k yang semakin besar dan sulit di kendalikan di samping itu penduduk bertambah dengan cepat bertambah dengan berbagai implikasinya. uraian diatas maka timbul suatu masalah yaitu6 perikanan ran$ang di daerah wisata Rawa Pening. erdasarkan

agaimanakah kee#ekti#an

I.3. Tujuan "u$uan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut6 *. 2. (engetahui cara peng+perasian ran$ang7 dan (engidenti#ikasi ikan hasil tangkapan alat tangkap ran$ang.

I.4. Man aat Penelitian ini diharapkan dapat memberi man#aat antara lain6 *. (emberikan in#+rmasi tentang kee#ekti#an alat tangkap ikan yang berupa ran$ang7 dan 2. (emberikan in#+rmasi dan pengetahuan mengenai perikanan meningkatkan kese$ahteraan nelayan di Rawa Pening. ran$ang guna

I.!. "aktu dan Te#$at Pelaksanaan Praktek Ker$a &apangan ini dilaksanakan pada (aret8!pril 20*2 yang bertempat di daerah wisata Rawa Pening, Kabupaten Semarang.

II.

TIN%AUAN PU&TA'A

II.1. Ek(s)ste# Pera)ran *a+a Pen)ng 0i dalam k+lam, rawa dan danau berdasarkan daerah atau subhabitatnya terdapat tiga 9+na yaitu, 9+na lit+ral, limnetik dan pr+#undal. :+na litt+ral merupakan daerah perairan yang dangkal dengan penetrasi cahaya sampai dasar. :+na limnetik adalah daerah air terbuka sampai kedalaman penetrasi cahaya yang e#ekti#, pada umumnya tingkat ini berada di mana kedalaman dimana intensitas cahaya penuh. Sedangkan 9+na pr+#undal merupakan bagian dasar dan daerah air yang dalam dan tidak tercapai +leh penetrasi cahaya e#ekti#. "idak ada batasan tegas yang dapat dibuat antara danau dan k+lam. !da perbedaan kepentingan secara ek+l+gis, selain dari ukuran keseluruhan. 0alam danau, 9+na limnetik dan pr+#undal, relati# besar ukurannya dibanding 9+na lit+ral. ila si#at.si#at kebalikan biasanya disebut k+lam, $adi rawa adalah daerah dengan ciri antara danau dan k+lam %/gabekti, 2004'. &a$u sedimentasi di Rawa Pening mencapai *10.000 m3 per tahun dan sedimentasi yang ter$adi se$ak tahun *;3< hingga 2003 sebanyak ;,=1 $uta m 3. akibatnya kedalaman Rawa Pening yang pernah mencapai *1 meter, sekarang hanya = m, bahkan di beberapa bagian tidak sampai * m. 0ari luas genangan Rawa Pening, sekitar 24,1 persen atau 6*3 hektar ditumbuhi eceng g+nd+k dan gulma lainnya. &uasan tutupan eceng g+nd+k ini kini lebih luas lagi karena kemampuan berkembangnya 2,6 kali lipat lebih cepat di perairan bebas, hal ini menyebabkan nelayan semakin sulit mencari ikan karena la$u perahu terhambat di eceng g+nd+k. P+pulasi ikan menurun karena k+nsentrasi +ksigen menurun yang disebabkan +leh meningkatnya la$u pertumbuhan eceng g+nd+k %!rika, 2001'.

II.2. Per)kanan Darat (enurut Ratna >-y, et al %200*', perikanan darat merupakan perikanan air tawar dan air payau. !ir payau adalah percampuran antara air tawar dan air laut. "empat yang dipergunakan untuk perikanan darat meliputi6 sungai, danau, bendungan, rawa, empang, k+lam, sawah serta tambak di tepi pantai. ?saha perikanan darat pada umumnya di usahakan +leh petani sebagai mata pencaharian tambahan. Perikanan darat merupakan milik umum, yaitu perikanan darat budidaya ikan. udidaya ikan yang dimaksud di sini tidak di pelihara dan di

kembangkan, terdapat di sungai, danau, dan rawa. Sudirman dan (allawa %2000', menyatakan bahwa perikanan dapat dibagi men$adi dua macam, yaitu6 *. Perikanan di air tawar, yaitu perikanan budidaya yang diselenggarakan di k+lam.k+lam, sawah.sawah, sungai.sungai, dan perikanan penangkapan yang diselenggarakan di danau.danau, sungai.sungai, rawa.rawa, dan perairan pada umum lainnya. 2. Perikanan air payau, yaitu perikanan budidaya yang diselenggarakan di tambak.tambak %sepan$ang pantai laut' yang airnya asin %berkadar garam *@ sampai 10@, yang paling baik 1@ sampai 20@'. Selan$utnya dikatakan bahwa berdasarkan $enis kegiatannya, perikanan darat dibagi men$adi dua, yaitu6 *. Perikanan budidaya, termasuk usaha.usaha peng+lahan, pembenihan,

pendederan, dan pembesaran.

2. Perikanan penangkapan, yaitu kegiatan uasaha penangkapan ikan dan binatang air n+n ikan dan usaha pengambilan tumbuhan.tumbuhan air lainnya dari suatu perairan umum, misalnya danau, rawa, dan sungai. II.2.1. Penangka$an Ikan d) *a+a$en)ng (enurut peraturan 0aerah Kabupaten Semarang /+. 21 "ahun 200*, kegiatan penangkapan ikan +leh per+rangan atau adan ,ukum di perairan Rawa Pening hanya di perb+lehkan dengan menggunakan alat penangkapan ikan sebagai berikut 6 *. 2 ran$ang !rang3, dengan ketentuan 6 ?kuran mata $aring minimal 2AA, &uas lahan per unit 20 B 20 m 5arak antar bran$ang satu dengan bran$ang lainnya 20 m, "inggi gubuk di permukaan air pasang 2 m, Rump+n untuk bran$ang tidak b+leh melebihi ukuran yang telah ditentukan, Satu unit alat tangkap bran$ang mendapatkan * i$in, Peng+perasian alat bran$ang dilakukan siang dan malam

2. 2 ran$ang Kerep3, dengan ketentuan 6 ?kuran mata $aring 0,1 inchi untuk bagian tengah $aring maksimal ukuran 2B2 m, &uas lahan per unit 20 B 20 m, 5arak antar bran$ang satu dengan bran$ang lainnya 20 m, "inggi gubuk dari permukaan air pasang 1 m,

"inggi lantai gubuk dari permukaan air pasang 3 m, Satu unit alat tangkap bran$ang mendapat * %satu' i$in, Peng+perasian alat bran$ang dilakukan dari $am *;.00.01.00 C) , Pemasangan di alur sungai yang ada di perairan Rawapening.

3. 25ala3, dengan ketentuan 6 ?kuran mata $aring minimal 2A, Pan$ang $aring disesuaikan dengan situasi dan k+ndisi.

4. 2Pancing Rawe3, dengan ketentuan 6 * %satu' unit pancing rawe maksimal 100 pancing. 1. 2$aring3, dengan ketentuan 6 ?kuran mata $aring minimal 2A ?kuran tinggi $aring maksimal * m Pan$ang $aring maksimal 20 k+l+r %*.000 m'.

6. 2Pancing "unggal3, dengan ketentuan 6 mata pancing tidak kurang dari * cm dengan umpan yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. =. 2 ubu3, dengan ketentuan 6 Satu unit bubu terdiri dari 100 buah bubu Pan$ang * %satu' unit bubu maksimal 30 m Daris tengah bubu maksimal 10 cm. Selan$utnya disebutkan pula bahwa perairan Rawa pening Kabupaten Semarang terbagi dalam 3 9+na, yaitu 6

*. :+na Suaka 6 merupakan 9+na yang tertutup untuk umum dan merupakan 9+na yang digunakan sebagai tempat berkembang biaknya ikan, sehingga pelestarian perlu diadakan pengawasan secara intensi#. 2. :+na Penangkapan )kan 6 merupakan 9+na untuk kegiatan penangkapan ikan , yang terdiri dari 3 sub 9+na yaitu 6 Sub :+na Penagkapan )kan dengan alat bran$ang Sub :+na Penangkapan )kan dengan alat s+d+ tarik, Sub :+na Penangkapan )kan dengan alat penangkap selain bran$ang dan s+d+ tarik. 3. :+na udidaya )kan 6 merupakan 9+na untuk kegiatan budidaya ikan dengan

prasarana karamba apung dan karamba tancap. II.3. Branjang ,,L) t Net,, II.3.1. Pengert)an -l) t net.

Dambar *. K+ntruksi ran$ang 2&i#t net3 adalah $aring yang biasanya berbentuk empat persegi pan$ang yang di bentangkan di dalam air secara h+ri9+ntal, dengan menggunakan bambu, kayu, atau besi sebagai rangkanya. Pemasangan 2li#t net3 dapat di lapisan tengah,

dasar atau permukaan perairan, ikan.ikan yang berada atau berkumpul di atas $aring baik sebagai akibat daya tarik cahaya lampu atau terbawa arus, akan tertangkap dengan mengangkat $aring tersebut %Sudirman dan (allawa, 2000'. II.3.2. %en)s/jen)s -l) t net3 (enurut Sudirman dan (allawan %2000', banyak $ens alat tangkap yang ada termasuk dalam alat tangkap 2li#t net3 beberapa $enis yang terkenal adalah 6 *. 2 agan3 merupakan salah satu $aring angkat yang di +perasikan di perairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai #akt+r penarik ikan. !da beberapa $enis bagan yaitu6 bagan tancap, bagan rakit, dan bagan perahu %bagan ramb+'. 2. 2Stik held dip net3, merupakan $enis $aring angkat yang sangat terkenal, dalam bahasa $epang disebut 2 +uke.ami3, pada mulanya alat ini hanya digunakan untuk menangkap ikan kembung dengan bantuan cahaya. 3. Ser+k 2sc++p net3 adalah $aring yang berbentuk kerucut atau kant+ng, mulut $aring terbuka dengan memakai bingkai yang terbuet dari r+tan atau bambu. 4. 2 andr+ng3 adalah $enis $aring angkat yang terdiri dari rangkaian $aring dan bambu %bisa $uga r+tan' yang dipasang di suatu perairan baik sungai maupun laut untuk menghadang ikan.ikan yang lewat di atasnya. ?kurannya berbeda. beda biasanya 6 B 6 m. !pabila ada ger+mb+lan ikan yang lewat diatas bandr+ng tersebut, maka tali yang menghubungkannya segera tertarik. !lat tangkap ini terg+l+ng tradisi+nal. II.3.3. Pr)ns)$ $eng($eras)an -l) t net. Pada saat nelayan tiba di bagan maka yang pertama dilakukan adalah menurunkan $aring dan memasang lampu, yaitu pada bulan gelap. Setelah

beberapa menit kemudian %sekitar 1 menit' atau di anggap sudah banyak ikan yang terkumpul di bawah bagan , maka penarikan $aring mulai dilakukan. Penarikan digunakan dengan 2roller3, sehingga $aring akan terangkat ke atas. Setelah $aring terangkat maka pengambilan hasil tangkapan dilakukan dengan menggunakan 2scoop net3. 0emikian seterusnya, $ika +perasi penangkapan ingin dilan$utkan kembali maka $aring di turunkan ke perairan seperti semula. Penangkapan dapat dilakukan berulangkali %Sudirman dan (ullawan, 2000'.

III.
3.1. Mater)

MATE*I DAN MET0DE

(ateri yang digunakan dalam Praktek Ker$a &apangan %PK&' ini adalah alat tangkap ran$ang dan ikan hasil tangkapan yang terdapat di perairan Rawa

Pening Kabupaten Semarang. Peralatan yang digunakan dalam Praktek Ker$a &apangan ini meliputi 6 "abel *. !lat yang digunakan untuk pr+sedur ker$a Perikanan ran$ang /+. !lat Ketelitian Keterangan *. !lat tulis . (encatat dan menulis data 2. >mber . Cadah hasil tangkapan 3. &abel . (enandai hasil tangkapan 4. Scoop net . ?ntuk pengambilan hasil tangkapan 1. Roller . (engangkat $aring 6. &ampu . Penerangan pada saat bulan gelap =. kamera . ?ntuk d+kumentasi 3.2. Met(de (et+de yang digunakan dalam Praktek Ker$a &apangan %PK&' Perikanan ran$ang digunakan yaitu6 3.2.1. Magang Praktek Ker$a &apangan %PK&' Perikanan ran$ang di Rawa Pening,

!mbarawa, Kabupaten Semarang dilakukan dengan mengikuti kegiatan penangkapan selama 4 hari. (et+de ini digunakan agar dapat lebih memahami seluruh pr+ses kegiatan dalam cara peng+perasian alat tangkap ran$ang. (et+de ini $uga digunakan untuk mendapatkan data.data identi#ikasi ikan hasil tangkapan pada alat tangkap ran$ang.

3.2.2. 01ser2as) (engadakan +bser-asi menurut kenyataan, melukiskannya dengan kata. secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya dan kemudian meng+lahnya dalam rangka masalah yang diteliti, mengamati $umlah alat tangkap ran$ang, menghitung $enis dan $umlah ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap ran$ang, serta wawancara dengan nelayan ran$ang.

,asil wawancara ditentukan dalam in#+rmasi yang tertuang dalam da#tar pertanyaan meliputi 6 *. agaimana pr+ses penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap ran$ang7 2. Pening7 3. 5enis dan ukuran rata.rata ikan apa sa$a yang diper+leh dari bagian penangkapan dengan alat tangkap ran$ang7 4. ran$ang. 3.2.3. Met(de Penga#1)lan Data 0ata yang dikumpulkan dalam praktek ker$a lapangan yaitu ada dua, berupa data primer dan data sekunder. 0ata Primer diambil secara langsung ke masyarakat maupun ke lapangan dengan wawancara, dan +bser-asi lapangan. 0ata Sekunder didapatkan dengan cara menggunakan data yang telah diambil sebelumnya +leh instansi terkait. erapa $umlah ikan yang tertangkap dengan alat tangkap erapa $umlah alat tangkap ran$ang yang ber+perasi di Rawa

a.

Data Pr)#er 0ata yang dikumpulkan dalam praktek ker$a lapangan adalah data kualitati#.

0ata kualitati# dapat diper+leh dengan pencatatan data hasil magang dan wawancara dengan +bser-asi. 1. Data &ekunder 0ata sekunder diper+leh dari in#+rmasi 0inas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang, sekt+r daerah wisata ukit Einta kecamatan anyubiru,

Kabupaten Semarang, mengenai p+pulasi nelayan bran$ang dan hasil tangkapan dari alat tangkap bran$ang. 0ata yang digunakan yaitu data $umlah p+pulasi nelayan ran$ang dan hasil tangkapan dari alat tangkap ran$ang. Kemudian dilakukan analisis deskripti# perbandingan terhadap k+ndisi lapangan dan hasil +bser-asi yang nantinya akan ditarik kesimpulan untuk mencari keterangan.keterangan secara #aktual dari suatu kel+mp+k perikanan ran$ang.

I3.
I3.1. Has)l

HA&IL DAN PEMBAHA&AN

Selama melakukan PK& hasil yang diper+leh adalah

mengetahui ke

e#ekti-an perikanan ran$ang di daerah wisata ukit Einta Rawa Pening.

I3.1.1.

'eadaan ge(gra )s dan t($(gra )s *a+a Pen)ng 'a1u$aten

&e#arang Secara administrati# kawasan Rawa Pening terletak di Kabupaten

Semarang, Pr+-insi 5awa "engah, merupakan kawasan yang strategis diukur dari berbagai aspek, antara lain lingkungan hidup, ek+n+mi maupun s+sial budaya. Rawa Pening merupakan danau alami yang kapasitas tampungan air maksimal sebesar 61.000.000 mF dengan luas genangan 2.==0 ha yang keberadaannya sangat penting bagi sistem ek+l+gi 5awa "engah. Secara ge+gra#is kawasan ini terletak antara **0G22A " sampai **0G4;A " dan =G04A &S sampai =G30A &S, dan

mempunyai batas.batas administrasi sebagai berikut6 . . . . Sebelah ?tara Sebelah "imur Sebelah Seatan Sebelah arat 6 Kec. awen 6 Kec. "untang 6 Kec. "untang 6 Kec. !mbarawa dan Kec. anyubiru

Rawa Pening merupakan danau alam yang multi#ungsi, yaitu sebagai pembangkit listrik, irigasi, perikanan, air baku, pariwisata dan lain.lain. Permasalahan utama di kawasan ini adalah ter$adinya degradasi lingkungan yang sudah berlangsung yang berupa sedimentasi tinggi dan tumbuhan gulma air yang timbul dipermukaan perairan %Hakultas "eknik ?/0)P dan "engah, 2003'. I3.1.2. &$es) )kas) Alat Tangka$ Branjang Spesi#ikasi dan ukuran alat tangkap bran$ang arang dan bran$ang kerep adalah sebagai berikut6 alitbang 5awa

Dambar 2. K+nstruksi !lat "angkap ran$ang !. ran$ang !rang *. 5aring . . . Pan$ang $aring 6 ** m &ebar $aring 6 ** m ahan $aring 6 P! I J 2 mm

Mesh size 6 2 inchi J 1 cm 2. "ali temali "ali Penarik 6 ahan P>7 I J < mm7 pan$ang J *1 meter "ali ris 6 ahan P>7 I J 4 mm7 pan$ang J 6 meter

3. Pemberat . . . ahan erat4bi$i 5umlah 6 Semen cetakan4 atu 6 * kil+gram 6 4 buah

4. Penggulung tali . . 1. Katr+l . ahan 6 Kayu ahan 5umlah 6 Kayu 6 * buah

5umlah

6 4 buah

6. "iang pancang $aring . . . . ahan Pan$ang 5umlah 0iameter 6 ambu 6 < meter 6 4 atang 6 *2 cm

=. Rumah tunggu . ahan 6 Kayu semi permanen

. ran$ang kerep4klambu *. ahan 5aring . . . Pan$ang $aring 6 ** m &ebar $aring 6 ** m ahan $aring 6 P! I J 0,*1 mm

mesh size3 6 0,1 inchi J *,21 cm 2. "ali temali a. "ali Penarik 6 ahan P>7 I J <mm7 pan$angJ *1 meter b. "ali ris 3. Pemberat ahan erat4bi$i 5umlah 6 atu4semen cetakan 6 * kil+gram 6 4 buah 6 ahan P>7 I J 4mm7 pan$ang J 6 meter

4. Penggulung tali ahan 5umlah 6 Kayu 6 * buah

1. Katr+l ahan 5umlah 6 esi 6 4 buah

6. "iang pancang $aring ahan Pan$ang 5umlah 0iameter 6 ambu 6 < meter 6 4 batang 6 *2cm

=. Rumah tunggu ahan 6 Kayu semi permanen

Sumber 6 Praktek Ker$a &apangan ulan (aret I3.1.3. Tekn)k Peng($eras)an Alat Tangka$ Branjang &+kasi untuk pemasangan alat tangkap bran$ang adalah perairan dengan dasar lumpur agar memudahkan penancapan bambu. Kemudian daerah yang sedikit di tumbuhi eceng g+nd+k, karena eceng g+nd+k merupakan tempat untuk memi$ah, mencari makan dan berlindung ikan sehingga dapat menguntungkan dalam peng+perasian ran$ang. Serta daerah yang dilindungi +leh perbukitan, hal ini dilakukan agar alat tangkap bran$ang tersebut tidak terseret +leh arus yang membawa eceng g+nd+k akibat angin besar. Caktu peng+perasian alat tangkap bran$ang dilakukan pada pagi sampai malam. Pada malam hari, peng+perasian dibantu dengan cahaya petr+maks. !lat tangkap bran$ang $uga dilengkapi dengan an$ang.an$ang sebagai rumah tunggu untuk melakukan akti#itas seperti peny+rtiran ikan dan tempat k+ntr+l sebagai penarik $aring.

Secara teknis peng+perasiannya meliputi 6 *. Penurunan $aring %2setting3' 5aring diturunkan ke dasar perairan dengan menggunakan katr+l %tempat penggantung' $aring melalui tali penarik yang di gulung +leh penggulung %2reel3' manual sampai $aring terbentang di dasar perairan. &ama perendaman $aring sekitar *1.30 menit. 2. Pengangkatan 5aring %2Hauling3' 5aring diangkat4dinaikkan setelah *1.30 menit dan diperkirakan sudah terdapat ikan hasil tangkapan yang berkumpul didalam $aring. 5aring diangkat dengan bantuan penggulung melalui tali penarik tanpa tenaga mesin %dengan tenaga manusia' ke atas permukaan perairan dengan menggunakan roller. Kecepatan waktu tarikan pada pengangkatan bran$ang lebih lama dibanding kecepatan waktu perendaman bran$ang. Kecepatan tarikan pada alat tangkap bran$ang adalah 4 menit. 3. Pengambilan hasil tangkapan )kan yang tertangkap4terdapat pada bran$ang selan$utnya diambil dengan cara menarik $aring yang sudah berada di permukaan perairan dengan menggunakan Scoop net. Kemudian ikan hasil tangkapan dis+rtir menurut $enisnya pada an$ang.an$ang bran$ang.

I3.1.4. Has)l Tangka$an 0ari hasil pengamatan selama praktek ker$a lapangan diketahui bahwa $umlah dan k+mp+sisi $enis hasil tangkapan antara bran$ang kerep4klambu dengan

ukuran mata $aring 0,1 inchi dengan bran$ang arang ukuran mata $aring 2 inchi berbeda, meskipun di+perasikan pada k+ndisi perairan yang relati# sama. "abel 2. Perbandingan k+mp+sisi $enis dan berat rata.rata ikan hasil tangkapan alat tangkap bran$ang kerep. !lat "angkap ran$ang Kerep Dram ek+r berat x erat x dalam @ Dambar 5enis ikan )kan gupi %Poecilia reticulata' 2 Cader !nd+ng %Rasbora borneensis' 3 Cader Pari %Rasbora argyrotaenia' 4 1 6 = < Cader r+m+ %Rasbora caudimaculata' "awes %Punctius javanicus' /ila % reochromis niloticus' (u$ahir %!ilapia mosambica' ?dang !ir "awar %"aridina laevis Heller' 5umlah 3=22,21 2340 *.1; *00 1=1,1 2<0 2,01 *,4= 101 6;3,21 10*,1 *3 *4 *2 3<,<1 4;,1 4*,=; 2=,<* 31,44 2;,;2 *0; 43 2,13 *,<* *12,1 =0 2,*= *,11 301 *33 2,2; *,64 <<0,1 *==1 0,4; 0,31

/+

Dambar 3. 0iagram berat rata.rata ikan pada bran$ang kerep dalam @ )kan yang tertangkap bran$ang kererp ada < $enis, yaitu Dupi %Poecilia reticulata', ?dang %"aridina laevis Heller', Cader !nd+ng %Rasbora borneensis', Cader Pari %Rasbora argyrotaenia', Cader r+m+ %Rasbora

caudimaculata', "awes %Punctius javanicus', /ila % reochromis niloticus', (u$ahir %!ilapia mosambica' dan sebagian ikan berukuran kecil dengan berat rata.rata *,1; gram. Dupi %Poecilia reticulata' merupakan ikan hasil tangkapan terbesar pada alat tangkap bran$ang kerep yang ber$umlah *==1 ek+r dengan berat rata.rata 0,31@. )kan /ila % reochromis niloticus' merupakan hasil tangkapan yang mempunyai berat rata.rata terbesar dengan 31,44@.

/+

"abel 3. Perbandingan k+mp+sisi $enis dan berat rata.rata ikan hasil tangkapan alat tangkap bran$ang arang. !lat "angkap ran$ang !rang Dram ek+r erat x Dambar ikan 5enis "awes %Punctius javanicus' /ila % reochromis niloticus' (u$ahir %!ilapia mosambica' 646,21 *21*,1 66*,21 = *2 6 ;2,32 *04,2= **0,20

erat x dalam @ *<,0< 20,42 2*,1<

* 2 3

4 1

Dabus % phiocephalus sp.' etutu % xyeleotris sp.' 5umlah 5umlah Spesies Sumber6 0ata Praktek Ker$a &apangan

;=,21 *06,10 2=62,=1

* * 2= 1

;=,21 *06,10 *02,32

*;,01 20,<= *00

Dambar 4. 0iagram berat rata.rata ikan pada bran$ang arang dalam @. Sedangkan ikan yang tertangkap bran$ang arang ada 1 $enis, yaitu /ila % reochromis niloticus', (u$ahir %!ilapia mosambica', "awes %Punctius

javanicus', Dabus % phiocephalus sp.', dan etutu % xyeleotris sp.' dengan berat rata.rata *02,32 gram. ,asil tangkapan bran$ang arang dengan $umlah terbesar adalah /ila % reochromis niloticus' yaitu dengan *2 ek+r dengan berat rata.rata 20,42@. )kan (u$ahir %!ilapia mosambica' mempunyai berat rata.rata terbesar yaitu 2*,1<@, walaupun $umlah yang tertangkap sedikit. I3.2. Pe#1ahasan ran$ang kerep dibuat untuk menangkap ikan yang berukuran kecil seperti ikan Dupi, ?dang dan Cader. ran$ang ini di+perasikan sepan$ang tahun

sehingga dapat menyebabkan kelestarian sumberdaya ikan terganggu, karena sebagian ikan yang tertangkap adalah ikan yang dapat men$adi besar yakni /ila, (u$ahir, dan "awes. Sedangkan ikan /ilem, &ele dan (as tidak tertangkap. ,al ini dikarenakan p+pulasi ikan tersebut berkurang akibat selama 2 tahun terakhir 0inas Peternakan dan Perikanan setempat tidak lagi menebar benih ikan tersebut karena dari segi ek+n+mis harga ikan tersebut lebih rendah dibanding ikan lainnya. Sesuai dengan Peraturan 0aerah Kab. Semarang /+m+r. 21 "ahun 200* tentang pengel+laan sumberdaya ikan di Rawa Pening. ran$ang arang

menggunakan bahan $aring P! dengan ukuran mata $aring 2 inchi. "ahap.tahap peng+perasian bran$ang kerep dan bran$ang arang pada prinsipnya sama yaitu penurunan, perendaman dan pengangkatan $aring. /amun demikian, kecepatan tarikan alat tangkap tersebut berbeda. Kecepatan tarikan bran$ang kerep lebih lama di bandingkan kecepatan bran$ang arang. ,al ini di sebabkan karena ukuran mata $aring kerep berukuran kecil sehingga mengakibatkan tekanan air lebih besar dan kecepatan tarikan men$adi lambat.

ila membandingkan $enis ikan hasil tangkapan dari 2 alat tangkap yang berbeda ukuran mata $aringnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan ukuran mata $aring pada alat tangkap bran$ang kerep 0,1 inchi dan bran$ang arang 2 inchi dari $enis ikan yang tertangkap hampir sama. "idak berpengaruhnya ukuran mata $aring terhadap $umlah hasil tangkapan ikan, diperkirakan dapat disebabkan +leh kemiripan #akt+r #isika pada perairan tempat bran$ang tersebut ber+perasi. Hakt+r #isika yang mirip adalah suhu, Ph, kecepatan arus dan kedalaman. Selain itu $uga diduga karena sasaran ikan yang tertangkap sama, yaitu ikan dengan #+t+taksis p+siti#. !lat tangkap bran$ang kerep maupun bran$ang arang dilengkapi * lampu petr+maks saat peng+perasian pada malam hari untuk menarik dan

mengumpulkan ikan sebelum alat tangkap tersebut diangkat ke atas. (enurut Sumantadinata %*;=;', berkumpulnya ikan +leh pengaruh cahaya dan memakan plankt+n, maka didapatkan ikan berbagai ukuran. ?kuran pan$ang t+tal ikan yang tertangkap pada bran$ang kerep tidak $auh berbeda. Sama halnya ukuran pan$ang ikan yang tertangkap pada bran$ang arang. Pada bran$ang kerep ukuran pan$ang ikan yang tertangkap antara *.< cm, sedangkan pada bran$ang arang ukuran pan$ang ikan yang tertangkap antara **.2< cm. anyaknya ikan

yang tertangkap bran$ang kerep dengan ukuran pan$ang relati# kecil diduga masih dalam #ase $u-enil. Si#at #+t+taksis p+siti# ikan tergantung pada keadaan lingkungan seperti daerah penangkapan dan suhu. ila suhu air meningkat maka

si#at #+t+taksis berkurang. Pada ikan muda si#at #+t+taksis lebih besar dari pada ikan dewasa. Pada perairan yang subur, yang pertama mendekati cahaya adalah plankt+n yang mempunyai si#at #+t+taksis p+siti#, kemudian ikan yang merupakan plan#ton

$eeder atau pemakan plankt+n. Selan$utnya $enis ikan ini dimangsa +leh predat+r yang lebih besar. 0alam hal ini, ikan /ila merupakan salah satu plan#ton $eeder% sehingga ikan /ila yang tertangkap cukup banyak %Sumantadinata, *;;='. erdasarkan $umlah ikan dan rata.rata berat ikan4ek+r hasil tangkapan kedua alat tangkap adalah berbeda. ,al ini dikarenakan ikan hasil tangkapan bran$ang kerep berukuran lebih kecil dibandingkan ikan hasil tangkapan bran$ang arang sebagai akibat perbedaan ukuran mata $aring. ?kuran mata $aring pada bran$ang kerep mengakibatkan ikan yang tertangkap berukuran kecil dan $umlahnya lebih banyak. Pada bran$ang kerep ikan Dabus dan ikan etutu sangat sedikit tertangkap, hal itu disebabkan ke. dua ikan tersebut merupakan ikan yang malas bergerak dan hanya akti# mencari makan pada malam hari. )kan ini sangat $arang di$umpai berenang dipermukaan air, kecuali saat menderita sakit %0a-id *;;;'. (u$ahir, /ila, "awes yang berukuran besar yang tertangkap pada bran$ang kerep dalam $umlah sedikit. etutu dan Dabus tidak tertangkap pada alat tangkap bran$ang kerep. ,al ini disebabkan penarikan alat tangkap bran$ang kerep kecepatan penarikan alat tangkap bran$ang kerep lebih lambat di bandingkan waktu yang di perlukan untuk menarik bran$ang arang. ?kuran mata $aring yang lebih kecil pada bran$ang kerep menyebabkan tekanan air lebih besar sehingga waktu penarikan lebih lama dibandingkan penarikan bran$ang arang. !kibatnya ikan.ikan tersebut mampu mel+l+skan diri.

3.
3.1. 'es)#$ulan

'E&IPULAN DAN &A*AN

0ari hasil praktek ker$a lapangan yang telah dilakukan ini dapat ditarik kesimpulan, yaitu6 *. Peng+perasian alat tangkap ran$ang terletak pada perairan yang tenang

sehingga tidak terseret +leh arus yang membawa eceng g+nd+k. Peng+perasian dilakukan pada siang dan malam hari. 2. "ahap.tahap peng+perasian bran$ang kerep dan bran$ang arang pada prinsipnya sama yaitu penurunan, perendaman dan pengangkatan $aring. 3. ,asil tangkapan bran$ang arang lebih selekti#e dari pada bran$ang kerep, karena ukuran mata $aring pada bran$ang kerep lebih kecil dari pada bran$ang arang. ?kuran $aring yang lebih kecil tidak selekti#e karena ukuran ikan yang masih kecil atau bibit dapat tertangkap.

!.2. &aran Saran yang didapatkan dari praktek ker$a lapangan adalah6 *. )kan yang tertangkap +leh bran$ang kerep relati# berukuran kecil dan sebagian masih bibit, untuk itu P>R0! pelarangan penggunaan ukuran mata $arring

dibawah 0,1 inchi perlu di+ptimalkan agar tercipta keseimbangan ek+sistem dan sumberdaya ikan yang ada. 2. )n#+rmasi $umlah dan l+kasi pemasangan alat tangkap bran$ang kerep dan bran$ang arang perlu didata dengan akurat sehingga dapat dilakukan penataan yang tepat berdasarkan penentuan $umlah %ku+ta' dan l+kasi yang sesuai sehingga tidak mengganggu keseimbangan sumberdaya ikan yang ada dan tidak ter$adi k+n#lik antar nelayan.

DA4TA* PU&TA'A
!rika, K. 2001. Rawapening dan erubahnya >k+sistem. http644www. K+mpas. c+m4k+mpas.cetak4010142=4tanah air4*=6=41;.htm. 0a-id, (. *;;;. udidaya )kan )L4*;;0, Semarang. etutu. (a$alah 0inas Perikanan /+. *<4tahun

MMMMMMM. 200*. udidaya )kan etutu. Kanisius. K+gyakarta. 0inas Perikanan dan Kelautan. 200*. Petun$uk Pelaksanaan 6 Peraturan 0aerah Kab. Smarang /+. 21 "ahun 200* tentang Peng+lahan Sumbardaya )kan di Rawapening. Pemerintah Pr+pinsi 5awa "engah 0inas Perikanan dan Kelautan, Semarang. Hakultas "eknik ?ni-ersitas 0ip+neg+r+ dan alitbang 5awa "engah, 2003, Studi Penelitian Karakteristik Rawa Pening. Hakultas "eknik ?/0)P beker$asama dengan adan Penelitian dan Pengembangan % alitbang' Pr+pinsi 5awa "engah, Semarang.

/gabekti, S. 2004. &imn+l+gi. ?ni-ersitas /egeri Semarang, Semarang. Ratna >-y. K, >ndang (u$iutami, dan K. Su$+n+. 200*. ?saha Perikanan di )nd+nesia. P" (utiara Sumber Cidya, 5akarta. Sudirman dan !chmar (ullawa. 2000. "ehnik Penangkapan )kan. Rineka Eipta, 5akarta. Sumantadinata, K, *;;=, Perkembangan )kan.)kan 0i )nd+nesia, Penerbit ,usada, 5akarta.

LAMPI*AN

Anda mungkin juga menyukai