Anda di halaman 1dari 18

BAB 1 PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan salah satu jenis tumor ganas terbanyak pada perempuan dengan angka

kejadian sebanyak 22% dari semua kasus baru kanker pada perempuan.1 Data yang diperoleh dari registrasi unit radioterapi RSUP Kariadi Semarang kanker payudara pada tahun 2011 menduduki peringkat kedua dari seluruh penyakit keganasan dengan angka kejadian 1 ! kasus kanker payudara. Sedangkan untuk kasus kanker payudara stadium lokal"lanjut yang men#akup batasan $%& $'($) dengan %2 dan atau %'( memiliki insidensi kurang dari *% di +merika( berbeda dengan di negara berkembang seperti ,ndonesia insidensinya #ukup tinggi men#apai '0 - *0 % dengan perkiraan 2*0.000 " '*0.000 kasus baru setiap tahunnya.2 Prognosis penderita keganasan payudara diperkirakan buruk jika usianya muda( menderita kanker payudara bilateral( mengalami mutasi genetik( dan adanya tripple negative yaitu grade tumor tinggi( .R-PR negati/( dan reseptor permukaan sel 0.R-2 yang juga negati/. 1 0al ini juga bisa disebabkan oleh karena perubahan gaya hidup( konsumsi makanan berkadar lemak tinggi diduga menjadi pemi#u.' Selain itu prognosis pasien ditentukan oleh tingkat penyebaran dan potensi metastasis. 1ila tidak diobati( ketahanan hidup lima tahun adalah 12" 22% ( sedangkan ketahanan hidup sepuluh tahun adalah 1"*%.) Salah satu modalitas terapi yang digunakan untuk meningkatkan angka harapan hidup kanker payudara stadium lokal"lanjut adalah dengan pembedahan yang diikuti dengan pemberian kemoterapi baik adju3an 4sesudah pembedahan5 ataupun neoadju3an 4sebelum pembedahan5 diikuti dengan radioterapi adju3an.* Dimana terapi adju3an merupakan terapi tambahan pada terapi utama yang berguna untuk menghan#urkan sel kanker yang mikroskopik mungkin masih ada.2 &enurut hasil penelitian yang dilakukan oleh &. Soegijanto tentang angka kelangsungan hidup penderita kanker payudara yang dira6at di RSUP Dr. Sardjito 7ogyakarta( dilaporkan bah6a angka harapan hidup tiga tahun pasien kanker payudara stadium ,, sebesar 2 % dan stadium ,,, sebesar 12%. Pere8 dkk. melakukan penelitian terhadap 291 pasien kanker payudara lokal"lanjut dan

didapatkan angka harapan hidup 91% untuk pasien yang dilakukan kontrol lokoregional dengan mastektomi dan radioterapi sedangkan )2% untuk yang menerima terapi radiasi saja.9 &enurut hasil penelitian :abriel %. 0ortobagyi( dkk.( angka harapan hidup * tahun pasien kanker payudara stadium lokal"lanjut yang menerima terapi kombinasi kemoterapi *"/luoroura#il( +driamy#in 4do;orubi#in5( and #y#lophosphamide 4<+=5 diikuti dengan radioterapi dan pembedahan yaitu 9)% untuk stadium ,,,+ dan ))% stadium ,,,1.9 &elihat masih beragamnya laporan angka harapan hidup( sehingga perlu dilakukan penelitian angka harapan hidup penderita kanker payudara yang dilakukan kemoterapi ataupun terapi kemoradiasi di RSUP Dr. Kariadi( khususnya untuk angka harapan hidup dua tahun yang belum pernah dilaporkan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Epidemiologi Kanke Pa!"da a Kanker payudara merupakan salah satu jenis tumor ganas terbanyak pada perempuan dengan angka kejadian sebanyak 22% dari semua kasus baru kanker pada perempuan. Keganasan pada payudara dapat menyerang lapisan"lapisan dari payudara baik epitel maupun jaringan mesenkim. Sedangkan untuk kanker payudara berarti keganasan yang mengenai sel epitel payudara( #ontohnya karsinoma duktal dan karsinoma lobular.9 2.2 #ak$o %isiko Kanke Pa!"da a& Penyebab se#ara pasti belum diketahui. %amun risiko untuk mederita kanker payudara meningkat pada 6anita yang mempunyai /a#tor risiko. 7ang termasuk /aktor risiko kanker payudara adalah > 1. ?enis kelamin 6anita. ,nsiden kanker payudara pada 6anita disbanding pria lebih dari 100>1. Se#ara umum 1 dari ! 6anita +merika akan menderita kanker payudara sepanjang hidupnya. 2. Usia. Risiko meningkat dari 1>*!00 ke 1>2!0 antara de#ade ke tiga dank e delapan. @anita usia 20" ! th mempunyai kemungkinan menderita kanker payudara 1> 1) dibanding 6anita usia kurang dari '! th( yang mempunyai kemungkinan 1>1). '. Ri6ayat keluarga > pasien dengan ri6ayat keluarga tingat pertama 4ibu dan saudara kandung5 mempunyai risiko )"2 kali disbanding 6anita yang tidak mempuntai 6aktor risiko ini. Usia saat terkena juga mempengaruhi /aktor risiko( pasien dengan ibu didiagnosa kanker payudara saat usia kurang dari 20 th risiko meningkat 2 kali. Pasien dengan keluarga tingkat pertama premenopause menderita kanker payudara bilateral( mempunyai risiko ! kali. Pasien dengan keluarga tingkat pertama postmenopause menderita knker payudara bilateral mempunyai risiko )"*() kali. ). Usia melahirkan anak pertama( jika usia '0 atau lebih risiko 2 kali disbanding 6anita yang melahirkan usia kurandari 20 th.

*. Ri6ayat menderita kanker payudara( juga merupakan /aktor risiko untuk payudara kontralateral. Risio ini tergantung pada usia saat diagnosis. Risiko ini meningkat pada 6anita usia muda. 2. Predisposisi genetikal. Risiko ini berjumlah kurang dari 10% kanker payudara. +utosomal dominant inheritan#e terlihat pada Ai"=raumeni syndrome( &uir"$orre syndrome( <o6den disease( Peut/8"jeghers syndrome dan mutasi 1R<+"1 dan 1R<+"2. Risiko untuk menderita kanker payudaramenderita kanker payudara mendekati *0% bila usia kurang dari *0 th dan lebih 90% sebelum usia 2* tahun. +ta;ia telange#tasis 4+utosomal re#essi3e inheritan#es5 merupakan /aktor risiko lain. . Du#tal #ar#inoma in situ 4D<,S5 dan Aobular #ar#inoma in situ 4A<,S5 pada biopsy. 0al ini merupakan marker untuk terjadinya lesi in3asi3e. 9. Proli/erasi beningna dengan hyperplasia atipikal > /aktor ini meningkatkan risiko ) kali. +tipia dan hyperplasia disertai adaya ri6ayat keluarga risiko meingkat 10 kali. Pada tumor jinak yag menunjukkan ekspresi reseptor estrogen dan progesterone risikonya '(2 kali 4Kahn5. 0yperplasi atipikal terlihat pada 10% spe#imen biopsi. !. Radiasi > Radiasi pada usia diba6ah 12 mempunyai risiko 100 kali( radiasi sebelum umur 20 th mempunyai risiko 19 kali( usia 20"2! th risiko 2 kali( radiasi setelah usia '0 th risiko tidak bermakna. Aebih kurang 0(1% pasien yang di radiasi akan timbul sar#oma setalah * th. 10. Perubahan gaya hidup > diet tinggi kalori( diet tinggi lemak( konsumsi al#ohol dan meroko( dan obesitas pada menopause. 11. 0ormonal > menar#he diba6ah 12 th risiko 1( "'() kali( menopause diatas ** th risiko 1(* kali. Penggunaan oral kontrasepsi lebih dari 9"10 th juga meningkatkan risiko.

2.'

S$adi"m1( De/inisi $umor Primer tidak dapat dinilai $idak ada bukti lesi primer Karsinoma in situ. &en#akup karsinoma in situ duktal atau karsinoma in situ lobular( penyakit paget papilla mamae tanpa nodul 4penyakit paget dengan nodul diklasi/ikasikan menurut ukuran nodul5. Diameter tumor terbesar CD 2#m. ,n/iltrasi mikro CD 0(1 #m Diameter terbesar E 0(1 #m( tapi CD 0(* #m. Diameter terbesar E 0(* #m( tapi CD 1#m Diameter terbesar E 1#m( tapi CD 2#m Diameter tumor terbesar E 2 #m( tapi CD * #m. Diameter tumor terbesar E * #m. 1erapapun ukuran tumor( menyebar langsung ke dinding toraks atau kulit 4dinding torak termasuk tulang iga( m. inter#ostalis dan m. seratus anterior( tak termasuk m. pektoralis. &enyebar ke dinding toraks. Udem kulit mamae 4termasuk peau dForange5 atau ulserasi( atau nodul satelit di mamae ipsilateral. $erdapat )a dan )b sekaligus. Karsinoma mamae in/lamatorik. Kelenjar lim/e regional tak dapat dinilai $ak ada metastasis kelenjar lim/e regional Di/osa aksilar ipsilateral terdapat metastasis kelenjar lim/e mobil Kelenjar lim/e metastasik /osa aksilar ipsilateral saling kon/luen dan ter/iksasi dengan jaringan lainG atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar lim/e mamaria interna namun tanpa metastasis kelenjar lim/e aksilar. Kelenjar lim/e aksilar ipsilateral saling kon/luem dan ter/iksasi dengan jaringan lain. 1ukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar lim/e mamaria interna namun tanpa metastasis kelenjar lim/e

S$adi"m kanke pa!"da a di$en$"kan )e dasa kan TN* da i AJ++ 2((2 Klasi/ikasi $umor Primer $B $0 $is

$1 $1mi# $1a $1b $1# $2 $' $)

$)a $)b $)# $)d Aim/e Regional %B %0 %1 %2

%2a %2b

%'

aksilar. &etastasis kelenjar lim/e in/rakla3ikular ipsilateral( atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar lim/e mamaria kelenjar lim/e aksilar atau metastasis kelenjar lim/e suprakla3ikular ipsilateral. &etastasis kelenjar lim/e in/rakla3ikular 1ukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar lim/e mamaria interna dan metastasis kelenjar lim/e aksilar. &etastasis kelenjar lim/e suprakla3ikular &etastasis jauh tak dapat dinilai $ak ada metastasis jauh +da metastasis jauh.

%'a %'b %'# &etastase jauh &B &0 &1

Pengelompokan Stadium

2.,

-e.ala dan Tanda& +dapun tanda dan gejala kanker payudara adalah > +da benjolan yang keras di payudara dengan atau tanpa rasa sakit 1entuk putting berubah 4retraksi nipple atau terasa sakit terus"menerus5 atau puting mengeluarkan #airanHdarah 4nipple dis#harge5. +da perubahan pada kulit payudara di antaranya berkerut seperti kulit jeruk 4peau dForange5( melekuk kedalam 4dimpling5 dan borok 4ul#us5. +danya benjolan"benjolan ke#il didalam atau kulit payudara 4nodul satelit5. +da luka puting di payudara yang sulit sembuh 4paget disease5. Payudara terasa panas( memerah dan bengkak.

2./

$erasa sakitHnyeri 4bias juga ini bukan sakit karena kanker5 1enjolan yang keras itu tidak bergerak 4ter/iksasi5 dan biasanya pada a6al" a6alnya tidak terasa sakit. +pabila benjolan itu kanker( a6alnya biasanya hanya pada satu payudara. +danya benjolan di aksila dengan atau tanpa massa di payudara. Diagnosis Semua 6anita dengan usia lebih dari '0 tahun( yang memiliki benjolan

atau mengeluhkan kelainan"kelainan dari payudaranya( akan disarankan oleh dokter untuk melakukan skrining. Skrining payudara seperti pemeriksaan mammogra/i bilateral bertujuan untuk membantu menegakkan diagnosis. 1enjolan atau kelainan dari payudara yang ditemukan saat mammogram pada umumnya merupakan tanda a6al dari kanker payudara. Pemeriksaan diagnostik dengan mammogra/i mampu memeriksa payudara dengan lebih teliti dan memberikan in/ormasi yang lebih akurat tentang adanya suatu tumor. 0anya sekitar !0% dari kanker payudara dapat dilihat pada mammogram. ?ika mammogram tidak memberikan in/ormasi yang #ukup( mungkin US: atau &R, bisa dilakukan.2 Semua benjolan payudara yang ditemukan dengan mammogram harus diuji lebih teliti. Salah satunya yaitu pemeriksaan sitologi dengan aspirasi jarum ke#il. 0asilnya bisa diperoleh pada hari yang sama. 1ila hasil menunjukkan sel abnormal( langkah selanjutnya dilakukan biopsi jaringan disebut juga biopsi eksisional. 1iopsi eksisional ini dilakukan untuk mengambil sampel yang lebih besar dari jaringan payudara. $indakan ini dilakukan di ba6ah pembiusan. Aalu ahli patologi akan memotong tipis jaringan itu dan memeriksanya dengan mikroskop.
2.& Te api

1eberapa tindakan terapi yang dilakukan untuk kanker payudara antara lain > 1. Iperati/ $indakan operasi untuk kanker dapat berupa >

a. Iperasi kurati/ yang pada umumnya berupa operasi radikal yaitu dengan mengangkat seluruh tumor beserta ekstensi lokalnya. b. Iperasi paliati/ Dengan banyak #ara( diantaranya eksisi sederhana( operasi debulking( bypass operation( dan sebagainya.2 2. $erapi radiasi Radioterapi merupakan terapi dengan sinar pengion berenergi tinggi untuk menghan#urkan sel"sel kanker. Pengaruh radiasi pada jaringan tubuh ditentukan oleh radiosensiti3itas jaringan yang bersangkutan(yang pada umumnya kanker lebih sensiti/ terhadap radiasi dibandingkan jaringan normal. Radiasi pada payudara sering diberikan setelah tindakan pembedahan breast-conserving untuk membantu menurunkan kemungkinan residi/.* Radioterapi dapat diberikan dengan tujuan > a. K" a$if untuk tumor lokoregional yang radiosensiti/ dan radioresponsi/ yang sukar operasinya. b. Palia$if pada tumor lanjut yang radioresponsi/ yang inoperabel( ulkus yang berbau( metastase tulang untuk menghilangkan rasa nyeri dan men#egah terjadinya /raktur( serta mengatasi perdarahan. Sinar yang dipakai untuk radioterapi yaitu sinar +l/a yang merupakan partikel dari inti atom( sinar 1eta atau sinar elektron( dan sinar :amma yang merupakan sinar elektromagnetik 4/oton5.2 $erapi radiasi dapat diberikan dalam 2 #ara utama( yaitu > a. Radiasi .ksterna 4Teletheraphy5 Sumber sinar berupa sinar"B atau radioisotop yang ditempatkan di luar tubuh. Sinar diarahkan ke tumor yang akan diberi radiasi. b. Radiasi ,nterna 4Brachytherapy5 Sumber radiasi diletakkan di dalam tumor atau berdekatan dengan tumor di dalam rongga tubuh. Radiasi interna dibagi beberapa ma#am yaitu > 15 ,nterstitial( yaitu radioisotop yang berupa jarum lalu ditusukkan ke dalam tumor

25 ,ntra#a3itair( dapat dilakukan dengan > a5 After loading, dimana radioisotop dapat dimasukkan ke dalam organ tubuh yang terdapat tumor( seperti 3agina( uterus( rektum( dan lain"lain tanpa membahayakan tenaga medis yang memasang radioisotop tersebut. b5 ,nstalasi( dimana radioisotop disuntikkan ke dalam rongga tubuh seperti pleura atau peritoneum. #5 ,ntra3ena Aarutan radioisotop disuntikkan ke dalam 3ena. &isalnya ,1'1 yang disuntikkan intra3ena akan diserap oleh tiroid untuk mengobati kanker tiroid.2 '. Kemoterapi &erupakan pengobatan dengan obat pembunuh kanker yang dapat diberikan melalui pembuluh darah atau melalui mulut. Ibat masuk melalui aliran darah untuk men#apai sel"sel kanker di sebagian besar tubuh. Kemoterapi diberikan dalam siklus( dengan masing"masing periode pera6atan diikuti dengan periode pemulihan. Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa bulan. 9 1erikut adalah beberapa ma#am obat anti"kanker > a. Kombinasi obat kemoterapi yang telah menjadi standar > " " " " " <&= > Cyclophosphamide Methotrexate <+= > Cyclophosphamide Adriamycin <.= > Cyclophosphamide %pirubicin $"+ > Taxanes &oxorubicin !luoro "racil !luoro "racil !luoro "racil +< > Adriamycin #doxorubicin$ Cyclophosphamide

b. Ibat kemoterapi second-line antara lain 'emcitabine dan 'apecitabine #. Ibat kemoterapi third-line antara lain (inoralbine, Carboplatin, Cisplatinum Ibat"obat anti kanker dalam kemoterapi dapat diberikan sebagai > a5 $erapi utama pada kanker yang si/atnya kemosensiti/ seperti leukemia( sarkoma e6ing( lymphoma maligna( kanker paru( dan lain"lain. Ibat anti kanker dapat juga diberikan pada kanker yang telah menyebar jauh yang

umumnya sudah stadium ,J( seperti kanker pada payudara( paru( ser3iks( mulut( dan sebagainya. b5 $erapi tambahan 4adju3an5 pada kanker lokal atau lokoregional seperti kanker payudara( ser3iks( #olon( paru( lambung dan sebagainya yang umumnya diberikan pas#a operasi danHatau pas#a radioterapi untuk kanker yang kemoresponsi/. +dju3an kemoterapi dapat mengurangi /rekuensi residi/ atau metastase. 1elakangan ini adju3an kemoterapi ada yang diberikan pra"operasi atau pra"radioterapi yang disebut %eo +dju3an Kemoterapi.2 " " " " Kemoterapi adju3an > 2 siklus Kemoterapi paliati/ > 12 siklus Kemoterapi neo adju3an > ' siklus pra terapi primer ditambah ' siklus pas#a terapi primer Kemoterapi terapeutik > diberikan jangka panjang dengan tujuan paliati/* &enurut penelitian yang dilakukan S.+. :ur#hani( pemberian neo adju3an kemoterapi kombinasi dari #isplatin dan do;orubi#in terbukti e/ekti/ pada kanker payudara stadium lokal lanjut yang juga dilakukan terapi primer pembedahan. ' ). $erapi hormon $erapi hormonal adalah bentuk lain dari terapi sistemik. 0al ini paling sering digunakan sebagai terapi adju3ant untuk membantu mengurangi risiko kanker datang kembali setelah operasi( tetapi dapat juga digunakan sebagai pengobatan neoadju3ant. 0al ini juga digunakan untuk mengobati kanker yang telah datang kembali setelah pengobatan atau telah menyebar.) &a#am terapi hormonal > 1. +dditi3e > pemberian tamo;i/en 2. +blati3e > bilateral oophore#tomi20 *. $erapi $arget Ibat"obat dalam terapi target ini memiliki kerja yang berbeda daripada obat kemoterapi standar. $erapi ini merupakan yang paling sering digunakan bersamaan dengan kemoterapi saat ini.*

10

Ibat"obat target ditujukan terutama jika ada indikasi yaitu adanya ekspresi protein tertentu pada jaringan kanker( seperti > " " .kspresi 0.R2H%eu protein > $rastu8umab .kspresi J.:=HR > 1e3a#i8umab Setiap terapi yang dipilih perlu dilakukan !ollo)-up untuk e3aluasi tindakan> 1. $ahun pertama dan kedua > kontrol tiap 2 bulan 2. $ahun ketiga sampai dengan kelima > kontrol tiap ' bulan '. Setelah tahun kelima > kontrol tiap 2 bulan20 2.0 P ognosis1( 1anyak /aktor yang mempengaruhi prognosis. $api yang paling jelas dan berpengaruh terbesar atas prognosis adalah kondisi kelenjar lim/e dan stadium. Dari hasil analisis atas data 222' kasus karsinoma mamae yang operable di RS Kanker Uni3. Khongshan adalah sebagai berikut > S$adi"m , ,, ,,, ,J / 1ea s 234 !0 0 *0 19 1( 1ea s 234 90 *0 20 2

BAB ' LAP5%AN KASUS

ANA*NESIS P%IBADI %ama Umur > &artian 1erutu > *9$ahun

11

?enis Kelamin +lamat Status Suku +gama Pekerjaan Pendidikan Anamnesis Keluhan Utama

> Perempuan > Desa Aae &otong Dusun &ulia Ke#. Penanggalan > &enikah > +#eh > ,slam > Petani > $amat S&P

> 1orok di payudara kanan

$elaah > 0al ini dialami pasien sejak 1 bulan yang lalu. +6alnya berupa benjolan ke#il sebesar biji jagung di sebelah kanan atas payudara sebelah kanan sejak ' bulan yang lalu. 1enjolan semakin lama semakin membesar dan sekarang sebesar telur angsa. @arna benjolan a6alnya 6arna kulit sekitarnya tetapi sekarang ada perubahan 6arna agak kemerahan dan terjadi luka yang tidak sembuh"sembuh sejak 1 bulan ini. 1enjolan terasa keras seperti batu dan permukaan berbenjol"benjol( serta perubahan kulit terlihat seperti kulit jeruk. 1enjolan seperti itu juga dijumpai di bagian ketiak kanan pasien. 1engkak pada lengan disangkal pasien. Pasien mengeluhkan ada rasa nyeri pada luka. %yeri tidak berhubungan dengan haid. Pasien mengaku selama ini berobat ke puskesmas dan pengobatan alternati/ dan tidak mengalami penyembuhan. Pasien mengalami haid pertama ketika berusia 1) tahun dengan /rekuensi '") ; ganti doekHhari selama * hari yang tidak teratur siklusnya. Pasien menikah dan memiliki 2 orang anak dan pernah keguguran 1 kali( anak pertama lahir saat pasien berusia 2' tahun( menyusui selama 2 bulan. Ri6ayat penggunaan kontrasepsi disangkal pasien. Ri6ayat keluarga pasien menderita sakit kanker lain disangkal pasien. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri punggung. %yeri punggung bersi/at hilang timbul. Setiap kali nyeri dapat berlanjutan selama 1 jam. Dalam 1 hari pasien alami nyeri punggung sebanyak '"* kali. %yeri paling parah dialami saat pasien sulit bergerak hingga perlu dipapah ke kamar mandi. %yeri tidak diperberat atau berkurang dengan akti3itas( #ua#a atau makanan. Setiap kali nyeri punggung( pasien mengkonsumsi obat anti nyeri yang didapat dari apotik.

12

Pasien juga mengeluh semakin hari sesak napas. ,ni menyebabkan pasien berhenti berakti3itas untuk menghilangkan sesaknya. 0al ini dialami pasien 2 minggu ini. Karena sesaknya pasien berobat ke RS +dam &alik &edan. Pola makan pasien pada sarapan pagi biasanya tidak makan. Kalau makan( biasanya makan mie rebus( atau gorengan. &inum dengan air teh manis atau kopi. Pada makan tengah hari biasanya gorengan( nasi dan ayam atau telur( ikan asin. &inum air putih atau teh manis panas. Pada makan malam biasanya nasi yang agak lunak dengan ayam atau telur. &inum air putih. Pasien jarang makan sayur atau buah"buahan karena tidak mampu membeli. Pasien mengeluh ada penurunan berat badan sebanyak 2"' kg dalam 2 bulan belakangan ini. Untuk akti3itas seharian biasanya pasien di rumah saja. +da kalanya pasien bertani padi selama 2"' ; seminggu menggunakan pestisida sebanyak 1; sebulan untuk membunuh hama di sa6ah yang tidak menggunakan masker atau sarung tangan. Pasien bukan merupakan seorang perokok. Kebiasaan minum alkohol disangkal pasien. Ri6ayat pekerjaan pasien tidak lagi bekerja. Pasien sudah mulai ikut bertani sejak usia ke#il saat diba6a orang tuanya di sa6ah milik orang tuanya hingga sekarang di sa6ah milik suaminya. Pasien mengalami hipertensi pada usia kira kira )* tahun. Sejak itu pasien ada mengkonsumsi obat hipertensi tetapi tidak teratur. Ri6ayat ken#ing manis disangkal pasien. Pasien merupakan anak pertama daripada ' orang kakak beradik. Irang tua pasien sudah meninggal. ,bu meninggal usia 20 tahun dan ayah meninggal usia *0 tahun. +dik pertama pasien merupakan laki"laki usia 2* tahun. $idak ada ri6ayat penyakit yang sama dengan pasien. Ri6ayat penyakit lain kurang jelas. +dik kedua pasien perempuan 20 tahun. $idak ada menderita penyakit yang sama dengan pasien.

S$a$"s P esens 26 No7em)e 2(1' .am 1/.((8IB4 Sensorium $ekanan Darah =rekuensi %adi =rekuensi perna/asan $emperatur aksila > apatis > 1'0H!0 mm0g > 100 ;Hi > 29 ;Hi > '2(9 L<

13

1erat badan $inggi badan Karno/sky

> 2*kg > 12*#m > 20%

S$a$"s -ene alisa$a Kepala &ata > Pupil> diameter 'mm KaD Ki( Re/leks <ahaya 4MHM5( <onj. Palp.,n/.Pu#at 4"H"5( Sklera ,kterik 4"H"5 .;ophtalmus 4"H"5 $elinga 0idung > Dalam batas normal > Perna/asan #uping hidung 4MHM5

&ulut > 1ibir kering 4"5( sianosis 4"5 Le9e $rakea medial. $J? R"2 #m02I. +danya benjolan. Pembesaran K:1 4M5 To aks ,nspeksi > perna/asan torakoabdominal +simetris( payudara kanan dijumpai benjolan dengan 3olume 1 (9 ; 1*(1 ; )(2 #m. ulkus 4M5( oedem 4M5( tidak ada ketinggalan napas Palpasi > Stem /remitus kaDki pada seluruh lapangan paru ,#tus <ordis ,<S J 1 #m medial mid#la3i#ularis sinistra

Perkusi

> Sonor pada kedua lapangan paru batas jantung atas> ,<S ,,G kiri> ,<S J 1 #m mid#la3i#laris sinistra kanan> ,<S parasternalis sinistra

14

+uskultasi

>Suara Perna/asan> 3esikuler pada kedua lapangan paru( Suara tambahan > ronki basah 4"H"5 6hee8ing 4"H"5 Suara ?antung> S14%5( S24%5( murmur 4"5

A)domen > ,nspeksi Palpasi >Simetris > %yeri tekan 4"5( heparHspleen> ttb. $urgor kulit lambat 4"5

Perkusi > timpani( batas paru hati ,<S J, mid#la3i#ularis de;traG peranjakan paru hati1 #m. +uskultasi > peristaltik 4M5 normal

U ogeni$alia Perempuan( dalam batas normal

Eks$ emi$as Superior ,n/erior > edema 4"H"5( #lubbing 4"H"5( sianosis 4"H"5( <R$ C'detik > edema 4"H"5( #lubbing 4"H"5( sianosis 4"H"5( <R$ C'detik

S$a$"s Lokalisa$a : Pa!"da a ,nspeksi > &assa di payudara kanan dengan permukaan berbenjol"benjol( Retraksi nipple 4M5( peau dForange 4M5( Ulkus pada payudara kanan dengan tepi berdarah. Palpasi > teraba massa di payudara kanan dengan ukuran 1 (9 ; 1*(1 ; )(1 #m( konsistensi keras( immobile( tidak nyeri( batas tidak tegas. Ulkus pada payudara kanan dengan ukuran 10(2 ; (9 ; )(1 #m

Palpasi +ksila> teraba 1 pembesaran K:1 di aksila kanan dengan diameter 0(*#m. Suprakla3ikula> tidak dijumpai pembesaran K:1

15

,n/rakla3ikula> tidak dijumpai pembesaran K:1

Peme iksaan La)o a$o i"m $anggal (0 No7em)e 2(1' 0b .ritrosit Aeukosit 0ematokrit $rombosit K:D ad random Ureum Kreatinin +lbumin Elek$ oli$ : %a K <l > 1'' &eNHA > 2(! &eNHA > !! &eNHA > 10(20 g % > '()! B 102mm' > 10(*9 ; 10'mm' > 20(10 % > 212 ; 10' mm' > 119( 0 mgHdl > 2)(*0 mgHdl > 0.)) mgHdl > '0 gHdA

Peme iksaan pen"n.ang Hasil fo$o $9o aks Diagnosis Neoplasma pa!"da a kanan sangkaan me$as$ase T,)N1*; : me$as$ase in$ ap"lmonal

Pena$alaksanaan Diet sonde

16

,J=D RA 20gttH, <e/tria;one 1 grH12jam Ranitidin 1ampH12 jam Ketorola# 1 grH9jam %en<ana US- Li7e Head +T=S<an dgn kon$ as

#o$o Klinis

DA#TA% PUSTAKA

17

1. D.PK.S R,. ?ika $idak Dikendalikan 22 ?uta Irang di Dunia &enderita Kanker. 200!. 2. US <an#er Statisti# @orking :roup. United States <an#er Statisti# > 1!!!" 200 ,n#idenden#e and &ortality @eb Rased Report. +tlanta 4:+5 > Departement o/ 0ealth and 0uman Ser3i#e( <enters /or Disease <ontrol and Pre3ention( and %ational <an#er ,nstituteG 2010. '. <an#er Resear#h UK. 1reast <an#er" UK ,n#iden#e Statisti#.2009. ). :. Shaheen( dkk. Pre3alen#e o/ 1reast <an#er in Punjab. $he ,nternet ?ournal o/ Publi# 0ealth. 2011. *. +meri#an <an#er So#iety. @hat is 1reast <an#er. 2011. 2. Suyatno( .mir $. Pasaribu. 1edah Inkologi Diagnostik dan $erapi. ?akarta > Sagung Seto. 200!. P. '*"92 . Sjamsuhidajat R.( @im de ?ong. 1uku +jar ,lmu 1edah. .d 2. ?akarta > .:<.200!. P. '9 ")02. 9. ?ay R( dkk. Disease o/ the 1reast. )th ed. Aippin#ott @illiams O @ilkinsG 200!. P. *)"20. !. &anuaba( ,1$@. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid. ?akarta > Sagung Seto.2010. P. 1 "*0. 10. @an Desen( dkk. 1uku +jar Inkologi Klinis .disi 2. ?akarta> =K U,. 2011. P.'22"'90

18

Anda mungkin juga menyukai