Anda di halaman 1dari 20

2.4.

2 Pengolahan Data dan Pembahasan Kekuatan Pasir Cetak


A. Data Hasil Pengujian Kekuatan Geser
Tabel 2.3 Data Pengujian Tanpa Perlakuan Panas
No
Kekuatan Tekan
(N/cm
2
)
(X-X) (X-X)
2

1 1,85 0,133 0,018
2 1,6 -0,117 0,014
3 1,7 -0,017 0
E 5,15 0 0,032

Tabel 2.4 Data Pengujian Dengan Perlakuan Panas
No
Kekuatan Tekan
(N/cm
2
)
(X-X) (X-X)
2

1 3 -0,067 0,004
2 3,9 0,833 0,694
3 2,3 -0,767 0,588
E 9,2 -0,001 1,287

B. Data Hasil Pengujian Kekuatan Tarik
Tabel 2.5 Data Pengujian Tanpa Perlakuan Panas
No
Kekuatan Tekan
(N/cm
2
)
(X-X) (X-X)
2

1 0,5 0 0
2 0,6 0,1 0,01
3 0,4 -0,1 0,01
E 1,5 0 0,02





Tabel 2.6 Data Pengujian Dengan Perlakuan Panas
No
Kekuatan Tekan
(N/cm
2
)
(X-X) (X-X)
2

1 0,5 -0,067 0,004
2 0,6 0,033 0,001
3 0,6 0,033 0,001
E 1,7 0 0,007

C. Data Hasil Pengujian Kekuatan Tekan
Tabel 2.7 Data Pengujian Tanpa Perlakuan Panas
No
Kekuatan Tekan
(N/cm
2
)
(X-X) (X-X)
2

1 3 -0,13 0,017
2 3,4 0,27 0,073
3 3 -0,13 0,017
E 9,4 0,01 0,107

Tabel 2.8 Data Pengujian Dengan Perlakuan Panas
No
Kekuatan Tekan
(N/cm
2
)
(X-X) (X-X)
2

1 4,4 -1,067 1,138
2 5,5 0,033 0,001
3 6,5 1,033 1,067
E 16,4 -0,001 2,207

2.4.2.1 Pengolahan Data dan Pembahasan Kekuatan Pasir Cetak Data Kelompok
1. Perhitungan Kekuatan Tekan
a. Tanpa Perlakuan Panas
- Kekuatan Tekan Rata-rata (X)
133 , 3
3
4 , 9
= =
E
=
n
X
X

- Simpangan Baku (o)
2313 , 0 0535 , 0
2
107 , 0
1
) (
2
2
2
= =
=

E
=
o
o
o
n
X X

- Simpangan Baku Rata-rata (o)
1335 , 0
752 , 1
2312 , 0
= = =
n
o
o

- Kesalahan Relatif (KR)
0426 , 0
133 , 3
1385 , 0
= = =
X
KR
o

% 26 , 4 % 100 0426 , 0
% 100
= =
=
x
KRx
o
o

- Dengan mengambil resiko kesalahan o= 5%
- Derajat kebebasan (db) = n-1 = 3-1 = 2
- 303 , 4 ) 2 ; 025 , 0 ( )} ;
2
( { = = t db t
o

- Interval praduga kesalahan prosentase kadar lempung pasir cetak

7075 , 3 5585 , 2
5745 , 0 133 , 3 5745 , 0 133 , 3
} ) ;
2
( { } ) ;
2
( {
s s
+ s s
+ s s
x
x
db t x x db t x o
o
o
o

b. Dengan Perlakuan Panas
- Kekuatan Tekan Rata-rata (X)
467 , 5
3
4 , 16
= =
E
=
n
X
X

- Simpangan Baku (o)
0505 , 1 1035 , 0
2
207 , 2
1
) (
2
2
2
= =
=

E
=
o
o
o
n
X X

- Simpangan Baku Rata-rata (o)
6065 , 0
752 , 1
0505 , 1
= = =
n
o
o

- Kesalahan Relatif (KR)
1109 , 0
467 , 5
6065 , 0
= = =
X
KR
o

% 09 , 11 % 100 1109 , 0
% 100
= =
=
x
KRx
o
o

- Dengan mengambil resiko kesalahan o= 5%
- Derajat kebebasan (db) = n-1 = 3-1 = 2
- 303 , 4 ) 2 ; 025 , 0 ( )} ;
2
( { = = t db t
o

- Interval praduga kesalahan prosentase kadar lempung pasir cetak

0768 , 8 8572 , 2
6098 , 2 467 , 5 6098 , 2 467 , 5
} ) ;
2
( { } ) ;
2
( {
s s
+ s s
+ s s
x
x
db t x x db t x o
o
o
o

Uji t
1. Tingkat kesalahan (o) = 5%
2. Derajat bebas (db) = n
1
+n
2
2 = 3+32 = 4
3. Dari table t terdapat 776 , 2 )} 4 ;
2
% 15
( { )} ;
2
( { = = t db t
o

4. Hipotesa:
Daerah terima, H
0
:
1
=
2

Daerah tolak, H
1
:
1
=
2

t hitung:
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
0513 , 6
3857 , 0
2334
2 3 3
3
1
3
1
0505 , 1 1 3 2313 , 0 1 3
) 467 , 5 133 , 3 (
2
1 1
1 1
) (
2 2
2 1
2 1
2
2 2
2
1 1
2 1
=

=
+
|
.
|

\
|
+ +

=
+
|
|
.
|

\
|
+ +

=
t
t
n n
n n
n n
X X
t
o o

Grafik uji T

-2,776 2,776
Dari gambar di atas dapat diambil keputusan H
1
= tidak diterima karena nilai t
hitung terletak di luar wilayah kritis (interval antara -2,776 dan 2,776) yang artinya
ada perbedaan besar antara kekuatan tekan tanpa perlakuan panas dan kekuatan tekan
dengan perlakuan panas.

2. Perhitungan Kekuatan Geser
a. Tanpa Perlakuan Panas
- Kekuatan Tekan Rata-rata (X)
7177 , 1
3
15 , 5
= =
E
=
n
X
X

- Simpangan Baku (o)
1265 , 0 016 , 0
2
032 , 0
1
) (
2
2
2
= =
=

E
=
o
o
o
n
X X

- Simpangan Baku Rata-rata (o)
073 , 0
752 , 1
1265 , 0
= = =
n
o
o

- Kesalahan Relatif (KR)
0425 , 0
717 , 1
073 , 0
= = =
X
KR
o

% 25 , 4 % 100 0425 , 0
% 100
= =
=
x
KRx
o
o

- Dengan mengambil resiko kesalahan o= 5%
- Derajat kebebasan (db) = n-1 = 3-1 = 2
- 303 , 4 ) 2 ; 025 , 0 ( )} ;
2
( { = = t db t
o

- Interval praduga kesalahan prosentase kadar lempung pasir cetak

031 , 2 4029 , 1
3141 , 0 717 , 1 3141 , 0 717 , 1
} ) ;
2
( { } ) ;
2
( {
s s
+ s s
+ s s
x
x
db t x x db t x o
o
o
o

b. Dengan Perlakuan Panas
- Kekuatan Tekan Rata-rata (X)
067 , 3
3
2 , 9
= =
E
=
n
X
X

- Simpangan Baku (o)
8019 , 0 643 , 0
2
286 , 1
1
) (
2
2
2
= =
=

E
=
o
o
o
n
X X

- Simpangan Baku Rata-rata (o)
463 , 0
752 , 1
8019 , 0
= = =
n
o
o

- Kesalahan Relatif (KR)
151 , 0
067 , 3
463 , 0
= = =
X
KR
o

% 1 , 15 % 100 151 , 0
% 100
= =
=
x
KRx
o
o

- Dengan mengambil resiko kesalahan o= 5%
- Derajat kebebasan (db) = n-1 = 3-1 = 2
- 303 , 4 ) 2 ; 025 , 0 ( )} ;
2
( { = = t db t
o

- Interval praduga kesalahan prosentase kadar lempung pasir cetak

0593 , 5 0747 , 1
9923 , 1 067 , 3 9923 , 1 067 , 3
} ) ;
2
( { } ) ;
2
( {
s s
+ s s
+ s s
x
x
db t x x db t x o
o
o
o

Uji t
5. Tingkat kesalahan (o) = 5%
6. Derajat bebas (db) = n
1
+n
2
2 = 3+32 = 4
7. Dari table t terdapat 776 , 2 )} 4 ;
2
% 15
( { )} ;
2
( { = = t db t
o

8. Hipotesa:
Daerah terima, H
0
:
1
=
2

Daerah tolak, H
1
:
1
=
2

t hitung:
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
1447 , 6
497 , 0
35 , 1
2 3 3
3
1
3
1
1265 , 0 1 3 8019 , 0 1 3
) 067 , 3 717 , 1 (
2
1 1
1 1
) (
2 2
2 1
2 1
2
2 2
2
1 1
2 1
=

=
+
|
.
|

\
|
+ +

=
+
|
|
.
|

\
|
+ +

=
t
t
n n
n n
n n
X X
t
o o

Grafik uji T

-2,776 2,776
Dari gambar di atas dapat diambil keputusan H
1
= tidak diterima karena nilai t
hitung terletak di luar wilayah kritis (interval antara -2,776 dan 2,776) yang artinya
ada perbedaan besar antara kekuatan geser tanpa perlakuan panas dan kekuatan geser
dengan perlakuan panas.

3. Perhitungan Kekuatan Tarik
a. Tanpa Perlakuan Panas
- Kekuatan Tekan Rata-rata (X)
5 , 0
3
5 , 1
= =
E
=
n
X
X

- Simpangan Baku (o)
1 , 0 01 , 0
2
02 , 0
1
) (
2
2
2
= =
=

E
=
o
o
o
n
X X

- Simpangan Baku Rata-rata (o)
0577 , 0
752 , 1
1 , 0
= = =
n
o
o

- Kesalahan Relatif (KR)
1154 , 0
5 , 0
0577 , 0
= = =
X
KR
o

% 25 , 4 % 100 0425 , 0
% 100
= =
=
x
KRx
o
o

- Dengan mengambil resiko kesalahan o= 5%
- Derajat kebebasan (db) = n-1 = 3-1 = 2
- 303 , 4 ) 2 ; 025 , 0 ( )} ;
2
( { = = t db t
o

- Interval praduga kesalahan prosentase kadar lempung pasir cetak

7482 , 0 2518 , 0
2482 , 0 5 , 0 2482 , 0 5 , 0
} ) ;
2
( { } ) ;
2
( {
s s
+ s s
+ s s
x
x
db t x x db t x o
o
o
o

b. Dengan Perlakuan Panas
- Kekuatan Tekan Rata-rata (X)
5667 , 0
3
7 , 1
= =
E
=
n
X
X

- Simpangan Baku (o)
0548 , 0 003 , 0
2
006 , 0
1
) (
2
2
2
= =
=

E
=
o
o
o
n
X X

- Simpangan Baku Rata-rata (o)
0316 , 0
752 , 1
0548 , 0
= = =
n
o
o

- Kesalahan Relatif (KR)
0558 , 0
5667 , 0
0316 , 0
= = =
X
KR
o

% 1 , 15 % 100 151 , 0
% 100
= =
=
x
KRx
o
o

- Dengan mengambil resiko kesalahan o= 5%
- Derajat kebebasan (db) = n-1 = 3-1 = 2
- 303 , 4 ) 2 ; 025 , 0 ( )} ;
2
( { = = t db t
o

- Interval praduga kesalahan prosentase kadar lempung pasir cetak

7027 , 0 4307 , 0
136 , 0 5667 , 0 136 , 0 5667 , 0
} ) ;
2
( { } ) ;
2
( {
s s
+ s s
+ s s
x
x
db t x x db t x o
o
o
o

Uji t
9. Tingkat kesalahan (o) = 5%
10. Derajat bebas (db) = n
1
+n
2
2 = 3+32 = 4
11. Dari table t terdapat 776 , 2 )} 4 ;
2
% 15
( { )} ;
2
( { = = t db t
o

12. Hipotesa:
Daerah terima, H
0
:
1
=
2

Daerah tolak, H
1
:
1
=
2

t hitung:
( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
5348 , 103
0043 , 0
4452 , 0
2 3 3
3
1
3
1
0548 , 0 1 3 1 , 0 1 3
) 0548 , 0 5 , 0 (
2
1 1
1 1
) (
2 2
2 1
2 1
2
2 2
2
1 1
2 1
= =
+
|
.
|

\
|
+ +

=
+
|
|
.
|

\
|
+ +

=
t
t
n n
n n
n n
X X
t
o o

Grafik uji T

-2,776 2,776
Dari gambar di atas dapat diambil keputusan H
1
= tidak diterima karena nilai t
hitung terletak di luar wilayah kritis (interval antara -2,776 dan 2,776) yang artinya
ada perbedaan besar antara kekuatan tarik tanpa perlakuan panas dan kekuatan tarik
dengan perlakuan panas.

- Pengaruh Kadar Air dan Kadar Bentonit Terhadap Kekuatan Tekan, Geser dan Tarik
Basah Pasir Cetak
Kekuatan tekan basah adalah kekuatan pasir cetak dimana masih terdapat air bebas.
Dengan kadar bentonit tetap dan kadar air bertambah maka kekuatan akan meningkat
sampai titik maksimum. Dikarenakan seiring bertambahnya air maka jumlah bentonit
yang teraktifasi dan berikatan dengan pasir cetak akan bertambah dan kekuatan tekan
basah meningkat. Tapi akan menurun setelah melewati batas maksimumnya, seiring
dengan kadar air banyak dan kehilangan fungsinya sebagai aktifator menjadikan bentonit
seperti pasta sehingga daya ikat bentonit menurun.
Pada grafik teoritis diatas dengan kadar air 5% dan kadar bentonit 8% kekuatan tekan
bsahnya 0,6 < x < 0,8 kg.f/cm
2
. Sedangkan pada saat pengujian diperoleh nilai kekuatan
basah rata-rata 3,13 N/cm
2
atau 0,319 kg.f/cm
2
, terdapat perbedaan antara nilai teoritis
dengan aktualnya. Hali ini akibatkan karena pengikat tidak tercampur rata. Hal ini
disebabkan karena pada waktu proses pencampuran antara pasir, bentonit dan air tidak
merata sehingga bentonit tidak merata semuanya. Akibatnya ikatan antar butir pasir
semakin lemah dan kekuatan tekan menurun.

Gambar 3.24 Pengaruh kadar air terhadap kekuatan
Sumber : Tata Surdia Teknik Pengecoran Logam hal.112
- Pengaruh Kekuatan Geser dan Tarik Pada Pasir Cetak Tanpa Perlakuan Panas
Kekuatan geser adalah kekuatan pasir cetak dimana terjadi pada saat logam cair
mengalir di dalam catakan pasir. Standar kekuatan pasir cetak adalah 1,5 7 Psi. Nilai
data aktual rata-rata hasil pengujian kekuatan geser adalh 1,7 N/cm
2
atau sama dengan
2,466 Psi. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasir cetak yang telah diberikan.
Kekuatan tarik adalah kekuatan pasir cetak dalam menahan beban tari pada saat
penyusutan logam cair yang berubah menjadi padat. Standar untuk kekuata tarik pasir
cetak adalah 1-6 Psi. Pada hasil pengujian kekuatan tarik tanpa perlakuan, diperoleh rata-
rata sebesar 0,5 N/cm
2
atau setara dengan 0,725 psi. Hal ini diakibatkan karena proses
pencampuran pasir, bentonit dan airtidak merata. Sehingga bentonit yang teraktifasi tidak
merata. Akibatnya ikatan antar butir pasir lemah dan kekuatan tekannya juga turun.

- Pengaruh Kadar Air dan Kadar Bentonit Terhadap Kekuatan Tekan Kering Pasir Cetak

Gambar 3.24 Pengaruh kadar air terhadap kekuatan
Sumber : Tata Surdia Teknik Pengecoran Logam hal.112

Kekuatan tekan kering adalah kekuatan pasir cetak dimana sudah tidak terdapat lagi air
bebas. Pasir tersebut memiliki kekuatan untuk menahan erosi dan takanan statis. Kekuatan
ini dipengaruhi oleh kadar air dan kadar bentonit. Apabila kadar bentonit tetap dan kadar
air bertambah maka kekuatan tekan kering akan meningkat terus sampai titik maksimum.
Hal ini berlawanan dengan kekuatan basah karena semakin banyak air di dalam pasir
cetak, maka bentonit akan menjadi encer, akibatnya bentonit yang encer akan dengan
mudahnya masuk ke celah-celah antar butiran menyelimuti butiran dan ketika air bebas
habis menguap ikatan antar butirnya sangat tinggi dan kekuatannya meningkat.
Pada data teoritis dengan kadar air 5% dan kadar bentonit 8% kekuatan tekan
keringnya lebih dari 10 kg.f/cm
2
atau diatas 4,807 N/cm
2
. Namun pada data aktual
diperoleh nilai kekuatan tekan kering rata-rata sebesar 5,47 N/cm
2
atau 0,56 kg.f/cm
2
.
Terdapat perbedaan nilai teoritis dengan data aktual. Hal ini dibuktikan dengan masih
banyaknya pasir yang berjatuhan pada bagian samping spesimen. Hal ini disebabkan
karena pada waktu proses pencampuran antara pasir, bentonit, dan air tidak merata.
Sehingga bentonit yang teraktifasi tidak semuanya. Akibatnya pada ikatan antar butir
pasir semakin lemah dan kekuatan tekannya juga menurun.


- Pengaruh Kekuatan Geser dan Tarik Pada Pasir Cetak Dengan Perlakuan Panas
Kekuatan geser adalah kekuatan pasir cetak dimana terjadi pada saat logam cair
mengalir di dalam catakan pasir. Standar kekuatan geser pasir cetak adalah 1,5 7 Psi.
dari hasil pengujian diperoleh 3,067 N /cm
2
atau 4,44 Psi Nilai tersebut sesuai standar
kekuatan tekan kering yang telah ditentukan.
Kekuatan tarik adalah kekuatan pasir cetak dalam menahan beban tari pada saat
penyusutan logam cair yang berubah menjadi padat. Standar untuk kekuata tarik pasir
cetak adalah 1-6 Psi. dari hasil pengujian diperoleh 0,567 N/cm
2
atau 0,822 Psi. Nilai
tersebut sesuai standar kekuatan tekan kering yang telah ditentukan.





























GAMBAR
GRAFIK
ADA DI
RAKA
2.4.2.2 Pengolahan Data dan Pembahasan Kekuatan Pasir Cetak Data Antar Kelompok
- Pengaruh Hubungan Kadar Air dan Bentonit Terhadap Kekuatan Tekan Basah Rata-
Rata Antar Kelompok
Berdasarkan grafik hasil pengujian kekuatan tekan basah antar kelompok dengan
kadar bentonit 6% dan kadar air 3% nilai kekuatan tekan basahnya 6,3 N/cm
2
atau 0,63
kg.f/cm
2
dan hal ini tidak sesuai dengan teoritisnya sebesar 0,72 kg.f/cm
2
. Jika kadar
air ditambah menjadi 4% maka kekuatan tekan basahnya 7,6 N/cm
2
atau 0,76 kg.f/cm
2

hal ini tidak sesuai dengan teoritisnya sebesar 0,63 kgf/cm
2
. Dan jika kadar air
ditambah lagi menjadi 5% maka nilai kekuatan tekan basahnya 6,1 N/cm
2
atau 0,61
kg.f/cm
2
dan tidak sesuai dengan nilai kekuatan tekan basahnya 0,58 kg.f/cm
2
.Terjadi
penyimpanagan pada kadar air 3% yang seharusnya kekuatanya di atas 4% disebabkan
oleh tidak meratanya ikatan pasir cetak, bentonit dan air sehingga mengakibatkan tidak
meratanya ikatan pada pasir cetak dan kadar dri bentonit, banyaknya rongga yang
terjadi dan kekuatannya menurun.
Pada kadar bentonit 8% dan kadar air 3% maka nilai kekuatan tekan basahnya 7,6
N/cm
2
atau 0,76 kg.f/cm
2
nilai pengujian ini berbeda dengan teoritis yaitu 0,97
kg.f/cm
2
, jika kadar air ditambah menjadi 4% maka kekuatan tekan basahnya menjadi
6,5 N/cm
2
atau 0,65 kg.f/cm
2
, nilai pengujian ini berbeda dengan grafik teoritis yang
sebesar 0,88 kg.f/cm
2
, Dan jika kadar air ditambah lagi menjadi 5% maka nilai dari
kekuatan tekan basahnya 5,13 N/cm
2
atau 0,513 kg.f/cm
2
, dan nilainya tidak sesuai
dengan grafik teoritis sebesar 0,75 kg.f/cm
2
. Kecenderungan garis pada kadar bentonit
8% sesuai dengan grafik teoritis, sedangkan kecenderungan garis pada grafik kadar
bentonit 6% tidak sesuai dengan grafik teoritis. Hal ini dipengaruhi oleh tidak
meratanya pencampuran pasir cetak sehingga mengakibatkan rongga pada pasir cetak,
sehinnga berpengaruh pada kekuatan spesimen tersebut. Hal lain yang mempengaruhi
adalah pada saat pembuatan spesimen, banyak yang kehilangan sebagian pasir cetak
sebelum penekanan. Setelah penekanan rongga pada pasir cetak semakin besar
dikarenakan berkurangnya pasir cetak sehingga kekuatan semakin menurun.



































GAMBAR
GRAFIK
ADA DI
RAKA
- Pengaruh Hubungan Kadar Air dan Kadar Bentonit Terhadap Kekuatan Tekan Kering
Rata-Rata Antar Kelompok
Berdasarkan grafik hasil pengujian kekuatan tekan kering antar kelompok dengan
kadar bentonit 6% dan kadar air 3% nilai kekuatan tekan keringnya 8,53 N/cm
2
atau
0,853 kg.f/cm
2
dan tidak sesuai dengan teoritisnya sebesar 0,4 kg.f/cm
2
, kadar air 4%
nilai aktualnya 8,5 N/cm
2
atau 0,85 kg.f/cm
2
dan tidak sesuai dengan teoritisnya
sebesar 0,6 kg.f/cm
2
dan pada kadar air 5% nilai aktualnya 7,56 N/cm
2
atau 0,756
kg.f/cm
2
, dan tidak sesuai dengan teoritisnya sebesar 0,8 kg.f/cm.
Pada kadar bentonit 8% diperoleh data aktualnya dengan kadar air 3% diperoleh
kekuatan tekan keringnya sebesar 9,96 N/cm
2
atau 0,996 kg.f/cm
2
dan tidak sesuai
dengan teoritisnya sebesar 0,5 kg.f/cm
2
. Pada saat kadar air 4% nilai aktualnya 0,53
N/cm
2
atau 0,53 kg.f/cm
2
dan tidak sesuai dengan teoritisnya sebesar 0,8 kg.f/cm
2
.
Pada kadar air 5% nilai aktualnya 5,13 N/cm
2
dan tidak sesuai dengan teoritisnya
sebesar 1 kg.f/cm.
Dari keseluruhan grafik mengalami perbedaan antara grafik teoritis dengan
aktualnya, baik pada kadar bentonit 6%maupun 8%. Pada aktualnya lebih rendah
dikarenakan pada proses pencampuran dari ketiga unsure tersebut kurang merata yang
menyebabkan kekuatan dari pasir cetak menurun.
Dari data aktualnya, kekuatan tekan kering dari kadar bentonit 6% dengan kadar air
5% menurun dari kadar 4% diakibatkan karena distribusi penguapan tidak merata yang
menyebabkan air bebas tidakbisa menguap serta proses pembuatan atau pencampuran
yang tidak merata sehingga pasir cetak tidak sepenuhnya terikat pada kadar air yang
berbeda-beda. Akibatnya ada yang sama sekali tidak mengandung air bebas, sehingga
kekuatannya berbeda.







2.5 Kesimpulan dan Saran
2.5.1 Kesimpulan
1. Permeabilitas adalah kemampuan pasir cetak untuk dialiri fluida tiap satuan luas dalm
waktu tertentu dan dapat dirumuskan:
T A P
L Q
P
. .
.
=
2. Macam-macam permeabilitas:
a. Base Permeability
b. Green Permeability
c. Dry Permeability
d. Baked Permeability
Faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas:
a. Kadar air
b. Kadar bentonit
c. Bentuk dan distribusi besar butir pasir
3. Dari pengujian permabilitas dengan kadar air 5% dan kadar Bentonit 8% didapatkan
nilai permabilitasnya 361,256 ml/cm
2
.menit.
4. Dari pengujian permabilitas data antar kelompok didapatkan permabilitas paling tinggi
dengan kadar air 8% dan kadar air 4% dengan permabilitas 650 ml/cm
2
.menit.
5. Sedangkan pada kadar bentonit 6% dapat disimpulkan permabiltas paling tertinggi
diperoleh pada kadar air 4% dengan permabilitas 561,6176 ml/cm
2
.menit
6. Pengujian pasir cetak berfungsi untuk mengetahui kekuatan tarik, geser dan tekan
maksimu persatuan luas. Spesimen sampai mengalami kerusakan.
7. Faktor faktor yang mempengaruhi kekuatan pasir cetak:
a. Kadar air
b. Kadar bentonit
c. Distribusi besar butir pasir
c. Jenis-jenis butir pasir cetak
d. Pemadatan pasir cetak


8. Standarisai Kekuatan pasir cetak:
a. Kekuatan tekan
o Kering: 22 - 220 Psi
o Basah: 1 - 22 Psi
b. Kekuatan geser: 1,5 - 7 Psi
c. Kekuatan tarik: 1 - 6 Psi
9. Hasil Pengujian kekuatan pasir cetak:
a. Kekuatan tekan
o Basah: 0,56667 Psi
o Kering: 0,5 Psi
b. Kekuatan geser
o Basah: 0,467 Psi
o Kering: 3,13 Psi
c. Kekuatan tarik
o Basah: 3,067 Psi
o Kering: 1,7167 Psi
10. Terjadinya perbedaan antara nilai data aktual dan teoritis dikarenakan pencampuran
pasir, air dan bentonit yang kurang merata sehingga pasir tidak semuanya terikat
sempurna, akibatnya akan mempengaruhi kekuatan pasir cetak.
2.5.2 Saran
1. Pada praktikan hendaknya lebih memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi
kekuatan pasir cetak agar hasil yang didapat tidak menyimpang dari data tersebut.
2. Sebaiknya pada saat praktikum disediakan tempak duduk untuk praktikan
3. Sebaiknya praktikan teliti pada saat pengamatan dan pengambilan data prakrikum.

Anda mungkin juga menyukai